Top Banner
KOALISI Independen untuk Rekonsiliasi Sepak Bola Nasio- nal (Konsen) yakin FIFA akan menolak keputusan kongres yang telah membentuk Komite Pemilihan (KP) dan Komite Ban- ding (KB). “Kami yakin FIFA akan meno- laknya karena Komite Normal- isasi (KN) sudah menjadi KP dan FIFA sendiri yang bertindak sebagai KB,” ujar anggota Kon- sen Effendi Gazali di Jakarta, kemarin. Menurut Effendi, KN telah melenceng dari apa yang dia- manatkan Komite Darurat FIFA pada 4 April. Status pertemuan silaturahim menjadi prakongres dan selanjutnya disebut kongres di Hotel Sultan pada 14 April merupakan salah satu bentuk penyimpangan. Sikap Kelompok 78 yang menekan kehendak mereka terhadap KN juga disesalkan anggota Konsen lainnya, Yudhi Octaviadhi. “Mereka sebelum- nya menyatakan menunggu perintah FIFA, tetapi begitu perintah keluar, mereka malah menentangnya,” ujarnya. Kelompok 78 yang mengklaim telah didukung 87 pemilik suara yang sah itu juga telah menekan salah seorang anggota KN, Hadi Rudyatmo, agar menandata- ngani SK pencabutan terhadap 54 SK berisi sanksi yang ditetap- kan PSSI serta surat permintaan agar Persema Malang dan Persi- bo Bojonegoro kembali menjadi anggota pemilik suara PSSI. Kelompok itu berjuang untuk mengajukan kembali tiga nama bakal calon ketua umum PSSI, yakni George Toisutta, Arifin Panigoro, dan Nirwan D Bakrie. Bersama mantan Ketua Umum PSSI 2007-2011 Nurdin Halid, ketiga orang itu sebetulnya telah dicekal FIFA untuk mencalonkan diri lagi. Oleh karena itu, Konsen pesi- mistis FIFA akan menerima hasil kongres kendati Ketua KN Agum Gumelar akan melakukan lobi-lobi khusus kepada Presi- den FIFA Sepp Blatter di Zurich, Swiss, hari ini. Hadi mengungkapkan per- masalahan dimulai saat mereka bertemu dengan Kelompok 78. Saat itu, Harbiansyah Hanaah dan kawan-kawan berusaha me- maksakan kehendak agar digelar kongres pendahuluan. “Desakan demi desakan terse- but membuat saya bertanya- tanya Kelompok 78 ini apakah ingin mereformasi sepak bola nasional atau mau merusaknya,” ujarnya. (Rin/R-3) ARIES WIJAKSENA P ERTARUNGAN dua klub papan atas Liga Primer Inggris, Ar- senal dan Liverpool, yang berlangsung Minggu (17/4) malam berakhir im- bang 1-1. Walau kedua tim saling me- nyerang, gol baru tercipta se- telah waktu pertandingan me- lebihi 90 menit. Kedua gol itu pun tercipta melalui eksekusi di titik putih. Kubu Arsenal yang menjadi tuan rumah pun kecewa. Me- reka sebenarnya menguasai jalannya pertandingan dengan penguasaan bola sebanyak 62% dan menciptakan lima pe- luang emas dari 16 usaha ten- dangan ke gawang. Adapun Liverpool melepaskan lima tembakan akurat dari 10 kali percobaan. Hasil ini pun membuat upa- ya Arsenal untuk tetap me- nempel pemimpin klasemen Manchester United menjadi ter- hambat. Dengan hasil tersebut, the Gunners berada di tempat kedua dengan 63 poin, atau kalah enam angka dari MU. Sementara itu, the Reds terpaku di posisi keenam dengan nilai 49, atau kalah empat angka dari Tottenham Hotspur di pering- kat kelima. Manajer Arsenal Arsene Wenger menilai wasit mengam- bil dua keputusan yang sangat merugikan timnya, yaitu saat injury time yang lebih panjang daripada seharusnya dan ha- diah penalti bagi Liverpool. Saat pertandingan menun- jukkan menit ke-89, seorang osial mengangkat papan yang menunjukkan injury time akan berlangsung 8 menit. Pada menit