Top Banner

of 16

Translete Agonis Reseptor GLP Fix

Apr 13, 2018

Download

Documents

NurSulviyana
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/21/2019 Translete Agonis Reseptor GLP Fix

    1/16

    AGONIS RESEPTOR GLP-1 VS DPP-4 INHIBITOR UNTUK DIABETES MELITUS

    TIPE 2: MERUPAKAN SALAH SATU PENDEKATAN YANG LEBIH BERHASIL

    DARI YANG LAIN?

    Backgr!"#: Pada pasien dengan diabetes tipe 2, terapi berbasis incretin dapat

    meningkatkan kontrol glikemik dengan rendahnya insiden hipoglikemia dan tidak

    menimbulkan kenaikkan berat badan. Dipeptidyl peptidase-4 (DPP-4) inhibitor diberikan

    secara oral dan memberikan peningkatan secara fisiologis kadar glucagon-like peptide-1

    (!P-1), sedangkan agonis reseptor !P-1 (!P-1"#s) diberikan secara in$eksi dan

    memberikan tingkat farmakologi !P-1". %lasan ini bertu$uan untuk membedakan antara

    !P-1"#s dan DPP-4 inhibitor, dan mendiskusikan mana yang lebih disukai dalam praktek

    klinis.

    M$%#$:&ebuah penelitian, terbatas pada u$i klinis manusia dan menggunakan kriteria '!P-

    1"#' atau 'DPP-4 inhibitor', mengidentifikasi tu$uh head-to-head studi dan satu analisis post

    hoc yang relean (semua !P-1"# s DPP-4 inhibitor sitagliptin). Dalam kombinasi dengan

    algoritma pengobatan, informasi produk resep dan pengalaman klinis pribadi, studi ini

    digunakan untuk membandingkan efektiitas dan kesesuaian !P-1"#s dan DPP-4 inhibitor

    pada pasien dengan 2D

    Ha&'(: Pada u$i klinis head-to-head, !P-1"as memberikan kontrol glikemik yang lebih

    bagus, *+D!+ (*edical !iterature #nalysis and "etrieal &ystem nline) penurunan

    berat badan yang lebih besar dan kepuasan pera/atan keseluruhan dibandingkan DPP-4

    inhibitor sitagliptin. *ual sering ter$adi pada penggunaan !P-1"#s dan harus ditangani

    melalui edukasi terhadap pasien dan dosis tambahan. #lgoritma pengobatan saat ini

    merekomendasikan penggunaan terapi berbasis incretin setelah kegagalan metformin, tapi

    bimbingan lokal dapat membatasi penggunaannya.

    k$&')*!(a": !P-1"#s memberikan kontrol glikemik dan penurunan berat badan

    dibandingkan DPP-4 inhibitor pada pasien dengan 2D. DPP-4 inhibitor kadang-kadang

    lebih disukai dibandingkan !P-1"# $ika berat badan tidak men$adi perhatian pasien,

    pemberian oral merupakan fitur yang diinginkan atau ketika !P-1"# tidak dapat

    ditoleransi.

  • 7/21/2019 Translete Agonis Reseptor GLP Fix

    2/16

  • 7/21/2019 Translete Agonis Reseptor GLP Fix

    3/16

    Dalam usus, !P-1 memberikan sebuah efek menghambat motilitas dan memperlambat

    pengosongan lambung. Pada pasien dengan D2, respon terhadap P terganggu. idak

    seperti !P-1, pemberian P pada pasien dengan D2 tidak memperkuat respon insulin

    fase akhir terhadap glukosa. &elain itu, penambahan dari P bersama dengan pemberian

    !P-1 tidak memberikan manfaat glikemik, tetapi dapat menekan antagonises !P-1-

    induced glukagon. leh karena itu, interensi terapi berbasis incretin telah difokuskan pada

    !P-1. amun, !P-1 alami memiliki keterbatasan nilai farmakologi karena /aktu

    paruhnya pendek (1-2 menit), disebabkan degradasi oleh en3im peptidase DPP-4.

    Dua strategi telah digunakan untuk meningkatkan dan mempertahankan efek mediasi

    !P-1 untuk $angka /aktu lama; DPP-4 inhibitor, yang memperpan$ang /aktu paruh

    endogen !P-1, dan karena itu tergantung pada produksi endogen !P-1 (DPP-4 inhibitor)6

    dan penggunaan !P-1"#s resisten terhadap degrdasi oleh DPP-4 yang dapat memberikan

    stimulasi supraphysiological dari !P-1". Potensi terapi DPP-4 inhibitor dan !P-1"#s

    tergantung pada tu$uan.

