-
ER-10*ilmu mengenai racun termasuk mendeteksi, mengisolasi,
memisahkan dan menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif, cara
kerja racun dalam tubuh dan bahan yang digunakan utk
menetralkan.TOKSIKOLOGIKERACUNANTOKSIKOLOGI
-
ER-10*Obat dan Racun terpisah melalui dosis dan cara
pemberian
Obat : Adalah bahan atau campuran bahan yang berasal dari hewan,
tt-an atau zat kimia yang dapat digunakan untuk mencegah,
menghilangkan, mengobati, mendiagnosa ataupun menyembuhkan penyakit
atau gejala penyakit dan juga untuk mempercantik badan.
-
ER-10*Racun
Adalah zat atau bahan yang bila masuk ke dalam tubuh melalui
mulut, hidung ( inhalasi), suntikan dan absorbsi melalui kulit,
atau digunakan terhadap organisme hidup dengan dosis relatif besar
akan merusak kehidupan atau mengganggu dengan serius satu atau
lebih organ atau jaringan
-
ER-10*Rumah tangga : disinfektan, insektisidaPertanian :
pestisidaMedis : narkotika, obat keras dan obat lainIndustri :
logam berat, asam dan basa kuatAlam bebas : ganja, jamur, binatang
berbisa Jenis zat yang berpotensi sebagai racun berasal dari :
kelainan genetik (primakuin, INH) defisiensi enzim (pada neonatus
prematur spt. Kloramfenikol) interaksi obat Dasar terjadi
keracunan
-
ER-10*Zat racun diproduksi oleh tumbuhan, hewan atau
bakteri.
Phytotoxins Zootoxins BacteriotoxinsPENYEBAB KERACUNAN
-
ER-10*Jenis-jenis Toksikologi :
Toksikologi DeskriptifToksikologi MekanistikToksikologi
RegulatifToksikologi ForensikToksikologi KlinikToksikologi
KerjaToksikologi LingkunganEkotoksikologi
-
ER-10*Toksikologi Deskriptif
Melakukan uji toksisitas untuk mendapat informasi yang digunakan
untuk mengevaluasi resiko yang timbul oleh bahan kimia terhadap
manusia dan lingkungan
Toksikologi Mekanistik
Menentukan bagaimana zat kimia menimbulkan efek yang merugikan
pada organisme hidup
-
ER-10*Toksikologi Regulatif
Menentukan apakah suatu obat mempunyai resiko yang rendah untuk
dipakai sebagai tujuan terapi
Toksikologi Forensik
Mempelajari aspek hukum kedokteran akibat penggunaan bahan kimia
berbahaya dan membantu menegakkan diagnosa pada pemeriksaan
postmortem
-
ER-10*Toksikologi Klinik
Mempelajari gangguan yang disebabkan substansi toksik, merawat
penderita yang keracunan dan menemukan cara baru dalam
penanggulangannya
Toksikologi Kerja
Mempelajari bahan kimia pada tempat kerja yang membahayakan
pekerja dalam proses pembuatan, transportasi, penyimpanan maupun
penggunaannya
-
ER-10*Toksikologi Lingkungan
Mempelajari dampak zat kimia yang berpotensi merugikan sebagai
polutan lingkungan
Ekotoksikologi
Mempelajari efek toksik zat kimia terhadap populasi
masyarakat
-
ER-10*Toksikologi Ekperimental :
Pemakaian obat secara kronik (anti hipertensi, obat TBC,
kontrasepsi), harus disertai data karsinogenik dan teratogenik dari
obat tersebut
Pemakaian obat dalam waktu pendek (obat cacing), harus memenuhi
sarat toksisitas akut
-
ER-10*Klasifikasi Keracunan1. menurut cara terjadinya
keracunanKeracunan AkutKeracunan Kronis2. menurut mula terjadinya
keracunan
-
ER-10*NeurotoksikKardiotoksikNefrotoksikHepatotoksik
3. menurut organ terkena keracunanGol. AlkoholGol. FenolGol.
Logam berat4. menurut jenis bahan kimia
-
ER-10*Accidental Poisoning : Anak-anak balita kebiasaan
memasukan benda ke dalam mulut (termasuk obat-obat yang menarik
warna dan rasanya, spt. Tablet berlapis gula, warna-warni tablet
dan sirup, serta aromanya),minyak tanah dll.
-
ER-10*Pada anak mudabiasanya golongan opiat yang disalahgunakan
(untuk mencari kesenangan) Pada orang dewasagolongan barbiturat,
gol. Hipnotik & sedatif lain dan Obat nyamuk cair merupakan
pilihan utama bagi orang yang mengalami depresi berat untuk bunuh
diri
-
ER-10*Self Poisoning
Kecelakaan karena kurang hati-hati dalam penggunaanMisal:
keracunan pestisida atau insektisida
Keracunan oleh toksin tertentu (biasanya dihasilkan oleh
mikroba)Misal : Enterotoksin yang dihasilkan oleh kuman
stafilokokus Toksin botulinum yang yang terdapat dalam makanan
kaleng yang sudah rusak karena pengawetan tidak sempurna
-
ER-10*Keracunan yang disebabkan oleh makanan sehari-hari yang
mengandung racunMisal : Sianida dalam singkongMuskarin pada jamur
As.Jengkolat pada jengkol penyumbatan tubuli ginjal hematuria dan
anuria.
Keracunan Borax dan Formalin pengawetan makanan seperti bakso,
ikan tahu dsb.