ke-98, Arsenal unggul 1-0 berkat eksekusi penalti Robin van Persie setelah pelanggar- an Jay Spearing terhadap Cesc Fabregas. Namun, Liverpool berhasil menyamakan skor saat per- panjangan waktu hampir me- masuki menit ke-11, juga dari titik penalti yang dieksekusi Dirk Kuyt. Penalti diberikan setelah pelanggaran Emmanuel Eboue terhadap Lucas. Pelang- garan berawal dari tendangan bebas Luis Suarez yang mem- bentur pagar betis Arsenal dan mental ke sisi kanan pertahan- an Arsenal. Lucas mengejar bola dengan posisi memung- gungi gawang Arsenal sambil dibayang-bayangi Eboue. Da- lam satu momen, Lucas terjatuh setelah tertabrak Eboue. “Itu adalah pertandingan ketika Liverpool banyak berta- han. Saya merasa diperlakukan tidak adil pada akhirnya karena waktu (injury time) molor lebih dari 3 menit. Namun, Anda harus menerimanya dan terus berjuang. Waktu tambahannya adalah 8 menit,” cetus Wenger dengan nada kesal. Juru taktik asal Prancis itu juga menilai Lucas mengguna- kan trik untuk mendapatkan hadiah penalti. “Ia menghenti- kan larinya (sehingga tertabrak Eboue) dan wasit melihat itu penalti. Apa yang bisa Anda lakukan dalam hal itu,” ke- luhnya. Selepas wasit meniup peluit panjang, ada sebuah insiden ketika Wenger dan manajer Liverpool Kenny Dalglish tam- pak beradu argumen. Namun, Dalglish menolak menceritakan apa yang menjadi perdebatan di antara mereka. “Saya memilih tidak meng- ulangi apa yang saya dan Wenger katakan. Saya tak tahu mengapa percakapan di antara dua manajer di pinggir lapang- an relevan dibahas seusai per- tandingan seperti itu. Itu terjadi di luar waktu yang penting,” tuturnya. Pelatih yang mendapat ju- lukan ‘King Kenny’ itu lebih suka memuji para pemainnya yang ia anggap berkomitmen meraih poin sampai akhir. Ia juga membahas soal keputusannya menarik Jamie Carragher dan Andy Carrol dari arena akibat cedera. “Saya pikir apa yang kami lakukan pada akhir pertanding- an menunjukkan penampilan kami. Kami kehilangan dua pemain. Kami memainkan dua anak muda usia belasan tahun di sektor kiri dan kanan bela- kang (John Flanagan dan Jack Robinnson) bermain melawan tim yang berusaha menjuarai liga,” ujar Dalglish. Stoke ke final Sementara itu, Stoke City memastikan diri menantang Manchester City di nal Piala FA yang akan berlangsung di Stadion Wembley 14 Mei men- datang. Stoke sukses memban- tai Bolton lima gol tanpa balas di seminal. Presiden Stoke City Peter Coates menyambut gembira pemainnya menembus final karena itu merupakan penca- paian terbesar Stoke sepanjang sejarah. Hal itu juga merupakan oase penyembuh dahaga di te- ngah kesulitan nansial yang dialami klub. “Skor yang luar biasa. Tidak ada yang memprediksi hasil- nya. Sungguh fantastis. Hasil ini merupakan buah dari pe- nampilan menakjubkan dari manajer, pemain, serta para suporter. Selama kira-kira 100 tahun kekuatan tim merata, tetapi semuanya berubah da- lam 25 tahun terakhir karena pengaruh uang,” kata Coates. (AP/Rtr/Goal.com/R-3) [email protected] MEDIA INDONESIA | SELASA, 19 APRIL 2011 | HALAMAN 28 O LAH RAGA PEMAIN sayap Tottenham Hotspur Gareth Bale, kemarin, akhirnya terpilih sebagai pe- main terbaik versi Asosiasi Pesepak Bola Profesional Ing- gris (PFA) tahun ini. Gelandang asal Wales itu mengalahkan pemain Arsenal Samir Nasri dan striker Man- chester City Carlos Tevez, yang menempati peringkat kedua