Top Banner
INDONESIA EDITION MOBILE : M.EPOCHTIMES.CO.ID | WEBSITE : WWW.EPOCHTIMES.CO.ID | LOOK INSIDE CERMATAN DINAMIKA DUNIA Media ofisial PKT mengumum- kan Kota Lhasa sebagai salah satu dari 10 “kota bahagia”. Akan tetapi, jika situasi sosial masyarakat begitu memuas- kan dan bahagia, bagaimana bisa terjadi 83 kasus bakar diri di Tibet? Saat saya menulis artikel ini, ke- jadian terakhir bakar diri di Tibet ter- jadi pada 23 November lalu. Menurut kantor berita Xinhua, penggembala Tibet yang bernama Darcheng (26) itu melakukan bakar diri di Desa Dagere, Kabupaten Zeku. Korban ke berapakah yang terjun ke dalam ko- baran api ini? Kita sudah tidak bisa lagi menghitungnya. Partai Komunis Tiongkok (PKT) sama sekali sudah tidak menggubris himbauan internasional. Media ofi- sial PKT, surat kabar People’s Daily pada pemberitaan pada 24 Novem- ber lalu menyebutkan bahwa di wilayah otonomi khusus Tibet saat ini sedang digalakkan kegiatan ber- pidato yang bertopik “cinta negara, persatuan, harmonisasi, perkembang- an, peradaban”, untuk mempropa- gandakan kepada para biarawan agar selain cinta terhadap kepercayaan juga cinta negara. PKT senantiasa mengaburkan definisi antara partai dan negara, di saat yang sama juga menyalah- gunakan kata-kata “cinta negara”. Tekanan tinggi terhadap kepercaya- an warga Tibet tidak pernah diper- timbangkan, dan justru berpendapat bahwa warga Tibet hanya mencintai agamanya dan tidak cinta Nega- ra. Pemaksaan warga Tibet untuk “mencintai” negara, hanya akan me- nyebabkan masalah menjadi sema- kin rumit, dan tidak mampu meng- hentikan tragedi bakar diri ini. Bagi partai komunis yang atheis, untuk membuatnya menerima dan meng- hormati kepercayaan agama, sama saja halnya dengan menyuruh para kader partai komunis melepaskan budaya dan kepercayaan partainya sendiri. Satu-satunya yang dapat menghentikan PKT adalah dunia internasional yang terus memberi tekanan secara kuat dan luas, serta media massa yang terus memberita- kannya. Karena rezim yang bebal ini hanya berani menekan dan menin- das rakyat di negerinya sendiri, dan tidak berani bermusuhan dengan masyarakat internasional. Terjadinya kasus bakar diri warga Tibet yang berentetan telah mendapat sorotan dari banyak me- dia internasional, namun sorotan seperti itu masih tidak cukup. Se- tiap orang yang mengetahui hal itu sepantasnya menjadi media yang independen, untuk menyebarkan peristiwa ini dengan bantuan in- ternet. Jangan memandang enteng kekuatan diri sendiri, meskipun hanya sekali “forward” yang seder- hana saja, dapat menimbulkan kekuatan perubahan. Tibet terletak di dataran tinggi “atap dunia”. Sepanjang masa orang yang berkesempatan untuk mengunjungi tempat itu sedikit sekali. Bersambung ke hal 7 M enurut la- poran Daily Mail – Ing- gris, Da- vid Morrison, ahli ilmu astrofisika NASA me- nyatakan bahwa bebe- rapa hari sebelum ini ia menerima sejumlah be- sar surat dan email yang kebanyakan dikirim oleh para kaum muda. Ada yang mengeluh tidak doyan makan atau ter- lalu mengkhawatirkan datangnya hari kiamat sehingga tak dapat tidur nyenyak, juga sebagian mengatakan telah mun- cul niatan untuk bunuh diri. Morrison menga- takan, meskipun ba- nyak orang menganggap penyebaran isu tersebut sebagai lelucon, namun sebagian orang berang- gapan itu adalah kejadi- an yang misterius, dan tentunya juga terdapat cukup banyak orang yang menganggap hal itu dapat menjadi reali- tas dan menjadi galau karenanya. Selanjutnya pihak NASA menjelaskan mengapa dunia tidak akan kiamat pada tang- gal 21 Desember 2012 nanti. Mereka me- ngatakan bahwa Bumi telah eksis selama 4 miliar tahun. Para il- muwan yang memiliki integritas dari berbagai negara di dunia ber- pendapat bahwa pada 2012 ini, Bumi kita ti- dak akan mengalami ancaman apapun! Laporan itu melansir space.com yang menye- butkan bahwa ramalan bangsa Maya telah di- selewengkan isinya se- hingga menimbulkan kepanikan bagi banyak orang, adalah lantaran orang-orang telah salah memahami penghi- tungan kalender Maya tersebut. Ketika isu mulai tersebar, konon sebuah planet pengembara yang ditemukan orang Sume- ria yakni Nibiru, yang juga disebut Planet X, akan menabrak Bumi pada 21 Desember dan mengakibatkan kemus- nahan umat manusia. Namun hingga kini para ilmuwan NASA dan berbagai negara lainnya belum mene- mukan planet seperti ini. Jika Planet Nibiru betul-betul menuju ke arah Bumi dan terjadi benturan pada akhir 2012, minimal para as- tronom dalam 10 tahun terakhir dapat melacak jejak orbitnya dan saat ini dengan mata telan- jang saja akan dapat di- saksikan dari Bumi. NASA mengatakan bahwa kalender Maya bukannya berakhir pada 21 Desember. Pada hari tersebut merupakan akhir dari sebuah siklus panjang, sekaligus meru- pakan permulaan dari sebuah siklus panjang lainnya. NASA juga telah membantah isu lainnya seperti medan magnet Bumi tiba-tiba dapat ber- balik kutubnya dan pada 23-25 Desember bakal terjadi pemadaman alir- an listrik secara besar- besaran. Andrew Fraknoi, pa- kar astronomi dari Foot- hill College, Kalifornia, AS, menyatakan, daripa- da khawatir Bumi akan musnah, lebih baik pedu- li terhadap topik Global Warming yang sudah terbukti keberadaannya. (whs) Ayah Dapat Bantu Pergaulan Sosial Anak EDISI 279 | 06 - 12 DESEMBER 2012 KEHIDUPAN | H3 (PHOTOS.COM) Udang Bumble Bee IPTEK | H5 (MATTHEW OLDFIELD) Gangguan Mengemudi yang Diremehkan PENGEMBANGAN | H8 (BRANDPOINT) Ninjutsu Sudah Ketinggalan Zaman “Ninja Terakhir” Jepang Tidak Akan Meneruskan Ilmunya WANG MING The Epoch Times (INTERNET) Parade Militer Akbar Dinasti Ming LINTAS BUDAYA | H6 Bagaimana Menghentikan Aksi Bakar Diri Warga Tibet? NASA mengeluarkan per- ingatan yang berisi: Ramalan Maya 2012 di dalam kehidup- an nyata telah menimbulkan kepanikan berlebihan bagi anak-anak dan kaum muda. Mampukah Ekonomi RRT Naik 2x Lipat pada 2020? Dalam laporan Kongres Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang ke-18 disebutkan bahwa akan diwujudkan masyarakat mak- mur di seluruh RRT pada 2020, serta akan mewujudkan PDB dan rata-rata pendapatan rakyat di kota maupun desa menca- pai dua kali lipat dibandingkan 2010. Membuat pendapatan rakyat naik menjadi dua kali lipat, dipan- dang mustahil oleh banyak warga Kota Beijing, karena bagi mereka satu-satunya perubahan dalam 10 tahun terakhir hanyalah “penggu- suran sejumlah rumah”. Masyarakat sulit membayang- kan, bagaimana mungkin dengan menggusur sejumlah rumah lagi dalam 10 tahun ke depan dapat melipatgandakan pendapatan mereka? Saat PKT diam-diam merekayasa rakyat dalam aksi anti Jepang, diterapkanlah “ren- cana pelipatgandaan” ini, yang sebenarnya dipelajari oleh PKT dari Jepang. Yang disayangkan adalah aksi meniru-niru tetangga sebelah ini dikhawatirkan hanya meniru saja tanpa membuahkan hasil apa pun. Aturan 72 dan Perasaan Warga Kota Begitu cita-cita “agung” PKT ini diluncurkan, ada pihak yang berusaha mendukung dengan mengatakan rencana ini bisa mem- buahkan hasil, sehingga banyak orang yang lantas terkelabui. Eko- nomi yang berlipat ganda, memang memungkinkan dan juga dapat dilakukan oleh banyak negara. Hanya saja jika dilihat dari sudut teori, untuk membuat ekonomi rakyat naik berlipat ganda tidak sesulit seperti yang dibayangkan. Cukup dengan mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 6% saja, maka dalam 12 tahun sudah akan tum- buh berlipat ganda. Dengan per- tumbuhan 5% per tahun maka dalam 15 tahun kenaikan ganda akan tercapai. Jika pertumbuhan setiap tahun sebesar 10%, maka target itu dapat dicapai dalam 7 tahun. Mengapa demikian? Karena ini adalah hasil perhitungan bunga berganda. Di dalam ilmu moneter terdapat Aturan 72 yang meru- pakan cara perhitungan sederhana untuk mengalkulasi bunga ber- ganda ini, ada juga yang menggu- nakan Aturan 69, namun dengan Aturan 72 lebih mudah menghi- tungnya. Dengan kata lain, jum- lah tahun yang dibutuhkan bagi suatu angka agar bisa berlipat ganda dikalikan dengan tingkat pertumbuhan tahunan, sekitar 72. Dari 2012 hingga 2020 masih ada waktu 8 tahun, jika dihitung mu- lai 2010 maka masih ada waktu 10 tahun. Jika pertumbuhan eko- nomi RRT adalah 9% per tahun, maka dalam 8 tahun sudah bisa berlipat ganda, dan jika pertum- buhan ekonomi 7,2% maka dalam 10 tahun juga sudah bisa berlipat ganda. Mengapa warga Beijing tidak “memahami” harapan pemerintah dan sebaliknya malah menggu- nakan istilah “menggusur rumah” untuk merangkum perkembang- an selama 10 tahun terakhir? Sebenarnya apa yang dirasakan oleh warga Beijing memang benar, pertumbuhan ekonomi RRT didirikan dengan berlandas- kan pada penggusuran dan pem- bangunan rumah. Masyarakat mungkin akan bertanya-tanya, jika ekonomi benar-benar dapat bertumbuh, mengapa negara lain tidak melakukan hal yang sama? Jika semua melakukannya, bu- kankah ekonomi dunia akan segera meroket pesat? Bersambung ke hal 7 The Epoch Times Sejak 2009, sudah ada 83 orang warga Tibet yang melakukan bakar diri sebagai aksi protes akan kebijakan Tibet yang diterapkan oleh pemerintah RRT. Foto adalah para bia- rawan Dharamshala di utara India yang sedang berkabung bagi seorang penggembala Tibet bernama Wangchen Norbu (25 tahun) yang tewas setelah melakukan aksi bakar diri. (LOBSANG WANGYAL / AFP ) Hari Natal merupakan hari raya penting bagi setiap orang Barat, juga merupakan peluang bagus untuk mengeruk keuntungan bagi pebisnis retail. Meskipun krisis hutang Eropa masih diliputi awan gelap, namun orang Jerman bakal merogoh koceknya lebih dalam untuk melewati hari Natal tahun ini. Menurut estimasi Asosiasi Perdagangan Jerman, pasar Natal Jerman tahun ini akan memecahkan rekor mencapai 80,4 miliar euro (952 triliun rupiah), meningkat 1,5% dibandingkan 2011. Dibandingkan dengan negara Uni Eropa lainnya, Jerman yang mengandalkan fondasi industrinya yang kokoh, masih dapat bertahan. Merosotnya angka pengangguran tidak lagi berlanjut, sebagian orang malah menjadi semakin kaya, itulah sebabnya pasar Natal mereka tentunya masih akan dijejali oleh pembeli. Padahal sebagian negara Eropa lainnya hanya bisa mengencangkan ikat pinggang dalam melewati hari raya Natal yang akan segera tiba, seperti pengeluaran Natal untuk keluarga di Yunani yang akan berkurang 16%, Portugal 14%, serta Spanyol dan Italia yang masing-masing akan berkurang sekitar 4%. Foto di atas adalah sebuah bola natal berwarna yang memantulkan pemandangan pasar Natal yang unik di Koel, Jerman. (OLIVER BERG / AFP) Menurut laporan BBC, meskipun era Shogun dan samurai Jepang memang telah lama berlalu, na - mun di negeri tersebut kini masih tersisa satu atau dua klan ninja. Ninja Jepang yang mengabdi pada tokoh besar, kaum bangsawan feodal, dan samurai untuk melak- sanakan kegiatan spionase (mata- mata) dan pembunuhan, selalu memberikan kesan yang misterius. Karena tugas Ninja kebanyakan dilakukan secara misterius, sehing- ga yang tercatat dalam sejarah sa- ngat terbatas, hal inilah yang lantas membuat sejumlah produsen film Hollywood, novelis atau kartunis telah mengekspresikan imajinasi mengenai sepak terjang mereka. Namun menurut Jinichi Kawakami yang disebut sebagai “Ninja terakhir” dari Jepang ini me- ngatakan bahwa penggambaran nin- ja yang mampu berjalan cepat di atas air atau menghilang dalam sekejap adalah hal yang tidak mungkin ter- jadi. Walau bagaimanapun berlatih, ninja tetap saja seorang manusia. Menurut museum ninja di Je- pang, Kawakami adalah satu-satu- nya generasi ke-21 dari aliran Nin- jutsu di Jepang yang masih hidup. Sejak berusia 6 tahun, di bawah gemblengan Ishida, ia mulai belajar Ninjutsu (ilmu ninja), dan pada usia 18 tahun ia telah menjadi pewaris. Kawakami menjelaskan bahwa meskipun racun hasil campuran herbal yang ia pergunakan tidak bisa menyebabkan kematian, tetapi memungkinkan orang yang kera- cunan tersebut berpikir bahwa ia menderita penyakit menular. Ninjutsu Ninjutsu pada umumnya ditu- runkan dari mulut ke mulut, dari sang ayah ke generasi berikutnya, namun ada banyak juga ninja yang diadopsi. Kawakami dan gurunya ber- asal dari aliran Koga. Lantaran per- nah bekerja untuk daimyo Ieyasu Tokugawa yang memiliki nama besar, sehingga alirannya sakah satu yang paling terkenal. Bersambung ke hal 7 LI WENHUI The Epoch Times Jinichi Kawakami, sang “ninja terakhir”. (INTERNET) Perayaan Natal di Jerman Bakal Lebih Ketat BERITA RRT TONG WENXUN The Epoch Times NASA Tepis Isu Ramalan Bangsa Maya: 21 Desember Bukan Hari Kiamat NASA membantah gosip bahwa tanggal 21 Desember adalah Hari Kiamat. Nampak di foto, Planet Bumi yang menakjubkan. (NASA)
10

The Epoch Times Indonesia Edisi 279

Mar 23, 2016

Download

Documents

e-Paper The Epoch Times Indonesia Edisi 279
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: The Epoch Times Indonesia Edisi 279

INDONESIA EDITION

MOBILE : M.EPOCHTIMES.CO.ID | WEBSITE : WWW.EPOCHTIMES.CO.ID |

LOOK INSIDE

CERMATAN DINAMIKA DUNIA

Media ofisial PKT mengumum-kan Kota Lhasa sebagai salah satu dari 10 “kota bahagia”. Akan tetapi, jika situasi sosial masyarakat begitu memuas-kan dan bahagia, bagaimana bisa terjadi 83 kasus bakar diri di Tibet?

Saat saya menulis artikel ini, ke-jadian terakhir bakar diri di Tibet ter-jadi pada 23 November lalu. Menurut kantor berita Xinhua, penggembala Tibet yang bernama Darcheng (26) itu melakukan bakar diri di Desa Dagere, Kabupaten Zeku. Korban ke berapakah yang terjun ke dalam ko-baran api ini? Kita sudah tidak bisa lagi menghitungnya.

Partai Komunis Tiongkok (PKT) sama sekali sudah tidak menggubris

himbauan internasional. Media ofi-sial PKT, surat kabar People’s Daily pada pemberitaan pada 24 Novem-ber lalu menyebutkan bahwa di wilayah otonomi khusus Tibet saat ini sedang digalakkan kegiatan ber-pidato yang bertopik “cinta negara, persatuan, harmonisasi, perkembang-an, peradaban”, untuk mempropa-gandakan kepada para biarawan agar selain cinta terhadap kepercayaan juga cinta negara.

PKT senantiasa mengaburkan definisi antara partai dan negara, di saat yang sama juga menyalah-gunakan kata-kata “cinta negara”. Tekanan tinggi terhadap kepercaya-an warga Tibet tidak pernah diper-timbangkan, dan justru berpendapat bahwa warga Tibet hanya mencintai agamanya dan tidak cinta Nega-ra. Pemaksaan warga Tibet untuk “mencintai” negara, hanya akan me-nyebabkan masalah menjadi sema-kin rumit, dan tidak mampu meng-hentikan tragedi bakar diri ini. Bagi

partai komunis yang atheis, untuk membuatnya menerima dan meng-hormati kepercayaan agama, sama

saja halnya dengan menyuruh para kader partai komunis melepaskan budaya dan kepercayaan partainya

sendiri. Satu-satunya yang dapat menghentikan PKT adalah dunia internasional yang terus memberi tekanan secara kuat dan luas, serta media massa yang terus memberita-kannya. Karena rezim yang bebal ini hanya berani menekan dan menin-das rakyat di negerinya sendiri, dan tidak berani bermusuhan dengan masyarakat internasional.

Terjadinya kasus bakar diri warga Tibet yang berentetan telah mendapat sorotan dari banyak me-dia internasional, namun sorotan seperti itu masih tidak cukup. Se-tiap orang yang mengetahui hal itu sepantasnya menjadi media yang independen, untuk menyebarkan peristiwa ini dengan bantuan in-ternet. Jangan memandang enteng kekuatan diri sendiri, meskipun hanya sekali “forward” yang seder-hana saja, dapat menimbulkan kekuatan perubahan.

Tibet terletak di dataran tinggi “atap dunia”. Sepanjang masa orang yang berkesempatan untuk mengunjungi tempat itu sedikit sekali.

Bersambung ke hal 7

Menurut la-poran Daily Mail – Ing-gris, Da-

vid Morrison, ahli ilmu astrofisika NASA me-nyatakan bahwa bebe-rapa hari sebelum ini ia menerima sejumlah be-sar surat dan email yang kebanyakan dikirim oleh para kaum muda. Ada yang mengeluh tidak

doyan makan atau ter-lalu mengkhawatirkan datangnya hari kiamat sehingga tak dapat tidur nyenyak, juga sebagian mengatakan telah mun-cul niatan untuk bunuh diri.

Morrison menga-takan, meskipun ba-nyak orang menganggap penyebaran isu tersebut sebagai lelucon, namun

sebagian orang berang-gapan itu adalah kejadi-an yang misterius, dan tentunya juga terdapat cukup banyak orang yang menganggap hal itu dapat menjadi reali-tas dan menjadi galau karenanya.

Selanjutnya pihak NASA menjelaskan mengapa dunia tidak akan kiamat pada tang-gal 21 Desember 2012 nanti. Mereka me-ngatakan bahwa Bumi telah eksis selama 4 miliar tahun. Para il-muwan yang memiliki integritas dari berbagai negara di dunia ber-pendapat bahwa pada 2012 ini, Bumi kita ti-dak akan mengalami ancaman apapun!

Laporan itu melansir space.com yang menye-butkan bahwa ramalan bangsa Maya telah di-selewengkan isinya se-hingga menimbulkan kepanikan bagi banyak orang, adalah lantaran orang-orang telah salah memahami penghi-tungan kalender Maya tersebut.

Ketika isu mulai tersebar, konon sebuah planet pengembara yang ditemukan orang Sume-ria yakni Nibiru, yang juga disebut Planet X, akan menabrak Bumi pada 21 Desember dan mengakibatkan kemus-nahan umat manusia.

Namun hingga kini

para ilmuwan NASA dan berbagai negara lainnya belum mene-mukan planet seperti ini. Jika Planet Nibiru betul-betul menuju ke arah Bumi dan terjadi benturan pada akhir 2012, minimal para as-tronom dalam 10 tahun terakhir dapat melacak jejak orbitnya dan saat ini dengan mata telan-jang saja akan dapat di-saksikan dari Bumi.

NASA mengatakan bahwa kalender Maya bukannya berakhir pada 21 Desember. Pada hari tersebut merupakan akhir dari sebuah siklus panjang, sekaligus meru-pakan permulaan dari sebuah siklus panjang lainnya.

NASA juga telah membantah isu lainnya seperti medan magnet Bumi tiba-tiba dapat ber-balik kutubnya dan pada 23-25 Desember bakal terjadi pemadaman alir-an listrik secara besar-besaran.

Andrew Fraknoi, pa-kar astronomi dari Foot-hill College, Kalifornia, AS, menyatakan, daripa-da khawatir Bumi akan musnah, lebih baik pedu-li terhadap topik Global Warming yang sudah terbukti keberadaannya. (whs)

Ayah Dapat Bantu Pergaulan Sosial Anak

EDISI 279 | 06 - 12 DESEMBER 2012

KEHIDUPAN | H3

(PHOTOS.COM)

Udang Bumble Bee

IPTEK | H5

(MATTHEW OLDFIELD)

Gangguan Mengemudi yang Diremehkan

PENGEMBANGAN | H8

(BRANDPOINT)

Ninjutsu Sudah Ketinggalan Zaman“Ninja Terakhir” Jepang Tidak Akan Meneruskan Ilmunya

WANG MINGThe Epoch Times

(INTE

RNET

)

Parade Militer Akbar Dinasti Ming

LINTAS BUDAYA | H6

Bagaimana Menghentikan Aksi Bakar Diri Warga Tibet?

NASA mengeluarkan per-ingatan yang berisi: Ramalan Maya 2012 di dalam kehidup-an nyata telah menimbulkan kepanikan berlebihan bagi anak-anak dan kaum muda.

Mampukah Ekonomi RRT Naik 2x Lipat pada 2020?

Dalam laporan Kongres Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang ke-18 disebutkan bahwa akan diwujudkan masyarakat mak-mur di seluruh RRT pada 2020, serta akan mewujudkan PDB dan rata-rata pendapatan rakyat di kota maupun desa menca-pai dua kali lipat dibandingkan 2010.

Membuat pendapatan rakyat naik menjadi dua kali lipat, dipan-dang mustahil oleh banyak warga Kota Beijing, karena bagi mereka satu-satunya perubahan dalam 10 tahun terakhir hanyalah “penggu-suran sejumlah rumah”.

Masyarakat sulit membayang-kan, bagaimana mungkin dengan menggusur sejumlah rumah lagi dalam 10 tahun ke depan dapat melipatgandakan pendapatan mereka? Saat PKT diam-diam merekayasa rakyat dalam aksi anti Jepang, diterapkanlah “ren-cana pelipatgandaan” ini, yang sebenarnya dipelajari oleh PKT dari Jepang. Yang disayangkan adalah aksi meniru-niru tetangga sebelah ini dikhawatirkan hanya meniru saja tanpa membuahkan hasil apa pun.

Aturan 72 dan Perasaan Warga Kota

Begitu cita-cita “agung” PKT ini diluncurkan, ada pihak yang berusaha mendukung dengan mengatakan rencana ini bisa mem-buahkan hasil, sehingga banyak orang yang lantas terkelabui. Eko-nomi yang berlipat ganda, memang memungkinkan dan juga dapat dilakukan oleh banyak negara. Hanya saja jika dilihat dari sudut teori, untuk membuat ekonomi rakyat naik berlipat ganda tidak sesulit seperti yang dibayangkan. Cukup dengan mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 6% saja, maka dalam 12 tahun sudah akan tum-buh berlipat ganda. Dengan per-tumbuhan 5% per tahun maka dalam 15 tahun kenaikan ganda akan tercapai. Jika pertumbuhan setiap tahun sebesar 10%, maka target itu dapat dicapai dalam 7 tahun.

