Transplantasi stem cell dan terapi selular Aleksander Mijovic, Derwood Pamphilon, dan Suzanne Watt • Oleh: Diah Budiarti (04.45402.00192.09) • Pembimbing: dr. Satria, Sp.An TEXTBOOK READING
Transplantasi stem cell dan terapi selular
Aleksander Mijovic, Derwood Pamphilon, dan Suzanne Watt
• Oleh: Diah Budiarti (04.45402.00192.09)• Pembimbing: dr. Satria, Sp.An
TEXTBOOK READING
Overview• Transplantasi haemopoietic stem cell (HSC) → pilihan
kuratif• Darah perifer secara luas menggantikan sumsum tulang
sebagai sumber HSC• Darah plasenta → sumber alogenik HCS yang sesuai• Sumsum tulang, stem cell darah fetal atau umbilicus →
diferensiasi → saraf, otot jantung, hati, sel kulit dan epitel → memungkinkan digunakan sebagai pilihan kuratif
TERAPI HEMATOPOIETIK STEM CELL
Transplantasi stem cell haemopoietikTable 19.1 Indikasi ‘Standar pelayanan’ untuk transplantasi stem cell haematopoietik (modifikasi dari the European Group for Blood and Marrow Transplantation 2005)AllogenicAcute myeloid leukemia: risiko/relapse tinggiAcute lymphoblastic leukemia: risiko/relapse tinggiChronic myeloid leukemiaSindrom myelodisplastikAnemia aplastikThalassemia mayorDefisiensi imun primerAutologousAcute myeloid leukemia: risiko/relapse tinggiNon-Hodgkin’s lymphoma: risiko/relapse tinggiHodgkin’s disease: relapseMultiple myelomaGerms cell cancer: relapseEwing’s sarcoma: risiko/relapse tinggi
Sumber HSC• Bone marrow• Peripheral blood stem cells• Umbilical cord blood
Penyimpanan • HSC dapat diberikan ‘segar’, idealnya sampai 48 jam
setelah dikumpulkan.• Cryopreserverasi memungkinkan penyimpanan HSC• Kebanyakan pusat menyimpan HSC pada suhu dibawah
-130oC dalam fase uap nitrogen cair
TERAPI SELULAR
Imunoterapi • Imunoterapi aktif• Imunoterapi pasif
Limfosit T
Natural killer cells• Natural killer cells dapat mengenali tumor dan sel yang
terinfeksi virus. • inhibitory killer immunoglobulin-like receptors (KIRs) →
berikatan ke molekul HLA class IA dan B dimana terdapat ketidak cocokan KIRs antara donor dan pasien, sel NK → membunuh residual leukemia pada pasien → efek GvL
Sel T regulatori• Sel ini berkembang di thymus • mengekspresikan CD4, CD25 (penanda aktivasi) dan
Foxp3, • aktivasi sel T alloreaktif → respon GvL,
PROTOCOL KLINIS PENGGUNAAN IMMUNOTERAPI
LeukemiaTabal 19.5 Generasi limfosit T sitotoksik dengan spesifisitas leukemia
Prinsip Metode SpesifisitasDCs inkubasi dengan apoptosis sel blast – lysate sel blast
Kultur dengan limfosit allogenik/autologous
Tidak diketahui
Fusi normal DCs dengan sel blast Kultur dengan limfosit allogenik/autologous disuntikkan langsung ke pasien
Tidak diketahui
Kultur sel blast dengan sitokin untuk menghasilkan ‘DCs leukemia’
Kultur dengan limfosit allogenik/autologous disuntikkan langsung ke pasien
Tidak diketahui
Menggunakan overekspresi antigen oleh sel leukemia, misalnya wilm’s tumor 1 (WT-1)
Transfect spesifisitas TcR dengan WT-1 ke dalam sel T autologous dan menginjeksikannya ke pasien
WT-1
Allotransplan: pasien positif untuk minor histocompatibility antigen, misalnya HA-1; donor adalah negative
Stimulasi sel T donor untuk memperluas pengenalan HA-1 dan menanamkannya ke pasien
HA-1
Transplantasi stem cell haemopoieticArea yang memungkinkan intervensi immunoterapeutik
meliputi:• Penanaman leukosit donor• Deplesi sel T positif-CD8 dari leukosit donor sebelum
penanaman → efek GvL dipertahankan namun GvHD sedikit terjadi.
• Virus-spesifik CTLs dapat ditanamkan ke pasien dengan infeksi post transplantasi, misalnya CMV.
• Sel T regulatori dapat digunakan untuk mengatur GvHD.
Plastisitas stem cell dan stem cell non-hematopoietik
Terdapat dua definisi plastisitas stem cell:• Stem cell lentur pada kemampuan mereka untuk
menyeimbangkan pembaruan diri mereka sebagai sel undifferensiasi dengan kapasitas mereka untuk berdifferensiasi menjadi generasi spesifik.
• Konsep kedua adalah kemampuan mereka untuk beralih ke generasi yang mereka secara normal tidak terprogram untuk menghasilkan.
• dua kelas stem cell: stem cell embrionik dan stem cell ‘jaringan-spisifik’.
Kesimpulan • Perluasan basis donor, penggunaan secara luas sel
darah perifer yang dimobilisasi dan darah plasenta, dan sebuah transplantasi pengkondisian non-myeloablative menandai dekade kemajuan penting dalam transplantasi sel haemopoietik, menyebabkan aman dan tersedia untuk banyak pasien.
• Dengan pengetahuan yang lebih mendalam tentang biologi stem cell, memungkinkan untuk menggunakan stem cell yang berasal dari sumsum tulang atau darah untuk memperbaiki jaringan dalam kondisi berbeda dalam waktu dekat.
TERIMA KASIH