dan ketiga. Sementara gelan- dang Arsenal Jack Wilshere di- nobatkan sebagai pemain muda terbaik PFA tahun ini. Bale dianggap sebagai yang terbaik karena aksinya yang menonjol musim ini. Ia tu- rut berjasa mengantarkan the Lilywhite lolos ke perempat nal Liga Champion sebelum disingkirkan raksasa Spanyol Real Madrid. Adapun di Liga Primer, Tot- tenham masih bersaing di pa- pan atas klasemen sementara dan berpeluang kembali berak- si di Liga Champion musim de- pan. Musim lalu, Spurs berhasil mendobrak big four dengan menempati peringkat empat klasemen akhir. Bale menyisihkan para kan- didat pemain terbaik lainnya, seperti rekan seklubnya, Rafael van der Vaart, Nemanja Vidic (Manchester United), Scott Parker (West Ham United), dan Charlie Adam (Blackpool). “Saya amat bahagia saat ini, sungguh. Ini penghargaan besar dan sebuah kehormatan besar untuk menerimanya, terutama dari sesama pemain profesio- nal. Ini sungguh penghargaan yang besar ketika Anda melihat nama-nama yang memenangi ini sebelumnya,” ujarnya seusai menerima anugerah tersebut, dini hari kemarin. “Tidak banyak pemain Wales yang bisa mendapatkannya. Ini hebat bagi saya pribadi dan ini untuk semua rekan-rekan yang membantu saya melewati musim ini. Bermain di tim yang bagus dengan pemain bagus pasti sangat membantu. Mereka fantastis,” sambung Bale. Manajer Tottenham Harry Redknapp juga memuji sang pemain. Ia menilai pemain berusia 21 tahun itu layak di- nobatkan sebagai yang terbaik. “Itu merupakan kehormatan Pertandingan berlangsung hingga melebihi tambahan waktu 8 menit yang diberikan ofisial pertandingan. Drama Penalti di Menit Akhir Tipiskan Peluang Arsenal Gareth Bale Terbaik di Liga Inggris Konsen Yakin FIFA Tolak Hasil Kongres baginya. Ia memang pantas. Saya pun ikut senang. Memang ada sejumlah nama yang juga layak menang. Namun, Bale sungguh luar biasa di usia yang masih muda. Ia pemain brilian. Saya sangat senang dengan ke- pribadiannya,” ungkapnya. Sementara itu, Wilshere ber- hasil menyejajarkan namanya dengan pemain-pemain top dunia seperti Cristiano Ronal- do, David Beckham, Michael Owen, dan Steven Gerrard yang juga pernah meraih gelar pemain muda terbaik sebelumnya. Penghargaan Wilshere itu juga menggagal- kan misi Bale untuk menga- winkan gelar pemain terbaik dengan pemain muda terbaik musim ini. Penampilan Wilshere me- mang mengejutkan musim ini. Setelah sempat dipinjamkan ke Bolton Wanderers, Wilshere langsung mendapatkan posisi inti dalam skuat Arsenal. Tidak hanya itu, pemain berusia 19 tahun tersebut juga telah menjadi andalan tim nasional Inggris di bawah kepelatihan Fabio Capello. Musim ini Wilshere sudah bermain sebanyak 37 kali ber- sama the Gunners dan berhasil mencetak dua gol serta sem- bilan assist. Ia menyisihkan Joe Hart (Man City), Seamus Coleman (Everton), Nani (MU), Javier Hernandez (MU), Gareth Bale (Tottenham Hotspur), dan Samir Nasri (Arsenal).(AP/ Rtr/Ars/R-3) PENYELAMAT: Striker asal Belanda Dirk Kuyt merayakan golnya dari titik putih yang menyelamatkan Liverpool dari kekalahan atas Arsenal dalam laga lanjutan Liga Primer di Stadion Emirates, London, Minggu (17/4) malam. AP/SANG TAN MI/SUSANTO Effendi Gazali Anggota Konsen Ia menghentikan larinya (sehingga tertabrak Eboue) dan wasit melihat itu penalti. Apa yang bisa Anda lakukan dalam hal itu.” Arsene Wenger Pelatih Arsenal
1

