Top Banner
TIDUR NORMAL DAN GANGGUAN TIDUR 16.1 Tidur Normal Tidur adalah salah satu perilaku manusia yang paling signifikan. Kurang lebih sepertiga kehidupan manusia digunakan untuk tidur. Perilaku ini umum dilakukan oleh semua spesies hewan, dari serangga hingga mamalia. Tidur merupakan  proses yang dibutuhkan otak ag ar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kekurangan tidur yang berkepanjangan menyebabkan gangguan fisik dan kognitif  berat dan pada akhirnya kematian. T idur terlihat seperti proses pasif namun faktanya berkaitan dengan aktivasi otak yang tinggi. Ada beberapa pola tidur yang dapat dibedakan secara kuantitatif dan kualitatif. Setiap pola tidur memiliki karakteristik, fungsi kepentingan, dan mekanisme regulasi yang berbeda. Seseorang yang mengalami kekurangan tidur pada pola tidur tertentu dapat menyebabkan kompensasi ketika individu tersebut mengalami  sleep ad lib. Tidur secara khusus berhubungan dengan psikiatri dimana gangguan tidur sering ditemukan pada semua gangguan psikiatri dan biasanya termasuk bagian dari kriteria diagnosis gangguan tertentu. ELEKTROFISIOL OGI TIDUR Tidur dibagi menjadi dua keadaan fisiologis tidur dengan gerakan mata tidak cepat !"#$% non-rapid eye movement & dan tidur dengan gerakan mata cepat !#$%' rapid eye movement &. Tidur "#$% terdiri dari stadium ( s ampai ). *ibandingkan dengan keadaan terjaga, sebagian besar fungsi fisiologis menurun  pada keadaan tidur "#$%. T idur #$% adalah suatu jenis tidur y ang berbeda secara kualitatif yang ditandai oleh tingkat aktivitas otak dan fisiologis yang mirip dengan keadaan terjaga. Kira+kira - menit setelah onset tidur, "#$% berubah menjadi episode #$% pertama pada malam tersebut. #$% latensi - menit tersebut adalah temuan konsisten pada orang dewasa normal. Pemendekan latensi #$% sering terjadi pada gangguan tertentu seperti gangguan depresif dan narkolepsi. ntuk aplikasi klinis dan penelitian, tidur dinilai dalam jangka waktu /- detik, dengan stadium tidur dinilai dengan menggunakan tiga parameter skoring
77

Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

Feb 27, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 1/77

TIDUR NORMAL DAN GANGGUAN TIDUR 

16.1 Tidur Normal

Tidur adalah salah satu perilaku manusia yang paling signifikan. Kurang lebih

sepertiga kehidupan manusia digunakan untuk tidur. Perilaku ini umum dilakukan

oleh semua spesies hewan, dari serangga hingga mamalia. Tidur merupakan

 proses yang dibutuhkan otak agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Kekurangan tidur yang berkepanjangan menyebabkan gangguan fisik dan kognitif 

 berat dan pada akhirnya kematian. Tidur terlihat seperti proses pasif namun

faktanya berkaitan dengan aktivasi otak yang tinggi. Ada beberapa pola tidur yang

dapat dibedakan secara kuantitatif dan kualitatif. Setiap pola tidur memiliki

karakteristik, fungsi kepentingan, dan mekanisme regulasi yang berbeda.

Seseorang yang mengalami kekurangan tidur pada pola tidur tertentu dapat

menyebabkan kompensasi ketika individu tersebut mengalami sleep ad lib. Tidur

secara khusus berhubungan dengan psikiatri dimana gangguan tidur sering

ditemukan pada semua gangguan psikiatri dan biasanya termasuk bagian dari

kriteria diagnosis gangguan tertentu.

ELEKTROFISIOLOGI TIDUR 

Tidur dibagi menjadi dua keadaan fisiologis tidur dengan gerakan mata tidak

cepat !"#$% non-rapid eye movement & dan tidur dengan gerakan mata cepat

!#$%' rapid eye movement &. Tidur "#$% terdiri dari stadium ( sampai ).

*ibandingkan dengan keadaan terjaga, sebagian besar fungsi fisiologis menurun

 pada keadaan tidur "#$%. Tidur #$% adalah suatu jenis tidur yang berbeda

secara kualitatif yang ditandai oleh tingkat aktivitas otak dan fisiologis yang miripdengan keadaan terjaga. Kira+kira - menit setelah onset tidur, "#$% berubah

menjadi episode #$% pertama pada malam tersebut. #$% latensi - menit

tersebut adalah temuan konsisten pada orang dewasa normal. Pemendekan latensi

#$% sering terjadi pada gangguan tertentu seperti gangguan depresif dan

narkolepsi.

ntuk aplikasi klinis dan penelitian, tidur dinilai dalam jangka waktu /-

detik, dengan stadium tidur dinilai dengan menggunakan tiga parameter skoring

Page 2: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 2/77

visual electroencephalogram !$$0&, electro-oculogram !$10&, dan

electromyogram !$%0& direkam di bawah dagu. $$0 merekam gerakan mata

konjugasi yang cepat yang mengidentifikasi stadium tidur !tidak ada atau sedkit

gerakan mata yang cepat selama tidur "#$%&' pola $$0 terdiri dari aktivitas

cepat, tegangan rendah, dan acak dengan gelombang gigi gergaji !0ambar (2.(+

(&' $%0 menunjukan penurunan nyata pada tonus otot. Kriteria tersebut

dipaparkan oleh Allan #echtschaffen dan Anthony Kales dan diterima pada tahun

(23 untuk riset di seluruh dunia dan praktik klinis !Tabel (2.(+(&.

0ambar (2.(+(

Pola electroencephalogram pada stadium tidur manusia dan saat terjaga. !*ari

4utkov ". Atlas of Clinical Polysomnography. %edford, 1# Synapse %edia'

(2.&

Page 3: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 3/77

Tabel (2.(+(

Stadium Tidur 5 Kriteria $lektrofisiologi

$lektroensefalogram $lektrookulogram $lektromiogram

Terjaga 6oltage rendah, aktivitas

frekuensi campuran' Aktivitas

alpha !3+(/ cps& dengan mata

tertutup

0erakan mata dan

kedipan mata

Aktivitas tonus

dan gerakan

volunter 

Tidur "#$%

  Stadium 7 6oltage rendah, aktivitas

frekuensi campuran' Aktivitas

theta !/+8 cps&, gelombang

tajam verte9

0erakan mata

lambat

Aktivitas tonus

menurun sedikit

dari terjaga

  Stadium 77 Voltage rendah, latar

belakang frekuensi

campuran dengan

sleep spindles ((12-14

cps) dan kompleks K

(gelombang tajam

negatif diikuti

gelombang lambat

positif)

Tidak ada Aktivitas tonus

rendah

  Stadium 777 0elombang lambat !:; cps&

amplitudo tinggi !< 8=>6&

sebanyak ;-+=-?

Tidak ada Aktivitas tonus

rendah

  Stadium 76 0elombang lambat amplitudo

tinggi @ =-?

Tidak ada Aktivitas tonus

rendah

Tidur #$% 6oltage rendah, aktivitas

frekuensi rendah' gelombang

gigi gergaji, aktivitas theta,

dan aktivitas alpha lambat

0erakan mata

cepat

Atonia dengan

kejutan fasik 

cps: cycle per second 

Pada orang normal, tidur "#$% adalah keadaan yang relatif tenang

terhadap terjaga. Kecepatan denyut jantung biasanya lebih lambat sampai =

sampai (- denyut permenit di bawah keadaan terjaga dan sangat teratur. #espirasi

Page 4: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 4/77

mengalami hal yang sama, dan tekanan darah juga cenderung rendah degan

sedikit variasi dari menit ke menit. Potensial otot istirahat dari otot+otot tubuh

adalah lebih rendah pada tidur #$% dibandingkan keadaan tejaga. 0erakan tubuh

yang episodik involunter ditemukan pada tidur "#$%. Terdapat beberapa gerakan

mata yang cepat, jika ada, dan jarang terjadi ereksi penis. Aliran darah ke sebagian

 besar jaringan menurun, termasuk aliran darah ke otak.

Proporsi tidur terdalamstadium / and )kadang+kadang disertai

dengan karakteristik bangun yang tidak laBim. Cika orang dibangunkan setengah

sampai satu jam setelah onset tidurbiasanya dalam tidur gelombang lambat 

mereka terdisorientasi, dan pikiran mereka terdisorganisasi. Terbangun singkat

dari tidur gelombang lambat juga disertai amnesia terhadap peristiwa yang terjadi

selama terjaga. *isorganisasi selama terbangun dari stadium / atau ) mungkin

menyebabkan masalah tertentu, seoerti enuresis, somnambulisme, dan mimpi

menakutkan atau night terrors stadium ).

Pencatatan poligrafik selama tidur #$% menunjukan pola irregular,

kadang+kadang mirip dengan pola terjaga. *i samping itu, apabila peneliti tidak

menyadari stadium perilaku seseorang dan mencatat berbagai parameter fisiologis

!selain tonus otot& selama periode tidur #$%, kita akan tidak ragu menyimpulkan

 bahwa seseorang atau hewan tersebut dalam keadaan terjaga. Karena observasi

tersebut, tidur #$% juga disebut tidur paradoksikal. Kecepatan denyut jantung,

 pernafasan, dan tekanan datah pada manusia semuanya tinggi selama tidur #$%

 jauh lebih tingi dibandingkan tidur "#$% dan sering kali lebih tinggi

dibandingkan keadaan terjaga. "amun tingkat dan kecepatan tersebut bervariasi

dari menit ke menit. Penggunaan oksigen otak meningkat selama tidur #$%,

respons pernafasan terhadap peningkatan kadar karbon dioksida !D1;& adalahturun selama tidur #$%, sehingga tidak terdapat peningkatan volume tidal saat

tekanan parsial karbon dioksida !pD1;& meningkat. Termoregulasi terganggu

selama tidur #$%. 4erbeda dengan kondisi homeotermik dari pengaturan

temperatur selama terjaga atau tidur "#$%, pada saat tidur #$% ditemukan

kondisi poikilotermik !suatu keadaan di mana temperatur hewan bervariasi dengan

 perubahan temperatur di medium sekelilingnya&. Poikilotermia, karakteristik

reptil, menyebabkan kegagalan untuk berespons terhadap perubahan temperatur

Page 5: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 5/77

lingkungan dengan menggigil atau berkeringat. Eal ini diperlukan untuk

mempertahankan temperatur tubuh. Eampir setiap periode #$% disertai dengan

ereksi penis yang parsial atau lengkap. Temuan tersebut memilki nilai klinis yang

 penting dalam menilai penyebab impotensi. Penelitian tentang kekakuan

!tumescence& penis nokturnal adalah salah satu tes yang paling sering diminta.

Perubahan fisiologis lain yang terjadi selama tidur #$% adalah paralisis yang

hampir total pada otot skeletal !postural&. Karena inhibisi motorik tersebut,

 pergerakan tubuh tidak terjadi selama tidur #$%. Kemungkinan ciri yang paling

membedakan tidur #$% adalah mimpi. 1rang yang terjaga selama tidur #$%

sering kali !2- sampai -?& melaporkan bahwa mereka telah bermimpi. %impi

selama tidur #$% biasanya abstrak dan surealis. %impi juga terjadi selama tidur

 "#$%, tetapi biasanya jernih dan dengan maksud tertentu.

Sifat siklik dari tidur adalah teratur dan dapat dipercaya' periode #$%

terjadi kira+kira tiap - sampai (-- menit selama semalam !0ambar (2.(+;&.

Periode #$% pertama cenderung merupakan periode yang paling singkat,

 biasanya berlangsung kurang dari (- menit' periode #$% selanjutnya

masing-masing biasanya berlangsung (= sampai )- menit. Sebagian besar periode

#$% terjadi pada sepertiga bagian terakhir dari malam, sedangkan sebagian besar 

tidur stadium ) terjadi pada sepertiga bagian pertama malam.

0ambar (2.(+;

Pola tidur pada dewasa muda, subjek sehat. #$%, rapid eye movement . !*ari

0illian CD, SeifritB $, Foltoltoski #K, Salin+Pascual #C. 4asic science of sleep.

7n Sadock 4C, Sadock 6A, eds. Kaplan & Sadock’s Comprehensive e!tbook of

 Psychiatry. 8th ed. 6ol. (. Philadelphia Gippincott Hilliams I Hilkins'

;---(.&

Page 6: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 6/77

Pola tidur ini berubah sepanjang kehidupan seseorang. Pada periode

neonatal, tidur #$% mewakili lebih dari =- persen waktu tidur total. 4ayi baru

lahir tidur kira+kira (2 jam sehari, dengan periode terjaga yang singkat. Pada

 periode neonatal, pola $$0 berubah dari keadaan sadar langsung masuk ke

keadaan #$% tanpa melalui stadum ( sampai =. Pada usia ) bulan, pola berubah

sehingga presentasi total tidur #$% turun sampai kurang dari )- persen, dan

masuk ke tidur terjadi dengan periode awal tidur "#$%. Pada dewasa muda,

distribusi stadium tidur adalah sebagai berikut

 "#$% !8= persen&

Stadium ( = persen

Stadium ; )= persen

Stadium / (; persen

Stadium ) (/ persen

#$% !;= persen&

*istribusi tersebut relatif tetap sampai lanjut usia, walaupun terjadi

 penurunan tidur gelombang lambat dan tidur #$% pada lanjut usia.

PENGATURAN TIDUR 

Kebanyakan peneliti berpendapat bahwa tidak ada pusat pengendalian tidur yang

sederhana namun terdapat sejumlah kecil sistem atau pusat yang saling

 berhubungan terutama berlokasi di batang otak dan saling mengaktivasi

menghibisi satu sama lainnya. 4anyak penelitian yang juga mendukung peranan

serotonin dalam pengaturan tidur. Pencegahan sintesis serotonin atau destruksi

nukleues raphe dorsalis di batang otak, yang hampir seluruhnya adalah badan selserotonergik otak, menurunkan tidur dalam waktu yang cukup lama. Sintesis dan

 pelepasan serotonin oleh neuron serotonergik dipengaruhi oleh tersedianya

 prekursor asam amino pada neurotransmiter tersebut, seperti G+tryptophan.

Konsumsi G+tryptophan dalam jumlah besar !( sampai (= gram& menurunkan

latensi tidur dan terjaga nokturnal. Sebaliknya, defisiensi G+tryptophan

 behubungan dengan menurunnya waktu yang digunakan untuk tidur #$%.

 "orepnipephrine-containing neurons dengan badan sel yang terletak di nukleus

Page 7: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 7/77

sereleus memiliki peranan penting dalam mengendalikan pola tidur normal. 1bat+

obatan dan manipulasi yang meningkatkan pemicu neuron noradrenergik

menyebabkan penurunan tidur #$% secara bermakna !neuron pemati+#$%'

 #$%-off neurons& dan peningkatan keadaan terjaga penuh. Stimulasi listrik pada

lokus sereleus dengan elektroda yang ditanam !untuk mengendalikan spastisitas&

secara jelas mengganggu semua parameter tidur 

Asetilkolin otak juga terlibat dalam tidur, khususnya dalam menghasilkan

tidur #$%. Pada penelitian binatang, injeksi agonis kolinergi+muskarinik pada

neuron pontin formasi retikularis !neuron penyala+#$%' #$%-on neurons&

menyebabkan pergeseran dari terjaga penuh ke tidur #$%. 0angguan pada

aktivitas kolinergik sentral berhubungan dengan perubahan tidur yang terlihat

 pada ganggguan depresif berat. Cika dibandingkan orang yang sehat dengan

kontrol psikiatrik nondepresi, pasien depresi memiliki gangguan yang jelas pada

 pola tidur #$%. 0angguan tersebut berupa pemendekan latensi tidur #$% !2-

menit atau kurang&, peningkatan presetasi tidur #$%, dan pergeseran distribusi

#$% dari setengah bagian terakhir menjadi setengah bagian awal. Pemberian

agonis muskarinik, seperti arecoline, kepada pasien depresi selama periode

 "#$% pertama atau kedua menyebabkan onset tidur #$% yang cepat. *epresi

mungkin disertai dengan supersensitivitas terhadap asetilkolin yang mendasari.

1bat yang menurunkan tidur #$%, seperti antidepresan, menghasilkan efek yang

menguntungkan pada depresi. Sekitar setengah dari pasien dengan gangguan

depresif berat mengalami perbaikan yang sementara saat tejadi kekurangan tidur

atau tidur dibatasi. Sebaliknya, reserpine !Serpasi&, salah satu obat yang

meningkatkan tidur #$%, juga menyebabkan depresi. Pasien dengan demensia

tipe AlBheimer memiliki gangguan tidur yang ditandai oleh penuruna tidur #$%dan gelombang lambat. Eilangnya neuron kolinergik di otak depan basal

 berimplikasi sebagai penyebab perubahan tersebut.

Sekresi melatonin dari kelenjar hipofisis dihambat oleh cahaya yang

terang, sehingga konsentrasi melatonin serum yang terendah terjadi pada siang

hari. "ukleus suprakiasmatik dari hipotalamus dapat bertindak sebagai tempat

anatomic J pacemaker  sirkardian yang mengatur sekresi melatonin dan kerja otak 

menjadi siklus tidur+bangun ;) jam. 4ukti+bukti menunjukan bahwa dopamine

Page 8: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 8/77

memiliki efek membangunkan. 1bat+obatan yang meningkatkan dopamine otak

cenderung menyebabkan terbangun dan terjaga penuh. Sebaliknya, penghambat

dopamin, seperti pimoBide !1rap& an phenothiaBine, cenderung meningkatkan

waktu tidur. Sebuah hipotesis dorongan homeostatic untuk tidur, kemungkinan

dalam bentuk Bat endogenproses Smungkin berakumulasi selama terjaga dan

 beerja menginduksi tidur. Senyawa lainproses Dmungkin bekerja sebagai

regulator temperatur tubuh dan lama tidur.

FUNGSI TIDUR 

Lungsi tidur telah diteliti dalam berbagai cara. Sebagian besar peneliti

menyimpulan bahwa tidur memiliki fungsi restoratif, homeostatic, dan tampaknya

 penting untuk termoregulasi dan cadangan energi normal.

Kekuranan Tidur

Periode kekurangan tidur yang panjang kadang menyebabkan disorganisasi ego,

halusinasi, dan waham. %enghilangkan tidur #$% pada seseorang dengan

membangunkannya pada awal siklus #$% menghasikan peningkatan jumlah

 periode #$% dan jumlah tidur #$% !peningkatan rebound & jika orang tersebut

dibiarkan tidur tanpa diganggu. Pasien yang kekurangan tidur #$% dan mungkin

menunjukkan sikap mudah tersinggung dan letargi. Pada penelitian terhadap tikus,

kekurangan tidur menghasilkan suatu sindrom yang berupa penampilan

terdebilitasi, lesi kulit, peningkatan asupan makanan, kehilangan berat badan,

 peningkatan penggunaan energi, penurunan temperatur tubuh, dan kematian.

Perubahan neuroendokrin meliputi peningkatan norepinefrin plasma dan penurunan tiroksin plasma.

Ke!u"u#an Tidur

4eberapa orang secara normal adalah short sleeper  yang memerlukan tidur kurang

dari enam jam setiap malam agar berfungsi secara adekuat. ong sleeper  adalah

mereka yang tidur lebih dari Sembilan jam setiap malam agar berfungsi secara

adekuat. ong sleeper  memiliki lebih banyak periode #$% dan lebih banyak

Page 9: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 9/77

gerakan mata cepat dalam masing+masing periode !dikenal sebagai densitas #$%&

dibandingkan dengan short sleeper . 0erakan ini kadang dianggap sebagai ukuran

intensitas tidur #$% dan berhubungan dengan kejernihan mimpi. Petidur singkat

 biasanya efisien, ambisius, cakap secara sosial, dan puas diri. Gong sleeper

cenderung mengalami depresi ringan, cemas, dan menarik diri secara social.

Peningkatan kebutuhan tidur terjadi akibat aktivitas fisik, latihan, penyakit,

kehamilan, dan peningkatan aktivitas mental. Periode #$% meningkat setelah

stimuli psikologis yang kuat, seperti situasi belajar yang sulit dan stress, dan

setelah penggunaan Bat kimia yang menurunkan katekolamin otak.

Irama Tidur$%anun

Tanpa petunjuk eksternal, jam alami tubuh alami mengikuti siklus ;= jam.

 pengaruh faktor eksternal seperti siklus terang+gelap, rutinitas harian, periode

makan, dan penyelaras eksternal lainnyamembentuk seseorang menjadi siklus

;) jam. tidur juga dipengaruhi oleh irama biologis. *alam periode ;) jam, orang

dewasa tidur sekali, kadang dua kali. 7rama tersebut tidak dimiliki seseorang saat

lahir namun berkembang dalam dua tahun pertama kehidupan. Pada beberapa

wanita, pola tidur berubah selama fase siklus menstruasi. Tidur sebentar !naps&

yang dilakukan pada waktu yang berbeda di siang hari memilki proporsi tidur

 "#$% dan #$% yang berbeda. Pada petidur normal di malam hari, tidur sejenak

yang dilakukan pada pagi hari atau siang hari memilki banyak tidur #$%,

sedangkan tidur sejenak yang dilakukan pada petang hari atau menjelang malam

hari memiliki tidur #$% yang lebih sedikit. Siklus sirkardian tampaknya

mempengaruhi kecenderungan memiliki tidur #$%. Pola tidur tidak sama secara

fisiologis jika seseorang tidur di siang hari atau selama saat di mana tubuh

seseorang harusnya terjaga' efek psikososial dan perilaku tidur juga berbeda. *idunia industri dan komunikasi yang sering kali berfungsi selama ;) jam sehari,

interaksi ini menjadi semakin penting. %eskipun pada orang yang bekerja pada

malam hari, gangguan dari berbagai irama dapat menyebabkan masalah tertentu.

Dontoh terbaikyang diketahui adalah 'et lag , di mana setelah terbang dari timur ke

 barat, seseorang mencoba meyakinkan tubuhnya untuk tidur pada saat yang di luar 

fase siklus tubuh orang tersebuh. Kebanyakan orang dapat beradaptasi dalam

Page 10: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 10/77

 beberapa hari, namun beberapa orang memerlukan waktu yang lebih lama.

Kondisi pada tubuh orang tersebut melibatkan gangguan siklus jangka panjang.

#$L$#$"S7

4arclay "G, 0regory A%. Muantitative genetic research on sleep A review of normal

sleep, sleep disturbances and associated emotional, behavioural, and health+related

difficulties. Sleep %ed #ev. ;-(/'(8!(&;5)-.

4enca #%, Direlli D, #attenborg "D, Tononi 0. 4asic science of sleep. 7n Sadock 4C,

Sadock 6A, eds. Kaplan I SadockNs Domprehensive Te9tbook of Psychiatry. 3th ed. 6ol.