    DPP-4 '"'.'%r #a" GLP-1RA&: a*a *$r.$#aa""/a?

    DPP-4 inhibitor adalah obat dengan berat molekul kecil yang menghambat < =8: dari

    aktiitas DPP-4 dan diberikan secara oral sekali sehari>nce Daily (D) ildagliptin dua

    kali sehari (0D)5. &aat ini ada tiga $enis DPP-4 inhibitor yang disetu$ui oleh ?ood and Drug

    #dministration (?D#); sitagliptin, sa@agliptin dan !inagliptin. Di %ni +ropa (%+) $uga

    tersedia $enis keempat yaitu ildagliptin.

    !P-1"#s adalah terapi berbasis peptida oleh karena itu, membutuhkan in$eksi

    subkutan seperti insulin, untuk menghindari degradasi oleh en3im pencernaan. &aat ini ada

    tiga terapi !P-1"# yang disetu$ui yang resisten terhadap DPP-4; e@enatide (!P-1-like

    @enopeptide) dan dua !P-1"#s-liraglutide (human !P-1 analog), dan baru-baru ini

    disetu$ui e@endin-4 berbasis agen li@isenatide. +@enatide dan li@isenatide adalah bentuk

    sintetis dari peptida e@endin-4 alami dan keduanya memiliki sekitar 78: kesamaan sekuens

    asam amino dengan !P-1 manusia. +@enatide diberikan secara 0D atau seminggu sekali

    (A) dikemas dalam mikrosfer poli (D, !-laktat coglycolic acid). !i@isenatide diberikan D.

    !iraglutide adalah analog !P-1 manusia terdiri dari =9: asam amino dengan !P-1 alami.

    !iraglutide dapat mengikat albumin, meningkatkan /aktu paruh plasma dan dapat diberikan

    dosis D. idak seperti e@enatide dan li@isenatide, yang sebagian besar diekskresikan pada

    filtrasi glomerulus dengan degradasi proteolitik, liraglutide sebagian besar dimetabolisme

    sebelum diekskresikan, tidak ada 1 organpun yang predominan dalam eliminasi liraglutide

  • 7/21/2019 Translete Agonis Reseptor GLP Fix

    4/16

    sehingga orang dengan kerusakan hati, gin$al ringan hingga sedang tidak membutuhkan

    penyesuaian dosis.

    Perbedaan utama antara DPP-4 inhibitor dan !P-1"#s kemungkinan didasarkan

    pada cara pemberiannya; oral (DPP-4 inhibitor) s in$ection (!P-1"#s). *eskipun diyakini

    bah/a pasien umumnya menentang terapi suntik, bukti menun$ukkan bah/a hal ini tidak

    selalu ter$adi, terutama $ika terapi in$eksi memiliki khasiat yang lebih besar.

    Ka&'a% DPP-4 '"'.'%r #a" GLP-1RA& #a(a) !0' k('"'&

    Dalam u$i klinis, penurunan Bb#1c sekitar 8,4-8,9: telah dilaporkan pada pemberian

    monoterapi sitagliptin (188 mg D), ildagliptin (78 mg 0D), sa@agliptin (7 mg D), atau

    liniagliptin (7 mg D) selama 2C minggu. &edangkan pada pemberian !P-1"#s (liraglutide

    1,2 atau 1, mg D, e@enatide 18 Eg 0D, e@enatide A, atau li@isenatide 28 Eg D) dapat

    menurunkan Bb#1c dari 8,C-1,=:, setelah 24>2C>F8 minggu dengan kombinasi pengobatan

    (Gmetformin) atau kombinasi F pengobatan (GmetforminG&%>D). Pada head-to-head

    study, !P-1"as liraglutide 1, mg telah terbukti memberikan penurunan besar Bb#1c

    dibanding e@enatide 0D (1,12: s 8,9=:) dan e@enatide A (1,4: s 1,2:).

    !P-1"#s dapat menurunkan berat badan (1-F kg setelah 2C>F8 minggu), sedangkan

    DPP-4 inhibitor umumnya tidak ter$adi penurunan berat badan. Perbandingan pengobatan

    !P-1"#s pada 1.mg liraglutide dapat menurunkan berat badan lebih besar dari e@enatide

    0D F.24 s 2.9 kg estimated treatment difference (+D) 8,F kg5 dan e@enatide A F.7

    s 2.C kg6 +D 8.=8 kg5. "isiko untuk ter$adi hipoglikemia rendah pada pengobatan !P-

    1"#s dan DPP-4 inhibitor. amun, risiko hipoglikemia lebih tinggi bila dikombinasi dengan

    &%.

