PERANCANGAN KONSEP DRAIN SUCTION SEA WATER BUSTER KONDENSER BLOK
II PLTGU MUARA KARANG
Telaah StafKarya tulis sebagai salah satu syaratuntuk menjadi
karyawan tetapPT Pembangkitan Jawa Bali
Disusun Oleh :
NAMA:Rinaldi Al KautsarNID:9115057OJTBIDANG:PRODUKSI PLTGU BLOK
II DKOMPETENSI 1:MENGOPERASIKAN WATER INTAKEKOMPETENSI
2:MENGOPERASIKAN KONDENSER
UNIT PEMBANGKITAN MUARA KARANGPT. PEMBANGKITAN JAWA-BALI2015
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI
Rinaldi Al Kautsar / 9115057OJT
LEMBAR PERNYATAAN ORIGINALITAS
Yang bertanda tangan dibawah ini :Nama: Rinaldi Al KautsarNID:
9115057OJTPenempatan: PT PJB Unit Pembangkitan Muara KarangSub
Bidang: Produksi Blok II PLTGU Muara KarangDengan ini menyatakan
bahwa Telaah Staf yang berjudul :
PERANCANGAN KONSEP DRAIN SUCTION SEA WATER BUSTER KONDENSER BLOK
II PLTGU MUARA KARANG
Adalah benar-benar merupakan karya original yang dibuat oleh
siswa dan belum pernah dipublikasikan kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya Apabila di
kemudian hari ditemukan bukti bahwa karya ini merupakan hasil karya
orang lain maka saya bersedia menerima sanksi yang diberikan oleh
Manajemen PT PJB.
Jakarta, Maret 2015
Rinaldi Al Kautsar NID : 9115057OJT
HALAMAN PENGESAHAN
Penulisan Telaah Staf dengan Judul Perancangan Konsep Drain
Suction Sea Water Booster Kondenser Blok II PLTGU Muara Karang dari
siswa OJT (On The Job Training) bidang Produksi Blok II PLTGU Muara
KarangNama: Rinaldi Al KautsarNID: 9115057OJTKompetensi: 1.
Mengoperasikan Water Intake 2. Mengoperasikan KondenserTelah
dipersiksa dan disahkan oleh mentor pendamping dan mentor utama
pada :Hari: Tanggal: Maret 2015Menyetujui,
Mentor Pendamping IMentor Pendamping IISiswa OJTSupervisor
Senior Assistan SupervisorOperator ProduksiProduksi Blok II
AProduksi Blok II AProduksi Blok II A
Nana SukarnaToni SukmawanRezon Arif BNID 6384388K3NID 8814102ZJY
NID 9014173OJT
Mengetahui,Mentor UtamaManajer Keuangan dan Administrasi
Didik TriwantoNID 6183120JA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin. Puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
dapat melaksanakan On The Job Training dengan baik dan penyusunan
laporan Telaah Staf ini dapat berjalan lancar. Telaah Staf dengan
judul PERANCANGAN KONSEP DISPLAY MONITORING DAN AUTO LOGGER KWH
METER BLOK II PLTGU MUARA KARANGini disusun sebagai salah satu
syarat untuk menjadi karyawan tetap PT. Pembangkitan Jawa
Bali.Selama pelaksanaan OJT dan penyelesaian laporan ini, tak lepas
dari hambatan. Namun, berkat motivasi, informasi, dan konsultasi
dari berbagai pihak, akhirnya semua dapat diatasi. Pada kesempatan
ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :1. Direktur
Utama PT Pembangkitan Jawa Bali Bapak dan jajaran Direksi PT PJB
atas kesempatan dan dukungan dalam menyelesaikan Telaah Staf ini.2.