(. Philadelphia Gippincott Hilliams I Hilkins' ;--=;3-.

0enderson %#, #ana 4K, PaniBBon %S, 0rant %*, Toomey #, Cacobson KD, Oian E,

Dronin+0olomb A, LranB D$, Kremen HS, Gyons %C. 0enetic and environmental

influences on sleep uality in middle‐aged men A twin study. C Sleep #es.

;-(/';;!=&=(5=;2.

0illin CD, SeifritB $, Foltoski #K, Salin+Pascual #. 4asic science of sleep. 7n Sadock 4C,

Sadock 6A, eds. Kaplan I SadockNs Domprehensive Te9tbook of Psychiatry. 8th ed. 6ol.

(. Philadelphia Gippincott Hilliams I Hilkins' ;---(.

Cenni 10. Eow much sleep is Jnormal in children and adolescentsQ "ormal sleep

duration in children and adolescents. CA%A Pediatr. ;-(/'(28!(&(5;.

Potts KC, 4utterfield *T, Sims P, Eenderson %, Shames D4. Dost savings associated with

an education campaign on the diagnosis and management of sleep+disordered breathing

A retrospective, claims+based S study. Popul Eealth %anag. ;-(/'(2!(&85(/.

#ichardson 0S. The human circadian system in normal and disordered sleep. C Dlin

Psychiatry. ;--='22!Suppl &/5.

#osipal #, Gewandowski A, *orffner 0. 7n search of objective components for sleep

uality inde9ing in normal sleep. 4iol Psychology. ;-(/')!(&;(-5;;-.

#oth T. Dharacteristics and determinants of normal sleep. C Dlin Psychol. ;--)'2=!Suppl

(2&35((.

Thomas SC, Gichstein KG, Taylor *C, #iedel 4H, 4ush AC. $pidemiology of bedtime,

arising time, and time in bed Analysis of age, gender, and ethnicity. 4ehav Sleep %ed.

;-()'(;!/&(25(3;.

Hright KP, Gowry DA, Gebourgeois %K. Dircadian and wakefulness+sleep modulation of 

cognition in humans. Lront %ol "eurosci. ;-(;'==-.

Page 11: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 11/77

16.& Ganuan Tidur$%anun

Tidur diregulasi oleh beberapa mekanisme dasar, dan apabila terjadi gangguan

 pada sistem ini, gangguan tidur muncul. Ketertarikan terhadap gangguan tidur

 pertama kali muncul di antara psikiater, psikolog, dan neurolog. *alam tiga

dekade terakhir banyak penemuan baru yang semakin mengukuhkan bahwa sleep

medicine adalah multidisiplin. Penelitian yang menggambarkan konsekuensi

medis gangguan pernafasan saat tidur menarik perhatian banyak pulmolog dan

spesialis penyakit dalam. Penelitian gangguan tidur+bangun terkait endokrin dan

siklus sikardian telah beralih dari laboratorium ke bedside. Eingga saat ini

keseriusan masalah gangguan tidur masih belum dipahami oleh masyarakat umum

dan mayoritas klinisi.

0angguan tidur adalah berbahaya dan memerlukan biaya yang banyak

untuk mengobati. Penelitian obstructive sleep apnea membuktikan kontribusinya

terhadap hipertensi, gagal jantung, dan stroke. 4anyak investigasi

menghubungkan banyak kekacauan industri mayor akibat mengantuk. %engantuk 

merupakan suatu kondisi serius dan berpotensi mengancam nyawa yang tidak

hanya mempengaruhi individu tersebut namun juga keluarga, rekan kerja, dan

masyarakat secara umum. Kecelakaan kendaraan bermotor akibat mengantuk

mewakili perhatian keamaan publik dan beberapa negara bagian telah

memberlakukan status kriminal terhadap pengendara yang mengantuk. 4iaya

langsung gangguan tidur per tahun di Amerika Serikat diperkirakan (2 miliar

dollar, dengan biaya tidak langsung lebih dari (-- miliar dolar. Tabel (2.;+(

memuat parameter polisomnografik yang sering digunakan dalam mendiagnosis

dan menjelaskan gangguan tidur.

Tabel (2.;+(

Parameter Polisomnografik yang mum

Gatensi tidur Periode waktu sejak mematikan lampu sampai timbulnya

tidur stadium ;

Terjaga dini hari Haktu terjaga terus+menerus dari stadium tidur terakhir

sampai akhir pencatatan tidur !biasanya jam 8 pagi&

$fisiensi tidur Haktu tidur totalRwaktu total tidur yang tercatat 9 (--

7ndeks apnea Cumlah apnea yang lebih lama dari (- detik per jam tidur 

7ndeks mioklonus Cumlah periode gerakan kaki per jam

Page 12: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 12/77

nokturnal

Gatensi #$% Periode waktu dari onset tidur sampai periode #$% pertama

malam tersebut

Periode #$%onset tidur 

Tidur #$% dalam (- menit pertama tidur 

KLASIFIKASI GANGGUAN TIDUR 

DSM$'

$disi ke+= (iagnostic and Statistical %anual of %ental (isorders !*S%+=& oleh

 American Psychiatric Association !APA& mencatat sepuluh gangguan atau

kelompok gangguan pada gangguan tidur+bangun. *S%+= mengklasifikasikan

gangguan tidur berdasaran kriteria diagnosis dan etiologi yang diduga. 0angguan+

gangguan yang dijelaskan pada *S%+= hanya bagian dari gangguan tidur yang

diketahui. Klasifikasi gangguan tidur+bangun terbaru menurut *S%+= sebagai

 berikut

(. 7nsomnia

;. Eipersomnolen

/. "arkolepsi

)* +reathing-#elated Sleep (isorders

a* ,bstructive Sleep Apnea ypopneab* Central Sleep Apnea

i* .diopathic central sleep apnea

ii* Cheyne-Stokes breathing 

iii* Central sleep apnea dengan penggunaan opioid

c. Eipoventilasi terkait tidur 

=. 0angguan siklus sirkardian tidur

a. Pola fase tidur terlambat

 b. Pola fase tidur lanjut

c. Pola tidur+bangun irregular 

d. Pola tidur+bangun non+;) jam

e. Shift /ork typef. Pola tidak spesifik 

2. Parasomnia

8. 0angguan bangun tidur "#$%

a* Sleep/alking type

b* Sleep terror type

3. 0angguan mimpi buruk 

. 0angguan perilaku tidur #$%

01* #estless egs Syndrome

((. FatR1bat+obatan menyebabkan gangguan tidur 

Page 13: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 13/77

I(SD$&. Sistem klasifikasi yang berbeda untuk gangguan tidur+bangun digunakan

oleh American Sleep (isorders Association yang dipublikasikan pada edisi ke+;

 .nternational Classification of Sleep (isorders: (iagnostic and Coding %anual

!7DS*+;&. Klasifikasi ini memiliki detail dan klasifikasi komprehensif untuk

gangguan tidur+bangun. Tabel (2.;+; menampilkan garis besar klasifikasi ini.

Tabel (2.;+;

0aris 4esar 0angguan Tidur pada $disi Ke+; .nternational Classification of Sleep

 (isorders: (iagnostic and Coding %anual .

Page 14: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 14/77

I(D$1). $disi revisi ke+(- .nternational Statistical Classification of (iseases and 

 #elated ealth Problems !7D*+(-& oleh 2orld ealth ,rgani3ation !HE1&

meliputi banyak !tidak semua& klasifikasi diagnosis 7DS*+;. Skema ini berbeda

dengan *S%+= dan sering menyatukan banyak entitas nosologikal menjadi satu

klasifikasi diagnosis. Subjek gangguan tidur meliputi hanya pola nonorganic

dalam 7D*+(-. 0angguan+gangguan ini diklasifikasikan menjadi disomnia,

kondisi psikogenik, dan parasomnia. *isomnia meliputi insomnia, hipersomnia,

dan gangguan jadwal tidur+bangun. Parasomnia pada usia ana+anak berkaitan

dengan perkembangan' pada orang dewasa hal ini termasuk psikogenik dan

meliputi sleep/alking , sleep terrors, dan mimpi buruk. 0angguan tidur organik

yang berasal dari gangguan nonpsikogenik seperti narkolepsi dan katapleksi,

 sleep apnea, dan gangguan gerakan episodik dibahas pada kategori lain.

Tabel (2.;+/

7D*+(- Kriteria *iagnosis untu 0angguan Tidur "onorganik 

Page 15: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 15/77

INSOMNIA

7nsomnia adalah kesulitan dalam memulai atau mempertahankan tidur. Keadaan

ini adalah keluhan tidur yang paling sering. 7nsomnia mungkin sementara atau

 persisten. Survei di populasi menunjukkan prevalensi dalam ( tahun pada orang

dewasa /- sampai )= persen.

*S%+= mendefiniskan insomnia sebagai ketidakpuasaan terhadap kualitas

atau kuantitas tidur diikuti dengan satu atau lebih gejala kesulitan memulai tidur,

kesulitan mempertahankan tidur dengan sering terbangun atau kesulitan kembali

tidur, dan terbangun pagi hari dengan kesulitan kembali tidur !Tabel (2.;+)&.

Page 16: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 16/77

Tabel (2.;+)

*S%+= Kriteria *iagnosis 7nsomnia

7nsomnia dapat menjadi kondisi tersendiri. *ulu klinisi lebih memilih

untuk mengobati penyebab insomnia daripada gejalanya. Dara ini dipercaya dapat

memperbaiki gangguan tidur. Pengalaman klinis membuktikan hal sebaliknya.

1leh karena itu, terapi terbaru berfokus pada memperbaiki gejala. *ahulu, hal ini

menjadi perdebatan bila insomnia berkaitan dengan depresi, mengobati insomnia

akan menyembunyikan depresi dan mengganggu pemberian regimen

antidepresan. Eal ini tidak dapat dibuktikan.

Secara deskriptif, insomnia dapat dikategorikan berdasarkan bagaimana

insomnia mempengaruhi tidur !contoh insomnia saat memulai tidur, insomnia

mempertahankan tidur, atau terbangun saat subuh&. 7nsomnia juga dapat

diklasifikasikan menurut durasinya !contoh transien, jangka pendek, dan jangka panjang&. %enurut penelitian 0allup, setidaknya sepertiga populasi Amerika

Serikat mengalami gangguan tidur yang serius setiap tahunnya. 7nsomnia adalah

suatu kondisi kronis. Seseorang dengan insomnia kronis memiliki risiko lebih dari

dua kali terhadap kecelakaan kendaraan bermotor dibandingkan populasi umum.

Eanya = persen orang dengan insomnia kronis mencari bantuan tenaga kesehatan

untuk mengatasinya. Setidaknya )- persen atau lebih dari orang dengan insomnia

Page 17: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 17/77

kronis mengobati dirinya sendiri dengan obat yang dijual bebas, alcohol, atau

keduanya.

Periode insomnia yang singkat seringkali berhubungan dengan kecemasan,

 baik sebagai sekuele terhadap pengalaman yang mencemaskan atau dalam

menghadapi pengalaman yang menimbulkan kecemasan !sebagai contoh, akan

menghadapi ujian atau wawancara pekerjaan&. Pada beberapa orang, insomnia

transien dari jenis tersebut mungkin berhubungan dengan dukacita, kehilangan,

atau hampir setiap perubahan khidupan. Kondisi ini kemunginan tidak serius,

walaupun suatu episode psikotik atau depresi berat seringkali dimulai dengan

insomnia akut. Terap spesifik untuk kondisi ini biasanya tidak diperlukan. Cika

terapi dengan medikasi hipnotik diindikasikan, dokter dan pasien keduanya harus

 jelas bahwa terapi adalah untuk jangka waktu singkat dan beberapa gejala,

termasuk rekurensi singkat insomnia mungkin dapat terjadi jika medikasi

dihentikan.

7nsomnia persisten adalah jenis yang cukup sering. 0angguan ini terdiri

dari sekelompok kondisi di mana masalah yang paling sering adalah kesulitan

dalam jatuh tertidur, bukannya dalam tetap tidur, dan melibatkan dua masalah

yang kadang+kadang terpisah tetapi sering digabungkan !(& ketegangan dan

kecemasan yang disomatisasi dan !;& suatu respons asosiatif yang terbiasakan.

Pasien seringkali tidak memiliki keluhan yang jelas selain insomnisa. %ereka

mungkin tidak mengalami kecemasan itu sendiri tetapi melepaskan kecemasan

melalui saluran fisiologis. %ereka mungkin mengeluh terutama adanya perasaan

kegelisahan atau pikiran yang terus+menerus tampaknya menghalangi mereka

untuk tertidur. Kadang tetapi tidak selalu, seorang pasien menggambarkan

 bagaimana kondisi ini dieksaserbasi ada saat stress di tempat kerja atau di rumahdan menghilang saat liburan.

Stadium mispersepsi tidur !atau insomnia subjektif& ditandai dengan

disosiasi antara pengalaman tidur pasien dan data objektif perhitungan poligrafik 

tidur. Penyebab utama disosiasi ini masih belum dipahami, meskipun hal ini

muncul sebagai kasus spesifik pada fenomen umum yang dilihat pada banyak 

aspek kedokteran. Stadium mispersepsi tidur didiagnosis bila pasien mengeluhkan

sulit memulai atau mempertahankan tidur dan tidak ada bukti objektif gangguan

Page 18: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 18/77

tidur yang dapat ditemukan. Dontohnya, seorang pasien tidur di laboratorium

melaporkan perlu waktu lebih dari satu jam untuk tertidur, terbangun lebih dari /-

kali, dan teridur kurang dari ; jam sepanjang malam. Sedangkan polisomnogram

menunjukkan onset tidur muncul dalam waktu (= menit, sedikit terbangun,

efisiensi tidur - persen, dan waktu tidur total melebihi 8 jam. Stadium

mispersepsi tidur dapat terjadi pada orang yang baru saja bebas dari psikopatologi

atau sebagai delusi somatik atau hipokondriasis. 4eberapa pasien dengan stadium

mispersepsi tidur memiliki obsesi terhadap fungsi somatik. Stadium mispersepsi

 jangka pendek dapat terjadi dalam periode stres dan beberapa klinisi mempercayai

 bahwa hal ini bisa saja akibat kecemasan laten atau pengobatan yang tidak efektif 

 pada gangguan depresi.  #elabeling   kognitif bergabung dengan kecemasan

gangguan tidur, atau keduanya dapat saling berhubungan.  An!iolytics  dapat

mengurangi persepsi kesulitan tidur tanpa perubahan tidur yang bermakna.

7nsomnia psikofisiologi muncul sebagai keluhan utama kesulitan tidur.

Seorang pasien mungkin menjelaskan bahwa hal ini telah terjadi selama bertahun+

tahun dan biasanya menyangkal adanya periode stres dalam hidupnya. 1bjek yang

 berkaitan dengan tidur !contoh kasur, kamar tidur& menjadi stimuli yang

menyebabkan insomnia. 1leh karena itu, insomnia psikofisiologi kadang disebut

conditioned insomnia. 7nsomnia psikofisiologi sering terjadi bersamaan dengan

 penyebab lain insomnia, termasuk episode stres dan kecemasan, sindrom fase

tidur terlambat, dan pengunaan obat hipnotik dan putus Bat. Sebaliknya, pada

 pasien dengan gangguan psikiatri, adaptasi siang hari secara umum baik.

Pekerjaan dan hubungan memuaskan, meskipun kelelahan hebat dapat terjadi.

0ejala lain meliputi !(& kecemasan berlebih terhadap tidak dapat tidur' !;&

mencoba sangat keras untuk tidur' !/& ruminasi, ketidakmampuan menjernihkan pikiran saat mencoba tidur' !)& peningkatan ketegangan otot saat mencoba tidu'

!=& manifestasi somatik lainnya aibat kecemasan' !2& dapat tidur lebih baik bila

tidur di tempat lain' dan !8& dapat tertidur saat tidak berusaha tidur !contoh

menonton televisi&. Keluhan tidur menjadi menetap sepanjang waktu. 4anyak 

 pasien dengan insomnia psikofisiologi tidur nyenyak di laboratorium.

7nsomnia idiopatik muncul pada awal kehidupan, kadang saat lahir, dan

 berlanjut sepanjang hidupnya. Sesuai dengan namanya, penyebab insomnia ini

Page 19: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 19/77

tidak diketahui, dicurigai terkait dengan ketidakseimbangan neurokimiawi di

formasio retikularis batang otak, gangguan regulasi generator tidur di batang otak 

!contoh nucleus raphe, locus ceruleus&, atau disfungsi basal otak depan.

Pengobatannya sulit namun memperbaiki higiene tidur, terapi relaksasi, dan

 penggunaan obat+obatan hipnotik yang tepat dikatakan memperbaiki kondisi ini.

7nsomnia primer didiagnosis bila keluhan utama adalah kesulitan memulai

tidur atau kembali tidur, dan keluhan menetap setidaknya selama ( bulan !menurut

7D*+(-, gangguan harus muncul setidaknya / kali dalam seminggu selama (

 bulan&. 7stilah primer menjelaskan bahwa insomnia ini tidak terkait kondisi fisik 

atau mental. 7nsomnia primer sering ditandai dengan kedua kluhan kesulitan

memulai tidur dan terbangun berkali+kali. Peningkatan terbangunnya seseorang

 baik fisiologis maupun psikologis di malam hari dan kondisi negatif untuk tidur 

seringkali ditemukan. Pasien dengan insomnia primer secara umum memiliki

 preokupasi dengan tidur cukup. Semakin mereka mencoba untuk tidur, semakin

 besar rasa frustasi dan distress dan semakin buruk kondisi tidur.

PENGO%ATAN INSOMNIA

Tera*i Farmakoloi. 7nsomnia primer biasanya diterapi dengan benBodiaBepine,

Bolpidem, esBopiclone !Gunesta&, Baleplon !Sonata&, dan hipnotik lainnya. 1bat+

obatan hipnotik harus digunakan dengan perhatian khusus. Secara umum, obat

tidur sebaiknya tidak diresepkan lebih dari ; minggu karena dapat menyebabkan

toleransi dan gejala putus Bat. Selama bertahun+tahun, benBodiapBepine adalah

obat yang paling sering diresepkan untuk mengobati insomnia. Agonis reseptor 

 benBodiaBepine mewakili standar untuk pengobatan sedatif+hipnotik untuk 

mengobati insomnia. 1bat tidur jangka panjang !seperti, fluraBepam !*almane&,uaBepam !*oral& sangat baik diberikan untuk mengobati insomnia di tengah

malam' obat jangka pendek !Bolpidem, triaBolam !Ealcion&& sangat bermanfaat

untuk orang dengan kesulitan memulai tidur. Agonis reseptor melatonin seperti

ramelteon !#oBerem& telah terbukti untuk mengobati  sleep-onset insomnia.

Antidepresan sedatif seperti traBodone, juga sering diresepkan untuk membantu

tidur.

Page 20: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 20/77

4erbagai over-the-counter  !1TD& untuk obat tidur juga tersedia. #acikan

tanpa resep termasuk antihistamin sedatif, prekursor protein, dan Bat+Bat lainnya.

G+trytophan dahulu cukup popular dan tersedia di toko obat+obatan sampai terjadi

outbreak eosinofilia yang menyebabkan akhirnya obat ini ditarik dari peredaran.

%elatonin dipercaya dapat memperbaiki gejala sulit tidur. %elatonin adalah

hormone endogen yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis, di mana hormone ini

terkait dengan regulasi tidur. Pemberian melatonin eksogen menunjukkan hasil

yang berbeda+beda.

Peresepan obat+obatan sebelumnya dilakukan uji coba klinis, oleh karena

itu obat+obatan ini lebih unggul dibandingkan 1TD yang tidak diuji. ntuk

mendapatkan iBin dari 4ood and (rug Administration !L*A& Amerika Serikat

sebgai hipnotik, suatu obat harus terbukti aman dan efektif. Kebanyakan obat+

obatan hipnotik yang diterima adalah untuk penggunaan jangka pendek, bukan

 jangka panjang. Pengecualian untuk Bolpidem rilis yang dimodifikasi,

esBoplicone, dan ramelteon, obat+obatan ini disetuji untuk terapi jangka panjang.

4ila digunakan secara tepat, hipnotik dapat memberikan perbaikan yang segera

dan adekuat untuk. 7nsomnia biasanya kembali saat obat dihentikan.

Cogntive-Behavioral Therapy. Cogntive-+ehavioral herapy  !D4T& adalah

modalitas terapi yang digunakan sebagai kombinasi teknik perilaku dan kognitif 

untuk mengatasi disfungsi perilaku tidur. mispersepsi, dan pikiran yang

mengganggu tentang tidur. Teknik perilaku meliputi higiene tidur umum, terapi

kontrol stimulus, terapi pembatasan tidur, terapi relaksasi, dan biofeedback .

Penelititan mengenai D4T menunjukkan hasil yang signifikan, perbaikan

gejala, termasuk jumlah dan durasi terbangun dan latensi tidur. %anfaat jangka pendek mirip dengan pengunaan obat+obatan, namun manfaat D4T cenderung

 bertahan lebih lama bahkan sampai /2 bulan setelah terapi. *engan penghentian

medikasi, insomnia seringkali muncul lagi dan terkadang menimbulkan efek 

reboud insomnia. D4T tidak menunjukkan adanya efek samping. Tidak ada

 pedoman tata laksana berapa lama atau kualitas sesi D4T.

%eskipun demikian, D4T bukan berarti tanpa keterbatasan. %ayoritas

data tidak membandingkan efektivitas masing+masing komponen D4T. "amun,

Page 21: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 21/77

edukasi hygiene tidur saja tidak signifikan untuk membuat seseorang tidur.

Sebagai tambahan, tidak ada data yang menunjukkan bukti adanya efektivitas

tambahan dengan kombinasi dengan komponen lainnya atau terapi kognitif 

ditambah dengan komponen perilaku. Pendekatan multikomponen nampaknya

 berkontribusi untuk mengatasi insomnia.

$fek D4T memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan efek obat.

4iasanya saat pasien datang untuk mencari pengobatan insomnia, mereka telah

 putus asa untuk mengatasi insomnianya. Eal ini membuat sulit untuk meyakinkan

mereka untuk mencoba terapi yang mungkin memerlukan waktu beberapa minggu

sampai tampak efektivitasnya. Pasien harus berperan aktif dalam terapi ini. Agar 

D4T menjadi efektif, pasien harus berkomitmen untuk datang pada banyak sesi

dan terbuka terhadap ide yang memodifikasi pikiran dan perilaku mengenai tidur.

%odel 5uick fi! lebih familiar untuk penyedia layanan primer, di mana psikiater 

 biasanya menggunakan respon antidepresan yang terlambat dan psikotropik 

lainnya. Eambatan lainnya untuk klinisi menggunakan D4T dalam praktek klinis

adalah D4T untuk insomnia membutuhkan komitmen waktu yang lebih banyak 

daripada meresepkan obat+obatan.

