Top Banner
Transcultural Nursing Hj. Murtini, SKM, M.Kes. Pengertian, Konsep & Paradigma
34

Transkultural Nursing

Aug 05, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Transkultural Nursing

Transcultural Nursing

Hj. Murtini, SKM, M.Kes.

Pengertian, Konsep & Paradigma

Page 2: Transkultural Nursing

Pendahuluan• Perkembangan teori keperawatan terbagi menjadi 4 level

perkembangan yaitu metha theory, grand theory, midle range theory dan practice theory.

• Salah satu teori yang diungkapkan pada midle range theory adalah Transcultural Nursing Theory. Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan dikembangkan dalam konteks keperawatan.

• Teori ini menjabarkan konsep keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai kultural yang melekat dalam masyarakat.

• Leininger beranggapan bahwa sangatlah penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan, akan terjadi cultural shock.

Page 3: Transkultural Nursing

• Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan.

• Salah satu contoh adalah ketika klien sedang mengalami nyeri. Pada beberapa daerah atau negara diperbolehkan seseorang untuk mengungkapkan rasa nyerinya dengan berteriak atau menangis.

• Tetapi karena perawat memiliki kebiasaan bila nyeri hanya dengan meringis pelan, maka berteriak atau menangis dianggap tidak sopan.

• Ketika ia mendapati klien tersebut menangis atau berteriak, maka perawat akan memintanya untuk bersuara pelan, memintanya berdoa, atau malah memarahi pasien karena dianggap telah mengganggu pasien lainnya.

• Kebutaan budaya yang dialami oleh perawat ini akan berakibat pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan.

Page 4: Transkultural Nursing

PengertianTranscultural Nursing adalah suatu

area/wilayah keilmuwan budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan

menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan,

dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan

budaya kepada manusia (Leininger, 2002).

Page 5: Transkultural Nursing

• Asumsi mendasar dari teori keperawatan trans-kultural adalah perilaku caring (kepedulian).

• Kepedulian adalah esensi dari keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan keperawatan.

• Human caring secara umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan dan bimbingan pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena yang universal dimana ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satu tempat dengan tempat lainnya.

Page 6: Transkultural Nursing

TujuanAdalah untuk mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang humanis sehingga

tercipta praktik keperawatan pada kultur yang spesifik dan humanis (Leininger,

2002).

Page 7: Transkultural Nursing

Konsep

• Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari, dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan mengambil keputusan.

• Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi tindakan dan keputusan.

dalam Transcultural Nursing

Page 8: Transkultural Nursing

• Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal dari pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya yang menghargai nilai budaya individu, kepercayaan dan tindakan termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang datang dan individu yang mungkin kembali lagi (Leininger, 1985).

• Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain.

• Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.

• Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada mendiskreditkan asal muasal manusia.

Page 9: Transkultural Nursing

• Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi pada penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan kesadaran yang tinggi pada perbedaan budaya setiap individu, menjelaskan dasar observasi untuk mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan saling memberikan timbal balik diantara keduanya.

• Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan baik aktual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.

• Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing, mendukung dan mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaan yang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.

Page 10: Transkultural Nursing

• Cultural care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk mebimbing, mendukung atau memberi kesempatan individu, keluarga atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup, hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.

• Culturtal imposition berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lain karena percaya bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi daripada kelompok lain.

Page 11: Transkultural Nursing

Paradigma

Leininger (1985) mengartikan paradigma keperawatan transcultural sebagai cara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya terhadap empat konsep sentral keperawatan yaitu : manusia, sehat, lingkungan dan keperawatan (Andrew and Boyle, 1995).

dalam Transcultural Nursing

Page 12: Transkultural Nursing

MANUSIA

KEPERAWATAN KESEHATAN

LINGKUNGAN

Page 13: Transkultural Nursing

• ManusiaManusia adalah makhluk biopsikososial dan spritual yang utuh dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani dan unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Manusia selalu berusaha untuk memahami kebutuhan melalui berbagai upaya antara lain dengan belajar dan mengembangkan sumber-sumber yang diperlukan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.

Manusia adalah individu yang merupakan bagian dari keluarga yang merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus-menerus dan terjadi interaksi satu sama lain.

Paradigma

Page 14: Transkultural Nursing

• Manusia

Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan pilihan. Manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada (Geiger and Davidhizar, 1995).

Manusia merupakan faktor yang penting dalam penentuan sehat sakit. Pada masyarakat tertentu mempunyai kecenderungan penyakit yang spesifik, misalnya pada penduduk berkulit hitam banyak yang mengalami penyakit hipertensi. Selain genetik atau ras faktor instrinsik seperti keperibadian juga sangat berpengaruh terhadap kondisi sehat sakit, misalnya seorang yang berkpribadian agresif, ambisius, histeris mempunyai kecenderungan untuk mudah terjadi penyakit jantung koroner

Paradigma

Page 15: Transkultural Nursing

Paradigma

• Kesehatan/SehatSehat merupakan suatu keadaan yang terdapat pada masa tumbuh kembang manusia. Sehat mencakup manusia seutuhnya meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan culturaldan spritual.Kesehatan adalah keseluruhan suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-hariKesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-sakit yang adaptif (Andrew and Boyle, 1995).

