GAMBARAN HISTOPATOLOGIK LIMPA WISTAR YANG DIBERI DIET LIGNIN DAN DIINDUKSI KARSINOGENESIS KOLON ( Penelitian observasional laboratorik terhadap Wistar yang diinduksi 1,2 Dimethylhydrazine subkutan, diet tinggi lemak dan protein) ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Disusun oleh: Margaretha Vianny NIM : G2A002111 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2006
23
Embed
The Effect of Lignin Dietary on Histopathological Pattern
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
GAMBARAN HISTOPATOLOGIK LIMPA WISTAR YANG DIBERI DIET LIGNIN
DAN DIINDUKSI KARSINOGENESIS KOLON
( Penelitian observasional laboratorik terhadap Wistar yang diinduksi 1,2 Dimethylhydrazine subkutan, diet tinggi lemak dan protein)
ARTIKELKARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi tugas danmelengkapi syarat dalam menempuh
Program Pendidikan SarjanaFakultas Kedokteran
Disusun oleh:
Margaretha ViannyNIM : G2A002111
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2006
Histopathological Patternof Wistar’s Spleen Given Lignin Dietary
and Induced Colon Carcinogenesis(A laboratory observational study on Wistar induced 1,2 DMH,
high lipid & high protein dietary)
Margaretha Vianny*, Noor Yazid AD**, Awal Prasetyo**
ABSTRACT
Background: 1,2 Dimethylhydrazine (DMH) is a potent carcinogen which induces colon carcinogenesis. Lignin can increase bile acid absorption to be excreted through feces, consequently can avoid carcinogenic substance formation. This avoiding carcinogen effect is assumed can prevent spleen’s injury in colon carcinogenesis. This study had purpose to see the description of colon carcinogenesis induction and colon carcinogenesis plus Lignin dietary to spleen’s histopathological pattern. Method: This laboratory observational study used 15 Wistars which were divided into 3groups. Group I, 5 normal Wistars without any intervention. Group II, 5 Wistars induced 1,2 DMH subcutaneous, high lipid and protein dietary. Group III, 5 Wistars given Lignin dietary before and during carcinogenesis induction. At the beginning of 9th week, all of Wistars were terminated and histopathological sample of the spleens were made for furthermore examination. Data include in macroscopic (weight and volume of the spleen)and microscopic(diameter of centrum germinativum, white pulp,and marginal zone,also count of lymphocyte, plasma cell, and macrophage). Data were analyzed descriptively and presented in table and graphic.Result: In group I spleen’s volume 0,38±0,04ml; weight 0,33±0,04gr; mean of centrum germinativum diameter is 16,00±3,94μm; white pulp 31,60±4,22μm; marginal zone 1,40±0,55μm; count of lymphocyte 29, plasma cell 0, and macrophage 1. Group II volume 0,62±0,13ml; weight 0,76±0,18gr; centrum germinativum diameter 12,38±3,54μm; white pulp 27,88±5,25μm; marginal zone 4,38±1,69μm; lymphocyte 23, plasma cell 1, macrophage 2. Group III volume 0,52±0,08ml; weight 0,48±0,08gr; centrum germinativum diameter 14,40±2,07μm; white pulp 32,40±3,43μm; marginal zone 1,80±0,45μm; lymphocyte 26; plasma cell 1, macrophage 1.Conclusion: Spleen’s macroscopic data (weight and volume) and the histopathological pattern had been described in normal group (without intervention), carcinogen inducted group, and group that was given Lignin dietary before and during carcinogenesis induction.
