Transformer Electrical DesignProses pada Manufaktur
TransformatorSecara garis besar proses yang umumnya terjadi pada
sebagian besar perusahaan manufakturing trafo dapat di
interpretasikan dengan gambar di bawah ini.
Costumersebagai pihak yang akan membeli trafo pertama kali akan
berhubungan dengancommercial team. Spesifikasi trafo yang
diinginkancostumerakan diteruskan oleh commercial team ke tendering
team. Tenderingteamakan mendesain trafo dengan spesifikasi
daricostumertersebut. Output dari tendering teamberupa harga trafo
dan spesifikasi trafo yang dapat dibuat oleh pabrikan akan
diteruskan olehcommercial teamkepadacostumer.
Jikacostumermenyetujui spesifikasi yang ditawarkan, maka trafo
tersebut akan diteruskan kepadaproject leadersebagai jembatan
antaracostumerdengan pabrikan maupun sebaliknya. Selanjutnya trafo
masuk ke dalam tahap proses produksi. Diawali oleh bagian
engineeringdimana spesifikasi trafo yang ditawarkan akan lebih
dimatangkan lagi dari segielectricaldan konstruksi. Selanjutnya
dariengineeringjuga akan dibuatkan gambar kerja (drawing) sebagai
acuan bagian produksi untuk merealisasikan trafo tersebut. Setelah
trafo selesai dibuat, dilakukan pengetesan trafo untuk mengetahui
apakah trafo tersebut telah memenuhi spesifikasi yang diinginkan.
Costumer dapat menginterupsi proses pembuatan, seperti
untukapproval drawing, pemantauan proses produksi hinggawitnesspada
saat pengujian trafo melaluiProject Leader.Electrical Design
Engineering DepartmentTransformer electrical basic designDari
spesifikasi trafo yang telah disetujui olehcostumer, terdapat
nilai-nilai elektrik trafo yang digaransikan pabrikan sebagai acuan
bagianelectrical designdan konstruksi untuk merealisasikan trafo
tersebut. Nilai yang umumnya digaransikan antara lain ialah
Impedansi (Z), No-Load Losses(P0), dan Load Losses(Pcu).Dalam
mendesain trafo, paraengineerdapat memulai dari batasan nilai mana
saja dengan hasil akhir trafo yang memenuhi semua kriteria
spesifikasi trafo yang digaransikan. Karena perhitungan yang sangat
kompleks dan saling berhubungan antara satu komponen dengan
lainnya, maka para engineer dibantu dengan menggunakansoftware
design.Softwaredesignjuga bisa memberikan optimasi untuk menentukan
desain mana yang efektif dengan harga yang lebih ekonomis.Secara
sederhana dasar-dasar desain trafo dapat dijabarkan sebagai
berikut: Dengan menentukan nilaiVolt/turndan nilai kerapatan fluks
yang digunakan maka akan didapatkan luas penampang dari inti
trafo
Dengan nilaiVolt/turnjuga akan didapatkan berapa jumlah lilitan
(N) dalam satu belitan. Dan dengan menentukan kerapatan arus (d)
dalam konduktor, maka akan diketahui luas penampang konduktor (A)
yang dibutuhkan.
Lalu dengan menggunakan nilai luas penampang inti besi (Ac),
maka akan diketahui berapa lebar diameter dari belitan (D).
Dengan kedua nilai luas penampang konduktor (A) dan jumlah
lilitan (N) ditambah dengan perhitungan jarak tambahan untuk kertas
isolasi danspacer(jika digunakan), maka akan diketahui tinggi
belitan (Hm).
Setelah diketahui diameter (D) dan tinggi (Hm) dari belitan,
maka akan dapat diketahui massa total inti besi yang digunakan.
Nilai ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya rugi-rugi inti
besi dalam trafo. NilaiCore Lossdidapatkan dari kurva karakteristik
bahan inti besi yang digunakan dan kerapatan fluks yang
diaplikasikan. Sedangkan nilai konstanta merupakan faktor
pengaman.
Dengan mengetahui luas penampang konduktor, banyaknya lilitan
dan dimensi belitan, maka bisa diketahui massa konduktor yang
digunakan dan akan didapatkan nilai rugi-rugi tembaga dari trafo
tersebut (Pcu).