Page 16: Transkultural Nursing

Paradigma

• Kesehatan/SehatSehat merupakan suatu keberhasilan adaptasi individu dalam tugas perkembangan dan terpenuhinya biopsikososiokultural dan spritual maka sebaliknya, sakit merupakan gangguan pada tumbuh kembang dan terpenuhinya kebutuhan dasar tersebut.

Sehat dan Sakit atau keshatan dalam perspektif transkultural nursing diartikan dalam konteks budaya masing-masing pandangan masyarakat tentang kesehatan spesifik bergantung pada kelompok kebudayaannya, demikian juga teknologi dan non-teknologi pelayanan kesehatan yang diterima bergantung pada budaya nilai dan kepercayaan yang dianutnya. Persepsi sehat sakit ini meliputi persepsi individu maupun kelompok.

Page 17: Transkultural Nursing

• Pasien atau salah satu keluarga yang sakit adalah seorang individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dan kemungkinan kebutuhan fisik, psikologi atau sosial dalam kontek kebudayaannya yang berbeda-beda dalam pemenuhan asuhan keperawatan.

• Keperawatan atau pelayanan kesehatan yang diberikan adalah pelayanan yang diberikan pada klien melalui proses asuhan yang sesuai dengan budaya yang spesifik atau mempertahankan kondisi sehat. Lingkungan merupakan kebudayaan yang dianut oleh perawat dan klien yang dapat diamati dalam memberikan asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan

Page 18: Transkultural Nursing

• LingkunganTerdapat tiga bentuk lingkungan yaitu : fisik, sosial dan simbolik. Lingkungan sosial adalah keseluruhan struktur sosial yang berhubungan dengan sosialisasi individu, keluarga atau kelompok ke dalam masyarakat yang lebih luas. Di dalam lingkungan sosial individu harus mengikuti struktur dan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan tersebut.

Paradigma

Lingkungan fisik adalah lingkungan alam atau yang diciptakan oleh manusia seperti daerah katulistiwa, pegunungan, pemukiman padat dan iklim. Lingkungan fisik dapat membentuk budaya tertentu misalnya bentuk rumah di daerah panas yang lubang dengan bentuk rumah Eskimo hampir tertutup rapat.

Page 19: Transkultural Nursing

Lingkungan Sosial adalah keseluruhan struktur sosial yang berhubungan dengan sosialisasi individu atau kelompok kedalam masyarakat yang lebih luas seperti keluarga, komunitas dan tempat ibadah. Di dalam lingkungan sosial individu harus mengikuti struktur dan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan tersebut.

Ada 4 unsur pokok yang meliputi : Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya, organisasi ekonomi, alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama) organisasi kekuatan (politik) (Bronislaw Malinowski).

Page 20: Transkultural Nursing

Lingkungan Simbolik adalah keseluruhan bentuk atau symbol yang menyebabkan individu atau kelompok merasa bersatu seperti musik, seni, riwayat hidup, bahasa atau atribut yang digunakan. Penggunakan lingkungan simbolik bermakna bahwa individu memiliki tenggang rasa dengan kelompoknya seperti : penggunaan bahasa pengantar, identifikasi nilai-nilai dan norma serta penggunaan atribut-atribut seperti pemakaian ikat kepala, kalung, anting, telepon, hiasan dinding atau slogan-slogan..

Wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga : gagasan, aktivitas, dan artefak. Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat dan didokumentasikan (Andrew & Boyle, 1995).

Page 21: Transkultural Nursing

Paradigma• Keperawatan

Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan individu sesuai dengan budaya klien. Strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatan adalah perlindungan/ mempertahankan budaya, mengakomodasi/negoasiasi budaya dan mengubah/mengganti budaya klien (Leininger, 1991).

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik sehat atau sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Taylor, 1998)

Page 22: Transkultural Nursing

Keperawatan dipandang sebagai suatu ilmu dan kiat yang diberikan kepada klien dengan berfokus pada prilaku, fungsi dan proses untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan atau pemulihan dari sakit (Andrew & Boyle, 1995)

Asuhan keperawatan adalah suatu proses rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada klien/pasien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan.

Asuhan keperawatan dilaksanakan menggunakan keperawatan proses keperawatan berpedoman pada standar keperawatan dilandasi etik dan etika keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung jawabnya. Bantuan keperawatan diberikan agar individu/keluarga/komunitas dapat mandiri dalam memelihara kesehatannya sehingga mampu berfungsi secara optimal (Taylor, 1998)

Page 23: Transkultural Nursing

Strategidalam Transcultural Nursing

Asuhan Keperawatan

• Cara 1 : Mempertahankan budayaDilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan dengan kesehatan. Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya, misalnya budaya berolahraga setiap pagi.

