Top Banner
DAFTAR ISI Bab. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Visi 1.3 Misi Bab. 2. Penjelasan Produk 2.1 Produk 2.2 Bahan Baku 2.3 Cara Memperoleh Bahan Baku 2.4 Spesifikasi Bahan Baku 2.5 Jumlah Cadangan Bahan Baku Bab. 3. Proses Pembuatan 3.1 Persiapan Pegolahan Produk 3.2 Penataan Ruang Produksi 3.3 Flow Proses Produksi 3.4 Peralatan Bab. 4. Analisa Perencanaan Keuangan 4.1 Perencanaan Keuangan 4.2 Biaya Produksi 4.3 Total Biaya Produksi 4.4 Perencanaan Harga Jual 4.5 Bab 5 Pemasaran 5.1 Kondisi Pasar 5.2 Peluang dan Kesempatan 1
28

Tradisional Mining gold bussines plan

Jun 09, 2015

Download

Documents

Khairul Fadli
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tradisional Mining gold bussines plan

DAFTAR ISI

Bab. 1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Visi

1.3 Misi

Bab. 2. Penjelasan Produk

2.1 Produk

2.2 Bahan Baku

2.3 Cara Memperoleh Bahan Baku

2.4 Spesifikasi Bahan Baku

2.5 Jumlah Cadangan Bahan Baku

Bab. 3. Proses Pembuatan

3.1 Persiapan Pegolahan Produk

3.2 Penataan Ruang Produksi

3.3 Flow Proses Produksi

3.4 Peralatan

Bab. 4. Analisa Perencanaan Keuangan

4.1 Perencanaan Keuangan

4.2 Biaya Produksi

4.3 Total Biaya Produksi

4.4 Perencanaan Harga Jual

4.5

Bab 5 Pemasaran

5.1 Kondisi Pasar

5.2 Peluang dan Kesempatan

5.3 Persaingan

5.4 Strategi Pemasaran

Bab 6 Management Perusahaan

6.1 Struktur Organisasi Perusahaan

6.2 Job Deskription

1

Page 2: Tradisional Mining gold bussines plan

6.3 Kualifikasi Tenaga Kerja

6.4 Sistem Pengembangan dan Tenaga Kerja

Bab 7 Aspek Hukum dan Legalitas

7.1 Aspek legalitas Perusahaan

7.2 Legalitas Perizinan

7.3 Aspek hukum lainnya

Bab 8 Analisa Usaha

8.1 Modal

8.2 Biaya Investasi

8.3 Harga Pokok Produksi

8.4 Prediksi Rugi Laba

8.5 Proyeksi Keuntungan

Bab 9 Kesimpulan

9.1 Penawaran Kerja Sama

9.2 Penutup

2

Page 3: Tradisional Mining gold bussines plan

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Ditemukannya sebuah ladang tambang emas disebuah daerah yang sangat dekat

dengan kota Medan dan belum dilakukan penambangan secara modern tetapi

telah dimulai pengolahan secara sederhana oleh beberapa orang yang sangat

minim keahlian tentang pengolahan juga minim permodalan.

1.2 Visi

Meningkatkan hasil penambangan dan membentuk usaha tambang yang dikelola

oleh pengusaha lokal.

1.3 Misi

Menciptakan lapangan pekerjaan baru

Meningkatkan hasil produksi pengolahan

Membentuk perusahaan tambang yang kuat dengan SDM lokal.

3

Page 4: Tradisional Mining gold bussines plan

Bab 2

Penjelasan Produk

2.1 Produk

Produk yang akan dihasilkan adalah emas dengan kadar murni harga sama dengan

pasar emas yang berlaku. Berdasarkan hasil uji coba beberapa sample dari empat titik

penyebaran dengan luasan sampling 3 ha diperoleh rata-rata dari 15 kg batu terkandung

0,5 gram emas.

