PERTEMUAN KETIGA dan KEEMPAT Aspek biokimia yang berpengaruh
dalam reproduksi kesehatan ibu, janin, bayi dan anak5. 4.
Metabolisme Karbohidrat: Glukoneogenesis, uronik acid pathway,
metabolisme-fruktosa-galaktosa-gula amino, pengaturan metabolisme
karbohidrat, pengaturan kadar glukosa darah) Metabolisme Lemak :
transport lipid dlm plasma, biosintesis lipid, metabolisme jaringan
lemak dan pengaturan mobilisasi lemak dan jaringan lemak, lemak sbg
sumber energi untuk proses hidup, fungsi lemak tak jenuh,
metabolisme, lipoprotein plasma, peranan hati dlm metabolisme
lipid, proses ketogenesis dan terjadinya ketosis, metabolisme
kolesterol
METABOLISME KARBOHIDRATMANFAAT PELAJARAN INI BAGI ANDA :Memahami
manfaat penggunaan asam laktat sebagai sumber energi dan keadaan
kelebihan laktat atau ASIDOSIS LAKTAT pada pasien yang mengalami
gangguan metabolic karena berbagai sebab misal pada gangguan
penyediaan oksigen (pada kasus anesthesia & keracunan),
gangguan ketiadaan enzimenzim neoglikolisis (glukoneogenesis),
ketiadaan enzim fruktosa bifosfatase dalam hati bayi, minuman
beralkohol, dan penggunaan obat phenformin oleh penderita Diabetes
mellitus.
Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM
1
GLUKONEOGENESISGLUKONEOGENESIS : Perubahan asam laktat menjadi
glukosa. Asam Laktat (dan piruvat) terbentuk dari oksidasi yang
tidak sempurna dari glukosa. Salah satu cara menghilangkan asam
laktat adalah dengan
mengoksidasinya menjadi CO2 dan H2O. Proses oksidasi asam laktat
terjadi dalam jaringan otot lurik, jantung, dan otak. Asam laktat
merupakan senyawa yang dapat berubah menjadi asam piruvat dan
sebaliknya. Perubahan itu terjadi dalam peristiwa GLIKOLISIS
(Peristiwa pemecahan gula yang terjadi di sitoplasma sel)
Reaksi-reaksinya sebagai berikut : COO 2 HO C H CH2 L-laktat Ini
adalah reaksi dari
C2 H12O2 Glukos a
+
2 H+
Pembentukan laktat ini menghasilkan ATP.2 H+ akan menaikkan ADP
menjadi ATP
pemecahan
glukosa
tanpa
menggunakan O2. Pemecahan glukosa menjadi asam laktat dan H+
digunakan sebagai pengganti pembakaran sempurna glukosa menjadi CO2
dan H2O.
Terbentuknya asam laktat ini menghasilkan ATP tanpa menggunakan
O2. Hal ini dapat terjadi karena adanya enzim LAKTAT DEHIDROGENASE
yang mengubah menjadi asam PIRUVAT secara bolak balik. Peristiwa
pemecahan glukosa menjadi asam laktat dan piruvat dalam keadaan
tanpa Oksigen dan menghasilkan ATP ini merupakan jalur cepat
penghasil energi untuk keperluan kontraksi otot pada keadaan kerja
berat. Peristiwa demikian disebut Glikolisis Jalur EMBDEN MEYERHOF.
Reaksi perubahan piruvat menjadi asam laktat dan sebaliknya dapat
dilihat sebagai berikut :
COO-
COO C + NAD + H + =O H CH3 Piruva t dehidrogenase adalah
suatu
2 HO
Laktat DEHIDROGENASE C H + NAD+
CH2
L-laktat Catatan : Laktat oksidoreduktase
Asam laktat yang terbentuk dari glikolisis yang terjadi di
sitoplasma sel sebagian akan dibawa oleh darah menuju jaringan lain
untuk dioksidasi. Sebagian besar sisanya akan diubah kembali
menjadi gugusan glukosa atau bila persediaan glukosa masih cukup
maka akan diubah menjadi lemak. Perubahan glukosa menjadi asam
Laktat melalui jalur EMBDENMEYERHOF bersifat IRREVERSIBEL (TAK
DAPAT BOLAK-
BALIK). Oleh karena itu harus ada jalur lain untuk mengubah
kembali LAKTAT menjadi glukosa.
