Transformasi Laplace Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Matematika Rekayasa
Nama:
Zainal Abidin(135524013)
Muhanif
(135524022)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa
penulis telah menyelesaikan tugas mata kuliah Matematika Rekayasa
berjudul
Transformasi Laplace.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan tugas ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan
bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
:
1. Ibu dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan tugas ini.2. Orang tua yang telah turut membantu,
membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini
selesai.Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin.
Surabaya, 27 November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL...........................................................................................
i
KATA
PENGANTAR.........................................................................................
ii
DAFTAR
ISI................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1
LATARBELAKANG..............................................................................
1
1.2RUMUSAN
MASALAH..................................................................
1
1.3
TUJUAN..................................................................................................
2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Transformasi
Laplace..................................................
3
2.1.1 Mengubah Persamaan Deferensial ke kawasan
S..................3
2.1.2 Transformasi Laplace Beberapa Fungsi
Sederhana...............52.2 Beberapa Sifat Transformasi Laplace
.........................................
72.2.1
Linearitas.................................................................................72.2.2
Pergeseran dalam
s..................................................................72.2.3
Pergeseran dalam S dan
inversenya........................................8
2.2.4
Konvolusi................................................................................8
2.2.5
Integrasi...................................................................................92.3
Menyelesaikan Partial Fraction dari Transformasi
Laplace..............92.3.1. Metode Cover
Up...................................................................112.3.2.
Metode
Substitusi...................................................................13
2.3.3. Metode Equate
Coefficient.....................................................15
2.4 Transformasi Laplace Untuk Mencari Solusi Persamaan
Deferensial Biasa16BAB III : PENUTUP
3.1
Kesimpulan...................................................................................
19
3.2
Saran.............................................................................................
19BAB I
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Penggunaan Transformasi
LaplaceTransformasi adalah teknik atau formula matematis yang
digunakan untuk mengubah persamaan matematika secara representatif
dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Adanya transformasi
mengharuskan juga adanya invers transformasi yang dapat melakukan
hal-hal yang sebaliknya. Transformasi diperlukan sebagai alat bantu
untuk memecahkan suatu persoalan matematika yang rumit. Seperti
sketsa penyelesaian transformasi dibawah ini:
Sedangkan transformasi Laplace merupakan suatu tipe dari
tranformasi yang membahas mengenai 1. Solusi Persamaan Diferensial
Biasa Linear Homogen melibatkan bentuk eksponensial yang relatif
cukup sulit untuk dikerjakan
2. Transformasi Laplace dapat digunakan untuk mengubah persamaan
diferensial menjadi bentuk persamaan aljabar,sehingga mengurangi
kerumitan penggunaan bentuk eksponensial menjadi bentuk ekspresi
persamaan aljabar
3. Solusi persamaan dalam bentuk aljabar dapat ditulis sebagai
penjumlahan tiap- tiap komponennya dengan tiap komponen merupakan
Transformasi Laplace dari bentuk eksponensial.1.2 Rumusan
masalah
Setelah membaca latar belakang diatas penulis menemukan rumusan
masalah sebagai berikut:1. Apa itu Transformasi Laplace?
2. Apa saja sifat Transformasi Laplace?
3. Bagaimana Cara menyelesaikan Partial Fraction dari
Transformasi Laplace?4. Bagaimana cara mencari Transformasi Laplace
Untuk Persamaan Deferensial Biasa?1.3 Tujuan Dari perumusan masalah
di atas. Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:1. Mengerti
apa itu Transformasi Laplace2. Mengerti sifat-sifat Transformasi
Laplace3. Mengerti cara menyelesaikan Partial Fraction dari
Transformasi Laplace4. Mengerti cara mencari Transformasi Laplace
untuk persamaan Defrensial BiasaBAB IIPERMASALAHAN2.1 Pengertian
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace Y (s) dari fungsi y(t),
untuk t > 0 adalah :Y (s)0Transformasi Laplace digunakan untuk
mengubah fungsi y(t) yang berada dalam kawasan waktu ke kawasan s.