GM Unit Pembangkitan Muara Karang, Bapak Ir. Bambang Iswanto yang
telah memberikan dukungan dan bantuan kepada tim penulis sehingga
dapat menyelesaikan Telaah Staf ini.3. Bapak Poniman selaku Manager
Operasi UP Muara Karang.4. Bapak Nana Sukarna selaku Supervisor
Senior Produksi PLTGU Blok II Regu A sekaligus pembimbing Telaah
Staf yang telah memberikan semangat dan bimbingan dalam
menyelesaikan Telaah Staf ini.5. Orang tua penulis yang telah
memberikan dukungan dan doa.6. Teman-Teman Operator Produksi Blok
II UP Muara Karang yang telah banyak memberikan arahan dan
bimbingan.7. Teman-teman OJT Angkatan XI UP PT PJB yang selalu
bersemangat dan kompak dalam menyelesaikan program On the job
training.8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
yang telah membantu pelaksanaan On the job training dan
penyelesaian Telaah Staf.Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
balasan yang terbaik atas segala bantuan yang telah diberikan.Tak
ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari sempurna, banyak terdapat kekurangan, untuk itu
penulis mohon maaf dan mohon saran dan kritik yang membangun demi
kebaikan dan kesempurnaan penyusun laporan di masa datang. Semoga
laporan ini dapat memberi manfaat kepada kita semua.
Jakarta, Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDULiLEMBAR PERYATAAN ORIGINALITASiiHALAMAN
PENGESAHANiiiKATA PENGANTARivDAFTAR ISIviDAFTAR GAMBARviiDAFTAR
TABELviiABSTRAKviiiBAB I.PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang11.2
Permasalahan11.3 Pra Anggapan (Hipotesa)2BAB II.FAKTA YANG
MEMPENGARUHI2.1 Work Flow dan Pelaporan kWh Meter (current
condition)3BAB III.PEMBAHASAN3.1 Konsep Rancang Bangun43.2 Modul
Konverter53.3 Desain Display Monitoring6BAB IV.KESIMPULAN DAN
SARAN4.1 Kesimpulan74.2 Saran7DAFTAR PUSTAKA8LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Work Flow Pencatatan dan Pelaporan kWh Meter3Gambar
2.2 Tabel LogSheet Beban di Ruang CCR3Gambar 3.1 Konfigurasi
komunikasi data4Gambar 3.2 Modul WIZ110SR5Gambar 3.3 Tampilan
Desain Display Monitoring6
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1Spesifikasi WIZ110SR5
ABSTRAK
Dalam proses pembangkitan tenaga listrik, energi listrik
merupakan salah satu output parameter yang dijadikan acuan untuk
mengukur efisiensi dari unit pembangkit. Dalam hal ini energi yang
dihasilkan dari suatu pembangkit harus terukur dan tercatat
sehingga menjadi suatu data yang dapat digunakan untuk keperluan
analisa energi. Peranan alat ukur Wh atau metering energi sangat
penting dalam proses tersebut.Adapun metode pengambilan data catat
Wh meter yang ada di PLTGU Blok II Muara Karang masih dilakukan
secara manual yaitu operator mencatat hasil pembacaan alat ukur
yang terdapat di ruang kontrol lokal pada jam jam yang sudah
ditentukan kemudian melaporkan ke ruang kontrol utama via
intercome. Metode ini memungkinkan terjadinya ketidakakuratan dan
ketidaktepatan waktu catat yang sudah ditentukan.Untuk
meminimalisir hal tersebut maka dibuatlah konsep desain Display
Monitoring dan Auto Logger yang mampu untuk menampilkan data hasil
pembacaan energi dari Wh meter yang ada di ruang lokal ke ruang
kontrol utama secara real time dan tepat waktu catat. Konsep
rancang bangun display monitoring ini adalah dengan mengambil data
pengukuran dari peralatan metering yang ada di ruang kontrol lokal
kemudian dihubungkan dengan jaringan LAN internal dan diterima
selanjutnya ditampilkan disisi komputer server yang ada di ruang
kontrol utama PLTGU Blok II Muara Karang dengan bantuan software
Visual Basic 6.Dengan adanya display monitoring di control room
maka diharapkan akan memudahkan operator CCR untuk memantau
langsung produksi energi yang dihasilkan oleh unit pembangkit.