Dalam jalur Embden-Meyerhof 2 ATP diperlukan untuk mengubah
glukosa menjadi dua triofosfat : (1) GLUKOSA + 2 ATP ~~~ 2
TRIOFOSFAT + 2 ADP
Perubahan selanjutnya dari triofasfat menjadi laktat
menghasilkan 4 ATP. Sedangkan jumlah hasil ATP untuk tiap perubahan
glukosa menjadi laktat adalah 2 ATP. (2) 2 TRIOFOSFAT + 4 ADP + 2
Pi ~~~~ 2 LAKTAT + 4 ATP
Jumlah : GLUKOSA + 2 ATP + 2 Pi ~~~~~ 2 LAKTAT + 2 ATP
Reaksi glikolisis keseluruhan bersifat Irreversibel, berarti
glukosa tidak dapat dibentuk dari laktat. Berarti harus ada cara
yang memerlukan energi tinggi lebih banyak (FOSFAT) untuk membentuk
glukosa dari laktat, yaitu berupa modifikasi dari jalur
Embden-Meyerhof. Sebagian besar laktat yang terbentuk dalam serat
otot kerangka putih kembali membentuk GLIKOGEN (Glikogen disimpan
dalam hati). Perlu diketahui serat otot kerangka putih tergolong
OTOT LURIK (STRIATED MUSCLE). Ingat pula bahwa otot lurik memiliki
3 macam serat, yaitu PUTIH, MERAH, dan INTERMEDIATE. Perubahan asam
laktat yang terjadi dalam HATI dan GINJAL menjadi glukosa kembali
dikenal sebagai SIKLUS CORI (Siklus Asam Laktat). Karena 4 ATP
dihasilkan pada perubahan 2 triofosfat menjadi 2 laktat, maka
diperlukan 4 ATP untuk proses kebalikannya. Apa Mungkin ?
Jawabnya : Ya, bilamana rasio ATP/ADP dalam otot tersebut
tinggi. Untuk itu diperlukan enzim KINASE. Perhatikan reaksi
berikut :
4 ATP 2 LAKTAT
4 ADP FRUKTOSA 1,6-BIFOSFAT FRUKTOSA BIFOSTASE H2O Pi FRUKTOSA
6FOSFAT GLUKOSA 6FOSFAT GLIKOGEN
ALUR GLUKONEOGENESIS PADA SERAT OTOT KERANGKA PUTIH
TAHAP-TAHAP GLUKONEOGENESIS :
ASAM AMINO GLIKOGENIKBeberapa tahap
GLUKOSA
GLIKOGEN
PIRUVAT
FOSFOENOL PIRUVAT
3-FOSFOGLIESERAT
GLUKOSA 6FOSFAT
ASAM LAKTAT
ZAT ANTARA SIKLUS KREB
MONOSAKARIDA/ DISAKARIDA LAIN
POLISAKARIDA
PENGATURAN KADAR GLUKOSA DARAH
Peristiwa glukoneogenesis berperan penting dalam penyediaan
energi bagi kebutuhan tubuh, khususnya sistem saraf dan peredaran
darah (eritrosit). Kegagalan glukoneogenesis berakibat FATAL, yaitu
terjadinya
DISFUNGSI OTAK yang berakibat KOMA dan kematian. Hal ini terjadi
bilamana kadar glukosa darah berada di bawah nilai kritis. NILAI
NORMAL LABORATORIS DARI GLUKOSA DALAM DARAH IALAH : 65 110 ml/dL
atau 3.6 6.1 mmol/L. Setelah penyerapan makanan kadar glukosa darah
pada manusia berkisar antara 4.5 5.5 mmol/L. Jika orang tersebut
makan karbohidrat kadarnya akan naik menjadi sekitar 6.5 7.2
mmol/L. Saat puasa kadar glukosa darah turun berkisar 3.3 3.9
mmol/L. Pengaturan kadar glukosa darah dilakukan melalui mekanisme
METABOLIK dan HORMONAL. Pengaturan tersebut termasuk bagian dari
HOMEOSTATIK. Aktivitas metabolik yang mengatur kadar glukosa darah
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain : (1) Mutu dan Jumlah
Glikolisis dan glukoneogenesis, (2) Aktivitas enzim-enzim, seperti
GLUKOKINASE dan HEKSOKINASE. Hormon penting yang memainkan peranan
sentral dalam pengaturan kadar glukosa darah adalah INSULIN.