Solusi dari persamaan diferensial didapat dengan mengubah persamaan
diferensial (yang merupakan fungsi waktu) dari kawasan waktu ke
kawasan s dengan menggunakan transformasi laplace, sebagaimana
ditunjukkan pada gambar di bawah.
Gambar. Penggunaan Transformasi Laplace dan Inversenya
Rumus Tranformasi Laplace di atas, apabila digunakan secara
langsung pada permasalahan. maka akan seringkali dijumpai kesulitan
dalam kalkulasinya, sehingga dianjurkan untuk menggunakan bantuan
tabel transformasi laplace. Penggunaan tabel transformasi laplace
menghindarkan dari rumitnya perhitungan transformasi.
2.1.1 Mengubah Persamaan Diferensial ke kawasan SUntuk melakukan
transformasi laplace terhadap persamaan diferensial, maka harus
diingat terlebih dahulu bahwa :
d udt dt dt Bila Transformasi Laplace adalah : Y s
, maka Transformasi
0 Laplace dari turunan (derivative) pertama adalah : Jika u
adalah e-st dan v adalah y, maka :
0Jika diasumsikan bahwa pada saat
t y(t) mengalami kenaikan cukup lambatdibanding dengan grafik
est, maka e y(t) Sehingga :Bentuk di atas dapat disederhanakan
menjadi : L0Dari uraian di atas, maka Transformasi Laplace dari
turunan pertama sebuah fungsi
adalah : L atau LTransformasi Laplace dari turunan kedua suatu
fungsi juga dapat dicari dengan cara
yang sama.LdtSedangkan transformasi Laplace dari turunan ke-n
suatu fungsi adalah :ndt dtcontoh 1.Ubah persamaan diferensial
berikut dari kawasan t ke kawasan s dengan menggunakan metode
Transformasi Laplace.
d 2 yLdt 2
, dengan
y(0)dtjawab:Langkah ke-1. Lakukan Transformasi Laplace
Gunakan secara langsung Transformasi Laplace untuk turunan
kedua, maka didapatkan:susun kembali menjadi :Langkah ke-2. Cari
Persamaan polinomial Y(s) dengan bantuan nilai awalY(0)dtsYang
perlu diingat adalah bentuk
L f (t )
merupakan Transformasi Laplacedari fungsi f(t).2.1.2
Transformasi Laplace Beberapa Fungsi Sederhanaberikut adalah
transformasi Laplace dari beberapa fungsi
1. Konstanta
Transformasi Laplace dari sebuah konstanta C ( y(t) = C ),
adalah :L C , sehingga L C0 s 2. Transformasi Laplace fungsi y(t) =
t
sehingga L ts3. Transformasi Laplace fungsi y(t) = t nL{t n
}0
s 0sdengan cara yang sama :L{t n } }sL{t n } t
}sL{t1}ssehingga
L{t n }s4. Transformasi Laplace fungsi eksponensial, y(t) =
eatL{eat }0 00
, sehingga
L{eat }s
5. Fungsi cosinus dan sinusL cos2 s2
sehingga
L{cossdengan cara yang sama, Transformasi Laplace dari fungsi
sinus adalah: L{sinsRingkasan Transformasi Laplace beberapa fungsi
tersebut dapat ditulis dalam tabel berikut.
