Top Banner
1 PROPOSAL PENELITIAN Pengaruh Faktor Psikologis pada Pembelian Pakaian secara Online (Studi Perilaku Konsumen E-Commerce di Yogyakarta) MATA KULIAH SEMINAR PEMASARAN KELAS A Dosen Pengampu: Sahid Susilo Nugroho, Dr., M.Sc MEGAWAN HANDRA KHARISMA 10/305091/EK/18149 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013
30

Thesis Proposal

Nov 21, 2015

Download

Documents

Megawan Handra

Thesis Proposal
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 1

    PROPOSAL PENELITIAN

    Pengaruh Faktor Psikologis pada Pembel ian Pakaian secara Onl ine

    (Studi Peri laku Konsumen E-Commerce di Yogyakarta)

    MATA KULIAH SEMINAR PEMASARAN KELAS A

    Dosen Pengampu: Sahid Susilo Nugroho, Dr., M.Sc

    MEGAWAN HANDRA KHARISMA

    10/305091/EK/18149

    MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2013

  • 2

    1. Pendahuluan

    Di era globalisasi seperti saat ini, perubahan pada peradaban manusia melingkupi semua

    aspek, tak terkecuali pada aspek ekonomi dan bisnis. Pengaruh globalisasi memberikan berbagai

    dimensi baru pada aspek bisnis, dari berbagai alternatif metode pembelian yang baru, cara

    pembelian barang, metode pemasaran, sampai pada cara mengelola loyalitas pelanggan. Salah

    satu aspek globalisasi yang memiliki dampak sangat besar dalam dunia bisnis saat ini adalah

    adanya internet, yang membuat e-commerce menjadi salah satu industri yang terus bertumbuh

    di berbagai belahan dunia. Di Amerika Serikat, salah satu negara industri terbesar di dunia, e-

    commerce adalah salah satu industri yang perkembangannya pada beberapa tahun terakhir ini

    meningkat terus-menerus. Pada tahun 1998, industri e-commerce di Amerika Serikat memiliki

    proporsi 0,2% dari total penjualan retail. Angka ini melonjak menjadi 1% pada tahun 2001

    (Departemen Sensus Amerika Serikat, 1998; Departemen Perdagangan Amerika Serikat, 2001).

    Dari berbagai barang, pakaian adalah salah satu jenis barang yang paling banyak

    diperjualbelikan secara online. Pada tahun 1999, tercatat ada 13,3% transaksi pembelian pakaia n

    dari seluruh transaksi retail online di Amerika Serikat. Pada tahun 2001, lebih dari sepertiga dari

    total pembelian online di Amerika Serikat tercatat terjadi dalam bentuk pakaian (Departemen

    Sensus Amerika Serikat, 1999). Walaupun total pembelian secara online saat ini masih memiliki

    persentase kecil dibandingkan dengan pembelian melalui channel tradisional, niscaya angka

    pembelian secara online melalui e-commerce ini akan selalu meningkat dari tahun ke tahun, dan

    pakaian memiliki proporsi besar dalam perkembangan industri ini.

    Indonesia sendiri adalah negara berkembang yang terus mengalami peningkatan jumlah total

    pengguna internet. Saat ini, ada 74 juta pengguna internet di Indonesia. Angka ini adalah yang

    terbesar di Asia Tenggara. Walaupun penetrasi internet masih rendah dan belum menjangkau

    wilayah-wilayah terpencil, namun hal ini justru menyebabkan adanya ruang pertumbuhan yang

    sangat tinggi untuk beberapa tahun ke depan. Terkait e-commerce di Indonesia sendiri, pada

    tahun 2013 lalu dilaporkan ada 4,6 juta orang di Indonesia yang melakukan transaksi pembelian

    secara online. Dari tren yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan, angka ini diprediksi akan

    melonjak menjadi 8,7 juta pada tahun 2016. Dari sisi jumlah transaksi, tahun 2013 lalu sejumlah

  • 3

    US$ 1,8 milyar terjadi dalam transaksi online di negara ini. Angka ini diprediksi akan melonjak

    menjadi US$ 4,49 milyar pada tahun 2016 (Price Area & Tech in Asia, 2013). Tidak hanya di

    Amerika Serikat, pakaian juga memiliki proporsi besar dalam perkembangan jumlah transaksi

    secara online di Indonesia.

    Di beberapa toko online yang paling banyak dikunjungi pengguna internet di Indonesia

    yaitu Lazada.co.id, Zalora.co.id, BliBli.com, dan Rakuten.co.idpakaian ditempatkan di dalam

    kategori tersendiri di dalam menu Fashion. Hal ini menunjukkan tingginya permintaan atas

    pakaian dan banyaknya produsen pakaian yang menggunakan jasa keempat toko online tersebut.

    Namun demikian, survey yang dilakukan MarkPlus Insight terhadap 701 responden yang berasal

    dari kelas ekonomi menengah (pengeluaran per individu per bulan berkisar mulai Rp 600.000,00

    hingga Rp 5.500.000,00) menunjukkan bahwa kecenderungan konsumen Indonesia untuk

    membeli pakaian melalui toko online masih sangat rendah. Dari 701 responden, hanya 3,3% yang

    menjadikan toko online sebagai pilihan utama dalam berbelanja pakaian (MarkPlus Insight,

    2013).

    Di sisi lain, dalam sebuah riset yang dilakukan pada tahun 2004, disebutkan bahwa jumlah

    pembelian pakaian melalui internet oleh seorang konsumen dipengaruhi oleh karakteristik

    demografi, psikologi, dan konstruksi perilaku konsumen lain seperti riwayat transaksi pembelian

    melalui media katalog milik seorang konsumen. Aspek-aspek demografis seperti jenis kelamin

    dan pendapatan terbukti memiliki pengeruh terhadap pembelian pakaian secara online.

    Sedangkan, aspek psikologi seperti daya inovasi juga memiliki pengaruh yang lebih signifikan

    (Goldsmith dan Flynn, 2004).