Mengapa demikian? Karena ini adalah hasil perhitungan bunga berganda. Di dalam ilmu moneter terdapat Aturan 72 yang meru-pakan cara perhitungan sederhana untuk mengalkulasi bunga ber-ganda ini, ada juga yang menggu-nakan Aturan 69, namun dengan Aturan 72 lebih mudah menghi-tungnya. Dengan kata lain, jum-lah tahun yang dibutuhkan bagi suatu angka agar bisa berlipat ganda dikalikan dengan tingkat pertumbuhan tahunan, sekitar 72. Dari 2012 hingga 2020 masih ada waktu 8 tahun, jika dihitung mu-lai 2010 maka masih ada waktu 10 tahun. Jika pertumbuhan eko-nomi RRT adalah 9% per tahun, maka dalam 8 tahun sudah bisa berlipat ganda, dan jika pertum-buhan ekonomi 7,2% maka dalam 10 tahun juga sudah bisa berlipat ganda.

Mengapa warga Beijing tidak “memahami” harapan pemerintah dan sebaliknya malah menggu-nakan istilah “menggusur rumah” untuk merangkum perkembang-an selama 10 tahun terakhir? Sebenarnya apa yang dirasakan oleh warga Beijing memang benar, pertumbuhan ekonomi RRT didirikan dengan berlandas-kan pada penggusuran dan pem-bangunan rumah. Masyarakat mungkin akan bertanya-tanya, jika ekonomi benar-benar dapat bertumbuh, mengapa negara lain tidak melakukan hal yang sama? Jika semua melakukannya, bu-kankah ekonomi dunia akan segera meroket pesat?

Bersambung ke hal 7

The Epoch Times

Sejak 2009, sudah ada 83 orang warga Tibet yang melakukan bakar diri sebagai aksi protes akan kebijakan Tibet yang diterapkan oleh pemerintah RRT. Foto adalah para bia-rawan Dharamshala di utara India yang sedang berkabung bagi seorang penggembala Tibet bernama Wangchen Norbu (25 tahun) yang tewas setelah melakukan aksi bakar diri. (LOBSANG WANGYAL / AFP)

Hari Natal merupakan hari raya penting bagi setiap orang Barat, juga merupakan peluang bagus untuk mengeruk keuntungan bagi pebisnis retail. Meskipun krisis

hutang Eropa masih diliputi awan gelap, namun orang Jerman bakal merogoh koceknya lebih dalam untuk melewati hari Natal tahun ini. Menurut estimasi Asosiasi

Perdagangan Jerman, pasar Natal Jerman tahun ini akan memecahkan rekor mencapai 80,4 miliar euro (952 triliun rupiah), meningkat 1,5% dibandingkan 2011.

Dibandingkan dengan negara Uni Eropa lainnya, Jerman yang mengandalkan fondasi industrinya yang kokoh, masih dapat bertahan. Merosotnya angka pengangguran tidak lagi berlanjut, sebagian orang malah menjadi semakin kaya, itulah sebabnya pasar Natal mereka tentunya masih akan dijejali oleh pembeli. Padahal sebagian

negara Eropa lainnya hanya bisa mengencangkan ikat pinggang dalam melewati hari raya Natal yang akan segera tiba, seperti pengeluaran Natal untuk keluarga di Yunani

yang akan berkurang 16%, Portugal 14%, serta Spanyol dan Italia yang masing-masing akan berkurang sekitar 4%. Foto di atas adalah sebuah bola natal berwarna yang

memantulkan pemandangan pasar Natal yang unik di Koel, Jerman. (OLIVER BERG / AFP)

Menurut laporan BBC, meskipun era Shogun dan samurai Jepang memang telah lama berlalu, na-mun di negeri tersebut kini masih tersisa satu atau dua klan ninja.

Ninja Jepang yang mengabdi pada tokoh besar, kaum bangsawan feodal, dan samurai untuk melak-sanakan kegiatan spionase (mata-mata) dan pembunuhan, selalu

memberikan kesan yang misterius. Karena tugas Ninja kebanyakan

dilakukan secara misterius, sehing-ga yang tercatat dalam sejarah sa-ngat terbatas, hal inilah yang lantas membuat sejumlah produsen film Hollywood, novelis atau kartunis telah mengekspresikan imajinasi mengenai sepak terjang mereka.

Namun menurut Jinichi Kawakami yang disebut sebagai “Ninja terakhir” dari Jepang ini me-ngatakan bahwa penggambaran nin-ja yang mampu berjalan cepat di atas air atau menghilang dalam sekejap adalah hal yang tidak mungkin ter-

jadi. Walau bagaimanapun berlatih, ninja tetap saja seorang manusia.

Menurut museum ninja di Je-pang, Kawakami adalah satu-satu-nya generasi ke-21 dari aliran Nin-jutsu di Jepang yang masih hidup. Sejak berusia 6 tahun, di bawah gemblengan Ishida, ia mulai belajar Ninjutsu (ilmu ninja), dan pada usia 18 tahun ia telah menjadi pewaris.

Kawakami menjelaskan bahwa meskipun racun hasil campuran herbal yang ia pergunakan tidak bisa menyebabkan kematian, tetapi memungkinkan orang yang kera-cunan tersebut berpikir bahwa ia menderita penyakit menular.

Ninjutsu

Ninjutsu pada umumnya ditu-runkan dari mulut ke mulut, dari sang ayah ke generasi berikutnya, namun ada banyak juga ninja yang diadopsi.

Kawakami dan gurunya ber-asal dari aliran Koga. Lantaran per-nah bekerja untuk daimyo Ieyasu Tokugawa yang memiliki nama besar, sehingga alirannya sakah satu yang paling terkenal.

Bersambung ke hal 7

LI WENHUIThe Epoch Times

Jinichi Kawakami, sang “ninja terakhir”. (INTERNET)

Perayaan Natal di Jerman Bakal Lebih Ketat

BERITA RRT

TONG WENXUNThe Epoch Times

NASA Tepis Isu Ramalan Bangsa Maya:

21 Desember Bukan Hari Kiamat

NASA membantah gosip bahwa tanggal 21 Desember adalah Hari Kiamat. Nampak di foto, Planet Bumi yang menakjubkan. (NASA)

Page 2: The Epoch Times Indonesia Edisi 279

06 - 12 Desember 2012FOKUS DAN OPINI TheEpochTimes

CERMATAN DINAMIKA DUNIA2

Pertimbangan Obama jika dapat membangun suatu sistem per-

tahanan yang dapat membuat Israel merasa aman, maka akan lebih besar kemungkinan bagi Israel untuk men-

capai kesepakatan damai dengan para “musuh”nya di Timur Tengah.

Menurut angka yang dirilis militer Israel, dalam 7 hari perang, sistem Iron Dome telah berhasil men-

jatuhkan 421 buah roket yang ditembakkan oleh kelompok Hamas Gaza, tingkat keber-hasilannya mencapai 84%, hal ini sungguh mengejutkan para pengamat.

Namun menurut sebuah berita pada surat kabar Wall Street Journal, Pentagon AS pada awalnya menyimpan kekhawatir-an terhadap sistem pertahanan ini, namun Obama tetap setuju memberikan anggar-an sebesar 275 juta dolar AS (2,6 triliun rupiah) di tahun 2010 untuk mendukung proyek tersebut, yang pada akhirnya berha-sil mewujudkan sistem pertahanan ini.

Jenderal Ahli Matematika Artikel itu menyebutkan, selama ini

Pentagon menilai, sistem Iron Dome ini pasti akan gagal, dan mengusulkan pada Is-rael agar mengajukan sistem lain. Di dalam negeri Israel sendiri, proyek Iron Dome juga diragukan. Namun jenderal Israel yang me-miliki latar belakang ahli ekonomi meng-abaikan semua tentangan, setelah melang-kahi berbagai prosedur birokrasi, ia berhasil mewujudkan sistem pertahanan ini.

Diantara para musuh Israel, Hizbullah di Libanon adalah yang pertama kali menggu-nakan rudal jarak pendek untuk menyerang Israel pada 1990, kemudian pada 2001, ke-lompok Hamas dari Palestina juga mulai menggunakan roket untuk menyerang Is-rael. Pada 2004, Brigjen Daniel Gold yang bertanggung jawab melakukan riset sistem persenjataan bagi Kementerian Pertahanan Israel mulai antusias mencurahkan perhati-an pada proyek anti-rudal dan anti-roket.

Waktu itu di dalam militer hampir ti-dak ada seorang pun yang percaya sistem pertahanan anti-roket ini akan berhasil, karena roket-roket milik Palestina tersebut

tidak memiliki target tetap, apalagi mulai dari ditembakkan sampai mengenai sasaran hanya dibutuhkan waktu puluhan detik saja, ukuran roket-roket itu juga sangat kecil. Tapi Daniel Gold beserta timnya yang me-miliki latar belakang matematika, dengan segala tentangan tersebut, dan melompati prosedur birokrasi, mereka mulai melaku-kan riset untuk proyek ini.

Faktanya, sebuah laporan audit oleh Biro Audit Israel pada 2008 nyaris mem-buat Daniel Gold dituntut, dan mengaki-batkan kontroversi sengit dalam bidang sistem pertahanan roket Israel.

Hasilkan akurasi tinggi dan biaya rendah

Tuntutan pada sistem ini ekstrim tinggi: membutuhkan sebuah sistem radar yang dapat memantau wilayah Gaza 24 jam penuh, dan harus bisa mengalkulasi titik jatuhnya roket sesaat begitu ditembakkan tidak peduli seberapa kecil ukuran roket itu. Jika roket tersebut diprediksi akan membahayakan wilayah padat penduduk, maka sebuah rudal harus diluncurkan un-tuk menjatuhkan roket tersebut, dan kese-luruhan proses itu harus rampung hanya dalam tempo 15 detik.

Selain tuntutan akurasi, biaya untuk sebuah rudal penghadang harus dibatasi hanya 1/10 dari biaya rudal antar udara pada umumnya, hal ini untuk mencegah terjadinya krisis keuangan akibat pihak musuh menembakkan roket dalam jumlah besar sehingga harus menghabiskan ba-nyak rudal penghadang dengan cepat.

Tapi setelah meletus peperangan dengan Hizbullah pada 2006, rudal penghadang ro-ket ini pun menjadi misi utama pemerintah. Dalam perang selama 33 hari, pihak Hizbul-lah telah menembakkan 4.200 buah rudal ke Israel dan menewaskan 44 orang warga Is-rael. Setelah perang usai, PM Israel Olmert untuk pertama kalinya mendengar laporan mengenai Iron Dome itu.

Sulit lolos kendala keuanganPM Olmert menolak investasi pada Iron

Dome, tapi Perez yang waktu itu menjabat sebagai Menhankam Israel walaupun mi-nim pengalaman militer, Perez tetap mem-berikan dukungan penuh pada Iron Dome, serta menyiasati berbagai prosedur yang birokratis dan memberikan 10 juta dolar AS (96,2 miliar rupiah) untuk proyek ini.

Jumlah dana tersebut ternyata masih

Teknik cuci otak PKT bersifat politik yang dapat

mengendalikan pikiran orang lain, atau disebut juga hipnotis politik, atau bius politik.

Ada satu lagi ciri khas tirani PKT yakni tidak hanya murni menggunakan kekerasan semata, di saat melakukan kekerasan ma-sih ada satu lagi seperangkat tek-nik cuci otak yang diterapkan ber-samaan, inilah jaminan terpenting bertahannya rezim PKT hingga sekarang, juga merupakan hal pen-ting yang tidak dimiliki para tirani tradisional sebelumnya.

Dengan kata lain, jika di masa itu Kaisar Qin mempunyai surat kabar People’s Daily, maka keraja-annya mungkin tidak akan runtuh secepat itu. Perilaku manusia diken-dalikan oleh pikiran, begitu pikiran seseorang dikendalikan oleh orang lain, maka perilakunya juga akan dikendalikan oleh orang tersebut.

Di atas telah disinggung, ke-mampuan masyarakat normal untuk toleransi terhadap pemerintah tirani sangatlah terbatas, tapi mengapa di hadapan tirani PKT yang ibarat ne-raka ini masyarakat Tiongkok jus-tru memiliki toleransi sedemikian besar? Bahkan banyak orang yang telah dihancurkan keluarganya tapi masih saja setia pada PKT, ini sudah bukan lagi toleransi.

Karena seperangkat teknik cuci otak inilah yang telah secara total mengubah mereka, mereka sudah tidak punya lagi pikiran selayaknya manusia normal, di dalam benak mereka kebaikan-kejahatan dan keindahan-keburukan semuanya telah terbalik-balik, kacau balau. Istilah bagi PKT mereka adalah suksesor paham komunis, manusia baru sosialisme.

Teknik cuci otak ini sangat rapi dan sistematis serta up to date, metode cuci otak pun beraneka ra-gam disesuaikan dengan psikologi setiap orang yang berbeda-beda, agar rakyat yang tertindas bukan saja tidak akan menyalahkan PKT, bahkan sebaliknya tanpa disadari menjadi pelindung dan pemuja ti-rani PKT, dan dengan sendirinya akan menolak segala fakta sebenar-nya yang disodorkan bagi mereka agar dapat meraih kebebasan. Jika dikelompokkan, cuci otak dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok:

1. Memblokir fakta, mendistorsi fakta sejarah. Sejarah dan keadaan di luar negeri dideskripsikan sedemiki-an gelap dan kelam, semuanya cela dan salah, agar timbul halusinasi rasa bahagia bagi objek yang berada di bawah penjajahan tirani.

2. Memprovokasi dendam, dan memfitnah. Melemparkan semua emosi dan kebencian masyarakat pada negara-negara asing yang kuat, tradisi kerajaan, tuan tanah, atau kepada Par-tai Kuo Min Tang (Nasionalis).

3. Mempropagandakan idola dan menciptakan kewibawaan. Mengul-tuskan partai dan pemimpin partai ke meja altar layaknya dewa yang tidak

tidak boleh diremehkan, menentang partai atau melawan pemimpin partai berarti jahat dan berdosa.

4. Memusnahkan kepercayaan, mengubah manusia menjadi iblis. Yang baik difitnah sebagai jahat, yang ortodok difitnah sebagai sesat, memutar-balikkan kebaikan dan keburukan dalam sifat dasar manu-sia, membuat masyarakat berpihak pada tirani PKT.

5. Menanamkan paham-paham sesat dan pemikiran yang jahat. Membuat masyarakat senantiasa menggunakan logika premanisme PKT dalam berpikir dan melihat suatu masalah; atau berpijak pada prinsip PKT untuk mempertim-bangkan suatu masalah, hasilnya tentu saja bermanfaat bagi PKT.

6. Dimulai sejak TK, meng-ulang-ulang kebohongan. PKT telah mulai mendoktrinkan ber-bagai kebohongan pada masyara-kat, untuk menciptakan suatu dunia yang sama sekali terbalik di dalam benak rakyat Tiongkok.

7. Merekayasa konsep, menga-caukan jiwa manusia, PKT mere-kayasa berbagai konsep politik dan slogan, untuk mengacaukan hati masyarakat, agar tidak dapat mempertimbangkan suatu masalah dengan tetap. Contoh, paham kapi-talisme, proletariat, nilai sisa, tahap awal paham sosialisme, takhayul dan feodal, semua itu adalah hasil karya para sastrawan kiri PKT.

Terbatasi oleh rubrik, penulis ti-dak dapat menguraikan secara rinci teknik cuci otak ini, yang sebetulnya menyerupai sebuah istana cuci otak raksasa, dengan memberikan selapis demi selapis pencemaran terhadap

pemikiran manusia, sampai akhir-nya terkontaminasi menjadi otak paham Merah, orang-orang yang keluar dari istana ini sangat sedikit yang lolos dari bencana, hanya tingkatannya saja yang berbeda.

Banyak tirani dalam sejarah yang tidak hanya bersikap kejam di dalam negeri, juga bersikap militeristik terhadap luar, kehan-curan NAZI Jerman adalah karena melakukan invasi keluar sehingga akhirnya dimusnahkan. Seperti PKT yang begitu keji di dalam neg-eri tapi justru sangat royal terhadap asing, satu-satunya tirani yang roy-al menghamburkan uang sepertinya hanya PKT, ini juga salah satu poin penting panjang umurnya PKT.

Karena PKT adalah rezim sesat yang anti-kemanusiaan, untuk berdiri di antara masyarakat inter-nasional, maka harus mengenakan sebuah topeng yang bersahabat, tapi di balik persahabatan itu justru adalah penyusupan ekonomi dan korosi keuangan. Inilah dua sisi rezim sesat PKT, dengan menjual jerih payah rakyat dan wilayah ke-daulatan negara, serta sumber daya alam yang ada, PKT membeli peng-akuan internasional terhadapnya, ini adalah hal yang tidak dapat di-lakukan oleh Hitler pada masanya.

Ciri khas teknik menjual-diri PKT di dunia internasional adalah: menjual negara, tidak membeda-kan kaya miskin, hanya berbicara politik, selain tidak menjual rezim-nya sendiri, apa pun yang bisa di-jual akan dijualnya. Terhadap para hidung belang politik tuntutannya adalah mereka harus mengakui ke-beradaan rezim PKT, mendukung kebijakan dalam negeri dan luar negeri PKT, diam terhadap penin-dasan HAM yang dilakukan PKT, maka akan mendapatkan imbalan

materi sangat besar. Terhadap negara yang tidak ber-

moral, PKT langsung menjualnya, terhadap sejumlah negara demokra-tis PKT menjual di bawah tangan atau dengan para individu politikus menjual secara terpisah, bahkan terhadap negara lemah di sekitar Tiongkok ia sama sekali tidak pelit.

Melihat peta wilayah PKT saat ini, kita bisa mengetahui, berapa banyak wilayah kedaulatan yang telah dijual PKT (wilayah-wilayah perbatasan dengan Rusia, Mongo-lia, India, Vietnam dan lainnya), lihat betapa dalam puluhan terakhir ini berapa banyak bantuan asing yang sudah diberikan PKT, maka kita akan mengetahui berapa ba-nyak darah dan keringat rakyat yang telah dijual oleh PKT.

Bahkan pada saat program Lom-patan Besar yang menewaskan juta-an rakyat akibat kelaparan, PKT juga tidak berhenti menyumbangkan pa-ngan. Rezim sesat ini menggunakan nyawa serta darah dan keringat mi-

liaran rakyatnya untuk mendapatkan pengakuan internasional.

Hingga saat ini masih banyak rakyat Tiongkok yang terkelabui dengan bangganya bercerita betapa PKT telah membuat Tiongkok men-jadi negara besar dan kuat, selama puluhan tahun ini Tiongkok tidak pernah ditindas atau diserang. Mere-ka tidak tahu, walaupun negara-ne-gara kuat lainnya tidak menyerang Tiongkok, justru bisa mendapatkan kebaikan yang tidak akan bisa di-dapatkan walaupun dengan menye-rang, asalkan mereka berbicara be-berapa patah kata, PKT pun akan memberikan uang (transaksi bisnis) banyak bagi mereka.

Dengan mengutip istilahnya sendiri, PKT telah menjadi antek bagi negara-negara asing di Tiong-kok sendiri. Ini jugalah alasan mengapa para politikus Barat tidak menginginkan PKT runtuh, karena PKT adalah pohon berbuah uang bagi mereka. (whs)

Hingga 03 Desember 2012, orang yang mengundurkan diri dari Partai Komunis Tiongkok serta organisasi-organisasi yang terkait, sebanyak: 128.430.732

6. Membunuh rakyat kecil seba-gai peringatan kepada lainnya.

Penganiayaan terhadap Zhang Zhixin, Yu Luoke, Lin Zhao31) me-rupakan contoh-contoh yang ada.

7. Menggunakan penindasan un-tuk menyembunyikan pembunuhan

Terhadap orang-orang yang yang mempunyai pengaruh inter-nasional acapkali hanya ditindas tapi tidak dibunuh oleh PKT. Tu-juannya untuk menyembunyikan pembunuhan yang dilakukan terha-dap orang-orang yang kematiannya tidak akan menarik perhatian pub-lik. Contohnya saat menindas anti revolusioner, para jenderal tinggi KMT seperti Long Yun, Fu Zuoyi, Du Yuming dan lainnya tidak me-reka bunuh, yang dibunuh hanyalah pejabat menengah ke bawah dan prajurit KMT.

Pembunuhan yang dilakukan PKT telah berjalan dalam periode yang amat panjang, hal ini telah

membuat jiwa orang Tiongkok mengalami distorsi. Sekarang ini, di Tiongkok, banyak orang me-miliki tendensi untuk membunuh yang sangat kejam. Saat teroris me-nyerang Amerika pada 11 Septem-ber 2001, banyak orang Tiongkok di sejumlah internet RRT malah bersorak sorai. Anjuran untuk pe-rang total menggema di mana-ma-na, membuat orang jadi bergidik.

Penutup Karena blokade informasi dari

PKT, maka tidak memungkinkan bagi kita untuk mengetahui berapa tepatnya jumlah orang yang me-ninggal karena penganiayaan dari berbagai gerakan yang terjadi se-lama PKT berkuasa. Paling sedikit 60 juta orang meninggal dalam peristiwa yang disebutkan di atas. Sebagai tambahan, PKT juga mem-bunuh etnis minoritas di Xinjiang, Tibet, Mongolia dalam, Yunnan, dan

daerah lainnya; data-data bersejarah mengenai hal tersebut sulit diper-oleh. The Washington Post pernah memperkirakan bahwa jumlah kor-ban yang meninggal teraniaya oleh PKT lebih dari 80 juta jiwa. 32)

Di samping korban meninggal, lebih sulit lagi bagi kita untuk menge-tahui jumlah korban yang disiksa hingga cacat, menjadi gila, marah, depresi, ataupun takut akan me-ninggal dalam penganiayaan yang mereka derita. Perlu diketahui, kematian setiap orang, merupakan tragedi pahit yang menorehkan luka yang amat dalam dan tidak ter-lupakan bagi anggota keluarganya.

Media Jepang Yomiuri News pernah melaporkan33), kantor pusat PKT mengadakan survei sebab akibat yang ditimbulkan selama Revolusi Kebudayaan di 29 kota provinsi dan kotamadya langsung di bawah pemerintahan pusat. Hasilnya menunjukkan bahwa

Rangkaian Editorial 9 Komentar Mengenai Partai Komunis (95):

Bab VII : Sejarah Pembunuhan PKThampir 600 juta orang teraniaya dan terlibat selama pergerakan Revolusi Kebudayaan, yang meru-pakan separuh populasi penduduk Tiongkok.

Stalin pernah berkata, kematian satu manusia itu adalah suatu trage-di, dan kematian satu juta orang merupakan angka statistik semata. Saat mendengar ada yang menga-takan di Sichuan terdapat banyak korban yang mati kelaparan, Li Jingquan, mantan Sekretaris Partai di Sichuan dengan tenang berkata, “Masa dinasti apa yang tidak me-makan korban?” Mao Zedong ber-kata, “Hendak berjuang maka harus ada pengorbanan, perihal ada orang yang mati itu hal yang lumrah.” Ini adalah pandangan hidup komunis ateis. Itulah sebabnya mengapa ada 20 juta orang meninggal teraniaya selama rezim Stalin, yang merupa-kan sepuluh persen dari jumlah pen-duduk Uni Soviet. PKT membunuh sedikitnya 80 juta orang, yang merupakan hampir sepuluh persen dari keseluruhan penduduknya (pada akhir Revolusi Kebudayaan).

Khmer Merah membunuh 2 juta orang, yang juga seperempat dari jumlah populasi Kamboja saat itu. Dan penduduk Korea Utara yang menderita kelaparan diperkirakan mencapai 1 juta orang. Ini semua adalah hutang darah dari Partai Ko-munis.

Agama sesat menggunakan da-rah manusia sebagai persembah-an bagi roh jahat yang dipujanya. Sejak awal, Partai Komunis tak henti-hentinya membunuh, bahkan jika tak dapat membunuh orang di luar partai, maka orangnya sendi-ri pun jadi korban keganasannya, guna terus mengingat “pertarung-an kelas”, “konflik intern partai” dan pikiran melenceng lainnya. Korban pembunuhan bahkan bisa terdiri dari sekjen partai, marsekal, jenderal, menteri dan lain-lain, di-persembahkan di atas altar agama sesatnya. Bersambung

Catatan:[31] Yu Luoke adalah seorang yang

memperhatikan hak asasi dan memper -juangkan korban-korban yang terbunuh

oleh PKT selama Revolusi Kebudayaan. Karangan besarnya, Latar Belakang Keluarga, ditulis pada 18 Januari 1967, merupakan satu-satunya karangan ter -laris dalam sejarah dan membawa peng-aruh besar terhadap jenis karangan lain yang bertolak belakang dengan pemikir-an komunis selama masa Revolusi Ke -budayaan. Lin Zhao, seorang mahasiswi Universitas Beijing di bidang jurnalis, dikategorikan sebagai kelompok sayap kanan pada 1957 atas cara berpikirnya yang bebas dan gaya bicara yang kritis pada perkembangan komunis. Dia kemu-dian dituntut berkomplot dengan golongan demokratis dan ditangkap pada 1960. Tahun 1962, dijatuhi hukum-an 20 tahun penjara. Dia dibunuh oleh PKT pada 29 April 1968 sebagai seorang kontra revo-lusioner.

