Top Banner
TRAUMA TORAKS DI SUSUN OLEH : FRIADI NATA Pembimbing : dr. Asep Hermana, Sp B
52

Trauma Toraks

Nov 26, 2015

Download

Documents

Nuneng Rinensa

trauma
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • TRAUMA TORAKSDI SUSUN OLEH : FRIADI NATAPembimbing : dr. Asep Hermana, Sp B

  • abnormalitas rangka dada yang disebabkan oleh benturan pada dinding dada yang mengenai tulang rangka dada, pleura paru-paru, diafragma ataupun isi mediastinal baik oleh benda tajam maupun tumpul yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasansuatu kondisi dimana terjadinya benturan baik tumpul maupun tajam pada dada atau dinding thorax, yang menyebabkan abnormalitas (bentuk) pada rangka thorax

  • APA YANG HARUS DILAKUKAN1. AIRWAYTrauma pada jalan nafas harus dikenali dan diketahui selama fase Primary Survey dengan:Mendengarkan gerakan udara pada hidung, mulut dan daerah dadameneliti daerah orofaring karena sumbatan oleh benda asing mengawasi retraksi otot-otot interkostal dan supraklavikular

  • LANJUTANAda trauma pada jalan nafas, ditandai dengan:Stridor (Sumbatan jalan nafas atas)Perubahan kualitas suara (Bila pasien masih bisa bicara)Terabanya defek pada regio sendi sternoklavikular ( Trauma luas pada dasar leher)

  • Penanganan jalan nafas :Bersihkan jalan nafas bagian atasLakukan pemeliharaan jalan nafas dengan manuver jaw-trust atau chin-lift , dimana posisi cervical spine pada posisi alami pada satu garis.Yang terbaik menstabilkan jalan nafas dengan Intubasi endotracheal.

  • 2. BREATHING Penilaian kualitas pernafasan dengan cara :Inspeksi : Ada luka, Perhatikan keseragaman gerak kedua sisi dada saat akhir inspirasi atau ekspirasi Palpasi : Ada kripitasi, Nyeri tekanPerkusi: Bunyi sonor, hipersonor, pekak, timpani Auscultasi : bising nafas, bising abnormal

  • Tanda gangguan pernafasan :Pernafasan: < 12 atau > 20 kali/menit: berikan oksigenPernafasan : < 10 atau > 30 kali /menit : Bantu pernafasan bila perlu3. CIRCULATIONDenyut nadi harus dinilai:KualitasFrekuensiRegular/iregularDenyut nadi radialis dan arteri dorsalis pedis tidak teraba: Hipovolemia?

  • Lakukan inspeksi dan palpasi:Tekanan darahTekanan nadiSirkulasi perifer, warna dan temperaturPasang monitor jantung : Disritmia ? Trauma MiocardPasang pulse oximeter : hipoksia / asidosis ?

  • PEMERIKSAAN FISIKinspeksi:Gerakan dinding dada tidak simetris, tampak gerakan otot bantu pernafasanAdanya perdarahan, perubahan bentuk dada, edema/bengkak, jejas dllAdanya luka terbuka, tusukan dll.Sianosis, pucat, tanda2 syokAuskultasi:Ronki basal, whessing, edema paru, krakles, suara isapan penurunan atau suatu napas tension pneumothoraks

  • LANJUTANPalpasi:Nyeri tekan, bunyi kripitasi (subkutis), tambah nyeri saat gerak, deviasi traken (pergeseran mediastinal)Perkusi:Sonor, hiperesonor, pekak

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGThorak foto: tampak adanya gambaran medistinal shif, warna putuh/bercak merata pada semua lapang paru, Edema paru.Bronkoskopi, endoskopi, arteriografiMRI, CT ScanLaboratorium darah: lengkap, elektrolit

  • TRAUMA PADA DINDING DADAFRAKTUR IGA FRAKTUR CLAVICULAFRAKTUR STERNUMDISLOKASI SENDI STERNOCLAVICULAFLAIL CHEST

  • FRAKTUR IGAPaling sering terjadi pada trauma dada terutama karena trauma tumpulSering pada dewasa dari anak-anakPerlu diperiksa : organ intra abdomen (iga VIIIXII), neurovaskular (iga I - III, klavikula)Flail chest; 2 iga berurutan patah, sering terjadi Hipoksemia dan gagal nafasFraktur >3 iga : waspadai kelainan lain (edema paru, hematotoraks, pneumotoraks)

