TIDUR NORMAL DAN GANGGUAN TIDUR16.1 Tidur Normal Tidur adalah salah satu perilaku manusia yang paling signifikan. Kurang lebih sepertiga kehidupan manusia digunakan untuk tidur. Perilaku ini umum dilakukan oleh semua spesies hewan, dari serangga hingga mamalia. Tidur merupakan proses yang dibutuhkan otak ag ar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kekurangan tidur yang berkepanjangan menyebabkan gangguan fisik dan kognitifberat dan pada akhirnya kematian. T idur terlihat seperti proses pasif namun faktanya berkaitan dengan aktivasi otak yang tinggi. Ada beberapa pola tidur yang dapat dibedakan secara kuantitatif dan kualitatif. Setiap pola tidur memiliki karakteristik, fungsi kepentingan, dan mekanisme regulasi yang berbeda. Seseorang yang mengalami kekurangan tidur pada pola tidur tertentu dapat menyebabkan kompensasi ketika individu tersebut mengalami sleep ad lib. Tidur secara khusus berhubungan dengan psikiatri dimana gangguan tidur sering ditemukan pada semua gangguan psikiatri dan biasanya termasuk bagian dari kriteria diagnosis gangguan tertentu. ELEKTROFISIOL OGI TIDURTidur dibagi menjadi dua keadaan fisiologistidur dengan gerakan mata tidak cepat !"#$%non-rapid eye movement& dan tidur dengan gerakan mata cepat !#$%' rapid eye movement&. Tidur "#$% terdiri dari stadium ( s ampai ). *ibandingkan dengan keadaan terjaga, sebagian besar fungsi fisiologis menurun pada keadaan tidur "#$%. T idur #$% adalah suatu jenis tidur y ang berbeda secara kualitatif yang ditandai oleh tingkat aktivitas otak dan fisiologis yang mirip dengan keadaan terjaga. Kira+kira - menit setelah onset tidur, "#$% berubah menjadi episode #$% pertama pada malam tersebut. #$% latensi - menit tersebut adalah temuan konsisten pada orang dewasa normal. Pemendekan latensi #$% sering terjadi pada gangguan tertentu seperti gangguan depresif dan narkolepsi. ntuk aplikasi klinis dan penelitian, tidur dinilai dalam jangka waktu /- detik, dengan stadium tidur dinilai dengan menggunakan tiga parameter skoring
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Tidur adalah salah satu perilaku manusia yang paling signifikan. Kurang lebih
sepertiga kehidupan manusia digunakan untuk tidur. Perilaku ini umum dilakukan
oleh semua spesies hewan, dari serangga hingga mamalia. Tidur merupakan
proses yang dibutuhkan otak agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Kekurangan tidur yang berkepanjangan menyebabkan gangguan fisik dan kognitif
berat dan pada akhirnya kematian. Tidur terlihat seperti proses pasif namun
faktanya berkaitan dengan aktivasi otak yang tinggi. Ada beberapa pola tidur yang
dapat dibedakan secara kuantitatif dan kualitatif. Setiap pola tidur memiliki
karakteristik, fungsi kepentingan, dan mekanisme regulasi yang berbeda.
Seseorang yang mengalami kekurangan tidur pada pola tidur tertentu dapat
menyebabkan kompensasi ketika individu tersebut mengalami sleep ad lib. Tidur
secara khusus berhubungan dengan psikiatri dimana gangguan tidur sering
ditemukan pada semua gangguan psikiatri dan biasanya termasuk bagian dari
kriteria diagnosis gangguan tertentu.
ELEKTROFISIOLOGI TIDUR
Tidur dibagi menjadi dua keadaan fisiologis tidur dengan gerakan mata tidak
cepat !"#$% non-rapid eye movement & dan tidur dengan gerakan mata cepat
!#$%' rapid eye movement &. Tidur "#$% terdiri dari stadium ( sampai ).
*ibandingkan dengan keadaan terjaga, sebagian besar fungsi fisiologis menurun
pada keadaan tidur "#$%. Tidur #$% adalah suatu jenis tidur yang berbeda
secara kualitatif yang ditandai oleh tingkat aktivitas otak dan fisiologis yang miripdengan keadaan terjaga. Kira+kira - menit setelah onset tidur, "#$% berubah
menjadi episode #$% pertama pada malam tersebut. #$% latensi - menit
tersebut adalah temuan konsisten pada orang dewasa normal. Pemendekan latensi
#$% sering terjadi pada gangguan tertentu seperti gangguan depresif dan
narkolepsi.
ntuk aplikasi klinis dan penelitian, tidur dinilai dalam jangka waktu /-
detik, dengan stadium tidur dinilai dengan menggunakan tiga parameter skoring
mengalami hal yang sama, dan tekanan darah juga cenderung rendah degan
sedikit variasi dari menit ke menit. Potensial otot istirahat dari otot+otot tubuh
adalah lebih rendah pada tidur #$% dibandingkan keadaan tejaga. 0erakan tubuh
yang episodik involunter ditemukan pada tidur "#$%. Terdapat beberapa gerakan
mata yang cepat, jika ada, dan jarang terjadi ereksi penis. Aliran darah ke sebagian
besar jaringan menurun, termasuk aliran darah ke otak.
Proporsi tidur terdalamstadium / and )kadang+kadang disertai
dengan karakteristik bangun yang tidak laBim. Cika orang dibangunkan setengah
sampai satu jam setelah onset tidurbiasanya dalam tidur gelombang lambat
mereka terdisorientasi, dan pikiran mereka terdisorganisasi. Terbangun singkat
dari tidur gelombang lambat juga disertai amnesia terhadap peristiwa yang terjadi
selama terjaga. *isorganisasi selama terbangun dari stadium / atau ) mungkin
menyebabkan masalah tertentu, seoerti enuresis, somnambulisme, dan mimpi
menakutkan atau night terrors stadium ).
Pencatatan poligrafik selama tidur #$% menunjukan pola irregular,
kadang+kadang mirip dengan pola terjaga. *i samping itu, apabila peneliti tidak
menyadari stadium perilaku seseorang dan mencatat berbagai parameter fisiologis
!selain tonus otot& selama periode tidur #$%, kita akan tidak ragu menyimpulkan
bahwa seseorang atau hewan tersebut dalam keadaan terjaga. Karena observasi
tersebut, tidur #$% juga disebut tidur paradoksikal. Kecepatan denyut jantung,
pernafasan, dan tekanan datah pada manusia semuanya tinggi selama tidur #$%
jauh lebih tingi dibandingkan tidur "#$% dan sering kali lebih tinggi
dibandingkan keadaan terjaga. "amun tingkat dan kecepatan tersebut bervariasi
dari menit ke menit. Penggunaan oksigen otak meningkat selama tidur #$%,
respons pernafasan terhadap peningkatan kadar karbon dioksida !D1;& adalahturun selama tidur #$%, sehingga tidak terdapat peningkatan volume tidal saat
tekanan parsial karbon dioksida !pD1;& meningkat. Termoregulasi terganggu
selama tidur #$%. 4erbeda dengan kondisi homeotermik dari pengaturan
temperatur selama terjaga atau tidur "#$%, pada saat tidur #$% ditemukan
kondisi poikilotermik !suatu keadaan di mana temperatur hewan bervariasi dengan
perubahan temperatur di medium sekelilingnya&. Poikilotermia, karakteristik
reptil, menyebabkan kegagalan untuk berespons terhadap perubahan temperatur
Pola tidur ini berubah sepanjang kehidupan seseorang. Pada periode
neonatal, tidur #$% mewakili lebih dari =- persen waktu tidur total. 4ayi baru
lahir tidur kira+kira (2 jam sehari, dengan periode terjaga yang singkat. Pada
periode neonatal, pola $$0 berubah dari keadaan sadar langsung masuk ke
keadaan #$% tanpa melalui stadum ( sampai =. Pada usia ) bulan, pola berubah
sehingga presentasi total tidur #$% turun sampai kurang dari )- persen, dan
masuk ke tidur terjadi dengan periode awal tidur "#$%. Pada dewasa muda,
distribusi stadium tidur adalah sebagai berikut
"#$% !8= persen&
Stadium ( = persen
Stadium ; )= persen
Stadium / (; persen
Stadium ) (/ persen
#$% !;= persen&
*istribusi tersebut relatif tetap sampai lanjut usia, walaupun terjadi
penurunan tidur gelombang lambat dan tidur #$% pada lanjut usia.