[32] Data berdasar laporan Yayasan Penelitian Laogai di http://www.laojiao.org/64/article0211.html (Mandarin).

[33] Data yang langsung dikutip dari “Sebuah surat terbuka dari Song Mei-ling kepada Liao Chengzhi” (17 Agus -tus 1982). Lihat http://www.blog.edu.cn/more.asp?name=fainter &id=16445 (Mandarin).

Terciptanya “Iron Dome” IsraelWANG HEThe Epoch Times

GU JINGThe Epoch Times

Roket-roket milik Palestina tersebut tidak memiliki target tetap, apalagi mulai dari ditembakkan sampai mengenai sasaran hanya dibutuhkan waktu puluhan detik saja, ukuran roket-roket itu juga sangat kecil.Foto: peluncuran roket kelompok Hamas untuk menghajar sasaran di wilayah Israel. (INTERNET)

Rahasia Umur Panjang PKT (2)

jauh dari cukup, sehingga Kementerian Pertahanan Israel pun meminta bantuan pada AS, namun mendapat tanggapan dingin dari pakar Pentagon yang meragu-kan kemungkinan berhasilnya proyek Iron Dome tersebut.

Untungnya akhir 2007, pemerintah Israel yang baru, mulai mendukung sistem Iron Dome, dengan memberikan dana sebesar 200 juta dolar AS (1,9 triliun rupiah). Meskipun Departemen Audit kembali menyatakan kera-guannya, namun keseluruh-an proyek terse-but mulai memperlihatkan kemajuan pesat, sejumlah staf yang telah pensiun dipeker-jakan kembali, di saat yang sama juga banyak merekrut staf berusia muda. Salah seorang desainer utama kepala rudal penghadang ro-ket ini seorang wanita berusia 25 tahun.

AS ubah sikap, Iron Dome berhasilDalam suatu uji coba pada 2009, proto-

tipe Iron Dome telah berhasil menjatuhkan sebuah roket. Dan setelah Obama menja-bat, AS pun mulai mengubah sikapnya ter-hadap proyek ini.

Pada 2009, saat terjadi pertentangan an-tara Obama dengan PM Israel Netanyahu terkait masalah pemukiman Israel, AS men-gusulkan agar mendukung sistem Iron Dome, di antaranya dengan alasan memperbaiki hubungan kedua negara. Pentagon kembali menilai sistem Iron Dome dan mengemuka-kan kesimpulan yang positif. Akhirnya AS pun meloloskan bantuan dana sebesar 300 juta dolar AS (2,89 triliun rupiah).

Pada 2011, Iron Dome pun mulai digu-nakan dan pada 7 April untuk pertama ka-linya berhasil menjatuhkan rudal Palestina, lalu 3 hari berikutnya berhasil menjatuhkan 8 rudal lagi. Namun tersohornya sistem per-tahanan ini adalah pada bulan ini saat Israel bentrok dengan militan Hamas di Gaza, sistem ini berhasil menurunkan secara dras-tis jumlah korban yang jatuh di pihak Israel, juga menurunkan tekanan bagi pemerintah untuk mengerahkan pasukan darat. (sud)

Karikatur tentang cuci otak. (INTERNET)

Page 3: The Epoch Times Indonesia Edisi 279

06 - 12 Desember 2012KEHIDUPANTheEpochTimes

CERMATAN DINAMIKA DUNIA3

Pandangan Sejati Tentang Peradaban dan Kehidupan Manusia (6)

Ilmuwan memperkirakan, di dalam tengkorak kristal terdapat

efek pantul dari lensa yang kompleks, teknologi modern kita juga masih sulit

mencapai taraf demikian..

3. Tengkorak kristal dan peradaban Maya yang misterius

Pada 1927, di dalam sebuah kuil Maya di Honduras, Amerika Tengah, telah dite-mukan sebuah tengkorak Kristal. Diper-kirakan temuan ini peninggalan dari masa peradaban Suku Maya. Terbuat dari Kristal transparan dengan tingkat kemurnian sa-ngat tinggi. Besarnya sama dengan bentuk tengkorak manusia.

Tengkorak Kristal tersebut sama sekali tidak meninggalkan bekas penggunaan alat, benar-benar diukir dari sebuah kristal utuh. Derajat kekerasan Kristal sekitar-7. Menggunakan pisau biasa tidak mungkin tidak meninggalkan bekas pahatan pada kristal.

Ketika lubang hidungnya disinari de-ngan laser, seluruh tengkorak menjadi bercahaya. Para ilmuwan memperkirakan internal tengkorak mempunyai efek pantul dari lensa yang kompleks. Teknologi mo-dern kita juga masih sulit mencapai taraf demikian.

Pada Oktober 2001, misteri Maya me-nyebar ke Kota Shanghai. Museum Shang-

hai mengadakan pameran selama 3 bulan dengan memamerkan 100 buah benda mur-ni peninggalan peradaban Maya.

Pada 1839, seorang warga AS bernama John Stephens, pertama kali menemukan peninggalan dari peradaban purba Maya di hutan tropis Honduras. Sejak itu, de-ngan penelitian arkeolog manca negara yang semakin mendalam, peradaban Maya telah semakin mengejutkan dunia. Benda peninggalan yang dipamerkan tersebut telah memperlihatkan kejayaan yang dicip-takan oleh bangsa Maya:

(1) Paling awal menggunakan angka

“0”: Setidaknya pada abad 4 SM bangsa Maya telah menguasai konsep hitungan “0”. Suku ini merupakan bangsa yang pa-ling awal menciptakan dan menggunakan angka “0”. Dibandingkan bangsa Tiong-hoa, masih lebih awal 800 - 1.000 tahun, dan tulisan angka tersebut juga memiliki keistimewaan tersendiri.

(2) Penanggalan yang paling akurat pada zaman kuno: Perhitungan bangsa Maya tentang tahun bumi adalah 365,2420 hari. Hanya selisih 0.0002 hari dengan per-hitungan manusia modern. Dengan kata lain hanya selisih 1 hari dalam 5.000 tahun,

Perhitungan mereka tentang tahun Venus adalah 584 hari. Dibandingkan tahun Ve-nus perhitungan modern, dalam 50 tahun hanya selisih 7 detik.

(3) Piktograf yang paling indah dan kompleks: Tingkat perkembangan Pikto-graf (tulisan menyerupai gambar) Maya hampir sama dengan Piktograf Tiongkok, namun kumpulan simbolnya jauh lebih ru-mit daripada huruf Tionghoa.

Hingga kini masih belum ditemukan terobosan untuk dapat menginterpretasi-kannya secara keseluruhan. Huruf Maya telah muncul sebelum abad ke-3 SM,

merupakan Piktograf yang terbentuk dari 800 simbol dan gambar, perbendaharaan katanya mencapai 30 ribu buah.

Selain itu, pada relief sarkofagus (peti mayat dari batu) “Palenque” terlihat seorang pemuda mengenakan hiasan kepala yang sangat menarik. Akan tetapi pakaian yang dikenakan sama sekali berbeda dengan bangsa Maya saat itu, pemuda tersebut digambarkan sedang mengendarai sebuah roket untuk satu penumpang. (tys)

Bersambung minggu depan

Menurut penelitian Akademi Ilmu Sosial di Amerika Serikat ter-hadap 200 keluarga. Di awal masa

puber, sekitar 12-15 tahun, anak cend-erung lebih suka menghabiskan waktu bersama keluarga. Setelah berusia 15 tahun, waktu mereka bersama kelu-arga berangsur-angsur mulai

berkurang.

Penelitian menemukan, semakin ba-nyak waktu yang diluangkan seorang anak bersama ayahnya, sangat meng-

untungkan sekali bagi pengembangan emo-sional dan kepribadian anak tersebut. Se-makin lama waktu anak bersama ayahnya, semakin membuat anak tersebut memben-tuk kepribadian yang baik. Semakin ban-yak aktivitas sosial yang dia ikuti bersama ayahnya, semakin membuat anak tersebut memiliki kemampuan bergaul yang baik.

Laporan CNN mengutip pembicaraan Susan McHale, Direktur Institut Peneli-tian: “Pandangan anak remaja yang selalu senang mengurung diri di dalam kamar atau selalu senang bermain dengan teman-temannya itu sudah terlalu kuno. Penelitian kami menemukan, anak-anak yang baru masuk masa puber masih tetap senang ber-sama orang tuanya, dan semakin panjang waktu ayah mendampingi mereka, sema-kin bermanfaat terhadap pembentukan jiwa yang sehat dan kemampuan mereka ber-gaul di kemudian hari.”

Sebelumnya, ada banyak penelitian yang menunjukkan, anak-anak yang lebih banyak bersama dengan keluarga bisa mem-bentuk karakter dan jiwa yang lebih baik. Kesempatan mereka melakukan tindakan kurang baik juga akan berkurang. Ketika mereka menerima tekanan yang datang dari teman-teman mereka, juga tidak akan mu-dah menghindar atau berkompromi.

Laporan penelitian ini menyatakan, seorang anak sejak lahir hingga berusia 12 tahun, waktu mereka bersama dengan orang tua dan mengikuti kegiatan bersama akan menurun seiring dengan bertambah-nya usia mereka. Tetapi kebutuhan anak untuk bersama orang tua menunjukkan kecenderungan meningkat. Hingga anak tersebut berusia 15 tahun, kebutuhan terse-but baru mulai berkurang.

Penelitian menemukan, orang tua yang memiliki anak berusia 8 - 15 tahun, akan menghabiskan waktu sekitar 7 - 8 jam seminggu untuk bermain dengan anak me-reka. Sang ibu akan menghabiskan waktu bersama anak sulungnya sekitar 1 jam 15 menit setiap minggu, lebih dari 1,5 jam un-tuk bersama anak kedua mereka. Sedang-kan kebersamaan ayah dengan kedua anak tersebut, masing-masing sekitar 1 jam.

Waktu orang tua menemani anak sulung mereka lebih banyak dibanding menemani anak kedua, hal ini mungkin dikarenakan pengalaman mereka pada saat mendidik anak sulungnya bisa digunakan lebih baik pada anak kedua, maka dari itu mereka bisa lebih santai dalam hal mempertahankan hubungan baik mereka dengan anak kedua.

Penelitian juga menemukan, jika kelu-arga tersebut mempunyai seorang anak la-ki-laki dan seorang anak perempuan, maka orang tua mereka akan menghabiskan

waktu yang lebih lama menemani mereka daripada keluarga yang memiliki dua anak bergender sama.

Banyak menghabiskan waktu bersama ayah membantu pengembangan pribadi dan kemampuan bergaul anak

Dibandingkan efek yang dikembang-kan ketika ayah menghabiskan waktu ber-sama anaknya, pengaruh yang dikembang-kan oleh seorang ibu pada bidang ini tidak terlalu tampak. Tim peneliti mengatakan: “Di dalam keluarga yang mempunyai dua orang anak, peran seorang ibu yang di definisikan dan dimanifestasikan sebagai pelindung dan pengurus. Karena itu ketika dia bersama si anak, anak itu tidak mera-sakan dengan jelas kemunculan ibunya.”

Penelitian juga menemukan, menam-bah waktu bersama dengan ayah juga bisa

membuat anak tersebut ‘timbul nilai yang lebih tinggi atas dirinya sendiri dan rasa menyetujui. Ini disebabkan ketika ayah bersama mereka, acapkali tidak terpenga-ruh oleh gangguan dari luar, mencurahkan perhatian sepenuhnya pada diri anak.”

Selain itu, ketika seorang ayah mene-mani anaknya, kebanyakan akan bersenda gurau dan bermain dengan anak, sehingga timbul perasaan yang lebih intim antara ayah dan anak. Ketika seorang ibu bersama dengan anaknya, dia menampakkan santai, sedangkan seorang ayah lebih mirip seperti kerja sama antar sesama karyawan. Hal ini penting sekali bagi kemampuan sosial anak di masa puber.

Dalam penelitian, diluar dugaan mene-mukan, seorang ayah ketika bersama anak-nya, lebih mudah terpengaruh oleh karak-

ter anaknya daripada seorang ibu. Ketika seorang ayah berinteraksi dengan anaknya, malah terpengaruh oleh anaknya, sehingga menjadikan dirinya lebih memiliki sifat kekanak-kanakan; Bersamaan, anak itu se-cara tidak disengaja berubah menjadi lebih matang dan berpengalaman, membangun kemampuan sosial dirinya sendiri.

Para peneliti mengatakan, laporan ini walaupun menunjukkan peran pen-ting seorang ayah dalam interaksi dengan anaknya, tetapi tidak beranggapan bahwa peran dari seorang ibu itu tidaklah penting.

Laporan itu hanya mengatakan penga-ruh seorang ayah dan seorang ibu terhadap pertumbuhan anak mereka, dimanifestasi-kan pada bidang yang berbeda. Misalkan, hasil penelitian sebelumnya telah me-nyatakan, anak yang sering bersama ibu-nya, tidak mudah merasa putus asa atau gagal. Dalam hal ini, peran ayah menjadi sangat terbatas sekali.

Penelitian ini ditujukan kepada kelu-arga yang mempunyai dua anak dan kedua orang tua mereka masih utuh, serta leluhur dari keluarga-keluarga tersebut semuanya berasal dari negara Eropa, termasuk ke-luarga menengah atau pegawai berstatus manager. Mereka tinggal di kota atau desa di Amerika Serikat.

Para peneliti mengatakan, mereka ma-sih belum bisa memastikan apakah hasil dari penelitian mereka juga sesuai jika diterapkan pada bangsa lain dengan latar belakang keluarga yang berbeda. Anggota peneliti itu juga mengatakan, mengumpul-kan penelitian dari keluarga-keluarga yang mereka tentukan ini sangat menghabiskan waktu dan tenaga. Setelah dilakukan pene-litian selama 7 tahun, akhirnya baru mem-buahkan hasil. (lin)

The Epoch Times

KIRI: Tengkorak Kristal Suku Maya. KANAN: Relief terkenal pada sarkofagus Palenque. (INTERNET)

ZHANG JUN YIThe Epoch Times

Sore hari, seorang teman men-jemput saya untuk pergi ke

rumahnya...

Begitu membuka pintu mobil, terlihat di atas jok mobil depan terdapat satu dah-an besar buah ceri. Di antara dedaunan

ceri yang hijau dan tebal, dihiasi oleh bintik-bintik merah buah ceri, terlihat seperti karya seni. Karena itu, saya pindah duduk di bangku belakang, dan menanyakan kepada teman saya, mengapa ada buah ceri itu.

Ternyata, tadi sore teman saya meng-ajak anaknya pergi jalan-jalan di pinggir kota. Sewaktu pulang ke rumah melewati jalanan yang agak sepi. Ketika sampai di belokan jalan itu, dia memperlambat kecepatan mobil, men-

dadak dia mendengar teriakan dari seberang jalan. Seorang pekerja bertanya kepadanya: “Apakah Anda mau ini?” Lalu dia memarkirkan mobilnya.

Setelah itu, teman saya menanyakan apa yang ia tawarkan. Pekerja itu menjawab buah ceri liar, selagi masih berbincang-bincang, pekerja itu su-dah memetik tangkai ceri liar itu dan diberikan kepada anak teman saya. Teman saya tidak bisa memastikan apakah hal itu termasuk suatu tran-saksi, dia lalu bertanya: “Kalau begitu apakah ceri liar ini diberikan cuma-cuma atau dijual?

Pekerja itu menjawab: “Boleh cuma-cuma juga boleh dijual.”

Saat itu, beberapa rekan pekerja itu melihat dalam mobil duduk seorang anak kecil, mereka lantas berkata kepada pekerja itu: “Berikan saja kepada anak itu.” Demikianlah, dengan riang te-man saya membawa setangkai besar dahan yang banyak terdapat buah ceri merah. Tentunya, dia

juga tidak lupa meninggalkan sederetan ucapan terima kasihnya kepada beberapa pekerja yang baik itu.

Sambil menikmati ceri liar milik teman saya ini, sambil menerka-nerka apa motif para pe-kerja itu, mengapa mereka memberikan ceri liar kepada orang yang tidak mereka kenal? Teman saya dengan tertawa memberitahu saya, bahwa dia juga menerka-nerka lama sekali, akhirnya dia baru mengerti. Tidak semua manusia ber-buat sesuatu mengandung tujuan tertentu, seper-ti yang terjadi hari ini. Orang yang memberikan ceri liar mungkin dia hanya berpikiran ingin memberikan saja. Mungkin merasa orang kota pasti jarang melihat buah ini, tidak ada pemikir-an yang lain.

Saya menganggukkan kepala, membenarkan perkataan teman saya ini masuk akal. Manusia sudah terbiasa melindungi diri sendiri, tetapi hati yang waspada tersebut kebanyakan tidak diperlukan. Banyak hal yang terjadi karena se-dikit demi sedikit, tidak ada orang yang sengaja merencanakan atau mengambil keuntungan dari situ. Tepat seperti setangkai dahan buah ceri liar ini, asalnya dia tumbuh dengan tenang di sebuah sudut yang tidak diketahui oleh orang.

Ceri liar itu ditemukan oleh para pekerja, lalu mereka memetiknya. Kemudian dia berte-mu dengan teman saya di pinggir jalan, sambil lalu diberikan kepada orang. Semua kejadian be-gitu alami, tidak ada orang yang dengan sengaja merencanakannya, maka itu buat apa kita meng-habiskan tenaga pikiran untuk waspada. (lin)

JASMINEThe Epoch Times

Peran Ayah Dapat Membantu Pergaulan Sosial Anak

Buah Ceri Liar

Peradaban Tinggi Suku Maya Lampaui Peradaban Modern

Rasa Syukur

Seorang hartawan mem-bawa anaknya keluar kota.

Di tengah perjalanan, mereka terpaksa menginap semalam di rumah seorang petani miskin. Si hartawan ingin anaknya bisa mera-sakan kehidupan orang

miskin.

Saat dalam perjalanan pu-lang, sang ayah bertanya, “Anakku, apakah engkau

senang dengan perjalanan kali ini?”

“Sangat senang, Ayah!”“Sekarang engkau tentu su-

dah mengerti apa itu miskin?”

“Benar, anjing di rumah kita hanya seekor, anjing di rumah mereka ada empat ekor. Di sam-ping rumah kita hanya ada se-buah kolam renang, di samping rumah mereka ada sebuah sungai yang tidak terlihat dasarnya. Di dalam taman kita banyak berjajar lampu taman, sedangkan mereka memiliki seluruh bintang di la-ngit. Dari rumah kita, saat me-mandang keluar dari teras dapat melihat seluruh kebun, di rumah mereka sekilas memandang ter-lihat hamparan hijau yang tak terbatas..

Sang ayah tertegun tidak bisa mengucapkan apapun.

“Terima kasih Ayah, engkau telah mengajari saya untuk me-nyadari betapa miskinnya saya!” (hui)

Erabaru

Page 4: The Epoch Times Indonesia Edisi 279

06 - 12 Desember 2012

TheEpochTimesCERMATAN DINAMIKA DUNIAKESEHATAN4

Peregangan ini sangat bagus untuk menemani latihan beberapa pekan lalu, gerakan kaki melingkar melatih panggul. Saya pikir beberapa minggu ini, Anda telah berlatih gerakan kaki melingkar (Epoch Times edisi 276) dengan rajin, sehingga peregangan ini datang tepat pada waktunya.

Selalu ada beberapa cara yang berbeda untuk meregangkan satu area tertentu dari tubuh

Anda. Posisi peregangan yang ber-beda akan beresonansi dengan orang yang berbeda. Saya merasa pere-gangan ini merupakan peregangan yang mendalam dan sangat bagus untuk melatih otot glute medius dan rotator eksternal pinggul lainnya.

Memulai

Duduklah dengan kedua kaki Anda lurus di depan tubuh. Silang-kan pergelangan kaki kanan diatas lutut kiri. Lutut kanan Anda akan menekuk dan mengarah ke sam-ping.

Tekuk lutut kiri mengarah ke tubuh Anda. Pose ini mengarahkan Anda ke dalam posisi seperti di dalam foto. Letakkan tangan Anda di belakang pinggul.

Meningkatkan Intensitas

Untuk meningkatkan intensitas

peregangan, geser pantat Anda se-dikit lebih mendekat dengan kaki kiri, dan sandarkan dada Anda lebih dekat ke tulang kering kaki kanan. Dengan memadatkan tubuh, Anda akan merasakan peregangan yang lebih besar di sekitar bagian luar, paha pinggul, dan pantat.

Tips

Hindari menekuk bahu terlalu banyak, untuk melatih agar dada Anda menjadi sebidang mungkin dan tidak terjebak dalam sikap tu-buh yang buruk.

Penting untuk bernapas dalam waktu yang lama serta menghirup dan menghelas nafas dalam-dalam saat melakukan peregangan ini maupun peregangan apapun. De-ngan menjaga aliran oksigen yang masuk ke tubuh, akan memung-kinkan otot-otot yang ketat untuk rilaks, dan tubuh Anda akan jauh lebih mampu menghadapi perasaan ketegangan dibandingkan jika Anda tidak fokus pada napas Anda.

Tahan peregangan pada setiap sisi antara 30 detik dan 1 menit. Kemudian ulangi lagi pada kedua sisi. (bri)

Wanita dengan wajah cantik bercahaya pada dasarnya memiliki kecantikan dari

dalam yang terpancar keluar, tanpa memoles dengan riasan pun wajah sudah terlihat cemerlang. Namun, bagaimana caranya agar dapat mem-pertahankan kecantikan yang berca-haya ini? Hal ini mencakup banyak segi. Dari sisi internal perlu meregu-lasi sekresi kelenjar-kelenjar en-dokrin, sedangkan dari sisi luar perlu melakukan perawatan kulit dengan baik. Keduanya bisa didapatkan me-lalui beberapa jenis makanan.

Daun teh melindungi tubuh terhadap radiasi

Di Tiongkok, budaya teh telah me-miliki sejarah beberapa ribu tahun. Demikian juga di Inggris, teh mendapat-kan kehormatan dengan julukannya se-bagai cairan kesehatan, minuman jiwa.

Teh mengandung polifenol yang merupakan antioksidan kuat yang dapat meningkatkan aktivitas fisio-logis, membersihkan sampah radikal bebas, dapat memblokir terbentuknya amina nitrit dan berbagai zat karsino-genik lainnya dalam tubuh. Dia juga dapat menyerap zat radioaktif untuk mencegah terjadinya dampak radiasi, sehingga dapat berfungsi melindungi kulit kaum wanita. Mencuci muka de-ngan daun teh dapat menghapus mi-nyak wajah, mengecilkan pori-pori dan memperlambat penuaan pada kulit.

Tips: orang yang kurang nyenyak tidur dan fungsi pencernaan kurang baik, sebaiknya menggunakannya dengan hati-hati.

Buah anggur merupakan antioksidan

Buah anggur kaya akan vitamin, mineral, dan flavonoid. Flavonoid merupakan antioksidan yang ampuh, dapat menghambat penuaan dan dapat pula membersihkan tubuh dari radikal bebas.

Di samping itu, anggur juga me-ngandung unsur anti-kanker (resvera-trol) yang dapat mencegah sel-sel se-hat berubah menjadi sel-sel kanker dan menghambat penyebaran sel-sel kan-ker. Tidak hanya daging anggur sangat bermanfaat bagi kaum wanita, kulit maupun biji anggur juga sangat ber-manfaat. Biji anggur kaya akan antho-cyanin, memiliki efek antioksidasi 18 kali lebih tinggi dari vitamin C, dapat dikatakan merupakan raja antioksidan.

Tips: Kandungan nutrisi yang sa-ngat besar berada pada kulitnya, bagi kaum wanita paling baik memakan

anggur bersama kulitnya.

Kedelai dapat mengatur estrogen (hormon pada wanita)

Komponen utama kedelai adalah protein, bagi para vegetarian pada khususnya, dia merupakan sumber protein. Mereka mengandung asam amino esensial tubuh manusia, dan sangat baik bagi perbaikan dan rege-nerasi pada pertumbuhan otot, kulit, rambut dan kuku.

