Top Banner

of 26

Tinpus Head Injury

Mar 02, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/26/2019 Tinpus Head Injury

    1/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Anestesiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mendasari berbagai tindakan

    meliputi pemberian anestesi, penjagaan keselamatan penderita yang mengalami pembedahan,

    pemberian bantuan hidup dasar, pengobatan intensif pasien gawat, terapi inhalasi dan

    penanggulangan nyeri menahun. Bersama-sama cabang kedokteran lain serta anggota

    masyarakat ikut aktif mengelola bidang kedokteran gawat darurat.

    Pasien yang akan menjalani anestesi dan pembedahan (elektif atau darurat) harus

    dipersiapkan dengan baik. Pada prinsipnya dalam penatalaksanaan anestesi pada suatu

    operasi terdapat beberapa tahap yang harus dilaksanakan yaitu preanestesi yang terdiri dari

    persiapan mental dan fisik pasien, perencanaan anestesi, menentukan prognosis dan persiapan

    pada hari operasi. ahap penatalaksanaan anestesi yang terdiri dari premedikasi, masa

    anestesi dan pemeliharaan. !erta tahap pemulihan dan perawatan pasca anestesi.

    "edera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau

    tanpa disertai perdarahan interstitial dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya

    kontinuitas otak.

    1

  • 7/26/2019 Tinpus Head Injury

    2/26

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Cedera Kepala

    1. Pengertian Cedera Kepala

    "edera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau

    tanpa disertai perdarahan interstitial dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya

    kontinuitas otak (#utta$in %&&'). #enurut Brain njury Assosiation of America, %&&.

    "edera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala bukan bersifat congenital ataupun

    degenerati*e, tetapi disebabkan serangan+benturan fisik dari luar yang dapat mengurangi atau

    mengubah kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi

    fisik. "edera kepala atau trauma kepala adalah gangguan fungsi normal otak karena trauma

    baik trauma tumpul maupun trauma tajam. efisit neorologis terjadi karena robeknya

    substansia alba, iskemia dan pengaruh massa karena hemoragig, serta edema cereblal

    disekitar jaringan otak. (B.Batticaca, %&&')

    "edera kepala sedang ( "! ) adalah trauma kepala yang diikuti oleh kehilangan

    kesadaran atau kehilangan fungsi neorologis seperti misalnya daya ingat atau penglihatan

    dengan sekor "! /-01, yang di buktikan dengan pemeriksaan penunjang " !can kepala.( A2! %&&3 ).

    2. Penyebab edera !epala

    "edera kepala disebabkan oleh

    a. ecelakaan lalu lintas

    b. 4atuh

    c. rauma benda tumpul

    d. ecelakaan kerja

    e. ecelakaan rumah tangga

    f. ecelakaan olahraga

    g. rauma tembak dan pecahan bom (insberg, %&&5)

    2

  • 7/26/2019 Tinpus Head Injury

    3/26

    ". Pat#$i%i#l#gi edera !epala

    #enurut arwoto (%&&5 6 0%5) adanya cedera kepala dapat mengakibatkan kerusakan

    struktur, misalnya kerusakan pada paremkim otak, kerusakan pembuluh darah,perdarahan,

    edema dan gangguan biokimia otak seperti penurunan adenosis tripospat,perubahan

    permeabilitas faskuler.

    Patofisiologi cedera kepala dapat di golongkan menjadi % yaitu cedera kepala primer

    dan cedera kepala sekunder. "edera kepala primer merupakan suatu proses biomekanik yang

    dapat terjadi secara langsung saat kepala terbentur dan memberi dampak cedera jaringan

    otak. "edera kepala primer adalah kerusakan yang terjadi pada masa akut, yaitu terjadi segera

    saat benturan terjadi. erusakan primer ini dapat bersifat ( fokal ) local, maupun difus.

    erusakan fokal yaitu kerusakan jaringan yang terjadi pada bagian tertentu saja dari kepala,

    sedangkan bagian relati*e tidak terganggu. erusakan difus yaitu kerusakan yang sifatnya

    berupa disfungsi menyeluruh dari otak dan umumnya bersifat makroskopis.