%eskipun fokus D4T pada isu kognitif dan perilaku, hal ini juga

menyangkut psikodinamik. ntuk beberapa pasien dengan kesulitan tidur yang

lama, menjadi seorang insomniak menjadi bagian penting untuk identitas mereka.

#espon emosi negatif !contoh marah pada ketidakmampuan mengontrol tidur,

merasa tidak dapat tidur adalah suatu kegagalan& terhadap insomnia berkontribusi

terhadap perjalanan kronis insomnia itu sendiri. Secara umum, orang+orang ini

cendreung menginternalisasi daripada mengekspresikan emosinya, kesulitan

 pengalaman interpersonal, dan discontent   terhadap kejadian yang telah berlalu.Pada orang+orang seperti ini, jika respon emosionalnya tidak disalurkan,

kemungkinan terjadi respon terbatas terhadap D4T atau terjadi relaps insomnia

yang berulang+ulang. Klinisi yang memiliki pasien yang memilki kecenderungan

melihat sesuatu sebagai kegagalan dibanding tantangan lebih baik menyingkirkan

hambatan ini terlebih dahulu.

Page 22: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 22/77

+iiene Tidur Umum. Penemuan yang sering adalah gaya hidup pasien yang

menyebabkan gangguan tidur. Eal ini biasa disebut higiene tidur inadekuat, yang

meliputi menentukan jam regular untuk tidur dan bangun, menghindari kafein

 berlebih, tidak makan makanan berat sebelum waktu tidur, dan berolahraga yang

cukup. 4anyak perilaku yang dapat mengganggu tidur dan dapat meningkatkan

 bangkitan sistem saraf sebelum tidur atau mengganggu siklus sirkardian.

Lokus higiene tidur universal adalah memodifikasi komponen lingkungan

dan gaya hidup yang dapat menganggu tidur, dan juga perilaku yang memperbaiki

tidur. Terapi ini berfokus pada satu dari tiga masalah pada waktu yang bersamaan.

Eal ini memberikan pasien kesempatan terbaik untuk inervensi yang berhasil.

%eminta pasien untuk mengubah terlalu banyak gaya hidup atau regimen yang

kompleks jarang menunjukkan hasil. Ada beberapa hal umum yang boleh dan

tidak oleh dilakukan. Tabel (2.;+= memuat arahan yag dapat memperbaiki tidur.

Sering kali sedikit perubahan pada kebiasaan pasien atau lingkungan tidur bisa

menjadi efektif. Klinisi perlu mengkaji baik rutinitas pasien dan

ketidakteraturannya. $sensi dari insomnia adalah keragamannya. Perubahan

 perilaku dari hari ke hari dan perubahan derajat keparahan insomnia dapat

menentukan faktor utama masalah ini. Penjelasan higiene tidur yang baik disertai

 follo/ up  dapat menjadi intervensi yang murah tetapi efektif. Selain itu,

memperbaiki kebiasaan tidur dapat meningkatkan tidur meskipun penyebab

utamanya adalah fisik.

Tabel (2.;+=

Eal yang 4oleh dan Tidak 4oleh *ilakukan untuk Eigiene Tidur yang 4aik 

4oleh Tidak 

4oleh%enjaga waktu tidur dan bangun tetap teratur

Cika lapar, makan cemilan ringan sebelum tidur

%iliki jadwal latihan yang teratur

4erikan waktu setidaknya satu jam untuk rileks sebelum tidur

Cika mengalami kecemasan atau preokupasi tentang sesuai pada

 jam tidur, tuliskan hal tersebut dan pikirkan keesokan harinya

Caga ruang tidur tetap sejuk

Caga ruang tidur tetap gelap

Caga ruang tidur tetap tenang

4eristirahat

%elihat jam sehingga anda mengetahui seberapa parah insomnia

Page 23: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 23/77

anda

4erolahraga tepat sebelum tidur agar tubuh menjadi lelah

%enonton televisi di kasur saat tidak dapat tidur

%akan makanan berat sebelum waktu tidur agar dapat tidur

%inum kopi pada sore dan siang hari %erokok

%inum alkohol untuk membantu tidur

%embaca di kasur

%akan di kasur

4erolahraga di kasur

%enelepon di kasur

 Stimulus Control Therapy. Stimulus Control herapy adalah paradigm yang

dikondisikan ulang olelh #ichard 4ootBin dan rekan+rekannya pada niversitasAriBona. Terapi ini bertujuan untuk menghentikan siklus masalah yang berkaitan

dengan memulai tidur. *engan mencoba untuk mengembalikan kondisi yang

menggangu tidur, stimulus control therapy mengurangi baik primer dan faktor

reakif yang terkait insomnia. 7nstruksinya cukup mudah, walaupun mereka harus

mengikutinya secara konsisten. Aturan pertama, tidur saat rasa kantuk yang paling

 berat. Kedua, gunakan kasur hanya untuk tidur. jangan menonton televise di kasur,

 jangan membaca, jangan makan, jangan menelepon saat di kasur. Ketiga, jangan

 berbaring di kasur dan menjadi frustasi saat tidak dapat tidur. Setelah beberapa

menit !jangan melihat jam&, bangun, dan pindah ke ruangan lain, dan lakuan

sesuatu yang tidak membuat terjada sampai rasa kantuk kembali muncul.

Tujuannya adalah mengasosiasikan kasur dengan sleep onset  yang cepat. Aturan

ketiga harus diulang sesering selama itu diperlukan. 7nstruksi keempat dan

terakhir mencoba untuk meningkatkan mekanisme sirkaridian dan siklus bangun

tidur, yaitu bangun pada jam yang sama setiap pagi !tidak peduli jam tidur, total

waktu tidur, atau hari& dan menghindari istirahat. Stimulus control therapy

 bermanfaat, namun hasilnya mungkin tidak tampak pada beberapa minggu atau

 bulan pertama. Apabila terapi ini terus dilakukan, frekuensi dan derajat keparahan

insomnia akan berkurang.

Tera*i Re,"rik,i Tidur. Terapi restriksi tidur adalah sebuah strategi yang didesain

untuk meningkatkan efisiensi tidur dengan mengurangi jumlah waktu yang

dihabiskan untuk bangun selama berbaring di kasur. Terapi ini dikembangkan oleh

Arthur Spielman secara spesifik menarget pasien+pasien yang berbaring di kasur

Page 24: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 24/77

namun tidak dapat tidur. #estriksi waktu di kasur dapat membantu untuk

menkonsolidasi tidur. Cika pasien melaporkan hanya tidur selama = jam pada

 jadwal tidur 3 jam, kurangi waktu di kasur. Eal ini disarankan namun tidak

mengurangi waktu tidur kurang dari ) jam setiap malam dan pasien diperingatkan

 bahwa akan muncul rasa kantuk pada siang hari. Tidur pada siang hari harus

dihidari, kecuali untuk lanjut usia dapat melakukan istirahat selama /- menit.

Klinisi kemudian memantau efisiensi tidur !aktu tidur sebagai persentase waktu di

kasur&. Ketika efisiensi tidur mencapai 3= persen !rata+rata = malam&, waktu di

kasur ditingkatkan selama (= menit. Terapi restriksi tidur membawa efek yang

gradual dan penurunan yang konstan waktu terjaga di malam hari.

Tera*i Relak,a,i dan Biofeedback. Aspek yang paling penting dari terapi

relaksasi adalah dilakukan secara benar. Self-hypnosis, relaksasi progresif,

gambaran penuntun, dan latihan nafas dalam efektif bila menghasilkan relaksasi.

Tujuannya adalah untuk mencappai teknik optimal untk semua pasien, tetapi tidak 

semua pasien membutuhkan bantuan relaksasi. #elaksasi otot progresif

 bermanfaat bagi pasien yang mengalami ketegangan otot. Pasien+pasien ini harus

melakukan menegangkan otot != sampai 2 detik& kemudian relaksasi !;- sampai

/- detik&, mulai dari kepala hingga ke kaki. 0ambaran penuntun adalah meminta

 pasien untuk memvisualisasikan suatu scene yang menyenangkan dan

menenangkan dengan melibat semua panca indera. Gatihan pernafasan dilakukan

setidaknya ;- menit per hari selama ; minggu. Setelah dikuasai, teknik harus

dilakukan saat waktu tidur selama /- menit. 4ila gagal, pasien harus mencoba

malam berikutnya. Eal ini penting bahwa teknik ini tidak terkait dengan

kegagalan jatuh tertidur.Pasien diinstruksikan untuk melakukan pernafasan perut sebagai berikut.

Pasien harus merasa nyaman dengan setiap langkah sebelum beralih ke langkah

selanjutnya

Pertama, pada posisi supinasi, pasien bernafas secara normal dari hidung atau

mulut yang membuat pasien merasa lebih nyaman dan mulai mengatur pola

nafasnya.

Page 25: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 25/77

Kedua, selama menjaga ritme nafas, pasien mulai melakukan pernafasan perut

dan mengurangi pernafasan dada.

Ketiga, pasien sebaiknya menghentikan nafas selama setengah detik setelah

setiap siklus nafas !masuk dan keluar& dan mengevaluasi nafas. 4agaimana

rasanyaQ Apakah lembutQ Pada akhirnya setiap nafas akan menjadi seragam

dan lembut.

Keempat, pasien harus mencari tempat dimana pasien dapat merasa gerakan

udara masuk dan keluar. Konsentrasi pada tempat tersebut dan pada gerakan

udara masuk dan keluar.

Kelima, pasien harus memvisualisasi pikiran intrusif seperti melayang' jika

terdapat terlalu banyak pikiran, hentikan latihan dan coba lagi kemudian.

 +iofeedback  memberikan stimulus untuk penanda relaksasi fisiologis dan

dapat meningkatkan kewaspadaan diri. Sebuah mesin digunakan untuk

memperirakan tegangan otot pada dahi atau suhu jari. Suhu jari meningkat ketika

seseorang lebih santai. Pasien memerlukan latihan yang hati+hati dan adekuat'

memberikan rekaman instruksi tidak membantu. Teknik ini sebaiknya dilakukan

saat siang hati untuk beberapa minggu sebelum aplikasi terhadap masalah tidur'

hal ini dicapai terbaik di luar kasur. Selanjutnya teknik ini diaplikasikan di kasur,

keahlian harus menjadi otomatis. Teknik relaksasi dapat dikombinasikan dengan

higiene tidur dan stimulus control therapy. Kadang, mereka membuat distraksi

 baik dari pikiran tentang kesulitan tidur. #uminasi sebagai bahan baar insomnia,

 jika ruminator terganggu orang tersebut akan dapat tidur lebih baik.

Pela"i#an Koni"i-. Terapi ini dikatakan efektif untuk berbagai macam kondisi psikiatri, termasuk depresi mayor dan cemas menyeluruh, dan telah diadaptasi

untuk insomnia. Aspek kognitif terapi insomnia menarget respon emosional

negatif untuk situasi yang terkait tidur. #espon emosional negative adalah pikiran

untuk memproduksi bangkitan emosional, di mana akan berkontribusi pada

insomnia. 1rang yang memiliki kognisi maladaptif cenderung untuk membesar+

 besarkan konsekuensi negatif insomnia JPasti ada sesuatu yang salah dengan

saya jika saya tidak dapat tertidur dalam )- menit. %ereka juga cenderung untuk

Page 26: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 26/77

memiliki ekspetasi yang tidak realistic mengenai kebutuhan tidur mereka JCika

saya tidak tidur sama 3 jam, satu hari penuh akan berantakan. Gangkah pertama

ada untuk mengidentifikasi kognisi ini, kemudian menantang validitasnya, dan

akhirnya mengganti dengan kognisi yang lebih adaptif.

Keininan Paradok,. 7ni adalah suatu teknik kognitif ini dengan data bukti yang

masih diperdebatkan. Pada praktik klinik, kepatuhan adalah hambatan yang sering

dijumpai, namun teknik ini berhasil pada beberapa pasien. Teorinya adalah

 performa kecemasan mengganggu sleep onset . Ketika pasien berusaha terbangun

selama mungkin daripada mencoba tertidur, peforma kecemasan akan berkurang

dan latensi tidur akan meningkat.

+IPERSOMNOLEN

#asa kantuk yang berlebihan !hipersomnolen& adalah suatu kondisi yang serius,

melemahkan, dan berpotensi mengancam nyawa. Eal ini tidak hanya

mempengaruhi individu tersebut, tetapi juga keluarga, rekan kerja, dan publik

sekitar. #asa kantuk dapat menjadi suatu konsekusi !(& tidur yang tidak memadai,

!;& disfungsi neurologis pada sistem saraf yang meregulasi tidur, !/& tidur yang

terganggu, atau !)& fase dari siklus sirkadian. Kuisioner riwayat tidur membantu

untuk mendiagnosa gangguan tidur !Tabel (2.;+2&. Eutang tidur akibat tidur yang

tidak memadai bersifat kumulatif. Cika seseorang mengalami durasi tidur ( sampai

; jam per malam dan berlanjut sampai seminggu, rasa kantuk akan mencapai level

 patologis. Ketika hutang tidur ditambah dengan gangguan tidur atau disfungsi

neurologis mekanisme tidur, terjadi peningkatan risiko seseorang mengalami

kesulitan tidur. Sleep onset  dalam keadaan tertentu muncul tanpa adanya peringatan. #asa kantuk dapat terjadi episodic dan muncul sebagai serangan yang

tidak dapat ditahan atau kronis. Kelelahan dan rasa kantuk adalah istilah yang

dianggap sama bagi kebanyakan orang, meskipun seseorag bisa saja merasa lelah

namun tidak mengantuk, mengantuk tetapi tidak lelah, atau mengantuk dan lelah.

Pada bagian ini, istilah mengantuk yang dimaksud adalah dro/siness,

kecenderungan untuk tertidur, dan pada kondisi ekstrim, ketidakmampuan untuk

tetap terjaga.

Page 27: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 27/77

Tabel (2.;+2 Kuisioner #iwayat Tidur 

#asa kantuk mempengaruhi perhatian, konsentrasi, memori, dan proses

kognitif yang lebih tinggi. Easil serius dari rasa kantuk meliput kegagalan di

sekolah, dipecat dari pekerjaan, kecelakaan kendaraan bermotor, dan kecelakaan

industry. Transportasi industry meliputi truk, kereta, kapal, pesawat, berisiko

untuk terjadi kecelakaan terkait tidur. 4anyak gangguan tidur yang berhubungan

dengan rasa kantuk yang berlebihan pada siang hari' meskipun, gangguan

 pernafasan terkait tidur sejauh ini merupakan disomnia yang paling sering

dijumpai.

Page 28: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 28/77

Eipersomnia primer didiagnosis ketika tidak ada penyebab lain yang

ditemukan yang terjadi setidaknya ( bulan. 4eberapa orang adalah long sleeper  

dan hal ini merupakan variasi normal. %eskipun waktu tidur mereka lama, ini

merupakan hal yang fisiologis. $fisiensi tidur dan jadwal bangun+tidur mereka

normal. Pola ini tidak ada keluhan mengenai kualitas tidur, rasa kantuk di siang

hari, atau kesulitan dengan perasaan saat bangun, motivasi, dan peforma. ong

 sleep mungkin merupakan pola seumur hidup, dan hal ini biasanya berhubungan

dengan insiden familial. 4anyak orang merupakan petidur yang bervariasai dan

dapat menjadi long sleeper  pada waktu tertentu. 4eberapa orang memiliki keluhan

subjektif dengan perasaan mengantuk tanpa penemuan objektif. %ereka tidak

memilki kecenderungan untuk jatuh tertidur lebihh sering dibandingkan normal

dan tidak ditemukan tanda+tanda objektif. Klinisi harus mencoba untuk mencari

 penyebab somnolen yang berlebih.

Ti*e +i*er,omnia

Sindrom Kleine$Lein. Sindrom Kleine+Gevin adalah kondisi yang jarang

ditemukan yang terdiri dari periode berulang tidur yang berkepanjangan dengan

 periode normal tidur di antaranya dan alert /aking . Selama episode hipersomnia,

 periode bangun biasanya ditandai dengan menarik dari kontak social dan kembali

ke kasur pada kesempatan pertama. Sindrom Kleine+Gevin adalah hipersomnia

 berulang yang paling dipahami meskipun ini jarang ditemui. Sindrom ini

 predominan terjadi pada laki+laki usia remaja' meskipun sindrom ini dapat terjadi

di usia lainnya dan pada wanita. *engan beberapa pengecualian, serangan

 pertama terjadi pada usia (- sampai ;( tahun. Dontoh jarang onset terjadi pada

dekade keempat dan kelima dalam hidup. Pada bentuk klasik, episode berulang berhubungan dengan rasa kantuk yang ekstrim !(3 jam sampai ;- jam periode

tidur&, makan yang berlebihan, hiperseksualitas, dan disinhibisi !contoh agresi&.

$pisode biasanya bertahan hanya beberapa hari sampai beberapa minggu dan

terjadi satu sampai sepuluh kali per tahun. 4entuk hipersomnolen

monosimptomatik dapat juga terjadi. Lrekuensi human

leukocyte antigen !EGA& meningkat pada pasien dengan sindrom ini.

Page 29: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 29/77

+i*er,omnia /an !er#u!unan denan men,"rua,i. Padabeberapa wanita,

episode berulang dari hipersomnia berhubungan dengan siklus menstruasi. 0ejala

yang muncul pada umumnya berlangsung selama satu minggu dan berakhir

dengan menstruasi. Abnormalitas elektroensefalogram yang tidak spesifik

ditemukan pada beberapa kasus. Laktor endokrin diduga ikut berperan, namun

tidak ada abnormalitas pada pemeriksaan laboratorium yang ditemukan secara

spesifik. Pengobatan dengan kontrasepsi oral dikatakan efektif, maka gangguan

ini dikaitkan dengan dampak dari ketidakseimbangan dari hormon.

+i*er,omnia idio*a"ik. Eipersomnia idiopatik !E7& muncul dalam beberapa tipe.

0angguan ini diduga berkaitan dengan periode tidur yang sangat panjang, dimana

setelah itu seorang individu tetap merasa mengantuk. E7 merupakan gangguan

dimana terjadi rasa kantuk yang berlebihan pada individu yang pada umumnya

tidak memiliki gejala yang berkaitan dengan narkolepsi. 4erbeda dengan

narkolepsi, tidur umumnya tertata dan efisiensi tetap tinggi meskipun terjadi

 jadwal tidur yang berkepanjangan !lebih dari (; jam&. Pasien segera tertidur

apabila diberikan kesempatan untuk beristirahat dikemudian hari. Pada umumnya

terjadi peningkatan tidur gelombang lambat, namun pola $$0 saat tidur terlihat

sama seperti individu normal yang kekurangan tidur. Tidak seperti individu yang

kekurangan tidur, pola tidur seperti ini tetap berlanjut hingga beberapa hari

dengan tidur yang berkepanjangan. $tiologi dari E7 ini masih belum diketahui,

namun diasumsikan berkaitan dengan susunan syaraf pusat. Terdapat beberapa

katagori, sub grup ( mencakup individu dengan EGA Dw; positif, memiliki

disfungsi sistem saraf autonomik, dan terdapat anggota keluarga lain yang

terjangkit. Sub grup ; mencakup pasien yang memiliki riwayat infeksi virus

seperti sindrom 0uillain+4arre, mononukleosis, pneumonia atipikal yangdisebabkan oleh virus.sub grup / dari hipersomnia idiopatik tidak menjangkit

anggota keluarga yang lain dan tidak memiliki riwayat infeksi virus sebelumnya.

1nset pada umumnya berkisar pada usia (= dan /- tahun, dan hipersomnia

ini menjadi masalah yang berkepanjangan. Sebagai tambahan dari

 berkepanjangan, istirahat malam yang tidak dapat diganggu, dan tidak

menyegarkan, E7 juga berhubungan dengan istirahat siang yang panjang dan tidak 

menyegarkan, sukut terbangun dan kebiasaan yang tidak disadari dengan disertai

Page 30: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 30/77

amnesia. 0ejala lain yang menunjukkan disfungsi dari sistem saraf otonom

termasuk nyeri kepala seperti migrain, serangan pingsan, sinkop, hipotensi

ortostatik, dan fenomena #aynaud dengan tangan dan kaki yang teraba dingin.

4eberapa pasien dengan E7 tidur kurang dari (- jam setiap malamnya dan mereka

memiliki kesulitan untuk terjaga, terbangun dengan tidak segar bahkan hingga

mengalami kebingungan, dan hingga dapat melakukan istirahat siang yang tidak

 bertujuan serta tidak menyegarkan karena hal tersebut dipicu oleh somnolen pada

siang hari. 1nset pada umumnya muncul pada usia dibawah ;= tahun dan

gangguan ini bersifat menetap.

Sindrom kekuranan "idur /an di*i0u ole# ke!ia,aan. Sindrom kekurangan

tidur merupakan gambaran dari jadwal tidur dan terbangun seseorang yang

terganggu. Pada umumnya muncul secara subklinis dan muncul pada proporsi

yang cukup besar dalam suatu populasi. Pada umumnya mereka tidak mencari

 bantuan medis karena individu tersebut menyadari penyebab mereka mengantuk.

Kekurangan tidur merupakan pembunuh tersembunyi dan berhubungan dengan

 banyaknya kecelakaan kendaraan dan industri. Saat seorang individu secara

 progresif menjadi kekurangan tidur, nantinya kebutuhan tidur tersebut akan

terbayar. #asa mengantuk yang berlebih berhubungan dengan tidur yang tidak

memadai dapat tertutupi oleh makan berat, konsumsi alkohol dosis rendah, kamar

yang hangat, dan gaya hidup sedentari. Sindrom kekurangan tidur didiagnosis saat

seseorang individu tidak memiliki jadwal untuk tidur dengan jumlah waktu yang

cukup dan sebagai efek dari rasa kantuk disiang hari, kekelahan, kehilangan

konsentrasi, gangguan memori, iritabilitas, dan perubahan mood. Pada umumnya

individu akan menjadi agresif dan kecanduan tidur, istirahat siang, dan

memperpanjang periode tidur pada saat akhir minggu. %eskipun minuman berkafein sering dikonsumsi sendiri, pengobatan yang tepat seperti meningkatkan

durasi dan regularitas tidur. Studi terkini mengatakan bahwa gangguan metabolik

dan resistensi insulin dapat berdampak menjadi kekurangan tidur yang kronis.

+i*er,omnia /an di,e!a!kan ole# kondi,i medi,. Kondisi medis yang

diketahui dapat menyebabkan hipersomnia adalah trauma kepala, stroke,

ensefalitis, parkinson, kondisi inflamasi, tumor, kelainan genetik, dan gangguan

neurodegeneratif.

Page 31: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 31/77

+i*er,omnia /an di,e!a!kan ole# *enunaan ,u!,"an,i a"au o!a"$o!a"an. 