Studi menemukan jika kandungan estrogen dalam kedelai memainkan peran penting dalam pengobatan dan pencegahan kanker payudara. Jika mengonsumsi 1 cangkir susu dan 500 gr ikan setiap hari, dapat memelihara keseimbangan estrogen dalam tubuh.

Tips: Terlalu banyak mengonsum-sinya akan sulit untuk dicerna, bahkan dapat menyebabkan diare.

Tomat dapat menghambat penuaan

Penelitian para ahli gizi menun-jukkan, dengan mengonsumsi 50 - 100 gr tomat segar setiap hari dapat memenuhi kebutuhan beberapa vita-min dan mineral tubuh manusia.

Mengonsumsi tomat segar dapat melengkapi vitamin C. Bila dimakan setelah dimasak, kandungan lycopene dan antioksidan lainnya akan meningkat tajam, akan berfungsi untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan mempu-nyai efek menghambat penuaan.

Tips: Dimakan sebelum dan sesu-dah dimasak, nutrisi yang diserap ber-beda.

Cuka dapat meningkatkan vitalitas kulit tubuh

Nilai pH (derajat nilai pH larutan) cuka adalah 1,5-2,0. Nilai ini sangat dekat dengan pH asam lambung ma-nusia, yakni 1,3-1,8, sehingga dapat memelihara fungsi pencernaan. Rasa asam pada cuka dapat mempercepat sekresi air liur, dan mempercepat pencernaan.

Asam asetat dan asam sitrat mam-pu meresap dalam makanan serta me-miliki kemampuan bakterisida yang kuat. Sebuah riset yang meneliti kon-sumsi makanan yang bersifat asam menunjukkan bahwa cuka mengan-dung asam amino yang agak tinggi, membantu mengekang efek penuaan, dan mencegah berbagai penyakit yang berkaitan dengan usia tua. Mencuci muka atau mandi dengan air yang dibubuhi cuka, dapat melembutkan kulit dan meningkatkan vitalitas kulit.

Tips: Bagi penderita alergi dan

tekanan darah rendah pergunakanlah dengan hati-hati.

Jamur dapat mengatur sistem kekebalan tubuh

Jamur memiliki kandungan pro-tein tinggi, tanpa kolesterol, tanpa zat pati, rendah lemak, rendah kadar gula, serta berserat tinggi. Hampir semua karakteristik yang bagus dari makan-an terkonsentrasi pada jamur makan-an. Dia dapat meningkatkan imunitas, meningkatkan daya tahan terhadap ra-diasi, dan menghambat penuaan.

Jamur mengandung selenium, yang dianggap sebagai “produk dewa” bagi kecantikan. Substansi ini dapat meningkatkan metabolisme kulit, menghambat penuaan, dan mencegah timbulnya keriput. Para ahli medis na-turopati menunjukkan bahwa jamur adalah stimulan sistem kekebalan tu-buh dan regulator sistem kekebalan tubuh yang kuat.

Tips: Hati-hati dalam membeda-kan jamur yang mengandung racun.

Jahe dapat mengurangi pengendapan pigmen

Jahe kaya akan protein, vitamin, karotenoid, kalsium, zat besi, fosfor dan lain-lain. Kandungan gingerol dalam jahe setelah memasuki tubuh, memiliki dampak antioksidan yang kuat, dapat mencegah atau mengu-rangi pengendapan lipofuscin dan mencegah plak penuaan. Jahe juga dapat menghambat aktivitas sel kan-ker. Minum teh jahe juga dapat me-nyembuhkan flu ringan.

Tips: Jangan mengonsumsi terlalu banyak dalam sekali makan.

Nasi dapat mencegah kulit menjadi kering

Kandungan yang kaya akan vita-min A, E, B, asam amino, dan asam klorida pada nasi, dapat mencegah kulit menjadi kering secara efektif, mencegah penuaan kulit, bahkan dapat mencegah pengendapan pigmen.

Beras pecah kulit juga merupakan sumber utama vitamin B, merupakan makanan penting untuk pencegahan beri-beri dan pembasmi radang mulut. Sup beras pecah kulit dapat merang-sang sekresi asam lambung, dapat membantu pencernaan serta mening-katkan daya serap terhadap lemak.

Tips: Jangan mengonsumsi terlalu banyak karena akan sulit dicerna. (pur)

Kudzu atau Pueraria Lobata merupakan tanaman yang termasuk dalam famili Le-

guminocae (kacang-kacangan). Tanaman ini berkembang dengan sangat cepat di wilayah selatan Amerika. Penduduk Amerika ba-gian selatan yang menenun keran-jang dari tanaman kudzu, sekawan-an kambing dan sapi, bahkan her-bisida tidak akan mampu bersaing dengan pertumbuhannya yang mampu menutupi peralatan per-tanian dan bangunan kecil hanya dalam satu musim jika dibiarkan tumbuh liar. Kecepatan tumbuhnya setidaknya 30 cm setiap minggu.

Hanya mengenal tanaman kud-zu dari pemandangan berhektar-hektar yang saya lihat saat beper-gian dengan kereta api ke daerah Amerika bagian selatan, saya terke-jut mendengar seorang teman dekat mengatakan ia lebih memilih be-

berapa botol tablet kudzu daripada menghisap rokok elektronik untuk mengurangi merokoknya.

Dia mengatakan, saat berjalan-jalan ke toko suplemen baru di dekat rumahnya, dia menemukan sebuah botol yang mencantumkan label “untuk mengobati ketagihan.” Itu adalah tablet kudzu. Saat men-coba meminumnya tiga kali sehari, ia mendapatkan dirinya telah lupa untuk merokok.

Meskipun belum ada studi yang khusus meneliti hubungan antara merokok dan kudzu, peneliti sema-kin mendekati penjelasan tentang mekanisme keberhasilan kudzu dalam meredakan kecanduan mero-kok. Ini berkaitan dengan puerarin, komponen utama yang terkandung dalam kudzu. Puerarin mengham-bat substansi di otak yang ingin mendapatkan rangsangan dari situs reseptor yang biasa menyuplainya, sehingga mengurangi keinginan merokok.

Studi pada pencandu alkohol menunjukkan mekanisme yang

sama sekali berbeda. Kudzu meng-hilangkan produk beracun sampingan dampak dari alkohol di dalam liver. Obat untuk menyembuhkan kondisi mabuk yang telah dikenal masyara-kat Tiongkok selama ratusan tahun ini dijelaskan oleh mekanisme tersebut.

Meskipun mengakui efek posi-tif dari kudzu dan puerarin, namun peneliti tidak yakin mengapa mere-ka memiliki efek ini.

Pada 1998, sebuah studi Har-vard meneliti hamster yang mabuk akibat minum setara dengan orang yang ketagihan minum lima gelas anggur sehari. Setelah diberi kud-zu melalui suntikan, mereka lebih suka minum air.

Studi lain dilakukan pada ta-hun 2005 di afiliasi Harvard Medi-cal School, McLean Hospital, pada peminum di pesta minuman keras. Empat belas peminum berat (yang minum tiga atau empat gelas bir dalam satu waktu) masuk dalam studi. Laboratorium ini diatur seper-ti ruang tamu, dengan kulkas berisi minuman favorit bagi semua orang.

Tujuh subyek studi diberi ekstrak kudzu berbentuk pil se-tiap hari selama seminggu. Tujuh subjek studi lainnya diberikan plasebo (pengobatan yang tidak berdampak atau penanganan palsu yang bertujuan untuk mengontrol efek dari pengharapan). Pada akhir

minggu, mereka semua diminta untuk minum bir. Kelompok yang mendapatkan pil kudzu minum sekitar setengah dari jumlah yang biasa mereka minum, 1,8 bir. Se-tiap tegukan ditelan dengan volume lebih kecil dan membutuhkan wak-tu yang lebih lama untuk meminum setiap botol.

Kelompok plasebo minum se-

suai 3,5 bir yang biasa mereka mi-num. Minggu berikutnya, kedua kelompok dibalik. Kelompok yang mendapatkan plasebo diberi kudzu selama seminggu. Sekali lagi, mer-eka yang meminum kudzu minum setengah dari jumlah bir yang biasa mereka minum, kecuali untuk satu orang yang tampaknya tidak terpen-garuh oleh kudzu.

Berkebalikan dengan penampil-an fisiknya, efek penyembuhan tanaman ini cukup meredakan. Ke-biasaan merokok teman saya tidak dapat berhenti sama sekali tetapi menurun dari hampir satu bungkus sehari menjadi tiga sampai lima batang sehari. Para peminum, ter-masuk hamster, berkurang hanya setengahnya.

Suplemen kudzu online diketa-hui tidak bekerja kecuali mengan-dung ekstrak kudzu 30 sampai 40 persen. Untuk pil dengan kandung-an sejumlah ini, disarankan untuk mengonsumsi masing-masing dua pil tiga kali sehari. Kebanyakan suplemen yang diuji hanya me-ngandung 1 persen dan dikatakan mampu bekerja. Karena seseorang harus mengonsumsi begitu banyak dengan begitu banyak kandungan bahan hingga membuat orang tidak ingin meminumnya lagi.

Bangsa Asia telah memanfaat-kan kudzu dalam bidang peng-obatan selama ratusan tahun. Rakyat Tiongkok mengenalnya se-bagai “gen gen.” Tanaman ini juga mendapatkan kehormatan masuk sebagai salah satu dari 50 daftar tanaman herbal dalam “Kitab Shen Nong,” (kumpulan tanaman her-bal kuno) pada masa Dinasti Han Barat, dari 206 SM – 9 M. Tanaman ini biasa digunakan untuk menga-tasi pecandu alkohol dan penyakit yang diakibatkannya. Mulai dari mabuk hingga penyakit lainnya yang memengaruhi setiap organ dan sistem dalam tubuh.

Di Jepang, tanaman ini dikenal dengan sebutan “kuzu” dan memi-liki banyak kegunaan baik sebagai makanan maupun dalam industri tekstil serta sebagai tanaman obat. (feb)

Kudzu Redakan Ketagihan

Berbalikan dengan penampilan fisiknya, efek penyembuhan tanaman ini cukup meredakan. (BENJAMIN MILLER/FREE PHOTOS.BIZ SAHAM)

LOUISE MCCOYThe Epoch Times

Seated Glute Stretch

EMMA-KATE STAMPTON

Peregangan seated glute stretch meru-pakan peregangan yang bagus untuk otot gluteus medius dan otot pemutar lainnya di pinggul. (JOCELYN BONG)

Kitab Intern Kaisar Kuning adalah buku Peng-obatan Tradisional Tiongkok (PTT) tertua dan memiliki pengaruh terbesar dalam pe-

ngukuhan dasar teori pengobatan tradisional Tiong-kok yang masih eksis hingga saat ini. Seluruh isi Kitab Intern Kaisar Kuning yang berjumlah 162 bab ini, ditilik dari sudut manapun, hanya memuat puluhan resep pengobatan yang sederhana. Keba-nyakan hanya berupa metode pengobatan akupunk-tur tingkat dasar. Mengapa demikian?

Coba kita kupas masalah orang zaman kuno mengonsumsi obat yang tercatat dalam Kitab In-tern Kaisar Kuning.

Kitab Intern Kaisar Kuning mencatat, orang suci zaman kuno telah menciptakan obat-obatan untuk mengatasi penyakit yang berat. Akan tetapi orang–orang pada masa itu tidak bergantung de-ngan obat untuk menyembuhkan penyakitnya. Pada pertengahan zaman kuno, orang-orang ter-paksa menggunakan obat untuk menyembuhkan penyakit, namun setelah mengonsumsinya, penya-kit akan sembuh dengan cepat. Pada zaman ma-nusia modern, setelah mengonsumsi obat, penyakit tidak kunjung sembuh, apa penyebabnya? Di zaman modern ini, manusia dikelilingi lebih banyak rumah sakit dan peralatan yang lebih canggih, akan tetapi lebih banyak penyakit yang tidak dapat disembuh-kan, mengapa bisa terjadi?

Diceritakan dalam Kitab Internal Kaisar Ku-ning, Bab-14 Suwen, orang zaman kuno belum tentu mengonsumsi obat ketika menderita penya-kit. Mereka membuat obat cair dengan cara mere-bus ramuan obat. Membuat obat arak dengan me-rendam ramuan obat. Arak terbuat dari beras.

Beras mengandung kalori cukup tinggi. Setelah diragi menjadi arak, muncul rasa manis dan memi-liki kalori yang sangat tinggi. Menurut teori peng-obatan tradisional Tiongkok, rasa manis bersifat “menguatkan”, sehingga sangat bagus untuk tonik.

Dalam Kitab Internal Kaisar Kuning juga dijelaskan, orang suci zaman dahulu setelah mem-buat obat cair atau obat arak, tidak dipergunakan untuk dirinya sendiri melainkan untuk persediaan menolong orang lain yang sakit. Pada pertengahan zaman kuno, orang yang sakit perlu mengguna-kan obat-obatan. Dalam buku dijelaskan mengapa orang-orang zaman kuno tidak mengonsumsi obat, namun pada pertengahan zaman kuno perlu me-ngonsumsi obat. Jika direnungkan, hal ini dapat memberi inspirasi pada masyarakat masa kini tentang “penyembuhan dengan obat” yang sudah menjadi konsep umum.

“Orang suci” adalah orang yang dapat melak-sanakan dengan baik etika moral. Sebagian besar adalah orang yang melakukan latihan kultivasi dan menjalankan ajaran Tao. Oleh karena itu tubuhnya menjadi sehat, dapat hidup dengan sehat tanpa mengonsumsi obat.

Orang suci demi bersimpati kepada rakyatnya, menciptakan obat cair maupun obat arak untuk menolongnya. Obat dipersiapkan ketika ada orang yang menderita penyakit, untuk membantu menye-

lamatkan jiwanya.Namun orang pada masa itu jarang sakit. Me-

ngapa? Orang pada masa itu sering hidup bersama “orang suci.” Orang suci tentu dapat mengajarkan kepada mereka bagaimana dapat memelihara kese-hatan dengan baik, bagaimana melakukan olah-raga yang cukup, bagaimana tidur dengan baik, berpakaian dengan baik, makan secukupnya, dan lain sebagainya. Orang-orang pada masa itu sa-ngat mematuhi perkataan orang suci. Mereka tidak menderita penyakit sehingga tidak perlu mengon-sumsi obat, maka dikatakan obat dibuat hanya un-tuk persiapan, tidak untuk diri sendiri.

Ketika sampai pada pertengahan zaman kuno, orang-orang tidak lagi begitu percaya pada perkata-an orang suci. Pikirannya juga menjadi lebih kom-pleks. Seperti kisah dalam alkitab tentang Adam dan Hawa yang tidak mematuhi perkataan Allah. Setelah memakan apel, lebih tidak memercayai perkataan Allah. Sama halnya dengan orang-orang pada pertengahan zaman kuno yang tidak memer-cayai perkataan orang suci. Moral mereka kian merosot, maka “energi jahat sewaktu-waktu datang menyerang.” Namun karena pada masa itu moral mereka tidak terlalu merosot, ketika jatuh sakit, hanya minum sedikit obat, penyakit sudah sembuh.

Lain halnya dengan manusia modern yang telah mengonsumsi obat namun penyakit tidak kunjung membaik.

Hal ini disebabkan adalah moral orang pada pertengahan zaman kuno sedikit merosot, sedang-kan moral orang zaman sekarang sangat rendah. Se-hingga meski telah minum banyak obat, akupunktur, operasi, dan cara pengobatan lain, masih tetap tidak dapat sembuh. Penyebab yang utama ialah “Pen-guasa langit tidak mengizinkan.” Apa maksudnya? Jawabannya, “baik akupunktur maupun operasi bu-kan hanya suatu masalah ‘teknik’, tetapi juga me-mandang Tao. Menuntut manusia harus mematuhi sebuah ‘kriteria’.” Dalam pandangan buku tersebut, kriterianya sangat tinggi, yakni Tao.

Jika akupunktur maupun operasi dianggap Tao, dilihat dari sisi spirit, jika tidak ada keinginan un-tuk maju atau tekadnya lemah, maka penyakit akan sulit sembuh. Manusia modern memiliki kege-maran dan nafsu yang tiada batas. Mengakibatkan penderitaan tak kunjung henti, mengakibatkan tubuh rusak dan hilang semangat, daya tahan tu-buh menurun, menderita penyakit tentu tidak akan sembuh. Bukankah ini sama dengan istilah modern “daya immunisasi menurun”, mirip dengan “sin-drom kelemahan daya imun,” sehingga penyakit akan datang menyerang, bukankah demikian?

Moral orang zaman kuno rusak, mengakibat-kan spirit dan ketekunan menurun, penyakitnya sulit disembuhkan. Apakah kondisi sekarang lebih baik daripada “zaman Kaisar Kuning”? Maka tidak mengherankan jika rumah sakit kian hari kian ba-nyak, dokter juga kian hari semakin banyak, pe-ngetahuan dan teori ilmu kesehatan terus ber-tambah, alat-alat kedokteran juga semakin canggih dan akurat, akan tetapi pasien tidak berkurang, se-baliknya semakin bertambah. Mengapa? Mungkin kita bisa renungkan hal ini lebih dalam. (tys)

Kitab Internal Kaisar Kuning Tentang Konsumsi Obat

SINSHE HU NAIWEN

Delapan Jenis Makanan Murah untuk Wajah Cerah

Emma-Kate adalah seorang pelatih pribadi dan pelatih dan guru Pilates yang berdomisili di Brisbane, Australia.

Hindari menekuk bahu terlalu banyak, untuk melatih

agar dada Anda menjadi sebidang mungkin dan tidak terjebak dalam sikap tubuh

yang buruk.

Artikel diambil dari “Website: Pacific Women”.

Meskipun mengakui efek positif dari kudzu dan

puerarin, namun peneliti tidak yakin mengapa

mereka memiliki efek ini.

Page 5: The Epoch Times Indonesia Edisi 279

06 - 12 Desember 2012SERBA-SERBITheEpochTimes

CERMATAN DINAMIKA DUNIA5IPTEK

Julia Campins tinggal di Seattle. Puteranya pertama kali bermain iPad pada waktu ia berumur dua tahun. Pada suatu penerbangan jarak jauh, ia menangis terus menerus selama empat jam, dan untuk menenang-kannya Julia memberikan iPad miliknya kepada si anak. Dengan cepat sekali ia mempelajari peng-gunaan iPad dan selama lima jam selanjutnya ia mengutak-atik per-mainan komputer dan melihat film anak-anak.

Tahun berikutnya, Julia mengun-duh permainan Scrabble untuk putranya. Nampaknya ia juga da-pat mempelajari kosa kata itu de-

ngan sangat cepat, bersamaan itu ia seper-tinya ada dalam “keadaan mabuk“, saat ia bermain-main dengan iPad. Ketika dipang-gil namanya, ia tidak bereaksi. Setiap kali Julia mengambil kembali iPadnya, selalu terjadi pertengkaran dengan sang anak.

Sandra Calvert, seorang profesor un-tuk ilmu psikologi di Universitas George-town, Washington D.C., AS, mengatakan bahwa anak-anak sangat berkonsentrasi pada waktu mengoperasikan iPad. Reak-si psikologi yang mirip dalam hal ini ditemui ketika anak-anak bermain Lego.Wall Street Journal memberitakan bahwa lebih dari separuh semua pengguna iPad, iPhone, atau alat-alat elektronik serupa yang bisa dioperasikan melalui layar, ada-lah anak-anak.

Akhirnya Julia dan suaminya melarang putranya bermain iPad. Karena kawan-kawan sebayanya belum banyak membi-carakan tentang permainan komputer, se-hingga sang anak tidak begitu merasakan kehilangan ini.

Tergila-gila dengan iPad

Daniel Anderson, seorang profesor un-tuk ilmu psikologi pada Universitas Mas-sachusetts menemukan bahwa anak-anak tidak menatapkan pandangan mereka terus menerus ke layar televisi. Di dalam satu jam, seorang anak dapat mengalihkan pan-

dangannya 1.500 kali dari layar televisi. Sedangkan pada iPad, anak-anak konsen-trasi secara total terhadap layarnya, karena alat tersebut bereaksi langsung bila disen-tuh. Ini seolah-olah seperti sebuah “dialog“ antara alat dan anak, sehingga memerlu-kan perhatian dari sang anak secara terus menerus.

Dimitri Christakis dari Institut Peneli-tian untuk anak-anak di Seattle, AS, me-nemukan bahwa semakin sering anak-anak menonton televisi, semakin sedikit mereka akan bisa berkonsentrasi. Walaupun ia be-lum mulai meneliti dampak dari komputer tablet terhadap otak anak, ia mengasumsi-kan dengan hasil-hasil yang lebih parah. Christakis melihat bahayanya pada kekuat-an dari iPad yang memiliki hubungan inter-aktif antara alat dan si pemakai.

Lebih-lebih bagi pengguna iPad yang berumur di bawah tiga tahun, hal ini adalah sangat kritis. Karena menurut penelitian terkini, perkembangan otak tercepat terjadi pada tahun-tahun pertama kelahiran. Pada saat lahir seseorang mempunyai sekitar 2.500 neuron. Sampai tahun ketiga, ang-kanya menanjak sampai 15.000, setelah itu perlahan-lahan mulai menurun.

Menurut Michael Rich, direktur dari Center on Media and Child Health di rumah sakit anak-anak di Boston, AS, penggunaan

iPad meningkatkan pelepasan dopamin (zat pembawa info dari syaraf ke syaraf yang lain). Reaksi kimia ini biasanya terjadi di otak manusia ketika merasakan suatu ke-gembiraan. Banyak permainan yang dikem-bangkan untuk anak-anak yang mengincar perangsangan pelepasan dopamin. Bila se-orang anak memenangkan suatu permain-an, program permainan menunjukkan suatu gambar yang menawan atau membunyikan suara yang menegangkan sebagai hadiah. Si anak bergembira, tetapi pada akhirnya ia semakin terjebak lebih dalam dengan per-mainannya.

Lebih Baik Bergerak Bebas di Luar Daripada di Depan Komputer

Suatu penelitian dari Kanada menemu-kan bahwa banyak anak di pelajaran olah raga tidak memenuhi persyaratan dasar yang diharapkan. Alasan utama untuk itu adalah kurang gerak. Di kelas 6-12, anak-anak menghabiskan waktu rata-rata 7 jam 48 menit setiap hari di depan komputer atau televisi. Permainan-permainan klasik di tempat terbuka seperti loncat tali dan bersembunyi, kini telah jarang dimainkan oleh anak-anak.

Menurut Mark Tremblay, direktur dari Healthy Active Living and Obesity Research

Group (HALO) dan profesor Universitas Ottawa, Kanada, gerakan di kehidupan sehari-hari tidak harus rumit. Tidak dibu-tuhkan banyak peralatan dan juga tidak dibutuhkan instruksi dari orang-tua, guru, atau pelatih. Orang dewasa selayaknya membiarkan anak-anak hanya bermain saja dan jangan menekan kodrat alami mereka. “Melalui bermain, anak-anak dapat berko-munikasi dengan lingkungan mereka dan saling tukar-menukar, memperoleh bera-gam pengalaman bergerak, dengan demiki-an mengembangkan kontrol tubuh, daya piker, dan emosi dengan suatu cara yang alami”, ujar Tremblay.

Seorang ibu menuliskan di blognya bahwa menurutnya orang-orang tua di masa kini semakin banyak yang membagi waktu anak-anak mereka. Mereka mewajibkan anak-anak mereka di banyak kegiatan-ke-giatan bebas, seperti sepak bola, hoki, ba-let, dan senam. Anak-anak itu hampir tidak punya waktu untuk bisa mengatur waktu mereka sendiri. Ia mengatakan, “Di masa kanak-kanak, saya sendiri yang bertang-gung jawab atas waktu luang saya. Orang tua saya berkata, bermainlah di luar, kami akan panggil kamu bila makan malam su-dah siap. Lalu saya bermain di luar dengan teman-teman saya dan kami sendiri yang membuat permainan-permainan itu.“ (hky)

BELINDA MCCALLUMThe Epoch Times

Sebuah Quasar dengan aliran terbesar ditemukan dengan menggunakan Europe South-ern Observatory (ESO) Very Large Telescope (VLT).

Objek ini setidaknya lima kali lebih kuat dari Quasar sebelumnya, dengan energi simulasi teoritis yang tidak pernah ada sebelumnya.

Quasar adalah inti galaksi yang sangat energik terkait dengan lubang hitam supermasif. Mereka sering mengirimkan volume besar material dan memengaruhi evolusi galaksi.

Ledakan streaming dari Quasar, yang disebut SDSS J1106 1939, adalah sekitar 1.000 tahun cahaya dari lubang hitam supermasif di pusatnya, dan melintas sekitar 8.000 kilometer (4.970 mil) per detik.