    "edera kepala sekunder terjadi akibat cedera kepala primer, misalnya akibat

    hipoksemia, iskemia dan perdarahan.Perdarahan cerebral menimbulkan hematoma, misalnya

    7pidoral 8ematom yaitu adanya darah di ruang 7pidural diantara periosteum tengkorak

    dengan durameter,subdural hematoma akibat berkumpulnya darah pada ruang antara

    durameter dengan sub arakhnoit dan intra cerebal hematom adalah berkumpulnya darah

    didalam jaringan cerebral.

    &. Kla%i$i!a%i Cedera Kepala

    "edera kepala dapat diklasifikasikan dalam berbagai aspek yang secara deskripsi

    dapat dikelompokkan berdasar mekanisme, morfologi, dan beratnya cedera kepala. (AB,

    %&&3).

    a. Berdasarkan mekanismenya cedera kepala dikelompokkan menjadi dua yaitu

    0). cedera kepala tumpul.

    "edera kepala tumpul biasanya berkaitan dengan kecelakaan lalu lintas, jatuh+pukulan

    benda tumpul. Pada cedera tumpul terjadi akselerasi dan decelerasi yang menyebabkan otak

    bergerak didalam rongga kranial dan melakukan kontak pada protuberas tulang tengkorak.

    %). "edera tembus.

    "edera tembus disebabkan oleh luka tembak atau tusukan. (AB, %&&3)

    3

  • 7/26/2019 Tinpus Head Injury

    4/26

    b. Berdasarkan morfologi cedera kepala.

    "edera kepala menurut (andian, %&00). apat terjadi diarea tulang tengkorak yang

    meliputi

    0). 2aserasi kulit kepala

    2aserasi kulit kepala sering didapatkan pada pasien cedera kepala. ulit kepala+scalp

    terdiri dari lima lapisan (dengan akronim !"A2P) yaitu skin, connecti*e tissue dan

    perikranii. iantara galea aponeurosis dan periosteum terdapat jaringan ikat longgar yang

    memungkinkan kulit bergerak terhadap tulang. Pada fraktur tulang kepala, sering terjadi

    robekan pada lapisan ini. 2apisan ini banyak mengandung pembuluh darah dan jaringan ikat

    longgar, maka perlukaan yang terjadi dapat mengakibatkan perdarahan yang cukup banyak.

    %). 9raktur tulang kepala

    9raktur tulang tengkorak berdasarkan pada garis fraktur dibagi menjadi

    a). 9raktur linier

    9raktur linier merupakan fraktur dengan bentuk garis tunggal atau stellata pada tulang

    tengkorak yang mengenai seluruh ketebalan tulang kepala. 9raktur lenier dapat terjadi jika

    gaya langsung yang bekerja pada tulang kepala cukup besar tetapi tidak menyebabkan tulang

    kepala bending dan tidak terdapat fragmen fraktur yang masuk kedalam rongga intrakranial.

    b). 9raktur diastasis

    9raktur diastasis adalah jenis fraktur yang terjadi pada sutura tulamg tengkorak yang

    mengababkan pelebaran sutura-sutura tulang kepala. 4enis fraktur ini sering terjadi pada bayi

    dan balita karena sutura-sutura belum menyatu dengan erat. 9raktur diastasis pada usia

    dewasa sering terjadi pada sutura lambdoid dan dapat mengakibatkan terjadinya hematum

    epidural.

    c). 9raktur kominutif

    9raktur kominutif adalah jenis fraktur tulang kepala yang meiliki lebih dari satu

    fragmen dalam satu area fraktur.

    d). 9raktur impresi

    9raktur impresi tulang kepala terjadi akibat benturan dengan tenaga besar yang

    langsung mengenai tulang kepala dan pada area yang kecal. 9raktur impresi pada tulang

    kepala dapat menyebabkan penekanan atau laserasi pada duremater dan jaringan otak, fraktur

    impresi dianggap bermakna terjadi, jika tabula eksterna segmen yang impresi masuk dibawah

    tabula interna segmen tulang yang sehat.