#asa kantuk dapat disebabkan oleh penggunaan obat sedatif, antihistamin,

antidepresan, antiepilepsi, neuroleptik, dan analgesik opiat. Eipersomnia dapat

dicetuskan oleh keadaan putus dari stimulan tradisional seperti kokain dan

amfetamin' kafein, ataupun nikotin.

TERAPI +IPERSOMNIA

Eipersomnia disebabkan oleh kekurangan tidur dapat diobati dengan cara

memperpanjang dan meregulasi periode tidur. 4agaimanapun juga, rasa kantuk

yang muncul dari narkolepsi, kondisi medis, hipersomnia idiopatik pada

umumnya diterapi secara farmakologi. Tidak ada penyembuhan untuk kondisi

tersebut, namun gejala dapat diatasi dengan substansi yang membuat seorang

individu menjadi terjaga seperti modafinil !Provigil, terapi lini pertama& ataupun

 psikostimulan tradisional seperti amfetamin dan derivatnya !bila modafinil gagal&.

ntuk narkolepsi, obat yang menekan #$% seperti antidepresan pada umumnya,

digunakan untuk mengobati katapleksi. Kondisi ini memanfaatkan agen

antikolinergik yang dapat menekan fase #$% dari obat tersebut. Katapleksi yang

diasumsikan sebagai intrusi dari fenomena #$%, dimana seorang individu

menjadi terjaga. 7ndikasi imipramin !Tofranil& dan protriptyline !6ivactil&

dilaporkan cukup efektif untuk mengurangi atau membatasi katapleksi. SS#7 juga

mulai digunakan dan memiliki sedikit efek samping bila dibandingkan dengan

trisiklik antidepresan. Sodium o9ibat !Oyrem& juga telah terbukti efektif untuk

mengurangi katapleksi. 4eberapa studi juga menemukan bahwa sodium o9ibat

dapat membantu memperbaiki tidur dan mengurangi rasa kantuk yang

 berhubungan dengan narkolepsi. %eskipun terapi obat+obatan merupakan pilihanterapi, namun secara umum jadwal istirahat disiang hari, perbaikan gaya hidup,

konseling psikologi, hari bebas obat untuk mengurangi toleransi, dan monitoring

terhadap kesehatan secara umum serta kesehatan jantung perlu dilakukan.

NARKOLEPSI

 "arkolepsi merupakan sebuah kondisi yang ditandai oleh rasa kantuk yang

 berlebih, serta gejala mendasar yang menggambarkan gangguan fase #$%

menuju fase terjaga. Serangan tidur pada narkolepsi muncul sebagai episode

Page 32: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 32/77

kantuk yang tidak tertahankan, yang menyebabkan tidur selama (- hingga ;-

menit, setelah itu pasien akan merasa lebih baik, meskipun hanya sebentar.

Keluhan ini dapat muncul pada saat+saat yang kurang tepat !seperti saat sedang

makan, berbicara, atau menyetir bahkan saat berhubungan seksual&. Lase #$%

yang mencakup halusinasi hipnagogik dan hipnopompik, katapleksi, dan paralisis

saat tidur. %unculnya tidur fase #$% dalam waktu (- menit dari onset tidur juga

diperhitungkan sebagai suatu kejadian narkolepsi. 0angguan tersebut dapat

menjadi sangat membahayakan karena dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas

ataupun kecelakaan kerja.

Tabel (2.;+8

*S%+= Kriteria *iagnosis "arkolepsi

 "arkolepsi bukan merupakan suatu keadaan klinis yang langka. *iperkirakan

gangguan ini muncul pada -,-; hingga -,(2 persen orang dewasa dan

menunjukkan beberapa insiden yang berkaitan dengan hubungan keluarga.

 "arkolepsi bukanlah suatu bentuk epilepsi maupun gangguan psikogenik. Eal ini

merupakan suatu abnormalitas dari mekanisme tidur, khususnya mekanisme

 penghambat #$%, dan hal ini telah dipelajari pada anjing, domba, dan manusia.

 "arkolepsi dapat muncul pada usia berapapun, namun lebih sering pada dewasa

Page 33: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 33/77

muda yang berusia dibawah /- tahun. 0angguan ini berjalan secara progresif

 perlahan dan dapat berlangsung seumur hidup.

0ejala umum dari serangan tidur adalah pasien tidak dapat menghindari

untuk terjatuh dalam kondisi tidur. Eal tersebut sering berhubungan dangan

katapleksi, yang merupakan kondisi hilangnya tonus otot seperti rahang terbuka,

kepala terkantuk, kelemahan pada lutut, atau paralisis dari seluruh otot skeletal

yang disertai dengan pingsan. Pasien pada umumnya tetap terjaga selama episode

katapleksi, episode yang panjang pada umumnya memicu tidur dan menunjukkan

hasil fase tidur #$% pada $$0.

0ejala lain mencakup halusinasi hipnagogik atau hipnopompik, dimana

 pengalaman perseptual yang tidak nyata, baik auditori ataupun visual, yang

muncul saat tidur atau bahkan saat terjaga. Pasien pada umumnya mengalami

ketakutan sesaat, namun ( hingga ; menit kemudian mereka akan kembali pada

kondisi pemikiran seperti sebelumnya dan sadar bahwa hal tersebut tidak benar+

 benar terjadi.

  0ejala yang tidak umum lainnya adalah paralisis saat tidur, yang pada

umumnya muncul saat terbangun dipagi hari, selama episode ini pasien akan

tampak terjaga dan sadar namun tidak dapat menggerakkan ototnya, dan hal ini

menjadi suatu hal yang tidak nyaman. Pasien yang mengalami narkolepsi

dilaporkan mudah tertidur saat malam hari namun sering mengalami tidur yang

terganggu.

Saat diagnosis klinis tidak jelas, rekaman polisonografi di malam hari

dapat mengungkapkan karakteristik tidur fase #$%. Sebuah percobaan pada siang

hari menunjukkan onset tidur cepat dan pada umumnya satu atau lebih periode

#$%. Sembilan puluh hingga (-- persen pasien dengan narkolepsi memilikisuatu antigen leukosit, EGA+*#;, dan (- hingga /= persen pada orang normal.

Studi terkini menunjukkan bahwa pasien yang mengalami narkolepsi mengalami

defisiensi neurotransmiter hipokretin yang bertugas untuk menstimulasi nafsu

makan dan kewaspadaan. Studi lain menemukan bahwa jumlah neuron hipokretin

 pada pasien narkolepsi 3= hingga = persen lebih rendah bila dibandingkan pada

otak yang tidak mengalami narkolepsi.

Page 34: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 34/77

0ambar (2.;+(

Perbandingan poligrafi onset tidur normal dengan pasien narkolepsi. Setiap panel

mengilustrasikan setidaknya /- detik dari rekaman polisomnografik awal dengan

keadaan sadar dan tenang. A progresi tidur secara normal, menunjukkan

 penurunan aktivitas alfa pada $$0 dan perkembangan gerakan lambat dari mata.

4 Pengurangan aktivitas alfa pada $$0 secara normal yang terprediksi yang

dihubungkan dengan peningkatan aktivitas teta dan munculnya beberapa gerakan

lambat mata. *alam ;= detik, sebuah episode hilangnya massa otot secara cepat

muncul, disertai dengan gerakan mata secara cepat. Tampilan dari fase #$%

!S1#$%& menunjukkan narkolepsi dan merupakan bagian dari kriteria diagnosis.

 "arkolepsi merupakan contoh prototipikal dari rasa kantuk yangdihasilkan oleh disfungsi mekanisme tidur oleh susunan saraf pusat. $tiologi

tersebut muncul dari disfungsi dan defisit hipokretin yang terpicu secara genetik.

Tampaknya hal tersebut membuat sistem hipokretin menjadi pemicu utama dalam

kejadian narkolepsi. Pada anjing, mutasi reseptor ; hipokretin ditemukan dan hal

tersebut berdampak pada malfungsi dari reseptor tersebut. Pada manusia,

narkolepsi dengan positif EGA+*M4(-2-;, kadar reseptor ( hipokretin tidak

dapat terdeteksi pada cairan serebrospinal. Eubungan kuat antara narkolepsi dan

EGA spesifik menunjukkan suatu proses autoimun yang menghancurkan sel yang

mengandung hipokretin pada susunan saraf pusat.

4entuk klasik narkolepsi !narkolepsi dengan katapleksi& ditandai dengan

empat gejala !(& kantuk berlebihan di siang hari, !;& katapleksi, !/& kelumpuhan

tidur, dan !)& halusinasi hypnagogik. Pasien dengan narkolepsi sering memiliki

arsitektur tidur yang abnormal dimana tidur #$% terjadi segera setelah onset tidur 

 baik di malam hari dan selama tidur siang !0ambar. (2,;+;&. Eal ini, sehubungan

dengan keempat gejala diatas, membuat narkolepsi terlihat sebagai sindrom

Page 35: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 35/77

gangguan tidur #$% yang mungkin dihasilkan dari disfungsi mekanisme

 pembangkit tidur #$%. Litur dari keempat gejala tersebut sesuai dengan

karakteristik tidur #$%. Kelumpuhan tidur ini mirip dengan atonia otot yang

terjadi selama tidur #$%. Ealusinasi hypnagogik adalah UmimpiU yang hidup

yang terjadi ketika pasien masih sadar atau setengah sadar. "amun, tidak semua

 pasien memiliki semua gejala. "arkolepsi diperkirakan menimpa (- sampai 2-

orang per (-.---. 0ejala biasanya muncul pada dekade kedua kehidupan. $mosi

yang kuat biasanya bertindak sebagai UpemicuU untuk katapleksi. Pemicu

emosional umumnya meliputi tawa dan amarah. Tingkat keparahan katapleksi

 berkisar luas mulai dari kelemahan sementara di lutut hingga kelumpuhan total

saat pasien tersadar penuh. $pisode bisa berlangsung dari beberapa detik hingga

menit. 4iasanya, pasien tidak mampu untuk berbicara dan dapat jatuh ke lantai.

Tidur malam hari sering terfragmentasi, dan bisa ada tidur yang cukup terganggu.

Pasien mungkin mengalami depresi dalam kaitannya dengan narkolepsi, terutama

 jika tidak diobati. 7solasi sosial, kesulitan dengan akademis dan pekerjaan, dan

takut mengemudi dapat dialami oleh pasien dengan narkolepsi.

0A%4A# (2,;+;

Dontoh dari suatu peristiwa obstructive sleep apnea pada polysomnogram. DF+

1;, channel electroencephalogram' $K0, elektrokardiogram' $%0,

electromyogram' G1D, electrooculogram kiri' #1D, electrooculogram kanan.

Menanani Narkole*,i

Tidak ada obat untuk narkolepsi, tapi manajemen gejala mungkin

dilakukan. Sebuah rejimen tidur siang paksa pada waktu yang teratur kadang+

kadang membantu pasien dengan narkolepsi dan, dalam beberapa kasus, rejimen

Page 36: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 36/77

saja, tanpa obat, bisa hampir menyembuhkan kondisi. Ketika obat diperlukan,

stimulan yang paling sering digunakan.

%odafinil, agonis reseptor V(+adrenergik, telah disetujui oleh L*A untuk

mengurangi jumlah serangan tidur dan untuk meningkatkan kinerja psikomotor

 pada pasien narkolepsi. Pengamatan ini menunjukkan keterlibatan mekanisme

noradrenergik pada gangguan ini. %odafinil tidak memiliki beberapa efek

samping yang dimiliki psychostimulants tradisional. "amun, klinisi harus

memantau penggunaan dan peka terhadap pasien yang menjadi toleransi.

Spesialis tidur sering meresepkan obat trisiklik atau SS#7 untuk

mengurangi katapleksi. Pendekatan ini mengkapitalisasi pada sifat penekanan

tidur #$% obat ini. Karena katapleksi diduga merupakan penyusupan fenomena

tidur #$% pada kondisi terjaga, dengan alasan rasional ckup jelas. 4anyak

laporan menunjukkan bahwa imipramine, modafinil, dan fluo9etine efektif dalam

mengurangi atau menghilangkan katapleksi. %eskipun terapi obat adalah

 pengobatan pilihan, pendekatan terapi secara keseluruhan harus mencakup tidur

siang yang dijadwalkan, penyesuaian gaya hidup, konseling psikologis, libur obat

untuk mengurangi toleransi, dan hati+hati memantau pengisian ulang obat,

kesehatan umum, dan status jantung.

GANGGUAN TIDUR TERKAIT PERNAPASAN

0angguan tidur akibat pernapasan meliputi kondisi mulai dari sindrom

resistensi saluran napas bagian atas hingga 1SA yang parah. 0angguan tidur

terkait pernapasan seperti sebagai apnea !tidak adanya aliran udara& dan hypopnea

!pengurangan aliran udara& paling sering disebabkan oleh obstruksi jalan napas'

 "amun, kadang+kadang penurunan pernapasan dapat diakibatkan perubahansistem sentral !batang otak& dalam kontrol ventilasi, faktor metabolik, atau gagal

 jantung. Setiap peristiwa gangguan tidur akibat pernapasan dapat diklasifikasikan

sebagai sentral, obstruktif, atau campuran. Apnea sentral mengacu pada

 penurunan atau tidak adanya upaya pernapasan. *alam *S%+=, tiga gangguan

termasuk dalam kategori gangguan tidur terkait pernapasan obstructive sleep

apnea tipe hypopnea6 central sleep apnea, dan hipoventilasi terkait tidur.

Page 37: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 37/77

O!,"ru0"ie Slee* A*nea "i*e +/*o*nea

,bstructive sleep apnea tipe hypopnea, juga disebut sebagai obstructive

 sleep apnea !1SA&, ditandai dengan kolaps berulang atau kolaps sebagian saluran

napas bagian atas selama tidur. Saat seseorang tertidur, resistensi saluran napas

meningkat. *alam beberapa individu ini menyebabkan peningkatan upaya

 pernapasan atau oklusi jalan napas. Periode obstruksi fungsional saluran napas

 bagian atas ini menyebabkan penurunan saturasi oksigen arteri dan pembangkitan

transien, setelah respirasi kembali normal. Sebuah episode sleep apnea 

didefinisikan sebagai penghentian bernapas selama (- detik atau lebih saat tidur.

Selama episode apnea obstruktif, upaya pernapasan terus berlanjut tapi aliran

udara berhenti karena kehilangan patensi jalan napas. Penurunan bernapas selama

setidaknya (- detik disebut hypopnea. 1bstruksi parsial !hypopnea& dapat

menyebabkan kondisi terjaga dan fragmentasi tidur. Konsekuensi dari

 pengurangan pada ventilasi dapat menurunkan konsentrasi oksihemoglobin.

Laktor predisposisi untuk 1SA termasuk jenis kelamin laki+laki, mencapai usia

 pertengahan, gemuk, dan memiliki micrognathia, retrognatia, kelainan nasofaring,

hipotiroidisme, dan akromegali.

Sebuah tinjauan dari ) juta lebih catatan 7eterans ealth Administration 

!6EA& menemukan ;,( persen prevalensi sleep apnea dalam populasi itu.

*iagnosis penyerta termasuk hipertensi !2-,( persen&, obesitas !/-,= persen&,

diabetes mellitus !/;, persen&, dan penyakit kardiovaskular, termasuk angina dan

infark miokard !;8.2 persen&, gagal jantung !(/,= persen&, dan stroke, termasuk

serangan iskemik transien !=,8 persen&. Komorbiditas psikiatrik pada kelompok

sleep apnea secara signifikan lebih tinggi !P W-,---(& dibandingkan kelompok

apnea non+tidur untuk diagnosa dari gangguan mood, gangguan kecemasan danstres pasca trauma, psikosis, dan demensia. Ada beberapa teori tentang alasan

untuk hubungan ini. 0angguan kejiwaan mungkin akibat dari sleep apnea !dan

terganggu tidur dan hipoksia&. Sebaliknya, gangguan kejiwaan mungkin

mempengaruhi orang untuk mengembangkan gangguan tidur seperti sleep apnea.

Diano,i,. 0ambaran klinis yang terkait dengan 1SA hypopnea termasuk

kantuk berlebihan, mendengkur, obesitas, tidur gelisah, terbangun malam hari

Page 38: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 38/77

dengan tersedak atau terengah+engah, mulut kering di pagi hari, sakit kepala di

 pagi hari, dan berkeringat hebat pada malam hari. Pasien juga mungkin

mengalami hipertensi, disfungsi ereksi pada pria, depresi, gagal jantung, nokturia,

 polisitemia, dan gangguan memori akibat 1SA hypopnea. $pisode obstructive

 sleep apnea tipe hypopnea dapat terjadi di setiap keadaan tidur tetapi lebih khas

selama tidur #$%, non-rapid-eye-movement  !"#$%& Tahap (, dan "#$%

tahap ;.

Pada polysomnogram itu, episode 1SA pada orang dewasa ditandai

dengan beberapa periode minimal (- detik dalam durasi dimana aliran udara

hidung dan mulut berhenti sepenuhnya !apnea& atau sebagian !hypopnea&,

sedangkan ekspansi perut dan dada menunjukkan upaya terus menerus dari

diafragma dan otot+otot aksesori respirasi untuk menggerakkan udara melalui

obstruksi !lihat 0ambar. (2,;+;&. Saturasi oksigen arteri turun dan sering

ditemukan bradikardia yang mungkin disertai dengan aritmia lainnya, seperti

kontraksi ventrikel prematur. Pada akhirnya, dimulailah refleks terjaga, dilihat

sebagai sinyal bangun dan mungkin sebagai artefak bermotor pada $$0 saluran.

Pada saat ini, kadang+kadang disebut Jbreakthrough, pasien terlihat membuat

gerakan gelisah singkat di tempat tidur.

%enurut skor manual American Academy of Sleep %edicine , rekaman

catatan polysomnographic dihitung skornya untuk kegiatan sesuai dengan aturan

 berikut 1bstruksi jalan napas memproduksi penghentian lengkap pernapasan

selama (- detik atau lebih adalah dihitung sebagai apnea. Ealangan parsial

dengan penurunan konsekuen saturasi oksigen disebut sebagai hypopnea !) persen

atau lebih diperlukan sesuai dengan aturan %edicare&, dan halangan parsial tanpa

saturasi oksigen yang signifikan tetapi dihentikan oleh sebuah kondisi terjagadisebut sebagai episode Jrespiratory effort+related arousal !#$#A&. Cumlah

episode apnea per jam tidur disebut apnea inde! !A7&, jumlah apnea ditambah

episode hypopnea per jam disebut apnea plus hypopnea inde! !AE7&, dan jumlah

apnea ditambah Eypopnea ditambah episode #$#A disebut respiratory

disturbance inde! !#*7&.

Page 39: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 39/77

Peno!a"an. Sejumlah pengobatan tersedia untuk 1SA hypopnea, termasuk

 penurunan berat badan, intervensi bedah, positive air/ay pressure, dan

 pengobatan oral. 4erat badan diketahui telah membantu banyak pasien. "amun,

karena mengurangi berat badan dan menjaganya sulit dan diragukan

 pencapaiannya, dokter bijaksana harus merekomendasikan penurunan berat badan

tetapi juga tetap mengandalkan terapi lain.

Perawatan bedah agresif berkembang segera setelah patofisiologi 1SA dan

 potensi konsekuensi yang mengancam jiwa diketahui. 7ntervensi bedah paling

 pertama dirancang untuk membuat jalan napas paten' dengan demikian, pada

akhir tahun (8- trakeostomi dilakukan pada individu dengan apnea parah. Ada

sedikit keraguan trakeostomi berhasil menciptakan saluran napas. %eski tak lagi

menjadi pengobatan yang disukai, ia tetap menjadi standar bagi terapi yang lebih

 baru dan lebih halus. Pendekatan bedah generasi kedua berusaha untuk

memperbaiki obstruksi dan malformasi jalan napas. Studi awal dari

uvulopalatopharyngoplasty !PPP& menyarankan bahwa modifikasi dari langit+

langit lunak efektif mengatasi sebagian besar sleep apnea. Easil tindak lanjut

 berikutnya kurang mengesankan. Sekitar /- sampai =- persen pasien dengan

 sleep apnea mendapatkan manfaat dari PPP. Pasien+pasien ini kebanyakan

adalah mereka dengan obstruksi orofaringeal' dengan demikian, perhatian untuk

kriteria seleksi mungkin dapat meningkatkan hasil. %eskipun begitu, jika

obstruksi terjadi di posterior air space !PAS&, operasi maksilomandibula mungkin

tepat dilakukan. Pada pasien retrognathic atau pada pasien dengan cephalometrics

mengungkapkan PAS yang dikompromikan, menggerakkan rahang maju dapat

mencapai normalisasi yang mengesankan bagi pernapasan selama tidur.

 Positive air/ay pressure !PAP& adalah pengobatan pilihan untuk gangguantidur terkait pernapasan !0ambar. (2,;+/&. Aparatur PAP terdiri dari kipas blower,

masker nasal atau oronasal, dan tabung penghubung keduanya. Aliran udara yang

melalui masker memberikan tekanan positif yang menghindari kolapsnya

orofaring yang disebabkan oleh tekanan negatif inspirasi toraks. *engan cara ini

ia bertindak sebagai bidai pneumatik, yang mempertahankan jalan napas. Ketika

tekanan dititrasi dengan benar, bahkan sleep apnea yang paling parah pun bisa

dikurangi. Easil biasanya dramatis. Perangkat PAP datang dalam beberapa jenis.

Page 40: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 40/77

Xang paling umum adalah sistem yang menyediakan satu set continuous positive

air/ay pressure !DPAP&. ntuk individu yang merasa sulit untuk napas melawan

tekanan terus menerus, bilevel positive air/ay pressure !4PAP& mungkin dapat

memberikan solusi. Perangkat 4PAP memiliki pengaturan tekanan inspirasi dan

ekspiraasi yang berbeda. 4aru+baru ini, sistem yang dapat merasakan perubahan

 pasien dalam resistensi saluran napas dan secara otomatis menyesuaikan tekanan

udara positif !APAP& telah mendapatkan popularitas yang tinggi. Sistem APAP

tersebut harus secara teoritis dapat beradaptasi dengan perubahan dalam syarat

tekanan yang diproduksi oleh kurang tidur, obat+obatan, perubahan berat badan,

tahap tidur, sakit, dan penuaan. Akhirnya, sistem timed bilevel and

 servoventilation juga telah dikembangkan tetapi jatuh ke dalam kategori sistem

noninvasive positive pressure ventilation !"7PP6&, yang lebih tepat untuk

menangani penyakit paru dan masalah pernapasan di penyakit neuromuskular.