2.2 Bahan Baku

Adapun bahan baku yang dibutuhkan dalam pengolahan emas tersebut adalah:

a. Batuan yang mengandung emas.

b. Air raksa

2.3 Cara memperoleh Bahan Baku

Dalam memperolah bahan baku saat ini produsen harus melakukan kerjasama

dengan salah satu penduduk sekitar lokasi yang mengetahui keberadaan batuan yang

mengandung emas tsb, sebelum dilakukan pembelian lahan sehingga produksi dapat

berkesinambungan .

2.4 Spesifikasi Bahan baku

Penyedian bahan baku harus sesuai dengan kapasitas produksi yang terpasang dan

sesuai sample yang diambil dari lokasi penambangan dengan cara menempatkan seorang

pekerja sortase.

2.5 Jumlah cadangan Bahan baku pada lokasi tambang.

Berdasarkan survey awal maka diketahui bahwa cadangan hanya dapat dikelola

secara sederhana dengan kapasitas pengolahan 1,5 ton batuan perhari dan dapat dilakukan

penambangan selama 2 tahun. Tetapi berdasarkan penyebaran dan jika dilakukan

perhitungan cadangan lanjutan kemungkinan luasan cadangan akan semakin besar atau

setara dengan 10 tahun produksi.

4

Page 5: Tradisional Mining gold bussines plan

Bab 3

Proses Pembuatan

3.1 Persiapan pengolahan Produk

Dengan melihat kemampuan permodalan yang kecil dan panjangnya pengurusan

ijin tambang maka dilakukan strategi dengan mengeluarkan batuan secara sembunyi-

sembunyi dengan menggaji pekerja 1kg Rp 1000,- dan secara bertahap akan dilakukan

pembebasan lahan, pengurusan izin explorasi dan exploitasi. Dalam hal pengolahan

perusahaan telah memiliki mesin ball mill dengan kapasitas 60 kg/hari. Berdasarkan

perhitungan bahwa kapasitas mesin yang harus terpasang sehingga dapat menguntungkan

adalah 1,5 ton perhari maka perlu dilakukan strategi persiapan yang matang seperti

dibawah ini:

1.Menyediakan stok bahan baku awal sebesar 30 ton sebelum mesin baru masuk.

2.Melakukan pengumpulan batu secara diam-diam bekerja sama dengan petugas

lapangan yang merupakan penduduk setempat.

3.Melakukan persiapan lahan produksi dengan matang sehingga dapat beroperasi secara

aman dan nyaman.

3.Melakukan persiapan pembebasan lahan penduduk.

4.Melakukan pengurusan izin explorasi ke dinas terkait. Hal ini dilakukan setelah

permodalan dianggap mampu.

5.Mengurus perizinan exploitasi setelah dua tahun dimana izin explorasi telah habis masa

berlakunya.

5

Page 6: Tradisional Mining gold bussines plan

3.2 Penataan Ruang Produksi

Penataan ruang produksi yang matang akan memudahkan proses kerja dan dapat

menghindari kejenuhan kerja, ruang kerja akan terbagi menjadi ruang bahan baku dan

ruang penimbangan bahan baku menjadi satu, ruang mc stone crusher dgn mesin ball mill

menjadi satu line dan selanjutnya ruang extraksi ( pembakaran) tersendiri, dengan

perkiraan ruangan berukuran 50 m2 sudah cukup.

Gbr 1. Tata ruang produksi

6

Page 7: Tradisional Mining gold bussines plan

3.2 Flow Proses Produksi

Gbr 2. Flow proses produksi

3.3 Kapasitas produksi

Dengan menggunakan system konvensional dimana alat penghancur saat ini tidak

ada sehingga dilakukan pemecahan secara manual maka yang diperoleh hanya 30 kg

kerikil perhari dan dengan mesin ball mill yang tersedia dengan kapasitas terpasang 60 kg

batuan maka produksi rata-rata perhari 2,5 gram dengan harga dipasar saat ini Rp

250.000,-/gram atau Rp 625.000,-/hari dengan jumlah pekerja 7 orang. Oleh karena itu

dibutuhkan mesin dengan kapasitas 1,5 ton perhari berupa stone crusher dan Ball mill

yang diperkirakan seharga Rp 95.000.000,-

3.4 Peralatan

Untuk meningkatkan jumlah produksi maka dibutuhkan Peralatan yang lebih baik

adalah :

a. Stone crusher dengan kapasitas 1,5 ton / hari

b. Mesin penepung (ball mill) dengan kapasitas 1,5 ton/hari

c. Bak penampung, goni

d. Timbangan, kompor extraksi.