  • FRAKTUR CLAVICULAPaling sering ditemukan (tunggal, disertai trauma toraks, trauma pada sendi bahu ).Lokasi Fraktur pada bagian tengah.Deformitas, nyeri dan nyeri tekanan pada lokasi taruma.Konservatif : Verband figure of eight sekitar sendi bahu.Komplikasi : Malunion Fracture akan menekan pleksus Brakhialis dan pembuluh darah subclavia

  • PATAH TULANG DADA (STERNUM)Kejadian 5% dari trauma dadaPerlu proses/daya yang besar, resusitasi jantung/paru Lokasi Fraktur biasanya pada bagian tengah atas SternumSering disertai Fraktur IgaTidak perlu Open Reduction/fiksasi internal 61% perubahan EKG (Trauma Jantung)

  • DISLOKASI SENDI STERNOCLAVICULAR

    Kasus JarangAnterior : Nyeri, nyeri tekan, sendi menonjol kedepanPosterior : Sendi tertekan kedalamPengobatan : Reposisi

  • FLAIL CHESTTerjadi bila terdapat 2 (garis) fraktur pada 3 iga yang berturutanKarakteristik : gerakan paradoksal dari (segmen) dinding dada saat inspirasi/ekspirasi; tidak terlihat pada pasien dalam ventilatorMenunjukkan trauma hebatBiasanya selalu disertai trauma pada organ lain (kepala, abdomen, ekstremitas)

  • LANJUTANKomplikasi utama: gagal napas (ineffective air movement edema/kontusio paru, nyeri)Terapi : pain control, stabilisasi (internal/intubasi, operasi), bronkhial toilet, fisioterapi agresif, bronkoskopi

  • LANJUTANPenatalaksanaan : sebaiknya pasien dirawat intensif oleh karena kegagalan pernapasan atau karena ancaman gagal napas yang biasanya dibuktikan melalui pemeriksaan AGD dan takipneu.

  • Indikasi Operasi Stabilisasi :Bersamaan dengan Torakotomi karena sebab lainGagal/sulit weaning ventilator Menghindari prolong ICU stay (i. relatif) Menghindari prolong hospital stayMenghindari cacat permanen

  • PAIN CONTROL NERVE BLOCK

  • PATAH TULANG VERTEBRA TORAKALDapat dilihat dari adanya perdarahan sebagai massa paraspinal pada foto torakCurigai adanya perlukaan korda spinalisBila mencurigai adanya dislokasi vertebra atau patah pasien harus ditempatkan pada bed datar dan pasien tidak digeser2Awasi gerakan napas dengan ketat, reflek batuk sering tidak adequatOperasi perbaikan & fiksasi harus segera dilakukanKomplikasi kilotorak

  • EMFISEMA SUBCUTISLaserasi pada larings/esophagus, dapat mengakibatkan udara masuk ke mediastinum dan leher dan udara ini mengalir lewat planus fasialis menimbulkan emfisema subkutis yang luasLaserasi pada pleura parietalis (patah iga) dengan pneumotorak enfisema subcutis dadaMasuk ke periorbita, sehingga kelopak mata sulit dibuka, ke bawah bisa meluas ke perineum dan skrotum

  • LANJUTANEvaluasi luasnya enfisema perlu dilakukan dengan memberikan tandaBila emfisema tidak bertambah udara diserap oleh tubuh, pada pasien dengan ventilator lakukan dekompresi mediastinum

  • TRAUMA PADA PARU PARU 1. Pneumotoraks2. Hemotoraks3. Kontusio Paru4. Laserasi Paru5. Ruptur Diafragma6. Trauma Jantung

  • PNEUMOTORAKSAdanya udara yang terperangkap di rongga pleura meningkatkan tekanan negatif intrapleuraTerjadi karena trauma tumpul atau tembusDapat terjadi karena perlukaan pleura viseral (barotrauma), perlukaan pleura mediastinal (trauma trakheobronkhial)Diklasifikasikan menjadi 3 : parsial, tension, open

  • Pneumotoraks ParsialParu pada sisi yang terkena akan kollaps (parsial atau total)Tidak ada mediastinal shiftPF: bunyi napas , hyperresonance (perkusi), pengembangan dada Penanganan : WSD

