Top Banner

of 21

Title and Style in Keraton Java

Oct 05, 2015

Download

Documents

proximax

Rank of Nobility in Javanese Court
(Gelar dan Pangkat Bangsawan Jawa)
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Sistem Penamaan dan Pangkat Gelar Keraton di Jawa

Pangkat MiliterPangkat PolisiGolPangkat SipilBirokrat DiplomatSalute

Presiden21Sovereign (21 Gun Salute) Commander in Chief (21 Gun Salute)

Perdana Menteri

Jendral Besar MenteriMenteri Menteri (Full Minister)19Gubernur Jendral (Gubernur Otonom)

Jendral (Army)Jendral Wakil MenteriWakil MenteriDuta Besar (Ambassador) 17Gubernur (President-Minister)

Letjen (Korps)Komjen 4ePemb. UtamaSekjen Duta (Envoy)15Patih Provincy (Provinsi)

Mayjen (Divisi)Irjen / Komisaris4dPemb. Utama Madya (Tandha Moi)Irjen / SekretarisResiden (Resident-Minister)13Bupati Nayaka (Bupati Otonom) Gewest (Karesidenan)

Bridjen (Resimen)Brigjen 4cPemb. Utama MudaDirjen Konjen 11Bupati Sepuh Afdeling (Kabupaten)

Kolonel (Batalion)

Letkol Kombes

AKBP4bPembina 1 (Palimpingan)Direktur Konsul 9Bupati Anum

Riya Bupati Anum (Patih) Onder Adeling (Kabupaten)

Mayor (Kompi)

Kapten Kompol

AKP4aPembina7Wedana

Demang (Kliwon = 2000) District (Kawedanan)

Lettu (Peleton)

LetdaIptu

Ipda3d

3cPenata 1 (Palisingan)

PenataManajer5Camat (Panewu = 1000) Kabayan (500)Onder District (Kacamatan)

Pbt. Lettu

Pbt. LetdaA. Iptu

A. Ipda3b

3aPenata Muda 1

Penata Muda3Mantri Manca Gangsal (5 x 50 = 250)

Mantri (Panatus = 100)Village Anglomeration (Kemantren)

(ussualy consist five village)

Serma

SerkaBrigka

Brigpol2d

2cPengatur 1 (Pasisingan)

PengaturSupervisor1Bubuyut (Paneket = 50)

Aden-aden (Panglawe = 25)

Lurah (12,5)

Patinggi (6,25) Village (Desa, Wanua) (Kabuyutan)

(Kalurahan)

Sertu

SerdaBrigtu

Brigda2b

2aPengatur Muda 1

Pengatur Muda

Kopka

Koptu

KopdaA. Brig

A. Brigtu

A. Brigda1d

1cJuru 1 (Pakulupan)

JuruBekel (3,125)

Sikep (1,5)

Jajar (1 Karya)Hamlet (Dusun, Kampung)

Praka (Akademi Mil)

Pratu

PradaBharaka (Akpol)Bharatu

Bharada1b

1aJuru Muda 1

Juru MudaMagang (Calon Pegawai)

Pemerintah Indonesia menghapuskan karesidenan di luar Jawa dan dinaikan menjadi provinsi. Jabatan Gubernur setingkat dengan Jendral

Pemerintah Indonesia menghapuskan onder afdeling di luar Jawa dan dinaikan menjadi afdeling (kabupaten). Jabatan Bupati setingkat dengan Brigadir Jendral

Pemerintah Indonesia menghapuskan kawedanan dan meningkatkan kecamatan dari onder district menjadi district. Jabatan Camat setingkat dengan golongan 4 a atau Mayor atau Kapten

Pemerintah indonensia menghapuskan kemantrenn dan meningkatkan kelurahan. Jabatan Lurah setingkat dengan golongan 3b atau Pembantu Letnan satu atau Pembantu Letnan dua

Wilayah Indonesia terbagi menjadi Provinsi, Kabupaten (Prefecture/Departement/Afdeling), Kecamatan (Distrik), Kalurahan

Surakarta dan Yogyakarta berstatus semi sovereign Sultan Yogyakarta berkedudukan sebagai Gubernur Otonom setingkat Menteri, langsung dibawah Presiden Indonesia. Menteri dari Surakarta dan Yogyakarta mempunyai kedudukan setingkat dengan Wedana Bupati atau Bupati Nayaka

Menurut Van Goen (Ambassador dari VOC) pada masa Amangkurat dari Mataram (1650M), Pulau Jawa dibagi menjadi 14 Provinsi (termasuk Banten) dikepalai oleh seorang Pangeran Sebelum Merdeka (1945M), Surakarta dan Yogyakarta menjadi wilayah Protectorat dari Kerajaan Belanda (1830M) dan Kekaisaran Jepang (1942M). Setelah Merdeka Surakarta dan Yogyakarta menjadi wilayah Protectorat dari NKRISultan dan Raja di Nusantara menerima tingkat Gun Salute yang berbeda. Presiden Republik Indonesia (Sovereign) 21 Salute, Raja Belanda (Sovereign) 21 Salute, Gubernur Jendral Hindia Belanda 19 Salute

Susuhunan Mataram (Sovereign) menerima 21 Salute, Susuhunan Surakarta penerus Susuhunan Mataram menerima 21 Salute. Sultan Yogyakarta menerima 19 Salute.. Mangku Nagara menerima 17 Salute

Setelah berstatus Protectorat (1830M), Susuhunan Surakarta dan Sultan Yogyakarta menerima menjadi 19 Salute. Mangku Nagara dan Paku Alam menerima 17 Salute. Susuhunan Surakarta 21 Salute (lokal)Sultan Banten 15 Salute, Sultan (Sepuh-Anum) Cirebon15 Salute, para Bupati Sepuh di Jawa 11 Salute, para Wedana 7 SaluteSetelah dihapuskan Kesultanan Cirebon, Pangeran Raja (Sultan Sepuh-Anum) Cirebon 13 salute, Pangeran 11 Salute, Bupati Cirebon 11 Salute

Sultan Palembang 15 Salute, Sultan Jambi 15 Salute

Sultan Pagaruyung 15 Salute, Sultan Indrapura 13 Salute

Sultan Lingga Riau 15 Salute, Sultan Johor 15 Salute, Dipertuan Muda Riau 13 Salute

Sultan Siak Riau 15 Salute, Sultan Palalawan-Riau 13 Salute, Sultan Indragiri-Riau 13 Salute, Datu 9 Salute

Sultan Aceh 17 Salute, Sultan Langkat 13 Salute, Sultan Deli-Serdang 13 Salute, Sultan Asahan 13 Salute, para Raja Batak 11 Salute, para Hulu Balang 7 Salute

Sultan Banjar 15 Salute, Sultan Kutai Kertanagara 13 Salute, Sultan Pontianak 13 Salute, para Panembahan 13 Salute, para Pangeran 11 Salute

Pangeran Dipati Jaya Pamenang (Bupati pertama Martapura) dan Raden Dipati Danuraja (Bupati pertama Amuntai). Jaya Pamenang dan Danuraja adalah Paman dari Sultan Banjar terakhir

Sultan Ternate Maluku 13 Salute, Sultan Tidore 13 Salute, para Raja (Latu) lain di Maluku 11 Salute

Dewa Agung Klungkung-Bali 13 Salute, para Raja lain di Bali 11 Salute, para Punggawa di Bali 7 Salute

Sultan Sumbawa 11 Salute, Sultan Bima 11 Salute

Sultan Goa 13 Salute , Sultan Bone 11 Salute, Sultan Wajo 11 Salute, para Arung di Sulawesi 7 Salute

Sultan Buton 13 Salute, Raja Gorontalo 11 Salute

Pangkat Militer Paku Buwana X, PB X1, PB X11 adalah Letjen kehormatan dari TNI

Pangkat Militer Hamengku Buwana 1X adalah Jendral kehormatan dari TNI

Pangkat Militer Sovereign Sultan adalah Jendral Besar kehormatanPangkat Militer Non Soveregin Sultan adalah Jendral kehormatanPangkat Militer Sovereign Paku Alam adalah Letjen kehormatan. Korps Paku AlamPangkat Militer Non Soveregin Paku Alam adalah Mayjen kehormatan

Pangkat Militer Presiden Soeharto dari Indonesia adalah Jendral Besar kehormatan dari TNIPangkat Militer Presiden (Sovereign) Indonesia adalah Jendral Besar kehormatan

Pangkat Militer Gubernur Jendral (Non Sovereign) dari Hindia Belanda adalah Jendral kehormatanMenteri dari kabupaten di Jawa mempunyai kedudukan setngkat dengan Wedana

Patih dari Surakarta dan Yogyakarta mengepalai para Bupati Nayaka. Patih Yogyakarta dapat juga disebut sebagai Sekretaris Daerah Provinsi (Gol. 4e)

Patih dari kabupaten di Jawa mengepalai para Wedana. Patih kabupaten dapat disebut juga ssebagai Sekretaris Daerah Kabupaten (Gol. 4b)Kepala Dinas Kabupaten mempunyai Golongan 4b

GnSusuhunan (Kaisar/Imperial) SurakartaSultan (Royal) Yogyakarta

LakiPerempuanLaki

Gelar sebelum dewasaGelar sesudah dewasa dan PangkatGelar sebelum dewasaGelar sesudah dewasa dan PangkatGelar sebelum dewasaGelar sesudah dewasa dan Pangkat

1Gusti Raden Mas (GRM)

(Gusti Panembahan)

Gusti Raden Mas (GRM) (Gusti Pangeran)Kanjeng Gusti Panembahan (KGPnb)

Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) = GPnbGusti Pangeran Harya (GPH) = KGP = KBPnbKanjeng Bandara Pangeran Harya (KBPH) = GP = BPnbGusti Raden Ajeng (GRAj)(Gusti Ratu)

Gusti Raden Ajeng (GRAj)(Gusti Putri)Kanjeng Gusti Ratu (KGR)

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) = GRKanjeng Gusti Raden Ayu = KGP = KBRGusti Raden Ayu (GRAy) = GP = BRGusti Raden Mas

(Gusti Panembahan)

Gusti Raden Mas (Gusti Pangeran)Kanjeng Gusti Panembahan

Kanjeng Gusti Pangeran Harya Gusti Bandara Pangeran Harya

Kanjeng Bandara Pangeran Harya

2Bandara Raden Mas (BRM)(Bandara Pangeran)Bandara Pangeran Harya (BPH) = KBP = KPnbKanjeng Pangeran Harya (KPH) = BP = PanembahanBandara Raden Ajeng (BRAj)(Bandara Putri)Kanjeng Bandara Raden Ayu = KBP = KRBandara Raden Ayu (BRAy) = BP = RatuBandara Raden Mas

(Bandara Pangeran)Bandara Pangeran Harya (BPH)

Kanjeng Pangeran Harya (KPH)

