Top Banner

of 23

Test Keseimbangan

Oct 18, 2015

Download

Documents

tikamanalu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Telinga manusia

BAB I

PENDAHULUANKeseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika ditempatkan di berbagai posisi.1Definisi menurut OSullivan, keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi pada bidang tumpu terutama ketika saat posisi tegak. Selain itu menurut Ann Thomson, keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi kesetimbangan maupun dalam keadaan statik atau dinamik, serta menggunakan aktivitas otot yang minimal.2Keseimbangan juga bisa diartikan sebagai kemampuan relatifuntuk mengontrol pusat massa tubuh(center of mass) atau pusat gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tumpu (base of support). Keseimbangan melibatkanberbagai gerakan di setiap segmen tubuh dengan di dukung oleh sistem muskuloskleletal dan bidang tumpu. Kemampuan untuk menyeimbangkan massa tubuh dengan bidang tumpu akan membuat manusia mampu untuk beraktivitas secara efektif dan efisien.1,2Keseimbangan terbagi atas dua kelompok, yaitu keseimbangan statis kemampuan tubuh untuk menjaga kesetimbangan pada posisi tetap (sewaktu berdiri dengan satu kaki, berdiri diatas papan keseimbangan); keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan ketika bergerak.3BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.SISTEM KESEIMBANGANKeseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya tergantung pada input sensorik dari reseptor vestibuler di labirin, organ visual dan proprioseptif (kesadaran mengenai posisi tubuh). Gabungan informasi ketiga reseptor sensorik tersebut akan diolah di SSP,sehingga menggambarkan keadaan posisi tubuh pada saat itu.1,3

SISTEM VESTIBULAR

Rangsangan visual, proprioseptif dan input taktil

Gerakan kepala:

Batang Otak:

Akselerasi angularKanalis semisirkularis

Orientasi

Gerakan kepala:

SSP

Medulla spinalis dan

Akselerasi linear

Serebelum: Postural

Sakulus dan Utrikulus

Gerakan kepala:

Sistem okulomotoris:

Gravitasi

Gerakan bola mataBagan 2.1.1 Sistem VestibularMasukan dan keluaran nukleus vestibularis

Bagan 2.1.2 Masukan dan keluaran nukleus vestibularis

Gbr 2.1.1 Anatomi TelingaLabirin terdiri dari labirin statis yaitu utrikulus dan sakulus yang merupakan pelebaran labirin membran yang terdapat dalam vestibulum labirin tulang. Pada tiap pelebarannya terdapat makula utrikulus yang didalamnya terdapat sel-sel reseptor keseimbangan. Labirin kinetik terdiri dari 3 kanalis semisirkularis dimana pada tiap kanalis terdapat pelebaran yang berhubungan dengan utrikulus, disebut ampulla. Di dalamnya terdapat kista ampularis yang terdiri dari sel-sel reseptor keseimbangan dan seluruhnya tertutup oleh suatu substansi gelatin yang disebut kupula.42.2.ANATOMI SISTEM KESEIMBANGAN 1,3,4Keseimbangan tubuh dipertahankan oleh kerjasama otot dan sendi tubuh (sistem muskuloskeletal), kulit (sistem somatosensoris), mata (sistem visual), dan labirin (sistem vestibular). Ketiganya membawa informasi mengenai keseimbangan ke otak (sistem serebellar) untuk koordinasi dan persepsi korteks serebellar.2.1.1Anatomi Telinga

Gbr 2.1.2 Anatomi TelingaBagian telingaTelinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

1. Telinga luarBagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, Liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membrana timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam meatus auditorius eksternus dan akhirnya menuju membran timpani. Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisi kulit tipis.Di dalam saluran terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin yang disebut serumen atau kotoran telinga. Hanya bagian saluran yang memproduksi sedikit serumen yang memiliki rambut. Pada ujung saluran terdapat membran timpani yang meneruskan suara ke telinga dalam.

