OLEHDWI ADINTYA ERADIPUTRA (1104205008) LIFT/ELEVATORI DW. MD. ADIYOGA PRAMANA P(1104205100) ESKALATOR/CONVEYOR
TRANSPORTASI VERTIKALTRANSPORTASI VERTIKALPADA BANGUNAN TINGGIPADA BANGUNAN TINGGI
TRANSPORTASI VERTIKAL PADABANGUNAN TINGGI
Transportasi Vertikal merupakan transportasiyang mengangkut benda dari bawah ke atasdan sebaliknya, transportasi ini seringdiaplikasikan pada bangunan bertingkat, ataubangunan tinggi, pada umumnya yaitu lift,eskalator, travelator ( lebih sering di bandara ),dumbwaiter ( rumah sakit dan hotel ).
Transportasi Vertikal merupakan transportasiyang mengangkut benda dari bawah ke atasdan sebaliknya, transportasi ini seringdiaplikasikan pada bangunan bertingkat, ataubangunan tinggi, pada umumnya yaitu lift,eskalator, travelator ( lebih sering di bandara ),dumbwaiter ( rumah sakit dan hotel ).
ESKALATOR
Penemu eskalator
Dilengkapi dengan ralling Tidak ada celah antara lantai dengan anaktangga pada eskalator
Sebaiknya didesain secara otomatis, apa bilaada benda asing tersangkut eskalator otomatismati
Dilengkapi dengan ralling Tidak ada celah antara lantai dengan anaktangga pada eskalator
Sebaiknya didesain secara otomatis, apa bilaada benda asing tersangkut eskalator otomatismati
Perletakan Eskalator Pararel : Diletakkan secara paralel.Perencanaannya lebih menekankansegi arsitektural dan memungkinkansudut pandang yang luas.
Pararel : Diletakkan secara paralel.Perencanaannya lebih menekankansegi arsitektural dan memungkinkansudut pandang yang luas.
Cross Over. Perletakan bersilangan secaramenerus (naik saja atau turun saja). Kurangefisien dalam sistim sirkulasi tetapi bernilaiestetis tinggi
Perletakan Eskalator
Double Cross Over. Perletakan bersilanganantara naik dan turun sehingga dapatmengangkut penumpang dengan dalamjumlah lebih
Perletakan Eskalator
TRAVELATOR/ CONVEYOR/MOVING WALKWAY
Travelator merupakan alat transportasibangunan yang sering ditemui pada bandarudara .
Travelator sendiri mempunyai cara kerja yangsama dengan eskalator, namun yangmembedakannya adalah eskalatordiprioritaskan untuk transportasi orangdengan barang bawaan yang dijinjingsedangkan Travelator untuk transportasi orangdengan barang yang didalam trolley. Sehinggamuatan yang dibawa lebih banyak.
Travelator merupakan alat transportasibangunan yang sering ditemui pada bandarudara .
Travelator sendiri mempunyai cara kerja yangsama dengan eskalator, namun yangmembedakannya adalah eskalatordiprioritaskan untuk transportasi orangdengan barang bawaan yang dijinjingsedangkan Travelator untuk transportasi orangdengan barang yang didalam trolley. Sehinggamuatan yang dibawa lebih banyak.
Travelator
Conveyor berfungsi sebagai pengantarbarang agar hemat tenaga, biasanyaditerapkan pada bangunan bandara,terminal atau pabrik. Pada jenistransportasi konveyor terdapat beberapajenis, diantaranya :
Conveyor berfungsi sebagai pengantarbarang agar hemat tenaga, biasanyaditerapkan pada bangunan bandara,terminal atau pabrik. Pada jenistransportasi konveyor terdapat beberapajenis, diantaranya :
Chute Conveyor adalahcontoh sederhana daripengoprasian conveyordengan memanfaatkangravitasi. Unit hanyameluncur ke bawahconveyor yang lurusadalah contoh sederhanadari conveyor ini.