    &tudi !P-1"#s pada populasi #sia telah menun$ukkan penurunan Bb#1c yang

    sebanding atau lebih besar dari yang terlihat dalam u$i coba secara global. Demikian $uga,

    bukti klinis menun$ukkan bah/a DPP-4 inhibitor menun$ukkan penurun Bb#1c di #sia lebih

    besar dibandingkan pada populasi etnis lainnya. *ekanisme yang mendasari efek ini masih

    belum $elas, mungkin disebabkan oleh perbedaan patofisiologi D2 antara pasien di #sia,

    terutama dalam kaitannya dengan berat badan. amun, belum ada penelitian head-to-head

    studi yang membandingkan penggunaan !P-1"#s dan DPP-4 inhibitor pada populasi #sia.

  • 7/21/2019 Translete Agonis Reseptor GLP Fix

    5/16

    T!0!a" #ar' %'"0a!a"

    0anyak u$i klinis telah membandingkan efikasi dan keamanan !P-1"#s dan DPP-4

    inhibitor dengan plasebo atau obat antidiabetes oral (#Ds)6 amun, beberapa percobaan

    secara langsung membandingkan dua kelas pera/atan. Penelitian ini akan fokus pada hasil

    u$i coba langsung membandingkan !P-1"#s dan DPP-4 inhibitor dengan tu$uan

    membedakan antara dua kelas pera/atan, dan $uga akan membahas situasi klinis pemilihan

    obat yang lebih baik.

    M$%#$

    %$i klinis secara langsung membandingkan !P-1"#s dan DPP-4 inhibitor pada

    pasien dengan D2 diidentifikasi melalui penelitian *+D!+ menggunakan kriteria

    penelitian '!P-1"#' atau 'DPP-4 inhibitor. &embilan studi yang relean diidentifikasi, salah

    satu yang dikecualikan karena membandingkan penggunaan e@enatide A s sitagliptin,

    baik sebagai monoterapi, dan e@enatide A tidak berlisensi untuk monoterapi. Data u$i coba,

    dalam kombinasi dengan algoritma pengobatan, informasi produk resep dan pengalaman

    klinis pribadi, digunakan untuk membandingkan efikasi dan keamanan !P-1"#s dan DPP-

    4 inhibitor pada pasien dengan D2

    Ha&'(

    u$uh head-to-head studi dan analisis post hoc memenuhi kriteria inklusi. Pada saat

    penulisan, satu penelitian yang membandingkan li@isenatide dengan sitagliptin

    (H88=9C=F9) belum melaporkan hasil.

    K'"$r0a K('"'&: $a#-%-$a# &%!#' DPP-4 '"'.'%r #a" GLP-1RA&

    0eberapa penelitian telah membandingkan !P-1"#s dan DPP-4 inhibitor. 0ahkan,

    DPP-4 inhibitor, hanya sitagliptin yang diteliti dalam perbandingannya dengan !P-1"#s.

    amun, sebagai agen kelas DPP-4 inhibitor telah mencapai keberhasilan yang sama dalam u$i

    klinis, data head-to-head harus me/akili perbandingan yang adil dari !P-1"#s dan DPP-4

    inhibitor pada umumnya.

    Perbandingan langsung e@enatide 0D dengan sitagliptin telah terbatas pada dua

    cross-oer studi klinis, 4 minggu dan minggu studi singkat (abel 1). Pada pasien dengan

    D2 yang tidak terkontrol terhadap pengobatan metformin, pengobatan e@enatide 0D dapat

  • 7/21/2019 Translete Agonis Reseptor GLP Fix

    6/16

    mengalami perbaikan yang lebih besar dalam 24 $am dan tingkat postprandial glukosa (PP)

    s sitagliptin (abel 1). Peralihan dari sitagliptin ke e@enatide 0D berkurang 2-h PP,

    sementara dari e@enatide 0D ke sitagliptin meningkat 2-h PP. Pengobatan +@enatide 0D

    $uga secara signifikan memperlambat pengosongan lambung dan mengurangi total asupan

    kalori harian dibanding sitagliptin, tercermin dari penurunan berat badan yang lebih besar

    (abel 1). idak ter$adi hipoglikemia dilaporkan pada pengobatan yang baik, dan efek

    samping yang umum adalah keluhan gastrointestinal ringan sampai sedang (mual, muntah,

    diare) yang lebih sering dengan pengobatan e@enatide dari sitagliptin.

