This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1. Teknik Pengujian Perangkat Lunak Pertemuan ke-4
2. Rencana Pengujian (Test Plan) Proses testing Deskripsi
fase-fase utama dalam pengujian Pelacakan Kebutuhan Semua kebutuhan
user diuji secara individu Item yang diuji Menspesifikasi komponen
sistem yang diuji Jadwal Testing Prosedur Pencatatan Hasil dan
Prosedur Kebutuhan akan Hardware dan Software Kendala-kendala Mis:
kekurangan staff, alat, waktu dll. 2
3. Proses Defect Testing 3
4. Test Data dan Test Cases Test data: Input yang yang
direncanakan digunakan oleh sistem. Test cases: Input yang
digunakan untuk menguji sistem dan memprediksi output dari input
jika sistem beroperasi sesuai dengan spesifikasi. 4
5. Teknik Perangkat Lunak - Pengujian white box - Pengujian
black box - Pengujian pada aplikasi berbasis objek
6. White Box Testing
7. White Box Testing 7
8. White Box Testing White Box Testing adalah cara pengujian
dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode kode program yang
ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada
modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses
bisnis yang dilakukan maka baris baris program, variabel dan
parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu
dan diperbaiki kemudian di-compile ulang. 8
9. Metode White Box Testing Pengujian Basis Path Pengujian
Kondisi Pengujian Loop 9
10. Pengujian Basis Path Merupakan teknik white box testing
yang dikenalkan oleh Tom McCabe [MC76]. Metode identifikasi yang
berdasarkan pada jalur, struktur atau koneksi yang ada dari suatu
sistem ini biasa disebut juga sebagai branch testing, karena
cabang-cabang dari kode atau fungsi logika diidentifikasi dan
dites, atau disebut juga sebagai control-flow testing .
11. Pengujian Basis Path Basis path hadir dalam 2 bentuk,
yaitu: Zero Path: Jalur penghubung yang tidak penting atau jalur
pintas yang ada pada suatu sistem. One Path: Jalur penghubung yang
penting atau berupa proses pada suatu sistem. Konsep utama basis
path: Tiap basis path harus diidentifikasi, tidak boleh ada yang
terabaikan (setidaknya dites 1 kali). Kombinasi dan permutasi dari
suatu basis path tidak perlu dites.
12. Basis Path Testing Notasi Flow Graph
13. Perhitungan Cyclomatic Complexity Adalah pengukuran
software yang memberikan pengukuran kuantitatif dari kompleksitas
logika program. Pada konteks metode pengujian basis path, nilai
yang dihitung bagi cyclomatic complexity menentukan jumlah
jalur-jalur yang independen dalam kumpulan basis suatu program dan
memberikan jumlah tes minimal yang harus dilakukan untuk memastikan
bahwa semua pernyataan telah dieksekusi sekurangnya satu kali.
Jalur independen adalah tiap jalur pada program yang memperlihatkan
1 kelompok baru dari pernyataan proses atau kondisi baru.
14. Rumus Cyclomatic Complexity [Region / Complexity] V(G) = E
(edges) N (nodes) + 2 V(G) = P (predicate node) + 1
15. Tahapan Cyclomatic Complexity Tahapan dalam membuat test
cases dengan menggunakan cyclomatic complexity: Gunakan disain atau
kode sebagai dasar, gambarlah flow graph Berdasarkan flow graph,
tentukan cyclomatic complexity Tentukan kelompok basis dari jalur
independen secara linier Siapkan test cases yang akan melakukan
eksekusi dari tiap jalur dalam kelompok basis
16. Cyclomatic Complexity Catatan : Beberapa jalur mungkin
hanya dapat dieksekusi sebagai bagian dari tes yang lain.
Direkomendasikan agar jangan sampai kompleksitas tiap unit /
komponen terkecil sistem melebihi nilai 10 [V(G)]. Beberapa
praktisi menggunakan nilai rata-rata V(G) dari tiap unit /
komponenn terkecil untuk memberikan penilaian kompleksitas
17. Contoh 1 Do while records remain read record; 2 Calculate
proses; 3 If record field 1 = 0 4 Then process record; 5 Store in
buffer; Increment counter; 6 Else If record field 2 = 0 7Then reset
counter; 8 Else process record; Store in file; 9Endif 10 Endif 11
Enddo End
18. Hitung V V(G) = E (edges) N (nodes) + 2 = 11 9 + 2 = 4 V(G)
= P (predicate node) + 1 Lihat Flow Graph (Contoh) V(G) = 3 + 1 =
4
19. Jalur Tes Jalur 1 : 111 Jalur 2 : 1-2-3-4-5-10-1-11 Jalur 3
: 1-2-3-6-7-9-10-1-11 Jalur 4 : 1-2-3-6-8-9-10-1-11 Test case jalur
(Path) 1 Nilai(record.eof) = input valid, dimana record.eof = true
Hasil yang diharapkan : Sistem keluar dari loop dan sub program.
Test case jalur (Path) 2 Nilai(field 1) = input valid, dimana field
1 = 0 Nilai(record.eof) = input valid, dimana record.eof = false
Nilai(counter) = Nilai(counter) + 1 Hasil yang diharapkan : Sistem
melakukan [process record], [store in buffer] dan [increment
counter].
20. Test case jalur (Path) 3 Nilai(field 2) = input valid,
dimana field 2 = 0 Nilai(record.eof) = input valid, dimana
record.eof = false Nilai(counter) = 0 Hasil yang diharapkan :
Sistem melakukan [reset counter]. Test case jalur (Path) 4
Nilai(field 2) = input valid, dimana field 2 0 Nilai(record.eof) =
input valid, dimana record.eof = false Hasil yang diharapkan :
Sistem melakukan [process record] dan [store in file].
21. Pengujian Kondisi Merupakan pelengkap dari pengujian Basis
Path. Pengujian Kondisi Adalah sebuah metode desain test case yang
menggunakan kondisi logis yang ada pada suatu program
22. Pengujian Kondisi a. Kondisi Sederhana Variabel Boolean
atau suatu persamaan hubungan (relasional) IF A = 0 THEN IF A = 1
THEN . IF A = B THEN IF A < B THEN IF A > B THEN IF A = B
THEN IF A B THEN
23. Pengujian Kondisi Persamaan relasional pada Kondisi
Sederhana mengambil bentuk : E1 (Operator-relasional) E2 Dimana : -
E1 dan E2 merupakan persamaan aritmatika, dan -
(Operator-relasional) adalah salah satu dari operator-operator
berikut: - , ,
24. Pengujian Kondisi b. Kondisi Gabungan adalah kondisi yang
terdiri dari 2 atau lebih kondisi sederhana, operator boolean, dan
tanda kurung Contoh: IF (A > B AND A > C) THEN IF (A > B
AND A < C) THEN IF (A > B AND A B OR A > C) THEN IF (A>
B OR A < C) THEN IF (A > B OR A