PENGATURAN TIDUR
Kebanyakan peneliti berpendapat bahwa tidak ada pusat pengendalian tidur yang
sederhana namun terdapat sejumlah kecil sistem atau pusat yang saling
berhubungan terutama berlokasi di batang otak dan saling mengaktivasi
menghibisi satu sama lainnya. 4anyak penelitian yang juga mendukung peranan
serotonin dalam pengaturan tidur. Pencegahan sintesis serotonin atau destruksi
nukleues raphe dorsalis di batang otak, yang hampir seluruhnya adalah badan selserotonergik otak, menurunkan tidur dalam waktu yang cukup lama. Sintesis dan
pelepasan serotonin oleh neuron serotonergik dipengaruhi oleh tersedianya
prekursor asam amino pada neurotransmiter tersebut, seperti G+tryptophan.
Konsumsi G+tryptophan dalam jumlah besar !( sampai (= gram& menurunkan
latensi tidur dan terjaga nokturnal. Sebaliknya, defisiensi G+tryptophan
behubungan dengan menurunnya waktu yang digunakan untuk tidur #$%.
"orepnipephrine-containing neurons dengan badan sel yang terletak di nukleus
gerakan mata cepat dalam masing+masing periode !dikenal sebagai densitas #$%&
dibandingkan dengan short sleeper . 0erakan ini kadang dianggap sebagai ukuran
intensitas tidur #$% dan berhubungan dengan kejernihan mimpi. Petidur singkat
biasanya efisien, ambisius, cakap secara sosial, dan puas diri. Gong sleeper
cenderung mengalami depresi ringan, cemas, dan menarik diri secara social.
Peningkatan kebutuhan tidur terjadi akibat aktivitas fisik, latihan, penyakit,
kehamilan, dan peningkatan aktivitas mental. Periode #$% meningkat setelah
stimuli psikologis yang kuat, seperti situasi belajar yang sulit dan stress, dan
setelah penggunaan Bat kimia yang menurunkan katekolamin otak.
Irama Tidur$%anun
Tanpa petunjuk eksternal, jam alami tubuh alami mengikuti siklus ;= jam.
pengaruh faktor eksternal seperti siklus terang+gelap, rutinitas harian, periode
makan, dan penyelaras eksternal lainnyamembentuk seseorang menjadi siklus
;) jam. tidur juga dipengaruhi oleh irama biologis. *alam periode ;) jam, orang
dewasa tidur sekali, kadang dua kali. 7rama tersebut tidak dimiliki seseorang saat
lahir namun berkembang dalam dua tahun pertama kehidupan. Pada beberapa
wanita, pola tidur berubah selama fase siklus menstruasi. Tidur sebentar !naps&
yang dilakukan pada waktu yang berbeda di siang hari memilki proporsi tidur
"#$% dan #$% yang berbeda. Pada petidur normal di malam hari, tidur sejenak
yang dilakukan pada pagi hari atau siang hari memilki banyak tidur #$%,
sedangkan tidur sejenak yang dilakukan pada petang hari atau menjelang malam
hari memiliki tidur #$% yang lebih sedikit. Siklus sirkardian tampaknya
mempengaruhi kecenderungan memiliki tidur #$%. Pola tidur tidak sama secara
fisiologis jika seseorang tidur di siang hari atau selama saat di mana tubuh
seseorang harusnya terjaga' efek psikososial dan perilaku tidur juga berbeda. *idunia industri dan komunikasi yang sering kali berfungsi selama ;) jam sehari,
interaksi ini menjadi semakin penting. %eskipun pada orang yang bekerja pada
malam hari, gangguan dari berbagai irama dapat menyebabkan masalah tertentu.
Dontoh terbaikyang diketahui adalah 'et lag , di mana setelah terbang dari timur ke
barat, seseorang mencoba meyakinkan tubuhnya untuk tidur pada saat yang di luar
fase siklus tubuh orang tersebuh. Kebanyakan orang dapat beradaptasi dalam
7nsomnia dapat menjadi kondisi tersendiri. *ulu klinisi lebih memilih
untuk mengobati penyebab insomnia daripada gejalanya. Dara ini dipercaya dapat
memperbaiki gangguan tidur. Pengalaman klinis membuktikan hal sebaliknya.
1leh karena itu, terapi terbaru berfokus pada memperbaiki gejala. *ahulu, hal ini
menjadi perdebatan bila insomnia berkaitan dengan depresi, mengobati insomnia
akan menyembunyikan depresi dan mengganggu pemberian regimen
antidepresan. Eal ini tidak dapat dibuktikan.
Secara deskriptif, insomnia dapat dikategorikan berdasarkan bagaimana
insomnia mempengaruhi tidur !contoh insomnia saat memulai tidur, insomnia
mempertahankan tidur, atau terbangun saat subuh&. 7nsomnia juga dapat
diklasifikasikan menurut durasinya !contoh transien, jangka pendek, dan jangka panjang&. %enurut penelitian 0allup, setidaknya sepertiga populasi Amerika
Serikat mengalami gangguan tidur yang serius setiap tahunnya. 7nsomnia adalah
suatu kondisi kronis. Seseorang dengan insomnia kronis memiliki risiko lebih dari
dua kali terhadap kecelakaan kendaraan bermotor dibandingkan populasi umum.
Eanya = persen orang dengan insomnia kronis mencari bantuan tenaga kesehatan
untuk mengatasinya. Setidaknya )- persen atau lebih dari orang dengan insomnia
tidur yang dapat ditemukan. Dontohnya, seorang pasien tidur di laboratorium
melaporkan perlu waktu lebih dari satu jam untuk tertidur, terbangun lebih dari /-
kali, dan teridur kurang dari ; jam sepanjang malam. Sedangkan polisomnogram
menunjukkan onset tidur muncul dalam waktu (= menit, sedikit terbangun,
efisiensi tidur - persen, dan waktu tidur total melebihi 8 jam. Stadium
mispersepsi tidur dapat terjadi pada orang yang baru saja bebas dari psikopatologi
atau sebagai delusi somatik atau hipokondriasis. 4eberapa pasien dengan stadium
mispersepsi tidur memiliki obsesi terhadap fungsi somatik. Stadium mispersepsi
jangka pendek dapat terjadi dalam periode stres dan beberapa klinisi mempercayai
bahwa hal ini bisa saja akibat kecemasan laten atau pengobatan yang tidak efektif
pada gangguan depresi. #elabeling kognitif bergabung dengan kecemasan
gangguan tidur, atau keduanya dapat saling berhubungan. An!iolytics dapat
mengurangi persepsi kesulitan tidur tanpa perubahan tidur yang bermakna.