    2. Perumusan Masalah

    Di Indonesia, pakaian adalah salah satu dari beberapa produk yang paling banyak dibeli

    konsumen di toko online. Namun demikian, fakta menunjukkan bahwa kecenderungan

    konsumen Indonesia untuk membeli pakaian di toko online masih terlalu kecil untuk

    dibandingkan dengan kecenderungan untuk membeli pakaian di toko ri il. Padahal, adanya toko

    online memberikan peluang bagi produsen untuk menekan biaya distribusi demi meningkatkan

  • 4

    profitabilitas bisnis mereka. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang

    memengaruhi kecenderungan pembelian pakaian secara online yang masih relatif rendah

    tersebut.

    3. Pertanyaan Riset

    Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka peneliti mengajukan pertanyaan riset

    sebagai berikut:

    3.1. Apakah umur seorang konsumen memiliki hubungan negatif dengan jumlah transaksi

    pembelian pakaian secara online yang dilakukannya?

    3.2. Apakah pendapatan seorang konsumen memiliki dampak terhadap jumlah transaksi

    pembelian pakaian secara online yang dilakukannya?

    3.3. Apakah daya inovasi terkait online shopping yang ada pada seorang konsumen

    memiliki dampak terhadap jumlah transaksi pembelian pakaian secara online yang

    dilakukannya?

    3.4. Apakah daya inovasi terkait pakaian atau fashion yang ada pada seorang konsumen

    memiliki hubungan negatif terhadap jumlah transaksi pembelian pakaian secara

    online yang dilakukannya?

    3.5. Apakah keterlibatan atau keterkaitan terhadap fashion yang ada pada seorang

    konsumen memiliki dampak terhadap jumlah transaksi pembelian pakaian secara

    online yang dilakukannya?

    4. Tujuan Riset

    Sesuai dengan pertanyaan penelitian, maka tujuan dari penelitian yang akan dilaksanakan

    ini adalah:

    a. Secara umum, tujuan riset ini adalah pengujian hipotesis tentang pengaruh dari

    dimensi demografis dan psikologis terhadap pembelian pakaian secara online di

    Indonesia.

  • 5

    b. Secara khusus, riset ini bertujuan mengidentifikasi dimensi-dimensi demografis

    maupun psikologis yang memberikan pengaruh paling besar atau signifikan pada

    pembelian pakaian secara online di Indonesia.

    5. Lingkup Riset

    Riset ini merupakan replikasi dari paper akademik Psychological and behavioral drivers

    of online clothing purchase yang ditulis oleh Ronald E. Goldsmith dan Leisa R. Flynn di Amerika

    Serikat pada tahun 2004. Dimensi psikologi yang digunakan merupakan model yang diusulkan

    dalam penelitian ini dengan tiga dimensi yaitu daya inovasi terkait shopping online, daya inovasi

    terkait fashion, dan keterlibatan dengan berbagai pakaian yang modis. Satu dimensi berupa

    pembelian pakaian melalui media katalog direduksi karena tidak begitu populer di Indonesia.

    Objek riset adalah jumlah pembelian pakaian secara online oleh konsumen di Yogyakarta .

    Alasan pemilihan objek riset dan lokasi riset adalah karena pakaian memiliki proporsi besar

    dalam pembelian barang secara online di Indonesia. Sedangkan Yogyakarta sendiri merupakan

    salah satu kota besar di Indonesia, dimana penduduk Yogyakarta berasal dari berbagai macam

    kalangan, suku, dan etnis yang ada di Indonesia. Diharapkan pemilihan objek dan lokasi riset ini

    dapat mewakili perilaku pembelian pakaian secara online di seluruh Indonesia. Penelitian akan

    dilakukan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rentangan waktu tiga minggu selama

    Februari 2014.

    6. Kontr ibusi Riset

    Kontribusi secara praktis dari riset ini ditujukan kepada dua pihak, yai tu akademisi dan

    industri. Kontribusi bagi akademisi adalah diharapkan riset ini memberikan informasi bahwa

    dimensi psikologis berupa daya inovasi terkait shopping online, daya inovasi terkait fashion, dan

    keterlibatan dengan berbagai pakaian yang modis yang dimiliki oleh seorang konsumen memili ki

    pengaruh terhadap jumlah pembelian pakaian secara online yang dilakukannya . Diharapkan,

  • 6

    informasi ini dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan riset yang serupa atau bahkan

    mengembangkan riset ini.

    Sedangkan kontribusi bagi industri, dalam hal ini adalah berbagai pemain dalam industri

    perdagangan pakaian online di Indonesia, adalah memberikan informasi bahwa dimensi

    demografis dan psikologis memiliki pengaruh dalam jumlah pembelian pakaian secara online

    yang dilakukan oleh seorang konsumen, sehingga diharapkan para perusahaan tersebut dapat

    merumuskan kebijakan dan strategi terkait untuk meningkatkan penjualan mereka.

    7. Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis

    Variabel Dependen : Pembelian pakaian secara online

    Variabel Independen :

    a. Faktor Demografi :

    1. Umur

    2. Pendapatan

    b. Faktor Psikologis

    1. Inovasi dalam fashion

    2. Inovasi dalam shopping online

    3. Keterlibatan terhadap fashion

    Variabel Independen

    Online Shopping untuk pakaian

    Variabel independen dalam penelitian ini adalah jumlah belanja online (online shopping)

    yang dilakukan oleh konsumen. Online shopping adalah suatu bentuk e-commerce dengan

    konsumen melakukan pembelian suatu barang melalui media internet. Saat ini, online shopping

    mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan jangkauan internet yang semakin

    luas.

  • 7

    Online shopping adalah bentuk teraktual dari model home shopping, dimana sebelum

    online shopping melalui media internet, catalog shopping, video text shopping, dan home

    shopping television telah lebih dulu muncul.

    Dari tahun ke tahun, industri e-commerce di Amerika Serikat telah berkembang dengan

    pesat. Persentase e-commerce dari total penjualan retail di seluruh Amerika Serikat berkembang

    dari 0,2% pada tahun 1998 menjadi 1% pada tahun 2001 (Departemen Sensus Amerika Serikat,

    1999; Departemen Komersial Amerika Serikat, 2001). Pada tahun 1999, pakaian menyumbang

    total 13,3% persentase dari total penjualan retail online (Departemen Sensus Amerika Serikat,

    1999). Pada tahun 2001, lebih dari sepertiga dari total pembelian online di Amerika Serikat

    adalah pembelian pakaian.

