Top Banner
Assalamualikum Wr Wb
30

Titrasi asam basa

Jul 26, 2015

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

1. Assalamualikum Wr Wb 2. TITRASI ASAM BASA 3. Kelompok 5 Acep Ramdhan Ifhami Asma AL Husna Jiha Nabila Dania Ulhaq Khrisnendy Sri Haryatno Rahmi Hafzah Rahmawati 4. Apa itu Titrasi Istilah dalam titrasi Teori Asam basa Prosedur Titrasi Grafik Dalam titik Ekuivalen Indikator Sistem Perhitungan 5. Apa si Titrasiitu ? Titrasi adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan kadar suatu larutan dan dapat pula menentukan konsentrasinya. 6. ISTILAH-ISTILAH DALAM TITRASI Larutan Baku Standar Larutan Baku Primear Larutan Baku Sekunder Larutan Titran Larutan TitratIndkatorTitik ekuivalen 7. Larutan baku (standar) adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti, dan konsentrasinya biasa dinyatakan dalam satuan N (normalitas) atau M (molaritas). 8. Larutan baku primer adalah suatu larutan yang telah di ketahui secara tepat konsentrasinya melalui metode gravimetri, nilai konsentrasi di hitung melalui perumusan sederhana, setelah di lakukan penimbangan teliti zat pereaksi tersebut dan di larutkan dalam volume tertentu. 9. Larutan baku sekunder adalah suatu larutan dimana kosentrasinya ditentukan dengan jalan pembakuan gunakan baku primer, biasanya melalui metode titrimetri 10. Larutan Titran adalah larutan baku sekunder, yaitu larutan yang berada didalam buret, dan larutan yang harus dibakukan dahulu dengan larutan pembaku karena larutan baku sekunder umumnya tidak stabil strukturnya dan bisa berubah oleh pengaruh udara dan cahaya sehingga harus dibakukan terlebih dahulu. 11. Larutan Titrat adalah larutan baku primer, yaitu larutan yang biasanya berada didalam erlemeyer yang digunakan untuk membakukan larutan baku sekunder, larutan baku primer sangat stabil dan tidak mengalami perubahan struktur karena pengaruh udara ataupun cahaya, karena itu digunakan sebagai larutan pembaku. 12. Indikator adalah zat yang ditambahkan untuk menunjukkan tanda perubahan pada saat titrasi berakhir yang dikenal dengan istilah titik akhir titrasi 13. Titik Ekuivalen adalah titik dimana terjadi kesetaraan reaksi secara stokiometri antara zat yang dianalisis dan larutan standar 14. TEORI-TEORI ASAM BASA Arrhenius lowryLewis 15. Teori Arrhenius Dalam teori tentang penguraian (disosiasi ) elektrolit, mengajukan bahwa elektrolit yang dilarutkan di dalam air terurai menjadi ion ion elektrolit yang kuat terurai sempurna. Asam Arrhenius ialah zat yang melarut kedalam air untuk memberikan ion-ion H+. Basa Arrhenius ialah zat yang melarut kedalam air untuk memberikan ion-ion OH-. Asam : HCL, HNO3, H2SO4 Basa : NaOH, KOH, Ca(OH)2, NH3 HCl + NaOH NaCl + H2O Asam Basa Garam Air 16. Teori Brnsted and Lwry Menurut teori ini : proton ( H+ ) ke zat yang lain. Basa adalah zat yang dapat menerima proton ( H+) dari asam. Contoh : HCl (g) + H2O (l) H3O+ (aq) + Cl- (aq) Asam 1 Basa 1 Asam 2 Basa 2 Asam adalah zat yang dapat menyumbangkan 17. Teori Lewis memungkinkan penggolongan asam basa digunakan dalam reaksi dimana baik H+ maupun OH- tidak ada. Dalam teori Lewis, asam adalah penerima pasangan elektron dan basa adlah penerima pasang elektron. Asam adalah zat yang mempunyai orbital yang belum penuh dan kekurangan elektron. Basa adalah zat yang memiliki pasangan elektron yang dapat di gunakan bersamaan. 18. Atau dapat disimpulkan Teori Asam Basa Arehenius Melepaskan ion H+ Melepaskan ion OH- Brnsted and Lwry Donor Proton Akseptor Proton Lewis Akseptor pasangan Elektron Donor pasangan Elektron 19. Prosedur Titrasi Pertama zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret. Kemudian zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau erlenmeyer) lalu ditempatkan tepat dibawah buret berisi titran. Setelah itu tambahkan indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator fenoftalien. Kemudian rangkai alat titrasi dengan baik, yaitu dengan menempatkan buret tepat berdiri tegak dan wadah titrat tepat dibawah ujung buret. Terakhir atur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai larutan di dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik akhir titrasi. Kemudian hentikan titrasi. 20. Set Alat Titrasi 21. GRAFIK DAN KURVA DALAM TITIK EQUIVALEN Asam kuat dengan Basa kuat Asam lemah dengan Basa lemah Asam lemah dengan Basa kuat Asam kuat dengan basa lemah 22. Dalam ASAM KUAT dengan BASA KUAT 23. Dalam ASAM LEMAH dan BASA LEMAH 24. Asam Lemah dengan Basa Kuat 25. Asam Kuat dengan Basa Lemah 26. INDIKATOR 27. Cara penentuan dan penetapan Titik akhir titrasi adalah keadaan dimana reaksi telah berjalan dengan sempurna yang biasanya ditandai dengan pengamatan visual melalui perubahan warna indikator 28. Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalent asam akan sama dengan mol-ekuivalent basa, maka hal ini dapat kita tulis sebagai berikut: mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara Normalitas dengan volume maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai: NxV asam = NxV basa Cara Perhitungan 29. Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion OH- pada basa, sehingga rumus diatas menjadi: nxMxV asam = nxVxM basa keterangan : N= Normalitas V= Volume M=Molaritas