Top Banner
Trombopoiesis Megakarioblas Sel besar, bentuk irregular, mempunyai satu atau beberapa inti bulat atau oval, sitoplasma berwarna biru tidak mengandung granula. Kromatin inti halus mengandung anak inti. Promegakariosit Berbeda dgn megakaryoblas, promegakariosit mengandung granula kebiruan, nucleus membelah menjadi dua kali atau lebih dan ukuran sel menjadi lebih besar. Sering tampak tonjolan sitoplasma yang berbentuk bulat yang mengandung “globul” yang homogeny. Megakariosit (Tanpa pembentukan trombosit, inti lepas, jumlah genap) sel berukuran besar dengan kandungan sitoplasma yang relative banyak bentuk bulat dengan inti multiple. Kromatin inti agak kasar. Sitoplasma mengandung banyak granula yang bentuknya sama tersebar merata , bewarna biru kemerahan. Metamegakariosit
9

Trombosit Trombopoiesis Asti

Oct 29, 2015

Download

Documents

tr
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Trombosit Trombopoiesis Asti

Trombopoiesis

Megakarioblas

Sel besar, bentuk irregular, mempunyai satu atau beberapa inti bulat atau oval, sitoplasma berwarna biru tidak mengandung granula. Kromatin inti halus mengandung anak inti.

Promegakariosit

Berbeda dgn megakaryoblas, promegakariosit mengandung granula kebiruan, nucleus membelah menjadi dua kali atau lebih dan ukuran sel menjadi lebih besar. Sering tampak tonjolan sitoplasma yang berbentuk bulat yang mengandung “globul” yang homogeny.

Megakariosit

(Tanpa pembentukan trombosit, inti lepas, jumlah genap) sel berukuran besar dengan kandungan sitoplasma yang relative banyak bentuk bulat dengan inti multiple. Kromatin inti agak kasar. Sitoplasma mengandung banyak granula yang bentuknya sama tersebar merata , bewarna biru kemerahan.

Metamegakariosit

(dg pembentukan trombosit). Setelah lepas dari sumsum tulang akan melekat pada dinding kapiler paru sehingga tidak ditemukan di peredaran darah tepi. Inti : membelah tanpa disertai pembelahan sitoplasma , berlekuk dan berlobus banyak, warna biru kemerahan, kromatin kasar. Sitoplasma warna merah kebiruan , granula halus tersebar merata , kadang-kadang ada vakuola.

Page 2: Trombosit Trombopoiesis Asti

Trombosit

1-4µ. Inti tidak ada. Sitoplasma : warna biru muda , mengandung granula halus berwarna biru pada bagian tengah (granulomer) dan pada bagian tepi tidak mengandung granula (hialomer)

Trombosit

Fig. 17 Megakaryocytes and thrombocytes. a Megakaryocytes in a bone marrowsmear. The wide cytoplasm displays fine, cloudy granulation as a sign of incipientthrombocyte budding. b Normal density of thrombocytes among the erythro-cytes,with little variation in thrombocyte size. c and d Peripheral blood smearswith aggregations of thrombocytes. When such aggregates are seen against abackground of apparent thrombocytopenia, the phenomenon is called “pseudo-thrombocytopenia”

and is usually an effect of the anticoagulant EDTA (see alsop. 167).

1. Definisi Suatu vesikel yang mengandung sebagian dari sitoplasma megakariosit yang dibungkus oleh membrane plasma.

2. Produksi trombositTrombosit dihasilkan dalam sumsum tulang melalui fragmentasi sitoplasma megakariosit. Precursor megakariosit-megakarioblas- muncul melalui proses diferensiasi sel induk hemopoietik. Megakariosit mengalami pematangan dengan replikasi inti endomitotik yang sinkron , memperbesar volume sitoplasma sejalan dengan penambahan lobus inti menjadi kelipatan duanya. Pada berbagai stadium dalam perkembangannya, sitoplasma menjadi granular dan trombosit dilepaskan. Produksi trombosit mengikuti pembentukan mikrovesikel dalam sitoplasma sel yang menyatu membentuk membrane pembatas trombosit. Tiap megakariosit bertanggung jawab untuk menghasilkan sekitar 4000 trombosit. Interval waktu semenjak diferensiasi sel induk manusia sampai produksi trombositberkisar 10 hari.

Page 3: Trombosit Trombopoiesis Asti

Trombopoietin adalah pengatur utama produksi trombosit dan dihasilkan oleh hati dan ginjal. Trombosit mempunyai reseptor untuk trombopoietin (C-MPL) dan mengeluarkannya dari sirkulasi, karena itu kadar trombopoietin tinggi pada trombositopenia akibat aplasia sum-sum tulang dan sebaliknya. Trombopoietin meningkatkan jumlah dan kecepatan maturasi megakariosit. Jumlah trombosit normal adalah sekitar 250x109/I (rentang 150-400 x 109/l) dan lama hidup trombosit yang normal adalah 7-10 hari. Hingga sepertiga dari trombosit keluaran sum-sum tulang dapat terperangkap dalam limpa yang normal.