e. Cangkul, sekop dan martil 5 kg

7

Page 8: Tradisional Mining gold bussines plan

Bab 4

Analisa Perencanaan Keuangan

4.1 Perencanaan Keuangan

Adapun rencana keuangan sebagai modal adalah sebagai berikut:

A. Pinjaman Overdraft dari bank.

Dalam hal ini dibutuhkan agunan tertentu untuk memenuhi modal kerja

selama beberapa bulan.

B. Pinjaman dari sahabat atau kerabat

Bentuk pinjaman ini diharapkan tanpa jaminan tetapi dilakukan

pembagian hasil hingga terjadi Break Even Point atau dilakukan kontrak

kerja sama dengan jangka waktu .

4.2 Biaya Produksi

4.2.1 Biaya Produksi Tetap

a. Biaya Tenaga Kerja

Dengan system produksi konvensional menggunakan ball mill, penghancuran

secara manual maka dibutuhkan 6 orang pekerja harian dan 2 orang staff dengan

perincian sebagai berikut:

Kepala ops. 1 org Rp 3.500.000,- / bln

Ahli tambang 1 org Rp 3.000.000,- / bln.

Bag. Extraksi 2 org @ Rp 2.500.000,-/bln Rp 5.000.000,-/ bln

Bag. Crusher 2 org @ Rp 1.500.000,-/bln Rp 3.000.000,-/ bln

Bag. Galian 2 org @ Rp 1.500.000,- / bln Rp 3.000.000,- / bln

_______________________________________________________________

Total Rp 17.500.000,- / bln

Dengan mengasumsikan hasil produksi 30 ton / bln dimana out put produksi 1154 kg /

hari, dengan biaya tenaga kerja Rp 673.100,-/ hari sehingga upah perkilogramnya adalah

Rp 584,- / kg.

8

Page 9: Tradisional Mining gold bussines plan

b. Biaya utility

Akibat penggunaan peralatan berupa stone crusher, mesin ball mill, computer,

penerangan, pompa air dsbmaka hal ini dapat dirncikan sbb:

Listrik, minyak / bln Rp 1.300.000,-

Sewa Gedung / Rumah / bln Rp 3.000.000,-

ATK Rp 150.000,-

PAM Rp 300.000,-

________________________________________________________________________

Total Rp 4.750.000,-

Dengan mengambil 26 hari kerja dalam 1 bulan maka biaya utility per hari adalah Rp

182,700,- sehingga biaya utility per kilogram Rp 158,- / kg.

c. Biaya Penyusutan Peralatan

Mengingat adanya life time dari peralatan maka perlu dilakukan perhitungan

biaya penyusutan sbb:

Timbangan 150 kg 1 bh Harga beli Rp 3.500.000,-

Masa pakai 5 thn (1800 hari)

Biaya depresiasi / hari Rp 1945,-

Mesin crusher Q=700kg/jam Harga beli Rp 75.000.000,-

Masa pakai 5 thn ( 1800 hari)

Biaya depresiasi / hari Rp 42.000,-

Ball mill Harga beli Rp 20.000.000,-

Masa pakai 5 thn (1800 hari)

Biaya Depresiasi / hari Rp 11.200,-

Lain – Lain(cangkul, sekop dst) Rp 2.299,-

Total biaya depresiasi per hari Rp 57.500,-

Maka biaya depresiasi per gram jika 1 hari 38,5 gram produk adalah Rp1.500,-/gr

d. Biaya Perizinan

Dengan adanya biaya perizinan yang harus dilakukan perpanjangan setiap 2 tahun

maka hal ini harus dilakukan perhitungan depresiasinya terhadap produk Yaitu :

a.Biaya perizinan usaha Rp 4.250.000,- maka biaya depresiasinya Rp3.882,-/ hari atau Rp