3Raden Mas (RM)(Pangeran)Bandara Raden Mas Harya (BRMH) = KP

Kanjeng Raden Mas Harya (KRMH) = P (KP-Panji) Raden Ajeng (RAj)(Putri)Kanjeng Raden Ayu (KRAy) = KPRaden Ayu (RAy) = PRaden Mas (RM)(Pangeran)Bandara Raden Mas Harya (BRMH)

Kanjeng Raden Mas Harya (KRMH)

4Raden Mas (RM)Kanjeng Raden Mas (KRM) (BRM-Panji) Raden Mas (RM) (KRM-Panji) Raden Ajeng (RAj)Raden Ayu-Tumenggung (RAyT)

Raden Ajeng-Tumenggung (RAjT)Raden Mas (RM)Kanjeng Raden Mas (KRM)

Raden Mas (RM)

5Raden Bagus (RB)Raden-Tumenggung (RT) (KR-Panji)

Raden Bagus-Tumenggung (RBT) (R-Panji) Raden Rara (RR)Raden Ngiten-Tumenggung(RNgtT)Raden Rara-Tumenggung (RRT)Raden Bagus (RB)Raden (R)

6Raden Bagus (RB)Raden-Ngabehi (RNg)Raden Bagus-Ngabehi (RBNg)Raden Rara (RR)Raden Ngiten-Ngebehi (RNgtNg)Raden Rara-Ngabehi (RRNg)Raden Bagus (RB)Raden (R)

7Raden Bagus(RB)Raden Bagus (R)

Nyai

Raden Bagus(RB)Raden (R)

(Grand Duke) Mangku Nagara(Grand Duke) Paku Alam

LakiPerempuanLaki

GnGelar sebelum dewasaGelar sesudah dewasa dan PangkatGelar sebelum dewasaGelar sesudah dewasa dan PangkatGelar sebelum dewasaGelar sesudah dewasa dan Pangkat

1Gusti Raden Mas (GRM)

(Gusti Panembahan)

Gusti Raden Mas (GRM)

(Gusti Pangeran)Kanjeng Gusti Panembahan (KGPnb)

Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) = GPnbGusti Pangeran Harya (GPH) = KGP = KBPnb

Kanjeng Bandara Pangeran Harya (KBPH) = GP = BPnbGusti Raden Ajeng (GRAj)(Gusti Ratu)

Gusti Raden Ajeng (GRAj)(Gusti Putri)Kanjeng Gusti Ratu (KGR)

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) = GRKanjeng Gusti Raden Ayu = KGP = KBR

Gusti Raden Ayu (GRAy) = GP = BRGusti Raden Mas

(Gusti Panembahan)

Gusti Raden Mas

(Gusti Pangeran)Kanjeng Gusti Panembahan

Kanjeng Gusti Pangeran Harya Gusti Bandara Pangeran Harya

Kanjeng Bandara Pangeran Harya

2Bandara Raden Mas (BRM)(Bandara Pangeran)Bandara Pangeran Harya (BPH) = KBP = KPnb

Kanjeng Pangeran Harya (KPH) = BP = PanembahanBandara Raden Ajeng (BRAj)(Bandara Putri)Kanjeng Bandara Raden Ayu = KBP = KRBandara Raden Ayu (BRAy) = BP = RatuBandara Raden Mas

(Bandara Pangeran)Bandara Pangeran Harya (BPH)

Kanjeng Pangeran Harya (KPH)

3Raden Mas (RM)(Pangeran)Bandara Raden Mas Harya (BRMH) = KP

Kanjeng Raden Mas Harya (KRMH) = P (KP-Panji) Raden Ajeng (RAj)(Putri)Kanjeng Raden Ayu (KRAy) = KPRaden Ayu (RAy) = PRaden Mas (RM)(Pangeran)Bandara Raden Mas Harya (BRMH)

Kanjeng Raden Mas Harya (KRMH)

4Raden Mas (RM)Kanjeng Raden Mas (KRM) (BRM-Panji)

Raden Mas (RM) (KRM-Panji) Raden Ajeng (RAj)Raden Ayu-Tumenggung (RAyT)

Raden Ajeng-Tumenggung (RAjT)Raden Mas (RM)Kanjeng Raden Mas (KRM)

Raden Mas (RM)

5Raden Bagus (RB)Raden-Tumenggung (RT) (KR-Panji)

Raden Bagus-Tumenggung (RBT) (R-Panji) Raden Rara (RR)Raden Ngiten-Tumenggung(RNgtT)Raden Rara-Tumenggung (RRT)Raden Bagus (RB)Raden (R)

6Raden Bagus (RB)Raden-Ngabehi (RNg)Raden Bagus-Ngabehi (RBNg)Raden Rara (RR)Raden Ngiten-Ngebehi (RNgtNg)Raden Rara-Ngabehi (RRNg)Raden BagusRaden (R)

7Raden Bagus (R)

Raden Bagus (RB)

Nyai Raden BagusRaden (R)

NoKeturunan Raja JawaGelar Laki lakiGelar PerempuanSebutanKlaim Tahta JawaPerbandingan dengan Raja Siam (Patrilineal)

1AnakGusti Raden MasGusti Raden AyuParental

Gelar diturunkan kepada anak dari Garis Laki laki dan Garis PerempuanGelar dan PangkatYang Teramat MuliaSangat Kuat dan SahChao Fa

2Cucu (Wayah) (Presiden)Bandara Raden MasBandara Raden AyuYang Amat MuliaSangat KuatPhra Ong Chao

3Cicit (Buyut) (Gubernur) Raden MasRaden AyuYang MuliaKuatMom Chao

4Canggah (Bupati Nayaka)Raden MasRaden AyuYang MuliaKuatMom Raja wongse

5Wereng (Bupati Anum)RadenRadenYang BerhormatLemahMom Luang

6Udheg-Udheg (Wedana)RadenRadenYang BerhormatLemahKhun

7Gantung Siwur (Camat)Raden(Tidak dapat gelar)Patrilineal

Gelar diturunkan kepada anak dari Garis Laki lakiGelar(Tidak ada sebutan)Sangat Lemah(Tidak dapat gelar)

8Grobak Sinthe (Mantri)Raden

9Debog Bosok (Lurah)Raden

10Galih Asem (Tidak dapat gelar)Gelar diturunkan kepada anak Laki laki saja atau gelar menjadi hilang(Dengan Adat Jawa yang menggunakan sistem Parental, gelar otomatis menjadi hilang)(Tidak dapat gelar)Tidak dapat mengklaim Tahta Jawa

Peraturan menyandang gelar Raden Mas dan Raden yang diatur dalam Bijlad no. 13711, 13888A. Yang berhak menyandang gelar Raden Mas adalah semua keturunan raja baik garis keturunan pria maupun wanita sampai keturunan keempat dari :a. Kanjeng Susuhunan di Surakarta

b. Kanjeng Sultan di Yogyakarta

c. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara

d. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam

B. Yang berhak menyandang gelar Raden yaitu:1. Semua keturunan raja tersebut pada butir A di atas sampai turunan keenam tanpa memandang garis keturunan ayah atau ibu.

Setelah turunan keenam yaitu turunan ketujuh sampai turunan di bawah dan seterusnya yang berhak menyandang gelar raden hanya keturunan garis ayah saja.

2. Masih ada hubungan darah bangsawan dari Jawa, Madura, keturunan Sunan, keturunan bupati yang diangkat pemerintah, semua yang diberikan ganjaran dari raja. Kesemuanya itu hanya dari garis keturunan ayah.

3. Cucu garis ibu dari putri bupati untuk daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Setelah keturunan berikutnya boleh menyandang raden asal garis keturunan dari ayah

4. Gelar raden bisa hilang apabila ayah tidak mau menyandang gelar raden.Setelah bertahtanya Paku Buwana X111, yang berhak atas Tahta Jawa adalah keturunan dari Paku Buwana 11 dengan kata lain keturunan dari Wangsa Surakarta Sejak bertahtanya Paku Buwana X11, Keturunan Sultan Prabuwijaya dari Pajang tidak berhak atas Tahta PajangSejak bertahtanya Paku Buwana X1, Keturunan Sultan Hadiwijaya dari Pajang tidak berhak atas Tahta PajangSejak bertahtanya Paku Buwana X, Keturunan Sultan Trenggana dari Demak tidak berhak atas Tahta DemakSejak bertahtanya Paku Buwana 1X, Keturunan Sultan Fatah dari Demak tidak berhak atas Tahta Demak

Sejak bertahtanya Paku Buwana V1, keturunan Brawijaya dari Majapahi tidak berhak atas Tahta Majapahit

Sejak bertahtanya Paku Buwana V, keturunan Sultan Hadiwijaya dari Pajang tidak berhak atas Tahta Jawa

Sejak bertahtanya Paku Buwana 1V, Keturunan Sultan Trenggana dari Demak tidak berhak atas Tahta Jawa

Sejak bertahtanya Paku Buwana 111, Keturunan Brawijaya dari Majapahit tidak berhak atas Tahta Jawa, Paku Buwana 111 sebagai pemegang Tahta Jawa, Paku Buwana 111 merupakan putra dari Paku Buwana 11 (penguasa Mataram Jawa terakhir)

Yang berhak atas Tahta

1. Putra Mahkota (Putra dari Permaisuri tidak harus sulung)

2. Putra Sulung dari Permaisuri

3. Putra yang lain dari Permaisuri sesuai urutan

4. Putra Sulung dari Selir

5. Putra yang lain dari Selir sesuai urutan

6. Saudara Laki laki dari Sultan

7. Keponakan Laki laki dari dari garis Laki laki

8. Paman dari Sultan

9. Sepupu Laki laki dari garis Laki laki

Putera Sulung bagi Susuhunan dari Padmi bergelar KGPH . Putri Sulung dari Padmi bergelar Gusti Kanjeng Ratu/Gusti Ratu

Putera bagi Susuhunan dari Padmi bergelar KGP atau GPH. Putri dari Padmi bergelar Gusti Raden Ayu setingkat dengan Gusti Kanjeng Putri/Gusti Putri

Putera Sulung bagi Susuhunan dari Selir bergelar BP Hangabehi setingkat KBPH. Putri Sulung dari Selir bergelar Kanjeng RatuPutera bagi Susuhunan dari Selir bergelar BPH. Putri dari Selir bergelar Bandara Raden Ayu setingkat dengan Bandara Putri

Putera Sulung bagi KGPH dari Padmi bergelar KBPH

Putera bagi KGPH dari Padmi bergelar BPH

Putera bagi KGPH dari Selir bergelar KPH

Putera Sulung bagi KGP atau GPH dari Padmi bergelar BPH

Putera bagi KGP atau GPH dari Padmi bergelar KPH

Putera bagi KGP atau GPH dari Selir bergelar BRMH

Cucu bagi KGP atau GPH dari Padmi bergelar KP-Panji. Putera bagi KPH dari Padmi bergelar KP-Panji

Cucu bagi KGP atau GPH dari Selir bergelar BRM-Panji. Putera bagi KPH dari Padmi bergelar BRM-Panji

Putera bagi BPH dari Padmi bergelar BRMH

Putera bagi BPH dari Selir bergelar KRMH

Cucu bagi BPH dari Padmi bergelar BRM-Panji

Cucu bagi BPH dari Selir bergelar KRM-Panji

Canggah bagi Susuhunan dari Padmi bergelar KRM-Panji

Canggah bagi Susuhunan dari Selir bergelar KR-Panji

Wereng bagi Susuhunan dari Padmi bergelar Raden Panji

Wereng bagi Susuhunan dari Selir bergelar Raden Ngabehi

Udheg-Udheg bagi Susuhunan dari Padmi bergelar Raden Bagus Ngabehi

Udheg-Udheg bagi Susuhunan dari Selir bergelar Raden Bagus

Putera dari Susuhunan dibedakan menjadi Putera dari Padmi dan Selir. Sulung dan Bungsu dari Padmi dan Selir

Putera dari KGPH dan GPH dibedakan menjadi Putera dari Padmi dan Selir. Sulung dan Bungsu dari Padmi

Putera dari KBPH, BPH, dan KPH dibedakan menjadi Putera dari Padmi dan Selir.