Insulin dihasilkan dari sel-sel B dari Pulau-pulau Langerhans
Pankreas dan disekresikan langsung ke dalam darah sebagai reaksi
langsung bila keadaan HIPERGLIKEMIA. Proses pelepasan insulin dari
sel B pulau Langerhans Pankreas dijelaskan sebagi berikut : Glukosa
dengan bebas dapat memasuki sel-sel B Langerhans karena adanya
Transporter GLUT 2. Glukosa kemudian difosforilasi oleh enzim
GLUKOKINASE yang kadarnya tinggi. Konsentrasi glukosa darah
mempengaruhi kecepatan pembentukan ATP dari proses glikolisis,
glukoneogenesis, siklus Kreb dan Electron Transport System di
mitokondria. Peningkatan produksi ATP akan menghambat pompa kalium
( K+ pump) sehingga membran sel-sel B mengalami depolarisasi
sehingga ion-ion Kalsium ( Ca2+ ) masuk ke dalam membran dan
mendorong terjadinya eksositosis INSULIN. Selanjutnya insulin
dibawa darah dan mengubah glukosa yang kadarnya tinggi menjadi
GLIKOGEN. Obat-obat untuk penderita Diabetes mellitus, seperti
SULFONILUREA berkhasiat menekan (menghambat) pompa kalium, sehingga
penderita DM tipe II yang tidak tergantung insulin dari luar dapat
menghasilkan insulinnya sendiri. Senyawaan lain yang mendorong
pelepasan insulik dari sel-sel B Langerhans adalah asam amino, asam
lemak bebas, badan keton, glukagon, dan preparat obat tolbutamid.
Insulin memiliki efek langsung terhadap aktivitas enzim glikogen
sintetase. Enzim yang kerjanya berlawanan dengan insulin adalah
GLUKAGON. Glukoagon dihasilkan oleh sel-sel A Langerhans Pankreas.
Sekresi hormon ini distimulasi oleh keadaan HIPOGLIKEMIA. Bila
glukoagon
yang dibawa darah sampai di hepar maka akan mengaktifkan kerja
enzim FOSFORILASE sehingga mendorong terjadinya GLUKONEOGENESIS.
Keadaan hiperglikemia juga direspon oleh ginjal dengan mengadakan
pengaturan melalui penyaringan oleh GLOMERULUS secara terus
menerus. Kemampuan filtrasi glukosa oleh ginjal adalah 350
mg/menit. Bila kadar glukosa darah terus meningkat maka filtrat
glomerulus dapat mengandung glukosa yang kemudia dibuang bersama
urin. Keadaan semacam ini disebut GLIKOSURIA. Keadaan glikosuria
dapat digunakan sebagai indikasi adanya Diabetes mellitus. Keadaan
yang berhubungan dengan kadar gula dan enzim tertentu dapat
menyebabkan HIPOGLIKEMIA. Contoh penyebab hipoglikemia defisiensi
FRUKTOSA 1,6 BIFOSFAT, gangguan Oksidasi asam lemak, dan selama
KEHAMILAN dan NEONATUS (bayi lahir prematur atau dengan berat badan
rendah). Glukosa merupakan precursor GULA SUSU (LAKTOSA) dalam
kelenjar payudara dan secara aktif diambil oleh janin ibu yang
mengandung.
JALUR ASAM URAT ADENOSIN H2O NH4+Fosforilasi inosin dengan enzim
nukleosida purin fosforilase, adenin & guanin melepas ribosa
1-fosfat dan basa nitrogen sehingga terbentuk hipoxantin
ALOPURINOL
GUANOSIN H2O NH4+ O2 + H2OXANTIN OKSIDASE
HIPOXANTIN
XANTIN O2 + H2O
OBATXANTIN OKSIDASE
O2 + H2O ANION URAT ASAM URATXANTIN OKSIDASE
Mempelajari jalur asam urat disarankan memahami dahulu komposisi
asam inti dan peristiwa pelepasan (pembongkaran) Nitrogen yang ada
dalam protein. Manusia mengubah nukleosida PURIN yaitu adenosin dan
guanosin melalui senyawa-senyawa dengan reaksi yang beraneka
menjadi produk akhir berupa ASAM URAT yang diekskresikan bersama
urin. Penjelasan singkatnya sebagai berikut : Adenosin mengalami
DEAMINASI dengan bantuan enzim
ADENOSIN DEAMINASE menjadi INOSIN.
Inosin difosforilasi
oleh enzim nuklesida purin fosforilase menjadi HIPOXANTIN dan
sambil melepaskan RIBOSA 1-FOSFAT dan Basa Nitrogen.