7nsomnia psikofisiologi muncul sebagai keluhan utama kesulitan tidur.
Seorang pasien mungkin menjelaskan bahwa hal ini telah terjadi selama bertahun+
tahun dan biasanya menyangkal adanya periode stres dalam hidupnya. 1bjek yang
berkaitan dengan tidur !contoh kasur, kamar tidur& menjadi stimuli yang
menyebabkan insomnia. 1leh karena itu, insomnia psikofisiologi kadang disebut
conditioned insomnia. 7nsomnia psikofisiologi sering terjadi bersamaan dengan
penyebab lain insomnia, termasuk episode stres dan kecemasan, sindrom fase
tidur terlambat, dan pengunaan obat hipnotik dan putus Bat. Sebaliknya, pada
pasien dengan gangguan psikiatri, adaptasi siang hari secara umum baik.
Pekerjaan dan hubungan memuaskan, meskipun kelelahan hebat dapat terjadi.
0ejala lain meliputi !(& kecemasan berlebih terhadap tidak dapat tidur' !;&
mencoba sangat keras untuk tidur' !/& ruminasi, ketidakmampuan menjernihkan pikiran saat mencoba tidur' !)& peningkatan ketegangan otot saat mencoba tidu'
!=& manifestasi somatik lainnya aibat kecemasan' !2& dapat tidur lebih baik bila
tidur di tempat lain' dan !8& dapat tertidur saat tidak berusaha tidur !contoh
menonton televisi&. Keluhan tidur menjadi menetap sepanjang waktu. 4anyak
pasien dengan insomnia psikofisiologi tidur nyenyak di laboratorium.
7nsomnia idiopatik muncul pada awal kehidupan, kadang saat lahir, dan
berlanjut sepanjang hidupnya. Sesuai dengan namanya, penyebab insomnia ini
4erolahraga tepat sebelum tidur agar tubuh menjadi lelah
%enonton televisi di kasur saat tidak dapat tidur
%akan makanan berat sebelum waktu tidur agar dapat tidur
%inum kopi pada sore dan siang hari %erokok
%inum alkohol untuk membantu tidur
%embaca di kasur
%akan di kasur
4erolahraga di kasur
%enelepon di kasur
Stimulus Control Therapy. Stimulus Control herapy adalah paradigm yang
dikondisikan ulang olelh #ichard 4ootBin dan rekan+rekannya pada niversitasAriBona. Terapi ini bertujuan untuk menghentikan siklus masalah yang berkaitan
dengan memulai tidur. *engan mencoba untuk mengembalikan kondisi yang
menggangu tidur, stimulus control therapy mengurangi baik primer dan faktor
reakif yang terkait insomnia. 7nstruksinya cukup mudah, walaupun mereka harus
mengikutinya secara konsisten. Aturan pertama, tidur saat rasa kantuk yang paling
berat. Kedua, gunakan kasur hanya untuk tidur. jangan menonton televise di kasur,
jangan membaca, jangan makan, jangan menelepon saat di kasur. Ketiga, jangan
berbaring di kasur dan menjadi frustasi saat tidak dapat tidur. Setelah beberapa
menit !jangan melihat jam&, bangun, dan pindah ke ruangan lain, dan lakuan
sesuatu yang tidak membuat terjada sampai rasa kantuk kembali muncul.
Tujuannya adalah mengasosiasikan kasur dengan sleep onset yang cepat. Aturan
ketiga harus diulang sesering selama itu diperlukan. 7nstruksi keempat dan
terakhir mencoba untuk meningkatkan mekanisme sirkaridian dan siklus bangun
tidur, yaitu bangun pada jam yang sama setiap pagi !tidak peduli jam tidur, total
waktu tidur, atau hari& dan menghindari istirahat. Stimulus control therapy
bermanfaat, namun hasilnya mungkin tidak tampak pada beberapa minggu atau
bulan pertama. Apabila terapi ini terus dilakukan, frekuensi dan derajat keparahan
insomnia akan berkurang.
Tera*i Re,"rik,i Tidur. Terapi restriksi tidur adalah sebuah strategi yang didesain
untuk meningkatkan efisiensi tidur dengan mengurangi jumlah waktu yang
dihabiskan untuk bangun selama berbaring di kasur. Terapi ini dikembangkan oleh
Arthur Spielman secara spesifik menarget pasien+pasien yang berbaring di kasur
Kedua, selama menjaga ritme nafas, pasien mulai melakukan pernafasan perut
dan mengurangi pernafasan dada.
Ketiga, pasien sebaiknya menghentikan nafas selama setengah detik setelah
setiap siklus nafas !masuk dan keluar& dan mengevaluasi nafas. 4agaimana
rasanyaQ Apakah lembutQ Pada akhirnya setiap nafas akan menjadi seragam
dan lembut.
Keempat, pasien harus mencari tempat dimana pasien dapat merasa gerakan
udara masuk dan keluar. Konsentrasi pada tempat tersebut dan pada gerakan
udara masuk dan keluar.
Kelima, pasien harus memvisualisasi pikiran intrusif seperti melayang' jika
terdapat terlalu banyak pikiran, hentikan latihan dan coba lagi kemudian.
+iofeedback memberikan stimulus untuk penanda relaksasi fisiologis dan
dapat meningkatkan kewaspadaan diri. Sebuah mesin digunakan untuk
memperirakan tegangan otot pada dahi atau suhu jari. Suhu jari meningkat ketika
seseorang lebih santai. Pasien memerlukan latihan yang hati+hati dan adekuat'
memberikan rekaman instruksi tidak membantu. Teknik ini sebaiknya dilakukan
saat siang hati untuk beberapa minggu sebelum aplikasi terhadap masalah tidur'
hal ini dicapai terbaik di luar kasur. Selanjutnya teknik ini diaplikasikan di kasur,
keahlian harus menjadi otomatis. Teknik relaksasi dapat dikombinasikan dengan
higiene tidur dan stimulus control therapy. Kadang, mereka membuat distraksi
baik dari pikiran tentang kesulitan tidur. #uminasi sebagai bahan baar insomnia,
jika ruminator terganggu orang tersebut akan dapat tidur lebih baik.
Pela"i#an Koni"i-. Terapi ini dikatakan efektif untuk berbagai macam kondisi psikiatri, termasuk depresi mayor dan cemas menyeluruh, dan telah diadaptasi
untuk insomnia. Aspek kognitif terapi insomnia menarget respon emosional
negatif untuk situasi yang terkait tidur. #espon emosional negative adalah pikiran
untuk memproduksi bangkitan emosional, di mana akan berkontribusi pada
insomnia. 1rang yang memiliki kognisi maladaptif cenderung untuk membesar+
besarkan konsekuensi negatif insomnia JPasti ada sesuatu yang salah dengan
saya jika saya tidak dapat tertidur dalam )- menit. %ereka juga cenderung untuk
memiliki ekspetasi yang tidak realistic mengenai kebutuhan tidur mereka JCika
saya tidak tidur sama 3 jam, satu hari penuh akan berantakan. Gangkah pertama
ada untuk mengidentifikasi kognisi ini, kemudian menantang validitasnya, dan
akhirnya mengganti dengan kognisi yang lebih adaptif.