Selain itu dengan adanya auto logger sehingga diharapkan
meminimalisir kesalahan pembacaan alat ukur dan kesalahan entry
data kWh yang dilakukan secara manual.
kata kunci : Metering Energi, kWh Meter, pencatatan, Display
Monitor, Auto Logger
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan yang prima merupakan salah satu kunci sukses bagi
perusahaanuntuk mencapai kepuasan pelanggan. Pelayanan yang prima
adalah pelayanan yang menunjukan adanya upaya melakukan tindakan
yang terbaik untuk mencapai kepuasan pelanggan dan memenuhi
unsur-unsur pokok yang meliputi kecepatan, ketepatan, keramahan dan
kenyamanan. Berdasarkan Kontrak Kinerja PT. Pembangkitan Jawa Bali
(Selanjutnya disebut PT. PJB) tahun 2015 serta dalam upaya
pemenuhan kelistrikan Jakarta khususnya area VVIP, PT. PJB Unit
Pembangkitan Muara Karang sangat berkomitmen untuk memenuhi
kepuasan pelanggan melalui pencapaian EAF dan EFOR serta
mengupayakan pengoperasian yang handal.Dalam upaya memenuhi
komitmen tersebut salah satu proses kegiatan yang dilakukan oleh
sebuah Unit Pembangkitan khususnya di bagian Operasi Produksi
adalah pencatatan parameter data pengukuran peralatan baik dari
parameter temperature, pressure, flow gas, energi terbangkitkan
(kWh Generator), energi terkirim (kWh Switchyard) dan energi yang
dipakai sendiri untuk unit (kWh Unit Aux). Data pencatatan ini
memiliki peranan yang cukup vital dimana data ini dapat digunakan
sebagai referensi untuk mengetahui kondisi operasi peralatan,
Selain itu data pencatatan ini juga penting untuk bagian
pemeliharaan bilamana terjadi abnormalitas pada peralatan di unit.
Sekaligus dengan adanya data pencatatan ini menunjukkan tingkat
kematangan (Maturity Level) sebuah perusaahan.
1.2 Permasalahan
Adapun salah satu alat ukur yang digunakan dalam bisnis
pembangkitan adalah kWh meter berfungsi mengukur berapa jumlah
energi yang dihasilkan oleh generator, energi yang terkirim, dan
yang terpakai sendiri untuk keperluan unit. Data energi yang
terukur di kWh akan dicatat setiap hari oleh Operator yang
bertugas. Untuk Shift Pagi mencatat hasil ukur kWh pukul 14.00 WIB,
untuk Shift Siang mencatat hasil ukur kWh pukul 21.00, dan untuk
Shift Malam mencatat hasil ukur kWh pukul 00.00 WIB dan pada pukul
06.00 WIB.Untuk saat ini metode yang dilakukan di Blok II UP Muara
Karang untuk mengambil data pengukuran kWh adalah dengan metode
pencataan langsung secara manual di control room lokal Gas Turbin
dimana lokasi control room lokal GT berada terpisah dengan control
room utama (CCR) Blok II PLTGU Muara Karang. Data yang sudah
dicatat akan dilaporkan ke CCR melalui line intercome. Dengan
metode manual ini ada kemungkinan terjadi kesalahan dalam proses
pencatatan dan ketidakakuratan waktu pencatatan hasil ukur kWh
meter. Mengingat data ini begitu penting untuk keperluan pelaporan
ke PT. PLN sebagai pelanggan PT. PJB.