Selanjutnya hipoxantin dan guanin membentuk xantin dengan
katalisis enzim xantin oksidase. Xantin selanjutnya menjadi ASAM
URAT. ASAM URAT terbentuk dari katabolisma basa NITROGEN PURIN
yaitu ADENIN dan GUANIN. Ingat masih ada basa nitrogen lain yaitu
PIRIMIDIN (Timin, Sitosin, dan Urasil) Asam Urat dikeluarkan
melalui atau bersama urin. Jumlah netto asam urat manusia adalah
400-600 mg dalam 24 jam. Adanya kandungan asam urat di atas normal
(normal wanita 2.5 sampai 7.5 mg/dL atau setara 0.15 sampai 0.45
mmol/L, sedang lakilaki 3 sampai 9 mg/dL atau setara 0.18 sampai
0.54 mmol/L) mengindikasikan adanya penyakit encok biasa (Penyakit
Asam Urat. Istilah klinis HIPERURISEMIA). Kemungkinan timbulnya
penyakit tersebut ada dua sebab : (1) adanya peningkatan laju
pembentukan asam urat, dan (2) kerusakan sistem katabolisma tubuh.
Peningkatan kadar asam urat dalam darah akan dideposit pada
sendi-sendi. Ini yang menyebabkan persendian mengalami sakit
(kesemutan, linu, atau mati rasa dan sulit digerakkan karena
persendian mengalami arthritis). Obat yang cocok adalah obat yang
dapat menghalangi pembentukan ini xantin, yaitu obat jenis purin
ALOPURINAL. Obat menghambat biosintesis
KHUSUSNYA pada reaksi perubahan hipoxantin menjadi xantin oleh
enzim XANTIN OKSIDASE. Struktur molekul obat ini mirip dengan
struktur Enzim xantin oksidase sehingga dapat menyainginya dan
menghambat produksi asam urat.
transport lipid dlm plasma, biosintesis lipid, metabolisme
jaringan lemak dan pengaturan mobilisasi lemak dan jaringan lemak,
lemak sbg sumber energi untuk proses hidup, fungsi lemak tak jenuh,
metabolisme, lipoprotein plasma, peranan hati dlm metabolisme
lipid, proses xetogenesis dan terjadinya ketosis, metabolisme
kolesterol
METABOLISMA LIPID
JENIS-JENIS UTAMA LIPID
GOLONGANI II III
NAMAASAM LEMAK ALKOHOL LEMAK NETRAL
URAIANASAM KARBOKSILAT ALIFATIK BERNTAI PANJANG ALKOHOL ALIFATIK
BERANTAI PANJANGA. GLISEROL
IV V VI VII VIII IX X
FOSFOGLIESERIDA SPINGOLIPID TERPENA STEROIDA LIPID TERKONJUGASI
PROSTAGLANDIN HIDROKARBON
: MONOASILGLISEROL, DI-ASILGLISEROL, & TRI-ASIL GLISEROL
(STEARAT, LAURAT, OLEAT, & PALMITAT) B. ETER GILESEROL C. MALAM
: ESTER DARI ASAM LEMAK DENGAN SEMBARANG ALKOHOL SELAIN GLISEROL
TURUNAN ASAM FOSFATIDA (BERKAITAN DNG MEMBRAN) BERKAITAN DENGAN
SISTEM SYARAF SENYAWA TAK JENUH (MINYAK ESENSIAL, ZAT AROMATIK,
VITAMIN A, PIGMEN RETINA, DAN KHLOROFIL KOLESTEOL DAN HORMON
STEROIDA A. LIPOPROTEIN (LARUT AIR) B. PROTEOLIPIDA (TAK LARUT AIR,
TETAPI LARUT LEMAK) C. LIPOPOLISAKARIDA ASAM LEMAK TAK JENUH YANG
BERAKTIVITAS BIOLOGIS TINGGI HIDROKARBON JENUH DAN TAK JENUH
TERDAPAT DI ALAM
ASAM LEMAK YANG ADA DI ALAM GOLONGAN1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. ASAM
LEMAK JENUH
PERHATIKAN ! ASAM LEMAK ALAMI ATOM KARBON BERJUMLAH GENAP
CONTOHKAPRILAT KAPRAT LAURAT MIRISTAT PALMITAT STEARAT
ARAKIDAT
JUMLAH KARBON8 10 12 14 16 18 20 16 18 18 18 20
SUMBERLemak mentega, minyak kelapa. Minyak kelapa. Minyak
kelapa. Minyak sayuran. Lemak/minyak hewan & sayuran
Lemak/minyak hewan & sayuran Minyak kacang Lemak mentega. Semua
lemak dan minyak. Minyak sayuran. Minyak sayuran. Minyak ikan.
ASAM LEMAK TAK JENUH
PALMITOLEAT OLEAT LINOLEAT LINOLENAT ARAKIDONAT
PENGANGKUTAN LIPID DALAM DARAH
Lipid diangkut oleh plasma darah dalam bentuk LIPOPROTEIN.
