AKUNTANSI INTERNASIONAL Analisis Kritis Tentang UU Akuntan Publik yang Baru Disahkan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akuntansi Internasional Oleh : Rhizka Fananda C1C009073 Lokayana Byarsiha C1C009054 Deni Oktaria C1C009078 Taftahani Ifadi C1C009082 Baskara Adhika C1C009101 Rayli Mulia C1C009100 Dosen Pembimbing : Reka Maiyarni S.E, M.Ak.Ak FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI 1
akuntansi internasional perbandingan akuntansi berbagai negara
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
AKUNTANSI INTERNASIONAL
Analisis Kritis Tentang UU Akuntan Publik yang Baru Disahkan
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akuntansi Internasional
Oleh :
Rhizka Fananda C1C009073
Lokayana Byarsiha C1C009054
Deni Oktaria C1C009078
Taftahani Ifadi C1C009082
Baskara Adhika C1C009101
Rayli Mulia C1C009100
Dosen Pembimbing : Reka Maiyarni S.E, M.Ak.Ak
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS JAMBI
2011/2012
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai aturan yang kompleks dalam IFRS dianggap sebagai hambatan bagi
sebagian negara untuk melakukan konvergensi. Masih terdapat gap yang cukup besar antara
IFRS dengan standar akuntansi nasional yang diterapkan untuk perusahaan kecil dan
menengah (UKM) Adapun Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum Nasional .
Pada beberapa negara, standar akuntansi sebagai bagian dari hukum nasional dan ditulis
dalam bahasa hukum. Disisi lain, standar akuntansi internasional tidak ditulis dengan bahasa
hukum sehingga harus diubah oleh dewan standar masing-masing negara. Terdapat transaksi-
transaksi yang diatur hukum nasional berbeda dengan yang diatur standar internasional.
Misal: transaksi ekuitas untuk perusahaan di Indonesia berbeda perlakuan untuk PT, Koperasi
atau badan hukum lainnya. Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional. Adanya
kekhawatiran bahwa standar internasional akan semakin kompleks dan rules-based approach.
Standar mengatur secara detil setiap transaksi sehingga penyusun LK harus mengikuti
setiap langkah pencatatan. Penerapan standar sebaiknya menggunakan principles-based
approach. Standar hanya mengatur prinsip pengakuan, pengukuran, dan pencatatan suatu
transaksi Perbedaan yang Seringkali Muncul (Survey GAAP 2001) Hambatan konvergensi
biasanya muncul atas beberapa isu akuntansi dan pelaporan keuangan berikut: Pengakuan dan
pengukuran (financial assets and derivative financial instruments, impairment losses,
provisions, employee benefit liabilities, income taxes, Akuntansi Penggabungan Usaha
Pengungkapan atas: related party transactions,segment information ) GAAP Convergence
2
2002 IASB melakukan survey terhadap standar akuntansi yang diterapkan di 59 negara dan
upaya untuk mencapai konvergensi dengan IFRS. Tiga hal yang menjadi pertanyaan kunci
dalam survey GAAP 2002 Apakah ada perencanaan untuk mengadopsi IFRS atau
konvergensi standar akuntansi dengan IFRS? Apa yang mendasari masing-masing negara
(yang disurvey) untuk melakukan konvergensi? Apa hambatan yang dihadapi masing-masing
negara untuk melakukan konvergensi dengan IFRS? Hasil survey menunjukkan lebih dari
90% negara menyatakan berkeinginan untuk melakukan konvergensi standar akuntansinya
dengan IFRS dan menganggap IASB sebagai lembaga yang representatif. Sebagian besar
negara yang disurvey telah menyatakan secara formal untuk melakukan konvergensi.
Pernyataan ini biasanya berawal dari ketentuan pemerintah, otoritas pasar modal maupun dari
dewan penyusun standar. Pada umumnya, negara mewajibkan hanya bagi listed companies
untuk mengadopsi ketentuan IFRS. Di beberapa negara, dewan penyusun standar berupaya
mengurangi perbedaan yang ada diantara IFRS dengan standar akuntansi yang diterapkan
yang nantinya akan diadopsi baik oleh perusahaan yang listed maupun yang non-listed.