Keininan Paradok,. 7ni adalah suatu teknik kognitif ini dengan data bukti yang
masih diperdebatkan. Pada praktik klinik, kepatuhan adalah hambatan yang sering
dijumpai, namun teknik ini berhasil pada beberapa pasien. Teorinya adalah
performa kecemasan mengganggu sleep onset . Ketika pasien berusaha terbangun
selama mungkin daripada mencoba tertidur, peforma kecemasan akan berkurang
dan latensi tidur akan meningkat.
+IPERSOMNOLEN
#asa kantuk yang berlebihan !hipersomnolen& adalah suatu kondisi yang serius,
melemahkan, dan berpotensi mengancam nyawa. Eal ini tidak hanya
mempengaruhi individu tersebut, tetapi juga keluarga, rekan kerja, dan publik
sekitar. #asa kantuk dapat menjadi suatu konsekusi !(& tidur yang tidak memadai,
!;& disfungsi neurologis pada sistem saraf yang meregulasi tidur, !/& tidur yang
terganggu, atau !)& fase dari siklus sirkadian. Kuisioner riwayat tidur membantu
untuk mendiagnosa gangguan tidur !Tabel (2.;+2&. Eutang tidur akibat tidur yang
tidak memadai bersifat kumulatif. Cika seseorang mengalami durasi tidur ( sampai
; jam per malam dan berlanjut sampai seminggu, rasa kantuk akan mencapai level
patologis. Ketika hutang tidur ditambah dengan gangguan tidur atau disfungsi
neurologis mekanisme tidur, terjadi peningkatan risiko seseorang mengalami
kesulitan tidur. Sleep onset dalam keadaan tertentu muncul tanpa adanya peringatan. #asa kantuk dapat terjadi episodic dan muncul sebagai serangan yang
tidak dapat ditahan atau kronis. Kelelahan dan rasa kantuk adalah istilah yang
dianggap sama bagi kebanyakan orang, meskipun seseorag bisa saja merasa lelah
namun tidak mengantuk, mengantuk tetapi tidak lelah, atau mengantuk dan lelah.
Pada bagian ini, istilah mengantuk yang dimaksud adalah dro/siness,
kecenderungan untuk tertidur, dan pada kondisi ekstrim, ketidakmampuan untuk
#asa kantuk dapat disebabkan oleh penggunaan obat sedatif, antihistamin,
antidepresan, antiepilepsi, neuroleptik, dan analgesik opiat. Eipersomnia dapat
dicetuskan oleh keadaan putus dari stimulan tradisional seperti kokain dan
amfetamin' kafein, ataupun nikotin.
TERAPI +IPERSOMNIA
Eipersomnia disebabkan oleh kekurangan tidur dapat diobati dengan cara
memperpanjang dan meregulasi periode tidur. 4agaimanapun juga, rasa kantuk
yang muncul dari narkolepsi, kondisi medis, hipersomnia idiopatik pada
umumnya diterapi secara farmakologi. Tidak ada penyembuhan untuk kondisi
tersebut, namun gejala dapat diatasi dengan substansi yang membuat seorang
individu menjadi terjaga seperti modafinil !Provigil, terapi lini pertama& ataupun
psikostimulan tradisional seperti amfetamin dan derivatnya !bila modafinil gagal&.
ntuk narkolepsi, obat yang menekan #$% seperti antidepresan pada umumnya,
digunakan untuk mengobati katapleksi. Kondisi ini memanfaatkan agen
antikolinergik yang dapat menekan fase #$% dari obat tersebut. Katapleksi yang
diasumsikan sebagai intrusi dari fenomena #$%, dimana seorang individu
menjadi terjaga. 7ndikasi imipramin !Tofranil& dan protriptyline !6ivactil&
dilaporkan cukup efektif untuk mengurangi atau membatasi katapleksi. SS#7 juga
mulai digunakan dan memiliki sedikit efek samping bila dibandingkan dengan
trisiklik antidepresan. Sodium o9ibat !Oyrem& juga telah terbukti efektif untuk
mengurangi katapleksi. 4eberapa studi juga menemukan bahwa sodium o9ibat
dapat membantu memperbaiki tidur dan mengurangi rasa kantuk yang
berhubungan dengan narkolepsi. %eskipun terapi obat+obatan merupakan pilihanterapi, namun secara umum jadwal istirahat disiang hari, perbaikan gaya hidup,
konseling psikologi, hari bebas obat untuk mengurangi toleransi, dan monitoring
terhadap kesehatan secara umum serta kesehatan jantung perlu dilakukan.
NARKOLEPSI
"arkolepsi merupakan sebuah kondisi yang ditandai oleh rasa kantuk yang
berlebih, serta gejala mendasar yang menggambarkan gangguan fase #$%
menuju fase terjaga. Serangan tidur pada narkolepsi muncul sebagai episode
saja, tanpa obat, bisa hampir menyembuhkan kondisi. Ketika obat diperlukan,
stimulan yang paling sering digunakan.
%odafinil, agonis reseptor V(+adrenergik, telah disetujui oleh L*A untuk
mengurangi jumlah serangan tidur dan untuk meningkatkan kinerja psikomotor
pada pasien narkolepsi. Pengamatan ini menunjukkan keterlibatan mekanisme
noradrenergik pada gangguan ini. %odafinil tidak memiliki beberapa efek
samping yang dimiliki psychostimulants tradisional. "amun, klinisi harus
memantau penggunaan dan peka terhadap pasien yang menjadi toleransi.
Spesialis tidur sering meresepkan obat trisiklik atau SS#7 untuk
mengurangi katapleksi. Pendekatan ini mengkapitalisasi pada sifat penekanan
tidur #$% obat ini. Karena katapleksi diduga merupakan penyusupan fenomena
tidur #$% pada kondisi terjaga, dengan alasan rasional ckup jelas. 4anyak
laporan menunjukkan bahwa imipramine, modafinil, dan fluo9etine efektif dalam
mengurangi atau menghilangkan katapleksi. %eskipun terapi obat adalah
pengobatan pilihan, pendekatan terapi secara keseluruhan harus mencakup tidur
siang yang dijadwalkan, penyesuaian gaya hidup, konseling psikologis, libur obat
untuk mengurangi toleransi, dan hati+hati memantau pengisian ulang obat,
kesehatan umum, dan status jantung.
GANGGUAN TIDUR TERKAIT PERNAPASAN
0angguan tidur akibat pernapasan meliputi kondisi mulai dari sindrom
resistensi saluran napas bagian atas hingga 1SA yang parah. 0angguan tidur
terkait pernapasan seperti sebagai apnea !tidak adanya aliran udara& dan hypopnea
!pengurangan aliran udara& paling sering disebabkan oleh obstruksi jalan napas'
"amun, kadang+kadang penurunan pernapasan dapat diakibatkan perubahansistem sentral !batang otak& dalam kontrol ventilasi, faktor metabolik, atau gagal
jantung. Setiap peristiwa gangguan tidur akibat pernapasan dapat diklasifikasikan
sebagai sentral, obstruktif, atau campuran. Apnea sentral mengacu pada
penurunan atau tidak adanya upaya pernapasan. *alam *S%+=, tiga gangguan
termasuk dalam kategori gangguan tidur terkait pernapasan obstructive sleep
apnea tipe hypopnea6 central sleep apnea, dan hipoventilasi terkait tidur.
dengan tersedak atau terengah+engah, mulut kering di pagi hari, sakit kepala di
pagi hari, dan berkeringat hebat pada malam hari. Pasien juga mungkin
mengalami hipertensi, disfungsi ereksi pada pria, depresi, gagal jantung, nokturia,
polisitemia, dan gangguan memori akibat 1SA hypopnea. $pisode obstructive
sleep apnea tipe hypopnea dapat terjadi di setiap keadaan tidur tetapi lebih khas
selama tidur #$%, non-rapid-eye-movement !"#$%& Tahap (, dan "#$%
tahap ;.