Putera dari BRMH, KRMH, RMH, dan RM tidak dibedakan dari golongan Padmi ataupun Selir.

Permaisuri Hamengku Buwana X menyandang pangkat Gusti Kanjeng Ratu (GKR)/Gusti Ratu (GR), sehingga putra putrinya berhak menyandang gelar Gusti Raden Mas dan Gusti Raden Ajeng. Putri Sulung bergelar GKR. (GKR Pembayun)Permaisuri Mangku Nagara 1X menyandang pangkat Gusti Kanjeng Putri (GKP)/Gusti Putri (GP), sehingga putra putrinya berhak menyandang gelar Gusti Raden Mas dan Gusti Raden Ajeng. Putra Sulung bergelar GPH. (GPH Paundra Karna)Permaisuri Paku Alam 1X menyandang pangkat Kanjeng Bendara Raden Ayu (KBRAy), sehingga putra putrinya berhak menyandang gelar Bendara Raden Mas dan Bendara Raden Ajeng. Putra Sulung bergelar KBPH. (KBPH Suryadilaga)

Jika KGPAA Mangku Nagara atau KGPAA Paku Alam menikahi Putri Susuhunan atau Sultan yang bergelar GKR, putra putri dari hasil pernikahan akan memakai gelar GRM dan GRAj. Putra sulung bergelar KGPH

Gelar bangsawan para putra keturunan raja di Yogyakarta (Rijsblad Kasoeltanan 1927 No.18).1. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anum, yaitu putra raja yang diharapkan menggantikan raja kelak.

2. Kanjeng Gusti Panembahan, yaitu putra raja yang memperoleh anugerah tinggi sekali.

3. Kanjeng Gusti Pangeran Harya, yaitu putra sulung raja dari istri utama

4. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati, yaitu putra raja yang mendapat ganjaran.

5. Gusti Pangeran Harya, yaitu putra raja dari istri utama.6. Gusti Pangeran Adipati, yaitu putra raja yang mendapat ganjaran.

7. Gusti Pangeran, yaitu putra sulung raja dari istri selir. Setingkat dengan Kanjeng Bandara Pangeran Harya

8. Bendara Pangeran Harya, yaitu putra raja dari istri selir.9. Bendara Pangeran Adipati, yaitu putra putra raja yang mendapat ganjaran.

10. Kanjeng Pangeran Harya, yaitu Pangeran karena anugerah.11. Kanjeng Pangeran Adipati, yaitu Pangeran karena ganjaran.

12. Gusti Raden Mas yaitu putra raja dari istri utama yang belum menjadi pangeran.

13. Bendara Raden Mas Gusti yaitu putra sulung raja dari istri selir yang belum menjadi pangeran.

14. Bendara Raden Mas, yaitu putra raja dari istri selir dan untuk putra dari putra raja dari istri utama, yang belum menjadi pangeran.

15. Raden Mas Harya, gelar anugerah.

16. Raden Mas, yaitu cucu sampai dengan canggah dari raja.

17. Raden yaitu wareng raja, seterusnya tidak ada putusnya.

18. Mas yaitu abdi raja dari orang biasaSejak Kemerdekaan Republik Indonesia

KGPAA Mangku Nagara Padmi : Gusti Kanjeng Putri / Gusti Putri = Gusti Raden Ayu

Putra Sulung dari Padmi : Gusti Pangeran Harya

Putra yang lain dari Padmi : Gusti Pangeran

Putri dari Padmi : Gusti Raden Ayu

Wayah dari Padmi : Bandara Pangeran Harya

Bandara PangeranSelir : Bandara Raden Ayu

Putra dari Selir : Bandara Pangeran Harya

KGPAA Paku Alam

Padmi : Kanjeng Bandara Raden Ayu

Putra Sulung dari Padmi : Kanjeng Bandara Pangeran Harya

Putra yang lain dari Padmi : Bandara Pangeran Harya

Putri dari Padmi : Bandara Raden Ayu

Wayah dari Padmi : Kanjeng Pangeran Harya

Bandara Raden Mas Harya

Selir : Kanjeng Raden Ayu

Putra dari Selir : Kanjeng Pangeran Harya

Hamengku Buwana 1 merupakan Adik dari Paku Buwana 11

Mangku Nagara 1 merupakan Anak Keponakan dari Paku Buwana 11Paku Alam 1 merupakan Anak dari Hamengku Buwana 1, Anak Keponakan dari Paku Buwana 11Jadi Mangku Nagara dan Paku Alam dapat dianggap sebagai Anak dari Paku Buwana dan Hamengku Buwana dapat dianggap sebagai Adik Bungsu dari Paku Buwana Kedudukan Sultan Sepuh dan Sultan Anum Cirebon dapat dianggap sebagai Cucu bagi Paku Buwana dari PadmiSebelum Kemerdekaan Indonesia, Orang yang memegang Jabatan Patih dan Bupati Nayaka dapat dianggap sebagai Buyut bagi Susuhunan dari Padmi dan dapat diberi gelar Kanjeng Raden Arya dan Kanjeng Raden Arya TumenggungSetelah Kemerdekaan Indonesia, Orang yang memegang Jabatan Presiden dan Menteri dapat dianggap sebagai Buyut bagi Susuhunan dari Padmi dan dapat dapat diberi gelar kehormatan seperti Kanjeng Panembahan dan Kanjeng Pangeran HaryaJadi semenjak berdirinya Republik Indonesia, gelar tertinggi yang pernah diberikan keraton kepada orang lain adalah Kanjeng Panembahan dan Kanjeng Pangeran Harya

Pemberian kedudukan itu agar tidak dapat merebut Tahta, Pemegang Tahta masih dalam Paku Buwana, Presiden dianggap masih keturunan dari Wangsa MataramTahta dipegang dipegang semenjaik Sutawijaya berhasil membunuh Arya Panangsang (1549M) dalam adu duel. Sutawijaya pada waktu itu masih remaja dan belum genap dewasa. Tahta dipegang Wangsa Mataram hampir 500 tahunTahta dipegang bukan hanya dengan keberanian saja tetapi juga dengan kecerdasan menggunakan segala kemampuan yang adaPresiden Soekarno tidak dapat melengserkan Paku Buwana X11

Presiden Soeharto tidak dapat melengserkan Hamengku Buwana 1X, Hamengku Buwana X (1998), Mangku Nagara 1X (1994), Presiden Soeharto lengser dari Kepresidenan dan Hamengku Buwana naik menjadi Gubernur

Presiden Soesilo tidak dapat melengserkan Hamengku Buwana XSoekarno dapat dianggap sebagai Adipati Karna, dapat diberi gelar Kanjeng Pangeran Harya Adipati

Soeharto diberi gelar kehormatan sebagai Jendral Besar, dapat dianggap diberi gelar Kanjeng Panembahan-Senapati. Soeharto menganggap dirinya sebagai Raja JawaAbdurrahman Wahid setelah dilengserkan dari Kepresidenaa diberi gelar kehormatan Kanjeng Pangeran Harya oleh Paku Buwana X11Suami Istri Putra/Putri (Sistem Parental) Istri Suami Putra/Putri

KS KGR GRM/GRAj GR KGPnb GRM/GRAj

KS GR GRM/GRAj GR KGPH GRM/GRAj

KGPnb/S KGRAy/KGP/KBR GRM/GRAj GR GPH GRM/GRAj

KGPH/GPnb GRAy/GP/BR GRM/GRAj GR KBPH GRM/GRAjKGP/GPH/KBPnb KBRAy/KBP/KR BRM/BRAj KGRAy BPH/KPnb BRM/GRAjKBPH/GP/BPnb BRAy/BP/R BRM/BRAj GRAy KPH/KPA BRM/BRAj

KBP/BPH/KPnb KRAy/KP RM/RAj KBRAy BRMH/KP RM/RAjKPH/BP/KPA/Pnb RAy/P RM/RAj BRAy KRMH/KRA/P RM/RAjBRMH/KP RAy-T/KMAy RM/RAj KRAy KRM/KRAT RM/RAjKRMH/KRA/P RAj-T/MAy RM/RAj RAy RM/KRT RM/RAjKRM/KRAT RNgt-T/MAy-T RB/RR RAyT RT RB/RRRM/KRT RR-T/MAj-T RB/RR RAjT RBT RB/RRRT RNgtNg/MAyNg RB/RR RNgtT RNg RB/RR

RBT RRNg/MAjNg RB/RR RRT RBNg RB/RR

RNg Nyai RB/RR (Sistem Patrilineal) RNgtNg Kiai (None)

RBNg Nyai RB/RR RRNg Kiai (None)

Kanjeng Susuhunan (Sepuh)

Kanjeng Sultan (Anum)

Kanjeng Sultan (Sepuh)

Kanjeng Gusti Panembahan (Anum)

Kanjeng Gusti Panembahan (Sepuh) Kanjeng Gusti Panembahan (Sepuh)

Kanjeng Gusti Pangeran Harya (Anum) Gusti Panembahan (Anum)

Kanjeng Gusti Pangeran Harya (Sepuh) Gusti Panembahan (Sepuh)

Gusti Pangeran Harya (Anum) Kanjeng Bandara Panembahan (Anum)

Gusti Pangeran Harya (Sepuh) Kanjeng Bandara Panembahan (Sepuh)

Kanjeng Bandara Pangeran Harya (Anum) Bandara Panembahan (Anum)

Kanjeng Gusti Raden Mas Harya (Sepuh) Kanjeng Gusti Raden Mas Harya (Sepuh) Kanjeng Bandara Pangeran Harya (Sepuh) Bandara Panembahan (Sepuh)

Kanjeng Gusti Raden Mas (Anum) Gusti Raden Mas Harya (Anum) Bandara Pangeran Harya (Anum) Kanjeng Panembahan (Anum)

