Top Banner
29

The Challenge of Entrepreneurship

Dec 10, 2015

Download

Documents

MegawatiSinaga

The Challenge of Entrepreneurship
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: The Challenge of Entrepreneurship
Page 2: The Challenge of Entrepreneurship

Siapa Anda saat initidaklah begitu penting, namun Anda yakinmenjadi apa, itu jelas jauhlebih penting – Paul Arden

Page 3: The Challenge of Entrepreneurship
Page 4: The Challenge of Entrepreneurship
Page 5: The Challenge of Entrepreneurship
Page 6: The Challenge of Entrepreneurship
Page 7: The Challenge of Entrepreneurship

Wirausahawan KERJA KERAS/ KERJA CERDAS

WAKTU KEKUATAN EMOSI +

KOMITMEN

Page 8: The Challenge of Entrepreneurship

a. Sebagian besar rintangan memulai berwirausaha sesungguhnyaberasal dari diri sendiri.

b. Orang yang mampu memulai usaha adalah orang yang mampumenghilangkan mental blocking, mengalahkan diri sendiri. Karena, hambatan terbesar berasal dari diri kita sendiri.

Page 9: The Challenge of Entrepreneurship

Kesuksesan seseorang tidakditentukan oleh tingginyaskor IQ, latar belakangkeluarga, tanggal lahir, darahbiru atau bukan, melainkanoleh dedikasi suci dalammencari pintu keluar dariberbagai labirin kesulitan

- Malcolm Gladwell

Page 10: The Challenge of Entrepreneurship

a. Rintangan yang paling sering dikeluhkan calon wirausahawanketika akan memulai usaha. Tanpa modal mana mungkin bisamembangun sebuah usaha.

b. Tetapi bukti memperlihatkan bahwa banyak orang yang benar-benar bisa memulai usaha dengan modal yang relatif kecil.

Contoh :1. Baruno, produsen sandal dari eceng gondok, dengan modal awal

Rp. 15.000,- untuk membeli 5 kg eceng gondok. Omzet usahanyapada tahun 2000 lebih dari Rp. 100.000.000,-/ bulan.

Page 11: The Challenge of Entrepreneurship

2. Masfuk, pengusaha perhiasan emas tiruan beromzet Rp. 1,5 milyar/ bulan pada tahun 1999. Dia memulai wirausaha pada 1989 denganmodal Rp. 350.000,- dengan peralatan seadanya.

3. Purdie Chandra, raja bisnis bimbingan tes, bermodal awal (pada 1982) sebesar Rp 300.000,-.

4. Sujak Widodo, dengan ‘modal dengkul’ mendirikan bengkel sepedamotor yang pada tahun 1994 mencapai omzet Rp. 70.000.000,-/ bulan.

5. Anak Agung Gede Kurnia, Pemilik Agung Rai Museum of Art di UbudBali, memulai usaha tanpa modal.

Page 12: The Challenge of Entrepreneurship

Ada pula yang enggan berwirausaha karena merasa diri masih terlalumuda. Tetapi sebaliknya, ada juga yang berasalan karena sudah terlalutua. Rasanya aneh, karena dua alasan ini saling bertentangan.

Contoh :a. Soal usia yang masih terlalu muda, kenyataannya Dave Thomas,

pendiri Wendy’s Restaurant memulai usaha rumah makan padausia 15 tahun.

b. Oprah Winfrey, pembawa acara yang terkenal di dunia, memutuskan untuk mendapatkan penghasilan dengan bakatbicaranya pada usia 12 tahun.

Page 13: The Challenge of Entrepreneurship

3. Bill Gates, mulai berdikari pada usia 13 tahun yang kemudian padausia 19 tahun mendirikan Microsoft bersama Berry Gordy.