    Dari data di atas, terlihat bahwa walaupun total pembelian online masih tergolong kecil

    jika dibandingkan dengan pembelian melalui saluran tradisional, pembelian online selalu tumbuh

    dari tahun ke tahun, dan pakaian menyumbang pembelian terbesar dalam industri tersebut.

    Sebuah penelitian baru pada tahun 2004 juga menemukan bahwa 44% dari total home shopping

    dilakukan melalui media internet (UCLA, 2001).

    Variabel Independen

    Faktor Demografi (Umur dan Pendapatan)

    50% dari total penduduk Amerika Serikat dilaporkan pernah melakukan pembelian

    melalui catalog shopping (Beaudry, 1999). Total persentase yang sama dari total pengguna

    internet juga mengatakan bahwa mereka pernah melakukan pembelian secara online pada

    tahun 2001 (UCLA, 2001). Sebelumnya, memang ada beberapa bukti dan gejala bahwa online

    shopping memiliki keterkaitan yang erat (UCLA, 2001). Selain itu, para pengusaha retail juga

    memfokuskan lebih besar sumber daya untuk meningkatkan profitabilitas situs web mereka

    (Grimes, 2002). Terlihat bahwa ada kemiripan yang ada terkait perilaku konsumen pembelian

    online (online shopping) dan catalog shopping.

    Lebih jauh lagi, Beaudry (1999) dan Shiger (2001) menyatakan bahwa data demografi sering

    digunakan para peneliti untuk menggambarkan perilaku para konsumen pembelian secara

    katalog (catalog shopping). Tidak hanya konsumen catalog shopping, konsumen online shopping

  • 8

    juga telah dijelaskan dengan cara ini dalam banyak penelitian sebelumnya. Seluruh evolusi dan

    perubahan dalam online shopping juga dijelaskan dengan cara ini secara mendetail. Suatu studi

    yang komprehensif menyatakan bahwa konsumen online shopping dan konsumen catalog

    shopping berbagi ciri-ciri demografis yang sama (Beaudry, 1999).

    a. Umur

    Konsumen online shopping pada umumnya memiliki usia lebih muda

    dibandingkan konsumen catalog shopping (Beaudry, 1999). Namun, ada bukti yang lemah

    terkait dengan efek umur terhadap online shopping untuk pakaian maupun online

    shopping secara keseluruhan. Ada bukti bahwa online shopping lebih familiar dilakukan

    oleh konsumen yang berusia tua (Donthu dan Garcia, 1999), dan secara umum para

    home shoppers umumnya berumur lebih tua (Beaudry, 1999; Chiger, 2001; Darian,

    1987). Namun, di sisi lain juga ada bukti bahwa pembelian online untuk pakaian tidak

    memiliki hubungan linear dengan umur, dengan konsumen setengah baya menghabiskan

    lebih banyak uang untuk membeli pakaian daripada konsumen yang berusia lebih tua

    maupun lebih muda (Textile Consumer, 1999).

    H1. Faktor umur tidak memiliki keterkaitan dengan pembelian pakaian secara

    online.

    b. Pendapatan

    Variabel independen terkait faktor demografi selanjutnya adalah pendapatan.

    Adalah logis jika seseorang yang memiliki pendapatan lebih akan berbelanja lebih banyak

    melalui media apapun. Beaudry (1999) menyatakan bahwa catalog shopping dilakukan

    oleh semua lapisan masyarakat dengan berbagai jumlah pendapatan, dengan jumlah

    pembelian individu yang memiliki pendapatan lebih besar akan lebih banyak daripada

    jumlah pembelian individu yang mempunyai pendapatan lebih kecil. Hal yang sama juga

    terjadi pada kasus online shopping (Donthu dan Garcia, 1999). Mereka bahkan

    menyatakan bahwa pendapatan tinggi sangat terkait dengan online shopping.

    H2. Pendapatan yang lebih tinggi akan mendorong seseorang untuk lebih sering

    melakukan aktivitas pembelian pakaian secara online.

  • 9

    Faktor Psikologis (Inovasi dalam fashion, Inovasi dalam shopping online, dan keterlibatan

    konsumen terhadap fashion)

    Data demografis hanya memberikan deskripsi yang terbatas dan menggambarkan

    perilaku yang sementara terkait dengan kebiasaan pembelian online konsumen. Faktor

    demografi juga tidak dapat menggambarkan perilaku pembelian secara lengkap dan akurat.

    Karena itu, penelitian ini berusaha melampaui faktor demografi tersebut dan lebih memfokuskan

    diri kepada faktor-faktor psikologis yang memiliki kemampuan eksplanatori lebih besar.

    Sebuah studi yang baru diterbitkan baru-baru ini (Goldsmith dan Goldsmith, 2002)

    menemukan bahwa konsumen yang melakukan pembelian pakaian secara online tidak dapat

    dibedakan secara demografis terhadap pembeli pakaian yang menggunakan metode lain.

    Perkembangan online shopping secara umum tampaknya memang semakin menjauhi faktor

    demografi. Ketika dulu para konsumen menunjukkan beberapa perbedaan faktor demografi

    dengan populasi home shopper, kini mereka lebih cenderung memiliki ciri yang sama dengan

    konsumen yang melakukan catalog shopping.

    a. Inovasi dalam fashion

    Inovasi dalam fashion disini adalah seperangkat pengetahuan seorang individu

    mengenai berbagai jenis pakaian dan kecenderungan seseorang untuk selalu

    memperhatikan pakaian-pakaian yang ia gunakan. Konsumen online shopping yang

    membeli pakaian secara online memiliki sikap yang sama dengan individu non-konsumen.

    Namun, individu yang melakukan pembelian pakaian secara online ini tidak lebih inovatif

    terkait fashion dan model pakaian dengan individu non-pembeli (Goldsmith dan

    Goldsmith, 2002). Terlihat bahwa inovasi terhadap pakaian sepertinya tidak terkait

    dengan pembelian pakaian secara online.