    +@enatide A telah dibandingkan dengan sitagliptin dalam percobaan 2C minggu pada

    pasien dengan D2 yang tidak cukup terkontrol pada pengobatan metformin sa$a, di mana

    e@enatide A mengakibatkan penurunan Bb#1c dan berat badan lbih besar secara signifikan

    dibandingkan dengan sitagliptin (abel 1). &ekali lagi, tidak ada efek samping hipoglikemia

    dan efek samping yang paling umum ter$adi pada kedua pera/atan yaitu efek gastrointestinal.

    &ebagai bagian dari perpan$angan studi 2C-minggu, pasien beralih dari sitagliptin ke

    e@enatide A, sehingga ter$adi penurunan Bb#1c dan berat badan lebih lan$ut secara

    signifikan (abel 1).

    Penelitian open-label selama 2C-minggu secara acak, membandingkan keamanan dan

    keman$uran liraglutide (1,2 dan 1, mg) dengan sitagliptin pada pasien dengan D2 yang

    tidak terkendali pada metformin. Pengurangan signifikan lebih besar pada Bb#1c dan berat

    badan yang dicapai dengan liraglutide 1, mg dan liraglutide 1,2 mg dibandingkan dengan

    sitagliptin (abel 1). *ual lebih sering dengan liraglutide, tapi hal tersebut biasa ter$adi, dan

    pasien yang mengalami hipoglikemia rendah (7:) pada semua kelompok. !iraglutide (1,2

    dan 1, mg) memberikan penurunan besar pada Bb#1c dibanding sitagliptin (ambar 1).

    &etelah percobaan 2C minggu, di mana ter$adi perbaikan Bb#1c dan berat dapat terpelihara,

    41= pasien beralih dari sitagliptin ke liraglutide 1,2 atau 1, mg selama 2C minggu, sehingga

    perbaikan yang signifikan pada Bb#1c dan berat badan (tabel 1).

    0erdasarkan data percobaan ini, !P-1"#s menun$ukkan efek penurun glukosa darah

    secara konsisten unggul dan mengakibatkan penurunan berat badan lebih besar dari

    sitagliptin, dengan kedua kelas memba/a risiko rendah hipoglikemia6 hal ini sesuai dengan

    pemahaman kita tentang cara ker$a dari dua golongan obat. ni harus seimbang terhadap

    persyaratan untuk menyuntikkan !P-1"#s dan kecenderungan kedua pengobatan ini yang

    lebih besar menyebabkan mual, setidaknya selama memulai pengobatan.

  • 7/21/2019 Translete Agonis Reseptor GLP Fix

    7/16

  • 7/21/2019 Translete Agonis Reseptor GLP Fix

    8/16

    &ebuah analisis data post hoc dari !"#-DPP-4 dan !+#D-C studi yang

    membandingkan efektiitas liraglutide 1, mg dengan e@enatide 0D dan sitagliptin bila

    digunakan sebagai tambahan untuk metformin pada pasien yang men$adi target dasar

    Bb#1cI ,8: (CF,= mmol > mol)5, mendukung a/al penggunaan liraglutide sebagai

    alternatif untuk sitagliptin.&etelah 2C minggu pengobatan, penurunan rata-rata Bb#1c secara

    signifikan lebih besar dengan liraglutide dibandingkan sitagliptin (1,81: s 8,4:),

    tercermin pada lebih dari dua kali lebih banyak pasien yang mencapai target Bb#1c dengan

    liraglutide 1, mg

    Bb#1c J9.8: (7F,8 mmol > mol); 9: s F9:, Bb#1c K C,7: (49,7 mmol > mol); 7F:

    s.1=:5. arget Bb#1c substansial $uga dicapai dengan liraglutide 1, mg dibandingkan

    dengan e@enatide 0D Bb#1c J9.8: (7F,8 mmol > mol); 4: s C2:, Bb#1c K C,7: (49,7

    mmol > mol); C7: s F7:5.

    Pa&'$" &$($k&': *$#)a" #a" %r$" )a&a #$*a"

    Pedoman klinis memberikan kriteria untuk membantu profesional medis dalam

    menentukan interensi terapi yang paling tepat untuk mana$emen 2D. "ekomendasi saat ini

    didasarkan pada data yang tersedia pada saat publikasi. amun, dengan meningkatnya data

    pendukung penggunaan sebelum terapi incretin, panduan ini dapat berubah di masa depan.

    A*a *$#)a" /a"g #'r$k)$"#a&'ka" &aa% '"'?

