Top Banner

of 39

Transportasi Massal (Singapore)

Oct 14, 2015

Download

Documents

transportasi massal
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

Sistem dan Teknologi Transportasi Massal (HS2231)

LAPORAN PENGAMATANRAMBU DAN MARKA JALAN DI KOTA SINGAPURA(Tanggal 14 Mei 2013 - 16 MEI 2013)

DOSEN IPHAN F. RADAM,MTASRUL ARIFIN, MTM. ARSYAD, MT

Disusun oleh:ADIMAS FITRADI (H2A211009)DYAH PRADHITYA HARDIANI (H2A211010)YAULA STELLAMARIS (H2A211015)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATMAGISTER TEKNIK SIPILTAHUN 2013KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga laporan hasil pengamatan tentang Rambu dan Marka Jalan di kota Singapore dapat terselesaikan .Laporan hasil pengamatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa sebagai bahan perbandingan dan perbaikan dalam pelaksanaan studi pengamatan selanjutnya. Kegiatan ini terlaksana berkat bantuan dari banyak pihak sehingga dalam kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada : 1. Kepala Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Lambung Mangkurat yang memberikan bimbingan dan arahan dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan ini.2. Bapak Asrul..... dan Bapak Iphan Fitrian Radham, MT yang telah mendampingi kami selama pelaksanaan kegiatan pengamatan.3. Land Transport Gallery Singapore yang telah berkenan menerima kunjungan kami dan memberikan banyak informasi tentang transportasi jalan di Singapura.Demikian, semoga laporan hasil pengamatan ini dapat berguna dan bermanfaat.

Banjarmasin, .... Juni 2013Penulis

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangMenyadari peranan transportasi dalam kehidupan manusia, lalu lintas dan angkutan beserta prasarana jalan harus ditata dalam satu sistem terpadu yang mampu mewujudkan tersedianya jasa transportasi yang tertib, selamat, aman, nyaman, cepat, tepat, teratur, lancar, dan dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat.Rambu dan marka jalan merupakan salah satu bagian penting dalam prasarana jalan yang sangat berguna bagi pengguna jalan. Marka jalan memberikan petunjuk dan jika marka jalan dipatuhi maka lalu lintas jalan akan menjadi rapi dan teratur. Keinginan untuk mengetahui dan mengamati secara langsung bagaimana sistem transportasi jalan khususnya penerapan rambu dan marka jalan di negara lain. Dipilih Singapura sebagai negara tetangga terdekat yang merupakan satu dari sedikit negara di dunia yang memiliki sistem transportasi selain Jerman dan Jepang.

1.2 TujuanTujuan kegiatan studi banding ini adalah:1. Memperoleh informasi mengenai system transportasi jalan di Singapura2. Memperoleh gambaran tentang rambu dan marka jalan di Singapura

1.3 ManfaatHasil pengamataan yang diperoleh dari kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat dan mampu memberikan gambaran tentang rambu dan marka jalan di kota Singapura.

1.4 Pelaksanaan Pengamatan1.4.1 Waktu dan TempatKegiatan dilaksanakan pada hari Selasa, 14 Mei 2013 s.d Sabtu, 16 Mei 2013 dengan objek kunjungan Land Transport Gallery Singapore serta pengamatan langsung di jalan-jalan kota Singapura.

1.4.2 PesertaPeserta yang terlibat dalam seluruhnya berjumlah 13 orang yang terdiri dari 11 orang mahasiswa dan 2 orang dosen pendamping dengan obyek pengamatan terbagi menjadi 3 item yaitu : Marka Jalan, Mass Rapid Transit dan Bus Rapid Transit