Tolak Hasil Kongres - ftp.unpad.ac.id · hasil kongres kendati Ketua KN Agum Gumelar akan melakukan lobi-lobi khusus kepada Presi-den FIFA Sepp Blatter di Zurich, Swiss, hari ini.

Mar 08, 2019

Download

Documents

lycong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tolak Hasil Kongres - ftp.unpad.ac.id · hasil kongres kendati Ketua KN Agum Gumelar akan melakukan lobi-lobi khusus kepada Presi-den FIFA Sepp Blatter di Zurich, Swiss, hari ini.

KOALISI Independen untuk Rekonsiliasi Sepak Bola Nasio-nal (Konsen) yakin FIFA akan menolak keputusan kongres yang telah membentuk Komite Pemilihan (KP) dan Komite Ban-ding (KB).

“Kami yakin FIFA akan meno-laknya karena Komite Normal-isasi (KN) sudah menjadi KP dan FIFA sendiri yang bertindak sebagai KB,” ujar anggota Kon-sen Effendi Gazali di Jakarta, kemarin.

Menurut Effendi, KN telah melenceng dari apa yang dia-manatkan Komite Darurat FIFA pada 4 April. Status pertemuan silaturahim menjadi prakongres dan selanjutnya disebut kongres di Hotel Sultan pada 14 April merupakan salah satu bentuk penyimpangan.

Sikap Kelompok 78 yang menekan kehendak mereka terhadap KN juga disesalkan anggota Konsen lainnya, Yudhi Octaviadhi. “Mereka sebelum-nya menyatakan menunggu perintah FIFA, tetapi begitu perintah keluar, mereka malah menentangnya,” ujarnya.

Kelompok 78 yang mengklaim telah didukung 87 pemilik suara yang sah itu juga telah menekan salah seorang anggota KN, Hadi Rudyatmo, agar menandata-ngani SK pencabutan terhadap 54 SK berisi sanksi yang ditetap-kan PSSI serta surat permintaan agar Persema Malang dan Persi-

bo Bojonegoro kembali menjadi anggota pemilik suara PSSI.

Kelompok itu berjuang untuk mengajukan kembali tiga nama bakal calon ketua umum PSSI, yakni George Toisutta, Arifin Panigoro, dan Nirwan D Bakrie. Bersama mantan Ketua Umum PSSI 2007-2011 Nurdin Halid, ketiga orang itu sebetulnya telah dicekal FIFA untuk mencalonkan diri lagi.

Oleh karena itu, Konsen pesi-mistis FIFA akan menerima hasil kongres kendati Ketua KN Agum Gumelar akan melakukan lobi-lobi khusus kepada Presi-den FIFA Sepp Blatter di Zurich, Swiss, hari ini.

Hadi mengungkapkan per-masalahan dimulai saat mereka bertemu dengan Kelompok 78. Saat itu, Harbiansyah Hanafi ah dan kawan-kawan berusaha me-maksakan kehendak agar digelar kongres pendahuluan.

“Desakan demi desakan terse-but membuat saya bertanya-tanya Kelompok 78 ini apakah ingin mereformasi sepak bola nasional atau mau merusaknya,” ujarnya. (Rin/R-3)

ARIES WIJAKSENA

PERTARUNGAN dua klub papan atas Liga Primer Inggris, Ar-senal dan Liverpool,

yang berlangsung Minggu (17/4) malam berakhir im-bang 1-1.

Walau kedua tim saling me-nyerang, gol baru tercipta se-telah waktu pertandingan me-lebihi 90 menit. Kedua gol itu pun tercipta melalui eksekusi di titik putih.

Kubu Arsenal yang menjadi tuan rumah pun kecewa. Me-reka sebenarnya menguasai jalannya pertandingan dengan penguasaan bola sebanyak 62% dan menciptakan lima pe-luang emas dari 16 usaha ten-dangan ke gawang. Adapun Liverpool melepaskan lima tembakan akurat dari 10 kali percobaan.

Hasil ini pun membuat upa-ya Arsenal untuk tetap me-nempel pemimpin klasemen Manchester United menjadi ter-hambat. Dengan hasil tersebut, the Gunners berada di tempat

kedua dengan 63 poin, atau kalah enam angka dari MU. Sementara itu, the Reds terpaku di posisi keenam dengan nilai 49, atau kalah empat angka dari Tottenham Hotspur di pering-kat kelima.

Manajer Arsenal Arsene Wenger menilai wasit mengam-bil dua keputusan yang sangat merugikan timnya, yaitu saat injury time yang lebih panjang daripada seharusnya dan ha-diah penalti bagi Liverpool.