Negara-negara yang disurvey GAAP Convergance 2002 isi perbandingan sistem akuntansi
yang akan diandingkan adalah :Pengaturan dan pembinaan Akuntansi, Pelaporan Keuangan,
Pengukuran Akuntansi dan Usaha Konvergensi yaitu 1.
Sistem Akuntansi 6 negara pendiri IASC/ IASB : Amerika
Serikat,Belanda,Inggris,Jepang,Jerman,Perancis. 2. Sistem Akuntansi Negara dengan
Kebangkitan Ekonomi Republik Cheko,Cina,India,Meksiko. 3. Negara dengan Potensi
Ekoonomi Besar Indonesia,Amerika Serikat,Amerika Serikat Menganut Comon Law,
sehingga pengaturannya dilakukan oleh swasta (FASB), dan disahkan oleh SEC Pengaturan
dan Pembinaan : 2002 melalui Norwalk Agrement, FASB dan IASB sepakat
mengonvergensikan GAAP milik FASB dan IFRS milik IASB. 2002, ditandatangani UU
Sarbane-Oxley Act (GCG, pengungkapan, pelaporan dan profesi audit), dengan pembentukan
3
organisasi nirlaba untuk mengatur audit dan auditor perusahaan publik. Pelaporan Keuangan
Komponen Laporan keuangan perusahaan meliputi : Laporan Manajemen, Laporan auditor
independen, laporan keuangan utama, Pembahasan dan Analisis Manajemen, Pengungkapan
kebijakan akuntansi, catatan laporan keuangan, dan perbandingan data terpilih triwulan
Pengukuran Akuntansi Dasar pengukuran akuntansi dengan dasar akrual, sehingga sangat
terikat oleh konsep matching Goodwill dikapitalisasi, tidak ada amortisasi tetapi dengan
impairment Untuk asset berwujud dan tidak berwujud menggunakan historical cost, dan
revaluasi diperbolehkan Penilaian persediaan dengan metode LIFO, FIFO dan average.
Penilaian pajak dengan metode LIFO.Teknik perataan laba dilarang Usaha Konvergensi
dengan IFRS Metode akuntansi penggabungan usaha, goodwll yang timbul dari akuisisi,
pencatatan investasi dalam perusahaan asosiasi, penyusutan, akuntansi kemungkinan
kerugian, leases keuangan, pajak tangguhan dan pencadangan untuk perataan penghasilan
sudah sama dengan IFRS Penilaian asset, penilaian persediaan berbeda dengan IFRS.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan standar akuntasi d Negara Cina?
2. Bagaimana perkembangan standar akuntansi di Negara Meksiko?
3. Apa perbedaan dan persamaan standar dan perlakuan akuntansi di Cina dan Meksiko?
4. Apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan dan persamaan standar dan perlakuan
akuntansi di Cina dan Meksiko?
1.3 Tujuan Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penulis mempunyai tujuan-tujuan antara lain:
4
1. Untuk memahami perkembangan standar akuntasi di Cina.
2. Untuk memahami perkembangan standar akuntansi di Meksiko.
3. Untuk memahami perbedaan dan persamaan standar dan perlakuan akuntansi di Cina
dan Meksiko.