Kanjeng Gusti Raden Mas (Sepuh) Gusti Raden Mas Harya (Sepuh) Bandara Pangeran Harya (Sepuh) Kanjeng Panembahan (Sepuh)

Gusti Raden Mas (Anum) Gusti Raden Mas (Anum) Kanjeng Pangeran Harya (Anum) Panembahan (Anum)

Gusti Raden Mas (Sepuh) Kanjeng Bandara Raden Mas Harya (Sepuh) Kanjeng Pangeran Harya (Sepuh) Kanjeng Pangeran Harya (Sepuh) Kanjeng Pangeran Harya (Sepuh) Panembahan (Sepuh)

Kanjeng Bandara Raden Mas (Anum) Bandara Raden Mas Harya (Anum) Bandara Raden Mas Harya (Anum) Kanjeng Pangeran (Anum) Pangeran Harya (Anum) Pangeran Harya (Anum)

Kanjeng Bandara Raden Mas (Sepuh) Bandara Raden Mas Harya (Sepuh) Bandara Raden Mas Harya (Sepuh) Bandara Raden Mas Harya (Sepuh) Kanjeng Pangeran (Sepuh) Pangeran Harya (Sepuh)

Bandara Raden Mas (Anum) Bandara Raden Mas (Anum) Kanjeng Raden Mas Harya (Anum) Bandara Raden Mas (Anum) Pangeran (Anum) Pangeran (Anum)

Bandara Raden Mas (Sepuh) Kanjeng Raden Mas Harya (Sepuh) Kanjeng Raden Mas Harya (Sepuh) Pangeran (Sepuh)

Kanjeng Raden Mas (Anum) Kanjeng Raden Mas (Anum) Raden Mas Harya (Anum) Raden Mas Harrya (Anum)

Kanjeng Raden Mas (Sepuh) Raden Mas Harya (Sepuh) Kanjeng Raden Arya (Sepuh) Kanjeng Raden Arya (Sepuh)

Raden Mas (Anum) Raden Mas (Anum) Kanjeng Raden (Anum) Raden Arya (Anum)

Raden Mas (Sepuh) Kanjeng Raden (Sepuh) Raden Arya (Sepuh)

Raden (Anum) Raden (Anum) Raden (Anum)

Raden (Sepuh)

Raden Bagus(Anum)

Gusti Raden Mas, Bandara Raden Mas, Keluarga (Family) Sultan

Raden Mas, Keluarga Besar (Extended Family) Sultan

Raden, Sanak Sadulur (Keturunan Sultan)

Raden, Sanak Saderek (Pengikut Sultan) kedudukan sama dengan Sanak Sadulur

Adipati, Tumenggung, Panji, Riya, Ngabehi adalah nama pangkat

Adipati setingkat dengan Tumenggung Senapati = Pangkat Militer Perwira.

Panji setingkat dengan Riya Panji = Pangkat Militer Perwira.

1. Bandara Pangeran Harya-Adipati Kanjeng Panembahan Kanjeng Panembahan Presiden 2. Kanjeng Pangeran Harya-Adipati Kanjeng Pangeran Arya-Adipati Kanjeng Pangeran Arya-Tumenggung (Pangeran Arya) Gubernur Jendral (Gubernur Otonom setingkat Menteri)

3. Bandara Raden Mas Harya-Adipati Kanjeng Pangeran-Adipati Kanjeng Pangeran-Tumenggung (Pangeran Sepuh) Gubernur4. Kanjeng Raden Mas Harya-Adipati Pangeran-Adipati Pangeran-Tumenggung (Pangeran Anum) (Pangeran-Tumenggung setingkat Kanjeng Pangeran-Riya dan KP-Panji)

5. Kanjeng Raden Mas-Adipati Kanjeng Raden Arya-Adipati Kanjeng Raden Arya-Tumenggung (Bupati Riya Inggil) Resident (Bupati Otonom setingkat Bupati Nayaka)6. Raden Mas-Adipati Kanjeng Raden-Adipati Kanjeng Raden-Tumenggung (Bupati Sepuh) Regent (Bupati)

7. Raden-Adipati Raden-Adipati Raden-Tumenggung (Bupati Anum) Assistent Resident (Raden-Tumenggung setingkat Kanjeng Raden-Riya dan KR-Panji)

8. Raden-Panji Raden-Riya Raden-Riya / Raden Bagus-Tumenggung (Riya Bupati Anum) 9. Raden-Ngabehi Raden-Ngabehi Raden-Ngabehi / Kiai Tumemggung (Wedana) Assistent Ragent/Controluer10. Raden Bagus Ngabehi Raden Bagus Ngabehi Raden Bagus Ngabehi/Raden-Demang

11. Kiai Ngabehi Kiai Ngabehi Kiai Ngabehi (Camat) Asistent Wedana 12. Kiai Demang Kiai Demang Kiai Demang

Setelah dihapuskan Kesultanan Banjar 1860M, daerahnya dibagi menjadi 2 Afdeling (Kabupaten) : Afdeling Martapura dipimpin Pangeran Dipati Jaya Pamenang dan Afdeling Amuntai (Hulu Sungai) dipimpin Raden Dipati Danuraja.

Dulunya daerah Martapura langsung dibawah Sultan Banjar dan daerah Amuntai (Hulu Sungai) menjadi daerah Otonom

Jabatan kedua Bupati tersebut kemudian dihapuskan tahun 1884M. Daerah tersebut langsung dibawah Hindia Belanda.

Gelar Raden Dipati di Banjar setingkat dengan Bupati Anum misal Kiai Dipati Danuraja naik pangkat menjadi Raden Dipati Danuraja setelah dilantik menjadi Bupati Amuntai pertama sesudah Kesultanan Banjar dihapuskan 1860M

Pangeran Dipati / Pangeran Tumenggung di Banjar setingkat Bupati SepuhRaden Dipati / Raden Tumenggung di Banjar setingkat dengan Bupati AnumKiai Dipati / Kiai-Tumenggung di Banjar setingkat dengan WedanaKiai-Demang di Banjar setingkat dengan Camat, Kiai Demang menguasai daerah yang disebut Lalawangan yang merupakan gabungan beberapa Wanua (Desa) biasanya 5 Wanua.Sistem Penamaan Gelar KeratonPerempuan

1. Kanjeng Sultanah (Sovereign Sultanah)

2. Kanjeng Gusti Ratu (Consort of Sovereign Sultan)

3. Gusti Kanjeng Bandara Ratu = Gusti Bandara Ratu = Gusti Kanjeng Ratu = Gusti Ratu (Consort of Non Sovereign Sultan)

4. Kanjeng Gusti Bandara Raden Ayu = Kanjeng Gusti Raden Ayu = Kanjeng Gusti Putri = Kanjeng Bandara Ratu

5. Gusti Kanjeng Bandara Raden Ayu = Gusti Bandara Raden Ayu = Gusti Raden Ayu = Gusti Kanjeng Bandara Putri = Gusti Bandara Putri = Gusti Kanjeng Putri = Gusti Putri = Bandara Kanjeng Ratu = Bandara Ratu6. Kanjeng Bandara Raden Ayu = Gusti Kanjeng Bandara Raden Ajeng = Gusti Bandara Raden Ajeng = Gusti Raden Ajeng = Kanjeng Bandara Putri = Kanjeng Ratu

7. Bandara Kanjeng Raden Ayu = Bandara Raden Ayu = Gusti = Kanjeng Bandara Raden Ajeng = Bandara Putri = Ratu

8. Kanjeng Raden Ayu = Bandara Kanjeng Raden Ajeng = Bandara Raden Ajeng = Kanjeng Putri 9. Raden Kanjeng Mas Ayu = Raden Mas Ayu = Raden Ayu = Bandara = Kanjeng Raden Ajeng = Putri

10. Kanjeng Raden = Raden Kanjeng Mas Ajeng = Raden Mas Ajeng = Raden Ajeng = Kanjeng Mas Ayu11 Raden = Mas Kanjeng (Mbak) Ayu = Mas (Mbak) Ayu = Mas Ayu = Kanjeng Mas Ajeng

12 (Raden) Rara = Mas Ajeng = Kanjeng (Mbak) Ayu = Mas Kanjeng (Adik) Ajeng = Mas Adik Ajeng = Mas Ajeng = Nyai/Ni Mas13 (Mbak) Ayu = Kanjeng (Adik) Ajeng = Nyai = Mas14 (Adik) Ajeng

Laki-laki

1. Kanjeng Sultan (Sovereign Sultan)

2. Kanjeng Gusti Panembahan = Kanjeng Panembahan Ratu = Sultan (Non Sovereign Sultan)

3. Kanjeng Gusti Pangeran Harya = Gusti Kanjeng Bandara Panembahan = Gusti Bandara Panembahan = Gusti Panembahan = Panembahan Ratu

4. Gusti Kanjeng Bandara Pangeran Harya = Gusti Bandara Pangeran Harya = Gusti Pangeran Harya = Kanjeng Gusti Pangeran = Kanjeng Bandara Panembahan5 Kanjeng Gusti Bandara Raden Mas Harya = Kanjeng Gusti Raden Mas Harya = Kanjeng Bandara Pangeran Harya = Gusti Pangeran = Pangeran Ratu = Bandara Kanjeng Panembahan = Bandara Panembahan = Panembahan Mas 6. Gusti Kanjeng Bandara Raden Mas Harya = Gusti Bandara Raden Mas Harya = Gusti Raden Mas Harya = KanjengGustiRadenMas = BandaraKanjengPangeranHarya =BandaraPangeranHarya=KanjengBandaraPangeran = K.Panembahan

7. Kanjeng Bandara Raden Mas Harya = Gusti Kanjeng Bandara Raden Mas = Gusti Bandara Raden Mas = Gusti Raden Mas = Kanjeng Pangeran Harya = Bandara Pangeran = Pangeran Mas = Panembahan

8. Bandara Kanjeng Raden Mas Harya = Bandara Raden Mas Harya = Gusti = Kanjeng Bandara Raden Mas = Kanjeng Pangeran = Pangeran Harya 9. Kanjeng Raden Mas Harya = Bandara Kanjeng Raden Mas = Bandara Raden Mas = Pangeran

10. Raden Mas Harya = Bandara = Kanjeng Raden Mas = Kanjeng Raden Arya 11. Raden Kanjeng Mas = Raden Mas = Kanjeng Raden = Raden Arya

12. Kanjeng Mas = Raden = Arya13 (Raden) Bagus = Kiai/Ki Mas

14. Kiai = MasGusti+Bandara +Raden +Mas Gusti+Bandara +Raden +Mas

Bandara+Raden+Mas Bandara+Raden+Mas

Raden+Mas Raden+Mas Kanjeng+Mas Mas+Harya

Mas Mas Mas Mas

Sunan = Sultan, dapat tambahan gelar Kanjeng.

Panembahan = Ratu, dapat tambahan gelar Kanjeng, Gusti, Bandara.

Pangeran = Putri, dapat tambahan gelar Kanjeng, Gusti, Bandara, jika laki-laki dapat tambahan gelar Harya.