“Kami telah menemukan aliran Quasar paling kuat yang pernah diketahui sampai saat ini,” kata ketua tim penelitian Nahum Arav di Virginia Tech dalam siaran pers. Menurutnya, tingkat energi yang terbawa oleh massa besar bahan dikeluarkan dengan kecepatan ting-gi dari SDSS J1106 1939 setidaknya setara dengan 2 juta juta kali output daya dari matahari.

“Lebih tinggi 100 kali dari to-tal output daya dari galaksi Bima Sakti—itu merupakan semacam

‘monster’ dari sebuah aliran arus,” jelas Arav.

Para peneliti telah melihat Qua-sar lain dengan aliran arus yang kuat, dan mengeksplorasi serupa lainnya untuk memahami apakah benda-benda ini dapat ditemukan di seluruh alam semesta.

Menurut berbagai teori, arus besar seperti itu bisa menjelaskan misteri kosmologis yang berbeda, seperti mengapa terdapat begitu sedikit galaksi yang besar.

“Saya sudah pernah mencari-cari objek seperti ini selama satu dekade, benar-benar mendebarkan hingga akhirnya menemukan salah satu arus monster sebagaimana te-lah diprediksi!” ujar Arav menyim-pulkan. (sua)

Dengan menggunakan analisa genetika, ilmuwan menemukan bahwa populasi Eropa Utara, termasuk Inggris, Skandinavia, Prancis, dan beberapa negara di Eropa Timur, adalah keturunan dari campuran dua populasi nenek moyang, dan salah satu popu-lasinya berhubungan dengan pribumi Amerika. Penemuan ini membantu mengisi celah dalam pemahaman ilmiah mengenai nenek moyang penduduk asli Amerika dan Eropa Utara.

Penemuan ini dipublikasikan pada November 2012 di jurnal Genetics Soci-ety of America.

Menurut penulis makalah, Nick Petterson: “Terdapat hubungan gene-tika antara populasi paleolitik Eropa dan pribumi Amerika modern. Buktinya adalah populasi di sepanjang Selat Be-

ring dari Siberia hingga Amerika lebih dari 15.000 tahun silam yang mempu-nyai hubungan dengan populasi Eropa kuno.”

Untuk membuat penemuan ini, Patterson bekerjasama dengan Profe-sor Genetika dari Harvard Medical School, David Reich dan rekan lain-nya yang mempelajari keanekaragam-

an DNA dan menemukan salah satu dari populasi nenek moyang ini adalah populasi petani pertama di Eropa, dimana DNA mereka masih hidup hingga kini dalam bentuk masih be-lum tercampur di Pulau Sardinia, Ita-lia, dan warga di negara Basque, serta sebagian populasi Druze di Timur Tengah. Populasi nenek moyang lain-

nya adalah populasi pemburu awal di Eropa. Kedua populasi ini sangat berbeda ketika pertama kali bertemu. Kini populasi nenek moyang pemburu di Eropa terlihat paling bertalian erat dengan orang-orang di Siberia Timur Laut dan pribumi Amerika.

Alat statistik untuk menganalisa campuran populasi dikembangkan oleh Patterson dan dipresentasikan secara sistematis dalam laporan. Alat ini adalah alat yang juga dipakai dalam penemuan sebelumnya yang menunjukkan bahwa populasi Indian adalah campuran antara dua populasi nenek moyang yang sangat berbeda dan menunjukkan bahwa Nean-derthal mengontribusi satu hingga em-pat persen keturunan dari orang Eropa sekarang. Selain itu, artikel juga me-ngeluarkan seperangkat data baru yang mencirikan keanekaragaman genetika pada 934 sampel dari 53 populasi yang berbeda di dunia.

“Genom manusia menyimpan ba-nyak rahasia. Bukan hanya mampu memberi petunjuk penting untuk me-nyembuhkan penyakit manusia, na-mun juga membuka petunjuk sejarah masa lalu,” kata Mark Johnston, kepala Editor jurnal GENETICS. “Hubungan antara manusia yang dipisahkan oleh Samudera Atlantis menunjukkan fitur mengejutkan dari pola migrasi nenek moyang kita, memperkuat fakta bahwa semua manusia ternyata berhubungan dekat.” (rob)

iPad: Tsunami-Komputer bagi Anak Mengalkulasi Dampak Buruk iPad terhadap Perkembangan Anak

Melamun Dapat Bantu Pecahkan Solusi Masalah Kompleks

Menurut studi internasional terbaru, melamun dapat meningkatkan pemikiran kreatif.

Tim peneliti menemukan bah-wa melanjutkan tugas sulit dan ringan setelah beristirahat, da-pat meningkatkan kinerja hingga sekitar 40 persen.

“Banyak pemikir ilmiah ber-pengaruh yang mengklaim telah memiliki momen-momen inspirasi mereka saat berhubungan dengan pikiran atau aktivitas yang secara tidak langsung mengarah pada pemecahan masalah yang sedang mereka upayakan pemecahannya,” ujar ketua tim penulis studi, Ben-jamin Baird di Universitas Kali-fornia, Santa Barbara, AS, menurut Telegraph.

“Studi ini menunjukkan bah-wa dengan beristirahat sejenak dapat meningkatkan kinerja ter-hadap tugas kreativitas yang sulit, daripada mengerjakannya dengan tanpa istirahat.”

Dalam sebuah tugas kom-pleks, hampir 150 peserta beru-sia 19 sampai 32 diminta meng-gunakan objek sehari-hari yang tidak umum, paling lama dalam dua menit. Mereka dibagi dalam empat grup, yang satu bertugas tanpa istirahat, sementara yang lainnya memiliki istirahat 12 me-nit, baik yang melakukan tugas memori berat maupun ringan.

Peserta dalam grup terakhir banyak melamun karena tugasnya begitu mudah. Masing-masing orang kemudian balik kembali ke daftar tugas semula.

Untuk barang sehari-hari yang baru, semua grup melakukan hal yang sama, namun ketika mem-pertimbangkan kembali objek sebelumnya, kinerja para pelamun meningkat hingga 40 persen.

Hasil penelitian dipublikasi-kan dalam Psychological Scienceedisi Oktober. (pls)

CASSIE RYAN The Epoch Times

Ditemukan Quasar yang Paling Kuat

Science Daily

Pribumi Amerika dan Eropa Utara Lebih Dekat dari yang Diperkirakan Sebelumnya

BELINDA MCCALLUMThe Epoch Times

Ben Knight (6) bermain iPad di pusat perbelan-jaan di London, Inggris. (PETER MACDIARMID / GETTY

IMAGES)

Melanjutkan tugas yang sulit dan ri-ngan setelah beristirahat dapat me-ningkatkan kinerja sekitar 40 persen. (GEORGE DOYLE / PHOTOS.COM)

Karya seniman dari aliran besar yang dikeluarkan dari Quasar SDSS J1106 1939. (ESO / L. CALÇADA)

Udang Bumble Bee

Udang Bumble bee, Caridina sp., biasa ditemukan di seluruh wilayah Indo-Pasifik. Mereka merupakan krustasea kecil berukuran sekitar 3 cm dengan tu-buh berwarna kuning atau putih dengan garis-garis hitam. Pada kaki dan ekor dapat memiliki tanda oranye.Udang ini memakan echinodermata kaki tabung seperti yang terlihat dalam foto yang sedang memakan bintang laut. (MATTHEW OLDFIELD)

Menurut Nick Patterson, “Terdapat hubungan genetika antara populasi Paleolithik Eropa dan Pribumi Amerika modern. Buktinya adalah populasi

di sepanjang Selat Bering dari Siberia hingga Amerika lebih dari 15.000 tahun silam yang mempunyai hubungan dengan populasi Eropa kuno.”

(ROBERT COCQUYT / FOTOLIA)

Page 6: The Epoch Times Indonesia Edisi 279

06 - 12 Desember 2012LINTAS BUDAYA TheEpochTimes

CERMATAN DINAMIKA DUNIA6

Jerman sempat mengalami masa kejayaan sejak tahun 500 hingga

1500 Masehi. Kekaisaran Deutsch-land didirikan pada periode ini, dan pada masa itulah sejarah

Deutschland dimulai.

Di arena duel yang terle-tak di kaki gunung, kuda tunggangan menyibakkan debu. Para ksatria dengan

tombak terhunus menunggang di atas kuda perang yang telah diper-senjatai dan memperlihatkan sikap menantang, dengan gagah berani putra mahkota menyambut tantan-gan demi melindungi kerajaannya. Tanpa segan para penonton menge-lu-elukan sang pangeran ksatria mereka, sebuah ajang pertempuran sengit pun dimulai.

Tameng, tombak, lingkaran api beterbangan, beberapa ronde ke-mudian, si penyusup berhasil di-jatuhkan dari kuda, tapi tetap tidak menyerah, masih terus menantang.

Akhirnya sang pangeran melompat turun dari kudanya, duel dengan senjata pendek dan pergu-latan pun dimulai. Sang pangeran memenangkan pertarungan itu, rakyat bersorak-sorai. Pangeran muda itu menunggangi kudanya mengeli-lingi arena duel, mem-bungkukkan badan kepada penon-ton dan merayakan kemenangan bersama…

Perang telah usai, semua peserta dan penunggang kembali ke arena. Saat itu tidak lagi dibedakan pihak musuh atau pun kawan, para ksatria dari luar pun mendapat tepuk tan-gan meriah.

Ini suatu pemandangan duel ksatria abad pertengahan di Jerman. Tentu saja putra mahkota kerajaan setempat dan para ksatria asing di-perankan oleh para aktor. Mereka hanya memerankan suatu skenario. Tapi menurut penjelasan pembawa acara di arena tersebut, ada ksatria yang memang khusus datang dari tempat yang jauhnya ratusan kilo-meter untuk acara tersebut.

Pasar Abad Pertengahan Jerman

Peradaban abad pertengahan menjadi kebanggaan bangsa Jer-man, dan kelompok ksatria ini adalah suatu simbol yang sangat tipikal dalam sepenggal sejarah. Di berbagai tempat di Jerman, terdapat

banyak pasar abad pertengahan baik besar maupun kecil, perayaan festival, bahkan pernikahan dengan gaya abad pertengahan.

Perayaan seperti ini bisa dipas-tikan merupakan suatu cara untuk menampilkan kebudayaan dan ke-hidupan pada abad pertengahan. Umumnya pasar atau bazaar seper-ti ini menampilkan berbagai hasil kerajinan tangan seperti kerajinan besi, pahatan batu, tukang kayu, membuat lilin, menjilid buku, me-nyulam dan menenun, membangun dinding dengan tanah liat, mem-buat rumah dan lain-lain.

Biasanya kegiatan meng-asyikan tersebut sangat menarik minat anak-anak. Panitia penye-lenggara juga akan menyediakan banyak kegiatan kerajinan tangan yang dapat diikuti anak-anak, se-perti membuat kerajinan dari tanah liat, memeras sari buah, ada juga lomba memanah, melempar kapak, dan lain sebagainya.

Bagi orang dewasa, berkunjung

ke pasar abad pertengahan juga sangat menarik. Masyarakat dapat merasakan waktu mundur ke masa itu, era dimana tidak ada mesin, banyak hal-hal kecil yang di masa modern ini dapat diselesaikan oleh satu orang saja justru menjadi ke-giatan saling tolong menolong oleh orang banyak di zaman itu, sambil bekerja sambil berbincang, seolah terlepas dari belenggu waktu, irama kehidupan pun menjadi lamban, menampilkan pemandangan yang sama sekali berbeda.

Saya juga melihat di pasar terse-but ada orang yang memamerkan teknik mencukur rambut dan jeng-got, pernah suatu kali bahkan meli-hat dua orang sedang duduk santai di bak mandi dari kayu, berendam sambil minum bir.

Jerman memiliki sekelompok fans kebudayaan abad pertengahan. Di dalam lemari baju mereka tersim-pan satu stel busana kuno tersebut. Busana ini, mulai dari bahan hingga modelnya sangat istimewa, dan bu-

kan produk zaman modern, kemeja dan jasnya harus serasi, bahkan kaus kaki dan sepatu juga model ratusan tahun silam. Ini belum termasuk se-jumlah aksesoris lainnya, bahkan tas kulit kecil, atau botol bir dari tanduk sapi yang disematkan di pinggang, tetap mempertahankan gaya model abad pertengahan.

Benda-benda antik ini tidak bisa ditemukan di sembarang tempat, hanya dapat dibeli di pasar abad pertengahan, di internet juga ada sejumlah toko online yang khusus menjual busana kesatria atau busa-na abad pertengahan lainnya, dan tentu saja bisa juga dibuat sendiri.

Hanya sehelai rok panjang wani-ta saja sedikitnya harus membayar lebih dari seratus Euro (Rp 1,2 juta), sementara bagi para pria yang harus membawa pedang atau pisau, untuk satu setelan busana sedikitnya harus menghabiskan ratusan Euro atau, nilai semua itu tidak bisa dibanding-kan dengan nilai uang.

Obsesi warga Jerman terhadap Abad Pertengahan

Katharina (40 tahun lebih) ada-lah seorang fanatik terhadap abad pertengahan. Ia berkata obsesinya terhadap kebudayaan kuno, dimulai sejak ia masih di bangku sekolah. Kediaman Katharina terletak tidak jauh dari sebuah kastil kuno. Kemu-dian entah bagaimana ia pun men-jadi seorang penari dalam kelompok tarian abad pertengahan.

Dalam kelompok tari tersebut terdapat berbagai jenis orang de-ngan beragam profesi. Semua ang-gotanya datang dengan sukarela untuk menari tarian abad perte-ngahan, dan berlatih sekitar dua minggu sekali. Pemimpin mereka, seorang profesional yang meneliti sejarah abad pertengahan, tesis ke-lulusan perguruan tingginya adalah mengenai tarian abad pertengahan.

Kelompok tari ini tidak hanya menari di kastil yang ada di se-berang rumahnya, mereka juga tampil di sejumlah pasar abad pertengahan lainnya. Kadang kala bahkan diundang tampil mengisi

acara pada pesta pernikahan ber-gaya abad pertengahan.

Tidak sulit untuk mempelajari tarian abad pertengahan, dan ada kemiripan dengan tarian rakyat za-man sekarang yang ada di sejum-lah negara Eropa lainnya. Kadang pria dan wanita dipisahkan de-ngan membentuk dua barisan, atau semua orang bergandeng tangan membentuk lingkaran, dan menari mengiringi alunan musik.

Tak terasa Katharina telah me-na-ri selama 30 tahun, ia semakin jatuh cinta pada budaya abad perte-ngahan sejak mulai menekuni tarian abad pertengahan itu. Sama halnya dengan para fans abad pertengahan, ia juga membuat banyak kerajinan tangan seperti, membuat busana abad pertengahan, merajut penutup kepala wanita abad pertengahan.

Para penggemar fanatik abad pertengahan ini juga mengem-bangkan semangat bekerja bangsa Jerman hingga tuntas, mulai dari masalah bahan, jarum dan benang, model, bahkan cara menjahit pun tetap mempertahankan cara-cara abad pertengahan. Untuk mera-jut tutup kepala, ia mencari cukup lama di internet sampai akhirnya menemukan alat pada zaman itu penjepit dari kayu, kemudian dari buku tua yang ditemukannya di pasar loak, ia meneliti bentuk ja-ring pada tutup kepala, bagaimana merajutnya dan lain-lain.

Seorang temannya telah memin-tal benang sekitar 30 tahun, alat pintal yang dipakainya persis seperti dalam dongeng “Putri Tidur”. Temannya membeli alat pintal yang masih ori-sinil dari pasar loak (Flohmarkt) dan diletakkannya di ruang tamu. Sambil menonton TV, ia memintal benang. Kemudian benang yang dipintal di-gunakan untuk merajut sweater dan kaos kaki.

Menurut Katharina, ia sendiri tidak menolak alat-alat modern, ia juga menggunakan internet dan telepon genggam. Namun kebu-dayaan kuno tersebut memiliki makna yang sangat mendalam bagi dirinya. (sud)

Bersambung minggu depan

TANG SIYIThe Epoch Times

Kegilaan Warga Jerman Terhadap Abad Pertengahan (1)

era dimana tidak ada mesin, banyak hal kecil di masa modern ini yang dapat

diselesaikan oleh satu orang saja, justru menjadi kegiatan

saling tolong menolong oleh orang banyak di zaman

itu, sambil bekerja sambil berbincang, seolah terlepas dari belenggu waktu, irama

kehidupan pun menjadi lamban

Pada festival ksatria di kota St. Wendel tanggal 1 September 2012 lalu, masyarakat mengenakan baju besi yang sebenarnya, me-merankan ksatria pada abad pertengahan. (GETTY IMAGES)

Salah satu “efek berantai” yang timbul setelah parade militer itu

adalah ekspedisi Zheng He (di Indonesia dikenal Cheng Ho) yang terakhir berhasil mencapai pesisir Laut Merah, selain telah berhasil membangun hubungan dagang dan diplomatik dengan negara-negara

di Timur Tengah dan Afrika Utara, tetapi juga memuluskan perjalanan naik

hajinya ke Mekkah.

Bagi negara-negara modern, parade militer adalah cara untuk memamerkan kekuatan negara, dan mempererat rasa per-satuan rakyat, juga merupakan cara pen-ting untuk memperluas pengaruh negara. Dalam sejarah Dinasti Ming, Kaisar Zhu Di juga pernah menggelar “parade militer akbar” yang sempat menggemparkan.

Berbicara tentang parade militer Dinasti Ming, maka mutlak harus membahas situa-si internasional di masa awal didirikannya kekaisaran Dinasti Ming (1368-1644).

Dinasti Ming bangkit setelah menggu-lingkan Dinasti Yuan (1271-1368, satu dari dinasti non Suku Han, Dinasti ini didirikan oleh Kubilai Khan, cucu dari Jenghiz Khan yang mendirikan kekaisaran terbesar dalam sejarah dunia), namun tiga dari “empat negara Khan” yang didirikan oleh Jenghiz Khan masih eksis.

Pada tahun 1369, Zhu Yuanzhang mengerahkan pasukan 400.000 personel yang terbagi menjadi tiga jalur bergerak ke utara, dan memukul sisa Kerajaan Yuan hingga mundur ke utara dan kembali men-jadi “suku nomaden”, tapi setelah itu para mantan pejabat Dinasti Yuan dari Suku Mongol dan Suku Hui mulai memprovo-kasi negara-negara Asia Tengah dan Asia Barat tempat mereka diasingkan untuk ber-sikap bermusuhan dengan Dinasti Ming.

Tahun 1370, seorang bangsawan nega-ra Chagatai Khan Barat bernama Tamer melakukan kudeta menggulingkan Keraja-an Chagatai Khan dan mendirikan negara Kekaisaran Timurid yang tersohor. Setelah mengalahkan Ottoman di Turki, Tamer pun segera mempersiapkan diri untuk menak-lukkan Tiongkok nun jauh di sana, dengan mengutus mata-mata untuk bergerak di Beijing.

Saat menjamu tamu utusan kehormatan dari Mesir, ia melecehkan di utusan Tion-gkok bernama Guo Ji depan umum, yang telah ditahannya selama 8 tahun. Kemudi-an ia juga menggelar “Kongres Mongol” di Samarkhan dan mengibarkan panji “meng-

gulingkan Ming dan memulihkan Yuan”. Namun sebuah tim kontra utusan dari Suku Tartar dan Wala dari internal Mongol send-iri dikirim ke Nanjing untuk melaporkan hal tersebut.

Tahun 1412, Tamer mempersiapkan in-vasi besar-besaran ke wilayah Asia Timur dengan 200.000 pasukan, dan pada waktu itu Kaisar Ming telah menanti dengan siaga penuh di Hexi dan Hami (wilayah perba-tasan barat Tiongkok). Tak lama kemudian, Tamer wafat dalam perjalanan menakluk-kan Timur, sebuah perang besar sirna be-gitu saja. Setelah itu, para pangeran ketu-runan Tamer saling berebut tahta, sehingga terjadilah perang saudara.

Sementara di Dinasti Ming, setelah Kaisar Zhu Di naik tahta, selain mengutus Zheng He (di Indonesia lebih dikenal de-ngan Cheng Ho) berlayar ke samudera barat untuk mengibarkan kewibawaan negara, juga mengutus Chen Cheng ke dataran barat, Kerajaan Timurid yang kemudian dipimpin oleh Shahalu melupakan kebijakan me-nentang Tiongkok dan menunjukkan sikap baik untuk mengambil hati Dinasti Ming, serta mengembalikan hubungan “wilayah kedaulatan” dengan Dinasti Ming seperti di zaman Zhu Yuanzhang. Tapi “kekuatan anti-Tiongkok” di negara-negara Asia Tengah waktu itu masih tetap eksis.

Di sisi lain, sebelum tahun 1420 Zheng He telah 5 kali berlayar ke samudera Barat, tapi setiap kali selalu kembali setelah men-capai Samudera Hindia, karena Kerajaan Mamluks di Mesir telah mengendalikan wilayah perairan Laut Merah dan mela-rang semua kapal dari Timur untuk berlayar memasuki wilayah tersebut. Setelah itu negara-negara Asia Tengah dan Asia Barat mulai mengakui secara sah Dinasti Ming sebagai “kerajaan langit” yang meneruskan Dinasti Yuan.

Namun negara-negara tersebut juga ma-sih meragukan kemampuan Kaisar Ming, oleh karena itu dipilihlah kesempatan yang tepat untuk memamerkan kekuatan Dinasti Ming dan mengukuhkan “hubungan per-sembahan upeti” Dinasti Ming dengan ne-gara-negara Asia Tengah dan Asia Barat, se-hingga terkesan sangat penting. Dan parade militer, adalah kesempatan terbaik untuk itu.

Tahun 1418, dengan mengirim Chen Cheng sebagai utusan Dinasti Ming ke Asia Tengah, kemudian negara-negara Asia Te-ngah dan Asia Barat pun mengirim utusan masing-masing sebagai kunjungan balasan. Di bulan ke-7 tahun 1420, rombongan utus-an sebanyak 600 orang yang terdiri dari 20 negara Asia Tengah dan Asia Barat tiba di Jiayuguan.

Kaisar Zhu Di mengutus 6.000 perso-nel pasukan elite berkuda untuk mengawal

rombongan tersebut, sepanjang jalan rom-bongan disuguhi “pemandangan” perkam-pungan militer Dinasti Ming di Jiubian.

Di setiap perkampungan militer, Dinasti Ming sengaja mengutus para perwira mi-liternya yang merupakan orang Suku Mo-ngolia dan Suku Hui untuk menjamu para tamu. Cara ini memperkenalkan kepada para rombongan tamu kebijakan kesetara-an antar suku bangsa yang diterapkan oleh Dinasti Ming, sehingga rumor yang me-ngatakan “Dinasti Ming menyiksa orang-orang Suku Mongolia dan Suku Hui” pun lenyap begitu saja. Dan kekuatan militer di “Jiubian” Dinasti Ming dengan sendirinya meninggalkan kesan yang mendalam di dalam benak para utusan negara tersebut.

Tanggal 20 bulan ke-11 tahun 1420, Zhu Di menerima para tamu di istana negara di Beijing, semua utusan memberi-kan penghormatan dengan berlutut, hanya utusan dari Kerajaan Timurid memberikan hormat dengan membungkukkan badan dengan alasan “di negaranya tidak ada ke-biasaan berlutut seperti itu”, dan Kaisar Zhu Di sama sekali tidak tersinggung.

Kali ini ketua rombongan utusan Timurid adalah Perdana Menteri Timurid sendiri yakni Aldusha, sementara wakil utusan adalah seorang jendral yang pernah mengabdi pada Tamer yang juga tidak per-lu bersujud di negara itu. Setelah upacara penyambutan diplomatik, Zhu Di menga-tur kegiatan bagi para utusan berwisata ke Provinsi Shandong, Henan, Jiangsu, untuk melihat-lihat peninggalan bersejarah, dan melihat sendiri kemakmuran di kota-kota di Tiongkok.

Dua bulan kemudian, para utusan menerima pemberitahuan bahwa Zhu Di akan mengadakan kegiatan “berburu” ber-skala besar di sekitar Beijing dan mengun-dang para utusan untuk menghadirinya.