    4

  • 7/26/2019 Tinpus Head Injury

    5/26

    e). 9raktur basis kranii

    9raktur basis kranii adalah suatu fraktur linier yang terjadi pada dasar tulang

    tengkorak, fraktur ini seringkali diertai dengan robekan pada durameter yang merekat erat

    pada dasar tengkorak. 9raktur basis kranii berdasarkan letak anatomi di bagi menjadi fraktur

    fossa anterior, fraktur fossa media dan fraktur fossa posterior. !ecara anatomi ada perbedaan

    struktur di daerah basis kranii dan tulang kalfaria. urameter daerah basis krani lebih tipis

    dibandingkan daerah kalfaria dan durameter daerah basis melekat lebih erat pada tulang

    dibandingkan daerah kalfaria. !ehingga bila terjadi fraktur daerah basis dapat menyebabkan

    robekan durameter. 8al ini dapat menyebabkan kebocoran cairan cerebrospinal yang

    menimbulkan resiko terjadinya infeksi selaput otak (meningitis). Pada pemeriksaan klinis

    dapat ditemukan rhinorrhea dan raccon eyes sign (fraktur basis kranii fossa anterior), atau

    ottorhea dan batles sign (fraktur basis kranii fossa media).

    ondisi ini juga dapat menyebabkan lesi saraf kranial yang paling sering terjadi

    adalah gangguan saraf penciuman (:,olfactorius). !araf wajah (:.facialis) dan saraf

    pendengaran (:.*estibulokokhlearis). Penanganan dari fraktur basis kranii meliputi

    pencegahan peningkatan tekanan intrakranial yang mendadak misalnya dengan mencegah

    batuk, mengejan, dan makanan yang tidak menyebabkan sembelit. 4aga kebersihan sekitar

    lubang hidung dan telinga, jika perlu dilakukan tampon steril (konsultasi ahli 8) pada

    tanda bloody+ otorrhea+otoli$uorrhea. Pada penderita dengan tanda-tanda

    bloody/otorrhea+otoli$uorrhea penderita tidur dengan posisi terlentang dan kepala miring ke

    posisi yang sehat.

    1). "edera kepala di area intrakranial.

    #enurut (obing, %&00) yang diklasifikasikan menjadi cedera otak fokal dan cedera

    otak difus.

    0). "edera otak fokal yang meliputi

    a). Perdarahan epidural atau epidural hematoma (78)

    7pidural hematom (78) adalah adanya darah di ruang epidural yitu ruang potensial

    antara tabula interna tulang tengkorak dan durameter. 7pidural hematom dapat menimbulkan

    penurunan kesadaran adanya inter*al lusid selama beberapa jam dan kemudian terjadi defisit

    neorologis berupa hemiparesis kontralateral dan gelatasi pupil itsilateral. ejala lain yang

    ditimbulkan antara lain sakit kepala, muntah, kejang dan hemiparesis.

    5

  • 7/26/2019 Tinpus Head Injury

    6/26

    b). Perdarahan subdural akut atau subdural hematom (!8) akut.

    Perdarahan subdural akut adalah terkumpulnya darah di ruang subdural yang terjadi

    akut (-1 hari). Perdarahan ini terjadi akibat robeknya *ena-*ena kecil dipermukaan korteks

    cerebri. Perdarahan subdural biasanya menutupi seluruh hemisfir otak. Biasanya kerusakan

    otak dibawahnya lebih berat dan prognosisnya jauh lebih buruk dibanding pada perdarahan

    epidural.

    c). Perdarahan subdural kronik atau !8 kronik

    !ubdural hematom kronik adalah terkumpulnya darah diruang subdural lebih dari 1

    minggu setelah trauma. !ubdural hematom kronik diawali dari !8 akut dengan jumlah

    darah yang sedikit. arah di ruang subdural akan memicu terjadinya inflamasi sehingga akan

    terbentuk bekuan darah atau clot yang bersifat tamponade. alam beberapa hari akan terjadi

    infasi fibroblast ke dalam clot dan membentuk noumembran pada lapisan dalam (korteks) dan

    lapisan luar (durameter). Pembentukan neomembran tersebut akan di ikuti dengan

    pembentukan kapiler baru dan terjadi fibrinolitik sehingga terjadi proses degradasi atau

    likoefaksi bekuan darah sehingga terakumulasinya cairan hipertonis yang dilapisi membran

    semi permeabel. 4ika keadaan ini terjadi maka akan menarik likuor diluar membran masuk

    kedalam membran sehingga cairan subdural bertambah banyak. ejala klinis yang dapat

    ditimbulkan oleh !8 kronis antara lain sakit kepala, bingung, kesulitan berbahasa dan

    gejala yang menyerupai A (transient ischemic attack).disamping itu dapat terjadi defisit