1. Kanjeng Sultanah = Gusti Sultanah (Udheg Udheg) Kanjeng Sultan = Gusti Sultan (Udheg Udheg)2. Gusti Ratu = Bandara Sultanah (Wereng) Gusti Panembahan = Bandara Sultan (Wereng)

3. Gusti Raden Ayu = Gusti Putri = Bandara Ratu = Sultanah (Canggah) Gusti Raden Mas Harya = Gusti Pangeran = Bandara Panembahan = Sultan (Canggah)

4. Bandara Raden Ayu = Gusti = Bandara Putri = Ratu (Buyut) Bandara Raden Mas Harya = Gusti = Bandara Pangeran = Panembahan (Buyut)

5. Raden Ayu = Bandara = Putri (Nenek) Raden Mas Harya = Bandara = Pangeran (Kakek)

6. Mas Ayu = Raden (Ibu) Raden (Ayah)

7. (Mbak Ayu) = Nyai (Kakak Perempuan) Kiai = Mas (Kakak Laki laki)

Kanjeng Susuhunan= Kanjeng Gusti Sultan (Paku Buwana, Sepuh Older Brother)

Kanjeng Sultan = Gusti Sultan (Hamengku Buwana, Anum Younger Brother)

Ratu = Buyut, Keraton

Datu = Nenek, Kedaton bagian dari Keraton

Sistem Pangkat Gelar Keraton1. Kanjeng Sultan Kanjeng Sultan

2. Sultan Kanjeng Gusti Panembahan 3. Kanjeng Gusti Pangeran Harya Gusti Panembahan 4. Gusti Pangeran Harya Kanjeng Bandara Panembahan 5. Kanjeng Gusti Raden Mas Harya Kanjeng Gusti Raden Mas Harya Kanjeng Bandara Pangeran Harya Bandara Panembahan 6. Kanjeng Gusti Raden Mas Gusti Raden Mas Harya Bandara Pangeran Harya Kanjeng Panembahan 7. Kanjeng Pangeran Arya Kanjeng Bandara Raden Mas Harya Gusti Raden Mas Gusti Raden Mas Kanjeng Pangeran Harya Panembahan 8. Kanjeng Pangeran Kanjeng Bandara Raden Mas Bandara Raden Mas Harya Bandara Raden Mas Harya Bandara Raden Mas Harya

9. Pangeran Kanjeng Raden Mas Harya Bandara Raden Mas Bandara Raden Mas Bandara Raden Mas Kanjeng Raden Mas Harya

10. Kanjeng Raden Arya Kanjeng Raden Mas Raden Mas Harya Raden Mas Harya Raden Mas Harya Kanjeng Raden Mas 11. Kanjeng Raden Raden Mas Raden Mas Raden Mas Raden Mas Raden Mas 12. Raden Raden Raden Raden Raden Raden

13. Ki Mas Ki Mas Ki Mas Ki Mas Ki Mas Ki Mas 14. Kiai Kiai Kiai Kiai Kiai KiaiOrder Precedence Title of Mughal India EmpirePadishah-Sultan Azzam (Shahanshah) Maharajadhiraja Bahadur KS

Shah-Sultan Maharajadhiraja KGPnb (limited to senior princes in the imperial family only)

Jah Sawai Maharaja Bahadur KGPH (limited to senior princes)

Umara (Amir ul Umara) Sawai Maharaja KGP/GPH (limited to junior prince)

Mulk Maharaja Bahadur KBPH

Daula Maharaja KBP/BPH/Kanjeng Panembahan (limited to Grand Vizier)

Jang (Beylerbey) Raja i Rai Rayan Bahadur KPH/Panembahan (limited to Vizier) (Vizier = Vicar) (Beylerbey = Guvernor General)

Nawab (Amir) Raja i Rai Bahadur BRMH/Kanjeng Pangeran (limited to Governor)

Khan Bahadur Raja Bahadur KRMH/Pangeran

Khan Raja KRM

Bey Rai RM (Bupati)

Mataram penerus Maharajadhiraja Majapahit. Penerus Brawijaya.

Banten penerus Maharaja Pajajaran, Penerus Siliwangi (Baduga Maharaja).

Padishah (Kaisar/Imperial), Sultan (Royal)

Shahzada (Nama) Mirza. Nawab (Nama) Khan Bahadur. Shahzadi (Nama) Begum (Unmarried Princess). Nawab (Nama) Begum (Married Princess)

Padishah = Susuhunan, Sultan e Azam = Sultan Agung, Shahanshah = Maharajadhiraja

Shah = Sultan

Shahzada = Sultanzada = Pasha = Gusti. Shahzada gelar bagi putra Shah. Sultanzada gelar bagi putra Sultan.

Mirzada = Nawabzada = Bey = Raden. Mirza gelar bagi putra Amir. Nawabzada gelar bagi Putra Nawab. Bey gelar bagi putra Pasha

Pangeran = Amir = Nawab = Pasha = Wali = Prince = Gubernur. (Kanjeng Pangeran-Adipati) Provinsi/Wilayah/Subah.

Raden = Bey, (Kanjeng Raden-Adipati) Kabupaten /Sanjak/Sarkar/Prefecture/League. (Raden Ngabehi) Kawedanan./Qada/Pagurnah/Distrik. (Raden Panji) Kepanjen/Liwa/Distrik. Panji/Liwa/Banner

Mas = Effendi

Tingkatan Gelar Kanjeng Sultan = Sultan Agung = Maharajadhiraja = Padishah = Sultan Azzam = Shahanshah

KGPH = Sultan Besar = Gusti Panembahan = Panembahan Ratu = Panembahan Agung = Sawai Maharaja = Shahzada = Sultan Misal KGPH Panembahan Agung Mahapatih Tedjowulan

KBPH = Sultan (Muda) = Bandara Panembahan = Panembahan Mas = Gusti Pangeran = Pangeran Ratu = Pangeran Agung = Maharaja = Sultanzada

KPH = Panembahan = Bandara Pangeran = Pangeran Mas = Raja i Rai Rayan = AmirKRMH = Pangeran = Raja = Amirzada (Mirza)Susuhunan (Kaisar/Imperial), Sultan (Royal). Emperor was primus inter pares (first among equal) between Kings. Kanjeng Susuhunan adalah gelar tertinggi di Nusantara

Kanjeng Susuhunan = Sultan Agung Sepuh (Paku Buwana, Older Brother) 21 Salute

Kanjeng Sultan = Sultan Agung Anum (Hamengku Buwana, Younger Brother) KGPnb/S = Sultan Gede Sepuh 19 Salute = Dipertuan Agung Sri Paduka Baginda Dipertuan Agung Sri Paduka Baginda SultanKGPH/GPnb = Sultan Gede Anum KGPAA Sri Paduka Paku AlamKGP/GPH/KBPnb = Sultan Sepuh 17 Salute = Dipertuan Besar Sultan Sri Paduka SultanKBPH/GP/BPnb = Sultan Anum, Pangeran Ratu Sepuh Sultan Muda KBP/BPH/KPnb = Pangeran Ratu Anum 15 Salute = Dipertuan (Muda) KPH/BP/Pnb = Pangeran Mas Sepuh G/BRMH/PH/KP = Pangeran Mas Anum 13 Salute = Tengku Agung, Tunku Agung

BRM/KRMH/P = Pangeran Sepuh Pangeran Dipati Sepuh

B/RMH/KRM/P = Pangeran Anum, Bupati Sepuh, Pangeran Dipati Anum 11 Salute = Tengku Besar, Tunku Besar

RM = Bupati Anum

R 9 Salute = Tengku (Muda), Tunku (Muda) DatoGede = Besar, Sepuh = Tua, Anum = Muda

Raden, Tengku, Dato, Hereditary Title

Kiai, Personal Title

21 Salute Sovereign Head of State19 Salute Hereditary Gubernur, Gubernur Jendral, Non Sovereign Head of State17 Salute Gubernur Otonom

15 Salute Gubernur

13 Salute Bupati Otonom

11 Salute Bupati

9 Salute, Hereditary Salute

7 Salute, Personal Salute

Presiden Republik Indonesia (Sovereign, 1949) 21 Salute, Raja Belanda (Sovereign) 21 Salute, Gubernur Jendral Hindia Belanda 19 Salute, Gubernur 17 Salute

Susuhunan Mataram Jawa (Sovereign) menerima 21 Salute, Susuhunan Surakarta Jawa (Sovereign) penerus Susuhunan Mataram menerima 21 Salute. Sultan Yogyakarta menerima 19 Salute.. Mangku Nagara menerima 17 Salute

Setelah berstatus Protectorat (Non Sovereign, 1830M), Susuhunan Surakarta dan Sultan Yogyakarta menerima menjadi 19 Salute. Mangku Nagara dan Paku Alam menerima 17 Salute. Susuhunan Surakarta 21 Salute (lokal)Sultan Banten 15 Salute, Sultan (Sepuh-Anum) Cirebon15 Salute, para Bupati 11 Salute, para Wedana 7 SaluteSetelah dihapuskan Kesultanan Banten-Cirebon, Pangeran Ratu Banten 13 Salute, Pangeran Raja Cirebon 13 salute, Pangeran 11 Salute, Bupati Serang 11 Salute, Bupati Cirebon 11 Salute

Sultan Palembang 15 Salute, Sultan Jambi 15 Salute

Setelah dihapuskan Kesultanan Palembang Jambi, para Pangeran 11 Salute, Daerah Palembang Jambi langung dibawah Pemerintahan Hindia Belanda tidak ada Jabatan BupatiSultan Pagaruyung-Minangkabau 15 Salute, Sultan Indrapura 13 Salute, Bupati Tanah Datar 11 Salute

Bagagaryah menjadi Bupati Tanah Datar pertama setelah dihapuskan Kesultanan Pagaruyung. Bagagarsyah adalah kemenakan dari Sultan Pagaruyung terakhir. Jabatan Bupati dihapuskan dan langsung dibawah Pemerintahan Hindia Belanda

Sultan Lingga Riau 15 Salute, Dipertuan Muda Riau 13 Salute

Setelah dihapuskan Kesultanan Lingga Riau, para Tengku Pangeran 11 Salute, Daerah Lingga Riau langung dibawah Pemerintahan Hindia Belanda

Sultan Siak Riau 13 Salute, Sultan Palalawan-Riau 13 Salute, Sultan Indragiri-Riau 13 Salute, para Datu 9 Salute

Sultan Aceh 15 Salute, Sultan Langkat 13 Salute, Sultan Deli-Serdang 13 Salute, Sultan Asahan 13 Salute, para Raja Batak 11 Salute, para Hulu Balang 7 Salute

Setelah dihapuskan Kesultanan Aceh, para Tuanku Pangeran 11 Salute, Daerah Aceh langung dibawah Pemerintahan Hindia Belanda

