a. Apa yang dimaksud kehamilan tuba rupture?Jawab :Kehamilan
ektopik (kehamilan yang berada di luar uterus) yang terjadi pada
tuba fallopi yang mengakibatkan tuba fallopi pecah karena fetus
yang berkembang pada saluran tersebut
b. Mengapa dapat terjadi kehamilan tuba rupture?Jawab :Pengaruh
faktor mekanikFaktor-faktor mekanis yang menyebabkan kehamilan
ektopik antara lain: riwayat operasi tuba, salpingitis, perlekatan
tuba akibat operasi non-ginekologis seperti apendektomi, pajanan
terhadap diethylstilbestrol, salpingitis isthmica nodosum
(penonjolan-penonjolan kecil ke dalam lumen tuba yang menyerupai
divertikula), dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Hal-hal
tersebut secara umum menyebabkan perlengketan intra- maupun
ekstraluminal pada tuba, sehingga menghambat perjalanan zigot
menuju kavum uteri. Faktor mekanik lain adalah pernah menderita
kehamilan ektopik, pernah mengalami operasi pada saluran telur
seperti rekanalisasi atau tubektomi parsial, induksi abortus
berulang, tumor yang mengganggu keutuhan saluran telur.
Pengaruh faktor fungsionalFaktor fungsional yaitu perubahan
motilitas tuba yang berhubungan dengan factor hormonal. Dalam hal
ini gerakan peristalsis tuba menjadi lamban, sehingga implantasi
zigot terjadi sebelum zigot mencapai kavum uteri. Gangguan
motilitas tuba dapat disebabkan oleh perobahan keseimbangan kadar
estrogen dan progesteron serum.
c. Mengapa ada cairan di dalam cavum douglas? Jawab :Karena
terjadi perdarahan yang timbul akibat abortus keluar dari ujung
tuba dan mengisis kavum douglas, terjadilah hematokel retrouterina.
Ada kalanya ujung tuba tertutup karena perlekatan-perlekatan hingga
darah berkumpul di dalam tuba dan menggembungkan tuba, yang disebut
hematosalping.
Patofisiologi , manifestasi klinik tuba rupture
Kehamilan ektopik adalah kehamilanabnormal yang terjadi di luar
ronggarahim,janintidak dapat bertahan hidup dan sering tidak
berkembang sama sekali.Kehamilan ektopik disebut jugaectopic
pregnancy, ectopic gestation, eccecyesis. Kehamilan
ektopikmerupakan penyebabkematian ibupada umurkehamilantrimester
pertama. Frekuensi kejadian kehamilan ektopikberkisar 1: 14,6 %
dari seluruhkehamilan.
Istilah dalam Kehamilan EktopikBeberapa istilah yang berkaitan
dengankehamilan ektopikantara lain:1. Kehamilan ektopikterganggu
adalahkehamilan ektopikyang membahayakanwanita.2.
Kehamilanheterotopik adalahkehamilanintrauterin yang berdekatan
dengankehamilan ektopik.3. Kehamilan
ektopikkombinasi(combinedectopic
pregnancy)adalahkehamilanintrauterin yang bersamaan
dengankehamilanekstrauterin.4. Kehamilan
ektopikrangkap(compoundectopic pregnancy)adalahkehamilanintrauterin
danekstrauterinlebih dulu terjadi, tapijaninsudah mati dan menjadi
litopedion (janinyang sudah membatu).
Penyebab Kehamilan EktopikPenyebabkehamilan ektopikbelum
diketahui secara pasti. Namun demikian, penyebabkehamilan
ektopikyang paling sering adalahfaktortuba(95%). Di bawah ini
merupakan penyebabkehamilan ektopik:1. Faktortuba, meliputi:
penyempitan lumentuba,gangguansiliatuba, operasi dan
sterilisasitubayang tidak sempurna,endometriosistuba,tumor;2.
Faktorovum, meliputi:rapid cell devision, migrasi eksternal dan
internalovum, perlekatan membran granulosa;3. Penyakit radang
panggul;4. Kegagalankontrasepsi;5. Efek hormonal, meliputi:
penggunaankontrasepsimini pil, dan6. Riwayat
terminasikehamilansebelumnya.
Klasifikasi Kehamilan EktopikSebagian besarkehamilan
ektopikterjadi padatuba. Tempatimplantasiyang paling sering adalah
ampula, kemudian isthmus, fimbriae, kornu,
sertauterusintersisialis. Sedangkankehamilan ektopiknon-tubasangat
jarang terjadi, tetapi dapat terjadi padaabdomen,ovarium,
atauservik.