3. Struktur trombositUltrastruktur trombosit

(A, B) Discoid platelets. The lentiform shape of blood platelets is well preserved in samples fixed in glutaraldehyde and critical point dried for study in the scanning electron microscope. The indentations apparent on the otherwise smooth surfaces of the platelets (arrows) indicate sites where channels of the open canalicular system communicate

Page 4: Trombosit Trombopoiesis Asti

with the cell exterior (A: x13,200; B: x35,000). (C–E) Ultrastructural features observed in thin sections of discoid platelets cut in the equatorial plane (C, D) or cross section (E).

Components include the exterior coat (E.C.), trilaminar unit cell membrane (C.M.), and submembrane area containing the specialized filaments (SMF) of the membrane skeleton. The plasma membrane indentations form the walls of the channels of the surface-connected or open canalicular system (C.S. and OCS). The circumferential band of microtubules (M.T.) is seen as a continuous band beneath the plasma membrane on the equatorial section and as small open cylinders at the ends of the platelet on the cross section. Glycogen granules (Gly) are prominent punctate structures in the cytoplasm, and residual Golgi zones (GZ) can be identified. Organelles include mitochondria (M), dense bodies (D.B.), and -granules (G), many of which have regions of electron density (nucleoids). The dense tubular system (DTS and D.T.S.), the platelet equivalent of the sarcoplasmic reticulum, sequesters calcium (C: x30,000). (F) Platelet shape change. Platelets exposed to ADP and then fixed and examined by scanning electron microscopy. The platelets lose their discoid shape and become spiny spheres with long extensions, variably referred to as filopodia or pseudopodia (Ps) (x17,000).

Glikoprotein sangat penting dalam reaksi adhesi dan agregasi trombosit yang merupakan kejadian awal yang mengarah pada pembentukan sumbat trombosit selama hemostasis. Adhesi pada kolagen difasilitasi oleh glikoprotein Ia(GPIa). Glikoprotein Ib(terganggu pada sindrom Bernard Soulier) dan IIb/IIIa (terganggu pada trombositopenia)penting dalam perlekatan trombosit pada factor Von Willebrand (VWF) dan karenanya juga perlekatan pada subendotel vascular. Tempat pengikatan unuk IIb/IIIa juga merupakan reseptor untuk fibrinogen yang penting dalam agregasi trombosit-trombosit.

Membrane plasma berinvaginasi ke bagian dalam trombosit untuk membentuk suatu system membrane (kanalikular) terbuka yang menyediakan permukaan reaktif yang luas tempat protein koagulasi plasma diabsorbsi secara selektif. Fosfolipid membrane (yg dulu dikenal sebagai factor trombosit 3) sangat penting dalam konvesi factor koagulasi X menjadi Xa dan protrombin (factor II) menjadi thrombin (factor IIa).

Di bagian dalam trombosit terdapat kalsium, nukleotida (terutama adenosine difosfat-ADP dan adenosine trifosfat-ATP, dan serotonin yang terkandung dalam granula padat electron). Granula α spesifik (lebih sering dijumpai) mengandung antagonis heparin , factor pertumbuhan yang berasal dari trombosit (platelet-derived growth factor, PDGF), β-tromboglobulin, fibrinogen, VWF, dan factor pembekuan lain. Granula padat lebih sedikit jumlahnya dan mengandung enzim hidrolitik dan peroksisom yang mengandung katalase.

4. Fungsi Trombosit

Fungsi utama trombosit adalah pembentukan sumbat mekanik selama respons hemostatis normal terhadap cedera vascular. Tanpa trombosit, dapat terjadi kebocoran darah spontan

Page 5: Trombosit Trombopoiesis Asti

melalui pembuluh darah kecil. Reaksi trombosit berupa adhesi, sekresi, agregasi, dan fusi serta aktivitas prokoagulannya sangat penting untuk fungsinya.