9

Page 10: Tradisional Mining gold bussines plan

1,56,- / kg maka total biaya depresiasi adalah Rp 5,-/ kg

4.3.2 Biaya Produksi Tidak Tetap

a. Biaya bahan baku

Berdasarkan plan kemampuan mesin 1154 kg / hari maka bahan baku harus tersedia

adalah 1,5 ton/ hari dengan upah penambangan Rp 1000,-/kg maka Rp 1.500.000,-/hari

dan untuk mengangkut batuan ke lokasi produksi diperlukan biaya Rp 500.000,-/ hari

maka total biaya material adalah Rp 2.000.000,-/hari

b. Biaya material extraksi

Untuk menghasilkan emas murni dibutuhkan bahan extraksi yaitu air raksa yang

dapat dipakai berulang kali maka diasumsikan untuk kebutuhan 1 bulan adalah 3 kg @

Rp 900.000,- atau Rp 2.700.000,- / bulan atau Rp 103.850,-/hari

4.3 Total Biaya Produksi

Dari perincian diatas maka total biaya produksi untuk membuat 38,5 gram emas

adalah :

a. Biaya bahan baku Rp 2.000.000,- / kg

b. Biaya extraksi Rp 103.850,- / kg

c. Biaya Utility Rp 182,700,- / kg

d. Biaya Tenaga Kerja Rp 673.100,- / kg

e. Depresiasi Alat Rp 57.500,- / kg

f. Biaya izin Rp 1,56,- /kg

Total Rp3.017.306 ,- / kg

Maka biaya produksi per gram dengan total produksi 1 hari 38,5 gram (Rp 9.625.000,-)

adalah : Rp 78.400,-/gr

4.4 Perencanaan Harga jual

Jika dipasar saat ini harga rata-rata Rp 250.000,-/gr dan mengingat harus adanya

profit shearing antara perusahaan produsen dengan penanam modal maka harus dicari

strategi waktu penjualan.

10

Page 11: Tradisional Mining gold bussines plan

Bab 5

Pemasaran

5.1 Kondisi Pasar

Saat ini harga emas terus melambung sesuai dengan kondisi moneter sehingga

perlu dilakukan pengawasan terhadap kondisi moneter dan hari hari besar. Dalam hal ini

tidak perlu ada kecemasan yang besar.

5.2 Peluang dan Kesempatan

A. Kendala

Mengingat besarnya modal yang dibutuhkan dan adanya minimum produksi agar

diperoleh provit yang bagus maka perlu dilakukan penarikan investor dengan perhitungan

pembagian provit yang jelas. Selain itu tidak mungkin secara terus menerus dilakukan

penambangan tersembunyi maka perlu dilakukan pengurusan ijin setelah total cadangan

dapat dihitung, maka hal ini jelas akan menambah cost produksi yang berakibat terhadap

penurunan provit tetapi hal ini tidak menjadi masalah besar.

B.Peluang

Dengan kondisi saat ini, dimana tidak adanya persaingan dalam hal penguasaan lahan

tambang dan minimnya pengetahuan masyarakat sekitarnya serta adanya lahan dengan

luas 1,5 ha yang akan dilepas oleh masyarakat diareal tersebut maka dapat memuluskan

perusahaan untuk melakukan penambangan secara continue.

5.3 Persaingan

Setelah melakukan peninjauan lokasi dan pemetaan lokasi didapat data sementara

bahwa telah pernah ada survey yang dilakukan oleh perusahaan jepang dibuktikan dengan

adanya titik triangulasi dilokasi tersebut.

5.4 Strategi Bisnis

A. Tujuan

Merupakan hasil jangka panjang yang akan dicapai dalam usaha produksi

emas

B. Sasaran

Bisnis tambang emas ini diharapkan dapat memberikan keuntungan yang lebih baik

kepada produsen dan pihak pihak yang terlibat baik secara financial maupun social

kemasyarakatan.