  • 7/21/2019 Translete Agonis Reseptor GLP Fix

    9/16

    #lgoritma pengobatan untuk pengelolaan D2 telah diterbitkan oleh #merican

    #ssociation of Hlinical +ndocrinologists (##H+) and the #merican Diabetes

    #ssociation>+uropean #ssociation for the &tudy of Diabetes (#D#>+#&D). Dokter $uga

    harus mempertimbangkan pedoman lokal ketika memberikan terapi. &ebagai contoh, di

    nggris dan Aales, ational nstitute for Bealth and Hlinical +@cellence (H+) menerbitkan

    pedoman yang sangat dipengaruhi oleh efektiitas biaya obat.

    ##H+ baru-baru ini merilis sebuah algoritma mana$emen diabetes yang komprehensif.

    #lgoritma termasuk 11 kelas utama obat dengan $alur terapi berdasarkan tiga rentang Bb#1c

    J 9,7: atau 7,7 mmol > mol (monoterapi)6 < 9,7: atau 7,7 mmol > mol (terapi ganda >

    triple)6 I =,8: atau 94,= mmol > mol (terapi ganda, triple atau insulin)5. Panel ##H+ posisi

    !P-1"#s berada di atas DPP-4 inhibitor (tapi di belakang metformin) sebagai monoterapiuntuk pasien dalam kategori Bb#1c terendah. Pada &aat mempertimbangkan penambahan

    agen kedua atau ketiga, !P-1 "# diposisikan di bagian atas untuk digunakan6 DPP-4

    inhibitor diposisikan kedua untuk terapi ganda dan kelima untuk digunakan dalam triple

    terapi (ambar 2). Pada pasien dengan insulin basal yang memerlukan kontrol prandial

    tambahan, !P-1"#s diposisikan di atas DPP-4 inhibitor dalam algoritma ##H+. he

    +#&D>#D# merekomendasikan !P-1"# atau DPP-4 inhibitor digunakan setelah

    kegagalan monoterapi metformin.

  • 7/21/2019 Translete Agonis Reseptor GLP Fix

    10/16

    H+ merekomendasikan penggunaan DPP-4 inhibitor sebagai terapi lini kedua

    setelah kegagalan metformin Bb#1c< C,7: (49,7 mmol > mol)5 ketika kontraindikasi

    penggunaan &% atau tidak ditoleransi atau ada ter$adi risiko hipoglikemia. H+

    memprioritaskan penggunaan !P-1"# pada pasien yang memperhatikan secara khusus

    berat badan atau komorbiditas. &ebagai contoh, liraglutide 1,2 mg dan e@enatide 0D

    direkomendasikan untuk digunakan dalam triple terapi dengan metformin dan &% > D $ika

    Bb#1c < 9,7:, indeks massa tubuh (0*) < F7 kg > m2 dan pasien memiliki masalah

    psikologis atau medis yang berhubungan dengan berat badan, atau $ika 0* JF7 kg > m2,

    namun penurunan berat badan akan menguntungkan obesitas lainnya yang berhubungan

    dengan komorbiditas.

    esimpulan, pernyataan +#&D > #D# dan pedoman ##H+ mendukung penggunaan

    terapi berbasis incretin (khususnya !P-1"#s) setelah kegagalan metformin. amun, dokter

    $uga harus mempertimbangkan pedoman lokal, yang mungkin memprioritaskan terapi

    berbasis incretin hanya dalam kelompok pasien tertentu.

  • 7/21/2019 Translete Agonis Reseptor GLP Fix

    11/16

    DPP-4 '"'.'%r #a" GLP-1RA&: k"%ra'"#'ka&' )a&a(a k$a)a"a" #a" **!(a&'

    k!&!&

    kontraindikasi

    DPP-4 inhibitor dan !P-1"#s e@enatide 0D dan li@isenatide hanya kontraindikasi pada

    pasien dengan hipersensitiitas terhadap salah satu eksipien dari masing-masing obat,

    sementara e@enatide A (#&) dan liraglutide (#&) $uga kontraindikasi pada pasien yang

    menderita atau terdapat ri/ayat keluarga dengan karsinoma tiroid meduler atau pada pasien

    dengan sindrom neoplasia endokrin multipel tipe 2 (*+-2). #da beberapa laporan dan studi

    kasus yang diterbitkan berkaitan dengan lesi kulit pada pasien yang diobati dengan DPP-4

    inhibitor. !esi kulit belum dilaporkan pada peningkatan insiden dalam u$i klinis dengan DPP-

    4 inhibitor, meskipun pengalaman terbatas pada pasien dengan komplikasi diabetes kulit.leh karena itu, disarankan agar pasien yang diobati dengan DPP-4 inhibitor dimonitor untuk

    gangguan kulit. "eaksi kulit dan $aringan merupakan efek samping yang $arang diamati pada

    pengobatan dengan !P-1"as.