Adhesi dan agregasi trombosit sebagai respons terhadap cedera vascular.Setelah cedera pembuluh darah , trombosit melekat pada jaringan ikat subendotel yang terbuka. Mikrofibril subendotel mengikat multimer VWF yang lebih besar, yang berikatan dengan kompleks Ib membrane trombosit. Di bawah pengaruh tekanan shear stress , trombosit bergerak disepanjang permukaan pembuluh darah sampai GPIa/IIa (integrin α2β1)mengikat kolagen dan menghantikan translokasi. Setelah adhesi, trombosit menjadi lebih sferis dan menonjolkann pseudopodia-pseudopodia panjang, yang mempekuat interaksi antar trombosit yang berdekatan. Aktivasi trombosit kemudian dicapai melalui glikoprotein IIB/IIIa (integrin α IIbβ3

) yang mengikat fibrinogen untuk menghasilkan agregasi trombosit. Kompleks reseptor IIb/IIIa juga membentuk tempat pengikatan sekunder dengan vWF yang menyebabkan adhesi lebih lanjut.Factor von Willebrand (vWF) terlibat dalam adhesi trombosit pada dinding pembuluh darah dan pada trombosit lain (agregasi). vWF juga membawa factor VIII. vWF dikode oleh suatu gen pada kromosom 12 dan disintesis oleh sel endotel dan megakariosit. VWF disimpan dalam badan Weibel-Palade pada sel endotel dan dalam granula α yang spesifik untuk trombosit. Pelepasan VWF dari sel endotel terjadi di bawah pengaruh beberapa hormone. Stress dan olahraga atau pemberian infuse adrenalin atau desmopresin (1-deamino 8-D-arginin vasopressin, DDAVP) menyebabkan peningkatan yang cukup besar dalam kadar VWF dalam darah.

Reaksi pelepasan trombositPemajanan kolagen atau kerja thrombin menyebabkan sekresi isi granula trombosit, yang meliputi ADP, serotonin, fibrinogen, enzim lisosom, β-tromboglobulin, dan factor penetral heparin (factor trombosit, factor rombosit4). Kolagen dan thrombin mengaktifkan sintesis

Page 6: Trombosit Trombopoiesis Asti

prostaglandin trombosit. Terjadi pelepasan diasilgliserol (yg mengaktifkan fosforilasi protein melalui protein kinase C) dan inositol trifosfat(yg menyebabkan pelepasan ion kalsium intrasel) dari membrane, yang menyebabkan pembentukan suatu senyawa yang labil yaitu tromboksan A2 yang menurunkan kadar adenosine monofosfat siklik (cAMP) dalam trombosit serta mencetuskan reaksi pelepasan. Tromboksan A2 tidak hanya memperkuat agregasi trombosit, tetapi juga mempunyai aktivitas vasokonstriksi yang kuat. Reaksi pelepasan dihambat oleh zat-zat yang meningkatkan kadar cAMP ttrombosit. Salah satu zat yang berfungsi demikian adalah prostasiklin (PGI2) yang disintesis oleh sel endotel vascular. Prostasiklin merupakaninhibitor agregasi trombosit yang kuat dan mencegah deposisi trombosit pada endotel vascular normal.

Agregasi trombosit ADP dan tromboksan A2 yang dilepaskan menyebabkan makin banyak trombosit yang beragregasi pada tempat cedera vascular. ADP menyebabkan trombosit membengkak dan mendorong membrane trombosit pada trombosit yang berdekatan untuk melekat satu sama lain. Bersamaan dengan itu, terjadi reaksi pelepasan lebih lanjut yang melepaskan lebih banyak ADP dan tromokan A2 yang menyebabkan agregasi trombosit sekunder. Proses umpan balik positif ini menyebabkan terbentuknya massa trombosit yang cukup besar untuk menyumbat daerah kerusakan endotel.

Aktivitas prokoagulan trombositSetelah agregasi trombosit dan pelepasan tersebut , fosfolipid memban yang terpajan (factor trombosit, platelet factor 3) tersedia untuk dua jenis reaksi dalam kaskade koagulasi. Kedua reaksi yang diperantarai fosfolipid ini bergantung pada ion kalsium. Reaksi pertama (tenase) melibatkan factor IXa, VIIIa, dan X dalam pembentukan factor Xa. Reaksi kedua (protrombinase) menghasilkan pembentukan thrombin dari interaksi factor Xa, Va, dan protrombin (II). Permukaan fosfolipid membentuk cetakan yang ideal untuk konsentrasi dan orientasi protein-protein tersebut yang penting.

Agregasi trombosit irreversibleKonsentrasi ADP yang tinggi , enzim yang dilepaskan selama reaksi pelepasan , dan protein kontraktil trombosit menyebabkan fusi yg ireversible pada trombosit-trombosit yg beragregasi pada lokasi cedera vascular. Thrombin juga mendorong terjadinya fusi trombosit, dan pembentukan fibrin memperkuat stabilitas sumbat trombosit yg terbentuk.

Faktor pertumbuhanPDGF yg ditemukan dalam granula spesifik merangsang sel-sel otot polos vascular untuk memperbanyak diri , dan ini dapat mempercepat penyembuhan vascular setelah cedera.

Page 7: Trombosit Trombopoiesis Asti