    neorologi yang berfariasi seperti kelemahan otorik dan kejang

    d). Perdarahan intra cerebral atau intracerebral hematom ("8)

    ntra cerebral hematom adalah area perdarahan yang homogen dan konfluen yang

    terdapat didalam parenkim otak. ntra cerebral hematom bukan disebabkan oleh benturan

    antara parenkim otak dengan tulang tengkorak, tetapi disebabkan oleh gaya akselerasi dan

    deselerasi akibat trauma yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah yang terletak lebih

    dalam, yaitu di parenkim otak atau pembuluh darah kortikal dan subkortikal. ejala klinis

    yang ditimbulkan oleh "8 antara lain adanya penurunan kesadaran. erajat penurunan

    kesadarannya dipengaruhi oleh mekanisme dan energi dari trauma yang dialami.

    e). Perdarahan subarahnoit traumatika (!A8)

    Perdarahan subarahnoit diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah kortikal baik

    arteri maupun *ena dalam jumlah tertentu akibat trauma dapat memasuki ruang subarahnoit

    dan disebut sebagai perdarahan subarahnoit (P!A). 2uasnya P!A menggambarkan luasnya

    kerusakan pembuluh darah, juga menggambarkan burukna prognosa. P!A yang luas akan

    6

  • 7/26/2019 Tinpus Head Injury

    7/26

    memicu terjadinya *asospasme pembuluh darah dan menyebabkan iskemia akut luas dengan

    manifestasi edema cerebri.

    %). "edera otak difus menurut (!adewa, %&00)

    "edera kepala difus adalah terminologi yang menunjukkan kondisi parenkim otak

    setelah terjadinya trauma. erjadinya cedera kepala difus disebabkan karena gaya akselerasi

    dan deselarasi gaya rotasi dan translasi yang menyebabkan bergesernya parenkim otak dari

    permukaan terhadap parenkim yang sebelah dalam. 9asospasme luas pembuluh darah

    dikarenakan adanya perdarahan subarahnoit traumatika yang menyebabkan terhentinya

    sirkulasi diparenkim otak dengan manifestasi iskemia yang luas edema otak luas disebabkan

    karena hipoksia akibat renjatan sistemik, bermanifestasi sebagai cedera kepala difus. ari

    gambaran morfologi pencitraan atau radiologi menurut (!adewa, %&00) maka cedera kepala

    difus dikelompokkan menjadi .

    a). "edera akson difus (difuse aksonal injury) DAI

    ifus a;onal injury adalah keadaan dimana serabut subkortikal yang menghubungkan

    inti permukaan otak dengan inti profunda otak (serabut proyeksi), maupun serabut yang

    menghubungkan inti-inti dalam satu hemisfer (asosiasi) dan serabut yang menghbungkan inti-

    inti permukaan kedua hemisfer (komisura) mengalami kerusakan. erusakan sejenis ini lebih

    disebabkan karena gaya rotasi antara initi profunda dengan inti permukaan .

    b). ontsuio cerebri

    ontusio cerebri adalah kerusakan parenkimal otak yang disebabkan karena efek gaya

    akselerasi dan deselerasi. #ekanisme lain yang menjadi penyebab kontosio cerebri adalah

    adanya gaya coup dan countercoup, dimana hal tersebut menunjukkan besarnya gaya yang

    sanggup merusak struktur parenkim otak yang terlindung begitu kuat oleh tulang dan cairan

    otak yang begitu kompak. 2okasi kontusio yang begitu khas adalah kerusakan jaringan

    parenkim otak yang berlawanan dengan arah datangnya gaya yang mengenai kepala.

    c). 7dema cerebri

    7dema cerebri terjadi karena gangguan *askuler akibat trauma kepala. Pada edema

    cerebri tidak tampak adanya kerusakan parenkim otak namun terlihat pendorongan hebat

    pada daerah yang mengalami edema. 7dema otak bilateral lebih disebabkan karena episode

    hipoksia yang umumnya dikarenakan adanya renjatan hipo*olemik.

    d). skemia cerebri

    skemia cerebri terjadi karena suplai aliran darah ke bagian otak berkurang atau

    terhenti. ejadian iskemia cerebri berlangsung lama (kronik progresif) dan disebabkan

    karena penyakit degeneratif pembuluh darah otak.