Saat pertandingan menun-jukkan menit ke-89, seorang ofi sial mengangkat papan yang menunjukkan injury time akan berlangsung 8 menit. Pada menit ke-98, Arsenal unggul 1-0 berkat eksekusi penalti Robin van Persie setelah pelanggar-an Jay Spearing terhadap Cesc Fabregas.

Namun, Liverpool berhasil menyamakan skor saat per-panjangan waktu hampir me-masuki menit ke-11, juga dari

titik penalti yang dieksekusi Dirk Kuyt. Penalti diberikan setelah pelanggaran Emmanuel Eboue terhadap Lucas. Pelang-garan berawal dari tendangan bebas Luis Suarez yang mem-bentur pagar betis Arsenal dan mental ke sisi kanan pertahan-an Arsenal. Lucas mengejar bola dengan posisi memung-gungi gawang Arsenal sambil dibayang-bayangi Eboue. Da-lam satu momen, Lucas terjatuh setelah tertabrak Eboue.

“Itu adalah pertandingan ketika Liverpool banyak berta-han. Saya merasa diperlakukan tidak adil pada akhirnya karena waktu (injury time) molor lebih dari 3 menit. Namun, Anda harus menerimanya dan terus berjuang. Waktu tambahannya adalah 8 menit,” cetus Wenger dengan nada kesal.

Juru taktik asal Prancis itu juga menilai Lucas mengguna-kan trik untuk mendapatkan hadiah penalti. “Ia menghenti-

kan larinya (sehingga tertabrak Eboue) dan wasit melihat itu penalti. Apa yang bisa Anda lakukan dalam hal itu,” ke-luhnya.

Selepas wasit meniup peluit panjang, ada sebuah insiden

ketika Wenger dan manajer Liverpool Kenny Dalglish tam-pak beradu argumen. Namun, Dalglish menolak menceritakan apa yang menjadi perdebatan di antara mereka.

“Saya memilih tidak meng-

ulangi apa yang saya dan Wenger katakan. Saya tak tahu mengapa percakapan di antara dua manajer di pinggir lapang-an relevan dibahas seusai per-tandingan seperti itu. Itu terjadi di luar waktu yang penting,” tuturnya.

Pelatih yang mendapat ju-lukan ‘King Kenny’ itu lebih suka memuji para pemainnya yang ia anggap berkomitmen meraih poin sampai akhir. Ia juga membahas soal keputusannya menarik Jamie Carragher dan Andy Carrol dari arena akibat cedera.

“Saya pikir apa yang kami lakukan pada akhir pertanding-an menunjukkan penampilan kami. Kami kehilangan dua pemain. Kami memainkan dua anak muda usia belasan tahun di sektor kiri dan kanan bela-kang (John Flanagan dan Jack Robinnson) bermain melawan tim yang berusaha menjuarai liga,” ujar Dalglish.

Stoke ke finalSementara itu, Stoke City

memastikan diri menantang Manchester City di fi nal Piala FA yang akan berlangsung di Stadion Wembley 14 Mei men-datang. Stoke sukses memban-tai Bolton lima gol tanpa balas di semifi nal.

Presiden Stoke City Peter Coates menyambut gembira pemainnya menembus final karena itu merupakan penca-paian terbesar Stoke sepanjang sejarah. Hal itu juga merupakan oase penyembuh dahaga di te-ngah kesulitan fi nansial yang dialami klub.

“Skor yang luar biasa. Tidak ada yang memprediksi hasil-nya. Sungguh fantastis. Hasil ini merupakan buah dari pe-nampilan menakjubkan dari manajer, pemain, serta para suporter. Selama kira-kira 100 tahun kekuatan tim merata, tetapi semuanya berubah da-lam 25 tahun terakhir karena pengaruh uang,” kata Coates. (AP/Rtr/Goal.com/R-3)

[email protected]

MEDIA INDONESIA | SELASA, 19 APRIL 2011 | HALAMAN 28

OLAHRAGA

PEMAIN sayap Tottenham Hotspur Gareth Bale, kemarin, akhirnya terpilih sebagai pe-main terbaik versi Asosiasi Pesepak Bola Profesional Ing-gris (PFA) tahun ini.