1.4.3 Jadwal KunjunganTanggalAgendaPeserta

14 Mei 2013Perjalanan Banjarmasin-SingapuraPengamatan langsung di jalan kota SingapuraMahasiswa dan dosen pendamping

15 Mei 2013Kunjungan ke Land Transport GalleryPengamatan langsung di jalan kota SingapuraMahasiswa dan dosen pendamping

16 Mei 2013Pengamatan langsung di jalan kota Singapura Perjalanan Singapura-BanjarmasinMahasiswa dan dosen pendamping

BAB IIIDASAR TEORI

1 2 2.1 Pengertian Marka JalanMarka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas. Marka jalan ini dibedakan berdasarkan fungsinya menjadi 5 jenis yaitu marka membujur, marka melintang, marka serong, marka lambang, dan marka lainnya. Persyaratan detail mengenai marka jalan ini diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan, KM No. 60 tahun 1993 tentang Marka Jalan. Persyaratan detail tersebut meliputi jenis, warna, fungsi, bahan, ukuran, kekuatan hukum, penempatan, pembinaan dan pengawasan dan ketentuan lainnya. Setiap perencanaan dan pemasangan marka jalan haruslah mengikuti ketentuan tersebut diatas. Beberapa jenis marka yang digunakan dalam penanganan DRK di Provinsi Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan ini antara lain garis putus, garis penuh, marka penyeberangan (zebra cross), chevron, marka pada pulau lalu lintas, marka segitiga (yield), marka huruf stop, dan marka suara dijabarkan secara singkat pada poin berikut. Penjabaran secara singkat ini didasarkan pada Standar Produk untuk Jalan Perkotaan yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Jalan Kota, Ditjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum.

2.2 Jenis Marka Jalan2.2.1 Marka Garis Putus Marka garis putus digunakan sebagai: Sumbu jalan pada jalan dua lajur dua arah (2/2UD); Pemisah jalur pada jalur pada arah yang mempunyai lebih dari satu lajur. Jalur peringatan pada jalur percepatan, perlambatan dan penghampiran pada penghalang.Detail marka garis putus ini digambarkan pada Gambar 2.1.

Marka Garis Putus

2.2.2 Marka Garis PenuhMarka garis penuh digunakan sebagai: Sumbu jalan pada jalan dua lajur dua arah (2/2UD); Untuk sumbu jalan dua arah dengan jumlah lajur setiap arah minimal 2 lajur; Garis tepi perkerasan; Garis pengarah lajur pada persimpangan; Larangan pindah lajur atau mendahului apabila dikombinasikan dengan garis putus. Detail marka garis penuh ini digambarkan pada Gambar 2.2 dan Gambar 2.3.

2.2.3 Marka Penyeberangan (Zebra Cross) Marka Penyeberangan (Zebra Cross) ditempatkan pada daerah persimpangan atau pada ruas jalan yang berpotensi untuk diseberangi pejalan kaki. Lebar minimum marka penyeberangan adalah 2,5m dan maksimum 5m. Untuk penyeberangan yang lebih besar dari 5m, maka zebra cross dapat diganti dengan dua buah garis melintang jalur sejajar dengan garis stop.

Detail marka penyeberangan ini digambarkan pada Gambar 2.4.

2.2.4 Marka ChevronMarka chevron digunakan sebagai marka penanda pada wilayah transisi penggabung (merging) ataupun pemisahan (diverging) jalur/lajur lalu lintas guna pengamanan terhadap suatu rintangan seperti median, pemisah, benda ditengah jalan (monumen, dll). Penempatan marka chevron ini harus diawali dengan marka garis peringatan dan garis pendekat atau diakhiri dengan marka pengarah dan garis peringatan. Marka chevron dipasang diantara garis pendekat dan penghalang. Perpanjangan garis tepi chevron merupakan garis tepi perkerasan.

Detail marka chevron ini digambarkan pada Gambar 2.5.

Marka Garis Penuh (1)

Marka Garis Penuh (2)

Marka Penyeberangan (Zebra Cross)

Marka Chevron

2.2.5 Marka pada Pulau Lalu LintasMarka pada pulau lalu lintas merupakan marka yang digunakan sebagai tanda menju ke datau keluar dari pulau sesuai dengan marka penghalan dan marka garis tepi perkerasan jalur lalu lintas dengan pulau tersebut. Penempatan marka pulau ini disesuaikan dengan penempatan marka garis peringatan, garis pengarah, chevron atau garis tepi perkerasan.