Beberapaklasifikasikehamilan ektopikadalah:1.
Kehamilaninterstisial(kornual)2. Kehamilanovarium3.
Kehamilanservik4. kehamilanabdominal
1. Kehamilan interstisial (kornual)Kehamilaninterstisial
merupakankehamilanyangimplantasiembrionya dituba falopi. Pasien
menunjukkangejalayang cukup lama, sulit didiagnosis dan lesi
menyebabkanperdarahanmasif ketika terjadi ruptur. Pada
usiakehamilan6-10 minggu akan terganggu. Hasilkonsepsidapat mati
dan diresorbsi,keguguran, rupturtuba. Angkakematian
ibuakibatkehamilaninterstisial adalah 2 %.Penangananpada kasus ini
denganlaparatomi.
2. Kehamilan ovariumKehamilandiovariumlebih sering dikaitkan
denganperdarahandalam jumlah banyak dan pasien sering mengalami
ruptur kistakorpus luteumsecara klinis, pecahnyakehamilanovarium,
torsi,endometriosis.
3. Kehamilan
servikKehamilanservikmerupakankehamilandengannidasidikanalis
servikalis, dindingservikmenjadi tipis dan membesar.Kehamilandi
servikalis ini jarang dijumpai. Tanda darikehamilanini
adalah:kehamilanterganggu,perdarahan, tanpanyeri,abortusspontan.
Terapinya adalah histerektomi.
4. Kehamilan abdomenKehamilanabdominal terbagi menjadi: primer
(implantasisesudah dibuahi, langsung pada peritonium/ kavum
abdominal) dan sekunder (embriomasih hidup dari tempat
primer).Kehamilandapatatermdananakhidup, namun didapatkan
cacat.Fetusmati, degenerasi dan maserasi, infiltrasilemakjadi
lithopedion/fetuspapyraceus. Terapikehamilanabdominal adalah:
laparotomi,plasentadibiarkan (teresorbsi).Faktor Resiko Kehamilan
EktopikKondisi yang dapat meningkatkan resiko terjadinyakehamilan
ektopikdiantaranya adalah:endometriosis; riwayat radangpanggul;
riwayatkehamilan ektopiksebelumnya; riwayatpembedahantuba;
riwayatinfertilitas; riwayat pemakaian IUD belum lama berselang;
riwayatpenyakit menular seksual(PMS) seperti: gonore dan
klamidia;faktorusiahamildi atas 35 tahun; riwayat kebiasaan buruk
(merokok) dan pasien dalamprosesfertilisasiin vitro.
Pada kehamilan ektopik terjadi implantasi ovum diluar rongga
uterus. Sebanyak 95% kehamilan ektopik terjadi di tuba fallopi
sedangkan 5% sisanya terdistribusi di ovarium, serviks, dan rongga
peritenium.
Patofisiologi Rupture biasanya terjadi spontan, dan awitan
rupture dipengaruhi oleh lokasi implantasi. Apabila di ismus, waktu
rupture biasanya pada minggu ke-6 sampai 8 karena diameternya
relative kecil. Implantasi di ampula biasanya rupture pada minggu
ke-8 samapi 12, sedangkan di interstitium pada minggu ke-12 sampai
16 kehamilan. Perdarahan pada rupture interstitium lebih massif
karena lebih dekat dengan pembuluh darah uterus dan ovarium.
Setelah rupture , hasil konsepsi dapat diserap atau tinggal menjadi
massa pada abdominal.
Tanda dan gejala Nyeri, biasanya karena rupture . dapat bersifat
bilateral, unilateral, local ataupun menyeluruh Perdarahan dari
vagina, biasanya bercak-bercak Sinkop, merupakan tanda perdarahan
yang lebih lanjut Abdominal dand pelvic tenderness, dapat difus
maupun terlokalisasi Perubahan uterus, dapat membesar dan melunak
seperti pada kehamilan Instabilitas tanda vital Terabanya pada
massa adneksa (pada 1/3 pasien)
Pemeriksaan penunjang Darah perifer lengkap : hemoglobin atau
hemotokrit, untuk skrining kegawatdaruratan Pemeriksaan kehamilan :
-hCG positif pada kehamilan ektopik Pemeriksaan khusus : USG untuk
membedakan dengan kehamilan normal, abortus, dan blighted ovum.
Modalitas pemeriksaan lainnya antara lain laparoskopi dan MRI.
Tata laksana1. Tata laksana medisMetotreksat untuk menghancurkan
trofoblas yang sedang berproliferasi. Obat tersebut diindikasikan
pada kehamilan ektopik yang tidak rupture, kecil (kantung
gestasi