11

Page 12: Tradisional Mining gold bussines plan

C. Target

Dalam hal ini yang menjadi target utama produksi adalah meningkatkan jumlah

produksi, memiliki lahan konsesi tambang yang syah.sehingga dapat dilanjutkan dengan

penambangan galian c yang ada di lokasi tersebut.

D. Penggalangan relasi

Untuk mensukseskan bisnis ini dilakukan penggalangan kepada :

Pemilik lahan sebagai penyedia bahan baku: Hal ini harus dilakukan sehingga

ketersedian bahan baku terjamin, sebelum lahan tersebut menjadi hak milik.

Pemilik modal atau investor.

Pemerintah daerah setempat

12

Page 13: Tradisional Mining gold bussines plan

Bab 6

Management Perusahaan

6.1 Struktur Perusahaan

Dalam hal ini perusahaan yang sudah ada dalam bentu perusahaan komanditer

dengan nama perusahaan “ CV.BONK ADHA” dengan struktur organisasi sebagai

berikut:

Direktur Utama/Ka. Ops : Khairul Fadli

Staf Ahli Tambang : Ir. M. Syamsir Pane

Bagian Extraksi/Pengolahan : Indra Saputra

: Edi Syahputra Wibowo

Bag. Mc. Crusher : Riyanto Rahmad

: Heru Irawadi

Bag. Galian Tambang : Bp. Ali Sitepu

: Malik Ibrahim

6.2 Job Deskription

Adalah pembagian tugas dan wewenang setiap jabatan sehingga tidak terjadi

duialisme atau lebih perintah dilapangan.

6.3 Kualifikasi Tenaga Kerja

Dalam perekrutan tenaga kerja perlu diperhatikan prilaku dan keahlian calon

tenaga kerja .

6.4 Sistem Pengembangan dan Kompensasi

Saat perusahaan semakin berkembang dan jumlah item produk meningkat maka

sudah selayaknya dilakukan perhitungan terhadap kompensasi yang diterima oleh

karyawan sehingga loyalitas juga meningkat. Begitu juga dengan pembagian keuntungan

untuk para investor. Dalam hal ini perusahaan menawarkan system bagi hasil dengan cara

sbb:

a. Pembagian dengan 70 % perusahaan dan 30 % penanam modal.

b. Modal tidak dapat ditarik sebelum 1 tahun.

c. Perusahaan akan memberikan laporan keuangan setiap bulannya.

13

Page 14: Tradisional Mining gold bussines plan

Bab 7

Aspek Hukum dan Legalitas

A. Aspek legalitas.

Mengingat mahalnya biaya pengurusan ijin yang akan dikeluarkan dan rumitnya

pengurusan maka dalam hal ini perusahaan memanfaatkan izin pengolahan / perdagangan

pupuk dengan nama “CV. BONK ADHA” tetapi jika dalam satu tahun pertama dapat

dilalui dengan jumlah produksi yang tetap sesuai perencanaan maka perusahaan akan

mengurus ijin explorasi hingga exploitasi.

B. Legalitas

Secara legalitas formal CV.BONK ADHA” merupakan perusahaan komanditer

yang telah memiliki Akte Pendirian ( dikeluarkan oleh kantor notaries ERNAWATY

LUBIS Jl. Sungai Deli, Medan),dan SIUP, TDP, dan HO.(dikeluarkan oleh Dinas

Perdagangan dan Industri Medan) (terlampir). Karena wilayah kerja nantinya di Deli

Serdang maka perusahaan akan mendaftarkan perusahaan ke Kantor Dinas Perindustrian

dan perdagangan, Deli Serdang.

C. Aspek Hukum Lainnya

Sesuai paparan diatas dimana perusahaan belum memiliki izin dari Dinas

pertambangan dan Energi serta dari Departemen Pertambangan Kanwil Sumatera Utara

karena mahal dan lamanya pengurusan maka perlu kiranya dilakukan strategi izin

sehingga produksi dapat berjalan dengan cara mengurus izin pertambangan galian C

sehingga biaya akan lebih murah.

