DAFTAR ISI Bab. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Visi 1.3 Misi Bab. 2. Penjelasan Produk 2.1 Produk 2.2 Bahan Baku 2.3 Cara Memperoleh Bahan Baku 2.4 Spesifikasi Bahan Baku 2.5 Jumlah Cadangan Bahan Baku Bab. 3. Proses Pembuatan 3.1 Persiapan Pegolahan Produk 3.2 Penataan Ruang Produksi 3.3 Flow Proses Produksi 3.4 Peralatan Bab. 4. Analisa Perencanaan Keuangan 4.1 Perencanaan Keuangan 4.2 Biaya Produksi 4.3 Total Biaya Produksi 4.4 Perencanaan Harga Jual 4.5 Bab 5 Pemasaran 5.1 Kondisi Pasar 5.2 Peluang dan Kesempatan 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DAFTAR ISI
Bab. 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Visi
1.3 Misi
Bab. 2. Penjelasan Produk
2.1 Produk
2.2 Bahan Baku
2.3 Cara Memperoleh Bahan Baku
2.4 Spesifikasi Bahan Baku
2.5 Jumlah Cadangan Bahan Baku
Bab. 3. Proses Pembuatan
3.1 Persiapan Pegolahan Produk
3.2 Penataan Ruang Produksi
3.3 Flow Proses Produksi
3.4 Peralatan
Bab. 4. Analisa Perencanaan Keuangan
4.1 Perencanaan Keuangan
4.2 Biaya Produksi
4.3 Total Biaya Produksi
4.4 Perencanaan Harga Jual
4.5
Bab 5 Pemasaran
5.1 Kondisi Pasar
5.2 Peluang dan Kesempatan
5.3 Persaingan
5.4 Strategi Pemasaran
Bab 6 Management Perusahaan
6.1 Struktur Organisasi Perusahaan
6.2 Job Deskription
1
6.3 Kualifikasi Tenaga Kerja
6.4 Sistem Pengembangan dan Tenaga Kerja
Bab 7 Aspek Hukum dan Legalitas
7.1 Aspek legalitas Perusahaan
7.2 Legalitas Perizinan
7.3 Aspek hukum lainnya
Bab 8 Analisa Usaha
8.1 Modal
8.2 Biaya Investasi
8.3 Harga Pokok Produksi
8.4 Prediksi Rugi Laba
8.5 Proyeksi Keuntungan
Bab 9 Kesimpulan
9.1 Penawaran Kerja Sama
9.2 Penutup
2
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Ditemukannya sebuah ladang tambang emas disebuah daerah yang sangat dekat
dengan kota Medan dan belum dilakukan penambangan secara modern tetapi
telah dimulai pengolahan secara sederhana oleh beberapa orang yang sangat
minim keahlian tentang pengolahan juga minim permodalan.
1.2 Visi
Meningkatkan hasil penambangan dan membentuk usaha tambang yang dikelola
oleh pengusaha lokal.
1.3 Misi
Menciptakan lapangan pekerjaan baru
Meningkatkan hasil produksi pengolahan
Membentuk perusahaan tambang yang kuat dengan SDM lokal.
3
Bab 2
Penjelasan Produk
2.1 Produk
Produk yang akan dihasilkan adalah emas dengan kadar murni harga sama dengan
pasar emas yang berlaku. Berdasarkan hasil uji coba beberapa sample dari empat titik
penyebaran dengan luasan sampling 3 ha diperoleh rata-rata dari 15 kg batu terkandung
0,5 gram emas.
2.2 Bahan Baku
Adapun bahan baku yang dibutuhkan dalam pengolahan emas tersebut adalah:
a. Batuan yang mengandung emas.
b. Air raksa
2.3 Cara memperoleh Bahan Baku
Dalam memperolah bahan baku saat ini produsen harus melakukan kerjasama
dengan salah satu penduduk sekitar lokasi yang mengetahui keberadaan batuan yang
mengandung emas tsb, sebelum dilakukan pembelian lahan sehingga produksi dapat
berkesinambungan .
2.4 Spesifikasi Bahan baku
Penyedian bahan baku harus sesuai dengan kapasitas produksi yang terpasang dan
sesuai sample yang diambil dari lokasi penambangan dengan cara menempatkan seorang
pekerja sortase.
2.5 Jumlah cadangan Bahan baku pada lokasi tambang.
Berdasarkan survey awal maka diketahui bahwa cadangan hanya dapat dikelola
secara sederhana dengan kapasitas pengolahan 1,5 ton batuan perhari dan dapat dilakukan
penambangan selama 2 tahun. Tetapi berdasarkan penyebaran dan jika dilakukan
perhitungan cadangan lanjutan kemungkinan luasan cadangan akan semakin besar atau
setara dengan 10 tahun produksi.