Tabel. Transformasi Laplace beberapa fungsi sederhanaFungsi
y(t)Transformasi Laplace Y(s)
y(t) = CCs
y(t) = t1s2
y(t) = t nn!s n
y(t) = e at1s
y(t) = cos ts s 2
y(t) = sin ts 2
2.2 Beberapa karakteristik Transformasi LaplaceBeberapa
karakteristik Transformasi Laplace antara lain :
2.2.1 LinearitasJika f(t) dan g(t) adalah sebuah fungsi, dengan
:F (s)
dan
0G(s)maka
0L cf (t )
dan
L af (t)2.2.2 Pergeseran dalam SJika
F (s)0Maka
L eat f (t )
L eat f (t)0 0
, sehingga
2.2.3 Pergeseran dalam S dan inversenyaJika
L eat f (t )
, maka
L F (scontoh 2. Gunakan sifat pergeseran dalam s untuk mecari
Inverse Transformasi Laplace
dari : 1 (sjawab :
F (s
, F (s)(s ssehingga
L F (s
(s) ,2.2.4 Teorema KonvolusiJika Transformasi Laplace dari
fungsi f(t) dan g(t) adalah F(s) dan G(s), denganMaka :
F (s)0
, G(s)0L f (t
g ( d
F (s)G(s)yang disebut sebagai integral konvolusi. Jika inverse
Transformasi Laplace dari F(s)dan G(s) adalah f(t) dan g(t), dengan
: L F (s)maka
, dan
L G(s)tL F (s)G(s)0
, atau
tL F (s)G(s)0contoh 3: Gunakan teorema konvolusi untuk mencari
inverse Transformasi Laplace
dari:
jawab :
F (s)(s
, G(s)(s
, maka
f (t)
, dan
g (t)gunakan teorema konvolusi :tL F (s)G(s)0
, maka Lekspansikan menjadi :Lt t0 0
Apabila diselesaikan menjadi : L2.2.5. IntegrasiJika
F (s)
, maka L0contoh 4: Gunakan teorema integrasi untuk mencari
inverse dari : 1s (
Jawab :
F (s)(s
(dari tabel), maka :
L2.3 Menyelesaikan Partial Fraction dari Transformasi LaplaceDi
dalam penggunaannya, transformasi laplace seringkali melibatkan
bentukQ(s)
P(s)
dengan banyak fraksi, dimana P(s) dan Q(s) merupakan suku
polinomial. Oleh
karenanya, terlebih dahulu dipelajari bagaimana fraksi-fraksi
yang terlibat/dihasilkan diubah ke fraksi pecahan (partial
fraction) agar didapatkan solusi dari Persamaan Differensial Biasa,
Jadi, terlebih dahulu dipelajari bagaimana menggunakan partial
fraction sebelum memecahkan Persamaan Differensial Biasa.
Mengubah Fraction Menjadi Partial FractionJika :
Q(s)P(s) (s dengan P(s) Maka terdapat 3 kemungkinan penyelesaian
dari P(s)a. P(s) akar-akarnya riil dan berbeda. Tuliskan
masing-masing faktor P(s), dan tambahkan koefisien yang sesuai (A,
B, dst) pada bagian pembilang
Contoh :1.
s s22.
1 (s
b. P(s) akar-akarnya riil dan sama, yaitu Jika Maka uraikan
menjadi :
Q(s)
c. jika akar-akarnya merupakan pasangan bilangan kompleks
Dari pemecahan fraksi di atas, perlu dicari nilai dari koefisien
A,B,C dan seterusnya. Terdapat 3 cara untuk menyelesaikan parsial
fraksi di atas, yaitu :
1. Cover up Rule2. Substitusi3. Equate coefficient2.3.1. Metode
Cover UpLangkah penyelesaian parsial fraksi dengan Cover Up adalah
:
a. Kalikan dengan s-ib. Subtitusikan s = i1. Jika P(s)
akar-akarnya riil dan berbeda.contoh 5. Cari Parsial fraksi dari :
s(sjawab :s(s(s(skalikan dengan (s-1), substitusikan s =
1,sSelanjutnya kalikan dengan (s 3)
s(s(ssubstitusikan s = 3,s2Maka diperoleh : s(sContoh 6. Cari
Parsial fraksi dari : 1s (
Jawab: 1s(sUntuk mencari nilai A, kalikan persamaan di atas
dengan s, dan subtitusikan nilai s = 0sehingga menjadi : 1s(s
Untuk mencari nilai B, kalikan dengan (s + 1) dan subtitusikan
nilai s = -1ssSehingga bentuk parsial fraksinya adalah :1s(s 1
)
1 1s (s 1)2. Jika P(s) akar-akarnya riil dan sama
contoh 7. Cari Parsial fraksi dari :jawab : s = A(s (suntuk
mencari nilai C, kalikan dengan (s + 1)3, substitusikan s = -1
Untuk mencari nilai A dan B, digunakan metode substitusi. Ambil
s = 0 dan subtitusikan ke persamaan.