Pada polysomnogram itu, episode 1SA pada orang dewasa ditandai
dengan beberapa periode minimal (- detik dalam durasi dimana aliran udara
hidung dan mulut berhenti sepenuhnya !apnea& atau sebagian !hypopnea&,
sedangkan ekspansi perut dan dada menunjukkan upaya terus menerus dari
diafragma dan otot+otot aksesori respirasi untuk menggerakkan udara melalui
obstruksi !lihat 0ambar. (2,;+;&. Saturasi oksigen arteri turun dan sering
ditemukan bradikardia yang mungkin disertai dengan aritmia lainnya, seperti
kontraksi ventrikel prematur. Pada akhirnya, dimulailah refleks terjaga, dilihat
sebagai sinyal bangun dan mungkin sebagai artefak bermotor pada $$0 saluran.
Pada saat ini, kadang+kadang disebut Jbreakthrough, pasien terlihat membuat
gerakan gelisah singkat di tempat tidur.
%enurut skor manual American Academy of Sleep %edicine , rekaman
catatan polysomnographic dihitung skornya untuk kegiatan sesuai dengan aturan
berikut 1bstruksi jalan napas memproduksi penghentian lengkap pernapasan
selama (- detik atau lebih adalah dihitung sebagai apnea. Ealangan parsial
dengan penurunan konsekuen saturasi oksigen disebut sebagai hypopnea !) persen
atau lebih diperlukan sesuai dengan aturan %edicare&, dan halangan parsial tanpa
saturasi oksigen yang signifikan tetapi dihentikan oleh sebuah kondisi terjagadisebut sebagai episode Jrespiratory effort+related arousal !#$#A&. Cumlah
episode apnea per jam tidur disebut apnea inde! !A7&, jumlah apnea ditambah
episode hypopnea per jam disebut apnea plus hypopnea inde! !AE7&, dan jumlah
apnea ditambah Eypopnea ditambah episode #$#A disebut respiratory
Peno!a"an. Sejumlah pengobatan tersedia untuk 1SA hypopnea, termasuk
penurunan berat badan, intervensi bedah, positive air/ay pressure, dan
pengobatan oral. 4erat badan diketahui telah membantu banyak pasien. "amun,
karena mengurangi berat badan dan menjaganya sulit dan diragukan
pencapaiannya, dokter bijaksana harus merekomendasikan penurunan berat badan
tetapi juga tetap mengandalkan terapi lain.
Perawatan bedah agresif berkembang segera setelah patofisiologi 1SA dan
potensi konsekuensi yang mengancam jiwa diketahui. 7ntervensi bedah paling
pertama dirancang untuk membuat jalan napas paten' dengan demikian, pada
akhir tahun (8- trakeostomi dilakukan pada individu dengan apnea parah. Ada
sedikit keraguan trakeostomi berhasil menciptakan saluran napas. %eski tak lagi
menjadi pengobatan yang disukai, ia tetap menjadi standar bagi terapi yang lebih
baru dan lebih halus. Pendekatan bedah generasi kedua berusaha untuk
memperbaiki obstruksi dan malformasi jalan napas. Studi awal dari
uvulopalatopharyngoplasty !PPP& menyarankan bahwa modifikasi dari langit+
langit lunak efektif mengatasi sebagian besar sleep apnea. Easil tindak lanjut
berikutnya kurang mengesankan. Sekitar /- sampai =- persen pasien dengan
sleep apnea mendapatkan manfaat dari PPP. Pasien+pasien ini kebanyakan
adalah mereka dengan obstruksi orofaringeal' dengan demikian, perhatian untuk
kriteria seleksi mungkin dapat meningkatkan hasil. %eskipun begitu, jika
obstruksi terjadi di posterior air space !PAS&, operasi maksilomandibula mungkin
tepat dilakukan. Pada pasien retrognathic atau pada pasien dengan cephalometrics
mengungkapkan PAS yang dikompromikan, menggerakkan rahang maju dapat
mencapai normalisasi yang mengesankan bagi pernapasan selama tidur.
Positive air/ay pressure !PAP& adalah pengobatan pilihan untuk gangguantidur terkait pernapasan !0ambar. (2,;+/&. Aparatur PAP terdiri dari kipas blower,
masker nasal atau oronasal, dan tabung penghubung keduanya. Aliran udara yang
melalui masker memberikan tekanan positif yang menghindari kolapsnya
orofaring yang disebabkan oleh tekanan negatif inspirasi toraks. *engan cara ini
ia bertindak sebagai bidai pneumatik, yang mempertahankan jalan napas. Ketika
tekanan dititrasi dengan benar, bahkan sleep apnea yang paling parah pun bisa
dikurangi. Easil biasanya dramatis. Perangkat PAP datang dalam beberapa jenis.
menunjukkan bahwa mirta3apine !#emeron& dan komponen yang mempengaruhi
presinaptik serotonin yang sama dapat meningkatkan pernapasan' "amun, studi
pada manusia hasilnya mengecewakan. Satu+satunya terapi obat yang disetujui
untuk digunakan pada pasien dengan 1SA adalah substansi yang memicu bangun
yaitu modafinil. 4agaimanapun juga, %odafinil tidak mengobati patofisiologi
oklusi saluran napas, melainkan digunakan sebagai tambahan untuk mengobati
kantuk sisa yang berlangsung pada sekitar 3 sampai (; persen dari pasien yang
dinyatakan baik diobati dengan memadai dan menggunakan terapi PAP yang
adekuat.
(en"ral Slee* A*nea
Dentral sleep apnea !DSA&, yang cenderung terjadi pada orang tua, merupakan
hasil dari kegagalan periodik mekanisme D"S yang merangsang pernapasan. DSA
didefinisikan sebagai tidak adanya napas karena kurangnya upaya pernapasan. 7ni
adalah gangguan kontrol ventilasi yang episode berulang dari apnea dan hypopnea
terjadi dalam pola periodik atau intermiten saat tidur disebabkan oleh variabilitas
dalam upaya pernapasan. Ajaran asli adalah bahwa 1SA merupakan hasil dari
komplain keluhan kantuk yang berlebihan, sedangkan DSA adalah bermanifestasi
sebagai insomnia, tetapi seri kasus berikutnya menekankan bahwa baik gejala
mungkin muncul baik kekacauan. Litur polysomnographic dari DSA yang mirip
dengan 1SA, kecuali bahwa, selama periode apnea, penghentian upaya
pernapasan terlihat di perut dan ekspansi dada mengarah. *S%+= menetapkan tiga
subtipe dari DSA DSA idiopatik, pola nafas Dheyne+Stokes, dan DSA komorbid
dengan penggunaan opioid. "amun, ada beberapa etiologi yang berbeda yang
dapat menyebabkan upaya napas berkurang, termasuk tiga subtipe atas, sertaketinggian, lesi batang otak, kondisi medis khusus, obat atau Bat tertentu, dan
kelainan bawaan.