Bulan ketiga tahun 1421, perburuan di sekitar Beijing pun resmi dimulai, dengan mengerahkan pasukan sebanyak 100.000 personel, Zhu Di memilih dengan seksama pasukan khusus Dinasti Ming termasuk pasukan “5 Barak”, “3000 kemp”, serta “kemp Senjata Sakti” yang dengan terlatih memamerkan bagaimana pasukan Ming melakukan pengepungan, serangan ser-dadu infantri, serangan gabungan pasukan berkuda dan lain-lain.

“Pasukan Serigala Lokal” yang dida-tangkan dari Guangxi, Yunnan, Sichuan, Pasukan Pasak Putih memamerkan ke-mampuan memanah dan juga latihan menggunakan tombak serta berbagai atrak-si militer lainnya.

Menurut catatan sejarah, pasukan Ming sangat rapi dan tertib, berdisiplin, bersera-gam indah, semua itu memukau para utusan negara tetangga. Terutama “kemp Senjata Sakti” Dinasti Ming yang memamerkan latihan penggunaan senjata api primitif seperti meriam, senapan (pasukan berkuda khusus menggunakan senapan), senjata panggul, meriam roket, mesin pelontar api dan berbagai senjata “berteknologi tinggi” lainnya, mata para utusan pun ter-buka karenanya. “Perburuan” berskala be-sar itu berlangsung selama sebulan penuh. Setelah parade militer tersebut selesai, Zhu Di menerima para utusan di kemp utama.

Kali ini utusan dari Timurid pun bersu-jud, sampai-sampai kepalanya menyentuh tanah, dan tidak peduli lagi pada “di negara kami tidak ada tradisi seperti itu”. Utusan Timurid bahkan menyatakan, kuda pilih-an persembahan Timurid kali ini adalah kuda pusaka yang dulu ditunggangi oleh ayah Raja Tamer saat berperang ke berba-gai penjuru, diberikan kepada Kaisar Zhu Di sebagai pernyataan penghormatan ter-tinggi.

Kaisar Zhu Di pun menulis surat dan disampaikan oleh utusannya kepada Raja Timurid, di dalam surat itu dinyatakan “semoga rakyat dan pejabat kedua negara dapat hidup berdampingan dalam damai dan kebahagiaan”.

Parade militer yang dibuat heboh terse-but memang berhasil menuai efek yang sangat baik. Utusan negara yang “me-nyaksikan upacara” tersebut mencapai 27 negara. Kewibawaan dan kekuatan militer Dinasti Ming serta kebijakan negara yang bersahabat dan cinta damai telah menarik simpati luar biasa dari berbagai negara. Di-antaranya hubungan baik antara Tiongkok dengan negara Asia Tengah dan Asia Barat terus berlanjut hingga akhir Dinasti Ming, untuk negara Timurid saja, telah mengirim utusan hingga lebih dari 60 kali ke Tiong-kok.

Detail parade militer tersebut juga ter-catat dalam kitab klasik negara Asia Te-ngah. Dalam catatan harian wakil utusan Timurid dituliskan, “Saya harus mengakui, wafatnya Kaisar (Tamer) saat dalam per-jalanan untuk menaklukkan Timur adalah suatu keberuntungan, hal ini menyebabkan nama baik Beliau tetap terjaga.”

Sementara “efek berantai” lainnya yang timbul adalah sekembalinya para utu-san ke negara masing-masing setelah me-nyaksikan parade militer itu, Mesir segera mencabut larangan kapal dagang Timur untuk masuk ke wilayah Laut Merah, dan ekspedisi Zheng He yang terakhir akhirnya berhasil mencapai pesisir Laut Merah, hal ini tidak saja berhasil memba-ngun hubun-gan dengan negara-negara di wilayah Laut Merah, tetapi juga mewujudkan cita-citan-ya sebagai seorang muslim, yakni naik haji ke Mekkah. (sud)

LI WENHUI The Epoch Times

Parade Militer Akbar Dinasti Ming

Kiri: Kaisar Ming Yongle Zhu Di. Kanan: Lukisan pasukan kavaleri Dinasti Ming. (INTERNET)

Page 7: The Epoch Times Indonesia Edisi 279

06 - 12 Desember 2012SERBA-SERBITheEpochTimes

CERMATAN DINAMIKA DUNIA7

Tiba-tiba saja saya teringat beberapa tahun silam saat hubungan Indonesia-Malaysia

menghangat. Kala itu saya ber-kesempatan meliput perbatasan dan kemudian disusupkan oleh teman-teman Kodam VI/Tan-jungpura (sekarang Kodam VI/Mulawarman) ke Tawau, sebuah Karesidenan dan juga kota di Sabah, Malaysia.

Tawau kini merupakan kota ter-besar ketiga di Sabah setelah Kota Kinabalu dan Sandakan. Kota ini dihubungkan dengan ibukota Sa-bah (Kota Kinabalu) melalui jalan raya sejauh 500 km, jalur udara (Bandar Udara Tawau) dan laut (pelabuhan Tawau).

Daerah Tawau meliputi kawasan seluas 6.125 km persegi atau 612.506 hektar. Kota ini berbagi perbatasan dengan Kabupaten Nunukan, Kali-mantan Timur, Indonesia di selatan serta dikelilingi Laut Sulu di timur dan Laut Sulawesi di selatan.

Sesampai di pelabuhan Tawau, saya langsung disambut oleh Kapten (Inf) Victor yang selama beberapa

hari menjadi pemandu saya untuk mengupas tuntas soal Tawau dari sisi lain. Kota yang hingga tahun 2000, diperkirakan berpopulasi kira-kira 304.888 jiwa ini, langsung membuat saya terpukau.

Kota yang dikelilingi oleh ke-bun kelapa sawit ini sangat ber-sih dan terkesan lengang. Bukan karena penduduknya yang sepi atau masyarakatnya yang tidak memiliki kendaraan bermotor, namun keter-aturan yang membuat Tawau tidak tampak “ruwet”.

“Coba perhatikan baik-baik, sepanjang kita berputar-putar di jalanan Tawau, apakah pernah Anda mendengar suara klakson motor atau mobil? Apakah Anda juga melihat jalanan macet?,” kata Kapten (Inf) Victor.

Perkataan anggota TNI AD yang sehari-hari bertugas sebagai Military Leaison Officer Of Indonesia ini me-mang benar adanya. Sedari pagi, se-jak saya menginjakkan kaki pertama kali hingga makan siang tiba, tidak terdengar sedikitpun suara klakson motor atau mobil.

Saya juga melihat laju mo-tor atau mobil begitu teratur dan tidak kebut-kebutan. Semua ter-atur. Pengemudi mobil pun terlihat menggunakan sambuk pengaman dan tampak tidak tergesa-gesa. Se-hingga saya merasa hari kerja pada jam kerja serasa di Hari Minggu.

“Di sini, motor atau mobil yang membunyikan klakson langsung mendapat sorotan tajam dari peng-guna jalan yang lainnya. Sanksi moral yang cukup berat karena tidak

salah jika pengguna jalan akan meng-umpat ketika terganggu dengan suara klakson. Mengemudi di Tawau ha-rus menggunakan hati dan tidak bisa grusa-grusu. Coba lihat saja hasilnya, semua tampak teratur. Bayangkan saja jika ini terjadi di kota-kota besar di Indonesia,” lanjut Victor.

Sekarang, saya mulai berpikir, kapan jalanan dan perilaku pengguna jalan di Sidoarjo ini seperti Tawau. Kadang kala, kemacetan, kesem-rawutan, dan ugal-ugalan pengguna jalan, selalu mencari kambing hitam. Kesalahan selalu ditimpakan untuk mencari pembenaran.

Jika terjadi kemacetan, maka segera saja kita menyalahkan dinas perhubungan yang tidak membuat jalan menjadi lebih lebar. Kalau sem-rawut, kita langsung menuding Ka-satlantas yang tidak becus mengurusi arus lalu lintas, dan jika ada pengguna jalan yang ugal-ugalan, langsung saja kesalahan itu ditimpakan pada polisi

yang tidak berada di jalanan.“Jalan tol itu sebenarnya tidak

terlalu perlu jika masyarakat In-donesia memiliki kesabaran dan kebiasaan untuk mengantri serta mematuhi rambu lalu lintas. Dinas perhubungan juga tidak perlu repot menggusur rumah dan melebarkan jalan jika ada kesadaran masyara-kat kita untuk bertanggung jawab atas perilakunya menggunakan jalan raya, semua kembali kepada bagaimana kita membuat masyara-kat Indonesia memahami artinya kepentingan bersama,” lanjut ang-gota TNI AD dari batalyon Infan-teri 611/Awang Long ini.

Saya langsung saja menyang-gah kalimat itu. Justru itulah be-danya orang Indonesia. Uniknya orang Indonesia adalah selalu ter-kesan bangga padahal salah dalam berperilaku. “Bukan Indonesia ba-nget” jika tidak kebut-kebutan di ja-lan raya (kalau terjadi celaka, mere-ka hanya berkata bahwa itu semua hanya karena takdir dan nasib).

Menurut saya, melebarkan ja-lan, membuat rambu lalu lintas sebanyak mungkin, menempatkan

personel polisi lalu lintas di jalanan, dan membuat rekayasa lalu lintas, bukan merupakan pemikiran yang harus dikedepankan.

Yang seharusnya menjadi priori-tas utama adalah mengubah cara ber-pikir masyarakat untuk membiasakan diri tertib berlalu lintas. Bagaimana caranya ? Saya hanya bisa me-ngatakan bahwa harus ada cara-cara konvesional yang diubah dalam pendekatan pada pengguna jalan.

Pengenalan berlalu lintas seha-rusnya ditanamkan sejak dini ketika anak-anak. Bukan hanya ketika kita mau mengurus SIM saja. Pemaham-an untuk bertanggung jawab atas pengunaan jalan seharusnya men-jadi pola yang didoktrinkan kepada masyarakat Indonesia secara terus menerus tanpa henti.

Sekali lagi, ini menurut saya, kita perlu 1 generasi untuk bisa mengejar tertibnya pengguna jalan raya seperti yang terjadi di Tawau. Namun, semua bisa dipercepat jika semua pihak ikut memikirkan bagaimana membuat masyarakat Indonesia mau berperilaku tertib di jalan raya. Salam Semangat! (rspk)

sambungan hal 1Ninjutsu Sudah...

Di zaman Edo (1603-1867), beberapa dokumen resmi menyebutkan beberapa catatan kecil dari kegiatan ninja.

Tentang berbagai profesi sehari-hari ninja ada beberapa macam pendapat, dimana sejumlah ninja dipercaya bekerja sebagai petani dan pedagang. Sedangkan Kawakami menam-bahkan bahwa beberapa ninja di zaman Edo adalah samurai.

“Ninja terakhir”

Selain Kawakami, Yoshiaki yang sekarang berumur 80 tahun juga mengklaim dirinya sebagai pewaris generasi ke-34 aliran Togakushi.

Yoshiaki juga merupakan pendiri museum Organisasi Ilmu Bela Diri Fukatsu Internasional. Museum Fukatsu memiliki lebih dari 300.000 siswa magang dari seluruh penjuru dunia, di antaranya termasuk sejumlah personel militer dan polisi.

Dalam hal pewarisan, Kawakami yang tidak mempu-nyai murid, memiliki pendapat yang sama dengan Yoshiaki, yaitu mereka memutuskan untuk tidak mengangkat atau me-wariskan ilmu ninjutsu kepada pengikut berikutnya.

Kawakami yang mengajar paruh waktu tentang sejarah ninja di Universitas Jepang, berujar: “Dalam era perang sipil atau periode Edo di Jepang, mata-mata, pembunuhan, dan kemampuan pencampuran obat dari seorang ninja mungkin bisa berguna.”

Namun ia berpikir, sekarang sudah ada senjata api, in-ternet, dan obat-obatan lain yang lebih baik, maka ninjutsu sudah tidak memiliki tempat dalam masyarakat saat ini. “Mungkin telah ditakdirkan bahwa tidak akan ada lagi orang yang akan menerima pewarisan ilmu ninjutsu.” (hui)

Kisah Klakson di Negeri JiranDICKY WIJAYAProduser News Gallery

sambungan hal 1Mampukah Ekonomi...

Di sinilah letak permasalahan-nya, semua cara “pertumbuhan” yang dilakukan oleh RRT ini sudah bukan rahasia umum, juga bukan resep yang manjur. Negara lain pun bisa melakukannya jika mereka mau, tetapi mengapa hal itu tidak diterapkan? Mengapa negara lain tidak mau menumbuhkan ekonomi? Alasannya adalah karena pemerin-tah negara lain mungkin tidak bisa atau tidak berani atau tidak bersedia melakukan cara-cara yang ditem-puh oleh PKT. Investasi pada sek-tor properti dan infrastruktur secara membabi buta, menekan upah buruh dan mendorong ekspor, mengen-dalikan nilai tukar mata uang asing untuk merampas daya beli rakyat dan menekan belanja dalam ne-geri, mencetak uang dengan men-ciptakan inflasi yang menyebabkan “keajaiban” pertumbuhan ekonomi, semua kebijakan tersebut tidak dapat dan tidak berani dilakukan oleh suatu pemerintahan yang nor-mal. Yang dimaksud dengan “model RRT” meskipun memiliki banyak pendukung, namun sama sekali bukanlah “model” yang memiliki makna panutan, namun sebaliknya justru tidak digubris oleh masyara-kat internasional.

Rencana Lipat Ganda Pendapatan Jepang

Rencana melipatgandakan pendapatan warga oleh PKT ini me-niru “rencana lipat ganda pendapatan warga” dari Jepang. Setelah PD II, sejak 1955 hingga 1961, ekonomi Jepang tumbuh pesat, pendapatan

rakyat pun ikut naik drastis seiring dengan melesatnya ekonomi Jepang, sehingga terbentuklah sekelompok masyarakat berpendapatan menen-gah yang jumlahnya mencapai ham-pir seratus juta jiwa. Hal ini membuat Jepang berhasil bertransformasi men-jadi negara makmur dan masyarakat yang konsumtif.

Saat PKT sedang melancarkan “Revolusi Kebudayaan” di tengah ekonomi rakyatnya yang sedang hancur total itu, Jepang telah meng-alami mukjizat “era keemasan pada 60-an” (Golden Sixties). Pada 1965, nominal PDB Jepang hanya 90 miliar dollar AS (86,5 triliun rupi-ah), 15 tahun kemudian yakni pada 1980 nominal PDB sudah menca-pai angka 1 triliun dollar AS (9.615 triliun rupiah), sehingga menjadi “mukjizat” memecahkan rekor eko-nomi dunia sepanjang sejarah.

“Rencana lipat ganda pendapat-an warga” Jepang tersebut adalah ide Hayato Ikeda yang menjabat se-bagai Perdana Menteri Jepang pada 1960 hingga 1964. Untuk mendo-rong perkembangan ekonomi dan menurunkan konflik di masyarakat, kebijakan politik Ikeda adalah “ke-sabaran dan kompromi” (patience and reconciliation), sedangkan ke-bijakan ekonominya adalah “me-lipatgandakan pendapatan”. Ia juga berhasil meredam beberapa kali aksi mogok kerja berskala besar oleh para buruh di Jepang.

Awalnya Ikeda menargetkan per-tumbuhan ekonomi 7,2% sehingga dapat berlipat ganda dalam 10 tahun. Namun pada pertengahan dan akhir era 60-an, ekonomi Jepang mencapai tingkat pertumbuhan hingga 11,6% yang sangat mencengangkan. “Lipat ganda pendapatan warga” pun terca-pai dalam kurun waktu kurang dari

7 tahun. Presiden Prancis Charles De Gaulle menjuluki Ikeda sebagai “salesman semi konduktor”. Yang diterapkan oleh Ikeda adalah menu-runkan bunga dan menurunkan pungutan pajak perusahaan swasta, untuk merangsang konsumsi, di saat yang sama meningkatkan belanja pemerintah yang digunakan untuk membangun infrastruktur.

Selama menjabat, Ikeda ba-nyak membentuk instansi bantuan internasional, untuk menunjukkan kebijakan Jepang dalam stabilisasi ketertiban internasional dan men-dorong ekspor. Ikeda memimpin Jepang bergabung dengan GATT (sekarang WTO) pada 1963, lalu bergabung dengan IMF dan OECD pada 1964. Pada saat Ikeda mundur dari jabatannya, pertumbuhan eko-nomi Jepang mencapai 13,9%!

PKT Tidak Mungkin Berhasil Meniru Jepang

Keberhasilan Ikeda ini telah mendorong ekonom Profesor Kaname Akamatsu dari Universitas Meiji mengemukakan “Paradigma Angsa Terbang” (Flying Geese Pa-radigm), yang intinya mendorong negara-negara Asia harus segera mengejar ketertinggalan dari bangsa Barat, dapat membentuk barisan seperti angsa terbang agar industri manufaktur primer dapat terus di-alihkan dari negara makmur di Asia ke negara-negara berkembang di Asia, kemudian seluruh Asia men-jadi satu kesatuan seperti sekelom-pok angsa yang terbang memben-tuk formasi untuk maju bersama, mengejar ketertinggalan dari bangsa Barat. Tentunya yang menjadi pe-mimpin formasi angsa terbang ini tentunys adalah Jepang, dan bagi

sejumlah orang yang sensitif mung-kin segera mencium atmosfer politik “Persemakmuran Asia Timur Raya (yang pernah dianut rezim militeris-tik Jepang pada PD II)” .

Baik bagi masyarakat Tiongkok, Korea, Taiwan, maupun Singapura, suka tidak suka, rela tidak rela, su-dah menjadikan Jepang sebagai pemimpin barisan angsa ini, paling tidak untuk pertumbuhan ekonomi Asia hingga saat ini pada dasarnya sudah berlangsung dengan “forma-si angsa terbang” ini. Jika Jepang berhasil memasuki kalangan ma-syarakat makmur, dan pendapatan rakyat Jepang berhasil berlipat gan-da dalam 7 tahun, dan RRT berniat untuk meniru Jepang, apakah ada kemungkinan untuk berhasil? Tentu saja kemungkinan selalu ada, tidak ada hal yang mutlak. Tetapi RRT bukanlah Jepang, sehingga dengan spontan kemungkinan untuk berha-sil ini bisa dikatakan tidak begitu be-sar. Keberhasilan Jepang juga berkat bantuan AS, masyarakat yang adil, sistem demokrasi, serta rakyat yang bersatu padu, dan semua ini sama sekali tidak mungkin ditemukan di RRT!

Jika PKT mengadopsi kebijakan ekonomi dan politik Ikeda, maka pastilah hanya akan sekedar meniru-niru saja, karena PKT tidak memiliki kesabaran dalam hal politik, juga tidak ingin berkompromi, sehingga harapan untuk menerapkan kebijakan melipatgandakan pendapatan di bi-dang ekonomi tidak akan besar. Cara PKT dahulu adalah setengah dari ke-bijakan Ikeda bagian belakang, yakni pemerintah berinvestasi pada infra-struktur, namun PKT tidak meng-adopsi kebijakan Ikeda bagian depan yakni menurunkan suku bunga dan menurunkan pungutan pajak perusa-

haan swasta untuk merangsang kon-sumsi warga.

Dalam pertumbuhan ekonomi selama 20 tahun terakhir di RRT, jika tidak ditopang oleh faktor rekayasa angka dan inflasi, sama sekali tidak mungkin mencapai 8-10% seperti yang diumumkan oleh pemerintah, saat ini bahkan mungkin sudah tu-run hingga angka defisit. Jadi, jika berbicara soal melipatgandakan ekonomi di saat seperti ini, hanya PKT-lah yang memang ahli dalam hal berbohong, yang berani meng-utarakannya. Di antara tiga mesin penggerak ekonomi Tiongkok, su-dah melakukan investasi secara berlebihan, di mana-mana terdapat lapangan terbang yang tidak dising-gahi penerbangan, atau rel kereta cepat yang belum rampung, atau 70 juta unit apartemen yang tidak di-huni. Untuk melipatgandakan eko-nomi seperti ini, apakah dengan cara membangun 70 juta unit apartemen kosong lagi? Atau membangun le-bih banyak lagi kota hantu di Zheng-zhou?

Salah satu mesin penggerak itu, yakni ekspor, membuat produk murah RRT membanjiri seluruh dunia, jika dilipat-gandakan lagi, masih adakah negara yang mampu menyerapnya? Keunggulan berupa jumlah penduduk Tiongkok yang banyak sudah tidak mampu bersaing lagi. Kurangnya tenaga buruh mu-rah, penuaan usia penduduk diiringi oleh “tua sebelum kaya” semakin mendesak, bagaimana pabrik dunia ini akan terus bertahan? Pertumbuh-an ekonomi yang berkesinambung-an mutlak membutuhkan stabilitas sosial masyarakat, namun bagaima-na RRT dapat stabil? PKT pada dasarnya adalah faktor penyebab ketidakstabilan itu sendiri, jurang

kesenjangan kaya miskin juga terus mengancam stabilitas masyarakat. Dalam 10 tahun terakhir kesen-jangan sosial telah mencapai taraf memprihatinkan, apakah hal ini akan diteruskan 10 tahun ke depan lagi untuk membuat kesenjangan tersebut semakin melebar?

Yang lebih krusial lagi adalah, berapa lama lagi sisa usia PKT? Seabad lalu pada 1912, jika kaisar terakhir Dinasti Qing, Pu Yi men-canangkan 10 tahun pendapatan rakyat Dinasti Qing berlipat ganda, maka apakah masyarakat akan per-caya? Kini PKT yang berbicara soal pertumbuhan ekonomi tentunya akan dianggap konyol. Pemerintah-an PKT sudah goyah, mampu atau tidak bertahan melewati tahun 2012 saja masih menjadi tanda tanya, apa-lagi mendengar PKT berbicara soal rencana 10 tahun ke depan, pada dasarnya hanyalah mimpi. (lie)

PEMIMPIN UMUM:YS Then

PEMIMPIN REDAKSI:Widiyanto

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI:Ajeng Utami

REDAKTUR PELAKSANA:Oscar Nugroho

REDAKTUR:Milianda Tantri, Dennis Purwoko, Febriant Hendriani, Lindsey Widya

PENERJEMAH:Linjaya, Sudianto, Hongky, Yanny, Leon, Mila, Nia, Hui Hui, Dewi Mala,Hamdani, Isti Galuh

WEBSITE:Hartoyo

FOTOGRAFER:Jefferson, Hartono, Robertus Pudyanto

REPORTER:Amelia Wulan, Leonardo, Rachmat, Boedijono, Manuh, Sunardi

ALAMAT:The Epoch Times IndonesiaRaya Panjang Jiwo Permai 34, SurabayaTel: (031) 8431116 Fax: (031) [email protected]

DISTRIBUSI - PEMASARAN:Jakarta : Ye Qiumei 083871571505Surabaya : Liing (031) 70780630Bali : Alimin 08165 444 779Medan : (061) 77499135, 4572615Semarang : Budi (024) 70712407Yogjakarta : Tjipto (0274) 7848434 Lombok : Heryanto 081757 1281Pontianak : Athiam 085822535966

SALES / IKLAN:Andhy (031) 71168787Robert (031) 70999799Maya (031) 75152605

IKLAN WEB:Reymond (031) 91042120

DONASI:PT. Sinar EpochAcc. BCA 1070255797

TheEpochTimesCERMATAN DINAMIKA DUNIA

sambungan hal 1Bagaimana Menghentikan...

Sementara orang yang dapat me-mahami penindasan yang dialami oleh rakyat Tibet bahkan lebih sedikit lagi. Menanggapi kasus bakar diri yang terus menerus terjadi ini tidak sedikit orang yang merasa terkejut dan diam-diam menyerukan “seharusnya mereka meng-hargai nyawa mereka”. Namun kita se-bagai orang yang hanya mengamati dari luar tentunya tidak mengerti bagaimana parahnya kondisi di sana sehingga me-reka rela mengorbankan nyawa.

Coba bakar tangan kita dengan api lilin atau tetesan lilin, tentu bisa dirasakan be-tapa sakitnya akibat dari bakar diri itu ,bah-kan beribu kali lipat sakitnya daripada itu. Tidak ada orang yang tidak menyayangi nyawanya sendiri. Dan warga Tibet yang mayoritas beragama Buddha Tantrayana lebih sadar lagi akan “sulitnya mendapat-kan tubuh manusia” serta aturan “Enam Jalur Samsara (6 Jalur Reinkarnasi)”. Ajar-an Buddha ini telah tergambar di dinding-dinding kuil yang telah diwariskan secara turun temurun selama ribuan tahun, dan tertulis pada kitab-kitab Sutra agama Bud-dha yang diwariskan oleh para biarawan. Lalu, apa yang menyebabkan mereka lebih memilih untuk membakar diri serta merelakan nyawa dan kehidupannya?