1 1 1 12 = A + B,
. Subtitusikan C =2 sehingga
ambil s = 1:2
2 2 2
2 4 8
, kalikan dengan 8 menjadi :
substitusikan C =2
apabila diselesaikan akan didapatkan : A = 1, B = 1, C = 2.s =
1(s (s3. Jika P(s) akar-akarnya komples
contoh 8. Cari parsial fraksi dari :
jawab : karena P(s) mengandung (s2 + 1), maka berikan koefisien
Cs + D pada bagian pembilang.
1(s(s(s
(sUntuk mencari nilai koefisien yang lain (A,C dan D), maka
digunakan metode substitusi
1(ss(0
Untuks(1
Untuks(3
Sehingga :(s2.3.2. Metode SubtitusiJika Parsial fraksi adalah
:
Q(bi )
P(bi )
a1(bi
a2(bi
an....) (bi )
Maka lakukan :
1. Subtitusikan s = bi, dengan i = 1, 2, ..., n
2. pecahkan nilai a1, a2, ..., anContoh 9. Cari nilai koefisien
A dan B pada : 1jawab :Untuk s = 1, Untuk s = 2, (kurangkan
persamaan 1 dan 2 ), Maka didapatkan : 16 6maka
1s(s 1
1s (s 1 )Contoh 10. Tentukan nilai koefisin A, B dan C pada
:
Jawab :
Gunakan aturan Cover Up
1s2 (s1
, kalikan dengan s2, dan subtitusikan nilai s = 0 sehingga
2
(s (0untuk mendapatkan nilai C, kalikan dengan (s + 1)1s2
(s1s2
substitusikan s = -1.
Oleh karenanya telah kita dapatkan :
1s2 (sUntuk mencari nilai A, maka kita substutusikan nilai s
yang mudah dikalkulasi. Ambil s= 1, maka :
112 (1 2 2Persamaan Parsial fraksi yang kita dapatkan oleh
karenanya adalah
2.3.3. Metode Equate CoefficientLangkah mengerjakan parsial
fraksi dengan metode ini adalah :
1. Kalikan dengan P(s) dengan sehingga menjadi bentuk :
2. Samakan koefisien s di ruas kanan persamaan dengan di ruas
kiri.
contoh 11. Gunakan metode equate coefficient untuk mencari nilai
koefisien A dan B
pada : 1s(sjawab :
1. Kalikan dengan s(s + 1),1 = As + Bs + A, => 1 = (A+B) s +
A2. Untuk koefisien s1 : A+B = 0
3. Untuk koefisien s0 : A = 1, sehingga B = -1
contoh 12. Gunakan metode equate coefficient untuk mencari nilai
koefisien A, B dan
C pada : 1 (sjawab :1. kalikan dengan (s + 1)(s2 + 1), sehingga
menjadi :
2. penyamaan koefisien s untuk s2 => 0 = A + B, untuk s1
=> 0 = B + C,
untuk s0 => 1 = A + Cmaka didapatkan :
2 2 2Contoh 8 dapat juga dikerjakan dengan menggunakan metode
EquateCoefficient sebagai berikut :
1 likan dengan (s - 2)2(s 2 + 1)(s
s3 : A 2maka didapatkan : s :s : A1:
apabila diselesaikan, didapat : 2.4 Solusi Persamaan
Differensial Biasa Menggunakan Transformasi LaplacePersamaan
Diffrensial Linear dengan bentuk :
dapat diselesaikan dengan menggunakan transformasi laplace.