1.3 Pra Anggapan (Hipotesa)
Metode atau prosedur yang dilakukan dalam pengambilan data kWh
meter dengan pembacaan dan pencatatan langsung dari stand meter
dapat menimbulkan dampak ketidakakuratan dan ketidaktepatan waktu
pencatatan. Beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut antara
lain alpa untuk mencatat, sedang ada pekerjaan lain di lokal yang
sifatnya mendesak bertepatan dengan waktu pengambilan data kWh,
kekeliruan saat menuliskan data di logsheet lokal, penyampaian
informasi via intercom oleh operator lokal dari lokal ke ruang
kontrol utama yang kurang jelas. Dengan adanya display monitoring
di control room maka diharapkan akan memudahkan operator CCR untuk
memantau langsung produksi energi yang dihasilkan oleh unit
pembangkit. Selain itu dengan adanya auto logger sehingga
diharapkan meminimalisir kesalahan pembacaan alat ukur dan
kesalahan entry data kWh yang dilakukan secara manual.
BAB IIFAKTA YANG MEMPENGARUHI
2.1 Work Flow Pencatatan dan Pelaporan kWh Meter (current
condition)
Gambar 2.1 Work Flow Pencatatan dan Pelaporan Kwh
Alur kerja proses pengambilan dan pelaporan data energi yang
sampai saat ini dilakukan seperti yang terdapat pada gambar diatas
ini. Dimana pada saat sebelum jam pengambilan data, operator lokal
menuju ke ruang kontrol lokal kemudian mengamati hasil pembacaan
metering dan mencatatnya di kertas.
Gambar 2.2 Tabel LogSheet Beban di Ruang CCRSetelah itu operator
lokal akan melaporkan data pembacaan metering lokal ke operator di
ruang CCR melalui jaringan intercome yang selanjutnya akan
dipindahkan ke LogSheet Beban. Dari logsheet beban, data kemudian
dipindahkan ke tabel Excel dan di unggah ke Navitas.
BAB IIIPEMBAHASAN
3.1 Konsep Rancang BangunSecara prinsip, konsep rancang bangun
display monitoring ini adalah dengan mengambil data pengukuran dari
peralatan metering yang ada di ruang kontrol lokal kemudian
dihubungkan dengan jaringan LAN internal dan diterima selanjutnya
ditampilkan disisi komputer server yang ada di ruang kontrol utama
PLTGU Blok II Muara Karang dengan bantuan software Visual Basic
6.
Gambar 3.1 Konfigurasi komunikasi data
Adapun peralatan pengukuran energi atau kWh Meter yang ada di
ruang kontrol lokal menyediakan port komunikasi eksternal berupa
port serial RS232 dimana port serial ini dapat digunakan untuk
mengkases maupun untuk keperluan pengambilan data. Namun,
komunikasi dengan menggunakan serial RS-232 tidak bisa digunakan
untuk jarak yang jauh karena sesuai standar komunikasi serial
RS-232 hanya dapat mengirim dan menerima data melalui kabel sejauh
50 feet. Oleh karena itu, agar data bisa terkirim ke ruang kontrol
utama dilakukan pengubahan atau konversi data dari protokol
komunikasi serial ke protokol komunikasi TCP/IP menggunakan Modul
Konverter RS-232 to Ethernet setelah itu data akan dilewatkan
melalui jaringan Ethernet atau LAN yang sudah ada di Blok II UP
Muara Karang. Dengan melalui jaringan Ethernet ini maka data akan
terkirim dengan jarak yang lebih jauh daripada dengan RS-232.3.2
Modul Konverter
Gambar 3.2 Modul WIZ110SR
WIZ110SR produk dari WizNet adalah modul gateway yang berfungsi
untuk mengkonversi protokol RS-232 menjadi protokol TCP/IP. Modul
ini dapat digunkan untuk melakukan pengukuran jarak jauh (remote
gauging), mengontrol peralatan melalui jaringan berbasis Ethernet
dan TCP/IP dengan menghubungkan ke peralatan yang dilengkapi
antarmuka serial RS-232. Spesifikasi dari modul WIZ110SR adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Spesifikasi WIZ110SRItemDeskripsi
MCU8051 Compliant(internal 62K Flash, 16K SRAM, 2K EEPROM)
TCP/IPW5100 (Ethernet PHY Embedded)
Network Interface10/100 Mbps auto-sensing RJ-45 Connector
Serial InterfaceRS-232
Signal SerialTXD, RXD, RTS, CTS, GND
Parameter SerialParity : None, Even, Odd
Data Bits : 7, 8
Flow Control : None, RTS/CTS, XON/XOFF
Speed : up to 230Kbps
Tegangan InputDC 5V
Konsumsi DayaDibawah 180 mA
Temperatur0oC ~ 80oC (operasi), -40oC ~ 85oC (simpan)
Humdity10 ~ 90%
3.3 Desain Display Monitoring
Data pembacaan energi yang diambil dari metering akan
ditampilkan dilayar monitor komputer yang ada di ruang kontrol
utama menggunakan software pembacaan meter energi yang dibuat
dengan Microsoft Visual Basic 6.