  • Pneumotoraks TensionCiri : kolaps total paru, mediastinal shift, deviasi trakhea venous return hipotensi & respiratory distressKarena mekanisme ventilSymptoms: sesak berat, takipneu, hipotensi, JVP , asimetris statis & dinamisKeadaan life threatening tdk perlu RoTindakan : dekompresi : large-bore needle insertion (sela iga II, linea mid-klavikula) WSD

  • Open PneumothoraxTerjadi karena luka terbuka yang cukup besar pada dadaDikenal juga sebagai sucking-woundTerjadi kolaps total paru oleh karena tekanan = atmosfirPenatalaksanaan: Luka tidak boleh ditutup Pasang WSD dahulu baru tutup luka

  • HEMATOTORAKSTerjadi sering karena adanya ruptur a.interkostalis, darah di rongga torak menekan pada paru Kolaps/atelektasis, jantung dan mediastinun, tergantung banyaknya volume darahGejala dan tanda sesuai dengan besarnya perdarahan atau jumlah darah yang terakumulasi instabilitas hemodinamik dan depresi pernapasanRo Toraks: seringkali bayangan difus radio - opak pada seluruh lapangan paruBayangan air fluid level hanya pada hematopneumotoraks

  • LANJUTANTindakan Bedah : WSD (90%) atau operasiHematotoraks masif (indikasi operasi) Perdarahan akut (1 jam) dengan jumlah > 750 cc Perdarahan > 250 cc/jam dalam >2 jam berturut-turut

  • WATER SEALED DRAINAGEFungsi :DiagnostikTerapetikFollow-upTujuan:Evakuasi darah/udaraPengembangan paruMonitoringCabut WSD :Produksi < 100cc/hari, undulasi (-)/minimal, pengembangan paru maksimalIn-effective

  • KONTUSIO PARUTerjadi terutama setelah trauma tumpul toraksDapat pula terjadi pada trauma tajam dg mekanisme perdarahan dan edema parenkim konsolidasiPatofisiologi : lung compliance ventilation-perfusion mismatch hipoksia & work of breathing Diagnosis : ro toraks dan PaO2 Manifestasi klinis dapat timbul atau memburuk dalam 24-72 jam setelah trauma

  • LANJUTANPenatalaksanaan bertujuan: Mempertahankan oksigenasi Pulmonary toiletTindakan : batasi pemberian cairan (iso/hipotonik), O2, pain control, diuretika, bila perlu ventilator dengan tekanan positif (PEEP > 5)

  • LASERASI PARURobekan pada parenkim paru akibat trauma tajam atau trauma tumpul keras yang disertai fraktur igaManifestasi klinik umumnya adalah : hemato + pneumotoraksPenatalaksanaan umum : WSDIndikasi operasi : = hematotoraks Distress pernapasan berat yang dicurigai karena robekan luas

  • RUPTUR DIAFRAGMAPeningkatan tekanan lntra Abdomnal mendadakUmumnya terjadi di sentralSebelah kiri lebih sering dari sebelah kananHerniasi organ viseral abdomen ke toraksDapat tenjadi ruptur intra perikardialDiagnosis : klinis, X Ray toraks, CT scan toraksTx/ Torakotomi dan laparotomi

  • LANJUTANRiwayat trauma tumpul abdomenRespiratory distressPendorongan mediastinum kontralateral dan penekanan paru oleh organ viseralVenous return menurun CO menurun

  • TRAUMA JANTUNGKecurigaan trauma jantung :Trauma tumpul di daerah anteriorFraktur pada sternumTrauma tembus/tajam pada area prekordial (parasternal kanan, sela iga II kiri, grs mid-klavikula kiri, arcus kostae kiri)Diagnosis:Trauma tumpul : EKG, pemeriksaan enzim jantung (CK-CKMB / Tronin T), EchocardiographyTrauma tembus/tajam pada area prekordial indikasi torakotomi emergency

  • PENGKAJIANRiwayat Trauma: kecelakaan, kejadian, jenis trauma (tajam,tumpul,jejas,tusukan,tembakan, dsb)Terlihat ulang menonjol keluar, luka terbukaKeluhan: adanya nyeri, makin bertambah, berkurang, sesak napas,frekwensi napas, apnue,gerakan dinding dada, perubahan pola napasAgitasi, sianosis,tanda hipoksemiaRongga thorax > pada satu sisi, deviasi trakeaTD menurun nadi lemah & cepat, kulit dingin dan distensi vena leher (peningkatan CVP) atau tanda-tanda syok

    *