Sebagai contoh, kita dapat menyelesaikan persamaan diferensial
:
d 2 y2.dt 2
dtPada contoh kasus 1 (Persamaan Differensial Linear Homogen),
ubahpersamaan diferensial dengan transformasi laplace :kL dt dtYang
juga dapat ditulis dalam bentuk :kLdt dtuntuk memudahkan dalam
mengingatnya. Perlu dicermati bahwa pangkat dari s menurun,
sedangkan turunan y mengalami kenaikan. Selanjutnya,
transformasikan ke kawasan s dengan transformasi laplace :
d 2 ydt 2 dt d 2 yL( )dt 2 dtdidapatkan :(s2(s(sDari bentuk ini,
kita ubah bagian fraksinya : Y (s) = A(s (sKalikan dengan (s -
1)(s
, substitusi s = 1,(12kalikan dengan (s 3), substitusi s = 3,
untuk mendapatkan koefisien B., s = 3,(s (3
, maka B2sehingga parsial fraksinya menjadi:Y (s)
2 (suntuk mencari solusi Persamaan Deferensial asal, ubah Y(s)
dari kawasan s ke kawasan t
menggunakan inverse transformasi dengan bantuan tabel.Y (s)
2 (s2
2 2
Pada contoh kasus ke-2 (Persamaan Diferensial Linear Tak
Homogen) :
d 2 yd 2 y
dt 2 dtL( )dt 2 dtLangsung kita ubah ke kawasan s dengan
transformasi laplace :
y(0)ssSehingga bentuk Y(s) nya adalah :(ss(sGunakan partial
fraction untuk mengubah Y (s)Y (s)(s)25 sGunakan inverse transform
untuk mendapatkan solusi akhirY (s)
25 s
2525 15 25 25Soal-soal Petunjuk pengerjaan: Untuk soal no. 1,
carilah A dan B, kemudian carilah nilai y(t) menggunakan invers
laplace. Untuk soal no. 2 dan 3, carilah fungsi laplace Y(s),
tentukan pecahan parsialnya, kemudian carilah solusi persamaan
diferensial / nilai y(t) menggunakan invers laplace.1. s(s
d 2 ydt 2 dtBAB IIIPenutup
KesimpulanPada Transformasi Laplace ini merupakan bentuk
transformasi yang eksponensial yang relatif cukup sulit untuk
dikerjakan oleh sebab itu Transformasi Laplace memiliki kelebihan
yaitu dapat digunakan untuk mengubah persamaan diferensial menjadi
bentuk persamaan aljabar, sehingga mengurangi kerumitan penggunaan
bentuk eksponensial menjadi bentuk ekspresi persamaan aljabar
Transformasi Laplace juga dapat ditulis sebagai penjumlahan
tiap- tiap komponennya dengan tiap komponen merupakan Transformasi
Laplace dari bentuk eksponensial. Saran
Demikian makalah yang dapat kami buat semoga dapat bermanfaat
bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan
silahkan sampaikan kepada kami. Dan bilamana ada
kesalahan-kesalahan dalam pembuatan makalah ini kami mohon maaf
sebesar-besarnya , karena kami adalah hamba Alloh yang tak luput
dari salah khilaf dan lupa.Solusi permasalahan dalam bentuk
asal
Invers Transformasi
Permasalahan dalam bentuk asal
Solusi Transformasi
Transformasi
L{y(t)} e y(t )dt
st
Solusi permasalahan dalam kawasan waktu
Inverse Transformasi Laplace
Solusi Transformasi Laplace
Transformasi Laplace
Permasalahan dalam kawasan waktu
v dv
u du v
u v du vd
u dvdt t dt dt
L y(t) e y(t )dt
st
e y s e
0
dt
st st
grafik
st
0 untuk t
st
e y 0 e0
y(0) y(0)
0
dy
ydt
dt
dy
L y(0) sY (s)
st st
e y s e
0
dt
dy
sY (s) y(0)
dt
dy
sL y(t ) y(0)
dt
2
d y 2
2
dt
s Y (s) dy (0) sy(0)
2 dy n 1
s Y (s) d y (0) sn (0) s y(0)
n
1
1
n
d y n
n
dt
y 0
1, dy (0) 0
2 dy
(0) sy(0) Y (s) 0
s Y (s)
dt
s2 1 Y (s) dy
(0) sy(0)
dt
s2 1 Y (s) 0
s
1, dy (0) 0
Y (s) s
2
1
F (s)
st 1 st
C C
e Cdt e C 0
s s s
0
st
C
s s
st n 1
e t dt e t e nt
st n 1 st n 1 st n 1
dt
0 0
L{t n } 0 0 n e n
t dt
1
L{t n } n L{t n }
1 n 1 n 2
L{t
2 n 2 n 3
L{
1 L{t 0 }
1
n!