-
ER-10* Tanda / gejala sangat tergantung kepada jenis dan
kekuatan kerja racun (potensi) serta tempat kerja (organ sasaran)
dari zat racun tersebut.
Banyak racun yang tidak menimbulkan gejala spesifik,Mis. Koma :
dapat ditimbulkan oleh keracunan hipnotik, stimulansia, gol.
Salisilat, antidepresi dsb.Tanda-tanda keracunan
-
ER-10*Namun ada beberapa bahan kimia yang memberikan
tanda/gejala khusus bila terjadi keracunanMis. :Gol. Hipnotik :
menimbulkan koma dengan tonus dan reflek otot menurun
Gol. Antikolinergik : menimbulkan gejala midriasis, takikardia,
retensi urin,halusinasi kulit merah dan panas
LIHAT TABEL 52-1 FT U I HAL 833
-
ER-10*
Kesadaran Respirasi Tekanan darah Kejang Pupil mata Jantung
Bising usus Dll
Yang perlu diperhatikan pada permulaan keracunan
-
ER-10*1. Kesadaran
Penurunan kesadaran merupakan petunjuk penting tentang beratnya
keracunan. Makin dalam koma ,makin berat keracunan dan persentase
kematian juga akan bertambahSecara toksikologi penurunan kesadaran
dibagi atas 4 tingkat
Tingkat I : Penderita mengantuk ,tapi masih bisa diajak
bicara.
Tingkat II : Penderita sopor,bereaksi dengan rangsangan
minimal
Tingkat III : Penderita sopor-komatus,bereaksi dengan rangsangan
maks
Tingkat IV : penderita koma, tidak ada reaksi sama sekali
-
ER-10* 2. Respirasi.
Salah satu penyebab kematian pada keracunan adalah terhambatnya
aliran nafas oleh sekresi mukus seperti pada keracunan organo
pospat Depresi pernafasan sering penyebab kematian pada keracunan
obat-obat ssp.
3.Tekanan darah
Penurunan tekanan darah sering sering terjadi pada keracunan dan
dapat pula timbul syok tapi tidak begitu berat, bisa diatasi dengan
tindakan sederhana.Syok berat umumnya berhubungan dengan kerusakan
pusat vasomotor dan prognosa yang jelek.
-
ER-10* 4. Kejang.Kejang merupakan tanda adanya stimulansia pada
ssp (mis,amfetamin) ,medula spinalis (striknin), hubungan saraf
otot (insektisida organo pospat)
5.Pupil dan refleks ekstramitas
6. Bising usus Perubahan bising usus menyertai perubahan derajat
kesadaran.Pada derajat kesadaran tingkat III ,biasanya bising usus
negatif,dan tingkat IV selalu negatif. dapat dipakai untuk pasien
yang pura-pura pingsan.
7. Lain-lainGejala lain seperti gangguan keseimbangan asam
basa,air, tanda kerusakan hati dan ginjal,retensi urin ,muntah dan
diare dll.
-
ER-10*
Terapi simtomatis,.Mencegah absorbsi selanjutnya dari
racunMempercepat pengeluaran racun dari tubuh.
Terapi intoksikasiSecara umum penanggulangan keracunan dengan
cara :
-
ER-10*Hilangkan gejala-gejala keracunanPertahankan fungsi
vitalBila perlu beri antidotum tertentu bila sudah diketahui jenis
racunnyaMempercepat ekskresi obat.
Saliva dan sekret bronkus yang berlebihan sering menyumbat
saluran nafas (terutama obat kolinergik). Tindakan pertama :
Lakukan pembersihan mulut dan jalan nafas, pasien dibaringkan
dengan posisi miring bergantian kanan dan kiri.Bila perlu berikan
bantuan pernafasan dengan respirator mekanik A. Terapi
simptomatik
-
ER-10*B. Pencegahan absorbsi racun1. Keracunan melalui kulit :
lakukan pencucian dengan sabun dan air (jangan gunakan pelarut
organik)
2. Keracunan melalui inhalasi : segera pindahkan pasien ke
tempat yang segar dan udaranya bersih
-
ER-10*3. Keracunan peroral : Menimbulkan muntah (korek dinding
farings belakang dengan spatel, atau memberikan apomorfin 5-8 mg
secara s.c.)
Bilas lambung dengan pipa karet berdiameter besar (mengeluarkan
tablet yang belum hancur)
Pemberian pencahar (meningkatkan peristaltik usus shg penyerapan
lebih lama)
Pemberian bubur karbon aktif (untuk menyerap obat/racun)
-
ER-10*C. Mempercepat pengeluaran racun Transfusi
penggantiDialisis peritonealDiuresis paksaHemodialisis
Hemoperfusi
-
ER-10*Racun yang bekerja lokal seperti zat korosif (asam dan
basa kuat), menimbulkan nyeri hebat pada daerah yang terkena
racun.
Racun yang bekerja sistemik, menyerang organ vital seperti
susunan syaraf pusat, jantung, paru-paru, ginjal dan hati yang
mempengaruhi seluruh sistem tubuh seperti : narkotik yang menyerang
ssp, as.oksalat menyerang kerja jantung, CO dan sianida menyerang
sistem pernafasan, merkuri menyerang ginjal.
-
ER-10*Sampel untuk mengetahui peristiwa keracunan adalah sisa
racun, sisa makanan jika racun bercampur bahan makanan, bekas
muntahan, urine dan feses.
Sampel dari korban adalah darah dan jaringan tubuh (terutama
jika korban telah meninggal) seperti lambung dan isi lambung, hati
dan organ lain yang diperlukan.
-
ER-10*
*