4. James E. Casey pendiri UPS (United Parcel Service) memulaiusahanya di usia 15 tahun, atau

5. Contoh yang melegenda, di usia 66 tahun, Kolonel Sanders barumemulai usaha dengan mendirikan Kentucky Fried Chicken (KFC) danberhasil gemilang di usia 80 tahun.

6. Ray McDonald’s Kroc, si penjual hamburger kelas dunia itumemegang prinsip anggur, yaitu makin tua usia makin berjaya. Bekaspenjaja mesin milkshake ini memulai usaha pengembangan restoranwaralba cepat saji McDonald’s pada usia yang telah mendekati masapensiun.

Page 14: The Challenge of Entrepreneurship

Banyak juga yang merasa diri tidak berbakat berwirausaha karenaterbelenggu mitos bahwa wirausahawan itu dilahirkan. Sampai di sinipertanyaan muncul, ‘Apakah berwirausaha dapat dipelajari atau dilatih?’

Jawabannya adalah berwirausaha bisa dipelajari dan dilatih. Berdasarkanhasil kajian ilmiah yang dilakukan oleh Brandeis University dan Koch Foundation terhadap para peserta dan alumni program kewirausahaan di National Foundation for Teaching Enterpreneurship, bahwakewirausahaan dapat diajarkan. Kemudian, pengakuan dari parawirausahawan.

Semua rintangan wirausaha sesungguhnya bermula dari diri sendiri danpemikiran diri sendiri.

Page 15: The Challenge of Entrepreneurship

TIDAK ADA BAKAT YANG DIBANGUN DALAM SEMALAM, SEMUA DI MULAI DARI SEBUAH KEMAUAN YANG KUAT DENGAN MEMBANGUN ELEMEN-ELEMEN YANG PENTING DI DALAMNYA

Page 16: The Challenge of Entrepreneurship

John C Maxwell mengatakan, bakat ituhanyalah sebuahkesempatan untukmenjadi “sesuatu”, bakat itu harus diasahagar ia mengeluarkanaura cahayanya danmenemukan pintunya.

Namun lebih dari itu, kesempatan atau sebuahpotensi / bakat harusbergerak menemukanpintunya.

Page 17: The Challenge of Entrepreneurship

Maka dari itu, bergeraklah, bergegaslah, jangan hanya berpikir-berpikir diatas kertas terlalu lama. Kembangkan imaginasimu dancarilah pintu-pintu itu, ketuk satu persatu dan dari puluhan ataubahkan ratusan pintu yang anda ketuk itu kelak ada “magnet” yang tertarik.

Banyak orang terperangkap yang ruang kenyamanan, itulah orang yang tidak mempunyai “belief” untuk maju lebih sukses lagi. Seakan-akan labirin itu begitu tebal, mereka terperangkap dalam usaha kaki lima yang kerap digusur petugas satpol PP.

Page 18: The Challenge of Entrepreneurship

1. PASSION : Kegemaran yang dipilih dapat menjadi awal sebuahbakat dan sebagai pintu gerbangnya.

2. PENGETAHUAN : Terbentuk karena kemauan belajar yang tinggi.3. KETEKUNAN : Didukung oleh determinasi yang kuat dan hasrat

untuk maju.4. MIMPI : Membuat tujuan hidup sebagai target5. PRAKTEK ( LATIHAN ) : Dirangkai dengan sebuah usaha, kebiasaan

yang positif, displin diri dan kecintaan akan menjadi sebuahketrampilan. Jika terus menerus diasah tentu akan menjadisebuah pengalaman

Page 19: The Challenge of Entrepreneurship

6. KEAHLIAN : Karena waktu yang dibangun untuk memunculkansebuah identitas diri yaitu :

7. BAKAT : adalah rangkaian semua hal diatas

Page 20: The Challenge of Entrepreneurship

Anda yang ingin berwirausaha mungkin sering bertanya, “Usaha apa yang menguntungkan?” sepertinya pertanyaan ini kurang tepat. Mengapa?1. Sesungguhnya semua jenis usaha itu menguntungkan. Kalau tidak

percaya, cobalah anda berjalan-jalan dan mengamati dengan matakepala anda sendiri berbagai jenis usaha baik yang berskala besarmaupun usaha kecil.