(SA idio*a"ik . Ada bentuk idiopatik dari DSA. Pasien biasanya memiliki
tekanan normal karbon dioksida arteri rendah !PaD1;& saat terjaga dan memiliki
respon ventilasi yang tinggi untuk D1;. %ereka hadir dengan kantuk di siang
hari, insomnia, atau bangun dengan sesak napas. Penghentian napas saat tidur
epidermal toksik, dan agranulositosis. #eaksi umum termasuk tetapi tidak terbatas
pada kelelahan, anoreksia, perubahan perasa, poliuria, diare, melena, tinnitus, dan
fotosensitifitas.
(SA Karena Kondi,i Medi, %ukan (#e/ne$S"oke,. 4entuk DSA ini
biasanya disebabkan oleh lesi batang otak yang berhubungan dengan berbagai
variabel etiologi yang luas. 0angguan jantung dan ginjal juga dapat menyebabkan
apnea sentral. Kriteria diagnostik memerlukan polysomnography sepuluh atau
lebih apnea sentral dan hypopnea per jam tidur dengan pola pernapasan
crescendo+dekresendo disertai dengan arousals dan tidur terfragmentasi.
(SA Karena O!a" a"au Penunaan a". $pisode apnea sentral dapat
diprovokasi dengan berbagai obat atau kombinasi obat, terutama opiat long-
acting* "amun, Bat atau obat lain juga telah dikaitkan dengan perubahan dalam
kontrol neuromuskular yang mengarah ke DSA. Kriteria diagnostik adalah indeks
apnea sentral !jumlah episode per jam& dari = atau lebih dan pasien meminum
obat+obat tersebut untuk setidaknya ; bulan.
Slee* A*nea Primer *ada %a/i. 4entuk DSA ini melibatkan apnea yang
berkepanjangan atau hypopneas bersamaan dengan hipoksemia, bradikardia, atau
keduanya. Kondisi ini menimpa neonatus prematur, mungkin karena brainstem
mereka belum sepenuhnya berkembang. Kondisi ini dapat diperburuk oleh
masalah medis lain yang lebih membahayakan fisiologis dan perkembangan bayi.
+i*oen"ila,i "erkai" Tidur
+i*oen"ila,i Idio*a"ik . Pasien dengan hipoventilasi idiopatik memiliki paru+paru normal dan penurunan ventilasi alveolar yang mengakibatkan desaturasi
oksigen arteri terkait tidur mungkin karena respon tumpul kemoterapi. %ereka
tidak memiliki penyakit paru+paru, obesitas, kyphoscoliosis, atau kondisi
struktural lainnya yang mungkin menyebabkan hipoventilasi. Polisomnografi
menunjukkan episode pernapasan dangkal lebih lama dari (- detik dalam durasi
berhubungan dengan desaturasi oksigen arterial dan sering terjadi kondisi terjaga
dari tidur yang berhubungan dengan gangguan pernapasan atau bradytachycardia.
ditentukan. Tipe jet lag dan Uakibat kondisi medisU tidak termasuk dalam *S%+=
tetapi termasuk dalam sistem klasifikasi lain seperti 7DS*+;.
Ti*e Fa,e Tidur Terlam!a"
0angguan sirkadian fase tidur terlambat terjadi ketika jam biologis berjalan lebih
lambat dari ;) jam atau berubah kemudian dari jadwal yang diinginkan. Eal ini
menghasilkan penundaan fase dalam siklus kantuk+waspada. 7ndividu dengan fase
tidur terlambat lebih waspada di sore hari dan awal malam hari, selanjutnya
terjaga, dan merasa lebih lelah di pagi hari. 1rang+orang ini yang sering disebut
sebagai night o/ls.
Ti*e Fa,e Tidur /an Ma3u
Lase tidur yang maju terjadi ketika siklus irama sirkadian bergeser menjadi lebih
awal. 1leh karena itu, siklus kantuk maju terhadap waktu jam. 7ndividu dengan
fase tidur yang maju yang mengantuk di sore hari, ingin tidur lebih awal, bangun
lebih awal, dan lebih waspada di dini hari. 7ndividu dengan pola fase tidur yang
maju ini kadang+kadang disebut early birds atau larks.
Ti*e Tidur$%anun Irreuler
Pola tidur+bangun irregular terjadi ketika irama sirkadian tidur+bangun tidak ada
atau berkurang secara patologis. Pola tidur+bangun tidak teratur untuk sementara,
dan waktu tidur dan terjaga tidak dapat diprediksi. 7ndividu dengan kondisi ini
memiliki jumlah normal tidur selama periode ;) jam' "amun, itu terpecah
menjadi tiga atau lebih episode yang terjadi tidak teratur. Ada gejala insomnia di
malam hari dan kantuk berlebihan di siang hari. Terjadi tidur siang yang panjangdan terjaga di malam hari yang tidak sesuai. Kecuali dalam kondisi yang tidak
biasa, aktivitas kehidupan sehari+hari mengalami gangguan signifikan. #iwayat
menutup diri atau isolasi mungkin terkait dengan gangguan ini karena penurunan
paparan rangsangan eksternal dapat berkontribusi untuk gejala ini. Tipe tidur+
bangun irreguler biasanya terkait dengan gangguan neurodegenerative, seperti
penyakit AlBheimer dan gangguan perkembangan saraf pada anak+anak.
Ketika pengatur tidur+bangun sirkadian memiliki siklus yang lebih panjang atau
kurang dari ;) jam dan tidak direset setiap pagi, seseorang dapat menderita tipe
gangguan irama sirkadian ini, seperti pada orang buta atau orang dengan
gangguan penglihatan. Pada keadaan normal, resinkronisasi dari ritme sirkadian
terjadi setiap hari dalam mengikuti siklus terang+gelap. %asalah terjadi secara
bertahap ketika jam internal dan lingkungan menjadi lebih melenceng. Cika
periode jam sirkadian lebih dari ;) jam dan tidak me+reset setiap hari, pasien
mengalami insomnia onset tidur yang semakin memburuk secara progresif dan
kantuk di siang hari. %asalah tidur memuncak ketika jam sirkadian dan
lingkungan adalah (; jam melenceng dan kemudian mulai berkurang, meniru
perbaikan progresif fase tidur yang maju. Akhirnya jam berkorelasi, dan siklus
tidur+bangun kembali normal selama beberapa hari, setelah itu siklus susah tidur+
hipersomnia dimulai lagi. ntuk alasan ini, gangguan tidur+bangun non+;)+jam
disebut insomnia periodik dan kantuk berlebihan periodik. raumatic +rain .n'ury
!T47& dikaitkan dengan tipe tidur+bangun non+;)+jam. Kebutaan merupakan
faktor risiko yang diketahui. Pada individu penglihatan menurun dan tunanetra,
pengukuran berurutan dari penanda fase seperti melatonin dapat membantu dalam
menentukan fase sirkadian. Lototerapi dan melatonin sedang dicoba sebagai
pengobatan untuk gangguan ini.