    H3. Inovasi seseorang dalam fashion tidak berhubungan dengan pembelian

    pakaian secara online.

    b. Inovasi dalam shopping online

    Inovasi dalam shopping online ini adalah seperangkat pengetahuan dan

    keterampilan seseorang individu untuk mengoperasikan internet secara umum dan

  • 10

    kedalaman pengetahuannya mengenai cara-cara sistematis dalam melakukan pembelian

    secara online melalui internet. Kebiasaan membuka situs-situs ritel online juga

    dipertimbangkan disini. Berbeda dengan inovasi terkait dengan fashion, para konsumen

    pakaian yang membeli barang belanjaan mereka melalui online shopping lebih sering

    menggunakan internet dan lebih inovatif terkait dengan internet maupun shopping

    online daripada individu non-pembeli (Goldsmith dan Goldsmith, 2002). Hasil penelitian

    ini menunjukkan bahwa para konsumen pakaian secara online lebih dimotivasi oleh daya

    inovasi mereka terhadap internet daripada daya inovasi pakaian mereka. Penelitian ini

    memang tidak langsung menyasar pertanyaan ini, namun studi ini kelak akan mencari

    pengukuran langsung terhadap kemungkinan terkait hal ini.

    Banyak penelitian yang menghubungkan daya inovasi yang spesifik akan

    mengarah ke pembelian dan penggunaan produk yang dibeli lewat online shopping

    dalam suatu kategori produk (Donthu dan Garcia, 1999; Goldsmith, 2000). Konsumen

    pada awalnya tertarik kepada suatu kategori produk, dan ketertarikan tersebut akan

    mengarah kepada sebuah perilaku. French dan OCass (2001) mengemukakan bahwa

    daya inovasi seseorang dalam melakukan pembelian berhubungan secara positif

    terhadap sikap kepada retail web tersebut. Sedangkan, Goldsmith dan Goldsmith (2002)

    melakukan sebuah penelitian mengenai para pembeli yang terdiri dari para mahasiswa

    bahwa mereka, para mahasiswa yang merupakan konsumen online shopping ini lebih

    inovatif terkait internet daripada individu non-pembeli.

    H4. Inovasi seseorang dalam shopping online berhubungan secara positif dengan

    pembelian pakaian secara online.

    c. Keterlibatan terhadap fashionable clothing

    Keterlibatan dalam waktu yang lama terhadap suatu kategori produk didefinisikan

    oleh Bloch (1986, 52) sebagai suatu kesempatan pembelian yang independen dan

    dilatarbelakangi oleh sebuah rasa keterkaitan terhadap suatu produk dan rasa bahagia

    atau kesenangan yang didapat oleh seorang konsumen ketika memiliki dan menggunakan

    suatu produk. Perbedaan faktor individu ini diasosiasikan dengan kenikmatan berbelanja

    (Flynn et al, 2000; Mittal dan Lee, 1989). Melalui hasil penellitian tersebut maka

  • 11

    diperkirakan seorang konsumen yang memiliki hobi belanja, sangat fashionable, dan

    menganggap pakaian yang modis adalah suatu hal yang penting akan melakukan aktivitas

    belanja online lebih sering dengan metode belanja apapun, termasuk online shopping

    melalui internet.

    H5. Keterlibatan seseorang dalam jangka waktu yang lama terhadap pakaian

    yang fashionable akan memengaruhi pembelian pakaian secara online.

    Model Penel itian

    Penelitian ini merupakan adaptasi replikasi dari penelitian yang sebelumnya dilakukan

    oleh Goldsmith dan Flynn (2004). Dalam model tersebut, faktor demografi dan faktor psikologis

    berhubungan secara langsung terhadap pembelian pakaian secara online membentuk suatu

    konstruksi faktor perilaku konsumen yang memengaruhi pembelian pakaian secara online.

  • 12

    8. Metode Penel itian

    8.1 Strategi Riset

    Penelitian akan dilakukan dengan metode kuantitatif. Penggunaan metode ini

    memudahkan peneliti untuk mengeneralisasi hasil dari analisis. Penelitian yang akan dilakukan

    adalah studi kausalitas, yaitu menemukan jawaban dari permasalahan penelitian. Peneliti ingin

    mengetahui pengaruh dimensi demografis dan beberapa dimensi psikologis berupa daya inovasi

    terkait shopping online, daya inovasi terkait fashion, dan keterlibatan dengan berbagai pakaian

    yang modis yang dimiliki oleh seorang konsumen terhadap jumlah pembelian pakaian secara

    online yang dilakukannya.

    Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah pengujian hipotesis (hypothesis testing).

    Penelitian yang menggunakan pengujian hipotesis biasanya menjelaskan mengenai sifat dari

    hubungan tertentu, atau membangun perbedaan-perbedaan diantara kelompok atau

    independensi dari dua atau lebih faktor dalam satu situasi. Pengujian hipotesis digunakan untuk

    menjelaskan variance dalam variabel dependen atau untuk memprediksi hasil organisasional

    (Sekaran dan Bougie, 2010).

    Penelitian akan dilakukan dengan metode judgment sampling, yaitu sampel yang akan

    diambil harus memiliki syarat-tertentu dimana syarat-syarat ini ditentukan oleh peneliti (Sekaran

    dan Bougie, 2010). Data akan dikumpulkan dari pengguna internet yang sudah pernah

    melakukan pembelian pakaian secara online paling tidak selama satu kali di toko pakaian online

    seperti Zalada, Zara Berrybenka, Zalora, Lazada, dan lain-lain.

    8.2 Definisi Opersional dan Pengukuran

    Dalam penelitian ini terdapat variabel independen dan variabel dependen. Berikut akan

    dijelaskan mengenai definisi operasional dari masing-masing variabel serta pengukuran variabel

    yang bersangkutan.

    8.2.1 Variabel Independen

    1. Umur (Variabel Demografis)

  • 13

    Umur didefinisikan sebagai jangka waktu mengenai berapa lama seorang individu atau

    sesuatu telah hidup dan eksis (Oxford Dictionaries). Umur disini yang dimaksud adalah

    jangka waktu hidup seorang individu yang melakukan pembelian pakaian secara online.

    Umur akan diukur dengan data ordinal 5 tingkatan dengan rentangan 18-23 tahun,

    24-30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun, dan >50 tahun.

