Top Banner
TOKSIKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
13

Toksikologi Sistem Kardiovaskuler 2

Nov 07, 2015

Download

Documents

toksikologi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Toksikologi sistem kardiovaskuler

Toksikologi sistem kardiovaskulerPendahuluanSistem kardiovaskuler terdiri dari 2 bagian utama.Jantung terletak dalam ruang mediastinum rongga dada, yaitu di antara paru. Fungsinya untuk memompa darah.Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi dan berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Jantung adalah suatu organ vital dalam tubuh. Meskipun jantung bukan organ sasaran biasa , organ ini dapat dirusak oleh berbagai jenis zat kimia. Zat itu bekerja secara langsung pada otot jantung atau secara tak langsung melalui susunan saraf atau pembuluh darah (Frank, 1995).

Mekanisme PatofisiologiPada keracunan akut, kerusakan jantung dapat terjadi dengan dua cara:

Kerja langsung pada otot jantung atau system hantaran jantung (misal: efek hidrokarbon halogen pada jantung)Akibat hipoksia jaringan (karbon monoksida, hidrogen disulfida, hidrogen sianida).

Walaupun efek serupa dapat timbul pada paparan kadar rendah jangka panjang, keprihatinan utama adalah perkembangan aterosklerosis yang meningkat, diikuti perubahan-perubahan iskemik pada organ-organ vital (otak, jantung). Zat Toksik CV SystemCobaltAgonis reseptor adrenergik Antihipertensi penyebab vasodilatasi, ex: hidralazin dan diakzoksitAntikanker Gol. Antrasiklin, ex: doksorubisin dan daunorubisinHalokarbon, ex fluorocarbon, chloronited hydrocarbon.Antidepresan trisiklikAnastetik umumAB gol. Aminoglikosid, ex: neomisin dan streptomisin.Karbon disulfidaKarbonmonoksida, metilin klorida, debu fibrigonik, nitrat dan arsenPb, HgNitrogliserin

Mekanisme efek toksikKardiomiopatiCobalt (toksik ekstrasel)Efek toksik:Biasanya berupa polisitemia, gondok, dan tanda-tanda iritasi GI, ex: mual-muntah, diare.Cobalt dalam bir kardiomiopati yg berbahaya dan fatal. bila terdapat malnutrisi. Utamanya kekurangan Asam Amino ttt.Ion Cobalt menekan pengambilan oksigen dan mengganggu metabolisme energi jantung dalam siklus asam trikarboksilat spt yg terjadi pada defisiensi tiamin (Frank, 1995).Kardiomiopati adalah gangguanotot jantungyang menyebabkanjantungtidak bisa lagi berkontraksi secara memadai. Sehingga ketoksikan yg disebabkan oleh cobalt ini wujudnya adalah perubahan fungsional. (http://kamuskesehatan.com/arti/kardiomiopati/)Agonis reseptor adrenergik & Anti HTN vasodilatorEfek toksik:Menginduksi nekrosis miokardiumAgonis reseptor adrenergik efek adrenergik langsung, anti HTN vasodilator berefek adrenergik via hipotensi yang diinduksinya. pemasukan Ca transmembran laju dan kekuatan kontraksi.Terjadi hipoksia jantung.Hipoksia dan endapan Ca dlm mitokondria menyebabkan disintegrasi organel dan sarkolema.Nekrosis adalah kematian patologis satu atau lebih sel atau sebagian jaringan atau organ, yang dihasilkan dari kerusakan ireversibel. Sehingga efek toksik yg dihasilkan oleh senyawa di atas wujudnya adalah perubahan struktural.Gangguan sintesis asam nukleatAntikanker gol. Antrasiklin (toksik intrasel)Efek toksik:Hipotensi, takikardia dan atrofi sel otot jantung serta edema interstisial dan fibrosisBerikatan dgn DNA dan mitokondria inti menyebabkan gangguan sistem RNA dan protein.Efek obat ini pada jantung penting karena pendeknya waktu paruh protein kontraktil (1-2 minggu). Kemungkinan cara kerja lain mencakup penghambatan enzim Q, peroksidasi lipid membrane, dan hipotensi akibat pelepasan histamine (Frank, 1995).Wujudnya perubahan fungsional.

AritmiaHalocarbonEfek toksik:Diperantarai sensitisasi jantung thd epinefrin, penurunan aliran darah koroner dan peningkatan reflex dlm impuls simpatis dan vagus dlm jantung setelah iritasi mukosa saluran napas.

Antidepresan trisiklik (toksik ekstrasel)Efek toksik:akibat ketidakseimbangan dalam system pengaturan autonom jantung

Propilenglikol + deslanosid (toksik ekstrasel)Efek toksik:Takikardia ventrikuler kemudian menjadi fibrilasi ventrikel.

Wujudnya perubahan fungsionalDepresi miokardiumAnastetik umum (toksik ekstrasel)Efek toksik:Menekan kontraktilitas jantungPemuaian non spesifik pada berbagai membran sel akibat penyisipan molekul yang tidak terpengaruh secara kimia dalam daerah hidrofob protein utuh fosfolipid membraneAB gol. Aminoglikosida (toksik intrasel)Efek toksik:Hipotensi via depresi kontraktilitas jantungPenghambatan sebagian Ca yg terikat pada permukaan membran.

Wujudnya perubahan fungsionalJantung koronerKarbon disulfidaEfek toksik:Menyebabkan jantung iskhemik, hipertensi, gangguan mikrosirkulasi retina, dan gangguan fungsi system saraf pusat akibat efek toksik langsung maupun efek vaskuler.Carbonmonoksida, metilen (toksik intasel)Efek toksik:Pembentukan COHb dan methemoglobinBahan toksik lainnya adalah metilin klorida, debu fibrigonik, nitrat dan arsen

Wujudnya perubahan fungsionalMeningkatnya Permeabilitas KapilerTimbal, merkuri, dan beberapa toksikan lain merusak endotel sel kapiler dalam otak. Efek ini akan mengakibatkan edema otak dan kerusakan sawar darah otak, Inhalasi gas yang mengiritasi dapat menginduksi edema paru-paru (Frank, 1995).Wujudnya perubahan fungsinal dan strukturalVasokontriksiAlkaloid ergotEfek toksik:Gangrene akibat vasokontriksiAir minum tercemar air seniEfek toksik:Penyakit kaki hitam, diduga disebabkan oleh vasokontriksi akibat konsumsi air minum yg tersemar air seni.NitrogliserinEfek toksik:Kematian mendadak krn serangan jantung (paparan terus-menerus)pajanan yang berlanjut terhadap vasodilator koroner telah membuat para pekerja terbiasa terhadap tingkat aliran koroner yang rendah, dan berhentinya pajanan ini secara mendadak menimbulkan iskemia jantung (Frank, 1995).Wujudnya perubahan strukturalPerubahan degenerasiAterosklerosis merupakan suatu penyakit degenerasi kompleks yang terutama mempengaruhi pembuluh darah besar, misalnya arteri koroner dan carotid. Menyempitnya arteri ini dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke. Meski etiologi aterosklerosis bersifat komplek, toksikan tertentu diketahui dapat memperburuk keadaan patologik ini. Karbon monoksida dapat meningkatkan permeabilitas kapiler di sekitar arteri ini dan menyebabkan proses degenerasi. Demikian juga CS2 yang termasuk endothelium arteri ini (Frank, 1995).Mekanismenya adalah toksik intraselWujudnya perubahan struktural.