Dan untuk mengetahui impedansi trafo dapat dilakukan dengan
mencari besarnya komponen induktif trafo. Hal ini dikarenakan
komponen resistif trafo sangat kecil bila dibandingkan dengan
komponen induktifnya. Impedansi teganganXpu, dalam satuan %
diketahui dengan persaamaan :
Dari desain yang telah dibuat, nilai-nilai elektrik trafo harus
dapat memenuhi nilai yang digaransikan kepadacostumer. Setelah itu
bagianengineeringakan menurunkandrawingdan realisasi pembuatan
trafo akan dilanjutkan oleh bagian produksi.Type of
windingPemilihan jenis belitan pada transformator berdasarkan
besarnya tegangan impuls ialah sebagai berikut :
Belitan pada trafo terdiri dari dua jenis, yaitu layer dan disc.
Belitan Layera. Spiral atau layer, konduktor dililit secara axial
sepanjang belitan. Konduktor dapat berupa konduktor tunggal atau
multilayer untuk belitan tap.b. Helical layer, konstruksi yang sama
dengan spiral layer namun dengan menyisipkan spacer pada tiap
putaran di antara konduktornya sebagai jalur jalannya minyak
pendingin. Belitan DiscBelitan disusun secara melingkar radial dan
terhubung secara seri, sehingga dalam satu lingkaran radial bias
memuat lebih dari satu lilitan konduktor.Type of conductorKonduktor
yang digunakan bisa berupa tembaga atau aluminium. Tembaga lebih
umum digunakan karena memiliki resistansi yang lebih rendah dan
dengan tujuan menurunkan rugi-rugi. Tembaga juga secara mekanik
lebih kuat untuk tekanan yang terjadi akibat dari gangguan hubung
singkat.Bentuk konduktor umumnya persegi untuk memaksimalkan ruang
yang bisa diisi konduktor dalam belitan. Jika belitan membutuhkan
konduktor dengan luas penampang yang besar, maka koduktor dapat
dibagi menjadi dua atau lebih konduktor parallel dengan tujuan
untuk mengurangi rugi-rugi arus eddy dan memudahkan dalam
penyusunan lilitan. Ketika jumlah parallel konduktor yang
dibutuhkan sangat banyak, maka dapat digunakan konduktor jenis CTC
(continuously transpose conductor).Insulation LevelTingkat isolasi
suatu trafo mengacu pada standar yang digunakan. Sebagai contoh
untuk trafo dengan spesifikasi 150/20/(10) kV, 60MVA, YNyn0+d
menggunakan standar IEC maka level isolasi akan mengacu kepada
table 2 IEC60076-part 3HV 150 kV (Non-uniform insulation)
LV 20kV (Uniform insulation)
TV (10)kV
Design Insulation Level (DIL)DIL adalah satu parameter angka
yang menunjukkan sistem isolasi utama dalam membuat suatu
trafo.Nilai DIL digunakan sebagai acuan desain tingkat isolasi
antara belitan dengan inti besi dan tanki, juga sebagai dasar
tingkat isolasi antara dua belitan yang berdekatan danleadyang
keluar dari belitan.beberapa nilai penekanan (weighting factor)
yang umumnya digunakan untuk DIL ialah :Voltage applicationIEC
refDurationWeighting factor
Induced Voltage TestACSD1 minute1.0
Applied Voltage TestACSD1 minute1.0
Lightning ImpulseLI1.2/50 s2.4
Sebagai contoh untuk trafo dengan spesifikasi 150/20/(10) kV
60MVA, maka BIL dengan acuan standar IEC ialah 650/275kV sehingga
DIL untuk LI :
Dan acuan DIL dari PFW :
Trafo akan didesain dengan level isolasi pada 275kV.Insulation
SystemSistem isolasi antar belitan satu dengan lainnya dan antara
belitan dengan inti besinya menggunakan sistem dinding-dinding
isolasi (Barrier system). Pada sistembarrierini di antara dua
belitan dan di antara belitan dengan inti disisipkan
dinding-dinding isolasi yang berupa papanpressboardsecara tegak
lurus dan menutupi belitan.Keuntungan menggunakan sistembarrierini
ialah untuk meningkatkan kekuatan dielektrik dari sistem isolasi
dan mengurangi total volume isolasi dengan cara memangkas jarak
isolasi yang panjang menjadi beberapa bagian ruang yang dibatasi
oleh papanpressboard.Pada bagian atas belitan untuk memangkas jarak
dengan bagianyokedari inti besi, maka digunakan angle ring.Angle
Ringjuga disusun untuk mengarahkan dan menyediakan ruang bagi
minyak pendingin agar bisa masuk dan keluar dari belitan.