    2. Pendapatan (Variabel Demografis)

    Pendapatan didefinisikan sebagai uang atau pemasukan yang diterima oleh seorang

    individu secara regular. Penerimaan tersebut didapat dari bekerja atau sebuah investasi

    (Oxford Dictionaries).

    Pendapatan akan diukur dengan data ordinal 5 tingkatan dengan rentangan < Rp

    1.000.000,00 per bulan, Rp 1.000.000,00 Rp 2.500.000,00 per bulan, Rp 2.500.001 Rp

    6.000.000,00 per bulan, Rp 6.000.001 Rp 10.000.000,00 per bulan, dan > Rp

    10.000.000,00 per bulan.

    3. Daya inovasi terkait pakaian (Variabel Psikologis)

    Daya inovasi terkait pakaian didefinisikan sebagai seperangkat pengetahuan seorang

    individu mengenai berbagai jenis pakaian dan tendensi seseorang untuk selalu

    memerhatikan pakaian yang ia gunakan (Goldsmith dan Goldsmith, 2002).

    Daya inovasi terkait pakaian akan diukur dengan 5 poin Likert Scale dengan skor 1

    untuk sangat tidak setuju, 2 untuk tidak setuju, 3 untuk netral, 4 untuk setuju dan 5 untuk

    sangat setuju.

    4. Daya inovasi terkait pembelian online (Faktor Psikologis)

    Daya inovasi terkait pembelian pakaian secara online didefinisikan sebagai

    seperangkat pengetahuan dan kemampuan seorang individu untuk mengoperasikan

  • 14

    komputer dan internet secara umum dan kedalaman pengetahuan seorang individu

    tersebut mengenai cara sistematis untuk melakukan pembelian online melalui internet

    (Goldsmith dan Goldsmith, 2002)

    Daya inovasi terkait pembelian online akan diukur dengan 5 poin Likert Scale dengan

    skor 1 untuk sangat tidak setuju, 2 untuk tidak setuju, 3 untuk netral, 4 untuk setuju dan 5

    untuk sangat setuju.

    5. Keterlibatan terhadap fashion (Faktor Psikologis)

    Keterlibatan terhadap fashion didefinisikan sebagai kesempatan independen yang

    dimiliki seorang individu untuk melakukan pembelian pakaian. Pembelian tersebut

    dilatarbelakangi oleh keterkaitan yang dimiliki seorang individu tersebut terhadap suatu

    produk dan kepuasan yang didapat dari kepemilikan dan penggunaaan suatu produk

    (Bloch, 1986).

    Keterlibatan terhadap fashion akan diukur dengan 5 poin Likert Scale dengan skor 1

    untuk sangat tidak setuju, 2 untuk tidak setuju, 3 untuk netral, 4 untuk setuju dan 5 untuk

    sangat setuju.

    8.2.2 Variabel Dependen

    1. Jumlah pembelian pakaian secara online

    Jumlah pembelian pakaian secara online didefinisikan sebagai jumlah pembelian

    pakaian (dalam rupiah) yang pernah dilakukan oleh seorang konsumen individu

    (Goldsmith and Flynn, 2004).

    Jumlah pembelian pakaian secara online akan diukur dengan 5 poin Likert Scale

    dengan jawaban bervariasi yang bertujuan untuk mengetahui seberapa sering seorang

    konsumen melakukan pembelian pakaian secara online.

  • 15

    8.3 Desain Pengambilan Sampel

    8.3.1 Metode Pengambilan Sampel

    Desain pengambilan sampel penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan

    tipe purposive sampling (judgment sampling). Kriteria dalam purposive sampling yang

    akan digunakan dalam penelitian adalah:

    Seorang individu yang pernah melakukan pembelian secara online di toko pakaian

    online seperti Zara, Berrybenka, Zalada, dan toko online lain minimal satu kali

    Berusia 18 tahun atau lebih

    Berada di wilayah Yogyakarta

    8.3.2 Unit Sampel

    Populasi dari penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah membeli

    pakaian secara online di Indonesia. Unit sampel dari penelitian ini adalah konsumen yang

    melakukan pembelian melalui toko pakaian online yang terverifikasi seperti Zalora, Zara,

    dan lain-lain. Hal ini dilakukan karena selain toko pakaian online yang terverifikasi, kini

    media-media sosial seperti twitter, tumblr, bahkan facebook dan instagram juga telah

    digunakan sebagai media jual-beli. Namun, dari perspektif online shopping dan e-

    commerce, pembelian melalui media tersebut tidak bisa digolongkan sebagai transaksi e-

    commerce.

    8.3.3 Ukuran Sampel

    Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini adalah berdasarkan jumlah elemen

    pertanyaan dalam kuesioner dikalikan dengan enam. Dengan jumlah elemen pertanyaan

    sejumlah 17, maka ukuran sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 102

    responden (Hair, 2006). Roscoe (1975) mengusulkan rules of thumb dalam menentukan

    ukuran sampel, yaitu ukuran sampel lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 merupakan

    ukuran yang sesuai untuk sebagian besar penelitian. Berdasarkan rules of thumb

    tersebut, maka ukuran sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sudah sesuai

    untuk penelitian.

  • 16

    8.3.4 Lokasi Riset

    Lokasi penelitian akan dilakukan di Yogyakarta, dan untuk memperluas jangkauan

    penelitian, akan ada sepertiga dari total kuesioner yang akan disebarkan dan dibagikan

    secara online.

    8.4 Obyek Riset

    Obyek riset penelitian ini adalah pembelian pakaian secara online. Pembelian pakaian secara

    online dianggap bisa mewakili fenomena keseluruhan transaksi e-commerce di Indonesia karena

    pakaian memiliki proporsi besar dari jumlah total transaksi di industri ini.

    8.5 Metode Pengumpulan Data

    Penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode survei. Dalam melakukan survey,

    peneliti menggunakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner yang dilakukan.

    Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah diformulasikan sebelumnya yang akan

    dijawab oleh responden (Sekaran dan Bougie, 2010).

    Langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam pengumpulan data melalui kuesioner

    adalah sebagai berikut :

    1. Peneliti akan memberikan kuesioner pada responden yang memenuhi kriteria dalam

    purposive sampling yang telah dirumuskan. Survey secara langsung hanya dilakukan di

    wilayah Yogyakarta, maka peneliti akan mengelola sendiri penyebaran kuesioner untuk

    mencari data. Namun, ada 50 kuesioner yang akan disebarkan secara online untuk

    memperkaya jawaban dari subjek penelitian.

    2. Sebelum menyerahkan kuesioner, peneliti akan meminta kesediaan responden untuk

    mengisi kuesioner tanpa ada tendensi untuk memaksa, sehingga responden dapat

    mengisi kuesioner tersebut atas kehendak diri sendiri. Peneliti juga akan menjelaskan

    maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan serta akan mendampingi responden dalam

    mengisi lembar kuesioner dan menjelaskan jika responden mengalami kesulitan. Melalui

    media online, akan ada penjelasan tersendiri mengenai maksud, tujuan, dan cara mengisi

    lembar kuesioner ini secara tertulis, bersamaan dengan file kuesioner ini.

  • 17

    3. Setelah responden selesei mengisi kuesioner, peneliti akan mengecek terlebih dahulu

    kelengkapan responden dalam menjawab pertanyaan dan data diri. Setelah selesai,

    peneliti akan memberikan cindera mata sebagai tanda terimakasih dan bentuk

    kontraprestasi dalam partisipasi responden dalam penelitian.

    Peneliti mengestimasi responden akan menyelesaikan kuesioner dalam waktu paling lama

    sepuluh menit, sehingga dalam jangka 3-4 minggu peneliti memiliki cukup waktu untuk

    mendapatkan responden sesuai dengan ukuran sampel yang telah ditentukan.

    a. Instrumen Riset

    i. Jumlah pembelian online untuk pakaian

    Jumlah pembelian online untuk pakaian diukur dengan 3 item elemen yang

    diadaptasi dari Goldsmith dan Flynn (2004). Item yang mengukur jumlah pembelian

    pakaian secara online adalah:

    Seberapa sering anda melakukan pembelian pakaian secara online?

    Lebih spesifik lagi, seberapa sering anda melakukan pembelian pakaian secara

    online? (jawaban untuk pertanyaan ini adalah rentangan waktu, berbeda dengan

    jawaban untuk pertanyaan nomor satu)

    Berapa kali anda membeli pakaian secara online sejak 1 Januari 2013?

    ii. Umur

    Umur diukur dengan 1 item, yakni pertanyaan yang menanyakan mengenai usia

    individu tersebut untuk mengetahui kecenderungan hubungan antara usia dan

    kebiasaan membeli pakaian secara online yang dilakukannya.

    iii. Pendapatan

    Pendapatan diukur dengan 1 item, yakni pertanyaan yang menanyakan

    mengenai pemasukan individu tersebut perbulannya untuk mengetahui kecenderungan

    hubungan antara pendapatan dan kebiasaan membeli pakaian secara online yang

    dilakukannya.

  • 18

    iv. Daya inovasi terkait pakaian

    Daya inovasi terkait pakaian diukur dengan 6 item elemen yang diadaptasi dari

    domain spesific inovativeness scale dari Goldsmith dan Hofacker (1991). Item yang

    mengukur daya inovasi terkait pakaian adalah:

    Dibandingkan dengan teman-teman saya, saya memiliki jumlah pakaian yang jauh

    lebih banyak

    Secara umum, saya adalah yang pertama di kalangan teman-teman saya yang

    mengetahui mengenai trend baru di dunia fashion

    Secara umum, saya adalah yang pertama di kalangan teman-teman saya yang

    membeli pakaian baru yang sedang trend ketika pakaian tersebut baru muncul di

    pasar

    Jika saya mendengar mengenai sebuah pakaian baru yang sedang trend, saya akan

    cukup tertarik untuk membelinya

    Saya akan membeli sebuah pakaian yang sedang trend, bahkan ketika saya belum

    mendengar tentang model pakaian itu sebelumnya

    Saya mengetahui nama suatu trend baru sebelum orang lain mengetahuinya

    v. Daya inovasi terkait shopping online

    Daya inovasi terkait shopping online diukur dengan 5 item elemen yang

    diadaptasi domain spesific inovativeness scale dari Goldsmith dan Hofacker (1991). Item

    yang mengukur daya inovasi terkait shopping online adalah:

    Dibandingkan dengan teman-teman saya, saya menghabiskan lebih banyak waktu di

    depan internet

    Secara umum, saya adalah yang pertama di kalangan teman-teman saya yang

    mengetahui mengenai trend baru di dunia online

    Secara umum, saya adalah yang pertama di kalangan teman-teman saya yang

    membeli pakaian melalui media online

    Jika saya mendengar bahwa pembelian pakaian dapat dilakukan di internet, saya

    akan cukup tertarik untuk melakukan pembelian pakaian tersebut

  • 19

    Saya tahu nama-nama toko online yang menjual pakaian sebelum orang lain tahu

    vi. Keterlibatan dalam jangka waktu lama terhadap fashion

    Keterlibatan dengan fashion diukur dengan 3 item elemen yang diadaptasi dari

    Mittal dan Lee (1989). Item yang mengukur keterlibatan ini adalah:

    Saya memiliki ketertarikan tinggi di dunia fashion

    Saya akan memilih pakaian yang saya gunakan secara hati -hati

    Gaya baru dalam berpakaian sangat penting bagi saya

    8.7 Pengujian Instrumen

    8.7.1 Uji Validitas

    Uji validitas adalah sebuah tes mengenai seberapa baik sebuah instrument yang

    dikembangkan mengukur konsep tertentu yang ingin diukur (Sekaran dan Bougie, 2010).

    Sehingga, valid atau tidaknya sebuah alat ukur tergantung dari kemampuan alat ukur

    tersebut dalam mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Peneliti

    akan menggunakan analisis factor (factor analysis) untuk menguji validitas tersebut.

    Analisis faktor adalah sebuah teknik multivariate yang mengkonfirmasi dimensi dari

    konsep yang telah didefinisikan secara operasional, maupun mengindikasikan item mana

    yang paling pantas untuk setiap dimensi (Sekaran dan Bougie, 2010).