Chute Conveyor adalahcontoh sederhana daripengoprasian conveyordengan memanfaatkangravitasi. Unit hanyameluncur ke bawahconveyor yang lurusadalah contoh sederhanadari conveyor ini.
Conveyor ini menggunakan serangkaian rodaterpasang pada poros, dimana jarak rodatergantung pada beban yang diangkut.Conveyor ini menggunakan serangkaian rodaterpasang pada poros, dimana jarak rodatergantung pada beban yang diangkut.
Conveyor yang menggunakan roller-roller untukmemindahkan bahan baik itu digerakan motormaupun tidak (gravitasi). Bahan harus mempunyaipermukaan yang kaku dan minimal tiga roller harusmensuport beban terkecil pada setiap saat.
ELEVATOR / LIFT
PENEMU LIFT
Nama Elisha Graves OtisLahir 3 Agustus 1811
di Halifax, Vermont,Amerika Serikat
Meniggal 8 April 1861Kebangsaan Amerika Serikat
Sumber : Wikipedia.org
JENIS JENIS LIFT(BERDASARKAN SISTEM PENGGERAK)
Hidraulic 2-8 Stories max Needs space in basement Slow
Traction 100 stories max Needs roofcop space Fast
Motive Power Unlimited height Self Contained Very Slow
Sumber : Mata Kuliah Sains Bangunan & Utilitas 2, Teknik Arsitektur, UNUD (2013)
Sumber : Mata Kuliah Sains Bangunan & Utilitas 2, Teknik Arsitektur, UNUD (2013)
Sumber : Mata Kuliah Sains Bangunan & Utilitas 2, Teknik Arsitektur, UNUD (2013)
Sumber : Mata Kuliah Sains Bangunan & Utilitas 2, Teknik Arsitektur, UNUD (2013)
Sumber : Mata Kuliah Sains Bangunan & Utilitas 2, Teknik Arsitektur, UNUD (2013)
JENIS JENIS LIFT(BERDASARKAN KEGUNAAN)
Observation Passengers
Sumber : Mata Kuliah Sains Bangunan & Utilitas 2, Teknik Arsitektur, UNUD (2013)
Observation Passengers
Goods Dumb Waiter
Sumber : Mata Kuliah Sains Bangunan & Utilitas 2, Teknik Arsitektur, UNUD (2013)
Sumber : Buku Utilitas Bangunan Buku Pintar untuk Mahasiswa Arsitektur-Sipil (2002)
Sumber : Buku Utilitas Bangunan Buku Pintar untuk Mahasiswa Arsitektur-Sipil (2002)
Sumber : Buku Utilitas Bangunan Buku Pintar untuk Mahasiswa Arsitektur-Sipil (2002)
Sumber : Buku Utilitas Bangunan Buku Pintar untuk Mahasiswa Arsitektur-Sipil (2002)
Sumber : Buku Utilitas Bangunan Buku Pintar untuk Mahasiswa Arsitektur-Sipil (2002)
Sistem Lift Multi Zone Untuk meningkatkan efisiensi bangunan
perancang berusaha memperkecil volume gedungyang dipergunakan untuk sirkulasi vertikal(biasanya digunakan pada gedung >20 lantai).
Hal ini juga dilakukan untuk memperpendekwaktu perjalanan bolak-balik lift sehingga waktutunggu di lantai dasar dapat ditekan.
Solusinya adalah dengan melakukan zoning lift,yang artinya pembagian kerja kelompok-kelompok lift. Misalnya, 3 lift melayani lantai 1-15, 3 lift melayani lantai 16-30, berarti lift tsbtidak akan berhenti di lantai 1-15.
Karena ada 3 lift yang tidak berhenti di lantai 1-15maka pada core tidak perlu dibuat bukaan khususuntuk lift lantai 16-30. Ini dapat menghemat biayasirkulasi vertikal.
Untuk meningkatkan efisiensi bangunanperancang berusaha memperkecil volume gedungyang dipergunakan untuk sirkulasi vertikal(biasanya digunakan pada gedung >20 lantai).