Stress/shield RingPada gambar di atas juga ditunjukkan
adanyastress/shield ringpada ujung belitan.Stress Ringterbuat dari
intinya yang merupakan kayu yang sudah dikompress dengan resin
sintetik kemudian diselubungi dengan pita tembaga dan terakhir
ditutupi dengan isolasi kertas. Kemudian pita tembaga dihubungkan
denganleadbelitan.Stress ringberfungsi untuk mengurangi kekuatan
medan listrik pada ujung belitan ke tingkat yang lebih
aman.Penentuan pemilihan OLTCDasar pemilihan OLTC (On Load Tap
Changer) yang akan digunakan untuk suatu transformator ialah dengan
5 parameter yaitu, Vector Group, dimana OLTC akan ditempatkan, pada
sisi Transformator dengan hubung delta atau bintang. Operating,
berapa jumlah posisi tap yang dibutuhkan . BIL (Basic Insulation
Level), berapa level isolasi transformator tersebut. Vstep, berapa
tegangan per step dari transformator tersebut. Arus, berapa arus
terbesar yang terjadi pada saat pemindahan tap.
Sebagai contoh, Transformator 60MVA, , YNyn0, BIL 650kV dan
standar IEC60076.1. Vector group YNyn0 dengan tap pada sisi HV
dengan hubung bintang, maka OLTC dapat diletakkan pada sisineutral
end.2. Operatingdidasarkan pada jumlah step regulasi tegangan yang
diinginkan, untuk transformator di atas terdapat 7 step positif dan
10 step negatif, ditambah step tegangan nominal total dibutuhkan
minimal 18 step operating tap changer.3. BIL untuk transformator
650kV, maka BIL untuk tap changer ialah 250kV dengan highest
voltage 52kV berdasarkan standar IEC.4.5.Maka spesifikasi minimum
OLTC yang kita butuhkan ialah : Untuk MR type VIII 350Y 76kV
10193W. Untuk ABB type UBBRN 350/400.Kemampuan Trafo Terhadap
Gangguan Hubung SingkatDesain trafo yang telah dibuat harus
memiliki kemampuan untuk menahan tekanan yang terjadi pada saat
gangguan hubung singkat. Untuk mengetahuinya bisa dilakukan melalui
perhitungan maupun pengujian trafo. Tekanan dari hubung singkat
yang dialami trafo terdiri dari dua kategori
yaituthermicdandynamic.a.KekuatanThermicTrafoKekuatanThermictrafo
berhubungan dengan kemampuan trafo menahan panas yang terjadi di
dalam belitan ketika terjadi gangguan hubung singkat. Untuk
mengetahui kekuatanthermictrafo dilakukan dengan menggunakan
perhitungan. Berdasarkan standar IEC, untuk trafo dengan tipe
terendam minyak, batas suhu maksimum ialah 250C untuk tembaga dan
200C untuk aluminium.b.KekuatanDynamicTrafoKekuatandynamictrafo
berhubungan dengan kemampuan trafo menahan tekanan atau gaya yang
terjadi di dalam belitan sebagai efek dari adanya gangguan hubung
singkat. Merujuk pada standar IEC, kekuatan dynamictrafo yang dapat
diketahui dengan pengujian dan penghitungan dari desain trafo dapat
diminta olehcostumer.Gaya yang terjadi pada belitan trafo akibat
dari gangguan hubung singkat terbagi menjadi dua yaitu gaya radial
dan gaya axial. Gaya radial adalah gaya yang menekan belitan ke
dalam dan keluar, sedangkan gaya axial menekan belitan ke atas dan
ke bawah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di
bawah.
Pada gaya radial, gaya yang mengarah keluar (Hoop stress) dijaga
untuk tidak melebihi nilai kekuatan renggang konduktor yang
digunakan. Sedangkan untuk gaya yang mengarah ke dalam (Buckling)
diatasi dengan memberikanaxial sticksebagai penguat pada belitan di
bagian dalam.Setelah belitan trafo selesai dirakit, belitan di
kompres dengan kekuatan tekanan yang melebihi tekanan axial yang
akan menekan belitan ke atas maupun ke bawah pada saat terjadi
gangguan hubung singkat.