Detail marka pulau lalu lintas ini digambarkan pada Gambar 2.6.

2.2.6 Marka Segitiga (Yield) Marka tanda segitiga (yield) digambarkan pada ruas pada ruas jalan penghubung pada pertemuan jalan berprioritas (persimpangan jalan mayor dan minor). Prioritas diberikan pada ruas jalan yang lebih besar (mayor road). Penempatan tanda yield dipasang pada jarak antara 10-25m dari garis tepi jalan atau kereb jalan utama. Penempatannya dikombinasikan dengan rambu pada Tabel II A no. 1b (Kepmenhub KM No. 61/1993).

Detail marka pulau lalu lintas ini digambarkan pada Gambar 2.7.

2.2.7 Marka Huruf STOP Marka huruf STOP ditulis diatas jalur pada ruas jalan penghubung (minor road) pada pertemuan/persimpangan yang dikontrol oleh rambu lalu lintas. Penempatan marka STOP ini dipasang pada jarak antara 10-25m dari garis stop/zebra cross. Apabila tidak ada zebra cross, maka jarak penempatan dihitung dari garis tepi perkerasan/kerb dari jalur utama (mayor road). Penempatan marka STOP ini dikombinasikan dengan rambu pada Tabel IIA no. 1a (Kepmenhub KM No. 61/1993).

Detail marka pulau lalu lintas ini digambarkan pada Gambar 2.8.

Marka pada Pulau Lalu Lintas

Marka Segitiga (Yield)

Marka Huruf STOP2.3 Marka Suara2.3.1. Pita Penggaduh/Garis Penderap (Rumble Strip)Pita penggaduh/garis penderap (rumble strip) ini digunakan untuk memberi kejutan kepada pengguna jalan dengan suara yang berderap apabila kendaraan keluar dari jalur lalu lintas dan/atau melintas kearah bahu jalan. Penempatan pita penggaduh ini ditempatkan pada bagian atau lokasi jalan yang cukup berbahaya seperti timbunan badan jalan yang cukup tinggi, lebar bahu yang relatif sempit dan lainnya. Pita penggaduh merupakan salah satu bentuk rekayasa lalu lintas yang berfungsi sebagai alat pengendali lalu lintas. Di bidang keselamatan jalan, rumble strip juga sering dipakai sebagai salah satu bentuk rekayasa keselamatan jalan yang tidak hanya berfungsi untuk mengendalikan kecepatan kendaraan pada jalur lalu lintas tetapi juga pada bahu jalan. Secara teknik, pita penggaduh dirancang untuk memberikan efek getaran maupun suara. Di dalam prakteknya, efek getaran dan suara dari alat ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya konsentrasi pengemudi guna meningkatkan daya antisipasi, reaksi dan perilaku pengemudi. Pita penggaduh ini dapat diimplementasikan untuk ruas antar kota seperti ruas jalan arteri, kolektor dan jalan lokal, khususnya pada lokasi lokasi rawan yang sangat berpotensi mendorong pengemudi untuk memacu kecepatan tinggi. Alat ini sering juga digunakan pada lokasi lokasi yang memiliki potensi kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki.

Detail pita penggaduh/garis penderap (rumble strip) ini digambarkan pada Gambar 2.9.

2.3.2. Daerah Berderap (Rumble Area)Daerah berderap (rumble area) ini digunakan untuk memberi kejutan kepada pengguna jalan dengan suara yang berderap sebagai peringatan tentang adanya daerah yang dianggap cukup berbahaya di muka jalan tersebut. Alat ini dimaksudkan agar pengguna jalan mengusahakan penurunan kecepatan pada lokasi tertenti atau untuk menyadarkan pengguna jalan dari keadaan mengantuk atau situasi monoton.Penempatan daerah berderap ini ditempatkan pada jarak tertentu dari wilayah berbahaya yang diharapkan terjadi penurunan kecepatan. Pemarkaan pada bagian daerah berderap sama dengan pada pita penggaduh/garis penderap (ukuran kotak dan tebal).