2. Apakah anda menemukan jenis usaha yang tidak mungkinmenguntungkan? Yang sering anda temukan adalah dua perusahaanyang bergerak dalam bidang yang sama, tetapi yang satu bisa sukses, sedangkan yang lain tidak menunjukkan kesuksesan.

Page 21: The Challenge of Entrepreneurship

3. Ketika anda menemukan ternyata jenis usaha tertentu saat ini sangatmenguntungkan, anda bisa melupakan sejarah dari usaha tersebut. Sangat mungkin usaha itu saat ini memang begitu menggiurkan, tetapiharus diingat segala usaha itu sebenarnya merupakan hasil perjuanganyang panjang.

4. Ketika anda ingin membangun usaha yang sama dengan usaha yang menguntungkan tersebut, anda tidak cukup pengalaman danpengetahuan bagaimana proses yang dituntut di dalam usaha tersebut. Tidak sedikit orang yang gagal karena meniru suatu jenis usaha tanpamendalami terlebih dahulu bagaimana proses usaha yang terlibat di dalamnya.

Page 22: The Challenge of Entrepreneurship

5. Jadi, tentukan satu ide usaha, lalu realisasikan ide usaha itu. Kemudian anda tekun, ulet, dan kreatif agar usaha anda itu dapatbertahan dan menguntungkan.

Page 23: The Challenge of Entrepreneurship

Kurangnya pengalaman manajemen atau lemahnya kemampuanpengambilan keputusan merupakan Masalah Utama & PenyebabKegagalan dalam berwirausaha.

Calon Wirausaha wajib perlu memiliki kemampuan & pengalamanbenar dalam bidang usaha yang ingin dikembangkan yakni :a. Kemampuan Memvisualisasi, b. Mengkoordinasi, danc. Mengintegrasikanberbagai kegiatan wirausaha menjadi keseluruhan yang sinergis.

Page 24: The Challenge of Entrepreneurship

Laba merupakan hal terpenting dalam wirausaha baru, tetapiPengendalian keuangan merupakan hal terpenting dalamkeberlangsungan kemajuan usaha.

a. Membangun Basis Pelanggan yang terus berkembang memerlukanteknik pemasaran yang lebih efisien dan kreatif.

b. Mengutamakan Nilai, Kualitas, Kenyamanan, & Pelayanan.

Page 25: The Challenge of Entrepreneurship

a. Tanpa Strategis yang matang maka wirausaha tidak memiliki dasaryang kuat untuk menciptakan keunggulan bersaing.

b. Membangun perencanaan strategis memaksa wirausahawan untukmenilai secara realistis potensi usaha yang dijalankan.

Wirausaha yang baru berdiri dapat diperkirakan mengalamipertumbuhan terlalu pesat, menyebabkan pertumbuhan tak terkendalidan berakibat kesalahan perencanaan strategis.

Page 26: The Challenge of Entrepreneurship

Beberapa wirausahawan baru memilih lokasi hanya karena adatempat kosong.

Tingkat Persediaan yang tidak mencukupi akan mengakibatkankekurangan atau kehabisan stok atau sebaliknya.

Menetapkan Harga Produk dengan mengetahui biaya pembuatandan penyediaan produk & jasa.

Page 27: The Challenge of Entrepreneurship

Perkembangan wirausaha mengharuskan wirausahawan untukharus selalu siap melakukan transisi dalam berbagai hal.a. Teknologib. SDMc. Sistemd. dll

Andai kita berani mencoba, dan kita lebih tekun dan ulet,

maka pasti kegagalan tak pernah ada.

Page 28: The Challenge of Entrepreneurship
Page 29: The Challenge of Entrepreneurship