    Pankreatitis dan kanker pankreas

    erdapat kekha/atiran mengenai risiko pankreatitis dengan !P-1"#s dan DPP-4

    inhibitor, terutama dengan penggunaan $angka pan$ang, yang dapat memulai perubahan

    histologis menyebabkan pankreatitis kronis dan berpotensi men$adi kanker pankreas. Dalam

    ahap F Program klinis liraglutide, tingkat pankreatitis sedikit meningkat dibandingkan

    dengan pembanding, meskipun masih lebih rendah dari yang diharapkan pada populasi

    dengan latar belakang D2, dan ada laporan pankreatitis akut ter$adi dengan pemberian

    sitagliptin, ildagliptin, sa@agliptin dan e@enatide 0D. leh karena itu, baik DPP-4 inhibitor

    dan !P-1"#s harus dihentikan segera $ika ter$adi ge$ala pankreatitis. 0aru-baru ini,

    keamanan pankreas dengan terapi incretin telah ada di ba/ah penga/asan lebih lan$ut setelah

    publikasi laporan terhadap peningkatan, potensi prakanker, massa pankreas pada pasien yang

    diobati dengan sitagliptin atau e@enatide 0D. Penelitian ini menganalisis se$umlah kecil pada

    donator pancreas kadaer manusia dan melaporkan peningkatan sekitar 48: massa pankreas.

    arena se$umlah kelemahan metodologis, temuan ini harus ditafsirkan dengan hati-hati.

    *isalnya, perbedaan substansial antara kedua kelompok diabetes; subyek dalam kelompok

    kontrol 1 tahun lebih muda, C9: adalah sub$ek perempuan (s 27:), dua meninggal karena

    ketoasidosis diabetikum dan lima diobati. Dengan demikian, sebuah editorial di $urnal edisi

    yang sama mempertanyakan apakah peningkatan massa pankreas pada mereka yang

  • 7/21/2019 Translete Agonis Reseptor GLP Fix

    12/16

    menerima terapi berbasis incretin ini disebabkan perlakuan atau fungsi dari beberapa

    kelompok kontrol yang memiliki diabetes tipe 1 (yang berhubungan dengan 4 : penurunan

    massa pankreas dalam /aktu 18 tahun setelah terdiagnosis). &elan$utnya, ?D# telah

    menyarankan pasien dan praktisi kesehatan untuk melan$utkan dengan pengobatan seperti

    sebelumnya. 0aru-baru ini, setelah penyelidikan menyeluruh, +uropean *edicines #gency

    telah menyatakan bah/a data yang saat ini tersedia pada terapi berbasis !P-1 tidak terdapat

    kekha/atiran peningkatan risiko efek samping pankreas.

    Basil studi kardioaskular untuk sa@agliptin dan alogliptin baru-baru ini diterbitkan,

    yang bersama-sama termasuk L 11.888 DPP-4 inhibitor subyek yang diobati. Dalam kedua

    +M#*+ (+@amination of Hardioascular utcomes /ith #logliptin s &tandard of Hare)

    and the N"-* 7F (&a@agliptin #ssessment of Nascular utcomes "ecorded inPatients /ith Diabetes *ellitusOhrombolysis in *yocardial nfarction) secara acak,

    percobaan klinis placebo-controlled, dilaporkan insiden rendah ter$adi pankreatitis dan kanker

    pankreas, dengan tingkat yang sebanding di kedua pengobatan dan kelompok plasebo.

    I"&!'&'$"&' g'"0a( #a" gaga( g'"0a( ak!%

    nsufisiensi gin$al merupakan komorbiditas umum pada pasien D2 dan dapat

    mempersulit pengobatan dengan meninggikan kadar plasma agen terapi. *eskipun, secara

    keseluruhan, ada insiden rendah gagal gin$al akut dengan !P-1"#s, beberapa kasus telah

    dilaporkan. &ebaliknya, kasus gagal gin$al akut akibat terapi DPP-4 inhibitor sangat langka.

