Top Banner
DASAR-DASAR DASAR-DASAR PENGECEKAN KAIN PENGECEKAN KAIN UNTUK GARMENT UNTUK GARMENT
14

Textile fabrics analysis

Mar 20, 2017

Download

Design

roellys
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Textile fabrics analysis

DASAR-DASARDASAR-DASARPENGECEKAN KAINPENGECEKAN KAINUNTUK GARMENTUNTUK GARMENT

Page 2: Textile fabrics analysis

Panduan inspek kain pada Garment

Standar inspeksi garment

- Pemeriksaan dilakukan pada semua lot 100%

- Penyimpanan dokumen dan sample biasanya dilakukan selama 2 tahun, dengan data terakhir produksi musim lalu lengkap dengan hasil test fisik dan pengukuran warna menggunakan spektro fotometer.

Page 3: Textile fabrics analysis

Four point sistemSistem four point digunakan untuk menentukan grade kain yang dapat diterima.Persyaratan : batas max yang dapat diterima kain tenun / rajut Rata-rata dari total pengiriman : max 24 points / yds2

Individual roll : max 28 points / yds2

Klasifikasi jenis cacat (segala arah) 0 – 3 inch = 1 point 3 – 6 inch = 2 point 6 – 9 inch = 3 point > 9 inch = 4 point

Max 4 point / yds2 dapat digunakan, tanpa memperhatikan ukuran cacat pada kain jika cacat dalam 1 yards banyak.

Untuk cacat sepanjang kain 4 point digunakan pada setiap yds2

Semua lubang 4 point

Page 4: Textile fabrics analysis

Proses inspeksi• Menandai cacat

Pihak pabrik dan pembeli harus sepakat dalam mengidentifikasi cacat, apakah tidak akan ditandai, ditandai stiker, atau membuat ikatan pada pinggiran kain atau cara lain yang disepakati bersama.Dalam memberi cacat pada kain harus dilakukan secara hati-hati karena pada beberapa item penandaan cacat bisa jadi menambah cacat dari yang ada.

• Pengukuran lebar / panjangPengukuran lebar harus dilakukan pada awal, tengah dan akhir setiap roll

• Variasi shadingkonsistensi warna harus sama anatara roll to roll.

Page 5: Textile fabrics analysis

1. Warna / shadding selebar kain

Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian hasil produksi dengan acuan warna / master colour.

Biasanya diukur menggunakan alat (CCM) yang menghasilkan nilai ΔE

Standar FPT untuk ΔE max 1,0

Pengecekan akhir kain@2014

2. Hand feelPengecekan ini umumnya dilakukan secara manual, sehingga diperlukan kecermatan dalam menentukan kesesuaian pegangan kain

Adapun efek dari pegangan kaku atau halus tergantung dari obat / chemical yang digunakan

Beberapa standar pengecekan kain

Page 6: Textile fabrics analysis

3. Skewing

Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui besarnya penyimpangan lebar kain (arah miring kanan atau kiri), jarak penyimpangan diukur dalam satuan mm (milimeter).

Pan

jang

kai

ncb

a

d % skew = 100(ab atau bd) / bc

Page 7: Textile fabrics analysis

4. BowingPengecekan ini dilakukan untuk mengetahui besarnya penyimpangan lebar kain bentuk melengkung, jarak penyimpangan diukur dalam satuan mm (milimeter).

D

BLHooked bow

D

BLBow

BLD D Double bow

DD

BL Double hooked bow

DD

BLDouble reverse bow

% Bow = 100 (D / BL)

Page 8: Textile fabrics analysis

5. Density

Pengecekan ini dilakukan untuk mengukur kerapatan benang pada kain, karena hal ini akan berpengaruh terhadap pegangan kain (hand feel) dan pantulan sinar pada warna.

Alat yang digunakan adalah densimeter, ada beberapa jenis denismeter yaitu A, B, C, D, E sesuai dengan kerapatan benang yang diukur. Toleransi untuk density adalah + 2 helai benang.

Page 9: Textile fabrics analysis

6. Lebar kain

Pengecekan ini dilakukan untuk mengukur lebar kain agar seragam, jika lebar kain berbeda akan berpengaruh terhadap density sehingga hand feel pun akan berbeda.

Ara

h Pa

njan

g ka

in

Page 10: Textile fabrics analysis

7. Test water reppelent

Pengecekan ini dilakukan untuk memastikan proses WR yang dilakukan sudah baik atau belum, cara termudah pengetesan WR ini yaitu dengan meneteskan air pada kain.

Jika air masih menetes disisi lain kain, berarti proses WR belum sempurna.

8. Test luntur terhadap pencucian (washing fastness)

Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui kelunturan (staining) kain saat dilakukan pencucian, umumnya pada warna-warna tua.

Pengetesan menggunakan mesin launder-o meter.

Page 11: Textile fabrics analysis

9. Test tahan gosokan (rubbing fastness)

Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui kelunturan (staining) kain saat dilakukan penggosokan pada kain katun putih, umumnya pada warna-warna tua.

Pengetesan menggunakan mesin crock meter.

10. Test slip jahitan (seam slippage)

Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui slip kain saat di jahit, umumnya slip terdapat pada kain-kain tipis atau finishing menggunakan silikon.

Page 12: Textile fabrics analysis
Page 13: Textile fabrics analysis
Page 14: Textile fabrics analysis