Gelandang asal Wales itu mengalahkan pemain Arsenal Samir Nasri dan striker Man-chester City Carlos Tevez, yang menempati peringkat kedua dan ketiga. Sementara gelan-dang Arsenal Jack Wilshere di-nobatkan sebagai pemain muda terbaik PFA tahun ini.

Bale dianggap sebagai yang terbaik karena aksinya yang menonjol musim ini. Ia tu-rut berjasa mengantarkan the Lilywhite lolos ke perempat fi nal Liga Champion sebelum disingkirkan raksasa Spanyol

Real Madrid. Adapun di Liga Primer, Tot-

tenham masih bersaing di pa-pan atas klasemen sementara dan berpeluang kembali berak-si di Liga Champion musim de-pan. Musim lalu, Spurs berhasil mendobrak big four dengan menempati peringkat empat klasemen akhir.

Bale menyisihkan para kan-didat pemain terbaik lainnya, seperti rekan seklubnya, Rafael van der Vaart, Nemanja Vidic (Manchester United), Scott Parker (West Ham United), dan Charlie Adam (Blackpool).

“Saya amat bahagia saat ini, sungguh. Ini penghargaan besar dan sebuah kehormatan besar untuk menerimanya, terutama dari sesama pemain profesio-

nal. Ini sungguh penghargaan yang besar ketika Anda melihat nama-nama yang memenangi ini sebelumnya,” ujarnya seusai menerima anugerah tersebut, dini hari kemarin.

“Tidak banyak pemain Wales yang bisa mendapatkannya. Ini hebat bagi saya pribadi dan ini untuk semua rekan-rekan yang membantu saya melewati musim ini. Bermain di tim yang bagus dengan pemain bagus pasti sangat membantu. Mereka fantastis,” sambung Bale.

Manajer Tottenham Harry Redknapp juga memuji sang pemain. Ia menilai pemain berusia 21 tahun itu layak di-nobatkan sebagai yang terbaik. “Itu merupakan kehormatan

Pertandingan berlangsung hingga melebihi tambahan waktu 8 menit yang diberikan ofisial pertandingan.

Drama Penalti di Menit Akhir Tipiskan Peluang Arsenal

Gareth Bale Terbaik di Liga Inggris

Konsen Yakin FIFATolak Hasil

Kongres

baginya. Ia memang pantas. Saya pun ikut senang. Memang ada sejumlah nama yang juga layak menang. Namun, Bale sungguh luar biasa di usia yang masih muda. Ia pemain brilian. Saya sangat senang dengan ke-pribadiannya,” ungkapnya.

Sementara itu, Wilshere ber-hasil menyejajarkan namanya dengan pemain-pemain top dunia seperti Cristiano Ronal-do, David Beckham, Michael Owen, dan Steven Gerrard yang juga pernah meraih gelar pemain muda terbaik sebelumnya. Penghargaan Wilshere itu juga menggagal-kan misi Bale untuk menga-winkan gelar pemain terbaik dengan pemain muda terbaik musim ini.

Penampilan Wilshere me-mang mengejutkan musim ini. Setelah sempat dipinjamkan ke Bolton Wanderers, Wilshere langsung mendapatkan posisi inti dalam skuat Arsenal. Tidak hanya itu, pemain berusia 19 tahun tersebut juga telah menjadi andalan tim nasional Inggris di bawah kepelatihan Fabio Capello.

Musim ini Wilshere sudah bermain sebanyak 37 kali ber-sama the Gunners dan berhasil mencetak dua gol serta sem-bilan assist. Ia menyisihkan Joe Hart (Man City), Seamus Coleman (Everton), Nani (MU), Javier Hernandez (MU), Gareth Bale (Tottenham Hotspur), dan Samir Nasri (Arsenal).(AP/Rtr/Ars/R-3)

PENYELAMAT: Striker asal Belanda Dirk Kuyt merayakan golnya dari titik putih yang menyelamatkan Liverpool dari kekalahan atas Arsenal dalam laga lanjutan Liga Primer di Stadion Emirates, London, Minggu (17/4) malam.

AP/SANG TAN

MI/SUSANTO

Effendi GazaliAnggota Konsen

Ia menghentikan larinya (sehingga

tertabrak Eboue) dan wasit melihat itu penalti. Apa yang bisa Anda lakukan dalam hal itu.”Arsene WengerPelatih Arsenal