Umat Buddha percaya bahwa kekuatan jahat yang memicu seseorang untuk bunuh diri adalah berasal dari ib-lis. Di dalam Alkitab (kitab suci umat Kristiani) juga diungkapkan mengenai “orang Het”. Arwah orang Het yang telah mati dikendalikan oleh setan, yang khusus menyerang perasaan manusia, dengan menanamkan rasa takut dan pu-tus asa pada hati manusia. Bahkan para rasul di dalam Alkitab juga sulit untuk terhindar dari serangan arwah orang Het ini, dan di tengah luapan perasaan putus asa, mereka akan timbul niat untuk mati.

Bahkan bagi seseorang yang memiliki kepercayaan sekalipun, jika terjebak di dalam penderitaan dan putus asa yang amat mendalam, juga akan timbul semacam dorongan untuk tidak lagi bertahan hidup. Jika terdapat semacam suara yang mem-beritahu mereka bahwa “kematian dapat memberikan pembebasan tak terhingga bagi orang itu”, maka mati secara menge-naskan di tengah kobaran api pun menjadi salah satu pilihan yang dapat dipahami.

Kasus bakar diri oleh Rinpoche Soba pada 8 Januari lalu meninggalkan sebuah pesan terakhir: “Saya membakar diri bukan demi masalah atau kepenting-an diri sendiri, melainkan demi 6 juta jiwa rakyat Tibet yang tidak mendapat-kan kebebasan, demi agar Dalai Lama dapat kembali lagi ke Tibet.” Sementara Dingzeng Pengcho sebelum membakar

diri pada 1 Desember 2011 lalu juga me-ninggalkan pesan: “Menghadapi seluruh biarawan yang ditangkap dan dipukul, saya lebih baik mati demi penderitaan mereka. Terbayang penderitaan yang di-alami seluruh Tibet dan penderitaan kuil Kamma, saya tidak bisa berdiam diri saja. Bagaimana kita bisa percaya pada pemerintah yang tidak membiarkan kita untuk meyakini kepercayaan kita?”

Dalam sejarah manusia, kasus unjuk rasa dirampasnya hak memeluk keper-cayaan dengan cara bakar diri beruntun seperti ini sungguh belum pernah terjadi sebelumnya! Asalkan PKT menghen-tikan distorsi dan penindasan terhadap kepercayaan rakyat Tibet, kasus bakar diri akan segera terhenti. Kepercayaan rakyat Tibet tidak akan merusak rezim PKT barang sehelai rambut pun. Lalu apa yang ditakutkan oleh PKT?

Penindasan PKT terhadap kebe-basan beragama rakyat Tibet, tidak lain adalah karena adanya nafsu ke-pentingan terhadap Tibet yang tidak bisa diungkap. Sejak hari pertama PKT menduduki Tibet, rakyat Tibet telah dibohongi oleh PKT untuk menandata-ngani kesepakatan mengenai tata cara pembebasan Tibet secara damai antara pemerintah pusat dan pemerintah dae-rah Tibet, yakni yang dikenal dengan “17 Pasal Kesepakatan Memasuki Ti-bet”, PKT pun melakukan berbagai

upaya untuk melanggar sendiri 17 pasal kesepakatan tersebut dengan menindas kebudayaan, kepercayaan, serta politik otonomi rakyat Tibet. Di saat yang sama hutang darah akibat penindasan terse-but, semuanya dilimpahkan sebagai aki-bat dari kesalahan aksi unjuk rasa rakyat Tibet, seringkali pula adu domba antara suku Han (suku mayoritas di Daratan Tiongkok) dan Tibet dipicu sehingga sering timbul kesalahpahaman antara suku Han terhadap rakyat Tibet.

Setelah peristiwa 14 Maret 2008, biarawan di Kuil Drepung sudah berkurang setengah. Ke manakah perginya lebih dari 400 orang biarawan itu? Menurut informasi, para biarawan yang waktu itu dianiaya tapi belum tewas, dilemparkan ke dalam tungku api untuk dibakar hidup-hidup! Meru-juk kembali kepada surat wasiat Ding-zeng Pengcho mengenai situasi di Kuil Kamma, dalam 4 tahun terakhir, bagi para biarawan Tibet ini adalah suatu pe-musnahan dan teror tanpa akhir!

Apa bedanya ini semua dengan kekejaman Kaisar Nero dari Romawi yang membakar kota demi kepentingan pribadi dan menuduhkannya pada umat Nasrani, menangkap para pengikut Kristus dan menyalib mereka di kayu salib atau diumpankan pada anjing ga-lak, serta dipaku di tiang dan dijadikan “lilin” untuk dibakar? (sud)

PENGUMUMAN PERUBAHAN HARGA KORAN THE EPOCH TIMES

Harga koran The Epoch Times telah mengalami perubahan harga per Oktober 2012 lalu. Berlangganan

Bahasa Indonesia / Mandarin saja, akan dikenakan biaya 8.000 rupiah / bulan. Sedangkan jika berlangganan Bahasa

Indonesia dan Mandarin akan dikenakan biaya 10.000 rupiah / bulan.

Demikian harap maklum. Terima kasih.

Page 8: The Epoch Times Indonesia Edisi 279

06 - 12 Desember 2012PENGEMBANGAN DIRI TheEpochTimesCERMATAN DINAMIKA DUNIA

8

mewujudkan impian kita, kita perlu memastikan bahwa kita mengetahui bagaimana untuk mewujudkan seba-gian besar dari itu. Hal ini melibatkan penggalian dan pencapaian tingkat batin kita.

Ini adalah tentang menemukan hal-hal yang memotivasi dan meng-inspirasi kita sebagai individu, dan membuat pilihan yang membawa kita ke sana. Ini adalah proses belajar kem-bali bagaimana untuk mendengarkan dan mengikuti hati dan jiwa kita, serta menghilangkan gangguan yang di-sebabkan oleh pikiran negatif dan apa yang coba dipilihkan oleh orang lain bagi kita di sepanjang jalan kehidupan.

Sekarang kita percaya bahwa kita sedang melangkah ke arah tujuan dan impian, kita harus mulai memper-siapkan diri untuk setiap hambatan yang akan kita temui di sepanjang ja-lan. Tidak peduli siapa Anda atau apa yang coba Anda lakukan, hidup akan senantiasa menghadirkan rintangan dan masalah pada Anda. Namun jika Anda mengetahui hal ini, dan Anda memutuskan bahwa Anda akan me-lewati kesulitan tersebut dengan tekad yang teguh, Anda pasti akan dapat melaluinya.

Tema keempat adalah ten-tang pantang menyerah, dan terus menerus mengatasi kesulitan. Se-

ring Anda menumbuhkan daya ta-han dan toleransi, dan mulai melihat hal-hal dalam cahaya yang lebih positif, Anda akan senantiasa mera-sa mampu untuk mengatasi segala hal-hal yang ada di hadapan Anda. Ketika kita melihat semua kesulitan hanya sebagai tantangan kecil bagi pola pikir dan tindakan kita, maka akan terasa sangat menggembirakan ketika melihat diri kita sendiri telah melambung ke puncak kesuksesan baru.

Hal terakhir yang saya perhatikan tentang proses ini adalah seberapa banyak Anda benar-benar dapat me-nerima dan melepaskan. Hampir se-gala sesuatu yang membuat kita tidak bahagia adalah sesuatu yang tidak bisa kita terima atau lepaskan. Ketika hidup kita tidak terasa mulus, itu ka-rena kita berusaha melawan, mengon-trol, atau memaksakan sesuatu. Dan jika kita benar-benar jujur dengan diri kita sendiri, kita akan melihat bahwa ternyata hidup benar-benar akan men-jadi nyaman dan mudah.

Dengan tetap berpegang bahwa suatu hari impian kita tentunya akan tercapai, kita memberikan banyak ke-bahagiaan dan kekuatan pada diri kita sendiri. Kita harus belajar untuk me-nerima hidup apa adanya, dan menco-ba untuk melepaskan hal-hal tentang bagaimana hidup itu seharusnya.

Ketika kita benar-benar dapat me-mahami tema-tema ini dan menerap-kannya ke dalam kehidupan kita, kita akan dapat melihat perubahan menge-jutkan yang terjadi. Seperti yang saya

sebutkan di awal, yaitu kehidupan kita adalah sebuah proses, terus menerus berlari, melewati pasang dan surut. Terdapat sebuah mitos yang tak ter-ucap dalam budaya kita bahwa per-ubahan adalah keputusan satu kali yang hanya melibatkan kemauan.

Hanya sedikit orang yang tam-paknya mengakui faktor rumit yang terlibat dalam membuat perubah-an yang nyata. Tidak peduli berapa lama Anda melakukan sesuatu, atau seberapa baik Anda mendapatkan hal itu, tentunya masih harus melibatkan praktek, usaha, dan motivasi.

Menurunkan berat badan adalah contoh yang baik. Orang yang menu-runkan berat badan dan mendapatkan tubuh yang lebih langsing, tidak hanya telah mengubah beberapa saklar dalam diri mereka untuk menjadi orang baru dengan selera dan kebiasaan baru. Se-baliknya, mereka terus-menerus mulai membuat pilihan yang lebih baik, satu demi satu, bersama dengan hari-hari buruk, masa-masa sulit, dan banyak kesalahan. Namun mereka bertahan dengan itu, tetap berpikir positif, dan terus menerima di mana mereka ber-ada, menerima kesalahan-kesalahan diri sendiri, dan terus membuat pilihan yang membawa mereka berhasil. Na-mun pada titik tertentu, mereka masih dapat menyerah atau jatuh kembali ke pola lama mereka.

Mitos tentang segalanya menjadi mudah, atau ide mengenai “bahagia sampai selama-lamanya”, hal ini sesungguhnya tidak ada dalam ke-nyataan hidup. (zzr)

Sebuah dorongan yang kuat untuk buang air kecil dapat mengganggu fungsi otak Anda layaknya ketika terkena pengaruh alkohol atau kurang tidur.

Menurut sebuah jajak pendapat Harris Inter-active/HealthDay, kebanyakan orang dewasa yang berkendara secara teratur, mengakui telah melaku-kan perilaku yang “mengganggu” ketika berada di depan kemudi. 86 persen dari mereka, makan atau minum saat mengemudi, 59 persen menggunakan ponsel, 41 persen sibuk melihat perangkat GPS mereka, 37 persen mengirim pesan teks (SMS / BBM), dan 14 persen merias wajah, menurut jajak pendapat itu.

“Gangguan dalam mengemudi bisa berakibat fatal,” kata Julie Lee, wakil presiden dan direktur keselamatan nasional pengemudi AARP. “Para peneliti menemukan bahwa setiap jenis gangguan yang beresiko, bukan hanya yang kita biasa pikir-kan seperti SMS atau berbicara di telepon geng-gam.”

Berikut merupakan tiga perilaku lain yang berpotensi mengganggu dalam mengemudi dan situasi yang biasanya mungkin tidak Anda anggap berisiko:

Makan dan/atau Minum. Kita semua pasti pernah melakukannya, terutama ketika kita se-dang terburu-buru untuk membuat janji, sehingga melewatkan jam makan, atau ketika merasa tidak bisa mengemudi dengan baik tanpa secangkir kopi

maupun minuman lainnya.Hewan peliharaan yang tidak terkendali. Ba-

nyak pemilik hewan peliharaan yang menganggap anjing mereka layaknya anak-anak mereka sendiri, sehingga mereka tidak selalu mengamankan anjing mereka ketika berada di dalam mobil. Membiarkan hewan peliharaan Anda untuk naik tak terkendali di pangkuan Anda, di samping Anda, atau di kursi belakang, adalah sangat berbahaya bagi Anda dan juga hewan peliharaan!

Menjulurkan leher. Berjalan melambat atau

memutarkan leher maupun tubuh untuk dapat me-lihat sesuatu hal, tidak hanya dapat menyebabkan kecelakaan pada diri sendiri, namun juga bisa me-nyebabkan terjadinya kecelakaan lain.

“Pengemudi yang berusia di atas 50 tahun biasanya lebih cenderung terlibat dalam perilaku mengganggu seperti SMS atau menggunakan pon-sel di depan kemudi, dan mereka tentunya juga menghadapi berbagai masalah lain, seperti per-ubahan alami dalam penglihatan, pendengaran, dan respon reaksi,” tutur Lee. (osc)

Perubahan adalah siklus. Sebagai orang yang tumbuh dan berkem-bang, kita akan belajar pelajaran yang sama berulang-ulang, tetapi pemahaman kita akan terus meng-alami pergeseran dan kian men-dalam seiring waktu, dalam proses spiral secara terus menerus.

Pola pemikiran ini tercermin dalam 12 langkah program pemulihan. Memulihkan pecandu selalu dilakukan

dengan tetap berpikir bahwa me-reka masih merupakan seorang pe-candu, tetapi mereka terus-menerus diberikan pilihan untuk hidup dengan penuh ketenangan. Hal ini karena mereka telah melihat bagaimana mudahnya untuk melupakan dan akhirnya kembali lagi ke kebiasaan dan pemahaman lama. Perubahan ini tidak seperti tombol lampu. Ini adalah proses yang berkesinambun-gan yang melibatkan refleksi diri, keterbukaan pikiran, dan tekad.

Setelah melalui proses tumbuh dan berubah, dan melihat orang lain melakukan hal yang sama, saya telah mengidentifikasi tema-tema tertentu yang tampaknya dapat digunakan sebagai pemandu jalan. Dalam kolom ini, saya akan mengeksplorasi banyak topik, yang akan bertindak seperti mercusuar yang memandu jalannya kapal. Mereka hanya untuk memastikan bahwa kita tetap berada di jalan yang benar, dan membiarkan diri kita sepenuhnya terbuka karena kita bekerja melalui masalah-ma-salah dalam diri kita.

Kita seharusnya tidak pernah harus fokus pada masalah dan me-nyalahkan sesuatu atau seseorang. Sebaliknya, kita perlu menjaga fokus untuk selalu bersyukur dan berpikir positif terhadap segala hal, peluang, dan orang-orang dalam kehidupan kita. Dan ketika kita berjalan menuju optimisme, kemungkinan akan ter-buka sebuah peluang baru bagi kita. Kita lihat diri kita sendiri, dan apa yang bisa kita lakukan untuk sampai ke sana, mengatasi berbagai kesulit-an yang terjadi di sepanjang jalan.

Tema pertama yang saya fokus-kan adalah mengenai hal positif.

Saya telah menemukan bahwa cara tercepat untuk gagal pada sesuatu adalah ketika kita fokus pada hal-hal yang negatif dan meragukan diri kita sendiri. Kita dikelilingi oleh ba-nyak hal negatif, dan banyak orang bahkan mulai untuk melihat segala sesuatu yang mereka hadapi me-lalui filter negatif ini. Hidup mereka menjadi seperti ban berjalan dari korban dan penderitaan. Namun ketika kita mulai memilih untuk berfokus pada rasa syukur, kasih sa-yang, dan pikiran positif, maka kita akan dapat melihat bahwa seluruh kehidupan kita pasti akan berubah. Hidup adalah tentang bagaimana Anda memilih untuk melihat dan menafsirkan hal-hal dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri Anda. Kebahagiaan adalah benar-benar pilihan, dan saya selalu mencari hal-hal yang membantu kami secara konsisten membuat pilihan itu.

Tema kedua saya adalah berpikir-an terbuka, melihat ke dalam diri, dan menerima tanggung jawab atas diri kita sendiri dan tindakan kita. Ketika kita menyalahkan orang lain atau keadaan di sekitar kita, kita se-cara bersamaan telah menutup pintu yang akan membebaskan kita dari hal-hal yang mengganggu. Dalam setiap situasi, semua yang dapat kita pengaruhi dan ubah adalah diri kita sendiri, dan itulah yang harus kita lakukan.

Mencoba untuk mengubah dan membujuk orang lain tidak akan berhasil. Menerima tanggung jawab bukanlah membiarkan orang lain melakukan segala hal semaunya terhadap diri kita. Ini adalah bentuk tertinggi dari pemberdayaan diri, dan itu benar-benar akan mengubah hidup kita.

Ketika kita mengambil tang-gung jawab atas diri kita sendiri dan menerima orang lain seperti apa adanya tanpa meminta mereka untuk berubah, kita dapat mengevaluasi diri kita sendiri apakah kita ingin ber-ada di sekitar orang-orang tersebut. Ini bukan tugas kita untuk mengubah mereka atau memperbaiki keadaan. Tugas kita adalah untuk menciptakan kehidupan yang kita senangi bagi diri kita sendiri, dan itu adalah yang pa-ling penting dan bermakna.

Hal ini membawa saya ke tema ketiga. Setelah kita memutuskan untuk melihat dunia sebagai kesem-patan yang indah untuk sepenuhnya

Pilihan kita adalah apa yang membentuk kehidupan kita, seperti laut yang membentuk pantai. (PHOTOS.COM)

FAE FRAZIER PRICE The Epoch Times

Siklus Perubahan Hadapi dan Ikuti Arah Perubahan dalam Kehidupan

Pojok Karir:

Temukan Alasan Mengapa Tidak Mempekerjakan Anda

BRANDPOINT

Merupakan hal yang umum bahwa tingkat kecemasan kebanyakan orang akan menin-gkat secara dramatis ketika me-reka melakukan suatu interview kerja. Jika Anda menginginkan pekerjaan, maka Anda harus pergi pada sebuah interview.

Ini adalah aturan permainan dunia kerja, dan tidak dapat dihin-dari. Beberapa orang lebih nyaman dengan itu daripada yang lain. Na-mun demikian, setiap penerimaan kerja senantiasa dibuat berdasar-kan proses interview. Sebagai pe-rekrut, saya selalu berbicara de-ngan calon pelamar di sepanjang proses interview. Fenomena yang menarik adalah respon yang saya dapatkan dari hampir setiap kan-didat saat saya menanyai mereka tentang bagaimana kesan mereka terhadap interview. Percaya atau tidak, saya benar-benar tidak bisa ingat kapan terakhir kali seseorang mengatakan kepada saya bahwa mereka merasa “dibom” dalam in-terview. Sedangkan sebagian besar yang saya dengar adalah, “Inter-view berjalan lancar.” Jadi biarkan saya mengajukan pertanyaan ini. Jika setiap orang merasa interview berjalan dengan baik, lantas me-ngapa mereka tidak dipekerjakan? Anda mungkin juga bertanya pada diri sendiri tentang pertanyaan yang sama. Jika Anda pikir inter-view berjalan dengan baik, lantas mengapa Anda tidak mendapatkan

pekerjaan?Ketika Anda sampai ke tahap

wawancara dalam proses pere-krutan, Anda dapat dengan aman berasumsi bahwa Anda memi-liki keterampilan yang diperlu-kan ditetapkan untuk melakukan pekerjaan itu. Tidak ada perusa-haan yang akan membuang-buang waktu mereka melakukan interview terhadap pelamar yang dirasa tidak dapat melakukan pekerjaan. Tahap awal mulai dari proses perekrutan memang agak objektif. Mereka melihat resume Anda, meninjau riwayat kerja Anda, dan mencari keterampilan yang diperlukan untuk pekerjaan itu. Di sisi lain, interview itu sendiri bisa sangat subjektif. Hampir semua hal kecil dapat menghilangkan kesempatan Anda untuk dipekerjakan. Anda bisa mengatakan hal yang salah dan mungkin Anda tidak menya-darinya. Manajer yang akan mem-pekerjakan Anda mungkin saja merupakan penggemar klub Bar-celona tanpa sepengetahuan Anda dan mungkin Anda menyampaikan hal yang melecehkan tentang be-tapa hebatnya Real Madrid ketika menjuarai Liga Spanyol musim lalu. Pada situasi seperti itu, Anda mungkin bisa kehilangan kesem-patan kerja. Orang tidak bisa me-ngendalikan sifat manusia, dan seti-ap orang masing-masing memiliki sudut pandang sendiri-sendiri.

Apa yang sudah saya sadari setelah bercokol di industri ini selama lebih dari satu dekade ada-lah bahwa secara umum, manajer yang melakukan interview, tidak sedang mencari alasan untuk mempekerjakan Anda, namun

mereka justru sedang mencari alasan untuk tidak mempekerja-kan Anda. Mereka akan membuat Anda bersiap dengan pertanyaan-pertanyaan untuk mengintip ke dalam jiwa Anda. Mereka akan membuat Anda merasa nyaman sehingga Anda dapat membiar-kan penjagaan diri Anda turun dalam rangka untuk mengungkap informasi lebih lanjut tentang diri Anda. Dan coba tebak, tidak ada yang salah dengan itu. Ini adalah tugas mereka untuk mempekerja-kan pekerja yang paling cocok un-tuk posisi di perusahaan mereka. Tidak ada yang mengetahui siapa karyawan yang terbaik sebelum mulai bekerja. Anda bisa men-jadi orang yang paling memenuhi syarat secara teknis untuk peker-jaan itu, tetapi jika entah bagaima-na melalui proses wawancara ia mengungkapkan bahwa etos kerja Anda dipertanyakan, itu merupa-

kan alasan yang sangat baik bisa mendiskualifikasi Anda.

Mempekerjakan seseorang bu-kanlah sebuah ilmu pasti, beberapa orang bahkan mungkin melihatnya sebagai sebuah seni. Saya ingin bangga sebagai seorang seniman ketika datang ke sebuah interview. Saya sudah merekrut beberapa orang yang benar-benar menakjub-kan untuk berbagai posisi dan banyak dari mereka yang masih bekerja bersama saya sampai hari ini. Apakah saya telah mengetahui pasti bahwa orang-orang tersebut akan berubah menjadi begitu be-sar? Tentu saja tidak! Saya tidak mempekerjakan mereka karena saya punya beberapa bola kristal yang mengatakan bahwa mere-ka akan menjadi karyawan yang hebat. Saya mempekerjakan me-reka hanya karena saya tidak bisa menemukan alasan untuk berkata “tidak”! (osc)

SONG WOO The Epoch Times

Seorang pencari kerja mengajukan resumenya selama Job Fair di San Francisco, 12 Juli 2011. (JUSTIN SULLIVAN / GETTY IMAGES)

3 Gangguan Mengemudi yang Sering Diremehkan

Seekor hewan peliharaan yang tak terkendali bisa menjadi gangguan saat mengemudi.

(COURTESY OF ARACONTENT / BRANDPOINT)

Page 9: The Epoch Times Indonesia Edisi 279

HIBURAN06 - 12 Desember 2012

TheEpochTimesCERMATAN DINAMIKA DUNIA

Tak diragukan lagi, masa kini adalah eranya film animasi, dengan Pixar yang menampil-kan kemegahan dan pembuat film ini telah memimpikan kecemerlangan How to Train Your Dragon. Meskipun secara keseluruhan, mereka tetap pada formula yang dikenali.

R ise of the Guardians mencoba untuk tampil berbeda, oleh karena itu mereka tampak sa-

ngat ambisius terhadap suatu ke-salahan, yang tentunya menjadi kemenangan bagi dunia hiburan, dan kemajuan lain dari rumah produksi DreamWorks dalam terus meningkatkan industri CGI (Computer Generated Imagery).

Guardians adalah sekelompok wajah familiar yang melindungi kesejahteraan anak-anak di selu-ruh dunia. Anda akan mengenali North (Alec Baldwin) sebagai Ol Saint Nick, Bunny (Hugh Jackman) sebagai pemberi telur musiman, Tooth (Isla Fisher) adalah peri yang memberikan imbalan kepada mereka yang baru saja kehilang-an sesuatu, dan Sandman, yang membawa Anda kea lam mimpi (bom-bom-bom-bom).

Fokus kami adalah Jack Frost (Chris Pine). Siapa dia? Anda mungkin akan bertanya-tanya. Nah itu pertanyaan eksistensial yang sama di inti dongeng ini.

Para “pembawa” tidak tahu dari mana dia berasal atau di mana

ia berada. Jadi, ketika ia dipilih oleh Manusia Bulan sebagai yang berpotensi bergabung dengan Guardian dalam perjuangan me-reka melawan Pitch Black (Jude Law), sang pembawa mimpi bu-ruk, membuatnya enggan untuk melakukannya, ia lebih memilih untuk melanjutkan masa teriso-lasinya, kecuali jika ia diberikan jawaban yang ia cari sejak hari penciptaannya.