    8.7.2 Uji Reliabilitas

    Reliabilitas sebuah pengukuran adalah sebuah indikasi dari kestabilan dan

    konsistensi pada konsep yang diukur instrument dan membantu menilai kebaikan

    sebuah ukuran (Sekaran dan Bougie, 2010). Reliabilitas konsistensi internal dari seluruh

    alat ukur akan diperiksa menggunakan Cronbachs alpha. Koefisien selanjutnya berakar

    pada homogenitas dari item, dengan alpha yang tinggi muncul ketika item bersama-sama

    berkorelasi dengan baik (Hammond, 2006). Umumnya disepakati bahwa batas bawah

    untuk Cronbachs alpha adalah sebesar 0,70 (Hair, Black, Babin, dan Anderson, 2010).

  • 20

    8.8 Rencana Pre-Test Instrumen Penelitian

    Pre-Test instrumen penelitian akan dilakukan untuk mengetahui apakah item pertanyaan

    pada kuesioner mempunyai validitas dan reliabilitas yang baik. Peneliti akan menyebar kuesioner

    kepada 50 responden yang pernah melakukan pembelian pakaian secara online. Data yang

    diperoleh akan dianalisis menggunakan software SPSS. Validitas akan dianalisis dengan faktor

    analisis dan reliabilitas dianalisis dengan Cronbachs Alpha. Jika hasil validitas dan reliabilitas dari

    pre-test ini menunjukkan hasil yang baik, maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang

    digunakan sudah cukup baik.

    8.9 Analisis Data

    8.9.1 Metode Analisis

    Data yang diperoleh melalui kuesioner harus di-coding, diedit, dan ditabulasi

    terlebih dahulu sebelum dianalisis. Analisis yang akan dilakukan adalah statistic deskr iptif

    dan uji hipotesis.

    8.9.1.1 Statistik Deskriptif

    Karena peneliti menggunakan Likert scale dan jenis skala ordinal, maka

    dari statistik deskriptif peneliti akan mengukur tendensi sentral yaitu rata-rata.

    8.9.1.2 Uji Hipotesis

    Uji hipotesis yang dilakukan adalah dengan analisis regresi. Analisis

    regresi digunakan karena penelitian merupakan studi kausalitas, yaitu untuk

    mengetahui pengaruh antar variabel. Karena peneliti menggunakan beberapa

    variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen, maka peneliti

    menggunakan analisis multiple regression.

    8.9.2 Asumsi Dasar

    Analisis multiple regression mengukur kekuatan pengaruh variabel independen

    pada variabel dependen. Efek dari variabel independen mempunyai pengaruh pada

    variabel dependen. Dapat diasumsikan bahwa variabel dependen yaitu jumlah pembelian

    pakaian secara online dipengaruhi oleh variabel-variabel independen yang ada. Dalam

    melakukan analisis data ini, peneliti menggunakan software SPSS.

  • 21

    8.9.3 Pengembangan Formulasi

    Formulasi dasar yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    a. Multiple Regression

    Y = + b1.x1 + b2.x2 + b3.x3 + b4.x4 + b5.x5 + e

    Keterangan :

    Y = Jumlah pembelian pakaian secara online

    b1 = Umur

    b2 = Pendapatan

    b3 = Daya inovasi terkait shopping online

    b4 = Daya inovasi terkait pakaian

    b5 = keterlibatan/keterkaitan terhadap fashio

    8.9.4 Goodness of Fit

    Goodness of Fit dari model penelitian ini akan diukur dengan menggunakan R2.

    Besaran nilai R2 berkisar dari 0 sampai 1. Semakin mendekati 1 maka model tersebut

    baik, atau variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen dalam model

    penelitian dengan baik.

    8.9.5 Tingkat Signifikansi

    Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 5%. Hal ini

    menandakan derajat tingkat kepercayaan hasil dari penelitian akan signifikan sebesar

    95%.

    8.9.6 Proses Pengujian Hipotesis

    Proses pengujian hipotesis akan menggunakan uji dua sisi (two tailed test). Uji dua

    sisi digunakan karena berdasar pada hipotesis yang dibuat oleh peneliti, yaitu apakah

    variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Arah yang diuji memiliki

    kemungkinan dua arah, positif dan negatif. Oleh karena itu peneliti menggunakan uji dua

    sisi.

  • 22

    9 Keterbatasan Riset

    Peneliti mengakui bahwa penelitian ini belum cukup baik, karena penelitian ini hanya

    dilakukan kepada konsumen di Yogyakarta yang membeli pakaian secara online, sehingga hasil

    penelitian ini tidak dapat dijadikan acuan untuk pemain industri penjualan pakaian online di

    seluruh Indonesia dan kecenderungan di industri e-commerce Indonesia. Namun, penelitian ini

    diharapkan dapat membuka wawasan bagi perusahaan-perusahaan tersebut mengenai faktor-

    faktor apa saja yang memengaruhi pembelian pakaian secara online yang dilakukan oleh

    konsumen.

  • 23

    10 Sistematika Penul isan

    Berikut rencana penulisan dari setiap bab.

    BAB I : Pendahuluan

    Berisi latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan riset, tujuan riset, lingkup riset dan manfaat

    riset.

    BAB II : Kajian Teoritis dan Pengembangan Hipotesis

    Berisi kerangka teoritis dan hipotesis dari berbagai faktor psikologi dan demografis yang

    memengaruhi pembelian pakaian secara online.

    BAB III : Metode Riset

    Berisi desain riset, metode penyampelan, besaran sampel, metode pengumpulan data,

    instrumen riset, uji instrumen dan analisis data.

    BAB IV : Temuan dan Pembahasan

    Berisi profil responden, variabel penelitian, analisis hipotesis dan pembahasan.

    BAB V : Kesimpulan dan Saran

    Berisi kesimpulan, saran, daftar pustaka, dan lampiran.

  • 24

    11 Referensi

    Goldsmith, R.E. and Flynn, L.R. (2004), Psychological and behavioral drivers of online clothing

    purchase, Journal of Fashion Marketing and Management, Vol. 8 No. 1.

    Beaudry, L.M. (1999), The consumer catalog shopping survey, Catalog Age, Vol. 16 No. 6, pp.

    A5-A18.

    Donthu, N. and Garcia, A. (1999), The Internet shopper, Journal of Advertising Research, Vol.

