Top Banner
TETAPAN LAJU, SUHU, DAN ENERGI PENGAKTIFAN
18

Tetapan laju, suhu

Dec 02, 2015

Download

Documents

PPT MK Kimia Dasar tentang Tetapan laju dan suhu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tetapan laju, suhu

TETAPAN LAJU, SUHU, DAN ENERGI

PENGAKTIFAN

Page 2: Tetapan laju, suhu

TETAPAN LAJU, SUHU, DAN ENERGI PENGAKTIFAN

A. Persamaan Arrhenius

Laju reaksi = jumlah tabrakan efektif per detik dalam satu satuan volume

sistem.

jumlah frekuensi tabrakan per satuan volume

= Z NA NB

Z = jumlah tabrakan per detik antara molekul pereaksi A dan pereaksi B

NA = jumlah molekul A dalam satuan volume

NB = jumlah molekul B dalam satuan volume

Page 3: Tetapan laju, suhu

Tabrakan dikatakan efektif jika :

a) - mempunyai energi maksimum E *

- fraksi yang mempunyai energi ini e-E*/kT

k = tetapan Boltzmann

T = suhu absolut

b) - mempunyai orientasi yang benar

fraksi ini dinyatakan dengan P, disebut faktor ruang (faktor probabilitas) 0 < P < 1

Laju reaksi = P x e-E*/kT x (Z NA NB)

Page 4: Tetapan laju, suhu

Jika pereaksi sebanyak satu mol

NA dan NB = konsentrasi pereaksi

e-E*/kT menjadi e-EA/RT dengan R = tetapan gas ideal dan EA disebut energi pengaktifan (energi aktivasi)

Laju Reaksi = P Z e-EA/RT (faktor konsentrasi)

Pada suhu konstan, P Z e-EA/RT adalah konstan untuk reaksi tertentu

tetapan laju k = P Z e-EA/RT

Persamaan ini dikenal dengan persamaan Arrhenius

Page 5: Tetapan laju, suhu

Faktor P Z diganti dengan tetapan A yang disebut faktor pra-eksponensial sehingga persamaan Arrhenius ditulis

k = A e-EA/RT

k = tetapan laju

A = faktor Arrhenius faktor pra-eksponensial

EA = energi pengaktifan

e = 2,71828

R = tetapan gas

T = suhu absolut

Page 6: Tetapan laju, suhu

Hasil logaritma kedua ruas persamaan,

Jika log k dialurkan terhadap akan diperoleh garis Lurus dengan arah lereng – EA / (2,303 R), dan perpotongan sumbu pada log A.

A log )T

1( )

2,303RT (- k log

A log 2,303RT

- k log

AlnRT

kln

A

A

A

E

E

E

T

1

Page 7: Tetapan laju, suhu

Dari grafik ini dapat diperoleh energi pengaktifan EA.

Aluran k terhadap T

T

1

Log k

Log A

arah lereng 2,303RT

AE

Page 8: Tetapan laju, suhu

Jika persamaan yang tersebut digunakan untuk dua macam suhu absolut T1 dan T2 maka dapat ditulis k1 pada T1 dan k2 pada T2 sebagai berikut :

Jika log k2 dikurangi dengan log k maka diperoleh,

A log 2,303RT

- log

A log 2,303RT

- log

11

22

A

A

Ek

Ek

) T

1 -

T

1 (

2,303R log

2,303RT

2,303RT - log - log

211

2

12 12

A

AA

E

k

k

EEkk

) T x T

T - T (

2,303R log

12

12

1

2 AE

k

k

Page 9: Tetapan laju, suhu

B. Energi Pengaktifan

Energi pengaktifan adalah energi minimum yang harus dimiliki oleh molekul-molekul pereaksi agar menghasilkan reaksi jika saling bertabrakan. Dari persamaan Arrhenius

k = A e-EA/RT

Dapat dilihat bahwa

e-EA/RT adalah fraksi molekul yang mempunyai energi sebesar EA atau lebih besar.

Untuk reaksi tanpa pemutusan ikatan misalnya :

H+ + OH- H2O

Energi pengaktifan sama dengan nol.

Page 10: Tetapan laju, suhu

Beberapa hal penting dalam pembahasan ini adalah :

1. Energi pengaktifan seperti yang ditentukan secara eksperimen adalah untuk jumlah reaksi keseluruhan, bukan masing-masing tahap. EA

selisih antara energi pereaksi dan energi tertinggi dari keadaan teraktifkan dalam proses tersebut.

2. Energi pengaktifan untuk setiap tahap selalu positif

3. Sesuai dengan distribusi Maxwell-Boltzmann dari energi molekular, jika temperatur dinaikkan, laju reaksi bertambah sebab makin banyak tabrakan yang mempunyai energi lebih besar dari EA.

Page 11: Tetapan laju, suhu

Laju tinggi disertai suhu tinggi, harga EA kecil

harga A besar dan atau konsentrasi besar dalam

tahap penentu laju.

Page 12: Tetapan laju, suhu

Contoh soal :

1. Suatu reaksi mempunyai energi pengaktifan 65 kJ mol-1. laju pada 100°C 7,8 x 10-2mol-1s-1.

a). Pada temperatur berapa laju menjadi sepersepuluh kali laju pada 100°C.

b). Hitung Laju pada 20°C. jika data yang lain tetap.

Page 13: Tetapan laju, suhu

Jawaban :

a).

C) (63K 336 T

10 x 3,0 10 x 5,6

8,314 x 303,2 )

373

1 -

T

1(

)373

1 -

T

1(

8,314 x 303,2

10 x 5,6 1 -

T

10 log

)373

1 -

T

1(

8,314 x 303,2

10 x 5,6

(T)Laju

(373)Laju ( log

o

44

4

4

Page 14: Tetapan laju, suhu

b).

1-1-4-2

2-

2

-4

s mol 10 x 2,6 10 x 3,1

10 x 7,8 (293)Laju

10 x 3,1 2,5 antilog ) (293)Laju

(373)Laju (

2,5

)373

1 -

293

1(

8,314 x 303,2

10 x 5,6 )

(293)Laju

(373)Laju ( log

Page 15: Tetapan laju, suhu

2. Dari data dibawah ini :

suhu Laju

0°C 1,5 x 10-3 mol L-1 s-1

20°C 7,5 x 10-3 mol L-1 s-1

a) hitung energi pengaktifan

b) hitung Laju pada 50°C

Page 16: Tetapan laju, suhu

Jawaban :

a).

1-

3-3-

3-3-

-3

) 10 x 41 , 3 - 10 x 66 , (3 314 , 8 x 303 , 2

5 log

) 293

1 -

273

1 (

R 303 , 2

10 x 5 , 1

10 x 5 , 1

10 x 5 , 7 log

molkJ 54

A

A

A

A

E

E

E

E

Page 17: Tetapan laju, suhu

b).

sL mol 10 x 6,0

10 x 1,5 x 40 C50 padaLaju

40 1,60 antilog C)(0Laju

C)(50Laju

1,60

)323

1 -

273

1(

8,314 x 303,2

10 x 5,4

C)(0Laju

C)(50Laju log

1-1-2-

3-o

o

o

-4

o

o

Page 18: Tetapan laju, suhu