4. Untuk memahami penyebab terjadinya perbedaan dan persamaan standar dan
perlakuan akuntansi di Cina dan Meksiko.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Standar Akuntansi di Negara Cina
Sejak 1970 Cina telah mengubah kebijakan perekonomian, dari perekonomian
terpusat ke perekonomian pasar. Peraturan Akuntansi baru cina telah dikembangkan untuk
swastanisasi dan limited liability bebas. Peraturan dan Pembinaan akuntansi Cina mulai
mengembangkan perekonomian pasar, dan sejak 1 Juli 1993 diterbitkan Accounting Standard
for Business Enterprises (ASBE). Tahun 2005, semua perusahaan di Cina wajib
menggunakan ASBE sebagai standard pelaporannya. Sedangkan untuk auditornya, Cina
membentuk CICPA yang mengatur syarat menjadi seorang CPA. Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan Cina terdiri atas : neraca, laporan penghasilan, laporan arus kas, catatan
dan penjelasan kondisi keuangan. Pengukuran Akuntansi Metode penggabungan usaha
menggunakan metode pembelian. Goodwill dikapitalisasi dan dihapuskan (impairment) tidak
lebih dari 10 tahun. Investasi dicatat dengan metode ekuitas. Penilaian asset dengan biaya
historis, sedangkan penyusutannya menggunakan manfaat ekonomik. Revaluasi boleh
dilakukan saat terjadi pergantoian kepemilikan.Penilaian persediaan dengan metode FIFO
dan rata-rata. Metode LIFO dilarang.Akuntansi untuk kerugian diakrualkan.serta Leases
dikapitalisasi.Pajak yang ditangguhkan dikapitalisasi dan Cadangan perataan penghasilan
diperbolehkan. Konvergensi dengan IFRS Banyak peraturan Akuntansi di Cina yang sudah
sesuai dengan IFRS, yakni : metode penggabungan usaha, goodwill, pencatatan investasi,
penyusutan asset, penilaian persediaan, akuntansi kemungkinan kerugian, leases dan pajak
yang ditangguhkan.Yang masih belum sama adalah tentang : penilaian asset dan pencadangan
untuk perataan penghasilan. Cina mengalami perubahan dari perekonomian terencana secara
6
terpusat menjadi perekonomian yang lebih berorientasi terhadap pasar. Cina sedang
mengambil jalan tengah dengan bergerak menuju ekonomi pasar sosialis, yaitu perekonomian
terpusat dengan adaptasi pasar. Cina mengambil pendekatan yang berbeda untuk
menstrukturisasi perekonomiannya masing- masing, sehingga mereka mengambil pendekatan
yang berbeda untuk menstrukturisasi sistem akuntansinya.
Akuntansi di Cina memiliki sejarah yang panjang. Berfungsinya akuntansi dalam hal
pertanggungjawaban dapat dilacak jauh ke belakang hingga tahun 2200 SM selama masa
Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen menunjukkan bahwa akuntansi digunakan untuk
mengukur kekayaan dan membandingkan pencapaian di kalangan bangsawan dan putri pada
masa Dinasti Xia (tahun 2000-1500 SM). Konfusius muda (551-479 SM) dulunya pernah
menjadi seorang manager gudang dan tulisannya menyebutkan bahwa pekerjaannya meliputi
akuntansi yang seharusnya yaitu membuat catatan penerimaan dan pengeluaran setiap
harinya.
Karakteristik utama akuntansi di Cina saat ini berasal dari pendirian RRC pada tahun
1949. Cina menerapkan prinsip-prinsip Marxisme dan pola-pola yang dianut Uni Soviet.
Tujuan akuntansi adalah untuk memenuhi kebutuhan Negara atas perencanaan dan
pengendalian ekonomi. Pelaporan keuangan cukup sering dilakukan dan lengkap. Ciri
utamanya adalah orientasi manajemen dana, yang mana dana diartikan sebagai
properti,barang dan material yang digunakan selama proses produksi. Pelaporan keuangan
menekankan Neraca, yang mencerminkan sumber dan penggunaan dana dan kurang
menitikberatkan pada pertanggungjawaban dan akuntabilitas serta kepatuhan terhadap
kebijakan dan peraturan pemerintah. Akuntansi menekankan perhitungan secara kuantitas dan
perbandingan biaya dan kuantitas.
Oleh karena itu sangat wajar bila perkembangan akuntansi di Cina maju pesat.Dan
Bisa disimpulkan bahwa angka yang tinggi tersebut merefleksikan tingkat kecerdasan
7
masyarakatnya. Perekonomian Cina disebut sebagai perekonomian hibrid (campuran),
dimana Negara mengendalikan komoditas dan industri yang strategis, sementara industri lain
serta sektor komersial dan swasta diatur oleh sistem yang berorientasi pada pasar. Reformasi
ekonomi yang dilakukan akhir-akhir ini mencakup privatisasi termasuk pengalihan
perusahaan milik Negara menjadi perusahaan perseroan yagn mengeluarkan saham. Aturan
akuntansi yang baru telah dikembangkan bagi perusahaan-perusahaan yang baru
diprivatisasikan dan perusahaan-perusahaan independent dengan kewajiban terbatas, serta
badan usaha milik asing seperti perusahaan patungan. Peranan pemerintah telah mengubah
dari mengelola baik makro maupun mikro ekonomi menjadi hanya mengelola tingkat makro
saja.