    7

  • 7/26/2019 Tinpus Head Injury

    8/26

    "edera kepala yang sudah di uraikan di atas menurut (4udikh #iddleton, %&&5) akan

    menimbulkan gangguan neurologis + tanda-tanda sesuai dengan area atau tempat lesinya yang

    meliputi

    a. 2obus frontal atau bagian depan kepala dengan tanda-tanda

    0). Adanya gangguan pergerakan bagian tubuh (kelumpuhan)

    a). etidakmampuan untuk melkukan gerakan rumit yang di perlukan untuk menyelesaikan

    tugas yang memiliki langkah-langkah, seperti membuat kopi

    b). ehilangan spontanitas dalam berinteraksi dengan orang lain

    c). ehilangan fleksibilitas dalam berpikir

    d). etidakmampuan fokus pada tugas

    e). Perubahan kondisi kejiwaan (mudah emosional)

    f). Perubahan dalam perilaku sosial

    g). Perubahan dalam personalitas

    h). etidakmampuan dalam berpikir (kehilangan memory)

    b. 2obus parietal, dekat bagian belakang dan atas dari kepala

    0). etidakmampuan untuk menghadirkan lebih dari satu obyek pada waktu yang bersamaan

    %). etidakmapuan untuk memberi nama sebuah obyek (anomia)

    1). etidakmampuan untuk melokalisasi kata-kata dalam tulisan (agraphia)

    3). angguan dalam membaca (ale;ia)

  • 7/26/2019 Tinpus Head Injury

    9/26

    0&). esulitan koordinasi mata dan tangan

    c. 2obus oksipital, area paling belakang, di belakang kepala

    0). angguan pada penglihatan (gangguan lapang pandang)

    %). esulitan melokalisasi obyek di lingkungan

    1). esulitan mengenali warna (aknosia warna)

    3). eriptanya halusinasi

  • 7/26/2019 Tinpus Head Injury

    10/26

    f. "erebellum 6 dasar otak

    0) ehilangan kemampuan untuk mengkoordinasi gerakan halus

    %) ehilangan kemampuan berjalan

    1) etidakmampuan meraih obyek3) Bergetar (tremors)

  • 7/26/2019 Tinpus Head Injury

    11/26

    '. K#(pli!a%i Cedera Kepala

    omplikasi yang sering dijumpai dan berbahaya menurut (#arkam, 0///) pada

    cedera kepala meliputi

    a. oma

    Penderita tidak sadar dan tidak memberikan respon disebut koma. Pada situasi ini secara khas

    berlangsung hanya beberapa hari atau minggu, setelah masa ini penderita akan terbangun,

    sedangkan beberapa kasus lainnya memasuki *egetatife state. >alaupun demikian penderita

    masih tidak sadar dan tidak menyadari lingkungan sekitarnya. Penderita pada *egetatife state

    lebih dari satu tahun jarang sembuh.

    b. ejang+!ei?ure

    Penderita yang mengalami cedera kepala akan mengalami sekurang- kurangnya sekali kejang

    pada masa minggu pertama setelah cedera. #eskipun demikian, keadaan ini berkembang

    menjadi epilepsy

    c. nfeksi

    9raktur tulang tengkorak atau luka terbuka dapat merobekkan membran (meningen) sehingga

    kuman dapat masuk infeksi meningen ini biasanya berbahaya karena keadaan ini memiliki

    potensial untuk menyebar ke system saraf yang lain.

    d. 8ilangnya kemampuan kognitif.

    Berfikir, akal sehat, penyelesaian masalah, proses informasi dan memori merupakan

    kemampuan kognitif. Banyak penderita dengan cedera kepala mengalami masalah kesadaran.

    e. Penyakit Al?heimer dan Parkinson.

    Pada khasus cedera kepala resiko perkembangan terjadinya penyakit Al?heimer tinggi dan

    sedikit terjadi Parkinson. @esiko akan semakin tinggi tergantung frekuensi dan keparahan

    cedera.