    39 No. 3, pp. 52-8.

    Flynn, L.R., Goldsmith, R.E. and Kim, W. (2000), A cross-cultural validation of three new

    marketing scales for fashion research: involvement, opinion seeking, and knowledge,

    Journal of Fashion Marketing & Management, Vol. 4 No. 2, pp. 110-20.

    Goldsmith, R.E. and Goldsmith, E.B. (2002), Buying apparel over the Internet, Journal of

    Product & Brand Management, Vol. 11 No. 2, pp. 89-102.

    Mittal, B. and Lee, M. (1989), A causal model of consumer involvement, Journal of Economic

    Psychology, Vol. 10, pp. 363-89.

    Goldsmith, R.E. and Hofacker, C.F. (1991), Measuring consumer innovativeness, Journal of the

    Academy of Marketing Science, Vol. 19 No. 3, pp. 209-21.

    Four Assumptions Of Multiple Regression That Researchers Should Always Test. (n.d.). Retrieved

    Januari 3, 2014, from Practical Assesment, Research, and Evaluation:

    http://pareonline.net/getvn.asp?n=2&v=8

  • 25

    Gender. (n.d.). Retrieved Januari 3, 2014, from Cambridge Dictionaries Online:

    http://dictionary.cambridge.org/dictionary/british/gender_1?q=gender

    Girard, T., Korgaonkar, P., & Silverblatt, R. (2003). Relationship of Type of Products, Shopping

    Orientations, And Demographics with Preference for Shopping on the Internet. Journal of

    Business and Psychology, 18.

    Gulati, R., & Garino, J. (2000). Get the Right Mix of Bricks and Clicks. Harward Business Review,

    107-114.

    Hair, J. F., Anderson, R. E., Tatham, R. L., & Black, W. C. (1995). Multivariate Data Analysis with

    Readings. New Jersey: Prentice Hall.

    http://www.techinasia.com/keynote-state-ecommerce-indonesia-live-blog/ Akses per tanggal 18

    Desember 2013.

    http://blog.veritrans.co.id/post/30973971909/ecommerce-in-indonesia-top-10-facts-and-figures

    Akses per tanggal 18 Desember 2013.

  • 26

    12 Kuesioner

    Lembar Kuesioner

    Nama :

    Usia :

    Jenis Kelamin :

    Nomor HP :

    Petunjuk Pengisian :

    Berilah penilaian dari masing-masing pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda silang (x).

    Setiap pernyataan (mulai tabel ke-4) dinilai dengan Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS),

    Netral (N), Sangat Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).

    Jumlah pembelian online untuk pakaian (1) Tidak

    pernah

    Jarang Kadang-

    kadang

    Sering Sering

    sekali

    1. Seberapa sering anda melakukan

    pembelian pakaian secara online?

  • 27

    Jumlah pembelian online untuk pakaian

    (2)

    1 atau 2

    kali

    setahun

    Kurang

    dari sekali

    selama

    dua bulan

    Sekali

    selama

    dua

    bulan

    Sebulan

    sekali

    Lebih

    dari

    sebulan

    sekali

    2. Lebih spesifik lagi,

    seberapa sering anda

    melakukan pembelian

    pakaian secara online?

    (jawaban untuk

    pertanyaan ini adalah

    rentangan waktu,

    berbeda dengan

    jawaban untuk

    pertanyaan nomor

    satu)

    Jumlah pembelian online untuk pakaian (3) 1 2 3 4 > 4

    3. Berapa kali anda membeli pakaian secara

    online sejak 1 Januari 2013?

  • 28

    Daya inovasi terkait pakaian STS TS N S SS

    1. Dibandingkan dengan teman-teman

    saya, saya memiliki jumlah pakaian

    yang jauh lebih banyak

    2. Secara umum, saya adalah yang

    pertama di kalangan teman-teman

    saya yang mengetahui mengenai

    trend baru di dunia fashion

    3. Secara umum, saya adalah yang

    pertama di kalangan teman-teman

    saya yang membeli pakaian baru yang

    sedang trend ketika pakaian tersebut

    baru muncul di pasar

    4. Jika saya mendengar mengenai

    sebuah pakaian baru yang sedang

    trend, saya akan cukup tertarik untuk

    membelinya

    5. Saya akan membeli sebuah pakaian

    yang sedang trend, bahkan ketika

    saya belum mendengar tentang

    model pakaian itu sebelumnya

    6. Saya mengetahui nama suatu trend

    baru sebelum orang lain

    mengetahuinya

  • 29

    Daya Inovasi terkait shopping online STS TS N S SS

    1. Dibandingkan dengan teman-teman

    saya, saya menghabiskan lebih

    banyak waktu di depan internet

    2. Secara umum, saya adalah yang

    pertama di kalangan teman-teman

    saya yang mengetahui mengenai

    trend baru di dunia online

    3. Secara umum, saya adalah yang

    pertama di kalangan teman-teman

    saya yang membeli pakaian melalui

    media online

    4. Jika saya mendengar bahwa

    pembelian pakaian dapat dilakukan di

    internet, saya akan cukup tertarik

    untuk melakukan pembelian pakaian

    tersebut

    5. Saya tahu nama-nama toko online

    yang menjual pakaian sebelum orang

    lain tahu

  • 30

    Keterlibatan dalam jangka waktu lama terhadap fashion STS TS N S SS

    1. Saya memiliki ketertarikan tinggi di

    dunia fashion

    2. Saya akan memilih pakaian yang saya

    gunakan secara hati-hati

    3. Gaya baru dalam berpakaian sangat

    penting bagi saya

    Umur (Variabel Demografis) 18-23 24-30 31-40 41-50 > 50

    Berapakah usia anda?

    Pendapatan (Variabel Demogragfis) a b c d e

    Berapakah pendapatan anda?

    a. 1.000.000,00 per bulan

    b. Rp 1.000.000,00 Rp 2.500.000,00 per bulan

    c. Rp 2.500.001 Rp 6.000.000,00 per bulan

    d. Rp 6.000.001 Rp 10.000.000,00 per bulan

    e. > Rp 10.000.000,00 per bulan.

    (silang salah satu di kolom bagian kanan)