2.2.1 Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum akuntansi diamandemen pada tahun 2000 yang mencakup seluruh perusahaan
dan organisasi termasuk yang tidak dimiliki dan tidak dikendalikan oleh Negara. Hukum
tersebut menjelaskan prinsip-prinsip umum akuntansi dan mendefinisikan peranan
pemerintah dan masalah-masalah yang memerlukan prsedur akuntansi. Dewan Negara telah
mengeluarakan aturan Pelaporan dan Akuntansi Keuangan bagi perusahaan ( Financial
Accounting and Reporting Rules for Enterprises-FARR). FARR ini berfokus pada pencatatan
buku, penyusunan laporan keuangan, pelaporan praktik dan masalah akuntansi keuangan dan
pelaporan lainnya. Kementrian Keuangan yang diawasi oleh Dewan Negara merumuskan
standar akuntansi dan auditing, selain itu juga bertanggung jawab atas aktivitas yang
mempengaruhi perekonomian. Secara umum aktivitas ini mencakup perumusan strategi
ekonomi jangka panjang dan penetapan priotas atas alokasi dana pemerintahan. Secara
khusus, tanggung jawab kementrian adalah :
8
1. Merumuskan dan menegakkan kebijakan yang terkait dengan ekonomi, pajak, dan
keuangan lainnya.
2. Menyusun anggaran Negara dan laporan fiskal tahunan.
3. Mengelola pendapatan dan pengeluaran Negara.
4. Mengembangkan manajemen keuangan dan sistem perpajakan.
Pada tahun 1992, Kementrian Keuangan mengeluarkan Standar Akuntansi untuk
Perusahaan Bisnis ( Accounting Standar for Business Enterprises – ASBE ), suatu kerangka
dasar konseptual yang dirancang untuk menuntun perkembangan standar akuntansi yang
baru. Efektif per tanggal 1 Juli 1993, ASBE merupakan sebuah peristiwa besar dalam upaya
Cina untuk menuju sebuah perekonomian pasar. Motif untuk menerbitkan ASBE adalah
untuk menghamornisasikan praktik akuntansi domestik. Terlebih lagi praktik yang ada tidak
sama dengan praktik internasional dan tidak sesuai untuk perekonomian yang berorientasi
pasar. Melakukan harmonisasi akuntansi di Cina dengan praktik internasional bertujuan
untuk menghapuskan hambatan-hambatan komunikasi dengan investor asing dan mencoba
memenuhi kebutuhan reformasi ekonomi yang sedang dijalankan.
ASBE yang baru diterbitkan pada tahun 2001. Sebelum tahun 2005, seluruh
perusahaan milik Negara akan diwajibkan untuk mengadopsi ASBE dan selanjutnya akan
diperluas kepada seluruh perusahaan berukuran menengah dan besar. ASBE terdiri dari
sejumlah bab yang meliputi prinsip-prinsip dasar, elemen-elemen laporan keuangan, prinsip
pengakuan, dan ketentuan mengenai pelaporan dan pengungkapan keuangan.
Komite Standar Akuntansi Cina (China Accounting Standards Committee--CASC) didirikan
pada tahun 1998 sebagai badan berwenang dibawah Kementerian keuangan yang
bertanggung jawab untuk mengembangkan standar akuntansi. Proses penetapan standar ini
9
mencakup pembagian tugas melakukan penelitian kepada sejumlah gugus tugas, penerbitan
draft eksposur dan dengar pendapat umum. CASC telah menerbitkan standar akuntansi
terhadap masalah-masalah seperti laporan arus kas, restrukturisasi utang, pendapatan,
transaksi nonmoneter, kontinjensi dan sewa guna usaha.
Berikut ini sistem akuntansi di Cina untuk perusahaan bisnis ( yang menjelaskan
ringkasan isi dari ASBE ) :
-Prinsip Dasar : kelangsungan usaha, substansi mengungguli bentuk, konsistensi, ketepatan
waktu, dapat dipahami, dasar akrual, penyadingan, kehati-hatian, materialitas, dan penurunan