Mandat dari pendongeng yang muncul di layar semua ingin me-nyaksikan: William Joyce, yang mengadaptasi dari novel ke film, yang juga berada di balik beber-apa desain konseptual karakter asli pada film Toy Story pertama, sehingga tidak menghe-rankan

ada begitu banyak waktu dan detail yang diberikan kepada pengenalan para Guardian. Dan Guillermo Del Toro, sang master orkestra fantastis, memiliki kredit produksi. Karena itu, Rise of the Guardians lebih indah dan ima-jinatif dari film yang kebanyakan ditujukan untuk pasar Minggu pagi (anak-anak).

Dunia tempat para karakter tinggal dibuat sedemikian men-gagumkan, dari toko mainan an-tik North, yang hidup bersama yeti dan elf, hingga tempat ting-gal Tooth yang berada di kerajaan awan, yan tampak kaleidoskopik dalam warna, dan gambar-gambar yang senantiasa bergerak.

Masalah utama film ini mung-

kin adalah terlalu banyak yang terjadi. Dengan ide-ide visual

yang begitu banyak dan eksposisi narasi, dibutuhkan sebuah un-sur “keabadian” untuk menyele-saikan langkahnya, dan karakter menjadi lebih sedikit dari perang-kat plot yang ala kadarnya. Uru-tan karakter yang keluar juga se-dikit kacau selama pertempuran yang terjadi antara kebaikan dan kejahatan (sebuah regu yang di-wakili secara cemerlang oleh Jude Law).

Pekerjaan suara yang luar bi-asa dibawakan oleh Hugh Jack-man, sementara Chris Pine dapat menampilkan kesan pahlawan yang sesungguhnya dalam Enter-prise.

Mungkin film ini sedikit ter-lalu condong ke anak-anak dan remaja serta konsep yang terlalu berbelit-belit untuk menjangkau khalayak luas penggemar film CGI di hari ini, antusiasme yang kurang ramai pada pekan pem-bukaannya di Box Office AS (24 mliar dollar AS) membuktikan ketakutan itu. Namun ini meru-pakan musim liburan bertema petualangan yang menarik dan menyenangkan, serta menyegar-kan, dimana salah satunya film 3-D benar-benar layak mendapat-kan beberapa nilai tambah. (osc)

9

Resensi Film:

RISE OF THE GUARDIANSMATTHEW RODGERSThe Epoch Times

Poster film Rise of the Guardians. (COURTESY OF DREAMWORKS)

Sutradara Pemain

Produksi

: Peter Ramsey: Hugh Jackman, Alec Baldwin, Chris Pine,: Dreamworks

Rating : (3 / 5)

Resensi Film:

HITCHCOCKDi Balik Setiap Laki-Laki Hebat Terdapat Seorang Perempuan

Easter Bunny dan Santa Claus dalam film Rise of the Guardians. (COURTESY OF DREAMWORKS)Jack Frost (Chris Pine) mendapatkan tempatnya di antara para Guardian dalam Rise of the Guardians. (COURTESY OF DREAMWORKS)

Lima puluh dua tahun kemudian setelah pembutannya, film Psycho karya Alfred Hitchcock masih dapat ditemukan pada setiap daftar top-se-puluh film paling menakutkan sepan-jang masa. Itu adalah film pemecah kebekuan yang mengubah fenomena budaya. Para generasi muda mung-kin menganggapnya remeh sebagai sebuah film tua, namun coba suruh mereka menontonnya dan biarkan mereka mengalami sendiri fobianya.

Film Hitchcock bercerita tentang pem-buatan film Psycho yang terkenal. Ke-banyakan dari kita tidak akan mengetahui sebelum melihat film biografi ini yaitu jika tanpa bantuan istrinya, Alma Reville (He-len Mirren), Hitchcock (Anthony Hopkins) tidak akan mampu menjadi “Hitchcock” seperti sekarang ini.

Film dimulai pada saat Hitchcock me-rindukan untuk kembali ke semangat kre-atif masa mudanya. Dia membaca kisah pembunuh Wisconsin yang mengerikan dan pencuri jasad, Ed Gein, sehingga kon-sep Psycho mulai terbentuk.

Kisah kejenakaan jahat Gein ini sekarang telah terserap ke alam bawah sadar orang Amerika, ia juga menginspirasi dua karakter film horor terkenal lainnya. Hitchcock pun menjadi terobsesi dengan Ed Gein.

Sang istri Alma, merasa tidak dihar-gai setelah bertahun-tahun mendukung suaminya karena tidak dicantumkan na-manya dalam credit, sehingga ia pun mulai membantu temannya menulis naskah baru.

Hitchcock kemudian mengembangkan sebuah kecemburuan othello yang beralas-an, pada satu titik menghina naskah Alma sebagai “tidak berkualitas,” dan marah kar-ena dia tidak dilibatkan di sana.

Alma secara terang-terangan (dan pe-das) mengutip resume sejarah “tanpa tanda jasanya” yang setia dalam melayani ke-butuhan Hitchcock. Dan akhirnya, selain jatuh cinta dengan proyek barunya, Hitch-cock juga jatuh cinta lagi dengan istrinya. Dia mengakui bahwa film barunya, Psy-cho, juga menggambarkan kelahiran kem-bali. Akankah Alma menyelamatkan sang suaminya lagi?

Mencoba untuk menggambarkan potret pribadi Hitchcock sebagai manusia, pro-duser Ivan Reitman memproduksi film yang menampilkan kebesaran hati, dengan pendekatan komedi ringan. Suara latar de-ngan renungan musik era film Hollywood, sering terdengar saat memasuki suasana hambar, dengan para pejalan kaki yang berlalu-lalang.

Penggambaran Hitchcock jelas merupa-kan inti cerita. Temperamen Anthony Hop-kins yang pada dasarnya berapi-api, dapat menjadi lebih berair sebagai Hitchcock.

Pertunjukan cerdas lainnya termasuk gambaran James D’Arcy dari bintang Psycho yang gelisah, Anthony Perkins, serta Scarlett Johansson sebagai aktris yang ramah, dan aktris “sangat” profesional yang menjadi bin-tang utama Psycho, Janet Leigh.

Kita akan melihat Alfred Hitchcock sebagai figur klasik yang tengah melibat-kan diri dalam film. Kita juga akan melihat dia sebagai konduktor simfoni yang se-sungguhnya dari jeritan, serta manipulator master sensor yang berjuang keras untuk menjaga aspek yang lebih mengerikan dari film-filmnya yang terlalu gelap bahkan bagi masyarakat film Amerika sekalipun. (osc)

MARK JACKSONThe Epoch Times Sutradara

Pemain

Produksi

: Sacha Gervasi: Anthony Hopkins, Helen Mirren, Scarlett Johansson,: Fox Searchlight

Rating : (3 / 5)

Toni Collette (sebagai Peggy Robertson), Anthony Hopkins (sebagai Alfred Hitchcock), dan Helen Mirren (sebagai Alma Reville) pada film bersetting biografi dramatis, Hitchcock, sebuah film tentang kisah cinta antara pembuat film Alfred Hitchcock dan istrinya, Alma Reville , selama pembuatan film Psycho. (COURTESY OF FOX SEARCHLIGHT)

Scarlett Johansson (KIRI) dan Jessica Biel pada film biografi dramatis Hitchcock. SUZANNE TENNER / FOX SEARCHLIGHT)

Page 10: The Epoch Times Indonesia Edisi 279

06 - 12 Desember 2012BISNIS & EKONOMI TheEpochTimes

CERMATAN DINAMIKA DUNIA

Banyak investor yang bingung saat memilih membeli saham

dividen ataukah saham yang tidak membayar dividen. Dikarenakan tidak mengetahui konsekuensi yang akan

dihadapi ketika memiliki saham yang membayar dividen..

“Banyak investor mengkhawatirkan saham dividen rentan, karena berpotensi terkena hampir tiga kali lipat pajak atas dividen,” menurut sebuah artikel AdvisorPerspectives baru-baru ini.

Logikanya, sebuah perusahaan yang tidak membayar dividen, mungkin tidak menguntungkan dan tertimpa masa sulit. Disisi lain, juga bisa menjadi perusahaan yang berkembang pesat, dan memerlukan investasi labanya kembali pada perusahaan sehingga dapat terus tumbuh.

Pada dasarnya, perusahaan membayar dividen dari labanya, bukan menginvesta-sikan kembali uang itu ke perusahaan.

Setiap jenis saham, bukan hanya yang membayar dividen, tapi harus melihat ber-

dasarkan sejarah kinerjanya, cadangan fi-nansial, profitabilitas, potensi pertumbuh-an, dan probabilitas bahwa saham dapat membayar dividen di masa depan. Selain itu, kita perlu memahami industri di mana perusahaan itu beroperasi, dan segala risiko yang akan mungkin dijumpai di masa depan.

Ada tiga kategori untuk saham dividen. Kategori pertama, saham dimana dividen meningkat dari tahun ke tahun, termasuk selama masa-masa sulit ekonomi atau per-golakan.

Lalu, ada juga kelompok perusahaan yang akan membayar dividen, bahkan sela-ma mengalami guncangan ekonomi, namun akan membayar flat dividen, tanpa kenaikan atau penurunan. Terakhir, ada perusahaan yang memotong atau menghilangkan pem-bayaran dividen sama sekali.

Saham dalam kategori pertama, “cen-derung memiliki pembayaran konservatif kurang dari 50%, yang memungkinkan untuk mempertahankan dividen mereka se-lama masa sulit. Mereka juga memiliki per-tumbuhan penjualan dan laba. Anda tidak bisa terus membayar dividen yang lebih tinggi, kecuali jika memiliki pendapatan dan uang tunai untuk mendukungnya,” tu-lis artikel di situs Dividend Growth Stocks edisi November 2011.

Dividen sebagai penghasilan produser

Perusahaan Jerman yang berope-rasi di Amerika Serikat, optimistis

memandang 2013 dan berharap hubun-gan AS-Jerman makin menguat. Mereka

berharap pertumbuhan moderat dan ingin mempekerjakan staf pada tahun

2013.

“The pasar trans-Atlantik masih meru-pakan pasar global yang paling penting,” kata Busso von Alvensleben, Konsulat Jen-deral Jerman di New York. Dalam sambu-tan pembukaannya di konferensi Pandan-gan Bisnis Amerika-Jerman (GABO), ia menekankan perlunya memperdalam kemi-traan ekonomi AS-Eropa. GABO, yang ber-langsung sekali dalam setahun, diselengga-rakan oleh Kamar dagang Jerman-Amerika (GACC) di New York, 3 Desember.

Tampaknya ada banyak alasan untuk melanjutkan hubungan yang sukses. Seti-daknya, perusahaan Jerman yang berope-

10

Biaya produksi yang ma-kin meningkat, membuat

para produsen manufaktur di Tiongkok beralih ke Asia

Tenggara, hal ini akan menye-babkan kematian RRT sebagai

“pabriknya dunia” dalam waktu lima sampai sepuluh tahun, kata sebuah laporan

pasar terkemuka.

Mengutip contoh perusaha-an konsumen kalangan atas, Daiwa Capital Mar-

kets melaporkan beberapa poin un-tuk mengalihkan manufaktur pasar konsumen ke Asia Tenggara, ter-masuk Thailand, Filipina, Vietnam, Indonesia, Laos, Kamboja dan Myanmar, di mana biaya produk-sinya lebih rendah.

Statistik di dalam laporan itu mendukung klaim tersebut. Meng-ambil Nike sebagai contoh, lapor-an ini mencatat pada tahun 2000, 40 persen penjualan global sepatu Nike adalah hasil produksi Tiong-kok, sementara hanya 13 persen yang diproduksi di Vietnam. Tapi kini, 41 persen sepatu Nike di-produksi Vietnam, dan 32 persen produksi Tiongkok. Dalam indus-

tri padat karya tekstil dan pakai-an, Vietnam dan Kamboja telah melampaui Tiongkok dalam per-tumbuhan ekspor.

Ekonom Daiwa, Minchun Sun dan Christie Chien, percaya bahwa tren memindahkan produksi ketu-juh negara ASEAN, bisa dipercepat dalam beberapa tahun ke depan “sebagai siklus positif-umpan ten-dangan masuk”.

Mereka menunjukkan bahwa, “Dengan biaya tenaga kerja jauh le-bih rendah, demografi yang meng-untungkan, serta kebijakan baru untuk membuka dan meliberalisasi ekonomi mereka, mereka diposisi-kan dengan baik untuk mengambil tongkat estafet dari Tiongkok dan menjadi baru ‘pabrik dunia’ untuk manufaktur produk murah.”

Sebuah gerakan hak buruh muncul, protes karyawan yang ter-kadang mengandung kekerasan, mogok kerja, publisitas buruk dan tekanan untuk mempertimbangkan hak-hak dan keselamatan kerja, semuanya sama-sama memastikan bahwa upah tenaga kerja Tiongkok akan terus meningkat, sehingga mendorong migrasi produksi lebih lanjut ke Asia Tenggara.

Laporan Pertumbuhan Pasar dari Market Watch terhadap Indo-nesia dan Filipina, menuju ke titik “stabil, pemerintah terpilih dengan kebijakan yang menginspirasi keya-kinan investor” sebagai motivasi

lebih bagi perusahaan untuk pindah. Laporan tersebut menyatakan bah-wa daerah “Macan Baru” memiliki “potensi untuk meninggalkan jejak lebih besar pada pertumbuhan glo-bal selama tahun-tahun yang akan datang, sementara negara maju terus berjuang dengan kelebihan utang, dan wilayah tradisional kelas berat Tiongkok dan India yang ke-hilangan momentum.”

Sejalan dengan itu, tanda-tanda migrasi sama dengan memperjelas berakhirnya Tiongkok. Selain heng-kangnya perusahaan asing seperti Nike, perusahaan lokal yang ada daerah kaya pantai timur Tiongkok, juga mulai memindahkan manufak-turnya ke Asia Tenggara, menurut Chen Zhihua, presiden Kamar Da-gang Bisnis Komputer Guangdong.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah besar produsen elektronik Guangdong telah memindahkan produksinya ke negara-negara

ASEAN, meskipun dalam rencana rezim RRT, insentif dan investasi dimaksudkan untuk mendorong manufaktur baru di wilayah barat negara itu, dengan menyebutnya sebagai “daerah emas kedua untuk pembangunan”.

Pada tahun 2005, pangsa perda-gangan global Tiongkok dalam in-dustri tekstil dan produk pakaian jadi mencapai 24 persen, tapi seka-rang industri pakaian tengah ber-juang. Pearl River Delta, merupakan rumah bagi sebagian besar pembuat

pakaian Tiongkok, kini telah tergun-cang oleh penurunan yang signifikan dalam pesanan luar negeri dalam beberapa tahun terakhir, menyebab-kan tingginya angka pengangguran di daerah paling makmur, menurut media Tiongkok. (jen)

VALENTIN SCHMIDThe Epoch Times

Warga Shanghai melewati sebuah gerai Nike di pusat pembelanjaan Shanghai, Nanjing Road, pada 17 April 2010. Saat ini, 41 persen sepatu Nike diproduksi oleh Vietnam, sedangkan 32 persen dibuat Tiongkok. (GETTY IMAGES)

Ekonom Daiwa, Minchun Sun dan Christie Chien, per-caya bahwa tren memindah-kan produksi ketujuh negara

ASEAN, bisa dipercepat dalam beberapa tahun ke

depan “sebagai siklus positif-umpan tendangan masuk”

Nilai Dividen Pemegang Saham

Tiongkok Kehilangan Order dan Proyek, Kini Beralih ke Asia Tenggara

Foto montase ini memadukan Wall Street di AS dengan Gerbang Brandenburg di Berlin. Ikatan bisnis Jerman – AS cukup kuat dan mungkin malah makin kuat, berdasarkan sebuah survey kepada manajer senior perusahaan Jerman. (WWW.AHK-USA.COM)

Tiongkok Menurun, Asia Tenggara Melesat

Cara Perusahaan Jerman Meningkatkan Perekonomian ASrasi di Amerika Serikat optimis tentang prospek di negeri ini. Perusahaan konsul-tan Roland Berger melakukan survei di an-tara manajer senior dari perusahaan Jerman yang beroperasi di Amerika Serikat dengan mengatas-namakan GACC tersebut. Hasil-nya menunjukkan, suatu “tingkat keper-cayaan yang luar biasa”, menurut Roland Berger Partner Antonio Benecchi.

Dari 228 responden, 87 persen berpikir ekonomi AS akan tumbuh tahun depan, meskipun pada kecepatan yang moderat. Perusahaan juga mengharapkan bahwa mereka akan tumbuh lebih cepat dari rata-rata. Lebih dari 3.500 bisnis yang mayori-tas sahamnya dimiliki Jerman, beroperasi di Amerika Serikat. Menurut statistik oleh Departemen Perdagangan, tahun lalu mere-ka menginvestasikan total $ 216 miliar dan mempekerjakan 569.600 orang pada 2010.

Optimisme ini tercermin dalam kepu-tusan untuk mempekerjakan staf baru dan berinvestasi dalam proyek-proyek baru. “Anda melihat peningkatan yang signifi-kan dalam inisiatif yang harus dilakukan dengan ... peluncuran produk baru, yang konsisten dengan harapan pasar sedang berkembang, dan pendapatan mereka akan terus tumbuh,” kata Benecchi. Tujuh puluh enam persen responden juga mengatakan bahwa mereka berencana untuk mening-katkan staf pada tahun 2013.

Pelatihan angkatan kerja tantangan terbesar

Meskipun optimis, survei serta panel ahli menyoroti daerah-daerah tertentu yang membutuhkan perbaikan. Salah satu

daerah-daerah ini kekurangan tenaga kerja terampil di bidang manufaktur.

“Buah-buahan yang tergantung rendah telah hilang,” kata Jorg Klisch, wakil pre-siden Tognum America Inc., ketika ditanya tentang bagaimana perusahaannya menga-tasi kekurangan tenaga kerja terampil di Amerika Serikat. Anak perusahaan manu-faktur Tognum Jerman di AS, yang mem-produksi mesin diesel untuk menggerakkan mesin berat dan menyalakan sistem energi.

“Ini benar-benar kompetisi, sangat kompetitif,” katanya, mencatat bahwa per-usahaannya membutuhkan insinyur dan teknisi yang dapat menangani masalah le-bih banyak dan kompleks. Namun, menu-rut Klisch dan hasil survei responden, pe-kerja manufaktur muda yang terlatih sulit ditemukan di Amerika Serikat.

Para responden survei menyoroti bi-dang berikut sehubungan dengan mening-katkan daya saing AS. Pelatihan yang lebih baik kejuruan, pendidikan universitas lebih terjangkau, serta perbaikan dalam pendi-dikan K-12, adalah keprihatinan atas.

“Ini belum ditangani. Tidak ada yang tahu persis apa yang dapat pemerintah Federal lakukan versus perbedaan daerah dan negara bagian dalam melakukan segala macam ak-tivitas terorganisir. Ada program $ 30 miliar pada pekerjaan dan pertumbuhan, dan men-gandung banyak unsur yang diarahkan pada pendidikan, tetapi masih ada kekurangan suatu [kejelasan] dari siapa yang memimpin. Saya pikir ini adalah sesuatu yang kita harus lanjut tentang alamat,” kata Thomas Ziel-ke, CEO RGIT, Washington, DC, kantor penghubung federasi industri Jerman de-

ngan kamar dagang.

Pelatihan harus dimulai dari SMAKarena tidak adanya kejelasan, ba-

nyak perusahaan memulai program pela-tihan mereka sendiri, meniru sistem Jer-man mengambil pekerjaan selagi masih bersekolah. Remaja Jerman yang tertarik untuk mempelajari pekerjaan manufak-tur, biasanya berhenti bersekolah full-timesetelah kelas sembilan.

Mereka kemudian melanjutkan sekolah paruh waktu dan juga bekerja bagi per-usahaan yang mengajarkan mereka trik perdagangan. Mereka juga mendapatkan gaji. Pada usia 18, para remaja dilengkapi pengetahuan untuk melakukan berbagai pekerjaan manufaktur. Lebih banyak pro-gram teknis lainnya dimulai setelah me-nyelesaikan kelas 10.

“Yang kami lakukan, kami menghu-bungi sekolah tinggi. Dan... kita katakan mengapa tidak kita melatih siswa SMA kelas 11 dan 12. Dan kami mulai dengan sebuah program, dan kini kita benar-benar memiliki empat mahasiswa dalam program ini,” kata Jorg Klisch, pemilik perusahaan Tognum yang meniru pendekatan ini di AS.

Para siswa kelas 10 diseleksi dan di-latih selama tahun-tahun junior dan senior mereka belajar di SMU. “Ketika mereka keluar dari SMU, mereka hanya memiliki ijazah SMU dan mengatakan ‘saya tidak terampil’. Sedangkan pelajar magang akan memiliki ijazah SMU dan dapat menga-takan,’ omong-omong, saya seorang me-kanik industri dan bisa segera mulai beker-ja’.” (ami)

GAO ZITANThe Epoch Times

Para manajer perusahaan Jerman yang beroperasi di AS diperkirakan akan tumbuh dan mempekerjakan lebih banyak tenaga

HEIDE B. MALHOTRAThe Epoch Times

“Yield (hasil) bukanlah satu-satunya kunci pendapatan investasi yang baik… Anda juga perlu mempertimbangkan per-tumbuhan dividen perusahaan. Pertumbuh-an dividen dapat berubah menjadi rendah, menghasilkan pendapatan saham yang be-sar bagi produsen dari waktu ke waktu,” menurut Investor Update edisi 18 Oktober di situs Street Authority.

Bukti sejarah merupakan indikasi yang baik dari kesediaan perusahaan untuk me-ningkatkan dividen. Tapi ini tidak harus diambil sebagai peluru ajaib, dan harus dipertimbangkan dalam hubungannya de-ngan kinerja jangka panjang keuangan per-usahaan.

“Tentu saja berinvestasi, tidak ada yang 100% yakin. Hanya karena saham telah meningkatkan dividen selama 50 tahun berturut-turut, itu tidak menjamin akan me-ningkat selama 50 ke depan,” saran artikel Street Authority.

Ada 14 perusahaan yang telah mening-katkan dividen mereka selama 50 tahun terakhir, tulis Street Authority. Pertama, per-usahaan Lowe Inc, yang menunjukkan ke-naikan dividen tertinggi pada 3.552 persen selama 20 tahun terakhir, diikuti Johnson & Johnson dengan kenaikan dividen 1.120 persen selama 20 tahun.

Empat perusahaan terdaftar dengan peningkatan dividen antara 500 persen dan 800 persen: Proctor & Gamble, Coca-Cola, Dover Corp, dan Parker-Hannifin Corp. Si-sanya memiliki peningkatan dividen lebih

rendah dari 500 persen, dengan posisi te-rendah diduduki Northwest Natural Gas Co, yakni sebesar 55 persen.

Sebuah artikel Motley Fool edisi 17 Oktober, menerbitkan daftar 15 perusahaan yang dividen-nya meningkat selama 30 tahun terakhir. Perusahaan tersebut antara lain: Family Dollar Stores Inc, PPG Indus-tries Inc, Walgreen Co, Wal-Mart Stores Inc, RPM International Inc, PepsiCo Inc, McDonalds Corp, dan WGL Holdings Inc.

“Meskipun tidak dianjurkan untuk membeli saham hanya untuk dividen-nya, sejarah jangka panjang pembayaran dividen menyiratkan manajemen berfokus pada memberikan nilai pemegang saham dengan menjalankan perusahaan pada ke-pentingan pemilik,” saran Motley Fool.

Terakhir, Investor Update edisi 4 Okto-ber menerbitkan daftar tujuh perusahaan yang telah membayar dividen selama 113 tahun, ter-masuk tiga perusahaan yang telah meningkat dividen-nya selama tahun-tahun terakhir, yaitu, Coca-Cola Co (1893), Procter & Gam-ble Co (1891), dan PPG Industries Inc (1899).

Perusahaan lainnya adalah, Colgate-Palmo-live Co (1895), Consoli-dated Edison Inc (1885),

Exxon Mobil Corp (1882), dan Stanley Works Co (1877). Exxon Mobile sebesar 208 persen, memiliki pengembalian 10 ta-hun terbesar, diikuti oleh PPG Industries dengan 167 persen 10-tahun kembali.

Perusahaan dalam daftar 113-tahun itu, telah berhasil lolos dari berbagai gejo-lak ekonomi dan masih banyak yang me-mimpin di bidang industri masing-masing.

“Ketika Anda membeli pasar perusa-haan yang paling dominan, yang memi-liki keunggulan kompetitif dalam industri dan menunjukkan komitmennya kepada para pemegang saham, maka Anda mem-beli dividen perusahaan yang hampir dapat menahan apa pun… termasuk lingkungan ekonomi saat ini,” saran Street Authority.(eng)