    ). Penatala!%anaan

    Penatalaksanaan awal penderita cedera kepala pada dasarnya memiliki tujuan untuk

    sedini mungkin dan mencegah cedera kepala sekunder serta memperbaiki keadaan umum

    seoptimal mungkin sehingga dapat membantu penyembuhan sel-sel otak yang sakit

    (9au?i,%&&%). ntuk penatalaksanaan cedera kepala menurut (AB, %&&3) telah

    11

  • 7/26/2019 Tinpus Head Injury

    12/26

    menempatkan standar yang disesuaikan dengan tingkat keparahan cedera yaitu cedera kepala

    ringan,cedera kepala sedang dan cedera kepala berat. Penatalaksanaan penderita cedera

    kepala sedang dengan "! /-01 meliputi 6

    a. Anamnesa penderita yang. terdiri dari nama,umur,jenis kelamin, ras, pekerjaan.

    b. #ekanisme cedera kepala.

    c. >aktu terjadinya cedera.

    d. Adanya gangguan tingkat kesadaran setelah cedera.

    e. Amnesia 6 retrogade, antegrade.

    f. !akit kepala 6 ringan, sedang, berat

    g. Pemeriksaan umum untuk menyingkirkan cedera sistemik

    h. Pemeriksaan neurulogis secara periodik.

    i. Pemeriksaan " scan kepala.

    j. Penderita dilakukan rawat inap untuk obser*asi.

    k. Bila kondisi penderita membaik (/&C). penderita dapat dipulangkan dan kontrol di

    poliklinik.

    l. Bila kondisi penderita memburuk (0&C) segera lakukan pemeriksaan " scan ulang dan

    penatalaksanaan sesuai dengan protokol cedera kepala berat.

    "edera kepala sedang walaupun masih bisa menuruti perintah sederhana masih ada

    kemungkinan untuk jatuh ke kondisi cedera kepala berat. #aka harus diperhatikan dan

    ditangani secara serius. Penatalaksanaan cedera kepala sedang adalah untuk mencegahterjadinya cedera kepala sekunder oleh karena adanya massa intrakranial atau infeksi

    intrakranial. Penderita yang setelah lewat %3 jam terjadinya trauma kepala, meskipun keadaan

    stabil harus dilakukan perawatan untuk keperluan obserfasi.(#arkam !, Atmadja, Budijanto

    A, 0///).

    Dbser*asi bertujuan untuk menemukan sedini mungkin penyulit asau kelainan lain

    yang tidak segera memberi tanda atau gejala. (8idajat, %&&3). ntuk melakukan obser*asi

    pada panderita cedera kepala digunakan metode glasgow coma scale ("!).

    12

  • 7/26/2019 Tinpus Head Injury

    13/26

    B. *la%g#+ C#(a Sale ,*CS-

    lasgow "oma !cale dikembangkan pada tahun 0/53 oleh Teasdale dan annet

    sebagai cara praktis untuk menilai Edalam dan durasinya gangguan kesadaranF pada kondisi

    berbeda termasuk trauma kepala. esederhanaannya adalah mengesampingkan tentang

    desain dengan tujuan perhitumngan yang tepat walaupun dilakukan oleh staf yang tanpa

    pelatihan khusus. !kor "! dicatat pada skor subskor bebas (motor, *erbal, dan eye).

    esedarhanaan yang lebih jauh adalah hanya dengan menjumlahkan tiga komponen sebagai

    skor tunggalnya yang diambil oleh easdale dan 4annet pada tahun 0/55. (8ealey, %&&%)

    0. Pengertian lasgow "oma !cale

    !kala oma lasgow ("!) adalah kriteria yang secara kuantitatif dan terpisah

    menilai respon membuka mata (7), respon motorik terbaik (#), dan respon *erbal terbaik (G)

    yang dapat diperlihatkan penderita, yang disusun berdarsarkan sebuah studi internasional

    yang dikoordinasikan dari kota lasgow, dan diterima secara luas untuk menilai

    derajat+tingkat kesadaran penderita. (easdale dan 4annet 0/53)

    %. "ara Penilaian !kala oma lasgow

    alam kasus gangguan kesadaran maka auto anamnesis masih dapat dilakukan, hal ini

    terjadi pada kasus dimana ganggua kesadaran masih bersifat ringan, pasien masih dapat

    menjawab pertanyaan hasil auto anamnesis ini dapat dimanfaatkan untuk menetapkan adanya

    gangguan kesadaran yang bersifat psikiatrik, termasuk sendrom otak organik atau gangguan

    kesdaran yang bersifat neorologik (dinyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif kedalam