    &itagliptin, sa@agliptin dan ildagliptin sebagian besar diekskresi melalui gin$al dan tingkat

    akumulasi obat telah dilaporkan pada pasien dengan insufisiensi gin$al diobati dengan

    sitagliptin dan sa@agliptin. leh karena itu, pada pasien dengan gangguan gin$al sedang

    sampai parah, dosis penyesuaian diperlukan bila pemberian sitagliptin (#& dan %ni +ropa),

    sa@agliptin (%ni +ropa dan #&) dan ildagliptin (+%) (abel 2). !inagliptin sebagian besar

    rute ekskresi non-gin$al dan dapat digunakan tanpa penyesuaian dosis pada pasien pada

    semua tahap penyakit gin$al. +@enatide (0D dan A) ini sebagian besar diekskresi melalui

    gin$al dan tidak dian$urkan pada pasien dengan gangguan gin$al berat (abel2). !i@isenatide

    dapat diresepkan tanpa penyesuaian dosis pada kerusakan gin$al ringan, namun pada

    gangguan gin$al sedang harus digunakan dengan hati-hati dan tidak digunakan pada

    gangguan gin$al berat. !iraglutide dimetabolisme dalam cara yang mirip dengan protein yang

    besar dan dengan demikian tidak diekskresi melalui gin$al.

  • 7/21/2019 Translete Agonis Reseptor GLP Fix

    13/16

    Di #&, liraglutide disetu$ui untuk digunakan dengan hati-hati pada pasien pada semua

    tahap penyakit gin$al, tetapi di %ni +ropa tidak dian$urkan pada pasien dengan penyakit

    sedang sampai berat, karena keterbatasan data (abel 2). eamanan gin$al terapi berbasis

    incretin saat ini sedang dinilai dalam se$umlah percobaan prospektif besar (misalnya H

    81F=4F41, H819442FC, H81F7C9, H8 1.CC4.C9C).

    P$r%').a"ga" La'"

    #khirnya, sekali lagi karena keterbatasan data, !P-1"#s dan DPP-4 inhibitor yang

    baik tidak dian$urkan atau harus digunakan dengan hati-hati pada orang tua (berusia < 97

    tahun), anak (J1 tahun), hamil atau menyusui, atau mereka dengan kerusakan hati (abel 2).

    K$%'ka *'('a" '"cr$%'" )!"gk'" &!.0$k%' a%a! .$r#a&arka" *'('a" *a&'$"

    &ecara umum, ketika seorang pasien sudah dalam 1,7: dari target Bb#1c, praktisi

    biasanya lebih memilih untuk meresepkan DPP-4 inhibitor dibanding !P-1"#s dalam

    pilihan pertama, terutama karena kemudahan penggabungan ke terapi yang ada dan biaya

    yang lebih rendah. amun, praktisi harus mempertimbangkan bah/a, dalam u$i klinis, ketika

    DPP-4 inhibitor yang digunakan sebagai monoterapi atau ditambahkan dengan terapi

  • 7/21/2019 Translete Agonis Reseptor GLP Fix

    14/16

    metformin yang ada, penurunan Bb#1c biasanya J1:. esediaan pasien untuk menurunkan

    berat badan mungkin men$adi faktor tambahan yang penting ketika memilih terapi incretin

    pada pasien yang sudah dekat dengan target. Pasien obesitas atau kelebihan berat badan

    dengan D2 mungkin lebih memilih !P-1"#, bahkan ketika hanya penurunan kecil dalam

    Bb#1c diperlukan, seperti penurunan berat badan dapat meningkatkan hasil $angka pan$ang.

    Penting untuk dicatat bah/a analisis retrospektif telah menyarankan bah/a pasien dengan

    gagal $antung yang mengalami penurunan berat badan yang signifikan secara klinis berada

    pada peningkatan risiko kematian. #kibatnya, karena penurunan berat badan terlihat dengan

    !P-1"#s, pasien obesitas dengan gagal $antung mungkin merupakan bagian dari indiidu

    yang membutuhkan pengamatan lebih berhati-hati. "isiko lebih kecil untuk pasien ini

    dikaitkan dengan DPP-4 inhibitor karena tidak menyebabkan penurunan berat badan yang

    signifikan secara klinis.

    etika pasien memiliki kontrol glikemik yang sangat rendah pada #Ds (I 1,7: dari

    target), !P-1"# sering dian$urkan. &alah satu hambatan utama untuk pengobatan !P-1"#

    adalah keengganan beberapa pasien untuk disuntik6 dalam kasus tersebut, DPP-4 inhibitor

    sering men$adi pilihan berikutnya.