Detail daerah berderap (rumble area) ini digambarkan pada Gambar 2.10. 2.3.3. Daerah Pengejut (Jiggle Area)Daerah pengejut (jiggle area) ini digunakan sebagai berupa getaran kepada pengguna jalan sebagai peringatan atau tentang adanya daerah yang dianggap cukup berbahaya dimuka jalan tersebut. Alat ini dimaksudkan agar pengguna jalan mengusahakan penurunan kecepatan pada lokasi tertenti atau untuk menyadarkan pengguna jalan dari keadaan mengantuk atau situasi monoton.

Detail daerah pengejut (jiggle area) ini digambarkan pada Gambar 2.11.

2.3.4. Garis Pengejut (Jiggle Bars)Garis pengejut (jiggle bars) ini digunakan sebagai kejutan berupa goncangan kecil kepada pengguna jalan sebagai peringatan tentang adanya lokasi yang dianggap cukup berbahaya dan mengusahakan agar pengguna jalan memperlambat gerak laju kendaraannya. Penempatan daerah berderap ini ditempatkan pada jarak tertentu dari wilayah berbahaya yang diharapkan terjadi penurunan kecepatan.

Detail garis pengejut (jiggle bars) ini digambarkan pada Gambar 2.12.

2.3.5. Punuk Jalan (Hump)Punuk jalan (hump) digunakan pada suatu ruas jalan dengan maksud agar kendaraan dapat mengurangi kecepatanya. Hump ini hanya direkomendasikan untuk digunakan pada jalan-jalan lokal dengan kecepatan rendah (< 20km/jam) atau pada lokasi pekerjaan jalan. Penempatan hump ini harus didahului dengan rambu-rambu seperti rambu Tabel I No. 23, 6b dan Tabel IIA No. 9. penempatan hump ini tidak dibenarkan pada jalan arteri.

Detail punuk jalan (hump) ini digambarkan pada Gambar 2.13. Contoh aplikasi punuk jalan digambarkan pada Gambar 2.14.

Pita Penggaduh/Garis Penderap (Rumble Strip)

Daerah Berderap (Rumble Area)

Daerah Pengejut (Jiggle Area)

Garis Pengejut (Jiggle Bars)

Punuk Jalan (Hump)

Beberapa kelebihan punuk jalan diantaranya adalah biaya konstruksi yang memiliki harga yang relatif murah, mudah dilewati oleh sepeda motor dan sangat efektif dalam memperlambat kecepatan perjalanan kendaraan yang melintasinya. Beberapa kekurangannya adalah dapat menyebabkan ketidaknyaman untuk pengendara, secara tidak langsung memaksa semua kendaraan untuk mengurangi kecepatan termasuk kendaraan darurat/emergency, dapat juga menyebabkan peningkatan terhadap polusi suara dan polusi udara serta dapat mengurangi segi keindahan dalam penataan ruas jalan.

Beberapa contoh Aplikasi Punuk Jalan (Hump)

2.3.6. Speed TablesSpeed tables adalah traffic calming devices yang digunakan untuk memperlambat kecepatan tempuh kendaraan yang biasa dibangun dengan menggunakan batu bata ataupun tekstur bahan lain yang lebih tipis. Ukuran dari speed tables lebih panjang humps dan dapat lebih efektif dalam mengurangi kecepatan kendaraan yang melintasinya. Bahan atau material yang digunakan dalam membangun speed tables dapat membuatnya memiliki bentuk yang lebih indah, lebih menarik perhatian, dan dapat lebih menjadi untuk meningkatkan keselamatan. Speed tables dapat menyebabkan tingkat kegaduhan yang dihasilkan lebih (gangguan polusi suara).

Contoh Aplikasi Speed Tables

2.3.1. 2.3.2. 2.3.3. 2.3.4. 2.3.5. 2.3.6. 2.3.7. Raised crosswalksRaised croswalks adalah speed tables yang dilengkapi oleh crosswalk sebagai tanda bahwa speed tables ini dapat dilalui oleh pejalan kaki dan memang disediakan pejalan kaki untuk dapat menyeberang jalan.