    "!). @espon perilaku dalam pemeriksaan "! meliputi respon membuka mata, respon

    *erbal dan respon motorik. (7wens, %&0&). lasgow "oma !cale meliputi pengkajian reflek 6

    a. @espon membuka mata

    Penilaian membuka mata meliputi e*aluasi terhadap keadaan terjaga, aspek pertama

    dari kesadaran. 4ika mata pasien tertutup, maka keadaan terjaga pasien dinilai berdasarkan

    derajat stimulasi yang diperlukan agar pasien dapat membuka matanya. #embuka mata

    (terjaga selalu menjadi pengukuran pertama yang dilakukan sebagai bagian dari "! karena

    tanpahal tersebut kognisi tidak dapat terjadi. #embuak mata pasien tidak dapat dilakukan

    jika mata penderita membengkak. !kor penilaiannya adalah

    0). :ilai 3

    13

  • 7/26/2019 Tinpus Head Injury

    14/26

    #embuka mata secara spontan, mata membuka tanpa harus diperintah atau disentuh

    (respon optimal)

    %). :ilai 1

    mata membuka sebagai respon terhadap stimulus *erbal (biasanya nama paien) tanpa

    menyentuh pasien. Dbser*asi mulai dari *olume suara yang normal dan naikkan *olume

    suara jika diperlukan dengan mengatakan perintah yang jelas.

    1). :ilai %

    mata membuka sebagai responterhadap nyeri sentral, misalnya penekanan trape?ium,

    tekanan suborbital (direkomendasikan), sternal rub (menekan dan memutar diatas sternum.

    !timulus nyeri hanya dilakukan jika pasien gagal merespon terhadap perintah yang jelas dan

    keras

    3). :ilai 0

    mata tidak membuka walaupun dengan stimulus *erbal dan nyeri sentral.

    "ara melakukan stimulus nyeri sentral meliputi

    a). "ubitan trape?ium .

    engan cara menggunakan cubitan ibu jari dan jari telunjuk pada sekitar

  • 7/26/2019 Tinpus Head Injury

    15/26

    ketidak mampuan berbicara dapat disebabkan oleh kerusakan pada pusat bicara di

    otak,misalnya setelah pembadahan intrakranial atau cedera kepala.

    #emastikan ketajaman pendengaran pasien dan pemahaman bahasa sebelum menilai

    respons ini merupakan hal yang penting.etidakmampuan berbicara mungkin tidak selalu

    menunjukan pnurunan tingkat kesadaran.!elain itu,beberapa pasien mungkin membutuhkan

    stimulasi yang banyak untuk mempertahankan konsentrasi mereka ketika menjawab

    pertanyaan.Banyaknya stimulasi yang diperlukan harus dicatat sebagai bagian dari penilaian

    dasar. !kor penilaiannya adalah sebagai berikut6

    0) :ilai

  • 7/26/2019 Tinpus Head Injury

    16/26

    mengangkat lenganya setinggi dagu,misalnya menarik masker oksigen.ntuk

    membangkitkan respon ini direkomendasikan untuk melakukan cubitan trape?ium,tekanan

    rijisupraorbital,atau tekanan pada tepi rahang.ntuk menghindari cidera jaringan lunak,maka

    setimulus diberikan tidak lebih dari sepuluh detik kemudian dilepaskan.!elain itu ketika

    memberikan setimulus,paling baik dimulai dengan tekanan yang ringan kemudian

    ditingkatkan sampai respon terlihat,yang penilaianya sebagai berikut 6

    0). :ilai

    Pasien mematuhi perintah,minta pasien untuk menjulurkan lidah,jangan minta pasien

    untuk hanya meremas tangan anda karena hal ini dapat menampilkan respon genggam

    primitif,pastikan perawat meminta mereka untuk melepasnya. Hal ini penting untuk

    memastikan bahwa respon yang iapat bukan hanya suatu gerakan

    re!ek"sangat penting untuk meminta pasien melakukan ua perintah yang

    berbea.

    %).:ilai irjoatmojo . %&&&. Anestesiologi dan @enimasi #odal asar ntuk Pendidikan !0edokteran. irektorat 4endral Penerbit inggi epartemen Pendidikan :asional.

    5. obson #ichael B. 0//3. Penuntun Praktis Anestesi. "etakan , Penerbit Buku

    edokteran 7". 4akarta.