n
1 i
st at ( s a )t
e e dt e dt
L{eat } e e
( s a )t 1 ( s a )t
s a
0
1 1
s a s a
L{eat } 0 e
0
1
a
2 s2 2 s2 2
1
2
t 1 -i t
t L
e e
t 1
2 s i
L cos 1 1 1
i
s i s
i
s
2 2
t 1
L cos
2
s
2
t}
2
2
1
a
2
L f (t) e f (t)dt
st
L g (t) e g (t)dt
st
2
cF (s)
bg (t ) aF (s) bG(s)
t} s
2
L f (t) e f (t)dt
st
F (s a)
st at ( s a )t
e e f (t)dt e f (t )dt F (s a)
1 at 1 at
a) e L F (s) e f (t )
F (s a)
s
a)2
a) 1
2
a)
1
2
a) e L F
1 1 at 1 1 at
L e L e t
2 2
a)
(s
1
1 at
L e t
2
(s
1 at 1
st
L f (t) e f (t)dt
st
L g (t) e g (t)dt
a)
0
t
)
)
1
1
f (t)
g (t)
1
f (t
) g ( )d
) g (t )d
1
f (
1)
1)
cos t
sin t
) sin( )d
)d
1
f (t
) sin( )d
cos(t
) g ( )d
1
s t
cos(t
2 2
1) 0
(s
1
s t
2 2
(s
cos t cos
sin d sin t sin sin d
1
s 1
t sin t
2 2
1) 2
(s
1 1
1) 0
st
L f (t) e f (t)dt
t
s 1)
t
f (
F (s)
s 0
e
1 f (t) e
1)
t t
t
)
1 0
s s
e ( 1) 1 e
0
e d
1 1 1
t
1
2
s
2
a1 a2 an
1 ) (s 2 ) (s n )
1 )(s 2 ) (s n )
(s
1
A B
4s 3 (s 1) (s 3)
A B
2)(s 1) (s 2) (s 1)
1 2 n .
1
1)(s 3)
1)
A B
1
1)(s 3) (s 1) (s 3)
1)
1) (s A (s 1) B
3) (s 3)
1 2 A A 1
2
1
1)(s 3) (s 1) (s 3)
A B
s 3 (s (s 3) A B
1) (s 1)
3 4 B B 2
1
1 2
1)(s 3) (s 1) (s 3)
s 1)
A B
1) s (s 1)
A B
1) s (s 1)
(s 1) : 1 (s 1) A B
1
1: 1 0 B B 1
1
1
3s 4
1)3
B C
2 3
1) (s 1) (s 1)
3 4 A
2
s2 3s 4 A(s 1)2 B(s 1) C
1 3 4 C, C 2
0 4 A
0 B C 4 A B C
1 B C 1 A B C
3 2 3
8 4 A 2B C,
6 4 A 2B,
3s 4
1)3
1 2
2 3
1) (s 1) (s 1)
2
A B Cs
2 2
2)2 (s2 1) (s 2) (s 2) (s 1)
D
2)2 1 (s 2) A B (s 2)2 Cs
2 2
1) (s 1)
D
D
1 A 1 Cs
2 2 2 2
2) (s 1) (s 2) 5(s 2) (s 1)
A 1 Cs
2 2
2)2 (s2 1) (s 2) 5(s 2) (s 1)
D
0 1 A 1 D
2 2 2 2
2) (0 1) (0 2) 5(0 2) (0 1)
1 1 1 1
2 A 5 2 C 2 D 10 A 5C 5D 3
1 1 A 1 C
2 2 2 2
2) (1 1) (1 2) 5(1 2) (1 1)
3 1 A 1 3C
2 2 2 2
2) (3 1) (3 2) 5(3 2) (3 1)
1 1 3 1
10 A 5 10 C 10 D 10 A 3C D 1
1 4 1 4s
2 2 2 2
2) (s 1) 25(s 2) 5(s 2) 25(s 1)
1 )
D
D
3
2
n
A B
1) s (s 1)
s(s2122262333
1 A B 1 A 1 B
1 A B 1 A 2 B