2.3.8. Peninggian Persimpangan (raised intersection)Peninggian persimpangan (raised intersection) merupakan salah satu upaya dalam mengupayakan pengurangan kecepatan kendaraan yang banyak di implementasikan pada persimpangan. Alat ini merupakan modifikasi dari speed table dengan ukuran yang lebih besar. Pembangunan speed table ini dilakukan pada daerah persilangan/persimpangan.

Contoh Aplikasi Raised Crosswalk

2.4 Bahan Pembuatan Marka2.4.1 Marka Non-mekanikMarka jalan merupakan campuran antara bahan pengikat, pewarna , dan bola kaca kecil yang berfungsi untuk memantulkan cahaya/sinar lampu agar marka dapat terlihat dengan jelas pada malam hari. Bahan yang dikelompokkan terdiri dari :a. Cat, biasanya merupakan marka jalan yang dapat dengan cepat hilang , sehingga hanya baik digunakan pada bagian jalan yang jarang dilewati kendaraan.b. Termoplastic, dalah bahan yang digunakan pada arus lalu lintas yang tinggi, penerapannya dilakukan dengan pemanasan material marka jalan kemudian dihamparkan dijalan dengan menggunakan alat.c. Cold Plastic seperti termoplastik digunakan pada jalan dengan arus yang tinggi , menggunakan resin dan pengeras yang dicampurkan sebelum penghamparan dijalan dengan menggunakan alat khusus untuk itu.

2.4.2 Marka MekanikMarka mekanik adalah paku jalan yang biasanya dilengkapi oleh reflector. Marka jenis ini ditanam/dipaku kepermukaan jalan melengkapi marka non mekanik.

BAB IIIHASIL PENGAMATAN

3.1 Land Transport Authority Didirikan pada 1 September 1995 dan diluncurkan oleh Menteri Perdana Goh Chok Tong, dengan menggabungkan empat lembaga, yaitu Registry Kendaraan, Mass Rapid Transit Corporation, Jalan & Divisi Transportasi Dinas Pekerjaan Umum Singapura dan Divisi Transportasi Tanah kemudian-Menteri Perhubungan. LTA adalah ujung tombak bagi pembangunan transportasi darat di Singapura.Misi LTA adalah untuk menyediakan sistem transportasi darat yang efisien, hemat biaya dan berpusat pada rakyat untuk kebutuhan yang berbeda dan visinya adalah sistem transportasi darat yang berpusat pada rakyat. Tiga tujuan LTA adalah:1. Untuk memberikan jaringan transportasi darat yang terintegrasi, efisien, hemat biaya dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan bangsa.2. Untuk merencanakan, mengembangkan dan mengelola sistem transportasi darat Singapura untuk mendukung lingkungan yang berkualitas sementara membuat penggunaan optimal dari tindakan transportasi dan menjaga kesejahteraan masyarakat bepergian.3. Untuk mengembangkan dan melaksanakan kebijakan untuk mendorong penumpang untuk memilih mode transportasi paling tepat.

3.2 Land Transport GalleryLTA Gallery terletak di kantor LTA di Jalan Hampshire. LTA Gallery, yang terletak di utama LTA Hampshire Office, menawarkan pengalaman belajar tentang evolusi sistem transportasi darat Singapura di lingkungan yang menyenangkan dan interaktif.Dengan stasiun simulasi kereta api, sebuah teater 40-seater, dan stasiun multimedia antara gadget inovatif lainnya, Land Transport Gallery merupakan perjalanan belajar yang menarik untuk segala usia.