14

Page 15: Tradisional Mining gold bussines plan

Bab 8

Analisa Usaha

8.1 Modal

Berlandaskan perencanan kemampuan produksi 1,5 ton / hari maka dapat

dilakukan perincian modal usaha sebagai berikut.

1. Modal Tetap (Pokok)

a. Mc stone crusher Rp 75.000.000,-

b. Mesin Ball mill Rp 20.000.000,-

c. Timbangan 150 kg 2 bh Rp 3.500.000,-

d. Martil, cangkul, bak tampung, goni Rp 1.100.000,-

Rp 99.600.000,-

2. Modal Berkala

a. Sewa gedung, Rp 3.000.000,-

b. Biaya listrik, minyak, air Rp 1.600.000,-

c. Biaya ATK Rp 150.000,-

d. Transport Rp 13.000.000,-

e. Bahan Baku untuk 39 ton/bln Rp 39.000.000,-

f. Kimia extraksi Rp 2.700.000,-

g. Upah Kerja Rp 17.500.000,-

Rp 76.950.000,-

Total modal investasi pada bulan pertama adalah Rp 176.550.000,- / bln.

8.2 Harga Pokok Produksi

berdasarkan perhitungan sebelumnya bahwa harga pokok produksi adalah Rp

78.400,-/gr. Sedangkan harga per gram saat ini adalah Rp 250.000,-

8.3 Prediksi Rugi Laba

Dengan assumsi hasil produksi bulan pertama dengan jumlah bahan baku 25 ton

adalah 833 gr maka secara rincian rugi-laba nya adalah sebagai berikut :

a. Biaya produksi per gr Rp 78.400 ,-

b. Harga jual per gr Rp 250.000,-

maka keuntungan per gr Rp 171.600,-

Sehingga keuntungan pada bulan pertama adalah Rp 142.942.800,-

15

Page 16: Tradisional Mining gold bussines plan

Dengan melihat kemampuan produksi diatas 39 ton / bln atau dengan biaya tenaga kerja,

utility, dan depresiasi alat tetap maka keuntungan maksimum dalam 1 bulan akan lebih

dari Rp 223.470.000,-

8.4 Proyeksi Keuntungan

Dengan memasukkan hasil produksi dan nilai keuntungan per bulan maka dapat

dilakukan pentabelan dimana modal tetap Rp 12.550.000,- dan proyeksi hasil sbb:

Bln

ke.

Modal(Rp) Jlh produksi Provit

Tetap Berkala Baku modal Ton gr Biaya prod.

Rp78.400/gr

Hasil jual

Rp250.000/gr

Provit

1 0 0 0 0 0

2 25 833 65.307.200,- 208.250.000,- 142.942.800,-

3 25 833 65.307.200,- 208.250.000,- 142.942.800,-

4 25 833 65.307.200,- 208.250.000,- 142.942.800,-

5 30 1000 78.400.000,- 250.000.000,- 171.600.000,-

6 30 1000 78.400.000,- 250.000.000,- 171.600.000,-

7 30 1000 78.400.000,- 250.000.000,- 171.600.000,-

8 35 1167 91.492.800,- 291.750.000,- 200.257.200,-

9 35 1167 91.492.800,- 291.750.000,- 200.257.200,-

10 35 1167 91.492.800,- 291.750.000,- 200.257.200,-

11 40 1333 104.507.200,- 333.250.000,- 228.742.800,-

12 40 1333 104.507.200,- 333.250.000,- 228.742.800,-

13 40 1333 104.507.200,- 333.250.000,- 228.742.800,-

Dengan melihat table diatas maka pada bulan pertama dianggap belum produksi,

selanjutnya pada bulan ke dua telah berproduksi normal sehingga keuntungan bersih

pertahun jika dibarengi dengan peningkatan jumlah produksi dengan biaya tetap dan

biaya lainnya (biaya sewa gedung, biaya listrik, biaya ATK, transport, upah kerja,) juga

tetap adalah :