Kelompok lipoprotein yang diangkut plasma ada 4 yaitu : (1)
TRIASILGLISEROL, (2) FOSFOLIPID, (3) KOLESTEROL, dan (4) ESTER
KOLESTERIL. Selain lipoprotein dalam plasma juga diangkut ASAM
LEMAK BEBAS. (Catatan: Asam lemak bebas adalah asam lemak yang
tidak TEESTERIFIKASI). Dalam praktek medik laboratorik, melalui
sentrifugasi diperoleh 4 macam lipoprotein, yaitu :1.
KILOMIKRON: berasal dari penyerapan triasilgliserol dalam usus.
Kilomikron terbanyak mengandung triasilgliserol.
2.
PRE- -LIPOPROTEIN
atau
VERY
LOW
DENSITY
LIPOPROTEIN (VLDL) : berasal dari hati yang berperan
mengeluarkan triasilgliserol. Penyusun VLDL terbanyak adalah
triasilgliserol.3.
-LIPOPROTEIN atau LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) : merupakan
katabolisma akhir dari VLDL. LDL terbanyak tersusun atas
kolesterol.
4.
-LIPOPROTEIN atau HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) : merupakan
lipoprotein yang bertanggungjawab dalam metabolisme VLDL,
kilomikron, dan kolesterol. HDL terbanyak tersusun atas
fosfolipid.
LIPOPROTEIN tersusun dari senyawa LIPID AMFIPATIK.
ASAM
LEMAK
BEBAS
(FREE
FATTY
ACID
=
FFA)
DIMETABOLISASI DENGAN CEPAT. TRIASILGLISEROL DIANGKUT DARI USUS
DALAM BENTUK KILOMIKRON, DAN DARI HATI DALAM BENTUK VLDL.
KILOMIKRON dan VLDL dikatabolisasi dengan cepat. Triasilgliserol
pada kilomikron dan VLDL dihidrolisis oleh enzim LIPOPROTEIN LIPASE
Kerja enzim tersebut yaitu menghidrolisis substrat triasilgliserol
sekaligus membentuk lipoprotein lainnya.
CoA-SHAsilKoA Sintetase
O H3C-(CH2)n-C-S-CoA
H3C-(CH2)n-COOASAM LEMAK
ATP
AMP
PPi
ASIL KOENZIM A H2O
PIROFAOSFATASE anorganik
2Pi
OKSIDASI ASAM LEMAK SECARA RINGKAS1. Pembentukan ASIL KOENZIM A.
Asam lemak bebas yang terdapat dalam sel berasal dari penyerapan
asam lemak yang terdapat dalam cairan ekstra seluler (dalam usus
halus), atau hidrolisis Trigliserida yang ada dalam sel (bagian
sitosol sel).
Asam lemak yang biasa dipakai sebagai sumber energi adalah asam
lemak berantai panjang dengan jumlah atom Karbon (C) 16 atau 18.
Adapula pemakaian asam lemak rantai pendek. Perubahan asam lemak
menjadi asil koA di dalam sitosol sel hepar, terjadi pada 3 tempat
yaitu : MEMBRAN PEROKSISOM,
RETIKULUM ENDOPLASMA, dan MEMBRAN LUAR MITOKONDRIA. Mengapa sel
hati ? Karena sel hati memiliki ASIL KO.A SINTETASE. Peroksisom
mengubah gugus asil sebagai bahan bakar untuk pembentukan hidrogen
peroksida (H2O2). Dalam retikulum endoplasma, asil KoA akan
dibentuk menjadi komponen struktural berupa trigliserida yang akan
disimpan. Sedangkan dalam mitokondria, gugus asil akan digunakan
untuk bahan bakar dalam fosforilasi oksidatif. (Ingat Siklus Kreb
dalam aktivitasnya memerlukan Asetil KoA kemudian produknya akan
masuk ke ETS). Gugus asil KoA sebenarnya tidak dapat berpindah dari
bagian sitosol sel memasuki bagian matriks mitokondria. Oleh
karenanya harus ada cara lain untuk melintasi membran mitokondria.
Untuk itu Asil KoA menembus membran dalam mitokondria dengan
bergabung pada KARNITIN untuk membentuk O-ASIL KARNITIN. Gugus asil
dipindahkan dari Koenzim A ke Karnitinpada permukaan membran luar
mitokondria, dan OAsilKarnitin yang terbentuk dipindahkan ke
permukaan membran dalam mitokondria untuk ditukar dengan karnitin
bebas. Penukaran dilakukan dengan menggunakan mekanisme ANTIPORT.