• Cara 2 : Negosiasi budayaIntervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang lain.

Page 24: Transkultural Nursing

• Cara 3 : Restruksturisasi budayaRestrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang dianut.

Page 25: Transkultural Nursing

Proses Keperawatandalam Transcultural Nursing

• Model konseptual yang dikembangkan oleh Leininger dalam menjelaskan asuhan keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit (Sunrise Model). Geisser (1991) menyatakan bahwa proses keperawatan ini digunakan oleh perawat sebagai landasan berfikir dan memberikan solusi terhadap masalah klien (Andrew and Boyle, 1995).

• Pengelolaan asuhan keperawatan dilaksanakan dari mulai tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Page 26: Transkultural Nursing

• PengkajianAdalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien (Giger and Davidhizar, 1995). Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada “Leininger’s Sunrise Model" yaitu :

• Pemanfaatan teknologi• Agama dan filosofi• Kekeluargaan dan sosial• Nilai-nilai budaya dan gaya hidup• Kebijakan dan peraturan yang berlaku• Status ekonomi klien• Latar belakang pendidikan klien

Page 27: Transkultural Nursing

• Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai latar belakang budayanya yang dapat dicegah, diubah atau dikurangi melalui intervensi keperawatan. (Giger and Davidhizar, 1995).Terdapat tiga diagnosa keperawatan yang sering ditegakkan dalam asuhan keperawatan transkultural yaitu :• gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan

perbedaan kultur• gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi

sosiokultural• ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan

dengan sistem nilai yang diyakini

Page 28: Transkultural Nursing

• Perencanaan dan PelaksanaanPerencanaan dan pelaksanaan dalam keperawatan transkultural tidak dapat dipisahkan. Perencanaan adalah suatu proses memilih strategi yang tepat dan pelaksanaan adalah melaksanakan tindakan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien (Giger and Davidhizar, 1995). Ada tiga pedoman yang ditawarkan dalam keperawatan transkultural (Andrew and Boyle, 1995) yaitu :• mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila

budaya klien tidak bertentangan dengan kesehatan• mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang

menguntungkan kesehatan• merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien

bertentangan dengan kesehatan

Page 29: Transkultural Nursing

• EvaluasiEvaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap keberhasilan klien tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien. Melalui evaluasi dapat diketahui asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien.

Page 30: Transkultural Nursing

• Kompetensi budayaAdalah seperangkat perilaku, sikap dan kebijakan yang bersifat saling melengkapi dalam suatu sistem kehidupan sehingga memungkinkan untuk berinteraksi secara efektif dalam suatu kerangka berhubungan antar budaya di dunia (Cross, 1989).Kompetensi budaya mencakup pemahaman dan menghormati perbedaan antara klien dan keluarga mengenai sistem nilai yang dianut, harapan dan pengalaman menerima pelayanan kesehatan.

Page 31: Transkultural Nursing

• Komunikasi lintas budayaKomunikasi lintas budaya dapat dimulai melalui proses diskusi, dan bila perlu dapat dilakukan melalui identifikasi cara-cara orang berkomunikasi dari berbagai budaya.Perawat keluarga saat bekerja bersama keluarga harus melakukan komunikasi secara alamiah agar mendapat gambaran budaya keluarga yang sesungguhnya.Pada saat melakukan asuhan keperawatan kepada keluarga dengan latar belakang budaya yang berbeda dengan perawat, perawat mengidentifikasi budaya keluarga agar dapat mengidentifikasi budaya keluarga agar dapat mengaktualisasikan secara bermakna ke dalam kehidupan sehari-hari.

Page 32: Transkultural Nursing

• Penggunaan bahasaBahasa yang digunakan dalam komunikasi lintas budaya perlu mendapat perhatian khusus.Sebagai contoh, orang Jawa mengenal tingkatan bahasa rendah (kasar), menengah (agak halus), dan kromo inggil (sangat halus). Bila menggunakan bahasa kasar biasanya posisinya secara sosial lebih terhormat sedangkan yang berbahasan kromo inggil biasanya lebih rendah karena menghormati orang posisinya lebih tinggi atau lebih dituakan.

Page 33: Transkultural Nursing

• Pemilihan bahan, pengolahan, penyajian dan cara mengkonsumsi berkaitan dengan budaya individu, keluarga dan komunitas setempat.

• Budaya mempengaruhi individu dan keluarga dalam menentukan makanan yang dikonsumsi. Misalnya, orang Jakarta tidak makan daun kelor karena umumnya untuk memandikan mayat, sedangkan di Makassar justru dibuat sayur dan dimakan.

• Perawat harus menyadari dan memahami jenis makanan dan pola diet yang dilakukan klien sehubungan dengan budayanya.

Budaya dan makanan

Page 34: Transkultural Nursing

terima kasih