TETAPAN LAJU, SUHU, DAN ENERGI PENGAKTIFAN
TETAPAN LAJU, SUHU, DAN ENERGI
PENGAKTIFAN
TETAPAN LAJU, SUHU, DAN ENERGI PENGAKTIFAN
A. Persamaan Arrhenius
Laju reaksi = jumlah tabrakan efektif per detik dalam satu satuan volume
sistem.
jumlah frekuensi tabrakan per satuan volume
= Z NA NB
Z = jumlah tabrakan per detik antara molekul pereaksi A dan pereaksi B
NA = jumlah molekul A dalam satuan volume
NB = jumlah molekul B dalam satuan volume
Tabrakan dikatakan efektif jika :
a) - mempunyai energi maksimum E *
- fraksi yang mempunyai energi ini e-E*/kT
k = tetapan Boltzmann
T = suhu absolut
b) - mempunyai orientasi yang benar
fraksi ini dinyatakan dengan P, disebut faktor ruang (faktor probabilitas) 0 < P < 1
Laju reaksi = P x e-E*/kT x (Z NA NB)
Jika pereaksi sebanyak satu mol
NA dan NB = konsentrasi pereaksi
e-E*/kT menjadi e-EA/RT dengan R = tetapan gas ideal dan EA disebut energi pengaktifan (energi aktivasi)
Laju Reaksi = P Z e-EA/RT (faktor konsentrasi)
Pada suhu konstan, P Z e-EA/RT adalah konstan untuk reaksi tertentu
tetapan laju k = P Z e-EA/RT
Persamaan ini dikenal dengan persamaan Arrhenius
Faktor P Z diganti dengan tetapan A yang disebut faktor pra-eksponensial sehingga persamaan Arrhenius ditulis
k = A e-EA/RT
k = tetapan laju
A = faktor Arrhenius faktor pra-eksponensial
EA = energi pengaktifan
e = 2,71828
R = tetapan gas
T = suhu absolut
Hasil logaritma kedua ruas persamaan,
Jika log k dialurkan terhadap akan diperoleh garis Lurus dengan arah lereng – EA / (2,303 R), dan perpotongan sumbu pada log A.
A log )T
1( )
2,303RT (- k log
A log 2,303RT
- k log
AlnRT
kln
A
A
A
E
E
E
T
1
Dari grafik ini dapat diperoleh energi pengaktifan EA.
Aluran k terhadap T
T
1
Log k
Log A
arah lereng 2,303RT
AE
Jika persamaan yang tersebut digunakan untuk dua macam suhu absolut T1 dan T2 maka dapat ditulis k1 pada T1 dan k2 pada T2 sebagai berikut :
Jika log k2 dikurangi dengan log k maka diperoleh,
A log 2,303RT
- log
A log 2,303RT
- log
11
22
A
A
Ek
Ek
) T
1 -
T
1 (
2,303R log
2,303RT
2,303RT - log - log
211
2
12 12
A
AA
E
k
k
EEkk
) T x T
T - T (
2,303R log
12
12
1
2 AE
k
k
B. Energi Pengaktifan
Energi pengaktifan adalah energi minimum yang harus dimiliki oleh molekul-molekul pereaksi agar menghasilkan reaksi jika saling bertabrakan. Dari persamaan Arrhenius
k = A e-EA/RT
Dapat dilihat bahwa
e-EA/RT adalah fraksi molekul yang mempunyai energi sebesar EA atau lebih besar.
Untuk reaksi tanpa pemutusan ikatan misalnya :
H+ + OH- H2O
Energi pengaktifan sama dengan nol.
Beberapa hal penting dalam pembahasan ini adalah :
1. Energi pengaktifan seperti yang ditentukan secara eksperimen adalah untuk jumlah reaksi keseluruhan, bukan masing-masing tahap. EA
selisih antara energi pereaksi dan energi tertinggi dari keadaan teraktifkan dalam proses tersebut.
2. Energi pengaktifan untuk setiap tahap selalu positif
3. Sesuai dengan distribusi Maxwell-Boltzmann dari energi molekular, jika temperatur dinaikkan, laju reaksi bertambah sebab makin banyak tabrakan yang mempunyai energi lebih besar dari EA.
Laju tinggi disertai suhu tinggi, harga EA kecil
harga A besar dan atau konsentrasi besar dalam
tahap penentu laju.
Contoh soal :
1. Suatu reaksi mempunyai energi pengaktifan 65 kJ mol-1. laju pada 100°C 7,8 x 10-2mol-1s-1.
a). Pada temperatur berapa laju menjadi sepersepuluh kali laju pada 100°C.
b). Hitung Laju pada 20°C. jika data yang lain tetap.
Jawaban :
a).
C) (63K 336 T
10 x 3,0 10 x 5,6
8,314 x 303,2 )
373
1 -
T
1(
)373
1 -
T
1(
8,314 x 303,2
10 x 5,6 1 -
T
10 log
)373
1 -
T
1(
8,314 x 303,2
10 x 5,6
(T)Laju
(373)Laju ( log
o
44
4
4
b).
1-1-4-2
2-
2
-4
s mol 10 x 2,6 10 x 3,1
10 x 7,8 (293)Laju
10 x 3,1 2,5 antilog ) (293)Laju
(373)Laju (
2,5
)373
1 -
293
1(
8,314 x 303,2
10 x 5,6 )
(293)Laju
(373)Laju ( log
2. Dari data dibawah ini :
suhu Laju
0°C 1,5 x 10-3 mol L-1 s-1
20°C 7,5 x 10-3 mol L-1 s-1
a) hitung energi pengaktifan
b) hitung Laju pada 50°C
Jawaban :
a).
1-
3-3-
3-3-
-3
) 10 x 41 , 3 - 10 x 66 , (3 314 , 8 x 303 , 2
5 log
) 293
1 -
273
1 (
R 303 , 2
10 x 5 , 1
10 x 5 , 1
10 x 5 , 7 log
molkJ 54
A
A
A
A
E
E
E
E
b).
sL mol 10 x 6,0
10 x 1,5 x 40 C50 padaLaju
40 1,60 antilog C)(0Laju
C)(50Laju
1,60
)323
1 -
273
1(
8,314 x 303,2
10 x 5,4
C)(0Laju
C)(50Laju log
1-1-2-
3-o
o
o
-4
o
o