Khasiat luar biasa dan keamanan yang luar biasa dari terapi PAP telah membuat

mereka menjadi sebuah standar perawatan pasien yang dapat mentolerir tidur

dengan mesin. Tantangan terapi utama adalah pemanfaatan. $dukasi pasien dan

 follo/ up yang sistematis sangat penting. Ketika terdapat masalah pada masker,

tekanan, hidung tersumbat, dan hambatan lainnya pada penggunaan rutin setiap

malam, mereka harus diperbaiki dengan cepat untuk memastikan kepatuhan

terapi. Ketika digunakan dengan benar, keberhasilan terapi PAP telah memberikan

intervensi bedah menjadi pilihan sekunder, baru dipilih terutama setelah PAP

mengalami kegagalan, penolakan, atau ketidakpatuhan.

0A%4A# (2,;+/

Page 41: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 41/77

Eistogram tahapan tidur menggambarkan secara langsung, peningkatan dramatis

dalam arsitektur tidur yang diproduksi dengan menangani 1SA dengan

continuous positive air/ay pressure therapy !DPAP&. A %enggambarkan pola

tidur yang abnormal pada malam ketika pasien memiliki lebih dari ;-- episode

1SA. Tidur terganggu oleh sering terbangun sementara rapid eye movement  

!#$%& dan gelombang lambat !tahap / dan )& tidur hampir tidak ada. 4 *ata dari

 pasien yang sama dirawat dengan DPAP pada malam berikutnya. Terlihat jelas

normalisasi kontinuitas tidur dengan rebound besar di #$% dan tidur gelombang

lambat. !Dourtesy of Donstance A. %oore, %.*., #obert G. Hilliams, %.*., dan

%a9 EirshkowitB, Phd.&

%anipulasi oral merupakan pilihan lain terapi yang mulai popular. 4erbagai jenis

manipulasi oral juga telah dikembangkan untuk mengobati mendengkur, dan

mereka tampaknya bermanfaat bagi kasus 1SA ringan sampai sedang. Pendekatan

yang umum dilakukan adalah memanipulasi posisi mandibula, mengangkat langit+

langit mulut, atau mempertahankan lidah. Percobaan acak menunjukkan bahwa

 beberapa manipulasi oral meningkatkan patensi jalan napas yang cukup untuk

mengobati pasien dengan sleep apnea. "amun, pada pasien dengan 1SA berat,

 perbaikan tidak selalu mencapai tingkat yang memuaskan' 1leh karena itu, tindak

lanjut evaluasi diperlukan.

Pada beberapa pasien, gangguan tidur terkait nafas terjadi hanya dalam

 posisi terlentang. *i situasi seperti itu, mencegah pasien tidur telentang dapat

 bermanfaat. ntuk mencapai tujuan ini, bola tenis dijahit atau ditempatkan ke

dalam kantong di bagian belakang baju atau menggunakan busa. %eskipun

intervensi tersebut ditemukan berguna dalam praktek klinis, uji klinis yangsistematis skala besar dari pendekatan ini belum pernah dilakukan.

Akhirnya, terapi obat telah dicoba untuk 1SA tetapi tidak berhasil.

 %edro!yprogesterone acetate !Provera& pada awalnya dianggap membantu tetapi

sekarang jarang digunakan. *emikian pula, antidepresan trisiklik kadang+kadang

menurunkan keparahan apnea dengan mengurangi tidur #$%, tahap tidur di mana

apnea obstruktif biasanya terjadi. Teofilin dilaporkan dapat mengurangi apnea,

namun studi lebih lanjut diperlukan. Ada juga penelitian pada hewan yang

Page 42: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 42/77

menunjukkan bahwa mirta3apine !#emeron& dan komponen yang mempengaruhi

 presinaptik serotonin yang sama dapat meningkatkan pernapasan' "amun, studi

 pada manusia hasilnya mengecewakan. Satu+satunya terapi obat yang disetujui

untuk digunakan pada pasien dengan 1SA adalah substansi yang memicu bangun

yaitu modafinil. 4agaimanapun juga, %odafinil tidak mengobati patofisiologi

oklusi saluran napas, melainkan digunakan sebagai tambahan untuk mengobati

kantuk sisa yang berlangsung pada sekitar 3 sampai (; persen dari pasien yang

dinyatakan baik diobati dengan memadai dan menggunakan terapi PAP yang

adekuat.

(en"ral Slee* A*nea

Dentral sleep apnea !DSA&, yang cenderung terjadi pada orang tua, merupakan

hasil dari kegagalan periodik mekanisme D"S yang merangsang pernapasan. DSA

didefinisikan sebagai tidak adanya napas karena kurangnya upaya pernapasan. 7ni

adalah gangguan kontrol ventilasi yang episode berulang dari apnea dan hypopnea

terjadi dalam pola periodik atau intermiten saat tidur disebabkan oleh variabilitas

dalam upaya pernapasan. Ajaran asli adalah bahwa 1SA merupakan hasil dari

komplain keluhan kantuk yang berlebihan, sedangkan DSA adalah bermanifestasi

sebagai insomnia, tetapi seri kasus berikutnya menekankan bahwa baik gejala

mungkin muncul baik kekacauan. Litur polysomnographic dari DSA yang mirip

dengan 1SA, kecuali bahwa, selama periode apnea, penghentian upaya

 pernapasan terlihat di perut dan ekspansi dada mengarah. *S%+= menetapkan tiga

subtipe dari DSA DSA idiopatik, pola nafas Dheyne+Stokes, dan DSA komorbid

dengan penggunaan opioid. "amun, ada beberapa etiologi yang berbeda yang

dapat menyebabkan upaya napas berkurang, termasuk tiga subtipe atas, sertaketinggian, lesi batang otak, kondisi medis khusus, obat atau Bat tertentu, dan

kelainan bawaan.

(SA idio*a"ik . Ada bentuk idiopatik dari DSA. Pasien biasanya memiliki

tekanan normal karbon dioksida arteri rendah !PaD1;& saat terjaga dan memiliki

respon ventilasi yang tinggi untuk D1;. %ereka hadir dengan kantuk di siang

hari, insomnia, atau bangun dengan sesak napas. Penghentian napas saat tidur

Page 43: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 43/77

terjadi independen dari upaya ventilasi. Polisomnografi mengungkapkan lima atau

lebih apnea sentral per jam tidur.

Pola Na-a, (#e/ne$S"oke,. Pola nafas Dheyne+Stokes adalah pola

 pernapasan yang unik terdiri dari hyperpneas berkepanjangan selama volume tidal

secara bertahap lilin dan berkurang secara crescendo+dekresendo. Alternatif

hyperpneas dengan apnea dan episode Eypopnea yang berkaitan dengan

 penurunan upaya ventilasi. Pola ini yang paling umum pada pria yang lebih tua

dengan gagal jantung kongestif atau stroke. Seperti primer DSA, pasien

menyajikan dengan kantuk di siang hari, insomnia, dan membangkitkan singkat

nafas. Polisomnografi mengungkapkan sepuluh atau lebih apnea dan hypopnea

episode pusat per jam tidur.

(SA *en/er"a denan *enunaan o*ioid. 7ni adalah subtipe ketiga

DSA di *S%+=,ditentukan jika gangguan penggunaan opioid hadir. Ada hubungan

dengan penggunaan kronis long-acting  obat opioid dan gangguan kontrol

 pernapasan neuromuskular mengarah ke DSA.

(SA Karena Ke"inian. Apnea sentral di onset tidur universal terjadi di

ketinggian di atas 8.2-- m tetapi dapat terjadi pada =.--- m !terutama dengan

 pendakian cepat&. Subtipe ini tidak lagi termasuk dalam *S%+= tapi masih

mungkin memiliki signifikansi klinis. Periode dari apnea sentral bergantian

dengan periode hiperpnea dalam siklus (; detik hingga /) detik. Eal ini

merupakan perpanjangan dari kontrol pernapasan normal pada onset tidur di mana

reseptor pE meduler menaikkan set+pointnya dan memerlukan pE yang lebihrendah untuk merespon. *i ketinggian, hiperventilasi menyebabkan hypocapnic

alkalosis yang mengurangi ventilasi selama tidur. Arsitektur tidur mungkin

terganggu, dengan peningkatan durasi tahap ( dan ; dan lebih sedikit gelombang

tidur lambat. Tidur #$% mungkin tidak akan terpengaruh. Kondisi ini dapat

diobati dengan acetaBolamide, yang menurunkan pE serum dan meningkatkan

drive pernapasan. $fek samping acetaBolamide termasuk asidosis metabolik,

ketidakseimbangan elektrolit, anafilaksis, sindrom Stevens+Cohnson, nekrolisis

Page 44: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 44/77

epidermal toksik, dan agranulositosis. #eaksi umum termasuk tetapi tidak terbatas

 pada kelelahan, anoreksia, perubahan perasa, poliuria, diare, melena, tinnitus, dan

fotosensitifitas.

(SA Karena Kondi,i Medi, %ukan (#e/ne$S"oke,. 4entuk DSA ini

 biasanya disebabkan oleh lesi batang otak yang berhubungan dengan berbagai

variabel etiologi yang luas. 0angguan jantung dan ginjal juga dapat menyebabkan

apnea sentral. Kriteria diagnostik memerlukan polysomnography sepuluh atau

lebih apnea sentral dan hypopnea per jam tidur dengan pola pernapasan

crescendo+dekresendo disertai dengan arousals dan tidur terfragmentasi.

(SA Karena O!a" a"au Penunaan a". $pisode apnea sentral dapat

diprovokasi dengan berbagai obat atau kombinasi obat, terutama opiat long-

acting* "amun, Bat atau obat lain juga telah dikaitkan dengan perubahan dalam

kontrol neuromuskular yang mengarah ke DSA. Kriteria diagnostik adalah indeks

apnea sentral !jumlah episode per jam& dari = atau lebih dan pasien meminum

obat+obat tersebut untuk setidaknya ; bulan.

Slee* A*nea Primer *ada %a/i. 4entuk DSA ini melibatkan apnea yang

 berkepanjangan atau hypopneas bersamaan dengan hipoksemia, bradikardia, atau

keduanya. Kondisi ini menimpa neonatus prematur, mungkin karena brainstem

mereka belum sepenuhnya berkembang. Kondisi ini dapat diperburuk oleh

masalah medis lain yang lebih membahayakan fisiologis dan perkembangan bayi.

+i*oen"ila,i "erkai" Tidur

+i*oen"ila,i Idio*a"ik . Pasien dengan hipoventilasi idiopatik memiliki paru+paru normal dan penurunan ventilasi alveolar yang mengakibatkan desaturasi

oksigen arteri terkait tidur mungkin karena respon tumpul kemoterapi. %ereka

tidak memiliki penyakit paru+paru, obesitas, kyphoscoliosis, atau kondisi

struktural lainnya yang mungkin menyebabkan hipoventilasi. Polisomnografi

menunjukkan episode pernapasan dangkal lebih lama dari (- detik dalam durasi

 berhubungan dengan desaturasi oksigen arterial dan sering terjadi kondisi terjaga

dari tidur yang berhubungan dengan gangguan pernapasan atau bradytachycardia.

Page 45: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 45/77

Pasien sering mengeluh kantuk di siang hari yang berlebihan, sering arousals saat

tidur, atau insomnia.

+i*oen"ila,i Aleolar Sen"ral %a2aan. Kadang+kadang disebut kutukan

1ndine, parasomnia hipoventilasi alveolar sentral bawaan tidak dapat dijelaskan

oleh penyakit paru primer atau kelemahan otot ventilasi. Eipoventilasi terkait

tidur merupakan hasil dari kegagalan dalam kontrol otomatis pernapasan.

%eskipun hadir pada saat lahir, hipoventilasi alveolar sentral bawaan mungkin

awalnya yang belum dapat diketahui. *alam bentuk parah, pengobatan

memerlukan dukungan ventilasi terus+menerus.

+i*oen"ila,i Terkai" Tidur Komor!id. Eipoventilasi terkait tidur

komorbid terjadi ketika hipoventilasi merupakan konsekuensi dari kondisi medis,

misalnya, parenkim paru atau patologi vaskuler, obstruksi jalan napas bawah, atau

neuromuskuler atau gangguan dinding dada.

E7P16$"T7GAS7 T$#KA7T T7*# AK74AT PA#$"K7% PA# ATA

6ASKG$# PAT1G107S.

Penyakit paru+paru parenkim atau penyakit pembuluh darah adalah penyebab

utama hipoksemia tersebut. Penyakit ini termasuk penyakit paru interstitial,

idiopatik dan bentuk sekunder hipertensi pulmonal, cystic fibrosis !yang

mempengaruhi parenkim paru dan jalan napas bawah&, dan hemoglobinopati

seperti anemia sel sabit* "octurnal hipo!emia bisa menyebabkan hipertensi

 pulmonal arteri, cor pulmonale, dan disfungsi neurokognitif. Penelitian tentang

tidur menunjukkan desaturaasi oksihemoglobin berkelanjutan saat tidur terjadi

saat tidak adanya terdeteksi episode apnea atau hypopnea.E7P16$"T7GAS7 T$#KA7T T7*# AK74AT 14ST#KS7 CAG#

P$#"APASA" 4AHAE.

Eal ini didiagnosis oleh volume ekspirasi paksa dalam ( detik !L$6(& R rasio

 forced vital capacity !L6D& yang kurang dari 8- persen dari nilai prediksi pada

 pulmonari function tests !PLTs&. Penyakit paru obstruktif kronis !PP1K& termasuk 

emfisema dan bronkitis kronis, defisiensi a+(+antitrypsin, bronkiektasis, dan cystic

fibrosis membentuk mayoritas gangguan yang menyebabkan gangguan tidur ini.

Page 46: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 46/77

Eipoksemia malam hari berpotensi dapat menyebabkan hipertensi tekanan arteri

 paru+paru dan cor pulmonale. Eipoksemia berkelanjutan juga dapat menyebabkan

kerusakan otak. Penelitian tentang tidur mengungkapkan desaturasi

oksihemoglobin berkelanjutan saat tidur terjadi tanpa adanya episode apnea atau

hypopnea yang terdeteksi.

E7P16$"T7GAS7 T$#KA7T T7*# AK74AT 0A"00A"

 "$7#1%SKG$# *A" *7"*7"0 *A*A. %iastenia gravis dan amyotrophic

lateral sclerosis !AGS& yang terjadi bersama+sama dengan 1SA dapat

memperburuk hipoksemia yang dihasilkan oleh gangguan neuromuskuler dan

dinding dada.

GANGGUAN TIDUR IRAMA SIRKADIAN

0angguan irama sirkadian tidur mencakup berbagai kondisi yang

melibatkan ketidaksejajaran !misalignment& antara periode tidur yang diinginkan

dan aktual. Kumpulan gangguan tidur memiliki dasar yang sama yang mendasari

etiologi, sebuah disinkroni antara Cam biologis sirkadian internal dan jam bangun

tidur yang diinginkan atau siklus konvensional. Alat pengatur irama sirkadian

!circa ditambah dias, Ukira+kira ( hariU& terletak dalam suprachiasmatic nucleus

!SD"&. SD" menembakkan osilasi dengan pola mirip pola sinusoidal, periode ;)

 jam, dan output berkorelasi dengan fluktuasi harian suhu tubuh inti. Pola

 penembakan SD" tetap ada meskipun di persiapan cerveau isolY !pada hewan

dengan mesencephalon yang dipotong&. Ketidakserasian irama sirkadian dan

 jadwal yang diinginkan dapat timbul dari fase yang tidak tepat antara dua hal

 berikut, perjalanan melintasi Bona waktu, atau disfungsi dalam ritme biologis

dasar.*alam keadaan normal pengatur sirkadian internal berulang setiap hari

oleh cahaya terang, isyarat+isyarat sosial, stimulan, dan aktivitas. *alam kasus di

mana faktor+faktor ini gagal kembali mengulang irama sirkadian, gangguan tidur

sirkadian terjadi. *S%+= berisi enam jenis dari gangguan tidur irama sirkadian

tipe fase tidur terlambat, tipe fase tidur yang maju, tipe tidur+bangun irreguler, tipe

tidur+bangun non ;) jam, tipe pergantian shift kerja, dan jenis yang tidak

Page 47: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 47/77

ditentukan. Tipe jet lag dan Uakibat kondisi medisU tidak termasuk dalam *S%+=

tetapi termasuk dalam sistem klasifikasi lain seperti 7DS*+;.

Ti*e Fa,e Tidur Terlam!a"

0angguan sirkadian fase tidur terlambat terjadi ketika jam biologis berjalan lebih

lambat dari ;) jam atau berubah kemudian dari jadwal yang diinginkan. Eal ini

menghasilkan penundaan fase dalam siklus kantuk+waspada. 7ndividu dengan fase

tidur terlambat lebih waspada di sore hari dan awal malam hari, selanjutnya

terjaga, dan merasa lebih lelah di pagi hari. 1rang+orang ini yang sering disebut

sebagai night o/ls.

 

Ti*e Fa,e Tidur /an Ma3u

Lase tidur yang maju terjadi ketika siklus irama sirkadian bergeser menjadi lebih

awal. 1leh karena itu, siklus kantuk maju terhadap waktu jam. 7ndividu dengan

fase tidur yang maju yang mengantuk di sore hari, ingin tidur lebih awal, bangun

lebih awal, dan lebih waspada di dini hari. 7ndividu dengan pola fase tidur yang

maju ini kadang+kadang disebut early birds atau larks.

Ti*e Tidur$%anun Irreuler

Pola tidur+bangun irregular terjadi ketika irama sirkadian tidur+bangun tidak ada

atau berkurang secara patologis. Pola tidur+bangun tidak teratur untuk sementara,

dan waktu tidur dan terjaga tidak dapat diprediksi. 7ndividu dengan kondisi ini

memiliki jumlah normal tidur selama periode ;) jam' "amun, itu terpecah

menjadi tiga atau lebih episode yang terjadi tidak teratur. Ada gejala insomnia di

malam hari dan kantuk berlebihan di siang hari. Terjadi tidur siang yang panjangdan terjaga di malam hari yang tidak sesuai. Kecuali dalam kondisi yang tidak

 biasa, aktivitas kehidupan sehari+hari mengalami gangguan signifikan. #iwayat

menutup diri atau isolasi mungkin terkait dengan gangguan ini karena penurunan

 paparan rangsangan eksternal dapat berkontribusi untuk gejala ini. Tipe tidur+

 bangun irreguler biasanya terkait dengan gangguan neurodegenerative, seperti

 penyakit AlBheimer dan gangguan perkembangan saraf pada anak+anak.

Page 48: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 48/77

Ti*e Tidur$%anun non &4 5am

Ketika pengatur tidur+bangun sirkadian memiliki siklus yang lebih panjang atau

kurang dari ;) jam dan tidak direset setiap pagi, seseorang dapat menderita tipe

gangguan irama sirkadian ini, seperti pada orang buta atau orang dengan

gangguan penglihatan. Pada keadaan normal, resinkronisasi dari ritme sirkadian

terjadi setiap hari dalam mengikuti siklus terang+gelap. %asalah terjadi secara

 bertahap ketika jam internal dan lingkungan menjadi lebih melenceng. Cika

 periode jam sirkadian lebih dari ;) jam dan tidak me+reset setiap hari, pasien

mengalami insomnia onset tidur yang semakin memburuk secara progresif dan

kantuk di siang hari. %asalah tidur memuncak ketika jam sirkadian dan

lingkungan adalah (; jam melenceng dan kemudian mulai berkurang, meniru

 perbaikan progresif fase tidur yang maju. Akhirnya jam berkorelasi, dan siklus

tidur+bangun kembali normal selama beberapa hari, setelah itu siklus susah tidur+

hipersomnia dimulai lagi. ntuk alasan ini, gangguan tidur+bangun non+;)+jam

disebut insomnia periodik dan kantuk berlebihan periodik. raumatic +rain .n'ury

!T47& dikaitkan dengan tipe tidur+bangun non+;)+jam. Kebutaan merupakan

faktor risiko yang diketahui. Pada individu penglihatan menurun dan tunanetra,

 pengukuran berurutan dari penanda fase seperti melatonin dapat membantu dalam

menentukan fase sirkadian. Lototerapi dan melatonin sedang dicoba sebagai

 pengobatan untuk gangguan ini.

Ti*e Pere,eran Ker3a

4anyak industri jasa membutuhkan jam operasi !misalnya, transportasi, perawatan

kesehatan& ;) jam. Sejak budaya Kebaratan menjadi lebih padat modal,

 pertambangan dan perusahaan manufaktur menjadi perusahaan around-the-clock .Cumlah individu melakukan kerja shift telah meningkat terus selama beberapa

dekade. Pekerja shift umumnya menderita insomnia, kantuk yang berlebihan, atau

keduanya. 4eberapa individu hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk

menyesuaikan diri dengan perubahan pergeseran, sedangkan yang lain memiliki

kesulitan besar. #otasi pergeseran sering menambah masalah. Selanjutnya, untuk

memenuhi tuntutan sosial, pekerja shift sering tidak melakukan pergeseran jadwal

tidur+bangun pada akhir pekan dan hari libur. 4ahkan orang+orang yang mencoba

Page 49: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 49/77

untuk tetap menggeser irama sirkadiannya biasanya mempertahankan ritme

sirkadian tidak bergeser. Easilnya adalah insomnia yang parah ketika mencoba

untuk tidur dan kantuk berlebihan ketika mencoba untuk tetap terjaga. Easilnya

adalah kurang tidur yang mendalam sejalan dengan irama sirkadian yang terus

tidak mau sesuai dengan jadwal tidur+bangun. Titik rendah alami dalam ritme

tidur+bangun yang normal terjadi pada sekitar /--+=--. Xang menarik, pada

waktu ini justru merupakan kerangka waktu dimana kecelakaan transportasi dan

industri umumnya terjadi sebagai akibat langsung dari kantuk. %eskipun masih

 belum jelas, *S%+= tampaknya menunjukkan bahwa individu mengalami jet lag

termasuk dalam subtipe ini, dengan mengacu bahwa, meskipun etiologi yang

 berbeda, orang yang melakukan perjalanan di seluruh banyak Bona waktu sering

mungkin mengalami efek yang mirip dengan gangguan kerja shift.

Ti*e Jet Lag 

%eskipun dihapus dari *S%+=, 'et lag  masih diakui sebagai gangguan tidur irama

sirkadian pada 7DS*+;. *engan munculnya perjalanan udara kecepatan tinggi,

sebuah dissinkronisasi induksi antara jam sirkadian dan lingkungan menjadi

mungkin. *engan demikian, istilah 'et lag  mulai digunakan. Ketika seorang

individu dengan cepat melakukan perjalanan di banyak Bona waktu, baik fase

sirkadian yang maju atau fase terlambat terinduksi, tergantung pada arah

 perjalanan. 4iasanya, translokasi satu atau dua Bona waktu tidak akan

menghasilkan masalah yang berkelanjutan' "amun, perjalanan ke luar negeri

dapat menyebabkan kesulitan besar dalam menyesuaikan rutinitas tidur+bangun

seseorang. 7ndividu yang sering bepergian untuk bisnis dapat merasa diri mereka

cukup terganggu pada saat mereka harus membuat keputusan penting.Selanjutnya, Unight o/lsU akan mengalami kesulitan yang lebih besar untuk

menyesuaikan perjalanan ke arah timur karena resinkronisasi membutuhkan fase

tidur yang maju. *emikian pula, UlarksU secara teoritis akan memiliki lebih

 banyak kesulitan dengan perjalanan ke arah barat. Cumlah Bona waktu yang

dilewati merupakan faktor penting. 4iasanya, orang yang sehat dapat dengan

mudah beradaptasi dengan (+; kali perubahan Bona per hari' 1leh karena itu,

Page 50: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 50/77

 penyesuaian alami untuk translokasi 3 jam dapat memembutuhkan ) hari atau

lebih.

