Top Banner
ALIRAN-ALIRAN HUKUM DAN MAHZAB YANG MEMPENGARUHI SOSIOLOGI HUKUM
26

Tm3 Aliran-Aliran Sosiologi Hukum

Nov 14, 2015

Download

Documents

Sosiologi Hukum
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • ALIRAN-ALIRAN HUKUM DAN MAHZAB YANG MEMPENGARUHI SOSIOLOGI HUKUM

  • Latar Belakang lahirnya Sosiologi Hukum sebagai Ilmu Pengetahuan Anzilotti tahun 1882, adalah orang pertama yang menggunakan nama istilah SOSIOLOGI HUKUM

    Sosiologi Hukum dipengaruhi oleh Disiplin (ilmu) yaitu : FILSAFAT HUKUM, Ilmu Hukum, & Sosiologi yang Orientasinya Hukum

  • Mazhab FORMALISTIS (Jhon Austin dan Hans Kelsen)menurut austin, hukum merupakan perintah dari mereka yang memegang kekuasaan tertinggi, atau dari yang memegang kedaulatan.

    Mahzab-mahzab yang mempengaruhi terbentuknya sosiologi hukum :

  • Hukum adalah perintah yang dibebankan untuk mengatur makhluk berfikir, perintah mana dilakukan oleh makhuk berfikir yang memegang dan mempunyai kekuasaan, Austin juga beranggapan bahwa hukum sebagai suatu sistem yang logis, tetap dan bersifat tertutup.

  • Hukum dibagi dalam dua bagian, yaitu Hukum yang dibuat oleh TUHAN dan Hukum yang dibuat oleh Manusia.

  • 1. Hukum yang sebenarnya: yaitu hukum yang dibuat oleh penguasa bagi pengikut-pengikutnya, dan hukum yang disusun oleh individu-individu guna melaksanakan hak-hak yang diberikan kepadanya.Hukum yang dibuat oleh manusia dibedakan menjadi 2 :

  • 2. Hukum yang tidak sebenarnya : hukum yang tidak sebenarnya bukanlah merupakan hukum yang secara langsung berasal dari penguasa, akan tetapi merupakan peraturan-peraturan yang disusun oleh perkumpulan-perkumpulan atau badan-badan tertentu. Hukum yang dibuat oleh manusia dibedakan menjadi 2 :

  • sementara Han Kelsen beranggapan bahwa, suatu sistem hukum sebagai suatu sistem pertanggapan dari kaidah-kaidah, dimana suatu kaidah hukum tertentu akan dapat dicari sumbernya pada kaidah hukum yang lebih tinggi derajatnya.

  • Kaidah merupakan puncak dari sistem pertanggapan itu dinamakan kaidah dasar atau Grundnorm.

    Kaidah dasar tersebut merupakan dasar dari segenap penilaian yang bersifat yuridis yang dimungkinkan di dalam suatu tertib hukum dari suatu negara-negara berbeda dengan negara lainnya.

  • Kelsen juga menyatakan bahwa hukum berdiri sendiri terlepas dari aspek-aspek kemasyarakatan yang lain.

    Teorinya bertujuan untuk menunjukkan apakah hukum positif dan bukan apa yang merupakan hukum yang benar.

  • Mazhab SEJARAH DAN KEBUDAYAAN (Friedrich Karl Von Savigny dan Sir Henry )Von Savigny beranggapan bahwa hukum merupakan perwujudan dari kesadaran hukum masyarakat (volksgeist). Mahzab-mahzab yang mempengaruhi terbentuknya sosiologi hukum :

  • Hukum berasal dari adat-istiadat dan kepercayaan dan bukan berasal dari pembentukan undang-undang.

    Ia mengemukakan pentingnya meneliti hubungan antara hukum dengan struktur masyarakat beserta sistem nilai-nilainya.

  • Hal lain yang menjadi pokok ajaran Von Savigny adalah penekanannya pada aspek dinamis dari hukum yang diadakan pada sejarah hukum tersebut.