* Student of Medical Faculty Diponegoro University** Lecturer of Pathological Anatomy Medical Faculty Diponegoro University
Gambaran Histopatologik LimpaWistar yang Diberi Diet Lignin
dan Diinduksi Karsinogenesis Kolon(Penelitian observasional laboratorik terhadap Wistar yang diinduksi 1,2 DMH subkutan,
diet tingi lemak dan tinggi protein)
Margaretha Vianny*, Noor Yazid AD**, Awal Prasetyo**
ABSTRAK
Latar Belakang: 1,2 Dimethylhydrazine (DMH) merupakan karsinogen poten yang dapat menginduksi karsinogenesis kolon. Lignin meningkatkan absorpsi asam empedu untuk dikeluarkan melalui feses, sehingga mencegah terbentuknya zat-zat karsinogenik. Tidak terbentuknya zat-zat karsinogenik ini diduga mencegah terjadinya jejas pada limpa dalam karsinogenesis kolon. Penelitian ini bertujuan melihat gambaran efek induksi karsinogenesis kolon dan induksi karsinogenesis kolon ditambah diet lignin terhadap gambaran histopatologik limpa Wistar.Metode: Penelitian observasional laboratorik ini menggunakan 15 tikus Wistar yang dibagi tiga kelompok. Kelompok I, 5 tikus normal tanpa diberi perlakuan apapun. Kelompok II, 5 tikus diinduksi 1,2 DMH subkutan, diet tinggi lemak dan protein. Kelompok III, 5 tikus diberi diet Lignin sebelum dan selama induksi 1,2 DMH subkutan, diet tinggi lemak, dan tinggi protein. Pada awal minggu ke-9 dilakukan terminasi dan dibuat preparat histopatologi limpa tikus untuk diamati lebih lanjut. Data meliputi makroskopis ( berat dan volume limpa) dan mikroskopis (rerata diameter dari centrum germinativum, pulpa putih, dan zona marginalis serta jumlah limfosit, sel plasma, dan makrofag ). Data dianalisis secara deskriptif, kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik menurut kelompok perlakuan.Hasil: Pada limpa kelompok I didapatkan volume 0,38±0,04ml; berat 0,33±0,04gr; rerata diameter centrum germinativum 16,00 μm; pulpa putih 31,60μm; jarak zona marginalis sebesar 1,40μm; jumlah limfosit 29, sel plasma 0, dan makrofag 1. Kelompok II didapat volume 0,62±0,13ml; berat 0,76±0,18gr; centrum germinativum 12,38μm; pulpa putih 27,88μm; zona marginalis 4,38μm; jumlah limfosit 23, sel plasma 1, makrofag 2. Kelompok III didapat volume 0,52±0,08ml; berat 0,48±0,08gr; centrum germinativum sebesar 14,40±2,07μm; pulpa putih 32,40±3,43μm; zona marginalis 1,80±0,45μm; jumlah limfosit 26;sel plasma 1,makrofag 1.Kesimpulan: Data Makroskopis limpa ( berat dan volume ) dan gambaran histopatologiknya telah dideskripsikan pada kelompok Wistar yang normal ( tanpa perlakuan) , kelompok yang diinduksi karsinogenesis , dan kelompok dengan diet lignin sebelum dan selama induksi karsinogenesis.
Kata Kunci: Lignin, gambaran histopatologik limpa, induksi karsinogenesis kolon.
* Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro** Staf Pengajar Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
LEMBAR PENGESAHAN
Telah disetujui artikel karya tulis ilmiah yang berjudul
Gambaran Histopatologik Limpa Wistar yang Diberi Diet Lignin
dan Diinduksi Karsinogenesis Kolon
(Penelitian observasional laboratorik terhadap Wistar yang diinduksi 1,2 Dimethylhydrazine subkutan, diet tinggi lemak dan protein)
yang disusun oleh:
Margaretha ViannyNIM: G2A002111
di depan para penguji pada tanggal 2 Februari 2006 dan telah diperbaiki sesuai dengan saran-saran yang diberikan
TIM PENGUJI:
Pembimbing I, Pembimbing II,
dr. Noor Yazid AD, SpPA(K) dr. Awal Prasetyo, M.Kes NIP.130 530 281 NIP. 132 163 893
proposal; dr. Bambang Witjahyo, M.Kes selaku dosen penguji; dr. Ika Pawitra Miranti;
dr. Aswiyanti Asri, SpPA; dr. Hidayat; Kepala Bagian dan seluruh staf Bagian Patologi
Anatomi dan Biokimia; Bapak Dukut yang telah membantu memelihara tikus selama
penelitian; dan pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu terlaksananya penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Siagian A. Tentang serat makanan. 2003. [cited 2005 March 10]. Available from URL: htttp://www.kompas.com-cetak/0306/12/iptek/tentangserat.html.
