Pembimbing : dr. Andoko, Sp.B Disusun oleh : Yoga Eka Pratama TRAUMA TAJAM THORAX
Pembimbing : dr. Andoko, Sp.BDisusun oleh :
Yoga Eka Pratama
TRAUMA TAJAM THORAX
Skenario Laki-laki 19 tahun dibawa polisi dalam
keadaan tidak sadar. Menurut keterangan polisi pasien adalah korban tawuran antar warga, pasien mengalami luka tusuk dan tergeletak dijalan tidak sadarkan diri, baru dapat dibawa ke RSIJ setelah dapat dilerai mungkin kira-kira ½ jam setelah cedera. Pemeriksaan pasien tampak pucat keluar keringan dingin. Dada kiri lebih kecil dari kanan dan pada gerakan nafas tertinggal dari kanan. Terlihat luka tembus di dada kiri di garis aksilla anterior setinggi sela iga 3.
Anamnesis Identitas Pasien
Nama : Usia : 19 tahunJenis Kelamin : laki-lakiAlamat : Pekerjaan :
Penanganan pada waktu penderita masuk :
1. Anamnesa lengkap dan cepat (alloanamnesis)
Waktu kejadian ?Tempat kejadian ?Jenis senjata ?Arah masuk dan keluarnya perlukaan ?Bagaimana keadaan pasien selama
dalam perjalanan menuju RS ?
Apa Tindakan Anda ?
PRIMARY SURVEY
SECONDARY SURVEY
Airway Breathing
Circulation
Dissability
Exposure
A (alergi)
M (medika
si)P (past illness)
L (last meal)
E (event/envirome
nt)
PRIMARY SURVEY
• Apa ada sumbatan jalan nafas ? Darah, lidah terjatuh kebelakang?
• Lakukan chin-lift atau jaw thrust. Bersihkan airway dari benda asing
• Memasang pipa oropharingeal• Memasang airway defenitif (intubasi)• Fiksasi leher • Tutup luka terbuka pada dada dengan balutan
steril)
Airway
Look
• Apa ada retraksi dan penggunaan otot nafas tambahan?
Listen
• Apa ada suara abnormal pernafasan ?
• Apa ada suara parau?
Feel
• Apa ada hembusan nafas atau tidak?
PRIMARY SURVEY
• Inspeksi :luka masuk/luka keluar? Pergerakan dinding dada simetris atau tidak? Otot bantu napas?, tanda cedera lain?
• Palpasi : krepitasi ?, fremitus simetris?, nyeri tekan?
• Perkusi : redup atau hipersonor?• Auskultasi : vesikular menurun atau hilang?
Bunyi jantung melemah? • Ventilasi dengan alat bag valve mask• memasang pulse oximeter
Breathing
Look
• Apa dada mengembang dan mengempis secara simetris ?
Listen
• Apa ada suara nafas yg tidak simetris atau menurun/menghilang?
Oxymeter
• Saturasi oksigen
PRIMARY SURVEY
• Nadi : kecepatan ?, kualitas?, keteraturan?, pulsus paradoxus
• Warna kulit? CRT? Sianosis? Akral dingin?
• TD
Circulation
PRIMARY SURVEY
• Nilai GCS?• Nilai pupil, besarnya?, isokor?
Disability
PRIMARY SURVEY
• Buka pakaian pasien tetapi cegah hipotermia
Exposure
SECONDARY SURVEY
A (Alergi)
• Apa ada alergi obat, makanan?
M (Medikasi) • Pengob
atan ?
P (Past Illness)
• Riwayat sakit sebelumnya?
L(Last meal)
• Makan terakhir apa?
E(event)
• Riwayat kejadian nya?
Evaluasi keadaan pasienApakah tanda-tanda vital sudah stabil ?Apakah pasien sudah sadarkan diri ?
Anamnesis tambahan 1. Apakah terjadi perdarahan banyak selama
perjalanan ke rs?2. Apakah ada luka lain selain di dada diri?3. Apakah ada fraktur tulang iga ?4. Apakah nyeri dada ?5. Apakah sesak ?