B B 1 A 1
1
1
1
1) s s (s 1)
A B C
2
As B Cs
1 B B 1
1) (s 1)
1)
1) s s (s 1)
A(s C
2
A B C
2
1) B(s 1)
1 C C 1
2
1)
A 1 1
2
1) s s (s 1)
1 A 1 1 A 1
ss(
A 1 1
2
1) 1 1 (1 1)
A B
1) s (s 1)
1 A(s 1) Bs
C
A Bs
2
1)(s2 1) (s 1) (s 1)
1 A(s2 1) (Bs C)(s 1)
1 ( A B)s2 (B C)s ( A C)
A 1 , B 1 , C 1
D
A B Cs , ka
2 2
2)2 (s2 1) (s 2) (s 2) (s 1)
1 As3 2 As2 As 2 A Bs2 B (s2 4s 4)(Cs D)
1 (s 2)(s2 1) A B(s2 1) (s 2)2 (Cs D)
1 As3 2 As2 As 2 A Bs2 B Cs3 4Cs2 4Cs Ds2 4Ds 4D
1 ( A C )s3 ( 2 A B 4C D)s2 ( A 4C 4D)s ( 2 A B 4D)
C 0
2 A B 4C D 0
4C 4D 0
2 A B 4D 1
(0) 1
4 dy 4 y sin(t), y(0) 1, y
s Y (s) d y (0) sk (0) s y(0)
k
1
1
k
d y k
k
dt
2 dy k 1
1
s Y (s) sk y(0) s (0) ... d y (0)
k
1 k 2 dy
k
d y k
k
dt
1
4 dy 3 y 0
L(4 dy ) L(3 y) 0
(0) sy(0
{s2Y (s) y )} {4sY (s) 4 y(0)} 3Y (s) 0
1, y s2Y (s) s 4sY (s) 4 3Y (s) 0
(0) 0
(s2 4s 3)Y (s) s 4
4
4
4s 3)Y (s) s 4 Y (s) s
2
4s 3)
Y (s) s
1)(s 3)
4
s
1)(s 3)
B
4) B(s 1)
(s A
3) (s 3)
4)
3)
A 3
4) A(s 3)
1) (s 1)
4)
1)
(s B
(3 0 B
1
3 1 1 1
1) 2 (s 3)
1) 2 (s 3)
1 1 3 1
L Y (s) L
3 1 1 1
1) 2 (s 3)
1 1
2 (s
(s
1 1 1 1 1
3 L L
1) 2 (s 3)
y( )t 3 et 1 e3t
4 dy 4 y sin(t )
L(4 dy ) L(4 y) L{sin(t)}
(1 A 0
1) (s 3)
(0) sy(0
{s2Y (s) y )} {4sY (s) 4 y(0)} 4Y (s) L{sin(t)}
(0) 1
1, y
s2Y (s) 1 s 4sY (s) 4 4Y (s) 1
2
1
(s 2)2 Y (s) 1 s 5
2
1
5
2)2 Y (s) 1 s 5
2
1
Y (s) 1 s
2 2 2
2) (s 1) (s 2)
5 A B Cs D E F
Y (s)
2 2 2
1 s
2 2 2 2 2 2
4 1 1 1 4s 3 s 5
25 (s 2) 5 (s 2) 25(s 1) (s 2)
Y (s) 2 2 2 3 2
Y (s
29 1 14 1 4 s 3 1
2 2 2
2 15 s 2 25 s 1 25 s 1
1 1 29
L Y (s) L 2 2 2
29 1 14 1 4 s 3 1
2 2 2
2 15 s 2 25 s 1 25 s 1
s
2 15 s 2 25 s 1 25 s 1
25 s
1 14 1 4 s 3 1
25 s 2 5 s 2 25 s 1 25 s 1 s 2 s 2
4 1 1 1 4 s 3 1 1 1
2) (s 1) (s 2) (s 2) (s 2) (s 1) (s 2) (s 2)
2 15 s 2 25 s 1 25 s 1
L Y (s) L L 2 L 2 L 2
1 29 1 1 14 1 1 4 1 s 3 1 1
y 29 e2t 14 te2t 4 cos(t) 3 sin(t)
1
A B
2) (s 3) s 2 s 3
6 dy 8 y 2 y(0) y '(0) 0