Gambar 3.3 Tampilan Desain Display MonitoringBerikut adalah
tampilan desain Display Monitoring yang telah dibuat. Terdapat
masing masing 3 buah kolom untuk tiap unit generator yaitu, kolom
Gen Wh yang menampilkan data Wh meter dari Energi yang dihasilkan
oleh output Generator, kolom SWYD Wh menampilkan data energi yang
disalurkan ke Trafo Utama (Main Transformer /Step Up) untuk
dinaikkkan tegangannnya kemudian disalurkan ke Switch Yard, kolom
UAT Wh (Unit Auxiliary Transformer) menampilkan data energi yang
diambil untuk digunakan keperluan sendiri peralatan di unit.
Display Monitoring ini akan diletakkan di komputer yang berada di
ruang kontrol utama PLTGU Blok II UP Muara Karang sehingga akan
lebih mempermudah dan efektif dalam proses pencatatan data energi
yang terbaca dari ruang kontrol lokal.
BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KesimpulanDari hasil konsep desain Display Monitoring yang
telah disusun dapat diambil kesimpulan bahwa :1. Metode pembacaan
dan pencataan dengan Display monitoring akan meningkatkan
efektifitas dalam proses pencatatan energi.2. Pengambilan Data
metering energi dapat lebih akurat dan tepat waktu.3. Dapat
diaplikasikan dengan proses instalasi yang mudah dan murah dari
segi biaya.
4.2 Saran1. Konsep Display Monitoring dan Auto Logger ini dapat
diaplikasikan untuk Metering di Area Steam Generator.2. Perlunya
dukungan dari internal UP Muara Karang terutama Bidang Teknologi
dan Informasi, Pemeliharaan Kontrol Instrument dan juga dari
Puslitbang PLN terkait Perancangan Konsep Display Monitoring Dan
Auto Logger Kwh Meter Blok II Muara Karang
DAFTAR PUSTAKA
1. AMETEK.2010.JEMSTAR Digital Multifunction Electricity Meter
User Manual.New York:AMETEK Power Instrument
2. AMETEK.2007.JEMWARE Configuration Software for the JEMStar
& Ci20 Meter User Manual.New York:AMETEK Power Instrument
3. WIZnet.2007.WIZ110SR Users Manual (Version1.0).Korea:WIZnet
Co.Ltd
4.
http://hadiscada.blogspot.com/2013/12/modbus-tcp-dengan-vb6/,28
Februari 2015, 10.15 WIB
5. http:// Dream.In.Code/ Reading Data From The RS232 - VB6/ 25
Februari 2015, 11.52 WIB
Lampiran 1 Communication Port Standar
Lampiran 2 RS232 serial port connection
Lampiran 3 JEMStar metering (existing)
Lampiran 4 Metode Pencatatan Manual Wh
Lampiran 5 Logsheet KWh dan Beban GT 2.1/ GT 2.2/ ST 1,2,3
Server
Server
GT Control Buildinglokal
Metering terhubung ke jaringan LAN