Aki!a" Kondi,i Medi,

Selama mengidap penyakit yang mengharuskan pasien terbaring di tempat tidur,

selama dirawat di rumah sakit, dan dalam beberapa bentuk demensia, individu

sering tidur sesuai keinginan. Eal tersebut menyebabkan kekacauan pola tidur+

 bangun yang mempengaruhi irama sirkadian. Putusnya siklus tidur+bangun

selanjutnya dapat diperburuk oleh obat dengan sifat obat penenang. Tidur pada

 pasien di unit perawatan intensif terganggu oleh kebisingan, cahaya, dan prosedur

terapi dan pemantauan yang dilakukan. Eal tersebut menghasilkan pola tidur+

 bangun yang tidak teratur dan dapat menyebabkan gangguan tidur yang

signifikan. Selain itu, penyalahgunaan narkoba !misalnya, metamfetamin dan /,)+

methylenedio!ymethamphetamine ZUekstasiU[& dikaitkan dengan individu yang

terjaga semalaman atau terus menerus selama beberapa hari pada suatu waktu.

$pisode terjaga berkepanjangan ini akhirnya menghasilkan periode dari

hipersomnia mendalam !biasa disebut Jcrashing &.

Peno!a"an Ganuan Tidur Irama Sirkadian

Chronotherapy adalah salah satu teknik yang digunakan untuk me+reset jam

 biologis. Teknik ini melibatkan penundaan progresif fase seseorang sampai

osilator sirkadian sinkron dengan jadwal tidur+bangun yang diinginkan. Ketika

individu yang telah kekurangan petunjuk waktu setempat dan disuruh tidur ketika

mereka merasa mengantuk, UhariU tersebut berlangsung ;=+;2 jam. 7ni

menunjukkan bahwa orang dewasa muda dan setengah baya memilikikecenderungan untuk menunda fase. 1leh karen itu, fase menunda setiap malam

sebanyak ; sampai / jam dianggap lebih mudah daripada fase memajukan karena

mengkapitalisasi pada kecenderungan alami. %enghentikan penundaan fase di

saat yang tepat dan menjaga sinkroni yang diinginkan dapat menjadi suatu

tantangan. Pasien juga harus berusaha menghadapi jadwal tidur+bangun yang aneh

selama seminggu selama terapi !yang dapat mengganggu sekolah atau bekerja&.

Page 51: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 51/77

ntuk alasan ini, pengembangan terapi cahaya memiliki dalam beberapa tahun

terakhir menggantikan chronotherapy.

Tera*i (a#a/a a"au Photo-Therapy. Penelitian gangguan tidur menunjukkan

 bahwa mengekspos seorang individu dengan lampu terang !lebih dari (-.--- lu9&

dapat mengubah irama niologis endogen. *engan waktu yang tepat dari paparan

cahaya terang, jam biologis dapat dihentikan dan di+reset. Paparan cahaya dapat

memodifikasi set+point dari jam biologis. %enggunakan inti suhu tubuh sebagai

 penanda fisiologis, seseorang dapat menggunakan lampu terang untuk

menghasilkan fase tunda ketika disajikan sebelum suhu nadir. Sebaliknya, paparan

cahaya setelah suhu nadir membangkitkan fase tidur yang maju. Semakin dekat

seseorang menyajikan cahaya ke titik infleksi !suhu nadir&, semakin kuat respon

dalam mengubah siklus. 1leh karena itu, terapi cahaya+terang dini hari dapat

digunakan untuk memajukan fase individu dengan sindrom fase tidur terlambat.

*emikian pula, paparan cahaya terang di malam hari bisa membantu pasien

dengan sindrom fase tidur yang maju. 4aru+baru ini, ditemukan bahwa bagian

 biru dari spektrum cahaya adalah bahan penting dalam pengaturan fase dan

 pergeseran. Terapi cahaya sedang diterapkan untuk mengatur ulang ritme

sirkadian dari pekerja shift, astronot, dan orang yang mengalami 'et lag .

Mela"onin. Penggunaan eksperimental melatonin untuk mengobati gangguan

irama sirkadian pada tunanetra, misalnya gangguan tidur+bangun non ;)+jam

!lihat di atas&, telah terbukti berhasil. Para peneliti mengandaikan bahwa sekresi

melatonin bertindak sebagai substrat biologis untuk osilator sirkadian internal.

*alam keadaan normal, tingkat melatonin mulai naik pada sore hari dan tetaptinggi sampai subuh. Dahaya terang menekan pelepasan melatonin. %elatonin

adalah sinyal kegelapan di otak. *engan demikian, dapat digunakan secara klinis

untuk mengelola pasien gangguan penglihatan dengan siklus tidur+bangun yang

terganggu. %elatonin adalah tersedia bebas di pasaran. Suatu bentuk resep

melatonin !Dircadin& tersedia di $ropa, dan melatonin agonis sintetik !ramelteon

Z#oBerem[& tersedia di Amerika Serikat. #amelteon telah disetujui L*A untuk

mengobati pasien dengan insomnia onset tidur tapi digunakan juga secara off label

Page 52: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 52/77

untuk seluruh spektrum gangguan tidur irama sirkadian. Xang menarik, satu+

satunya obat yang disetujui untuk gangguan tidur kerja shift adalah komponen

yang membuat terjaga yaitu senyawa modafinil. %odafinil disetujui untuk

mengobati kantuk yang terjadi selama bekerja shift malam.

PARASOMNIA

Parasomnia kadang+kadang disebut sebagai gangguan terjaga parsial. Secara

umum, parasomnia adalah kumpulan gangguan tidur yang ditandai dengan

fenomena fisiologis atau perilaku yang terjadi selama atau disebabkan oleh tidur.

Satu kerangka konseptual berpendapat banyak parasomnia sebagai suatu fase

tidur+bangun sementara yang tumpang tindih atau disisipi fase yang lainnya. Saat

terjaga, tidur "#$%, dan tidur #$% dapat dicirikan sebagai tiga stadium dasar

yang berbeda dalam organisasi neurologis. Selama terjaga, baik tubuh dan otak

aktif. *alam tidur "#$%, baik tubuh dan otak jauh kurang aktif. "amun tidur

#$%, merupakan kombinasi badan yang kurang aktif dengan otak yang aktif

!yang mampu menciptakan fantasi mimpi rumit&. Aliran darah otak regional,

magnetic resonance imaging  !%#7&, dan studi pencitraan lain mengkonfirmasi

 peningkatan aktivasi otak selama Tidur #$%. 7ni tentu muncul bahwa dalam

 beberapa parasomnia terdapat pelanggaran batas stadium. %isalnya, sleep/alking  

dan tidur teror melibatkan perilaku terjaga sesaat atau parsial yang tiba+tiba terjadi

 pada tidur "#$% !gelombang lambat&. *emikian pula, kelumpuhan tidur

terisolasi adalah persistennya atonia tidur #$% saat transisi menjadi terjaga,

sedangkan gangguan perilaku tidur #$% adalah kegagalan mekanisme,

menciptakan kelumpuhan atonia sehingga individu berlaku seperti pada mimpi

mereka.Lrekuensi parasomnia yang signifikan adalah variabel, dan signifikansi

klinis sering memiliki keterkaitan lebih pada konsekuensi medis atau tingkat

ditimbulkannya marabahaya dibanding dengan seberapa sering peristiwa

abnormal terjadi. %isalnya, gangguan perilaku tidur #$% dua tahunan, di mana

 pasien terluka parah saat memberlakukan mimpi, lebih klinis mendesak dari

bru!ism mingguan. *emikian pula, mimpi buruk berulang bulanan yang

memprovokasi insomnia yang parah dan takut tidur bisa lebih menyedihkan

Page 53: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 53/77

daripada teror malam dari frekuensi yang sama !setidaknya untuk pasien&.

Kemunculan yang irreguler pada sebagian besar parasomnia membuat mereka

sulit untuk didokumentasikan di laboratorium tidur. "amun studi tidur sering

dilakukan untuk membuat diagnosis banding dan menyingkirkan perilaku yang

tidak biasa adalah sekunder untuk kejang, gangguan tidur terkait napas, atau

gangguan tidur lainnya.

Ganuan Tidur Ter3aa NREM

 Sleepalking . Gihat Tabel (2,;+3 untuk kriteria diagnostik *S%+= gangguan tidur 

terjaga "#$%. Sleep/alking  dalam bentuk klasiknya, seperti namanya, adalah

kondisi dimana seorang individu bangkit dari tempat tidur dan berjalan+jalan

tanpa bangun sepenuhnya. Eal ini kadang+kadang disebut somnambulism, dan

individu dapat terlibat dalam berbagai perilaku kompleks saat tidak sadar.

Sleep/alking  biasanya terjadi selama tidur gelombang lambat dan terletak di

tengah+tengah kontinum parasomnia yang berkisar dari Uconfused arousal U untuk

U sleep terror .U Sleep/alking  biasanya dimulai menjelang akhir episode tidur

gelombang lambat pertama atau kedua. Kurang tidur dan gangguan tidur

gelombang lambat dapat memperburuk, atau bahkan memprovokasi, tidur sambil

 berjalan pada individu yang rentan. $pisode sleep/alking  dapat berkisar dari

 bangkit dari duduk dan mencoba untuk berjalan hingga melaksanakan tindakan

setengah bertujuan. Pejalan tidur sering dapat berhasil berinteraksi dengan

lingkungan !misalnya, menghindari tersandung benda&. "amun, pejalan tidur

mungkin berinteraksi dengan lingkungan secara tidak tepat, yang kadang+kadang

menyebabkan cedera !misalnya, melangkah keluar dari jendela lantai atas atau

 berjalan ke jalan raya&. Ada kasus dimana pejalan tidur melakukan tindakkekerasan. Seorang individu yang berjalan dalam tidur sulit untuk dibangunkan.

Setelah terjaga, pejalan tidur biasanya akan terlihat kebingungan. Gebih baik

 berusaha dengan lembut untuk mengantarkan mereka kembali ke tempat tidur

daripada mencoba untuk membangunkan mereka dengan meremas, mengguncang,

atau berteriak. *alam kebingungan mereka, pejalan tidur mungkin berpikir

mereka sedang diserang dan dapat bereaksi untuk membela diri. Sleep/alking  

 pada orang dewasa cukup jarang terjadi, memiliki pola keluarga, dan dapat terjadi

Page 54: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 54/77

sebagai parasomnia primer atau sekunder untuk gangguan tidur lain !misalnya,

 sleep apnea&. Sebaliknya, sleep/alking  sangat umum pada anak+anak dan

memiliki prevalensi puncak antara usia ) dan 3 tahun. Setelah remaja, biasanya

menghilang secara spontan. episode sleep/alking  harian atau mingguan yang

 berhubungan dengan cedera fisik pada pasien dan orang lain dianggap parah. Ada

 bentuk UkhususU dari sleep/alking , terutama perilaku makan terkait tidur dan

se9somnia.

Tabel (2.;+3

Kriteria *iagnostik *S%+= untuk 0angguan Tidur "on+#apid $ye %ovement

A. $pisode berulang terbangun tidak lengkap dari tidur, biasanya terjadi pada

sepertiga pertama episode tidur mayor, dengan salah satu dari berikut

(. Sleep/alking  $pisode berulang bangkit dari tidur dan berjalan. Ketika

 sleep/alking , orang tersebut memiliki wajah datar' relatif tidak merespon pada

usaha orang lain untuk berkomunikasi dengannya' dan dapat dibangunkan hanya

dengan usaha yang besar.

;. Sleep terror  $pisode berulang sebuah rangsangan teror saat tidur,

 biasanya dimulai dengan teriakan panik. Terdapat rasa takut yang intens dan tanda

rangsangan otonomik, seperti midriasis, takikardi, nafas cepat, dan berkeringat,

disetiap episode. #elatif tidak merespon terhadap usaha orang lain untuk

menenangkannya selama episode berlangsung.

4. Tidak atau sedikit mimpi dapat diingat.

D. *apat terdapat Amnesia pada episode

*. Tiap episode menyebabkan tekanan atau gangguan sosial, pekerjaan, dan

fungsi penting lainnya yang signifikan secara klinis.$. 0angguan ini tidak disebabkan oleh efek psikologis Bat tertentu.

L. 0angguan mental dan medis yang sebelumnya diderita tidak dapat menjelaskan

episode sleep/alking  dan sleep terror .

TIDUR$TERKAIT MAKAN. Eal ini terjadi ketika seorang individu mengalami

episode menelan makanan saat tidur dengan berbagai tingkat amnesia. 7ndividu

Page 55: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 55/77

dapat menemukan bukti episode ini keesokan paginya dengan sedikit hingga tidak 

ada memori makan mereka.

Se,omnia. Perilaku seksual terkait tidur, atau se9somnia, adalah ketika

seseorang terlibat dalam kegiatan seksual !misalnya, masturbasi, cumbuan,

hubungan seksual& saat tidur tanpa kesadaran penuh.

Slee* Terror,. 0angguan sleep terror  adalah terbangun di sepertiga pertama dari

malam selama dalam tidur "#$% !tahap / dan )&. Eal ini ditandai dengan

terbangun yang tiba+tiba dengan rasa takut yang intens. %ereka biasanya mulai

dengan jeritan menusuk atau menangis dan disertai dengan manifestasi perilaku

kecemasan intens berbatasan dengan panik. Pengalaman ini ditandai korelasi

antara sistem otonom dan perilaku ketakuan. *i sebuah kasus khas teror malam,

tidak ditemukan tanda+tanda epilepsi lobus temporal atau kejang lainnya, baik

secara klinis atau pada rekaman $$0 !0ambar. (2,;+)&. Seorang individu

mengalami sleep terror  biasanya duduk di tempat tidur, tidak responsif terhadap

rangsangan, dan, jika terbangun, terlihat bingung atau disorientasi. 6okalisasi

mungkin terjadi, tetapi mereka biasanya inkoheren. Amnesia untuk episode ini

 biasanya terjadi apabila pasien tidak tahan dengan intensitas gejalanya. Seperti

 sleep/alking , episode ini biasanya muncul dari tidur gelombang lambat. *emam

dan /ithdra/al  depresan SSP dapat memicu episode sleep terror . Tidak seperti

mimpi buruk, di mana urutan mimpi jelas terungkap, sleep terror  mungkin tanpa

gambar atau hanya berisi fragmen yang sangat singkat tapi menakutkan dan

kadang+kadang hanya berupa gambar statis. Eal ini kadang+kadang disebut pavor

nocturnus6 incubus, atau night terror , dan pola familial telah dilaporkan. Seperti

 parasomnia gelombang tidur lambat lainnya, kurang tidur dapat memprovokasiatau memperburuk sleep terror . Psikopatologi jarang terkait dengan sleep terror  

 pada anak+anak' "amun, riwayat pengalaman traumatis atau masalah kejiwaan

frank sering komorbid pada orang dewasa dengan gangguan ini. Tingkat

keparahan bervariasi dari kurang dari sekali per bulan hingga terjadi hampir setiap

malam !dengan menimbulkan cedera pada pasien atau orang lain&.

Page 56: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 56/77

0A%4A# (2,;+)

 Polysomnogram dari sleep terror . A Sekitar () detik pelacakan terjadi segera

sebelum sleep terror . Aktivitas gelombang lambat $lectroencephalogram !$$0&

terlihat menonjol dan terlihat karakteristik lain dari tidur tahap ). 4 Kebangkitan,

disertai takikardia dan gerakan. Aktivitas $$0 ambigu, dan pasien akhirnya

melepas elektroda sambil meronta+ronta sekitar di tempat tidur !terlihat di ujung

kanan&. %eskipun pasien berteriak dan sangat gelisah, tidak ada laporan bahwa

 pasien bermimpi. *i pagi hari, ada sedikit ingatan tentang segala hal telah terjadi

saat malam. AT, anterior tibialis' $K0, electrocardiogram' $%0,

electromyogram' $10, electrooculogram' #D %6%"T, rib cage movement .

!Dourtesy of Donstance A. %oore, %*, #obert G. Hilliams, %*, dan %a9

EirshkowitB, Phd.&

 

Para,omnia %er#u!unan denan Tidur REM

Ganuan Si-a" Tidur REM 7Terma,uk Ganuan Para,omnia Oerla* dan

 Status !issociatus8

#$% behavior disorder  !#4*& termasuk kegagalan pasien mengalami atonia

! sleep paralysis& selama tidur #$%. Easilnya adalah pasien melakukan hal+hal

dalam mimpinya. *alam keadaan normal, pemimpi dilumpuhkan oleh

hyperpolari3ation of alpha and gamma motor neuron terkait #$%. Tanpa

kelumpuhan ini atau dengan atonia intermiten, meninju, menendang, melompat,

dan berjalan dari tempat tidur dapat terjadi. Kegiatan ini telah berkorelasi dengan

 pencitraan mimpi, dan, tidak seperti selama sleep/alking , individu tampaknya

tidak menyadari lingkungan yang sebenarnya melainkan bertindak pada

sensorium mimpi. *engan demikian, sleep/alker  dapat dengan tenang pergi ke

Page 57: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 57/77

 jendela kamar tidur, membukanya, dan melangkah keluar. Sebaliknya, orang

dengan gangguan perilaku tidur #$% akan lebih mungkin menyelam melalui

 jendela berpikir itu adalah sebuah danau. Pasien dan mitra tidur sering

mendapatkan cedera, yang kadang+kadang serius !misalnya laserasi, fraktur&.

4erbagai macam obat dan kondisi komorbiditas dapat memicu atau memperburuk

#4*. Pada hewan, dianggap #4* bisa diproduksi dengan lesi bilateral peri-locus

coeruleus* Pada manusia, ada saran yang menyebutkan #4* mungkin hasil dari

lesi hemisfer yang difus, kelainan thalamic bilateral, atau lesi batang otak.

DlonaBepam !Klonopin& telah berhasil digunakan untuk mengobati #4*.

Kelum*u#an Tidur Teri,ola,i %erulan. Kelumpuhan tidur adalah, seperti

namanya, sebuah ketidakmampuan untuk membuat gerakan sukarela selama tidur.

7ni menjadi parasomnia ketika terjadi pada onset tidur atau terbangun, saat dimana

individu sadar sebagian dan peka terhadap lingkungan. Ketidakmampuan untuk

 bergerak bisa sangat menyedihkan, terutama ketika digabungkan dengan perasaan

 bahwa ada penyusup di rumah atau ketika halusinasi hipnagogik terjadi.

Kelumpuhan tidur adalah salah satu dari tetrad gejala yang berhubungan dengan

narkolepsi' "amun, diketahui terjadi !dengan atau tanpa hypnagogia& pada

individu yang tidak memiliki katapleksi ataupun kantuk berlebihan di siang hari.

%eskipun kadang+kadang menakutkan, paralisis tidur adalah fitur normal tidur

#$% menuju kondisi terjaga. Kelumpuhan dapat berlangsung dari ( sampai

 beberapa menit. Sangat menarik bahwa terjadinya kelumpuhan tidur dengan

hypnagogia mungkin berhubungnan dengan berbagai pengalaman dimana ia

dihadapkan atau diserang oleh semacam Umakhluk.U *eskripsi umum adalah

 bahwa UkehadiranU terasa menjadi dekat, ia lumpuh, dan makhluk itu berbicara,menyerang, atau duduk di dadanya dan kemudian menghilang. Apakah itu disebut

incubus, U,ld ag ,U vampir, hantu penindasan !Kanashibari dalam bahasa

Cepang&, penyihir berkuda, atau alien, elemen umum untuk kelumpuhan tidur

terlihat. Tidur tidak teratur, kurang tidur, stres psikologis, dan kerja shift

diperkirakan meningkatkan kemungkinan kelumpuhan tidur terjadi. Kelumpuhan

tidur okasional terjadi pada 8+3 persen dewasa muda. *iperkirakan setidaknya

satu pengalaman kelumpuhan tidur selama hidup mulai dari ;= hingga =- persen.

Page 58: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 58/77

Peningkatan higienitas tidur dan jaminan dari tidur yang cukup adalah terapi lini

 pertama. Kadang+kadang, jika individu membuat gerakan mata yang sangat cepat

atau disentuh oleh orang lain, episode akan berakhir.

Ganuan Mim*i. %impi buruk adalah mimpi yang menyeramkan atau

menakutkan. Terkadang disebut dream an!iety attacks, mereka menghasilkan

aktivasi simpatik dan akhirnya membangunkan pemimpi. %impi buruk terjadi

 pada tidur #$% dan biasanya berkembang dari mimpi yang panjang dan rumit

yang menjadi semakin menakutkan. 1rang yang telah terbangun, biasanya ingat

mimpinya !berbeda dengan tidur teror&. 4eberapa mimpi buruk berulang, dan

dilaporkan ketika mereka terjadi dalam hubungan dengan posttraumatic stress

disorder mimpi tersebut mungkin merupakan kumpulan ingatan kejadian yang

sebenarnya. mum pada anak+anak usia / sampai 2 tahun !perkiraan prevalensi

 berkisar dari (- sampai =- persen&, mimpi buruk jarang terjadi pada orang dewasa

!( persen atau kurang&. %impi buruk yang sering dan menyedihkan kadang+

kadang bertanggung jawab untuk insomnia karena individu menjadi takut untuk

tidur. *i 7stilah Lreudian, mimpi buruk adalah contoh kegagalan proses mimpi

yang meredakan isi emosional mimpi dengan menyamarkan secara simbolis,

sehingga melestarikan tidur. Kebanyakan pasien yang menderita mimpi buruk

 bebas dari kondisi kejiwaan. %eskipun demikian, individu yang berisiko untuk

mimpi buruk termasuk orang+orang dengan gangguan schiBotypal, borderline, dan

gangguan kepribadian skiBoid, serta mereka dengan skiBofrenia. %emiliki batas

tipis membuat mereka lebih rentan' Selanjutnya, mereka mungkin berisiko untuk

skiBofrenia. Peristiwa traumatik diketahui menginduksi mimpi buruk, kadang+

kadang muncul segera, tapi di lain waktu terlambat. %impi buruk dapat bertahanselama bertahun+tahun. 4eberapa obat diketahui kadang+kadang memprovokasi

mimpi buruk, termasuk G+*1PA dan \+adrenergik, seperti halnya /ithdra/al  dari

obat penekan #$%. Akhirnya, penyalahgunaan obat atau alkohol juga dikaitkan

dengan mimpi buruk.