DIAGNOSIS ?1. Hematothorax2. Hematopneumothorax3. Open Pneumothorax 4. Tension pneumothorax
Pemeriksaan FisikKeadaan umum : tampak sakit berat
(tampak pucat keluar keringat dingin)Kesadaran : ? (GCS : ? )Tanda tanda vital :
TD : ?HR : ?RR : ?Suhu : ?
Pemeriksaan FisikStatus Generalis
Kepala : Mata :
Konjungtiva anemis : Sklera ikterik : Refleks pupil : Isokor :
hidung : sekret ( ), darah (?)telinga : sekret ( ), darah (?)bibir, mulut : sianosis ( ), darah (?)Leher : Pembesaran KGB ( ), pembesaran
kelenjar tyroid ( )
ThoraxParu-paru Inspeksi : Pergerakan dinding dada tidak simetris, dada kiri lebih kecil dari kanan, gerakan nafas teringgal dari kanan. Luka tembus dada kiri pada garis aksillaris anterior ics 3Palpasi : ada pergerakan dada yang tertinggal ( ),
nyeri tekan ( ), vokal fremitus dekstra sinistra(?),
krepitasi( )Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru (?)Auskultasi : vesikular ( ) normal, Rh ( / ), Wh ( / ),
stridor ( / ) Jantung
BJ I dan II murni regular ( )
Abdomen Inspeksi : distensi (?), luka bekas operasi (?)Auskultasi : Bising usus (?)Perkusi : timpani di seluruh kuadran abdomen
(?)Palpasi : Nyeri tekan (?), hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas Superior : akral dingin (?), CRT >2 detik (?),
siaonis (?)Inferiot : akral dingin (?), CRT >2 detik (?),
siaonis (?)
DIAGNOSIS ?1. Hematothorax2. Hematopneumothorax3. Open Pneumothorax 4. Tension pneumothorax
Pemeriksaan penunjang 1. Laboratorium2. Rotgen thorax3. Pemeriksaan CT-Scan,
TERIMA KASIH
Tindakan antiseptikPrinsipnya untuk membersihkan luka. Untuk
melakukan pencucian/pembersihan luka biasanya digunakan cairan atau larutan antiseptik seperti :
Alkohol : sifatnya bakterisida kuat dan cepat (efektif dalam 2 menit)
Yodium : antiseptik yang sangat kuat, berspektrum luas dan dalam konsentrasi 2% membunuh spora dalam 2-3 jam.
Povidon yodium (betadine, septadine, isodine), merupakan kompleks yodium dengan polyvinylpirrolidone yang tidak merangsang, mudah dicuci karena larut dalam air dan stabil karena tidak menguap.
Perhidrol (peroksida air, H2O2), berkhasiat untuk mengeluarkan kotoran dari dalam luka dan membunuh kuman anaerob.
Merkuri klorida (sublimat), berkhasiat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.
Merkurokrom (obat merah) dalam larutan 5-10%. Sifatnya bakteriostatik lemah, mempercepat keringnya luka dengan cara merangsang timbulnya kerak (korts).
Pembersihan lukaTujuan dilakukannya adalah mempercepat
proses penyembuhan luka, menghindari terjadinya infeksi, membuang jaringan nekrosis dan debris.
Irigasi dengan sebanyak-banyaknya dengan tujuan untuk membuang jaringan dan benda asing
Berikan antiseptik
Penjahitan lukaLuka bersih dan tidak mengalami infeksi <
8 jam bisa dijahit primer, sedangkan luka yang terkontaminasi berat atau tidak berbatas tegas sebaiknya dibiarkan sembuh per sekundam atau per tertiam.
Penutupan luka
adalah mengupayakan kondisi lingkugan yang baik pada luka sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal.
PembalutanPertimbangan dalam menutup dan
membalut luka sangat tergantung pada penilaian kondisi luka. Pembalutan berfungsi sebagai pelindung terhadap penguapan, infeksi, mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses penyembuhan, sebagai fiksasi dan efek penekanan yang mencegah berkumpulnya rembesan darah yang menyebabkan hematoma.