Ti*e Pere,eran Ker3a
4anyak industri jasa membutuhkan jam operasi !misalnya, transportasi, perawatan
kesehatan& ;) jam. Sejak budaya Kebaratan menjadi lebih padat modal,
pertambangan dan perusahaan manufaktur menjadi perusahaan around-the-clock .Cumlah individu melakukan kerja shift telah meningkat terus selama beberapa
dekade. Pekerja shift umumnya menderita insomnia, kantuk yang berlebihan, atau
keduanya. 4eberapa individu hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan pergeseran, sedangkan yang lain memiliki
kesulitan besar. #otasi pergeseran sering menambah masalah. Selanjutnya, untuk
memenuhi tuntutan sosial, pekerja shift sering tidak melakukan pergeseran jadwal
tidur+bangun pada akhir pekan dan hari libur. 4ahkan orang+orang yang mencoba
dapat menemukan bukti episode ini keesokan paginya dengan sedikit hingga tidak
ada memori makan mereka.
Se,omnia. Perilaku seksual terkait tidur, atau se9somnia, adalah ketika
seseorang terlibat dalam kegiatan seksual !misalnya, masturbasi, cumbuan,
hubungan seksual& saat tidur tanpa kesadaran penuh.
Slee* Terror,. 0angguan sleep terror adalah terbangun di sepertiga pertama dari
malam selama dalam tidur "#$% !tahap / dan )&. Eal ini ditandai dengan
terbangun yang tiba+tiba dengan rasa takut yang intens. %ereka biasanya mulai
dengan jeritan menusuk atau menangis dan disertai dengan manifestasi perilaku
kecemasan intens berbatasan dengan panik. Pengalaman ini ditandai korelasi
antara sistem otonom dan perilaku ketakuan. *i sebuah kasus khas teror malam,
tidak ditemukan tanda+tanda epilepsi lobus temporal atau kejang lainnya, baik
secara klinis atau pada rekaman $$0 !0ambar. (2,;+)&. Seorang individu
mengalami sleep terror biasanya duduk di tempat tidur, tidak responsif terhadap
rangsangan, dan, jika terbangun, terlihat bingung atau disorientasi. 6okalisasi
mungkin terjadi, tetapi mereka biasanya inkoheren. Amnesia untuk episode ini
biasanya terjadi apabila pasien tidak tahan dengan intensitas gejalanya. Seperti
sleep/alking , episode ini biasanya muncul dari tidur gelombang lambat. *emam
dan /ithdra/al depresan SSP dapat memicu episode sleep terror . Tidak seperti
mimpi buruk, di mana urutan mimpi jelas terungkap, sleep terror mungkin tanpa
gambar atau hanya berisi fragmen yang sangat singkat tapi menakutkan dan
kadang+kadang hanya berupa gambar statis. Eal ini kadang+kadang disebut pavor
nocturnus6 incubus, atau night terror , dan pola familial telah dilaporkan. Seperti
parasomnia gelombang tidur lambat lainnya, kurang tidur dapat memprovokasiatau memperburuk sleep terror . Psikopatologi jarang terkait dengan sleep terror
pada anak+anak' "amun, riwayat pengalaman traumatis atau masalah kejiwaan
frank sering komorbid pada orang dewasa dengan gangguan ini. Tingkat
keparahan bervariasi dari kurang dari sekali per bulan hingga terjadi hampir setiap
malam !dengan menimbulkan cedera pada pasien atau orang lain&.
jendela kamar tidur, membukanya, dan melangkah keluar. Sebaliknya, orang
dengan gangguan perilaku tidur #$% akan lebih mungkin menyelam melalui
jendela berpikir itu adalah sebuah danau. Pasien dan mitra tidur sering
mendapatkan cedera, yang kadang+kadang serius !misalnya laserasi, fraktur&.
4erbagai macam obat dan kondisi komorbiditas dapat memicu atau memperburuk
#4*. Pada hewan, dianggap #4* bisa diproduksi dengan lesi bilateral peri-locus
coeruleus* Pada manusia, ada saran yang menyebutkan #4* mungkin hasil dari
lesi hemisfer yang difus, kelainan thalamic bilateral, atau lesi batang otak.
DlonaBepam !Klonopin& telah berhasil digunakan untuk mengobati #4*.
Kelum*u#an Tidur Teri,ola,i %erulan. Kelumpuhan tidur adalah, seperti
namanya, sebuah ketidakmampuan untuk membuat gerakan sukarela selama tidur.
7ni menjadi parasomnia ketika terjadi pada onset tidur atau terbangun, saat dimana
individu sadar sebagian dan peka terhadap lingkungan. Ketidakmampuan untuk
bergerak bisa sangat menyedihkan, terutama ketika digabungkan dengan perasaan
bahwa ada penyusup di rumah atau ketika halusinasi hipnagogik terjadi.
Kelumpuhan tidur adalah salah satu dari tetrad gejala yang berhubungan dengan
narkolepsi' "amun, diketahui terjadi !dengan atau tanpa hypnagogia& pada
individu yang tidak memiliki katapleksi ataupun kantuk berlebihan di siang hari.
%eskipun kadang+kadang menakutkan, paralisis tidur adalah fitur normal tidur
#$% menuju kondisi terjaga. Kelumpuhan dapat berlangsung dari ( sampai
beberapa menit. Sangat menarik bahwa terjadinya kelumpuhan tidur dengan
hypnagogia mungkin berhubungnan dengan berbagai pengalaman dimana ia
dihadapkan atau diserang oleh semacam Umakhluk.U *eskripsi umum adalah
bahwa UkehadiranU terasa menjadi dekat, ia lumpuh, dan makhluk itu berbicara,menyerang, atau duduk di dadanya dan kemudian menghilang. Apakah itu disebut
incubus, U,ld ag ,U vampir, hantu penindasan !Kanashibari dalam bahasa
Cepang&, penyihir berkuda, atau alien, elemen umum untuk kelumpuhan tidur
terlihat. Tidur tidak teratur, kurang tidur, stres psikologis, dan kerja shift
diperkirakan meningkatkan kemungkinan kelumpuhan tidur terjadi. Kelumpuhan
tidur okasional terjadi pada 8+3 persen dewasa muda. *iperkirakan setidaknya
satu pengalaman kelumpuhan tidur selama hidup mulai dari ;= hingga =- persen.
Peningkatan higienitas tidur dan jaminan dari tidur yang cukup adalah terapi lini
pertama. Kadang+kadang, jika individu membuat gerakan mata yang sangat cepat
atau disentuh oleh orang lain, episode akan berakhir.
Ganuan Mim*i. %impi buruk adalah mimpi yang menyeramkan atau
menakutkan. Terkadang disebut dream an!iety attacks, mereka menghasilkan
aktivasi simpatik dan akhirnya membangunkan pemimpi. %impi buruk terjadi
pada tidur #$% dan biasanya berkembang dari mimpi yang panjang dan rumit
yang menjadi semakin menakutkan. 1rang yang telah terbangun, biasanya ingat
mimpinya !berbeda dengan tidur teror&. 4eberapa mimpi buruk berulang, dan
dilaporkan ketika mereka terjadi dalam hubungan dengan posttraumatic stress
disorder mimpi tersebut mungkin merupakan kumpulan ingatan kejadian yang
sebenarnya. mum pada anak+anak usia / sampai 2 tahun !perkiraan prevalensi
berkisar dari (- sampai =- persen&, mimpi buruk jarang terjadi pada orang dewasa
!( persen atau kurang&. %impi buruk yang sering dan menyedihkan kadang+
kadang bertanggung jawab untuk insomnia karena individu menjadi takut untuk
tidur. *i 7stilah Lreudian, mimpi buruk adalah contoh kegagalan proses mimpi
yang meredakan isi emosional mimpi dengan menyamarkan secara simbolis,
sehingga melestarikan tidur. Kebanyakan pasien yang menderita mimpi buruk
bebas dari kondisi kejiwaan. %eskipun demikian, individu yang berisiko untuk
mimpi buruk termasuk orang+orang dengan gangguan schiBotypal, borderline, dan
gangguan kepribadian skiBoid, serta mereka dengan skiBofrenia. %emiliki batas
tipis membuat mereka lebih rentan' Selanjutnya, mereka mungkin berisiko untuk
skiBofrenia. Peristiwa traumatik diketahui menginduksi mimpi buruk, kadang+
kadang muncul segera, tapi di lain waktu terlambat. %impi buruk dapat bertahanselama bertahun+tahun. 4eberapa obat diketahui kadang+kadang memprovokasi
mimpi buruk, termasuk G+*1PA dan \+adrenergik, seperti halnya /ithdra/al dari
obat penekan #$%. Akhirnya, penyalahgunaan obat atau alkohol juga dikaitkan
dengan mimpi buruk.