Land Transport Gallery terdiri dari :a. PerjalananMemulai perjalanan ke dunia transportasi darat. Melihat sekilas dari beberapa Mega Proyek di Kota Global dan belajar lebih banyak tentang aboutSingapore Transportasi Moda Today.b. KenanganPerjalanan kembali ke Singapura pra-independen. Pelajari tentang Evolusi Jaringan Jalan dan Moda Transportasi Dini.c. Tahun FormatifLangkah ke tahun-tahun setelah kemerdekaan Singapura. Mengungkap tantangan dan perkembangan di Angkutan Umum, Transportasi Swasta dan Prasarana Jalan.d. Transportasi jalan hari iniKunci tiga dorongan strategis: Membuat Public Transport Mode Choice, Rapat Kebutuhan Beragam dan Managing Penggunaan Road.e. Visi dan AspirasiMengintip ke masa depan dan pengalaman kenyamanan yang lebih besar di ujung jari Anda melalui Stasiun wisatawan.3.3 Marka dan Rambu Jalan Rambu lalu lintas membantu untuk memandu gerakan aman dan tertib lalu lintas. Mereka memberikan banyak kegunaan seperti: Memberikan arah Memberikan instruksi bahwa pengguna jalan harus mengamati Memperingatkan pengguna jalan dari potensi bahaya Menunjukkan Fasilitas dan tempat-tempat wisata di sekitarnya Standarisasi LTA dan lokasi rambu lalu lintas didesain sehingga dapat dibaca dan dipahami sekilas. Hal ini juga penting untuk membatasi jumlah rambu lalu lintas di sepanjang jalan. Terlalu banyak tanda-tanda akan membingungkan pengendara dan mengalihkan perhatian mereka ketika mereka mengemudi. Oleh karena itu, rambu lalu lintas harus ditempatkan hanya jika diperlukan. a. Tanda Wajib Mereka adalah tanda-tanda wajib. Merupakan suatu pelanggaran untuk tidak mematuhi mereka.

b. Tanda larangan Mereka memberikan informasi tentang larangan dan kegagalan untuk mematuhi tanda-tanda merupakan tindak pidana.

c. Tanda Peringatan Tanda-tanda ini memperingatkan kemungkinan bahaya atau kondisi yang tidak biasa ke depan. Berhati-hati, melambat ketika Anda mendekati tanda-tanda.

d. Tanda Peraturan Tanda-tanda ini mengatur pergerakan lalu lintas.

e. Tanda Informasi Mereka memberikan informasi yang berguna bagi pengendara.

f. Tanda Directional Tanda-tanda ini memberikan informasi tentang jalan yang Anda mendekati.

g. Tanda lain Mereka terdiri dari tanda-tanda yang berbeda seperti tanda-tanda penyeberangan pejalan kaki dan tanda-tanda fasilitas.

3.4 Fasilitas Bagi Penjalan KakiDi Singapura ada sejumlah penyeberangan pejalan kaki yang beroperasi. Fasilitas ini dapat membantu untuk membuat jalan kita lebih aman. 1. Lampu Lalu Lintas

Dilihat dari gambar sebelumnya, dengan menekan tombol, Anda memberitahu sistem bahwa Anda sedang menunggu untuk menyeberang jalan. Lalu lintas kemudian akan berhenti untuk memungkinkan hal ini. Anda dapat melanjutkan untuk menyeberang jalan ketika 'manusia hijau' datang.Beberapa lampu lalu lintas dilengkapi dengan hitung mundur timer. Ini timer dapat terletak di samping 'merah' dan sinyal 'manusia hijau', atau terintegrasi dalam sinyal 'merah manusia. Mereka menunjukkan jumlah waktu yang tersisa bagi Anda untuk menyeberang. Anda tidak harus menyeberang ketika 'manusia hijau' berkedip, karena dikhawatirkan waktu untuk menyeberang sudah habis.

2. Zebra CrossPengemudi harus memperlambat dan bersiaplah untuk berhenti ketika langkah pejalan kaki ke pejalan kaki menyeberang. Namun, tidak semua kendaraan akan berhenti untuk Anda, jadi tunggu sampai kendaraan telah berhenti sebelum Anda mulai menyeberang

3. Jembatan Overhead pejalan kaki dan bawah Passes Jembatan pejalan kaki dan kepala pejalan kaki di bawah melewati dibangun sehingga pejalan kaki bisa menyeberang dengan aman tanpa mempengaruhi arus lalu lintas. Berikut ini gambar jembatan overhead yang ada di Singapura.