2. Brody, Tom. Nutritional biochemistry. United States of America: Academic Press Inc, 1994.
3. Riwanto I. Skrinning dan surveilan karsinoma kolorektal perpaduan antara risiko kejadian penyakit terhadap biaya yang diperlukan. Media Medika Indonesiana 2003; 38(4): 167-77.
4. Neubauer S, Bebo P. Fiber and colon cancer. [cited 2005 April 1]. Available from URL: http://www.vegetarian.nutrition.info/vn/fiber_colon_cancer.html.
5. National Cancer Institute. Screening for colorectal cancer [online]. [cited 2004 April 29]. Available from URL: http://www.jnci.cancerspectrum,.oupjournals. org/cgi/pdq/jncidq;0 000062753 .
6. Underwood JCE, editor. Sistem pencernaan. Dalam: Patologi umum dan sistematik, edisi kedua. Jakarta: EGC, 1999: 463-5.
7. Nixon D, Wargovich M. Colon cancer. 1999 June. [cited 2005 March 25]. Available from URL: http://www.cmbm.org/conferences.ccc99/transcript99/ sa16.html .
8. Prangdimurti E. Probiotik dan efek perlindungannya terhadap kanker kolon (serial online). 2001. [cited 2005 March 31]. Available from URL: http://rudyct.250x.com/sem1_012/endang_prangdimurti.htm .
9. Robbins, Kumar. Buku ajar patologi II, edisi 4. Jakarta: EGC, 1995: 284-92.
10. Suyono H. Serat benteng terhadap aneka penyakit. 2001. [cited 2005 March 25]. Available from URL: http://www.indomedia.com/intisari/2001/juli/ warna_serat.htm.
11. The Lignin Institute. Lignins-products with many uses. 2002. [cited 2005 April 1]. Available from URL: http://www.lignin.info/whatis.html.
12. Kaur S. Biochemistry 3200 introducory nutrition. [online]. [cited 2005 May 28]. Available from URL: http://www.UCS.mun.ca/~skaur/3200CHOrole.html.
13. Joseph CA, Woo YT, Argus MF. Chemical induction of cancer. London: Academic Press, 1982: 350-93.
14. Quade G. Prevention of colorectal cancer. [online]. 2002 .[cited 2004 April 29]. Available from URL: http://www.meb.uni-bonn.de/cancernet/304731.html.
15. Juergen EG. A diet rich in fat and poor in dietary fiber increases the in vitro formation of reactive oxygen species in human feses. The Journal of Nutrition 1997; 127(5): 706-9.
16. Price S, Wilson L. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit buku1, Edisi keempat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1995.
17. Anderson JR. Muir’s textbook of pathology, 11th edition. London: English Language Book Society, 1980.
18. Kosssoy G, Stark A, Zusman I, Madar Z. Effect of a 15% orange-pulp diet on tumorigenesis and immune response in rats with colon tumors. Oncology Reports 2001Aug; 8: 1378-91.
19. Kissane JM, Anderson WAD. Anderson’s pathology, volume two. Missouri: The C.V.Mosby Company, 1985.
20. Bruce WR. Giacca A. Medline A. Possible mechanism relating diet and risk of colon cancer. Cancer epidemiology biomarkers and prevention. 2000 Dec. [cited 2005 August 12]; 9. Available from URL: http://cebp.aacrjournals.org/cgi/ content/full/9/12/1271.
21. Raviola E. Limpa. Dalam: Buku ajar histologi, edisi 12. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2002: 409-17.
22. Okagami H. Molecular species of antitumor & antiviral fraction from pine cone tract. Anticancer Research ,1989 Nov-Dec; (6): 539-8.
23. Joanne R, Lupton. Microbial degradation product influence colon cancer risk: the butyrate controversy. The American Society for Nutritional Sciences, 2004; 134: 479-82.
24. Fouad T. Multistage carcinogenesis. [online].1993. [cited 2004 June 7]. Available from URL: http://www.thedoctorslounge.net/oncolounge/articles/oxidcar1.htm.
25. Utama YH. Gambaran histopatologik kolon wistar yang diber diet lignin dibanding iles-iles sebelum dan selama induksi kanker kolon (artikel). Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, 2005.
26. Tjarta A. Prosedur baku pemeriksaan patologi anatomi. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1992.