Sering terjadinya mimpi buruk sering menghasilkan tipe insomnia Utakut
tidurU. Pada gilirannya, insomnia dapat menimbulkan kekurangan tidur, yang
dikenal dapat memicu mimpi buruk. *engan cara ini, terbentuklah lingkaran
!$ldepryl&, dan serotonin agonis. #4* juga dapat terjadi selama /ithdra/al dari
alkohol, meprobamate !%eprospan&, pentaBocine !Talwin&, dan nitraBepam
!"itraBadon&. 1bat+obat yang dikenal dapat memprovokasi mimpi buruk termasuk
G+*1PA dan \+blocker. %impi buruk juga bisa disebabkan obat yang
menyebabkan rebound tidur #$% !misalnya, /ithdra/al dari obat penekan #$%
sebagai methamphetamine& dan penyalahgunaan atau /ithdra/al alkohol.
0angguan kejang harus selalu berada di atas daftar diferensial diagnosis untuk
sebagian besar parasomnia. 4ahkan, pedoman praktek American Academy of
Sleep %edicine memikirkan mengenai indikasi untuk polisomnografi termasuk
menggunakan pengujian tidur untuk menyingkirkan kejang ketika mendiagnosis
sleep terror , sleep/alking , #4*, mimpi buruk, dan parasomnia lainnya.
0angguan tidur terkait pernapasan juga dikenal dapat memicu sleep/alking ,
enuresis, sleep terror , confusional arousal , dan mimpi buruk. #4* dikaitkandengan berbagai kondisi neurologis, termasuk penyakit Parkinson, demensia,
progresif supranuclear palsy, sindrom Shy+*rager !gangguan gerakan dengan
gejala bangun otonom&, narkolepsi, dan lain+lain.
7bu #, seorang wanita berkulit putih berumur ;- tahun, dirujuk dengan gejala
berbicara, bergumam, dan menangis saat tidur. Setidaknya dua kali dalam
seminggu ia berteriak dalam tidurnya. 7a sangat terganggu dengan kantuk berat
yang ia rasakan di pagi hari dan sering tertidur di waktu yang tidak sepantasnya,
seperti saat sedang di dalam sebuah percakapan. Saat sedang tidak beraktivitas, ia
merasa lelah dan mengantuk, bahkan setelah tidur selama 3 jam pada malam
harinya. 4agaimanapun, ia berenergi saat sedang termotivasi dan saat
kehidupannya sedang dalam keadaan baik. Suatu saat, ia pernah bangun di luar
apartemennya dan teman sekamarnya harus memapahnya ke kamar karena ia
mengunci dirinya sendiri di luar. 7a tidak mengingat bahwa dirinya berjalan saat
tidur atau berkelana saat malam hari, namun terkadang mengingat bahwa dirinya
berteriak saat tidur. *ari cerita yang disampaikan, menangis cenderung terjadi saat
ia sedang tidur ringan, namun ia sangat jarang mengingat mimpi 5 mimpinya saat
tidur. "amun ada beberapa ingatan tentang mimpi buruk dan menggertakan gigi.
Pasien menggunakan alat pelindung oral untuk melindungi giginya. %enendang
dan mendengkur ringan tanpa tersedak pernah dialami oleh pasien. Pasien juga
mengeluhkan tentang menendang saat tidur. Cadwal tidur dan bangunnya tidak
menentu dan biasanya tidur selama = 5 8 jam setiap malamnya. 7a beberapa kali
bangun dengan sakit kepala di pagi hari.
#iwayat kesehatan sebelumnya termasuk riwayat masuk rumah sakit
akibat kejang emam saat bayi, operasi mata untuk strabismus saat usia anak 5
anak, dan tonsilektomi saat remaja. Selain hal itu ia tidak memiliki masalah
kesehatan lainnya. Pasien tidak merokok maupun meminum alkohol.
*alam wawancara yang dilakukan, # memiliki lebih dari satu gejala parasomnia.
4erbicara saat tidur tidak membutuhkan studi tidur, namun pasien ini memiliki
riwayat berjalan saat tidur. Polisomnografi dengan $$0 klinis diindikasikan untuk
mengeksklusi adanya gangguan kejang nocturnal yang tidak teridentifikasi
sebelumnya atau factor organic lain yang menyebabkan berjalan saat tidur. Sleep/alking umum ditemukan dan tidak merupakan suatu yang abnormal pada anak 5
anak, namun pada orang dewasa hal ini merupakan keadaan yang jarang terjadi
dan memerlukan evaluasi menyeluruh. #asa kantuk berlebih pada siang hari yang
dirasakan # mungkin disebabkan karena tidak cukupnya waktu tidur, dan
mungkin juga merupakan gangguan terkait parasomnia. %enariknya lagi,
parasomnia dapat dicetuskan oleh kurangnya tidur sama seperti gangguan kejang
dan kehamilan merupakan beberapa pencetus yang diketahui. Alasan dari
beberapa individu memiliki kram kaki saat tidur yang berulang dan tidak terjadi
saat terjaga belum diketahui.
%rui,m "erkai" "idur 7 Sleep "elated Bru&ism%
Sleep bru!ism didiagnosis saat seseorang menggertakan atau merapatkan giginya
saat tidur. Sebelumnya diklasifikasikan sebagai parasomnia, sleep bru9ism dapat
memproduksi kerusakan pada gigi, mencetuskan nyeri gigi dan rahang, atau
menimbulkan suara tidak menyenangkan yang menganggu partner tidur.
Terkadang, nyeri wajah atipikal dan nyeri kepala juga dapat disebabkan oleh sleep
bru9ism. Gebih dari 3= persen populasi pernah menggertakan atau merapatkan
giginya saat tidur, namun, hal tersebut dikatakan sebagai suatu kelainan hanya pada = persen populasi. %enggertakan gigi juga dapat terjadi pada stadium tidur
manampun namun paling sering terjadi saat transisi menjadi tidur, pada stadium ;
tidur, dan selama fase #$%. 4eberapa bukti mengindikasikan bahwa
menggertakan gigi saat fase #$% lebih sering dikaitkan dengan kerusakan gigi.
Sleep bru!ism nampaknya tidak dipicu oleh maloklusi gigi. Sleep bru!ism
bertambah parah pada saat individu tersebut mengalami stress. Para peneliti sleep
bru!ism telah menemukan bahwa banyak dari pasien tersebut yang memiliki