Sering terjadinya mimpi buruk sering menghasilkan tipe insomnia Utakut

tidurU. Pada gilirannya, insomnia dapat menimbulkan kekurangan tidur, yang

dikenal dapat memicu mimpi buruk. *engan cara ini, terbentuklah lingkaran

Page 59: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 59/77

setan. Pengobatan menggunakan teknik perubahan perilaku dapat membantu.

Eigienitas tidur universal, terapi kontrol stimulus, terapi lucid dream, dan terapi

kognitif dilaporkan meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi mimpi buruk.

Pada pasien dengan mimpi buruk yang berhubungan dengan gangguan stres pasca

trauma, nefaBodone !sebuah antidepresan atipikal& dilaporkan memberikan

manfaat terapeutik. 4enBodiaBepin mungkin juga membantu' "amun, uji coba

terkontrol secara sistematis masih kurang.

4ukti untuk penggunaan praBosin !%inipress&, antagonis V+(+reseptor

sistem saraf pusat, dalam pengobatan mimpi buruk terkait stres pasca trauma

mulai bermunculan. PraBosin meningkatkan total waktu tidur dan waktu tidur

#$% secara signifikan dan secara signifikan mengurangi mimpi buruk yang

terkait dengan trauma dan terbangun dalam kondisi tertekan.

Para,omnia Lainn/a

Enure,i, "idur. $nuresis tidur adalah gangguan di mana individu kencing selama

tidur di tempat tidur. 4iasa disebut mengompol, memiliki bentuk primer dan

sekunder. Pada anak+anak, enuresis tidur primer adalah kelanjutan dari

mengompol sejak masa bayi. $nuresis sekunder mengacu pada kambuhnya

mengompol setelah pelatihan toilet dan ada periode di mana anak tidak

mengompol. 4iasanya, setelah pelatihan toilet mengompol spontan berakhir

sebelum usia 2 tahun. Prevalensi semakin menurun dari /- persen pada usia )

tahun, (- persen pada usia 2 tahun, = persen di usia (- tahun, dan / persen pada

usia (; tahun.

$nuresis primer orangtua meningkatkan kemungkinan bahwa anak+anak

 juga akan memiliki enuresis. *icurigai terdapat sebuah gen resesif tunggal yangmempengaruhinya. $nuresis sekunder pada anak+anak dapat terjadi dengan

kelahiran saudaranya dan merupakan Useruan untuk perhatian.U $nuresis sekunder 

 juga dapat dikaitkan dengan kejang nokturnal, kurang tidur, dan anomali urologis.

Pada orang dewasa, enuresis tidur kadang+kadang terlihat pada pasien dengan

gangguan napas saat tidur. *alam kebanyakan kasus, rasa malu dan rasa bersalah

adalah konsekuensi paling serius. %eskipun demikian, jika enuresis tidur tidak

ditangani, mungkin meninggalkan bekas psikososial. 4erbagai jenis obat telah

Page 60: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 60/77

digunakan untuk mengobati enuresis tidur, termasuk imipramine, o9ybutynin

klorida, dan sintetis vasopressin. Perawatan perilaku, termasuk pelatihan kandung

kemih, menggunakan alat tertentu !bell dan pad&, dan pembatasan cairan,

dilaporkan telah berhasil dengan baik bila diberikan dengan benar. Pengobatan

lain termasuk psikoterapi, strategi motivasi, dan hipnoterapi.

 Sleep-"elated #roaning $Catathrenia%. 0angguan ini adalah kondisi kronis

ditandai dengan erangan berkepanjangan dan seringnya keras saat tidur. $rangan

 bisa terjadi pada setiap tahap tidur. Parasomnia mungkin dimulai saat masa kanak+

kanak tetapi sering tetap tersembunyi sampai anak harus berbagi kamar.

Datathrenia tidak berhubungan dengan kelainan jiwa maupun kelainan fisiologis.

Tidak ada pengobatan yang diketahui, dan dilaporkan tidak memembaik dengan

terapi DPAP. Polisomnografi dengan pemantauan suara pernapasan

mengungkapkan adanya suara selama pernafasan dan dysrhythmia pernapasan.

+alu,ina,i Terkai" Tidur. Ealusinasi terkait tidur biasanya berupa gambaran

visual yang terjadi pada onset tidur !hypnagogic& atau saat terbangun

!hypnopompic& dari tidur. Kadang+kadang sulit untuk membedakan dari mimpi,

umum terjadi pada pasien dengan narkolepsi. Ealusinasi kompleks jarang terjadi

dan biasanya terjadi dengan tiba+tiba terbangun dan tanpa mengingat mimpi.

0ambar cenderung hidup dan tidak bergerak dan berlangsung selama beberapa

menit !biasanya menghilang ketika cahaya dihidupkan&. 0ambar tersebut dapat

menakutkan.

Ganuan Makan Terkai" Tidur. Sindrom ini melibatkan ketidakmampuanuntuk kembali tidur setelah bangun kecuali orang tersebut memiliki sesuatu untuk

dimakan atau diminum. Setelah makan atau minum, dapat kembali ke tidur

normalnya. Sindrom makan !minum& nokturnal mempengaruhi bayi dan anak

secara predominan' "amun, kasus dewasa pernah dilaporkan. %asalah utamanya

dipercaya terkait dengan menyusui atau botol minum. Seorang bayi akan minum

)+3 oB atau lebih setiap terbangun. Pembuangan air juga berlebihan. 4ayi harus

dapat tidur sepanjang malam tanpa makan setelah usia 2 bulan' namun, pada

Page 61: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 61/77

individu yang menderita gangguan ini, hal ini tidak terjadi. Sindrom ini selalu

menyebabkan pengasuh menjadi kurang tidur. Pada orang dewasa, makan malam

hari dapat dikondisikan untuk bangun. %akan dapat menjadi obsesif, dan

 beberapa makanan kecil dapat dimakan sepanjang malam. 7ndividu mungkin tidak 

menyadari aktivitas tersebut, dan penambahan berat badan dapat menjadi masalah.

Para,omnia Karena O!a" a"au Penunaan a" dan Para,omnia Karena

Kondi,i medi,. 4anyak obat dan Bat tertentu dapat memicu parasomnia, terutama

agen yang meringankan tidur' "amun, alkohol terkenal dapat menimbulkan

 sleep/alking  !bahkan pada individu yang telah meminum pil tidur&. #4* dapat

diprovokasi atau diperburuk oleh biperiden !Akineton&, antidepresan trisiklik,

monoamine o!idase inhibitor  !%A17s&, kafein, venlafa9ine !$ffe9or&, selegiline

!$ldepryl&, dan serotonin agonis. #4* juga dapat terjadi selama /ithdra/al  dari

alkohol, meprobamate !%eprospan&, pentaBocine !Talwin&, dan nitraBepam

!"itraBadon&. 1bat+obat yang dikenal dapat memprovokasi mimpi buruk termasuk 

G+*1PA dan \+blocker. %impi buruk juga bisa disebabkan obat yang

menyebabkan rebound tidur #$% !misalnya, /ithdra/al  dari obat penekan #$%

sebagai methamphetamine& dan penyalahgunaan atau /ithdra/al  alkohol.

0angguan kejang harus selalu berada di atas daftar diferensial diagnosis untuk

sebagian besar parasomnia. 4ahkan, pedoman praktek American Academy of

Sleep %edicine memikirkan mengenai indikasi untuk polisomnografi termasuk

menggunakan pengujian tidur untuk menyingkirkan kejang ketika mendiagnosis

 sleep terror , sleep/alking , #4*, mimpi buruk, dan parasomnia lainnya.

0angguan tidur terkait pernapasan juga dikenal dapat memicu sleep/alking ,

enuresis, sleep terror , confusional arousal , dan mimpi buruk. #4* dikaitkandengan berbagai kondisi neurologis, termasuk penyakit Parkinson, demensia,

 progresif supranuclear palsy, sindrom Shy+*rager !gangguan gerakan dengan

gejala bangun otonom&, narkolepsi, dan lain+lain.

7bu #, seorang wanita berkulit putih berumur ;- tahun, dirujuk dengan gejala

 berbicara, bergumam, dan menangis saat tidur. Setidaknya dua kali dalam

seminggu ia berteriak dalam tidurnya. 7a sangat terganggu dengan kantuk berat

Page 62: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 62/77

yang ia rasakan di pagi hari dan sering tertidur di waktu yang tidak sepantasnya,

seperti saat sedang di dalam sebuah percakapan. Saat sedang tidak beraktivitas, ia

merasa lelah dan mengantuk, bahkan setelah tidur selama 3 jam pada malam

harinya. 4agaimanapun, ia berenergi saat sedang termotivasi dan saat

kehidupannya sedang dalam keadaan baik. Suatu saat, ia pernah bangun di luar

apartemennya dan teman sekamarnya harus memapahnya ke kamar karena ia

mengunci dirinya sendiri di luar. 7a tidak mengingat bahwa dirinya berjalan saat

tidur atau berkelana saat malam hari, namun terkadang mengingat bahwa dirinya

 berteriak saat tidur. *ari cerita yang disampaikan, menangis cenderung terjadi saat

ia sedang tidur ringan, namun ia sangat jarang mengingat mimpi 5 mimpinya saat

tidur. "amun ada beberapa ingatan tentang mimpi buruk dan menggertakan gigi.

Pasien menggunakan alat pelindung oral untuk melindungi giginya. %enendang

dan mendengkur ringan tanpa tersedak pernah dialami oleh pasien. Pasien juga

mengeluhkan tentang menendang saat tidur. Cadwal tidur dan bangunnya tidak

menentu dan biasanya tidur selama = 5 8 jam setiap malamnya. 7a beberapa kali

 bangun dengan sakit kepala di pagi hari.

#iwayat kesehatan sebelumnya termasuk riwayat masuk rumah sakit

akibat kejang emam saat bayi, operasi mata untuk strabismus saat usia anak 5

anak, dan tonsilektomi saat remaja. Selain hal itu ia tidak memiliki masalah

kesehatan lainnya. Pasien tidak merokok maupun meminum alkohol.

*alam wawancara yang dilakukan, # memiliki lebih dari satu gejala parasomnia.

4erbicara saat tidur tidak membutuhkan studi tidur, namun pasien ini memiliki

riwayat berjalan saat tidur. Polisomnografi dengan $$0 klinis diindikasikan untuk 

mengeksklusi adanya gangguan kejang nocturnal yang tidak teridentifikasi

sebelumnya atau factor organic lain yang menyebabkan berjalan saat tidur. Sleep/alking umum ditemukan dan tidak merupakan suatu yang abnormal pada anak 5

anak, namun pada orang dewasa hal ini merupakan keadaan yang jarang terjadi

dan memerlukan evaluasi menyeluruh. #asa kantuk berlebih pada siang hari yang

dirasakan # mungkin disebabkan karena tidak cukupnya waktu tidur, dan

mungkin juga merupakan gangguan terkait parasomnia. %enariknya lagi,

 parasomnia dapat dicetuskan oleh kurangnya tidur sama seperti gangguan kejang

nocturnal.

Page 63: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 63/77

Studi tidur dilakukan dengan polisomnogarfi yang komprehensif. Sebelum

studi pada malam harinya, $$0 klinis dilakukan. Studi $$0 klinis tidak

memberikan informasi abnormal yang signifikan dari aktivitas $$0 selama tidur

dasar, stimulasi fotik, atau hiperventilasi. $$0 yang diperpanjang dgunakan

selama studi tidur. Secara umum, kualitas tidur dalam batas normal. $fisiensi tidur 

adalah 2? dengan latensi terhadap tidur adalah sekitar ( menit. Tidur fase #$%

 persentasenya meningkat menjadi sebesar /(?, dan latensi terhadap #$% adalah

kurang dari angka normalnya !=8 menit&. Tidur gelombang pendek berada dalam

 persentase normal, namun aktivitas delta $$0 berada dalam amplitudo yang

sangat tinggi. Pola tidur umum makroarsitektural mensugestikan bahwa pola tidur 

mengisyaratkan adanya kekambuhan dari kurang tidur.

Kontras dengan hal tersebut, arsitektur mikro memiliki fitur 5 fitur

abnormal. Terdapat loncatan $$0 paroksimal amplitude tinggi. Kelompok tidur

yang sangat lama dialami pasien, dan kompleks K ritmik diobservasi saat pasien

dalam tes. Terdapat satu kali kejadian pasien terbangun dari tidur dengan

gelombang pendek, dengan $$0 ritmik yang bergantian dengan gelombang 5

gelombang tajam. Tajamnya gelombang terjadi dalam beberapa kesempatan

namun tempat fokus sulit untuk ditentukan !mungkin lobus temporal kanan&.

Terdapat gerakan tubuh yang sering dan renjatan di seluruh tubuh, yang sebagian

 besar terjadi saat tidur fase "#$%. Terdapat episode berteriak saat tidur

gelombang pendek dan tertawa saat tidur stadium ; yang diikuti oleh gelombang

teta amplitude tinggi dan tidur "#$%. Terdapat gerakan dan proses terbangun

saat tidur dari tidur fase #$%, namun tidak terdapat gelombang tinggi atau tajam

terkait dengan #$%. Aktivitas $$0 yang menyerupai kejang dapat terlihat pada

malam hari dan terjadi sebagian besar saat gelombang tidur lambat.4agaimanapun pasien tidak mencoba untuk berjalan pada saat tidurnya. Aktivitas

gelombang meningkat selama )= menit studi tidur yang dilakukan saat itu.

Page 64: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 64/77

0A%4A# (2,;+=

%elacak dan membandingkan anatara aktivitas tidur normal saat stadium kedua

tidur !A& dengan pasien yang menggunakan benBodiasepin secara kronis !4&.

 pasien ini telah dirawat dengan benBodiasepin selama lebih dari (- tahun dan saat

ini mengonsumsi dosis yang sangat tinggi sebelum berada di pusat pengobatan

untuk gangguan tidur. Tidur pasien secara umum teranggu. Kelainan yang paling

terlihat adalah frekuensi, magnitude, durasi dari aktivitas $$0 yang meningkat

 pesat. Selain itu dapat juga dilihat hilangnya gelombang lambat, stadium kedua

tidur sangat meningkat, dan gelombang tidur dapat diganggu oleh gerakan cepat

 bola mata saat tidur. $10, elektro+okulogram. Datatan Sampel ini tidak berasal

dari deksripsi kasus. !*ikutip dari %a9 EirshkowtiB, Ph.*, SeplowhitB+Eafkin,

%*, Amir Sharafkhaneh, %*, Ph.*.&

Pasien tidak memiliki gangguan tidur terkait pernafasan, dan saturasi

terendah dari oksigen adalah -?. Pasien tidak memiliki gerakan anggota gerak

 periodic selama tidur dan ciri 5 ciri poligrafi yang diasosiasikan dengan restless

legs syndrome tidak ditemukan. !*ikutip dari %a9 EirshkowitB, Ph.*., #hoda 0.

SeplowitB+Eafkin, %.*., and Amir Sharafkhaneh, %.*., Ph.*.&

GANGGUAN GERAKAN TERKAIT TIDUR 

Re,"le,, Le, S/ndrome

Page 65: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 65/77

#GS juga diketahui sebagai $kbom syndrome adalah sensasi subjektif tidak

menyenangkan pada anggota gerak, biasanya kaki, terkadang didekripsikan

sebagai perasaan Jcreepy cra/ly dan keinginan tak tertahankan untuk

menggerakan kaki saat istirahat atau saat mencoba untuk tertidur. Pasien sering

mengeluhkan sensasi seperti semut berjalan di kulitnya dan sensasi merangkak di

kakinya. Eal tersebut cenderung bertambah buruk saat malam hari sehingga

menggerakan kaki atau berjalan membantu pasien untuk meringankan

ketidaknyamanan tersebut. Sehingga, saat pasien berbaring di tempat tidur dan

 beristirahat, ia akan terganggu oleh sensasi ini dan mencoba tidur sambil

menggerakan kakinya. Siklus ini terkadang berlanjut sampai berjam 5 jam dan

menyebabkan insomnia berat. Sebuah workshop yang dilakukan oleh "ational

7nstitutes of Eealth menerbitkan kriteria untuk diagnosis #GS. remia, neuropati,

anemia defisiensi besi dan asam folat dapat memproduksi #GS sekunder. #GS

 juga dilaporkan berkaitan dengan fibromyalgia, artritis rheumatoid, diabetes,

 penyakit tiroid, dan D1P*. Anamnesis yang mendetal dan pemeriksaan fisik

merupakan bagian penting dalam penentuan diagnosis #GS. Selain itu,

 pemeriksaan kadar ferritin juga harus dilakukan pada tiap pasien dengan gejala

yang konsisten menunjukan #GS. Secara farmakologis, agonis dopaminergic

 pramipe9ole !%irape9& dan ropinirole !#euip& merupakan pilihan pengobatan

 pertama #GS yang telah disetujui L*A. 1bat 5 obatan lain yang juga dapat

digunakan untuk menangani #GS termasuk precursor dopani !i.e. levodopa&,

 benBodiasepin, opiate, dan obat anti epilepsi !i.e. gabapentin !neruontin&&. Secara

non+farmakologis, penanganan termasuk menghindari konsumsi alkohol sebelum

tidur, memijat bagian kaki yang tidak nyaman, mandi dengan air hangat,

mengompres hangat atau dingin pada bagian kaki yang tidak nyaman, dan berolahraga dengan intensitas sedang.

Page 66: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 66/77

0ambar (2.;+2

 #estless legs syndrome*

Pasien ini memiliki keluhan sensasi tidak nyaman, merayap di kakinya saat

mencoba tidur. Pasien biasanya melaporkan keinginan untuk menggerakan

kakinya untuk menghilangkan sensasi tersebut. 0ambar ini menunjukan pola

 bilateral dari aktivitas elektromiogram !$%0& kaki' bagaimanapun, aliran listrik

lebih jelas terlihat pada otot tibialis anterior kiri !$%0+AT+G& dibandingkan otot

tibialis anterior kanan !$%0+AT+#&. Pola ini terus berlanjut sampai lebih dari satu

 jam sejak pasien mencoba tidur. Perhatikan aktivitas tajam pada bagian sentral

dan oksipital ensepalogram !$$0& !D/+A; dan 1(+A;& dan elektro+okulogram

!$10&, hal tersebut adalah artifak dari elektrokardiografi !$K0& dan bukanlah

suatu kelainan $$0. !dikutip dari Donstance A.%oore, %*, #obert G. Hilliams,

%*, dan %a9 EirshkowitB, Ph.*&

Periodi0 Lim! Moemen" Di,order 7PLMD8 a"au Kelainan Pererakan

Ano"a Gerak Periodik 

PG%* sebelumnya disebut sebagai mioklonus nocturnal, melibatkan gerakan

singkat, stereotipik, repetitive, dan non+epileptiformis pada anggota gerak,

 biasanya pada kaki. Eal ini utamanya terjadi pada tidur "#$% dan melibatkan

ekstensi ibu jari. Lleksi parsial dari pergelangan kaki, lutut, dan panggul juga

dapat terjadi. *urasi gerakan dapat bervariasi dari -,= sampai = detik dan terjadi

setiap ;- 5 )- detik. Pergerakan kaki sering diasosiasikan dengan rangsangan

Page 67: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 67/77

singkat saat tidur dan dapat juga sebagai akibat dari arsitektur tidur yang

terganggu !namun tidak selalu&. Prevalensi dari PG%* meningkat dengan umur

dan dapat terjadi akibat dari defisiensi folat, gangguan ginjal, anemia, dan

 penggunaan antidepresan. Larmakoterapi untuk PG%* sama dengan terapi untuk

#GS. Percobaan klinis farmakoterapi lainnya untuk PG%* tidak banyak

dilakukan. "amun, benBodiasepin, terutama klonaBepam dan opiate dapat

memperbaiki kualitas dan kuantitas tidur pasien dengan PG%*.

Kram Kaki Terkai" Tidur 7 Sleep "elated Leg Cramps8

Kram kaki nocturnal gejalanya sama seperti kram kaki pada saat terjaga. Eal

tersebut biasanya mengenai betis dan merupakan kontraksi otot yang

menyakitkan. "yeri dapat membangunkan pasien sehingga mengganggu tidur.

Kelainan metabolik, defisiensi mineral, ketidakseimbangan elektrolit, diabetes,

dan kehamilan merupakan beberapa pencetus yang diketahui. Alasan dari

 beberapa individu memiliki kram kaki saat tidur yang berulang dan tidak terjadi

saat terjaga belum diketahui.

%rui,m "erkai" "idur 7 Sleep "elated Bru&ism%

Sleep bru!ism didiagnosis saat seseorang menggertakan atau merapatkan giginya

saat tidur. Sebelumnya diklasifikasikan sebagai parasomnia, sleep bru9ism dapat

memproduksi kerusakan pada gigi, mencetuskan nyeri gigi dan rahang, atau

menimbulkan suara tidak menyenangkan yang menganggu partner tidur.

Terkadang, nyeri wajah atipikal dan nyeri kepala juga dapat disebabkan oleh sleep

 bru9ism. Gebih dari 3= persen populasi pernah menggertakan atau merapatkan

giginya saat tidur, namun, hal tersebut dikatakan sebagai suatu kelainan hanya pada = persen populasi. %enggertakan gigi juga dapat terjadi pada stadium tidur

manampun namun paling sering terjadi saat transisi menjadi tidur, pada stadium ;

tidur, dan selama fase #$%. 4eberapa bukti mengindikasikan bahwa

menggertakan gigi saat fase #$% lebih sering dikaitkan dengan kerusakan gigi.

Sleep bru!ism nampaknya tidak dipicu oleh maloklusi gigi. Sleep bru!ism 

 bertambah parah pada saat individu tersebut mengalami stress. Para peneliti sleep

bru!ism telah menemukan bahwa banyak dari pasien tersebut yang memiliki

Page 68: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 68/77

frekuensi menggertakan gigi lebih sedikit saat berada di laboratorium, sehingga

 penelitian ulangan diperlukan untuk mendokumentasikan kelainan ini. 4ertolak

 belakang dengan hasil tersebut, bru9ism sering muncul pada saat perekaman

 polisomnografi yang digunakan untuk tujuan lain !gambar (2.;+8&. Sleep bru!ism 

dapat terjadi sekunder akibat kelainan nafas terkait tidur, penggunaan

 psikostimulan !i.e. amfetamin, kokain&, konsumsi alkohol, dan pengobatan

menggunakan SS#7. *iagnosis banding berupa kejang nocturnal harus

disingkirkan. Sleep bru!ism dapat terjadi jarang !tiap bulan&, secara regular !tiap

minggu&, atau sering !tiap malam&. 4erat ringannya kelainan ini dinilai

 berdasarkan gangguan tidur, nyeri, dan kerusakan gigi yang ditimbulkan.