Gugus asil kemudian dipindahkan dari karnitin ke Koenzim A dalam
mitokondria sehingga menghasilkan asil KoA yang dapat dipakai
sebagai substrat oleh enzim asil Koenzim A dehidrogenase yang
berada di permukaan membran dalam mitokondria. Rumus molekul
karnitin dan O-asil Karnitin: COO CH2 HO-C-H CH2 H3C-N-CH3 CH3
KARNITIN COO CH2 C-H CH2 H3C-N-CH3 CH3O-ASIL KARNITIN
C
O O
OKSIDASI -ASAM LEMAK Dalam oksidasi -asam lemak, dua atom Carbon
dari molekul Asil KoA dipecah sekaligus pada ujung karboksil.
Pemecahan dilakukan oleh enzim dehidrogenase diantara atom karbon
() dan atom karbon ( ) sehingga proses ini disebut Oksidasi .Dua
atom karbon yang dipecah akan membentuk ASETIL KoA. Sehingga dari
satu asam lemak melalui oksidase akan diperoleh banyak asetil Ko.A.
Karena asetil KoA dapat digunakan sebagai bahan dalam produksi
energi (Siklus Kreb dan berlanjut pada ETS) maka Oksidase akan
menghasilkan lebih banyak ATP dibanding oksidasi lainnya. Ada 4
tahap oksidasi asam lemak : 1. Oksidasi dari -CH2-CH2- menjadi
-CH=CH- dengan bantuan enzim dehidrogenase dan FAD:O H
H
O
R-CH2-CH2-CH2-C-S CoA + FAD R-CH2-C=C-C-S CoA + FADH2
Asil KoA Lemak Penambahan HOH kepada -CH=CH- :
Trans Enoil KoA2.
H OH R-CH2-C=C-C-S CoA + HOH R-CH2-C-CH2-C-S CoA
H
OOH O
H
O
Trans Enoil KoA
-Hidroksiasil KoA
3.
Oksidasi dari -CH- menjadi -C- ;
OH R-CH2-C-CH2-C-S CoA + NAD R-CH2-C-CH2-C-S CoA + NADH + H H O
O O -KETOASIL KoA
4.
Penghapusan Asetil KoA :
O
O
R-CH2-C-CH2-C-S CoA + KoA SH R-CH2-C-S CoA + CH3-C-S CoA O O
ASIL KoA yang DIPERPENDEK
Gambar perubahan dan pengakutan asam lemak sebagai
berikut:SITOPLASMA SEL ASAM LEMAK MEMBRAN DALAM MITOKONDRIA MATRIKS
MITOKONDRIA
Asil koenzim AKARNITIN PALMITOIL TRANSFERASE LUAR
KARNITIN
KARNITIN
Asil koenzim AKARNITIN PALMITOIL TRANSFERASE DALAM
ANTIPORT KARNITINASILKARNITIN O-ASILKARNITIN O-ASILKARNITIN
KoA-SH
KoA-SH
Defisiensi Karnitin terutama terjadi pada bayi yang baru lahir
(Neonatus) karena kurangnya biosintesis atau kebocoran ginjal.
Akibatnya adalah Hipoglikemia, dan kelemahan otot. Terapinya adalah
suplementasi karnitin per oral.
PEMBENTUKAN, PENGGUNAAN, DAN EKSKRESI BADAN KETON DARI ASAM
LEMAK BEBAS HEPARASIL KoA
DARAHASAM LEMAK BEBAS (FFA)
JARINGAN EKSTRAHEPATIKASIL KoA
GLUKOSAGLUKOSA
BADAN URIN KETON
ASETIL KoA
BADAN KETON
Badan Keton
ASETIL KoA
SIKLUS KREB
PARU BADAN KETON
SIKLUS KREB
OKSIDASI ASAM LEMAK JENUHO R-CH2-CH2-C-S-KoA (Asetil Ko.Enzim A)
Protein FAD R HASILKoA DEHIDROGENASE
Protein FADFLAVOPROTEIN PEMINDAH ELEKTRON
Kompleks Protein
FAD, Fe-SFLAVOPROTEIN BESI-SULFIDA
Q
UBIQUINON
C = C H C S - KoA O (trans-enoil Koenzim A)
OKSIDASI ASAM LEMAK TAK JENUHOksidasi asam lemak tak jenuh
memiliki kemiripan dengan Oksidasi dan Oksidasi asam lemak jenuh
namun dilengkapi dengan ISOMERASI ikatan rangkap dan HIDARASI ENOIL
KoA. Contohcontoh lihat dalam Robert K. Murray dkk (Biokimia
Harper)
KETOGENESISKetogenesis adalah pembentukan keton dari proses
glukoneogenesis yang berlangsung dalam hepar. Keton merupakan
senyawaan asam bilamana diproduksi berlebihan menyebabkan
KETOASIDOSIS atau KETOSIS. Kelainan ini banyak ditemukan pada
penderita DM. Seperti telah dijelaskan pada uraian terdahulu, asam
lemak dioksidasi dan dibelah menjadi ASETIL KOENZIM A, dan diikuti