    Ma&a(a-)a&a(a *rak%'&: &!"%'ka" #a" %($ra.'('%a& ga&%r'"%$&%'"a(

    euntungan utama dari DPP-4 inhibitor dibandingkan dengan !P-1"#s yaitu tidak

    menimbulkan efek mual dan pemberiannya secara oral. +fek mual pada pemberian !P-

    1"#s sering ter$adi di a/al terapi dan dapat dibatasi dengan menggunakan pendekatan dosis

    tambahan6 e@enatide A dosis tunggal (2 mg), namun butuh C-18 minggu untuk mencapai

    kadar plasma. Penyuntikan !P-"# pada /aktu makan $uga dapat membantu beberapa

    pasien, dan pengalaman pribadi menun$ukkan bah/a efek mual pada pada pemberian

    liraglutide sering dapat dihindarkan dengan makan makanan kecil dan berhenti makan bila

    sudah menimbualkan a/al ge$ala mual6 pasien kadang-kadang mengalami mual setelah

    makan, tapi ini sebenarnya hanya merupakan perasaan 'kepenuhan' pada pasien. etika mual

    men$adi masalah, dosis !P-1"# dikembalikan men$adi rendah selama seminggu sebelum

    mengulangi langkah-langkah penambahan dosis, hal ini sering sukses. Pada pasien yang

    enggan untuk menyuntik, praktisi dapat men$elaskan pada pasien bah/a pena in$eksi !P-

    1"# mudah dan relatif tanpa rasa sakit bila digunakan. &elain itu, pengalaman pribadi

    menun$ukkan bah/a pasien biasa diyakinkan bah/a, dengan mata tertutup, mereka tidak

    akan merasakan rasa sakit dari penyuntikkan.

  • 7/21/2019 Translete Agonis Reseptor GLP Fix

    15/16

    Dari hasil studi, data kepuasan pengobatan dilaporkan bah/a pasien puas dengan

    terapi in$eksi karena lebih unggul dibandingkan pengobatan oral. eseluruhan kepuasan

    pengobatan telah dilaporkan secara signifikan lebih besar untuk liraglutide 1, mg

    dibandingkan dengan sitagliptin, dengan nilai kenyamanan pengobatan dan fleksibilitas yang

    sama. eseluruhan kepuasan pengobatan $uga lebih besar untuk e@enatide A dibandingkan

    dengan sitagliptin setelah pengobatan 2C minggu. 0eralih dari sitagliptin ke liraglutide $uga

    meningkatkan kepuasan pera/atan keseluruhan (p J8,87 untuk liraglutide 1,2 mg), sementara

    tidak ada perubahan signifikan dalam kenyamanan pengobatan dan fleksibilitas meskipun

    rute pemberian yang berbeda. Dalam semua penelitian ini, kepuasan pengobatan ditingkatkan

    dengan !P-1"# yang diamati dengan peningkatan kontrol glikemik dan penurunan berat

    badan yang lebih besar dibandingkan dengan terapi sitagliptin.

    Basil ini menun$ukkan bah/a keberhasilan pengobatan sama pentingnya dengan

    kenyamanan pasien. Pasien merasa puas dengan terapi in$eksi $ika memberikan manfaat

    klinis tambahan.

    K$&')*!(a"

    erapi berbasis incretin meningkatkan kontrol glikemik dengan insiden rendah

    hipoglikemia dan tanpa kenaikkan berat badan.

    DPP-4 inhibitor mudah bila dikombinasi dengan metformin dengan atau tanpa &% dan

    umumnya berat badan tidak mengalami penurunan serta sedikit memiliki efek samping

    gastrointestinal. !P-1"#s dapat memberikan kontrol glikemik yang unggul dan penurunan

    berat badan dibandingkan dengan sitagliptin, mungkin karena tingkat supraphysiological dari

    !P-1"# disediakan dibandingkan dengan konsentrasi fisiologis !P-1 dan P dicapai

    dengan sitagliptin

    *eskipun DPP-4 inhibitor adalah obat oral, !P-1"#s mudah untuk diberikan

    melalui in$eksi, dan dapat meringankan kecemasan terhadap $arum. &elain itu, data kepuasan

    pengobatan menun$ukkan bah/a pasien lebih puas dengan !P-1"# dibandingkan dengan

    sitagliptin dan tidak keberatan beralih dari obat oral ke in$eksi ketika efikasi ditingkatkan.

    Dengan pemikiran ini, !P-1"# biasanya pilihan yang lebih disukai disbanding

    DPP-4 inhibitor. amun, $ika penurunan berat badan tidak terlalu diinginkan dan hanya

    diperlukan penurunan kecil dalam Bb#1c untuk mencapai target glikemik, DPP-4 inhibitor

    mungkin tepat.

  • 7/21/2019 Translete Agonis Reseptor GLP Fix

    16/16

    &aat ini, !P-1"#s kadang-kadang diprioritaskan dari pada DPP-4 inhibitor dalam

    kelompok pasien tertentu, seperti dengan komorbiditas yang berkaitan dengan obesitas, dan

    karena itu memberikan hasil $angka pan$ang yang lebih menguntungkan.