Penanganan umumnya melibatkan pasien menggunakan sebuah perangkat

 pelindung gigi selama tidur. Terdapat dua alat, alat dengan konsistensi lunak

!pelindung mulut& yang biasanya digunakan dalam jangka waktu pendek, dan alat

dengan konsistensi keras dari akrilik !bidai gigitRbite splint & yang digunakan untuk 

 jangka waktu panjang dan membutuhkan pemantauan regular. #elaksasi, umpan

 balik biologis !biofeedback &, hypnosis, terapi fisik, dan manajemen stress juga

dapat dilakukan untuk menangani sleep bru!ism. 4eberapa variasi obat 5 obatan

yang digunakan untuk terapi sleep bru9ism telah dicoba, seperti bensodiasepin,

relaksan otot, agonis dopaminergik, dan propranolol, namun data tentang

keberhasilannya belum tersedia.

0ambar (2.;+8

Sleep related bru!ism. Kurang lebih pelacakan selama ;= detik dilakukan pada

 pasien selama episode bru9ism. 4ru9ism dapat terjadi pada fase apapun selama

Page 69: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 69/77

tidur atau saat terjaga. Pola gangguan pada elektroensepalogram !$$0&,

elektrookulogram !$10& dan elektromiogram !$%0& adalah tipikal dan

merefleksikan pergerakan ritmik rahang dan gerakan menggertakan gigi. Pasien

ini memiliki banyak episode seperti pada gambar dan beberapa diantaranya

menyebabkan pasien terbangun. Kerusakan gigi dan nyeri rahang juga terdapat

 pada pasien ini. AT+G, anterior tibialis kiri, AT+#, anterior tibialis kanan, $K0,

elektrokardigram, 7"T#D, intercostal. !dikutip dari Sadock 4C, Sadock 6A, #uiB

P, eds. Kaplan I SadockNs Domprehensive Te9tbook of Psychiatry. th ed.

Philadephia Gippincott Hilliams I Hilkns, ;--&

 Sleep related "hytmic 'ovement !isorder  7Ganuan Gerakan ri"mik "erkai"

"idur8

0angguan tidur ini ditandai dengan gerakan repetitive dan ritmik yang biasanya

melibatkan kepala dan leher. 4iasanya terjadi saat transisi dari terjaga ke tidur,

dan dapat berlanjut selama fase tidur ringan. Sebelumnya diklasifikasian sebagai

 parasomnia, sleep-related rhythmic movement disorder  memiliki banyak nama,

termasuk 'actatio capitis nocturna6 head banging6 head rolling6 body rocking6 dan

rhytmie du sommeil* Sebagian besar bayi mengalami body rock . 4eberapa klinisi

 percaya bahwa body-rocking atau tubuh yang bergoyang terjadi akibat efek

menenangkan dari stimulasi vestibular. Apabila gerakan ritmik menetap sampai

usia anak 5 anak dan melibatkan head banging atau gerakan seperti

membenturkan kepala, risiko untuk terjadinya cidera bertambah. #asio kejadian

 pada laki 5 laki berbanding perempuan adalah ) (. 4erat ringannya gangguan

 bervariasi, dapat kurang dari satu episode per minggu sampai episode yang terjadi

tiap malam sampai menimbulkan cidera.

 Sleep-reated movement disorder due to drug or substance use dan sleep-related

movement disorder due to medical condition 7anuan *ererakan "erkai"

"idur aki!a" *enunaan 9a" dan o!a" : o!a"an ; anuan *ererakan

"erkai" "idur aki!a" kondi,i medi,8

4eberapa jenis obat, Bat, atau kondisi komorbid dapat menyebabkan atau

mencetuskan gangguan pergerakan terkait tidur. 1bat stimulant dapat

Page 70: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 70/77

menyebabkan gangguan pergerakan ritmik dan bru9ism. 1bat antidepresan

termasuk trisiklik dan SS#7, antiemetic, litium !$skalith&, penyekat saluran

kalsium !calcium channel bloker&, anti histamine, dan obat 5 obatan neuroleptic

dapat mencetuskan gejala tidak nyaman dan gerakan pada kaki serta gangguan

 pergerakan anggota gerak periodic. 0angguan neurolgis yang diasosiasikan

dengan gangguan gerakan saat terjagaRsiang hari juga dapat diasosiasikan dengan

gangguan pergerakan terkait tidur. Stres, kecemasan, dan kekurangan tidur juga

dapat berkontribusi pada bru9ism.

GE5ALA TERISOLASI< =ARIAN NORMAL DAN ISU : ISU >ANG

%ELUM TERPE(A+AN

 Long sleeper 

4eberapa individu tertidur saat mereka memiliki waktu tidur yang cukup, namun,

saat diberikan kesempatan untuk tidur dalam waktu (- +(; jam, mereka merasa

segar. 1rang 5 orang ini diklasifikasikan sebagai long sleepers* 1rang 5 orang ini

memerlukan waktu tidur lebih dari orang rata 5 rata dan biasanya telah terjadi

sejak kecil. Polisomnografi dapat membantu membedakan long sleeper dari orang

yang mengidap hypersomnia idiopatik. Keadaan ini bisa saja berhubungan dengan

disfungsi sistem saraf otonom atau bukti terjadinya peningkatan persentase

gelombang tidur lambat pada polisomnografi pada pasien dengan hypersomnia

idiopatik.

 Short sleeper 

1rang yang termasuk dalam kategori ini membutuhkan tidur kurang dari = jam

 per ;) jam untuk menjaga fungsi normal dan moodnya seharian. Eal ini

sepertinya diturunkan dalam keluarga, namun gen spesifiknya belum diketahui. Snoring 

%endengkur primer terdiri dari dengkuran yang keras tanpa adanya apnea

 berulang atau episode hypopnea. Suara dengkuran dapat mengganggu partner

tidur sampai partner pindah ke kamar lain untuk tidur. ntuk diklasifikasikan

sebagai mendengkur primer, individu tersebut tidak boleh mengalami kelesuan

atau rasa kantuk hebat saat bangun tidur. %endengkur dapat menjadi lebih keras

saat individu tersebut tidur dalam posisi supinasi atau selama fase #$%. 6ariasi

Page 71: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 71/77

dari alat 5 alat oral dapat dikembangkan untuk menurunkan intensitas dengkuran

!lihat penanganan pada gangguan tidur terkait pernapasanRbreathing+related sleep

disorders&

Meniau 7 Sleep talking &

Seperti namanya, mengigau dalam bentuk klasik melibatkan bicara yang tidak

disadari saat tidur. Eal ini sangat jarang diidentifikasi pada seorang individu

kecuali hal tersebut menganggu partner tidur. Eal ini dapat dipicu oleh demam,

stress, atau saat ada orang lain yang berbicara pada orang tersebut. Somnilouy

atau fenomena berbicara saat tidur ini dapat juga terjadi pada sleep terror,

sleepwalking, confusional arousal, 1SA, dan gangguan tingkah laku pada tidur

fase #$%.

 Sleep Starts $(pynic Jerk%

Sleep starts terjadi secara mendadak, merupakan kontraksi otot singkat yang

terjadi saat transisi antara terbangun dan tidur pada 2- 5 8-? orang dewasa.

Kontraksi biasanya melibatkan kaki, namun pada beberapa kasus keterlibatan

gerakan tangan dan kepala juga dapat terjadi. Eypnic jerk, nama lain dari kejadian

ini, biasanya adalah sesuatu yang jinak, namun tetap dapat menganggu

kemampuan untuk tertidur. Pada kasus 5 kasus yang parah, kejadian ini

menyebabkan insomnia akibat onset tidur yang sulit.

Mioklonu, !enina ,aa" "idur *ada !a/i 7 Benign sleep myoclonus of infancy&

Sebelumnya disebut sebagai mioklonus benigna pada bayi tidur, kelainan ini

dikarakteristikan dengan renjatan tidak sinkron dari anggota gerak dan badan saat

tidur tenang di neonatus. Eal ini adalah hal yang tidak berbahaya, namun

 parasomnia yang jarang dapat terjadi di beberapa minggu awal kehidupan dan

dapat bertahan sampai beberapa hari atau beberapa bulan. Tidak ada penangananyang direkomendasikan untuk kejadian ini.

 (ypnagogic )oot Tremor and *lternating Leg 'uscle *ctivation during Sleep 

7"remor kaki #/naoik dan ak"ia,i o"o" kaki !eran"ian ,aa" "idur8

Tremor kaki hipnagogik !ELT& terjadi saat onset tidur atau saat stadium ( sampai

; dari tidur. Eal ini terdiri dari gerakan ritmik dari ibu jari kaki atau telapak kaki

selama beberapa detik sampai menit. Aktivasi otot kaki bergantianRalternan terdiri

Page 72: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 72/77

dari aktivasi singkat dari otot tibialis anterior di kaki satu dan kemudian kaki

sebelahnya.

 Propriospinal 'yoclonus at Sleep +nset  7Mioklonu, *ro*rio,*inal ,aa" on,e"

"idur8

0angguan gerakan yang dimediasi korda spinalis ini terkadang dikaitkan dengan

lesi pada korda spinalis. 0erakan muncul pada saat relaksasi dan individu masih

terjaga, dan selanjutnya dapat menganggu onset tidur. %ioklonus dimulai dari

daerah abdomen, kemudian otot badan, lalu ke otot leher dan anggota gerak

 bagian atas. Penanganan dengan klonaBepam atau obat anti kejang dapat berguna

mengatasi penyakit ini.

 ,&cessive )ragmentary 'yoclonus 7Mioklonu, +e!a" Framen"er8

0erakan kecil dari fasikulasi otot jari tangan, jari kaki, atau ujung mulut yang

terjadi secara involunter dan dapat terjadi saat terjaga maupun tidur. Halaupun

tidak ada gerakan terlihat yang muncul, pasien biasanya sadar dengan kejadian ini.

Pada pasien dengan apnea, kejadian ini dapat memburuk saat periode hipoksemia.

+T(," SL,,P !S+"!,"S  7Ganuan Tidur Lainn/a8

Ganuan "idur ,elain aki!a" anuan -i,ioloi, 7orani08

Kategori ini adalah untuk gangguan tidur yang tidak masuk ke dalam klasifikasi

7DS*+;. 0angguan yang dimasukan ke dalam kategori ini adalah terdapatnya

kecurigaan bahwa ada penyebab fisiologisRmedik yang tidak benar. 0angguan

dalam kategori ini diduga memiliki etiologi baik fisik maupun kedokteran.

Ganuan "idur lain !ukan karena o!a" : o!a"an a"au keadaan -i,ioloi

"er"en"u.

Kategori ini adalah untuk gangguan tidur yang tidak cocok dimasukan ke dalamklasifikasi 7DS*+; lainnya.

Gauan "idur linkunan 7Enironmen"al Slee* Di,order8

0angguan tidur ini dapat terjadi sekunder karena factor lingkungan yang

 berkontribusi pada insomnia atau somnolens saat siang hari !dari insomnia sampai

kualitas tidur yang buruk&. Suara, panas, dingin, cahaya, suara menganggu partner 

tidur, aktivitas partner tidur, atau saat sedang dalam keadaan bahaya. 7nsomnia

atau hypersomnia secara langsung disebabkan oleh gangguan dari factor

Page 73: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 73/77

lingkungan. Sebagai contoh factor lingkungan adalah memiliki tetangga yang

 bermain music keras saat malam hari. 1nset dan terminasi masalah berkorelasi

dengan pengenalan, keberadaan, dan penghilangan dari faktor 5 faktor spesifik.

Sehingga penanganan meliputi identifikasi dan penghilangan iritan lingkungan.

 

ALAT DALAM PENGO%ATAN GANGGUAN TIDUR 

?a2an0ara klini,

Suatu wawancara klinis yang lengkap adalah salah satu pemberi informasi

terbesar dari pemeriksaan pasien untuk gangguan tidur. Kebiasaan jam tidur dan

 jam bangun pada saat hari kerja maupun akhir minggu, frekuensi, durasi, dan ada

tidaknya tidur siang, serta kadar kantuk secara umum adalah beberapa hal penting

yang dapat diwawancara pada pasien. 0angguan spesifik saat tidur yang berkaitan

dengan kesulitan memulai atau mempertahankan tidur penting untuk ditanyakan,

termasuk apakah ada fase merenung saat jam tidur, ketakutan tidak akan bisa

tidur, atau kekhawatiran berlebih saat mencoba memulai tidur. 0erakan kaki,

sensasi pada kaki, kram kaki, gertakan gigi, gerakan akibat mimpi atau dream

enactment !dengan atau tanpa cidera& dan gerakan tipe lain juga harus ditanyakan.

Sakit kepala di pagi hari, kekeringan mulut di pagi hari, refluks nocturnal,

hiperhidrosis, nokturia, enuresis, penggigitan lidah nocturnal, mimpi buruk, sleep

terror6 dan masalah terkait tidur lainnya harus juga ditanyakan. %enanyakan

tentang keberadaan binatang peliharaan dan apakah binatang tersebut tidur di

tempat tidur yang sama atau kamar yang sama juga penting ditanyakan pada

 beberapa kasus.

Poli,omnora-i

Polisomnogarfi adalah perekaman secara kontinyu dan komprehensif terhadap perubahan biofisiologi yang terjadi saat tidur. Setiap segmen /- detik dari

rekaman disebut sebagai epoch. Polisomnogram biasanya direkam saat malam

hari dan berlangsung selama 2 5 3 jam Aktivitas gelombang otak, gerakan bola

mata, aktivitas elektromiografi submental, aliran udara nasal+oral, kerja

 pernapasan, saturasi oksihemoglobin, ritme jantung, dan gerakan kaki selama

tidur diukur pada polisomnografi. Posisi badan biasanya juga dicatat, dan suara

dengkur juga dapat terekam. Aktivitas gelombang otak, gerakan mata, dan

Page 74: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 74/77

elektromiogram submental penting untuk mengetahui stadium tidur. Tegangan

otot dan gerakan menurun saat tidur dalam dan dapat juga berguna dalam

mendiagnosis gangguan gerakan anggota gerak periodic dan restless legs

 syndrome* Aliran udara nasal, kerja pernapasan, dan saturasi oksihemoglobin

adalah instrument untuk menilai ada tidaknya apnea tidur dan gangguan tidur

terkait pernapasan lainnya. 7ndikasi untuk dilakukannya polisomnografi adalah,

!(& untuk diagnosis gangguan tidur terkait masalah pernapasan, !;& penilaian dari

efikasi pengobatan dan titrasi tekanan positif pada pernapasan, serta !/& evaluasi

dari tingkah laku berbahaya atau berpotensial menyebabkan bahaya bagi

seseorang atau partner tidurnya saat tidur 

Polisomnografi dapat juga digunakan untuk mendiagnosis parasomnia

atipikal, masalah tidur sekunder akibat gangguan sekunder pada neuromuscular,

gangguan gerakan anggota gerak periodic, dan arousal sekunder akibat kejang.

Selain itu, pasien dengan kekantukan hebat saat siang hari atau orang 5 orang

yang bangun dari tidur dengan tersengal atau tersedak, harus dirujuk untuk

melakukan polisomnografi. Studi tidur tidak dibutuhkan untuk diagnosis #GS.

#ujukan untuk melakukan polisomnografi harus dipertimbangkan pada kasus 5

kasus dimana pasien sudah tidak bisa tidur selama 2 bulan atau lebih selama

sekurang 5 kurangnya ) malam dalam seminggu. Polisomnografi juga harus

dipertimbangkan pada insomnia yang tidak membaik dengan pengobatan

farmakologi atau terapi perilaku, adanya kontraindikasi terhadap obat tidur, atau

saat penyebab medis dan psikiatri telah dieksklusi. #ujukan juga bisa dilakukan

saat apabila penanganan dari penyebab medis atau komorbiditas psikiatri telah

gagal menyembuhkan insomnia. Polisomnografi direkomendasikan untuk menilai

kualitas tidur dan kuantitas tidur satu malam tepat sebelum multiple sleep latencytest dilakukan untuk mendiagnosis narkolepsi.

 'ultiple Sleep Latency Test 

The multiple sleep latency test !%SGT& diindikasikan untuk mendiagnosis

narkolepsi. *imulai ; jam setelah bangun tidur di pagi hari, terdapat kesempat

tidur siang selama ;- menit saat pasien diinstruksikan untuk membiarkan dirinya

tertidur dan tidak menahan keinginan untuk jatuh tertidur. $lektroensefalografi,

elektro+okulografi, dan aktivitas elektromiografi submental direkam untuk

Page 75: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 75/77

menentukan stadium tidur. Gatensi terhadap tidur digunakan untuk menilai derajat

kantuk. *an munculnya fase tidur #$% selama dua atau lebih kesempatan tidur

yang diberikan mengkonfirmasi diagnosis narkolepsi, terutama saat gejala ainnya

muncul !i.e. katapleksi, paralisis tidur, hipnagogia, rasa kantuk berlebih di siang

hari&. 4ila pasien jatuh tertidur pada kesempatan tidur yang diberikan, tidur

tersebut dibangunkan dalam waktu (= menit setelah onset tidur dimulai. 4ila

 pasien tidak jatuh tertidur, sesi diselesaikan setelah ;- menit perekaman. Gima

kesempatan tidur diberikan setiap ; jam selama satu hari penilaian.

 'aintenance of akefulness Test 

*engan prosedur yang sama seperti pada %SGT, test maintenance of /akefulness

test 8%29 menyediakan sesi tes )- menit dengan interval setiap dua jam selama

satu hari penilaian. "amun pasien diinstruksikan untuk tetap terbangun. Teknik ini

digunakan untuk menilai hasil terapi dan terkadang dbutuhkan sebagai bagian dari

test J fit for duty. Pasien diperkenankan untuk duduk di kursi yang nyaman atau

di atas tempat tidur dengan bantal panjang di sebuah ruangan yang gelap saat

rekaman dilakukan. $poch pertama dari stadium kedua, ketiga, dan keempat tidur,

atau fase #$%, atau epoch konsekutif dari stadium pertama tidur menandakan

onset tidur yang tidak euivokal. Tertidur saat %HT menandakan adanya kantuk

dalam berbagai level. Gima puluh Sembilan persen volunteer yang dianggap

normal tetap terbangun selama )- menit tes dalam empat kali percobaan yang

dilakukan !menggunakan kriteria tidur tidak euivokal&. Gatensi tidur kurang dari

3 menit merupakan kondisi abnormal. Gatensi tidur dari 3 5 )- menit belum

diketahui artinya. Gatensi tidur rata 5 rata adalah /-,) ] ((,; menit dengan tingkat

kepercayaan @=?+nya adalah selama )- menit.

Ak"ira-iAktigrafi adalah alat yang digunaan untuk mengukur dan merekam gerakan. Alat

ini biasanya digunakan pada pergelangan tangan !seperti jam& dan dapat

digunakan sebagai pengukuran kasar siklus tidur bangun. Tergantung dari model

 penelitian dan keadaan, alat ini dapat melakukan perekaman kontinyu untuk

 berhari 5 hari atau minggu. Alat ini dapat sangat berguna untuk menilai insomnia,

gangguan irama sikardian, kelainan pergerakan, dan bermacam 5 macam kejadian

langka.

Page 76: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 76/77

 (ome Sleep Testing 

Akhir akhir ini, home sleep testing telah disetujui oleh medicare. Tes ini

melibatkan perekaman dari beberapa parameter kardiopulmoner secara terbatas

untuk menilai gangguan tidur terkait pernapasan. Eome sleep testing jauh lebih

murah dibandingkan dengan polisomnografi. 4iasanya, aliran udara, kerja

 pernapasan, ritme jantung, suara dengkur, dan oksimetri dicatat. 4eberapa

 peralatan tersedia secara komersil yang dapat mendeteksi apneu tidur pada pasien

dengan apneu tidur sedang sampai berat. Easil studi negatif memiliki banyak

kesulitan untuk diinterpretasikan, karena home sleep testing lebih tidak sensitif

dibandingkan polisomnografi lengkap di laboratorium. Pasien dengan hasil studi

negatif tanpa gejala yang jelas atau tanpa komorbiditas harus dijadwalkan untuk

studi tidur di laboratorium. Sebagai tambahan, home sleep testing tidak mengecek 

gangguan tidur dalam spektrum lengkap, sehingga gejala residual pada gangguan

napas yang didiagnosis dengan metoe ini membutuhkan monitoring dan evaluasi

yang lebih hati 5 hati.

#$L$#$"D$S

4ianchi %T, Thomas #C. Technical advances in the characteriBation of the

comple9ity of sleep and sleep disorders. Prog "europsychopharmacol 4iol

Psychiatry. ;-(/')=;885;32.

7ber D, Ancoli+7srael S, Dhesson A, Muan SL for the American Academy of Sleep

%edicine. The AAS% %anual for the Scoring of Sleep and Associated $vents

#ules, Terminology and Technical Specifications. Hestchester, 7G American

Academy of Sleep %edicine' ;--8.

The 7nternational Dlassification of Sleep *isorders. ;nd ed. #ochester, %"American Sleep *isorders Association, ;--=.

Kryger %E, #oth T, *ement HD, eds. Principles and Practice of Sleep %edicine.

)th ed. Philadelphia Saunders' ;--=.

%anfredini *, Hinocur $, 0uarda+"ardini G, GobbeBoo L. $pidemiology of

 bru9ism in adults A systematic review of the literature. C 1rofac Pain.

;-(/';85((-.

Page 77: Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

7/25/2019 Tidur Normal Dan Gangguan Siklus Tidur

http://slidepdf.com/reader/full/tidur-normal-dan-gangguan-siklus-tidur 77/77

1hayon %%, %ahowald %H, *auvilliers X, Krystal A*, GYger *. Prevalence

and comorbidity of nocturnal wandering in the S adult general population.

 "eurology. ;-(;'83!;-&(=3/5(=3.

1hayon %%, #eynolds DL 777, *auvilliers X. $9cessive sleep duration and uality

of life. Ann "eurol. ;-(/'8/!2&83=58).

Pressman %#, 1rr HD, eds. nderstanding Sleep The $valuation and Treatment

of Sleep *isorders. Hashington, *D American Psychological Association' (8.

Maseem A, Eolty C$, 1wens *K, *allas P, Starkey %, Shekelle P, for the Dlinical

0uidelines Dommittee of the American Dollege of Physicians. %anagement of

obstructive sleep apnea in adults A clinical practice guideline from the American

Dollege of Physicians. Ann 7ntern %ed. ;-(/'(=!8&)8(5)3/.

Saper D4, Scammell, T$. $merging therapeutics in sleep. Annals of neurology.

;-(/'8)!/&)/=5))-.

Xounes, %K, 1strowski %, Eanly P, #aneri C. Agreement between manual and

automatic scoring of polysomnograms in a broad spectrum of sleep disorders. Am

C #espir Drit Dare %ed. ;-()'(3A/=/.