Berikut ini beberapa gambar hasil pengamatan pelengkap jalan di singapura beserta penjelasannya , yaitu :

Keterangan Gambar :Marka tuntunan arah kendaraan sehingga kendaraan teratur dalam berlalu lintas

Keterangan Gambar : Marka untuk penyeberang jalan pada simpang yang bersinyal

Keterangan Gambar : Marka perintah bahwa kendaran tidak boleh berhenti di area marka tersebut , dan marka ini terdapat pada persimpangan persimpangan.

Keterangan Gambar : Marka untuk penyeberang jalan pada simpang yang tidak bersinyal

Keterangan Gambar : Marka yang memberi petunjuk boleh parkir di pinggir jalan

Keterangan Gambar : Marka perintah ini menunjukkan bahwa bus harus melalui lajur ini.

(a)

(b)

(c)

(d)

Keterangan Gambar : Marka a, b , c dan dini digunakan untuk suatu ruas jalan dengan maksud agar kendaraan dapat mengurangi kecepatannya, punuk (humps) biasa digunakan pada jalan dengan kecepatan kendaraannya rendah

Keterangan Gambar :Single garis kuning menandakan tidak ada parkir di sisi jalan 7:00-19:00 kecuali pada hari Minggu dan hari libur.

Keterangan Gambar :Ganda garis kuning menandakan tidak ada parkir di sisi jalan di sepanjang waktu.

Keterangan Gambar :Pusat putih baris menandakan tidak ada parkir di sisi jalan di sepanjang waktu.

Keterangan Gambar :No line menandakan Parkir pada satu sisi jalan saja

Keterangan Gambar :STOP line menandakan Parkir pada satu sisi jalan saja

Keterangan Gambar :Kecuali dinyatakan lain, batas kecepatan semua jalan di Singapura adalah 50km / h. Jangan melebihi batas kecepatan kendaraan atau jalan, mana yang lebih rendah.Single Vehicular Impact Guardrails

Double Vehicular Impact Guardrails

VIGs mencegah kendaraan dari membelok dari jalan ke lalu lintas, menabrak benda padat atau jatuh dari tempat yang lebih tinggi. Dalam hal terjadi tabrakan kendaraan dengan VIG tersebut, VIG membantu menyerap dampak dan meminimalkan kerusakan kecelakaan untuk kendaraan. Para VIGs, terletak di sebelah kolom jembatan dan dinding, juga akan membelokkan kendaraan bertabrakan pergi, sehingga melindungi pengendara (dan kendaraan) dari memukul struktur keras.

BAB IVPENUTUP

4.1. KESIMPULANHasil Study Tour yang kami dapat selama di Singapura, bahwa alat perlengkapan jalan berupa marka di Singapura sangat memberikan informasi yang jelas kepada pengguna jalan, sehingga dapat meminimalkan faktor kecelakaan dan memberikan kenyamanan dalam berkendara. Hal ini sepatutnya dapat di terapkan di Indonesia dalam rangka keselamatan berlalu lintas.

4.2. SARAN 1. Marka merupakan salah satu alat perlengkapan jalan dalam berlalu lintas, semakin banyak marka yang ada dijalan, semakin banyak informasi yang didapat oleh pengguna lalu lintas, sehingga dapat meminimalkan faktor kecelakaan dan memberikan kenyamanan pengguna lalu lintas.

2. Pemerintah melakukan pengawasan yang ketat dalam mengeluarkan Surat Ijin Mengemudi (SIM), agar yang menggunakan jalan merupakan memang pengemudi yang berkompeten dalam berlalu lintas.

DAFTAR PUSTAKA

Dephub (1992) Undang-undang Nomor 14 (1992) tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.Dephub (1993) Keputusan Menteri Perhubungan No. Km 60 (1993) tentang Marka Jalan.Dirjen Bina Marga (1997) Indonesian Highway Capacity Manual (IHCM)Harinaldi (2005) Prinsip-prinsip Statistik untuk Teknik dan SainsWarpani, S, (1988) Rekayasa Lalu Lintas, Penerbit Bhatara, Jakarta.

Program Studi Magister Teknik SipilUniversitas Lambung MangkuratPage 38