Hal ini juga dilakukan untuk memperpendekwaktu perjalanan bolak-balik lift sehingga waktutunggu di lantai dasar dapat ditekan.
Solusinya adalah dengan melakukan zoning lift,yang artinya pembagian kerja kelompok-kelompok lift. Misalnya, 3 lift melayani lantai 1-15, 3 lift melayani lantai 16-30, berarti lift tsbtidak akan berhenti di lantai 1-15.
Karena ada 3 lift yang tidak berhenti di lantai 1-15maka pada core tidak perlu dibuat bukaan khususuntuk lift lantai 16-30. Ini dapat menghemat biayasirkulasi vertikal.
Sumber : Mata Kuliah Sains Bangunan & Utilitas 2, Teknik Arsitektur, UNUD (2013)
Sistem Lift Multi Zonedengan Sky Lobby
Bangunan yang sangat tinggi dengan jumlahpuluhan lantai (hampir 100 lantai atau lebih)membutuhkan penghematan khusus volume intigedung dengan mengadakan zoning pelayananelevator/lift dengan Lobby-Lobby Antara disetiap beberapa lantai.
Lobby ini sering disebut sebagai Sky Lobby.Fungsinya antara lain:1. Merupakan level perpindahan untuk menuju
lift-lift lokal dalam zone diatasnya.2. Tempat berkumpul sementara dalam
keadaan darurat (kebakaran, gempa bumi,dsb) sementara menunggu pertolongan.
3. Lift-lift yang sifatnya lebih lokalmembutuhkan ruang mesin lift yang secaralangsung berada diatas lift. Kebutuhan ruangmesin lift dapat disatukan dengan kebutuhanruang mesin AC, pompa air, reservoir, dll.
Bangunan yang sangat tinggi dengan jumlahpuluhan lantai (hampir 100 lantai atau lebih)membutuhkan penghematan khusus volume intigedung dengan mengadakan zoning pelayananelevator/lift dengan Lobby-Lobby Antara disetiap beberapa lantai.
Lobby ini sering disebut sebagai Sky Lobby.Fungsinya antara lain:1. Merupakan level perpindahan untuk menuju
lift-lift lokal dalam zone diatasnya.2. Tempat berkumpul sementara dalam
keadaan darurat (kebakaran, gempa bumi,dsb) sementara menunggu pertolongan.
3. Lift-lift yang sifatnya lebih lokalmembutuhkan ruang mesin lift yang secaralangsung berada diatas lift. Kebutuhan ruangmesin lift dapat disatukan dengan kebutuhanruang mesin AC, pompa air, reservoir, dll.
Sumber : Mata Kuliah Sains Bangunan & Utilitas 2, Teknik Arsitektur, UNUD (2013)
Alternatif lain yang dapat digunakanuntuk mengatasi banyaknya antrianpenumpang akibat waktu tunggu yanglama adalah dengan menggunakan liftdouble decker. Sistem kerja dari sistem ini adalahmenggunakan sistem ganjil-genap.Dimana lift ganjil hanya akanmelayani penumpang ke lantaibernomor ganjil saja. Begitu pula liftgenap Lift ini berjalan secara bersama-sama(tidak bisa mendahului satu denganyang lain)
Sistem LiftDouble Decker
Alternatif lain yang dapat digunakanuntuk mengatasi banyaknya antrianpenumpang akibat waktu tunggu yanglama adalah dengan menggunakan liftdouble decker. Sistem kerja dari sistem ini adalahmenggunakan sistem ganjil-genap.Dimana lift ganjil hanya akanmelayani penumpang ke lantaibernomor ganjil saja. Begitu pula liftgenap Lift ini berjalan secara bersama-sama(tidak bisa mendahului satu denganyang lain)
Sumber : Mata Kuliah Sains Bangunan & Utilitas 2, Teknik Arsitektur, UNUD (2013)