    Sementara Sir Henry Main, hubungan-hubungan hukum yang didasarkan pada status warga-warga masyarakat yang sederhana, berangsur-angsur hilang apabila masyarakat itu berkembang menjadi masyarakat modern dan kompleks.

  • Aliran UTILITARIANISME (Jeremy Betham dan Rudolph Von Ihering)

    Bentham menekankan pada apa yang harus dilakukan oleh suatu sistem hukum dengan prinsip yang ia gunakan yaitu : bahwa manusia bertindak untuk memperbanyak kebahagiaan dan mengurangi penderitaan.Mahzab-mahzab yang mempengaruhi terbentuknya sosiologi hukum :

  • Ukuran baik buruknya suatu perbuatan manusia tergantung pada apakah perbuatan tersebut mendatangkan kebahagiaan atau tidak.

    Selanjutnya ia mengemukakan bahwa pembentuk hukum harus membentuk hukum yang adil bagi segenap warga-warga masyarakat secara individual.

  • Disisi lain Ihering di dalam bukunya yang berjudul Der Zweck In Recht, menganggap bahwa hukum merupakan suatu alat bagi masyarakat untuk mencapai tujuannya, hukum sebagai sarana untuk mengendalikan individu-individu, agar tujuannya sesuai dengan tujuan masyarakat dimana mereka menjadi warganya.

  • Aliran SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE ( Eugen Ehrlich dan Roscoe Pound)

    Aliran ini berpokok pada pembedaan antara hukum positif (ius constitutum) dengan hukum yang hidup (living law).Mahzab-mahzab yang mempengaruhi terbentuknya sosiologi hukum :

  • Dikatakan bahwa hukum positif hanyalah efektif apabila selaras degan hukum yang hidup dalam masyarakat (culture patterns). Menurutnya, pusat perkembangan dari hukum bukanlah terletak pada badan-badan legislatif, keputusan-keputusan badan judikatif ataupun ilmu hukum.

    Tata tertib dalam masyarakat didasarkan pada peraturan-peraturan yang dipaksakan oleh negara.

  • Sementara menurut Pound, hukum harus dilihat atau dipandang sebagai suatu lembaga kemasyarakatan yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial, dan tugas dari ilmu hukum untuk memperkembankan suatu kerangka dengan mana kebutuhan-kebutuhan sosial dapat terpenuhi secara maksimal.

  • Selanjutnya Pound menganjurkan untuk mempelajari hukum sebagai suatu proses (law In action) yang dibedakannya dengan hukum yang tertulis. Pembedaan ini dapat diterapkan pada seluruh bidang hukum, baik hukum substantif maupun hukum ajektif.

  • Aliran Socilogical Jurisprudence telah meninggalkan pengaruh yang mendalam terutama pada pemikiran hukum di Amerika Serikat, walaupun belum sepenuhnya dapat dinamakan sosiologi hukum, akan tetapi aliran tersebut memerkenalkan teori-teori dan metode-metode sosiologi pada ilmu hukum.

  • Aliran REALISME HUKUM (Karl Liewellyn, Jerome Frank dan J. O. W. Homes)

    ketiganya terkenal dengan konsep yang radikal tentang proses peradilan dengan menyatakan bahwa hakim-hakim tidak hanya menemukan hukum, akan tetapi bahkan pembentuk hukum.Mahzab-mahzab yang mempengaruhi terbentuknya sosiologi hukum :

  • Keputusan-keputusan hakim seringkali mendahului penggunaan prinsi-prinsip hukum yang formal. Keputusan-keputusan pengadilan dan doktrin hukum selalu diperkembangkan untuk menunjang perkembangan atau hasil-hasil proses hukum.

    J. Holmes dalam sebuah karyanya, ia menyatakan bahwa kewajiban hukum hanyalah merupakan suatu dugaan apabila seseorang berbuat atau tidak berbuat, maka dia akan menderia sesuai dengan keputusan suatu pengadilan.

  • Sedangkan Karl Liewellyn lebin menekankan pada fungsi lembaga-lembaga hukum. Tugas pokok dari pengadilan adalah menetapkan fakta dan rekonstruksi dari kejadian-kejadian yang telah lampau yang menyebabkan terjadinya perselisihan.