oleh oksidasi gugus asetil melalui DAUR ASAM SITRAT (KREBS CYCLE)
pada sel yang sama. Proses seperti ini banyak berlangsung dalam
otot (baik otot lurik maupun otot jantung) yang berguna untuk
penyediaan energi. Namun demikian di dalam hati dan ginjal,
oksidasi asam lemak hanya sampai pada pembentukan ASETOASETAT
dengan proses sebagai berikut: Asetil KoA bergabung dengan
Asetoasetil KoA dan dikatalisasi enzim hidroksimetil glutaril KoA
sintetase membentuk 3hidroksi-3-metilglutaril KoA dengan melepas
satu molekul Koenzim A, selanjutnya dibelah lagi oleh enzim
hidroksi di atas menjadi Asetoasetat dengan melepas satu molekul
asetil KoA. Asetoasetat ( 3OKSOBUTIRAT atau D-3-HIDROKSIBUTIRAT)
kemudian diangkut
melalui peredaran, dan mengoksidasinya lebih lanjut pada
jaringan lain (OTOT dan OTAK). COO
COOCH2
CH2 C=O CH33-OKSOBUTIRAT
H-C-OH CH3D-3 HIROKSOBUTIRAT
JALUR ASAM LEMAK DARI HATI HINGGA KE OTOT/OTAKOksidasi
HATI
ASAM LEMAK
asam lemak Siklus Kreb
ASETIL KoA ASETIL KoA
ASETO ASETAT
3-HIDROKSI BUTIRAT
DARAH OTOT/ CO2 & H2O
OTAK
ASETO ASETAT
3-HIDROKSI BUTIRAT
Kelihatannya
jalur
oksidasi
asam
lemak
di
atas
tidak
menguntungkan dibanding bila prosesnya dilakukan pada jaringan
itu sendiri (hati). Namun bagi sel-sel syaraf ataupun otot,
asetoasetat atau 3-hidroksibutirat dengan rangka Karbon yang pendek
justru lebih efektif digunakan sebagai bahan bakar, menggantikan
glukosa Hidroksi metal yang biasanya dipakai sebagai bahan bakar
untuk produksi energi. sintetaseAsetoasetil KoA glutaril KoA
3-hidroksi-3metil-glutaril KoA
Asetil KoA
O C-S-KoA CH2 C-CH3 O
O C-S- C-S-KoA KoA CH2 CH2 HO-C-CH3 CH2 COO-
O
AsetoAsetat
O
C-CH3 CH2 COO-
Hidroksi metal glutaril KoA sintetase Asetil KoA
KoA-SH
O C-S-KoA CH2 Asetoasetat atau keton bodies yang diproduksi
secara terus menerus akan di-DEKARBOKSILASI sehingga terbentuk
ASETON dan HIDROKSIBUTIRAT. Kedua senyawaan inilah yang dikenal
sebagai KETON BODIES. Produksi yang meningkat dari asetoasetat atau
keton bodies dalam darah menyebabkan penyakit KETONEMIA, sedangkan
proses pembentukan keton (KETOGENESIS) yang cepat sehingga
jumlahnya berlebihan akan dibuang bersama urin. Kadar senyawa keton
yang tinggi dalam urin dikenal sebagai KETONURIA, sedangkan
penderitanya dikenal mengalami gejala KETOSIS. Gejala ketosis
sering disertai dengan gejala ASIDOSIS, karena bersama oksibutirat
juga terbentuk H+ yang menyebabkan pH darah sangat asam. Beberapa
penyebab gejala ketonemia atau ketosis: (1) Keadaan Kelaparan atau
STARVATION, (2) Penderita Diabetes mellitus, dan (3) Diet Abnormal.
Karena tubuh kekurangan glukosa maka asam lemak akan digunakan
secara besar-besaran sehingga produksi aseton tinggi terjadilah
Ketosis tersebut. Oleh karenanya diet pada penderita DM harus
dikendalikan ketat. Ciri ketosis adalah bau mulut seperti aseton,
terutama penderita DM tipe II (berat).
METABOLISME KOLESTEROL
Kolesterol merupakan senyawa steroid yang paling dikenal karena
berkaitan dengan ATEROSKLEROSIS. Namun demikian, kolesterol secara
biokimiawi mempunyai peran penting sebagai PRECURSOR sejumlah
senyawa steroid lain yang sama pentingnya seperti : asam empedu,
hormon korteks adrenal, hormon seks, vitamin D, glikosida kardiak,
dan pada tumbuhan dikenal sitosterol dan beberapa alkaloid.