Sultan Banjar 15 Salute, Sultan Kutai Kertanagara 13 Salute, Sultan Pontianak 13 Salute, para Pangeran 11 Salute, Bupati Martapura 11 Salute

Pangeran Dipati Jaya Pamenang menjadi Bupati Martapura pertama setelah dihapuskan Kesultanan Banjar. Jaya Pamenang adalah Paman dari Sultan Banjar terakhir . Jabatan Bupati dihapuskan dan langsung dibawah Pemerintahan Hindia Belanda Sultan Ternate Maluku 13 Salute, Sultan Tidore 13 Salute, para Raja (Latu) di Maluku 11 Salute

Dewa Agung Klungkung-Bali 13 Salute, para Raja lain di Bali 11 Salute, para Punggawa 7 Salute

Raja Sumbawa 11 Salute, Sangaji Bima 11 Salute

Sultan Goa 13 Salute , Arumpone Bone 11 Salute, para Arung 7 Salute, daerah langsung dibawah Pemerintahan Hindia BelandaRaja Gorontalo 11 Salute, daerah langsung dibawah Pemerintahan Hindia BelandaCirebonCirebon dibedakan menjadi 2 golongan yaitu golongan Elang dan Kiai bagi laki laki atau Ratu dan Nyai bagi perempuanGolongan Ratu yang diangkat menjadi Permaisuri diberi gelar Ratu Raja. Golongan Nyai yang diangkat menjadi Permaisuri diberi gelar RatuSelir dari Sultan bergelar Ratu dan NyaiPutra Mahkota bergelar Pangeran Raja Anak Laki laki bagi Sultan dari Permaisuri bergelar Elang Raja dan dapat diangkat menjadi Pangeran Raja. Anak Sultan dibedakan anak dari Permaisuri dan Selir tetapi tidak dibedakan anak Sulung atau Bungsu. Anak Laki laki bagi Sultan dari Selir bergelar Elang dan dapat diangkat menjadi Pangeran. Anak Perempuan bagi Sultan dari Permaisuri bergelar Ratu RajaAnak Perempuan bagi Sultan dari Selir bergelar Ratu

Anak Laki laki dari Pangeran Raja bergelar Elang, Anak Perempuan bergelar Ratu

Anak Laki laki dari Pangeran bergelar Elang, Anak Perempuan bergelar Ratu

Anak Laki laki dari Elang Raja bergelar Elang, Anak Perempuan bergelar Ratu

Anak Laki laki dari Elang bergelar Elang, Anak Perempuan bergelar Ratu Jika Elang menjadi pegawai pemerintah berubah menjadi RadenGolongan Kiai tidak dapat diangkat menjadi Pangeran

Laki laki Perempuan

1. Pangeran Raja Gusti Pangeran Ratu Raja Gusti Putri = Gusti Raden Ayu 2. Pangeran, Elang Raja Pangeran Ratu Putri = RadenAyu3. Elang, Ratu Bagus (Tubagus) Raden Raden Raden = Mas Ayu

4. Kiai Kiai Nyai Nyai

Banten

Banten dibedakan menjadi 2 golongan yaitu golongan Ratu Bagus (Tubagus) dan Kiai bagi laki laki atau Ratu dan Nyai bagi perempuanPermaisuri dari Sultan bergelar Ratu.

Selir dari Sultan bergelar Ratu dan Nyai.

Putra Mahkota bergelar Pangeran Ratu Anak Laki laki bagi Sultan dari Permaisuri dan Selir bergelar Ratu Bagus (Tubagus) dan dapat diangkat menjadi Pangeran. Anak Sultan tidak dibedakan anak dari Permaisuri dan Seliir, Sulung atau Bungsu. Anak Perempuan bagi Sultan dari Permaisuri dan Selir bergelar RatuAnak Laki laki dari Pangeran bergelar Tubagus, Anak Perempuan bergelar Ratu

Anak Laki laki dari Tubagus bergelar Tubagus, Anak Perempuan bergelar Ratu. Jika Tubagus menjadi pegawai pemerintah gelarnya berubah menjadi Raden. Misal Tubagus Arifin bergelar Raden Adipati Mandurareja Bupati Serang

Golongan Kiai tidak dapat diangkat menjadi Pangeran

PalembangPalembang dibedakan menjadi 2 golongan yaitu golongan Raden dan Kiai bagi laki laki atau Raden Ayu dan Nyai bagi perempuanPermaisuri dari Sultan bergelar Ratu. Permaisuri dapat dari golongan Raden Ayu dan Nyai

Selir dari Sultan bergelar Raden Ayu dan Nyai. Putra Mahkota bergelar Pangeran RatuAnak Laki laki bagi Sultan dari Permaisuri dan Selir bergelar Raden dan dapat diangkat menjadi Pangeran. Anak Sultan tidak dibedakan anak dari Permaisuri dan Seliir, Sulung atau Bungsu. Anak Perempuan bagi Sultan dari Permaisuri dan Selir bergelar Raden Ayu

Anak Laki laki dari Pangeran bergelar Raden, Anak Perempuan bergelar Raden Ayu

Anak Laki laki dari Raden bergelar Raden, Anak Perempuan bergelar Raden Ayu

Sebelum berdirinya Kesultanan Palembang (1700M) belum ada gelar Raden, yang ada hanya gelar Ki Mas. Gelar Ki Mas diangkat menjadi Raden. Gelar Mas Ayu diangkat menjai Raden AyuGolongan Kiai tidak dapat diangkat menjadi Pangeran

BanjarPalembang dibedakan menjadi 2 golongan yaitu golongan Raden dan Kiai bagi laki laki atau Putri dan Nyai bagi perempuanPermaisuri dari Sultan bergelar Ratu

Selir dari Sultan bergelar Putri dan Nyai. Putra Mahkota bergelar Pangeran Ratu atau Sultan MudaAnak Laki laki bagi Sultan dari Permaisuri dan Selir bergelar Raden dan dapat diangkat menjadi Pangeran. Anak Sultan tidak dibedakan anak dari Permaisuri dan Seliir, Sulung atau Bungsu. Anak Perempuan bagi Sultan dari Permaisuri dan Selir bergelar Putri

Anak Laki laki dari Pangeran bergelar Raden, Anak Perempuan bergelar Putri

Anak Laki laki dari Raden bergelar Raden, Anak Perempuan bergelar Putri

Gelar Gusti di Banjar merupakan gelar bagi putra atau keturunan Sultan sejak 1800M. Gelar Gusti menggantikan gelar Putri dan RadenAnak Laki laki dari Gusti bergelar Gusti, Anak Perempuan bergelar Gusti. Gelar Gusti jika perempuan setingkat dengan Putri dan jika Laki laki setingkat dengan Raden dan dapat diangkat menjadi PangeranAnak Laki laki dari Pangeran bergelar Gusti, Anak Perempuan bergelar Gusti

Golongan Kiai tidak dapat diangkat menjadi Pangeran

Dewa Agung gelar khusus bagi Raja Klungkung Bali sejak 1680M (keturunan Kresna Kepakisan dari Jawa).

Dewa, Putra atau keturunan bagi Dewa dari Permaisuri.

Cokorda, Putra atau keturunan bagi Dewa dari Selir. Putra atau keturunan bagi Cokorda dari Permaisuri.

Anak Agung, Putra atau keturunan bagi Cokorda dari selir.

Anak sebutan bagi orang biasaGusti Agung gelar bagi para Raja Bali (keturunan Arya dari Jawa). Gusti Agung setingkat dengan Dewa Agung

Gusti, Putra atau keturunan bagi Gusti dari Permaisuri. Gusti setingkat dengan DewaBandara, Putra atau keturunan bagi Gusti dari Selir. Putra atau keturunan bagi Bandara dari Permaisuri. Bandara setingkat dengan CokordaRaden, Putra atau keuturunan bagi Bandara dari Selir. Raden setingkat dengan Anak AgungMas setingkat dengan AnakSistem Patrileneal Gelar keturunan Perempuan Gelar keturunan Laki laki Sistem Parental Gelar keturunan Perempuan Gelar keturunan Laki laki 1. Sultan Cirebon Ratu Elang Susuhunan Mataram Raden Raden

2. Sultan Banten Ratu Ratu Bagus (Tubagus)

3. Sultan Palembang Raden Ayu Raden

4. Sultan Banjar Putri Raden

Gusti Gusti

Dalam sistem Parental, gelar Ratu / Gusti setara dengan PanembahanDalam sistem Patrilineal, gelar Ratu / Gusti setara dengan Pangeran

Dalam sistem Jawa yang berhak memberikan gelar Ratu kepada anak perempuannya adalah seseorang yang bergelar Sultan atau setidaknya Panembahan. Demak, Pajang, Mataram

Dalam sistem Banten Cirebon, seorang Pangeran dan Raden dapat juga memberikan gelar Ratu kepada anak perempuanya. Meniru sistem Syarif dan Syarifah dari Arab. Sehingga gelar Ratu menjadi terdegradasi

Dalam sistem Mataram, Kutai, Malayu gelar Syarif dibawah gelar Raden dan Tengku. Gelar Raden setingkat dengan gelar Sayid yang mana diatas gelar Syarif

1. Susuhunan Sultan Sultanah Gusti Raden Ayu

2. Panembahan Raja/Ratu Rani/Ratu Bandara Raden Ayu

3. Pangeran Putra Putri Raden Ayu

4. Raden Raden Raden Mas Ayu

5. Kiai Kiai Nyai Nyai

Perempuan Laki-Laki

1. Kanjeng Sultanah (Reign) Kanjeng Sultan = Sultan Agung

2. Gusti Ratu (Consort) Gusti Panembahan = Panembahan Ratu = Panembahan Agung3. Gusti Raden Ayu = Gusti Putri = Bandara Ratu = Ratu Mas = Ratu Raja Gusti Pangeran = Pangeran Ratu = Pangeran Agung = Bandara Panembahan = Panembahan Mas = Sultan 4. Bandara Raden Ayu = Gusti = Bandara Putri = Ratu (Parental) Bandara Pangeran = Pangeran Mas = Panembahan5. Raden Ayu = Bandara = Putri = Ratu (Patrilineal) Pangeran = Elang Raja

6. Mas Ayu = Raden = Dayang Raden = Ratu Bagus (Tubagus) = Elang7. Nyai Kiai

Sistem ParentalPerempuanGusti Raden Ayu Gusti Raden Mas Harya

Gusti Raden Ajeng Gusti Raden Mas

Bandara Raden Ayu = Gusti Bandara Raden Mas Harya = GustiBandara Raden Ajeng Bandara Raden Mas

Raden Ayu = Bandara Raden Mas Harya = BandaraRaden Ajeng Raden Mas = Raden Arya Mas Ayu = Raden Raden = Arya Mas Ajeng = (Raden) Rara = Nyai Mas (Raden) Bagus = Kiai Mas