4
Bab 3
Proses Pembuatan
3.1 Persiapan pengolahan Produk
Dengan melihat kemampuan permodalan yang kecil dan panjangnya pengurusan
ijin tambang maka dilakukan strategi dengan mengeluarkan batuan secara sembunyi-
sembunyi dengan menggaji pekerja 1kg Rp 1000,- dan secara bertahap akan dilakukan
pembebasan lahan, pengurusan izin explorasi dan exploitasi. Dalam hal pengolahan
perusahaan telah memiliki mesin ball mill dengan kapasitas 60 kg/hari. Berdasarkan
perhitungan bahwa kapasitas mesin yang harus terpasang sehingga dapat menguntungkan
adalah 1,5 ton perhari maka perlu dilakukan strategi persiapan yang matang seperti
dibawah ini:
1.Menyediakan stok bahan baku awal sebesar 30 ton sebelum mesin baru masuk.
2.Melakukan pengumpulan batu secara diam-diam bekerja sama dengan petugas
lapangan yang merupakan penduduk setempat.
3.Melakukan persiapan lahan produksi dengan matang sehingga dapat beroperasi secara
aman dan nyaman.
3.Melakukan persiapan pembebasan lahan penduduk.
4.Melakukan pengurusan izin explorasi ke dinas terkait. Hal ini dilakukan setelah
permodalan dianggap mampu.
5.Mengurus perizinan exploitasi setelah dua tahun dimana izin explorasi telah habis masa
berlakunya.
5
3.2 Penataan Ruang Produksi
Penataan ruang produksi yang matang akan memudahkan proses kerja dan dapat
menghindari kejenuhan kerja, ruang kerja akan terbagi menjadi ruang bahan baku dan
ruang penimbangan bahan baku menjadi satu, ruang mc stone crusher dgn mesin ball mill
menjadi satu line dan selanjutnya ruang extraksi ( pembakaran) tersendiri, dengan
perkiraan ruangan berukuran 50 m2 sudah cukup.
Gbr 1. Tata ruang produksi
6
3.2 Flow Proses Produksi
Gbr 2. Flow proses produksi
3.3 Kapasitas produksi
Dengan menggunakan system konvensional dimana alat penghancur saat ini tidak
ada sehingga dilakukan pemecahan secara manual maka yang diperoleh hanya 30 kg
kerikil perhari dan dengan mesin ball mill yang tersedia dengan kapasitas terpasang 60 kg
batuan maka produksi rata-rata perhari 2,5 gram dengan harga dipasar saat ini Rp
250.000,-/gram atau Rp 625.000,-/hari dengan jumlah pekerja 7 orang. Oleh karena itu
dibutuhkan mesin dengan kapasitas 1,5 ton perhari berupa stone crusher dan Ball mill
yang diperkirakan seharga Rp 95.000.000,-
3.4 Peralatan
Untuk meningkatkan jumlah produksi maka dibutuhkan Peralatan yang lebih baik
adalah :
a. Stone crusher dengan kapasitas 1,5 ton / hari
b. Mesin penepung (ball mill) dengan kapasitas 1,5 ton/hari
c. Bak penampung, goni
d. Timbangan, kompor extraksi.
e. Cangkul, sekop dan martil 5 kg
7
Bab 4
Analisa Perencanaan Keuangan
4.1 Perencanaan Keuangan
Adapun rencana keuangan sebagai modal adalah sebagai berikut:
A. Pinjaman Overdraft dari bank.
Dalam hal ini dibutuhkan agunan tertentu untuk memenuhi modal kerja
selama beberapa bulan.
B. Pinjaman dari sahabat atau kerabat
Bentuk pinjaman ini diharapkan tanpa jaminan tetapi dilakukan
pembagian hasil hingga terjadi Break Even Point atau dilakukan kontrak
kerja sama dengan jangka waktu .
4.2 Biaya Produksi
4.2.1 Biaya Produksi Tetap
a. Biaya Tenaga Kerja
Dengan system produksi konvensional menggunakan ball mill, penghancuran
secara manual maka dibutuhkan 6 orang pekerja harian dan 2 orang staff dengan
perincian sebagai berikut:
Kepala ops. 1 org Rp 3.500.000,- / bln
Ahli tambang 1 org Rp 3.000.000,- / bln.
Bag. Extraksi 2 org @ Rp 2.500.000,-/bln Rp 5.000.000,-/ bln
Bag. Crusher 2 org @ Rp 1.500.000,-/bln Rp 3.000.000,-/ bln
Bag. Galian 2 org @ Rp 1.500.000,- / bln Rp 3.000.000,- / bln