OLEH : DR. I KETUT ADI SURYANA, S.KED PEMBIMBING : DR. MADE SUARJAYA DR. KOMANG AGUSSAWAN DIARE AKUT
OLEH :DR. I KETUT ADI SURYANA, S.KED
PEMBIMBING :DR. MADE SUARJAYA
DR. KOMANG AGUSSAWAN
DIARE AKUT
PENDAHULUAN
DIAREPENYAKIT DIARE ATAU JUGA
SERING DISEBUT GASTROENTERITIS, MASIH
TETAP POTENSIAL BERKEMBANG DI INDONESIA
SEBAGAI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT
ANGKA KESAKITANNYA ADALAH SEKITAR 200-400 KEJADIAN DIARE ANTARA 1000 PENDUDUK SETIAP
TAHUNNYA.
TINJAUAN PUSTAKA
Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah dan atau lendir.
Diare akut merupakan diare yang terjadi mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat dan kurang dari 14 hari (bahkan kebanyakan kurang dari 7 hari), dengan pengeluaran tinja yang lunak atau cair yang sering dan tanpa darah, mungkin pula disertai muntah dan panas.
DEFINISI
TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit diare tergolong sebagai salah satu masalah kesehatan utama di dunia dan menyebabkan sebanyak 1,5 milyar episode dan 4 juta kematian pada anak-anak di negara berkembang.7
Menurut laporan Departemen Kesehatan di Indonesia setiap anak mengalami diare 1,6-2 kali setahun.
Diare merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian di negara berkembang, dengan perkiraan 1,3 milyar episode dan 3,2 juta kematian setiap tahun pada balita.5
EPIDEMIOLOGI
TINJAUAN PUSTAKA
ETIOLOGI
Penye-bab
Diare
Sebab lain
Imunodefisiensi
Keracunan
Alergi
Malabsorpsi
Infeksi Bakteri
Virus
Parasit
Shigella,Salmonela, E coli, Vibrio,Bacillus Cereus,Cl.PerfringeumCamphylo.Aeroginosa
Rotavirus,Norwalk virus,Norwalk like agent ,Adeno virus
Protozoa,E. histolyticaG. lambliaBalantidium coli
TINJAUAN PUSTAKA
PATOFISIOLOGI
TINJAUAN PUSTAKA
Mekanisme dasar penyebab terjadinya diare : Diare akibat gangguan
sekretorik Diare akibat gangguan
osmotik Diare akibat gangguan
motilitas usus
PATOFISIOLOGI
TINJAUAN PUSTAKA
PATOFISIOLOGI
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS
Anamnesis Lama sakit, frekuensi,
banyak/volume, warna, bau, makanan pemicu, penderita diare sekitar rumah
Manifestasi Klinik Mual/muntah, tanda
dehidrasi, BB turun, turgor menurun, mata dan UUB cekung, selaput lendir bibi kering
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS
Dehidrasi ringan : bila terjadi penurunan berat badan 2 ½ - 5%
Dehidrasi sedang : bila terjadi penurunan berat badan 5 – 10%
Dehidrasi berat : bila terjadi penurunan berat badan > 10%
KEHILANGAN BERAT BADAN
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS
Bagian tubuh yang diperiksa
Nilai untuk Gejala yang Ditemukan
0 1 2
Keadaan umum Sehat Gelisah, cengang, apatis, ngantuk
Mengigau, koma atau syok
Kekenyalan kulit Normal Sedikit kurang Sangat kurang
Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Ubun-ubun besar Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Mulut Normal Kering Kering dan sianosis
Denyut nadi/menit Kuat > 120 Sedang (120-140) Lebih dari 140
SKOR MAURICE KING
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS SKOR MTBS
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut : Letargis atau tidak sadar Mata cekung Tidak bisa minum atau malas minum Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat
DEHIDRASI BERAT
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut : Gelisah, rewel/marah Mata cekung Haus, minum dengan lahap Cubitan kulit perut kembalinya lambat
DEHIDRASI RINGAN/SEDANG
Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi berat atau ringan/sedang
TANPA DEHIDRASI
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS ORGANISME AND FREKUENSI GEJALA
ORGANISME INKUBASI DURASIMUNTA
HDEMAM
NYERI PERUT
Rotavirus 1-7 hari 4-8 hari Ya Rendah TidakAdenovirus 8-10 hari 5-12 hari Lambat Rendah TidakNorwalk virus 1-2 hari 2 hari Ya Tidak TidakCampylobacter species 2-4 hari 5-7 hari Tidak Ya YaC difficile Bervariasi Bervariasi Tidak Sedikit SedikitC perfringens Minimal 1 hari Ringan Tidak YaEnterohemorrhagic E coli 1-8 hari 3-6 hari Tidak +/- YaEnterotoxigenic E coli 1-3 hari 3-5 hari Ya Rendah YaSalmonella species 0-3 hari 2-7 hari Ya Ya YaShigella species 0-2 hari 2-5 hari Tidak Tinggi YaGiardia species 2 minggu 1+ minggu Tidak Tidak YaEntamoeba species 5-7 hari 1-2+ minggu Tidak Ya Tidak
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Tinja
Makroskopik dan mikroskopik Biakan kuman Tes resistensi terhadap berbagai antibiotika pH dan kadar gula, jika diduga ada intoleransi laktosa
Pemeriksaan Darah Darah lengkap Kadar gula darah pada kasus dengan malnutrisi dan dehidrasi
berat dan atau dengan ensefalopati Pemeriksaan elektrolit serum perlu dilakukan pada anak
dengan gangguan hipernatremia atau gejala hipokalemia Pemeriksaan analisa gas darah dan nitrogen urea (asidosis dan
gangguan faal ginjal.)