Nyai = Mas Kiai = MasPermaisuri Sultan Jawa : Gusti Ratu

Anak Perempuan bagi Sultan dari Permaisuri : Gusti Raden Ayu

Selir Sultan : Bandara Raden Ayu

Raden Ayu

Mas Ayu

Mas Ajeng

Kanjeng Gusti Raden Mas Harya menjadi Kanjeng Gusti Panembahan menjadi Kanjeng Susuhunan (Sultan Agung Sepuh)Gusti Raden Mas Harya menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Harya menjadi Kanjeng Sultan (Sultan Agung Anum)Gusti Raden Mas menjadi Kanjeng Guti Pangeran menjadi Kanjeng Gusti Panembahan menjadi Kanjeng Susuhunan (Sultan Agung Sepuh)

Bnndara Raden Mas menjadi Kanjeng Bandara Pangeran menjadi Kanjeng Bandara Panembahan menjadi Kanjeng Gusti Panembahan (Sultan Gede Sepuh) menjadi Sultan Agung SepuhRaden Mas menjadi Kanjeng Pangeran menjadi Kanjeng Panembahan menjadi Kanjeng Bandara Panembahan (Sultan Sepuh) menjadi Sultan Gede Sepuh menjadi Sultan Agung SepuhGusti menjadi Gusti Pangeran menjadi Gusti Panembahan menjadi Sultan Agung Anum

Bandara menjadi Bandara Pangeran menjadi Bandara Panembahan menjadi Sultan Gede Anum menjadi Sultan Agung Anum Raden menjadi Pangeran menjadi Panembahan menjadi Sultan Anum menjadi Sultan Gede Anum menjadi Sultan Agung Anum

Gusti Raden Mas menjadi Kanjeng Gusti Pangeran, Gusti Raden Mas Harya menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Harya Gusti Raden Ayu / Gusti Putri menjadi Gusti RatuGusti menjadi Gusti Pangeran Gusti menjadi Gusti Raden Ayu / Gusti Putri

Bandara Raden Mas menjadi Kanjeng Bandara Pangeran, Bandara Raden Mas Harya menjadi Kanjeng Bandara Pangeran Harya Bandara Raden Ayu / Bandara Putri menjadi Bandara Ratu Bandara menjadi Bandara Pangeran Bandara menjadi Bandara Raden Ayu /Bandara Putri

Raden Mas menjadi Kanjeng Pangeran, Raden Mas Harya menjadi Kanjeng Pangeran Harya Raden Ayu / Putri menjadi RatuRaden menjadi Pangeran, Raden menjadi Raden Ayu / Putri

(Kiai) Mas menjadi Raden (Nyai) Mas menjadi RadenAdipati, Tumenggung, Panji, Riya, Ngabehi adalah nama pangkat Jabatan Adipati setingkat dengan TumenggungPanji setingkat dengan RiyaPangeran = Amir = Nawab = Wali = Prince = Gubernur

Patih disebut juga sebagai Hariya Patih. Paih Surakarta dan Yogyakarta biasanya bergelar Kanjeng Raden Arya (KRA) setingkat dengan Pangeran (P). Pensiunan Patih dapat diangkat menjadi Kanjeng Pangeran (KP) misal KP Danurejo Kanjeng Pangeran-Adipati (KPA) = Gelar Gubernur yang mengepalai suatu daerah. Biasanya Gubernur daerah Mancanagara

Kanjeng Pangeran-Tumenggung (KPT) = Gelar Gubernur yang mengepalai suatu daerah. Biasanya Gubernur daerah Nagara Agung

Kanjeng Raden-Adipati (KRA) = Gelar Bupati yang mengepalai suatu daerah. Biasanya Bupati daerah MancanagaraKanjeng Raden-Tumenggung (KRT) = Gelar Bupati yang mengepalai suatu daerah. Biasanya Bupati daerah Nagara AgungKanjeng Gusti Pangeran Arya-Adipati = Pangeran Mardika/Otonom seperti KGPAA Mangku Nagara, KGPAA Paku AlamKanjeng Pangeran Arya-Adipati = Gubernur Otonom setingkat MenteriKanjeng Raden Arya-Adipati = Bupati Otonom setingkat Bupati NayakaTingkat Jabatan Keraton Jabatan Gelar Golongan Raden Gelar Golongan Kiai = Mas (Orang Biasa)

1. Narendra Kanjeng Sultan

2. Patih Kanjeng Raden Arya (KRA)

3. Bupati Nayaka (Bupati Riya Inggil) Kanjeng Raden Arya-Tumenggung (KRAT) Kanjeng Mas-Tumenggung (KMT)

4. Bupati Sepuh Kanjeng Raden-Tumenggung (KRT) Kanjeng Mas-Tumenggung (KMT)

5. Bupati Anum Raden-Tumenggung (RT) Mas-Tumenggung (MT)

6. Riya Bupati Anum Raden-Riya Mas Riya

6. Wedana Raden-Ngabehi Mas-Ngabehi

7. Panewu Mas Ngabehi

9. Mantri Mas Ngabehi10. Lurah Mas Lurah

11. Bekel Mas Bekel

12. Jajar Mas

13. Magang (Calon Abdi Dalem)

Seluruh Abdi Dalem dari keraton mempunyai tingkat kedudukan yang sama. Tidak memperhatikan tingkat kebangsawanannya baik gdari golongan Raden, Mas. Yang membedakan adalah tingkat Jabatannya

Sebelum Kemerdekaan Indonesia ,yang menjabat Bupati hanya golongan Raden saja

Ketika pertama kali masuk menjadi Abdi Dalem tidak boleh menduduki jabatan lebih dari Wedana

Gelar Raden merupakan keturunan Bupati sebelum berdirinya Republik Indonesia

Gelar Raden dapat hilang apabila ayah tidak mau menyandang gelar RadenGelar Raden berhak disandang oleh :

1. Bupati (sebelum kemerdekaan)

2. Anak Laki-laki dan Perampuan dari Bupati

3. Cucu Laki-laki dan Perempuan dari anak Laki laki Bupati. Cucu laki-laki dan Perempuan dari anak Perempuan Bupati (Khusus bagi Bupati Jawa Tengah dan Jawa Timur)

4. Cicit Laki-laki dari Perempuan dari keturunan Laki-laki Bupati

Gelar Kehormatan yang diberikan oleh Keraton. Gelar ini tidak dapat diwariskan pada keturunan

1. Kanjeng Pangeran Arya (KPA) 1. Dato Sri Paduka Dato Laila Utama

2. Kanjeng Pangeran (KP) 2. Dato Sri Tingkat 1 Dato Laila Laila = Putri /Pangeran

3. Kanjeng Raden Arya (KRA) (Tingkat Pangeran) 3. Dato Sri Tingkat 2

4. Kanjeng Raden Arya-Tumenggung (KRAT) (Tingkat Bupati Riya) 4. Dato Paduka5. Kanjeng Raden-Tumenggung (KRT) (Tingkat Bupati Sepuh) 5. Dato (Tumenggung)

6. Raden-Tumenggung (KRT) (Tingkat Bupati Anum) 6. Dato

Sejak Paku Buwana X, gelar kehormatan ini diberikan pada bangsawan di luar Jawa. Khusus diluar pengaruh budaya Jawa diberikan penyesuaian nama misal daerah Melayu.

1. Tengku, Tunku = Kanjeng Pangeran Harya (KPH)

2. Tun = Kanjeng Pangeran (KP)

3. Dato Sri, Tan Sri = Pangeran (P)

4. Dato, (Su)Tan = Raden (R)

Tengku merupakan gelar Putra dan keturunan Sultan, Tengku setingkat dengan Raden, bila diangkat menjadi Pangeran bergelar KPHTunku merupakan gelar Putra dan keturunan Bendahara dan Tumenggung yang kemudian menjadi naik tahta menjadi Sultan, Tunku setingkat dengan Raden, bila diangkat menjadi Pangeran bergelar KPHBendahara di Kesultanan Melayu bergelar Dato Sri atau Tan Sri misal Tan Sri Lanang. Pensiunan Bendahaara bergelar menjadi Tun misal Tun Perak. Gelar Tun juga dipakai untuk Gubernur Perserikatan Malaka dan Penang

Tingkat Gelar Laki-laki Perempuan 1. Kanjeng Sultan (Sovereign) Kanjeng Sultanah (Sovereign)

2. Gusti Panembahan (Royal Prince) Gusti Ratu (Royal Princess)

3. Gusti Pangeran = Bandara Panembahan (Royal Prince) Gusti Raden Ayu = Gusti Putri = Bandara Ratu (Royal Princess)

4. Bandara Pangeran= Panembahan (Prince) Bandara Raden Ayu = Bandara Putri = Ratu (Princess)

5. Pangeran (Prince) Raden Ayu = Putri (Princess)

Tingkat Gelar Tingkat Gelar Title Style

1. Gusti Raden Mas Kanjeng Gusti Panembahan Gusti Raden Ajeng Kanjeng Gusti Ratu Prince Royal Royal Highness

(Gusti Panembahan) Kanjeng Gusti Pangeran Harya (Gusti Ratu) Gusti Kanjeng Ratu Royal Highness

2. Gusti Raden Mas Gusti Pangeran Harya Gusti Raden Ajeng Kanjeng Gusti Putri Prince Royal Royal Highness

(Gusti Pangeran) Kanjeng Bandara Pangeran Harya (Gusti Putri) Gusti Raden Ayu/Gusti Kanjeng Putri Royal Highness

3. Bandara Raden Mas Bandara Pangeran Harya Bandara Raden Ajeng Kanjeng Bandara Raden Ayu Prince Highness

(Bandara Pangeran) Kanjeng Pangeran Harya (Bandara Putri) Bandara Raden Ayu Highness

4. Raden Mas Bandara Raden Mas Harya/Pangeran Harya Raden AjengPrince Kanjeng Raden Ayu Prince Serene Highness

(Pangeran) Kanjeng Raden Mas Harya/Pangeran (Putri) Raden Ayu Serene Highness

5. Raden Mas Raden Mas Harya Excelency (Bupati) Raden Mas Excelency Sultan Hamengku Buwana dari Yogyakarta (Non Sovereign) bergelar Royal Highness, jika berdaulat (Sovereign) bergelar Majesty

Gelar Permaisuri Sultan Yogyakarta yaitu Gusti Kanjeng Ratu memperoleh gelar Royal Highness

Gelar Putera Mahkota Yogyakarta yaitu Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anum Amangku Nagara memperoleh gelar Royal Highness

Putera Puteri Sultan dari Permaisuri bergelar Royal Highness

Gelar Paku Alam yaitu Kanjeng Gusti Pangeran Arya Adipati memperoleh gelar Royal Highness

Gelar Permaisuri Paku Alam yaitu Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati memperoleh gelar Highness

Putera Mahkota Paku Alam yaitu Bandara Pangeran Harya Suryadilaga bergelar Highness

Putera Puteri Paku Alam dari permaisuri bergelar Highness

Moeslem Dynasty (Ottoman-Rum, Persia, Mughal India) Chinese Dynasty

Title Style Title Style Title Style Title Style

1. Padishah (Sovereign) Imperial Majesty Sultan (Sovereign) Royal Majesty Huang Di (Sovereign) Imperial Majesty Wang (Sovereign) Royal Majesty