Kolesterol menjadi komponen struktural penting yang membentuk
membrane sel dan lapisan eksternal lipoprotein plasma. Lipoprotein
menmgangkut kolesterol bebas dalam darah. Ester kolesteril yang
banyak terdapat dalam jaringan tubuh merupakan bentuk simpanan
kolesterol. Dalam jaringan tubuh LDL berperan sebagai perantara
dalam pengambilan kolesterol dan ester kolesteril. Kolesterol bebas
dikeluarkan dari jaringan oleh HDL untuk diangkut ke dalam hati dan
diubah menjadi asam empedu. Kolesterol pula yang menjadi unsur
utama pembentukan BATU EMPEDU. Aterosklerosis karena kolesterol ini
dipahami karena makin banyaknya kasus gejala ini, bahkan
menyebabkan fatal bagi penederitanya. Aterosklerosis dapat terjadi
pada pembuluh SEROBROVASKULER, VASKULER PERIFER, dan KORONER pada
jantung. Aterosklerosis koroner banyak berkaitan dengan rasio
kolesterol dari LDL : HDL yang tinggi pada plasma darah. Apapun
yang menyebabkan peningkatan kadar lipoprotein yang kaya ester
kolesterol (apakah sisa dari kilomikron, IDL, maupun LDL) dapat
dipastikan akan memperbesar kemungkinan terjadinya aterosklerosis.
Sebenarnya proses pengambilan LDL adalah sesuatu yang normal untuk
memberikan kolesterol bagi jaringan
ekstrahepatik. Dalam jaringan ekstrahepatik ini kolesterol akan
dihidrolisis oleh enzim lipase yang ada dalam LISOSOM sel.
Kolesterol yang diperoleh dengan cara ini akan menekan pembentukan
(sintesis) kolesterol baru dalam sel. Namun, bila pasokan LDL terus
berlangsung melebihi kebutuhan (karena pola makan yang berlebihan
atau keliru), sel akan mengeluarkan kelebihan kolesterolnya dan
akan dibawa oleh HDL untuk dihancurkan dalam hati. Karena itu
peningkatan jumlah kolesterol total dalam HDL dan pengurangan
kolesterol dalam LDL berguna sebagai terapi penurunan resiko
aterosklerosis. Kolesterol berasal dari makanan dan hasil
biosintesis dalam sel yaitu bagian retikulum endoplasma dan sitosol
sel.
BIOSINTESIS KOLESTEROL Biosintesis kolesterol terbagai dalam
lima tahap :1. Sintesis MEVALONAT yang merupakan senyawa 6 karbon
dari Asetil KoA 2. Sintesis unit ISOPRENOID dari mevalonat dengan
melepas CO2 3. Sintesis SKUALENA dari 6 molekul isoprenoid 4.
Sintesis senyawa induk LANOSTEROL dari proses siklisasi skualena 5.
Sintesis KOLESTEROL dari lanosterol melalui beberapa tahapan,
diantaranya pelepasan 3 gugus metil. Sintesis kolesterol
dikendalikan oleh pengaturan Enzim HMG-KoA REDUKTASE (HMG=
3-hidroksi-3-metil-glutaril) Faktor-Faktor yang mempengaruhi
keseimbangan Kolesterol: A. PENINGKATAN KOLESTEROL karena faktor :
1. Pengambilan lipoprotein yang mengandung kolesterol oleh reseptor
LDL atau reseptor pemangsa HDL
2. Pengambilan lipoprotein yang mengandung kolesterol oleh
proses yang tidak melalui reseptor 3. Pengambilan kolesterol bebas
kolesterol oleh membran sel 4. Peningkatan sintesis kolesterol 5.
Peningkatan hidrolisis ester kolesteril oleh enzim ester kolesteril
hidrolase B. PENURUNAN KOLESTEROL karena faktor : 1. Penurunan
aliran keluar kolesterol dari membran sel ke lipoprotein oleh HDL
karena adanya enzim LESITINCOLESTEROL ASIL TRANSFERASE (LCAT) 2.
Aktivitas proses esterifikasi kolesterol oleh enzim
ASILKoACOLESTEROL-ASIL-TRANSFERASE (ACAT) 3. Penggunaan kolesterol
untuk sistesis steroida lainnya, misal hormon tertentu dan asam
empedu dalam hati. NILAI NORMAL LABORATORIS dari KOLESTEROL:
150220mg/dL, LDL < 180 mg/dL, HDL > 40 mg/dL, VLDL < 40
mg/dL, ester kolesteril 65-75% dari total kolesterol. Untuk mmol/L
kalikan 0.026 dari lipoprotein kaya