TINJAUAN PUSTAKA
Oralit Osmolaritas Rendah Mengurangi volume tinja hingga 25% Mengurangi mual-muntah hingga 30% Mengurangi secara bermakna
pemberian cairan melalui intravena ASI Zinc
Balita umur < 6 bulan: 1/2 tablet (10 mg)/ hari
Balita umur ≥ 6 bulan: 1 tablet (20 mg)/ hari
PENATALAKSANAAN
TINJAUAN PUSTAKA
Antibiotik Jangan Diberikan Nasihat Ibu dan Pengasuh
Buang air besar cair lebih sering Muntah berulang-ulang Mengalami rasa haus yang nyata Makan atau minum sedikit Demam Tinjanya berdarah Tidak membaik dalam 3 hari
PENATALAKSANAAN
TINJAUAN PUSTAKA
PENGOBATAN KEJANG Diazepam iv 0,2 - 0,5 mg/kg BB perlahan-lahan,
kecepatan 0,5 - 1 mg per menit, dapat diberikan 2 kali dengan jarak 5 menit bila anak masih kejang.
Fenitoin intravena sebanyak 15 mg/kg BB perlahan-lahan.
Bila masih tetap kejang, rawat di ruang rawat intensif, berikan pentobarbital dan pasang ventilator bila perlu.
PENATALAKSANAAN
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBERIAN ANTIMIKROBA Kolera
Umur 7 tahun : Tetrasiklin 50mg/KgBB/hari, dibagi 4 dosis selama 2-3 hari.
Semua umur : TMP 8 mg/KgBB/hari – SMX 50mg/KgBB/hari, dibagi 2 dosis, selama 3 hari.
Disentri dan Shigella Anak-anak : TMP 10 mg/kgBB/hari - SMX 50
mg/kgBB/hari, dibagi 2 dosis selama 5 hari atau Ampisilin 50mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis selama 5
hari. Bayi : Eritromisin 25 mg/KgBB/hari dibagi 4 dosis
selama 3 hari.
PENATALAKSANAAN
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBERIAN ANTIMIKROBA Amoebiasis
Metronidazole30 mg/kg/hr dibagi 3 dosis selama 5-10 hari
Kasus Berat : Dehidroemetin Hcl dengan dosis : 1 - 1,5mg/kg/hr selama 5 hari
Giardia lamblia Metronidazole 15 mg/kg/hr selama 5 hari
Lain-lain Obat spasmolitika dan antisekretorik tidak boleh
diberikan. Obat pengeras tinja tidak bermanfaat, tidak perlu diberikan.
PENATALAKSANAAN
TINJAUAN PUSTAKA
HIPERNATREMIA HIPONATREMIA DEMAM EDEMA/OVERHIDRASI ASIDOSIS METABOLIK HIPOKALEMIA KEJANG MALABSORPSI MUNTAH GAGAL GINJAL AKUT
KOMPLIKASI
TINJAUAN PUSTAKA
Di negara berkembang, dengan manajemen yang lebih baik, prognosisnya sangat baik. Kematian sebagian besar disebabkan karena dehidrasi dan malnutrisi sekunder.
Dehidrasi berat harus ditangani dengan cairan parenteral. Sekali malnutrisi dari malabsorpsi sekunder terjadi, prognosis menjadi jelek kecuali penderta dirawatinapkan di rumah sakit dan diberikan suplemen nutrisi parenteral.
Neonatus dan infant muda merupakan kelompok yang beresiko terjadinya sindrom dehidrasi, malnutrisi, dan malabsorpsi.
PROGNOSIS
TINJAUAN PUSTAKA
Adapun terdapat tujuh intervensi pencegahan diare yang efektif adalah
Pemberian ASI Memperbaiki makanan sapihan Mempergunakan air bersih yang cukup banyak Mencuci tangan Menggunakan jamban keluarga Cara membuang tinja bayi yang baik dan benar Pemberian imunisasi campak
PENCEGAHAN