Rp 2.230.628.400,- . Dengan system bagi hasil untuk investor sebesar 30% atau setara

dengan : Rp 669.188.520,-/ tahun atau Rp 55.765.710,-/bulan. Dimana modal tambahan

sementara yang dibutuhkan sebesar Rp 300.000.000,- maka investor akan memperoleh

keuntungan maksimum sebesar 18,58 % perbulan (Rp 55.765.710,-) dan dalam tempo 6

bulan investor telah pulang modal dan dalam satu tahun telah menerima keuntungan

100%.

16

Page 17: Tradisional Mining gold bussines plan

Bab 9

Kesimpulan

9.1 Penawaran Kerja sama Investasi

Berdasarkan perhitungan diatas maka usaha ini pada dasarnya sangat

menguntungkan dan kecil resiko rugi, tetapi karena kecilnya modal yang dimiliki

sehingga banyak sekali kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan antara lain belum

diurusnya izin pertambangan sehingga pekerjaan penambangan dilakukan secara

sembunyi maka resiko biaya produksi meningkat dan penghentian penambangan sangat

lah besar , hal ini dapat menyebabkan mengecilnya keuntungan karena adanya biaya tak

terduga. Oleh karena tersebut diatas maka perusahaan menawarkan kerja sama investasi

kepada para investor dengan system bagi hasil dimana permodalan yang dibutuhkan Rp

300.000.000,- dimana persentasi penawaran bagi hasilnya adalah sebagai berikut:

A. Jika Seorang investor menginvestasikan dananya sebesar Rp 300.000.000,- maka:

1. Pembagian hasil adalah 30% dari keuntungan bersih

2. Modal setor tidak dapat ditarik sebelum 1 tahun.

3. Berdasarkan perhitungan Break Event Point diatas dimana setelah 6 bulan

investor BEP dan dalam tempo 1 tahun telah menarik keuntungan bersih

selama 6 bulan maka pada tahun berikutnya pembagian % keuntungan akan

diperbaharui kembali menjadi 20% dari keuntungan. Pada point ini akan

berlaku selam perusahaan berjalan.

4. Apabila pada tahun berjalan investor menarik seluruh modal investasinya maka

perjanjian bagi hasil batal sehingga investor tidak lagi menerima %

keuntungan.

B. Jika Seorang investor menginvestasikan dananya sebesar Rp150.000.000,- maka:

1. Pembagian hasil adalah 15% dari keuntungan bersih

2. Modal setor tidak dapat ditarik sebelum 1 tahun.

3. Berdasarkan perhitungan Break Event Point diatas dimana setelah 6 bulan

investor BEP dan dalam tempo 1 tahun pertama telah menarik keuntungan

bersih selama 6 bulan maka pada tahun berikutnya pembagian % keuntungan

akan diperbaharui kembali menjadi 10% dari keuntungan.

4. Apabila pada tahun berjalan investor menarik seluruh modal investasinya maka

17

Page 18: Tradisional Mining gold bussines plan

perjanjian bagi hasil batal sehingga investor tidak lagi menerima %

keuntungan.

C. Jika dalam proses usaha tutup maka segala inventaris perusahaan akan dilelang dan

hasilnya akan dibagikan kepada seluruh investor secara proporsional.

D. Segala perjanjian investasi akan dilakukan didepan notaris yang ditunjuk oleh

perusahaan.

9.2 Penutup

Demikianlah proposal bussines plan di buat semoga pihak yang terpilih sebagai

patner kerja sama dapat mempelajarinya dengan seksama , cermat, cepat dan akurat.

Tidak lupa memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT sehingga proposal ini

dapat disusun dengan baik.

Atas perhatian, kesempatan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Medan, 6 Agustus 2009

( K h a i r u l F a d l i )

18

Page 19: Tradisional Mining gold bussines plan

19