2. Shah-zada Sultan (Son) Imperial Highness Sultan (Non Sovereign) Royal Highness Qin-wang (Son) Imperial Highness Wang (Non Sovereign) Royal Highness

3. Shahzada (Grandson) Imperial Highness Sultan-zada (Son) Royal Highness Jun-wang (Grandson) Imperial Highness Wang-ja (Son) Royal Highness

4. Grand Vizier Highness Highness Beile (Great Grandson) Highness Highness

Russia Britain

Title Style Title Style

1. Emperor (Sovereign) Imperial Majesty King (Sovereign) Royal Majesty

2. Grand Duke (Son) Imperial Highness Prince Royal (Son) Royal Highness Arch Duke Imperial/Royal Highness

3. Grand Duke (Grandson) Imperial Highness Prince Royal (Grandson) Royal Highness Grand Duke /Grand Prince Royal Highness

4. Prince Highness Prince (Great Grandson) Highness Duke/Prince Highness

Emperor (Imperial) was primus inter pares (first among equal) between Kings (Royal)

Susuhunan (Imperial) was first among equal between Sultans (Royal) in Java

Padishah (Imperial), Sultan (Royal)

Bupati Nayaka Jero dan Anom-anom Jero, gelar Ningrat, pangkat TumenggungBupati Nayaka Jaba dan Anom-anom Jaba, gelarnya Nagara, pangkat Tumenggung. Kliwon Nayaka Jaba Jero Kliwon Anom-anom Jaba Jero, gelar Pura, pangkat Ngabehi. Kliwon Polisi, gelar Wadana, pangkat Ngabehi Panewu Jaba, gelar Praja, pangkat Ngabehi..Mantri Keparak Kiwa, gelarnya Sura, pangkat Ngabehi. Mantri Keparak Tengen, gelarnya Jaya, pangkat Ngabehi Mantri Gedong Kiwo, gelar Karta. pangkat Ngabehi.Mantri Gedhong Tengen, gelar Wiryo, pangkat Ngabehi. Mantri Bumi, gelar Reksa, pangkat NgabehiMantri Sewu, gelar Wangsa, pangkat Ngabehi Mantri Panumping, gelar Mangun, pangkat Ngabei Mantri Gede, gelar Suta, pangkat Ngabehi Panewu Mantri Jaksa, gelar Pradata, pangkat NgabehiPanewu Mantri Polisi Kabupaten, gelar Pranata, pangkat Ngabehi Panewu Mantri Hordenas, gelar Atma, pangkat Ngabehi Panewu Mantri Carik, gelar Sastra, pangkat Ngabehi Panewu Mantri Kebayan, gelar Cundhakan, pangkat NgabehiPanewu Mantri Keraton, gelar Hamong, pangkat Ngabehi Panewu Mantri Panegar, gelar Tali, pangkat Ngabehi Panewu Mantri Gamel, gelar Kuda, pangkat Ngabehi Panewu Mantri Kalang, gelar Margasa, pangkat NgabehiPanewu Mantri Narawreksa, gelar Wrekso, pangkat Ngabehi Panewu Mantri Gedong, gelar Karya, pangkat Ngabei Panewu Mantri Panadhon, gelar Bau, pangkat Mas Ngabei Panewu Mantri Kemasan, gelar Citra, Panewu Mantri Bekel Jajar Gendhek Kiwo, gelar Duta Panewu Mantri Bekel Jajar Gendhek Tengen, gelar Duta Panewu Mantri Gerji, gelar Gerjita/Busana, Panewu Mantri Gandhing Mataram, gelar Harja, Panewu Mantri Kebondharat, gelar Puspita / HudyanaPanewu Mantri Kepatihan, gelar Wira, Panewu Mantri Jimat, gelar Hastana,

Panewu Mantri Juru, gelar Raga,Panewu Mantri Niyaga Kasepuhan, gelar Pangrawit, Panewu Mantri Niyaga Kabupaten dan Kepatihan, gelar Prandaga, Panewu Mantri Ngarep gelar Braja, Panewu Mantri Carik Limalasan, gelar Sastra, Panewu Mantri Jagal Sudagar, gelar Maesa, Panewu Mantri Tuwaburu, gelar Wana, Panewu Mantri Pandhe Empu, gelar Sukatga / Palu, Panewu Mantri Srati, gelar Denta / Dirada, Panewu Mantri Pangukir, gelar Gurita / Pangreka, Panewu Mantri Undhagi, gelar Wignya, Panewu Mantri Mranggi, gelar Galuh / Wirangka,` Panewu Mantri Ukiran, gelar Jara / Salembar, Panewu Mantri Niti, gelar Niti, Panewu Mantri Kundhi, gelar Kisma, Panewu Mantri Sayang, gelar Drumeksa, Panewu Mantri Panyungging, gelar Warna, Panewu Mantri Pambubut, gelar Gapyuk, Panewu Mantri Pangrukmi, gelar Kencana, Panewu Mantri Pangembang, gelar Gebyar, Panewu Mantri Ngukirwatu, gelar Jlagra / Sela, Panewu Mantri Anom, gelar Saksana / Caraka, Panewu Gendhing, gelar Guna, Panewu Dhalang, gelar Redi, Panewu Mantri Bong Supi, gelar Panyidang, Kaliwon Dokter, gelar Pura, Panewu Mantri Dokter, gelar Husada, Panewu Mantri Tukang Batu, gelar Buda, Panewu Mantri Jurukunci, gelar Hastana,

Gelar dan Jabatan di Serat Wadu Aji di klasifikasikan dalam beberapa bidang :

Bidang Pemerintahan

Jabatan bidang pemerintahan adalah jabatan yang diemban seorang dilingkungan Kraton dalam administrasi pemerintahan kerajaan.

1. Patih, berarti parentah, berhak memerintah , memiliki kemampuan terhadap peraturan negara, memiliki wewenang dan kekuasaan untuk menyampaikan dan menyempurnakan perintah raja. Dalam serta Undang-undang Pranatan disebutkan seorang patih bertugas mencari jalan terbaik yang berkewajiban menguasai kondisi kerajaan. Karena cakupannya yang luas dalam menjalankan tugasnya ada dua jabatan patih, yaitu Patih Jero dan Patih Jaba.

2. Adipati : sesorang yang mendapatkan kekuasaan dan mendapat perintah langsung dari patih untuk menyampaikan kebawahannya. Dalam pemerintahan seorang Adipati juga dapat disebut sebagai patih, dan dalam keprajuritan adipati merupakan panglima prajurit

3. Tumenggung, merupakan pimpinan yang bertanggung jawab dan berhak memeriksa segala tindakan raja. Tumenggung juga berkewajiban merawat senjata milik raja serta bertanggung jawab atas perilaku baik-buruk temannya. Tumenggung adalah kontroler bagi raja, baik yang terbuka maupun rahasia.

4. Ngabehi adalah jabatan seseorang yang betugas menyatukan atau mengkoordinir pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam lingkungan istana.

5. Tandha Moi, adalah jabatan bagi seseorang yang berwenang memberikan tandha kepangkatan serta memberi pengarahan dalam bidang pekerjaan mulai yang besar sampai yang kecil.6. Palimpingan, bertugas membuat arah kebijakan negara sehingga arah dan tujuan negara dapat tercapai.

7. Palingsingan, bertugas menempatkan para abdi yang memiliki jabatan khusus di lingkungan istana, jadi meskipun faktor keturunan sangat berpengaruh namun hak ada pada Palingsingan untuk menempatkan jabatan khusus kerajaan.8. Pasingsingan, bertugas menempatkan para abdi di lingkungan istana

9. Pakulupan, disebut juga pemagangan, orang yang berhak memerintah para abdi calon pegawai (Magang) di lingkungan istana.

10. Bupati, (bawahan perintah) di bawah patih yang memiliki otonomi sendiri dalam menjalankan pemerintahannya. Dalam menjalankan tugasnya seorang bupati berpedoman pada perintah raja dan patih. Jabatan bupati dapat diisi oleh sentana dalem yang gelarnya disesuaikan dengan tingkatan keturunan11. Hariya Pepati, berarti wedana parentah, yaitu orang yang diberi kepercayaan menerima perintah dan melakukan perintah, peraturan yg harus diketahui secara luas dalam dan luar istana. Bertugas mengatur pekerjaan para wedana.12. Wedana, berarti pemuka. Pimpinan yang berhak sebagai perantara pekerjaan serta wajib jadi teladan. Wewenang dan kekuasaanya menjalankan semua perintah dari kerajaan untuk diteruskan pada bawahannya serta melayani perkara yang dibawa ke kantor atau kerajaan

13. Kaliwon, memiliki beberapa pengertian. Dapat diartikan orang yang kapiji (kepilih) ia berhak menerima perintah dari bupati. Kaliwon juga diartikan sebagai pemimpin pedesaan dibawah bupati dengan gaji seluas 2000 karya.

14. Panewu, sebutan bagi seorang yang berada di bawah Kaliwon, ia menerima perintah dari atasan langsung dalam hal ini kaliwon untuk disampaikan kepada kelompok bawahannya. Panewon juga disesuaikan dengan gaji seluas 1000 karya.15. Kabayan, bertugas menyampaikan perintah dari atasan kepada bawahan.

16. Mantri Panglima, disebut juga Mantri Manca Gangsal, yaitu pejabat atau pembesar menteri luar desa, maksudnya pengawas hutan dan berpangkat mantri. Mantri panglima memperoleh tanah lungguh seluas 250 karya.

17. Umbul, memperoleh tanah lungguh seluas 100 karya

18. Bubuyut, seseorang yang menjadi teladan di desa, serta berkedudukan sebagai paneket, Bubuyut memperoleh tanah lungguh seluas 50 karya.

19. Aden-aden, perantara orang pedesaan ke pemerintah atau negara. Aden-aden berkedudukan sebagai panglawe. Ia mendapatkan tanah lungguh seluas 25 karya.

20. Lurah, disebut pula Kapala. Ia berhak menjadi pemimpin orang pedesaan. Lurah memperoleh tanah lungguh seluas 12,5 karya.

21. Patinggi, memiliki hak memberi pangkat serta pekerjaan bagi orang kecil di pedesaan yang dibawah perintahnya. Patinggi memperoleh tanah lungguh seluas 6,25 karya.

22. Bekel, memelihara baik buruknya desa maupun kelancaran dalam menjalankan peraturan serta kewibawaan desa. Bekel memperoleh tanah lungguh seluas 3,125 karya.

23. Sikep, orang kecil yang punya pekerjaan tetapi tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Sikep memperoleh tanah lungguh seluas 1,5 karya.

Bidang Keamanan atau keprajuritan

Untuk menjaga keutuhan serta keamanan negara maka bidang pertahanan dan keamanan sangat penting, berikut jabatan di bidang kea