2. Telinga tengah

Telinga tengah berbentuk kubus dengan : Batas luar : membran timpani Batas depan : tuba eustachius Batas bawah : vena jugularis Batas belakang : aditus ad antrum, kanalis fasialis pars ventrikalis Batas atas : tegmen timpani (meningen otak) Batas dalam : kanalis semisirkularis horizontal, kanalis fasialis, tingkap lonjong, tingkap bundar dan promontorium

Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran (malleus, incus, dan stapes). Muara tuba Eustachi juga berada di telinga tengah.3. Telinga dalamTelinga dalam merupakan sebuah rongga yang terletak di pars petrosus os temporalis. Ia mengandung reseptor untuk mendeteksi gerakan dan posisi. Telinga dalam terdiri dari labirin ossea dan labirin membranosa (duktus membranosa dan saccusnya).

Labirin osseaLabirin membranosa

Vestibulum Mengandung tingkap lonjong di dinding lateral Berhubungan dengan koklea (anterior) Berhubungan dengan canalis semicircularis (postero-superior) Terdiri dari empat duktus1. Tiga ductus semisirkularis (anterior, posterior, lateralis)2. Ductus koklearis

Dua saccus1. Utrikulus2. Sakulus Berisi : endolimfe

Kanalis semisirkularis Canalis semisirkularis (anterior, posterior, lateral) ( terdapat ampula yang berhubungan dengan vestibulum. Dipisahkan dari periosteum yang menutupi dinding tulang labirin oleh perilimfe. Mempunyai fungsi unik yang berhubungan dengan pendengaran dan keseimbangan :1. Utrikulus, sacculus dan ketiga duktus semisirkularis ( organ keseimbangan 2. Duktus koklearis ( organ pendengaran

Koklea Tiap struktur tulang melingkar 2 lingkaran mengelilingi central collum tulang (modiolus), membentuk basis di posterior dan apex di anterior. Posisi basis modiolus ada di dekat MAI, tempat masuk cabang koklear N. VIII. 2 kanalis :1. Skala vestibuli (berhubungan dengan vestibulum)2. Skala timpani (dipisahkan dari telinga tengah oleh m. Timpani) Keduanya dihubungkan oleh helikotrema pada apeksnya Ductus koklearis ( irisan melintang koklea terdiri dari :

1. Skala vestibuli (bagian atas) ( Bagian dasar dari skala vestibuli berhubungan dengan tulang stapes melalui tingkap oval.2. Skala timpani (bagian bawah)( berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap bulat3. Skala media (bagian tengah)( Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularis (membran Reissner) dan sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Di atas membran basilaris terdapat organ corti. Organ corti terdiri dari sel rambut dalam, sel rambut luar dan kanalis Corti. Di atas sel rambut terdapat membran tektorial.

Labirin ossea mendapat vaskularisasi dari: cabang tympanica anterior A. Maxillaris, cabang stylomastoideus A. Auricularis posterior, cabang petrosus A. Meningea media.Sementara labirin membranosa mendapat vaskularisasi dari: A. Labyrinty (muncul dari a. Cerebellaris anterior inferior) yang kemudiannya bercabang menjadi cabang koklear yang berjalan melalui modiolus ke ductus koklearis dan cabang vestibularis yang memperdarahi apparatus vestibularis. Vena dari labirin membranosa berjalan sesuai dengan jalan arteri dan akhirnya bermuara ke sinus petrosus inferior dan sinus sigmoideus.Telinga dalam mendapat innervasi dari N. VIII dan N. VII; bermula dari pertemuan pons dan medulla oblongata, menuju meatus acusticus interna, kemudian bercabang menjadi :1. N. Vestibularis superior dan inferior ke macula utriculus dan sacculus, dan ampula ductus semicircularis.2. N. Cochlearis ( ganglion spiralis( organ corti 3. N. VII( memberi cabang untuk stapedius dan chorda tympani

Gbr 2.1.2 Saraf vestibulocochlea

2.3. FISIOLOGI KESEIMBANGAN,2,3,42.3.1 Telinga sebagai organ pengatur keseimbangan Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.Bagian luar dan tengah telinga menyalurkan gelombang suara dari udara ketelinga dalam yang berisi cairan, untuk memperkuat energi suara dalam proses tersebut.Telinga dalam berisi dua sistem sensorik yang berbeda: koklea, yang mengandung reseptor reseptor untuk mengubah gelombang suara menjadi impuls impuls saraf, sehingga kita dapat mendengar; dan aparatus vestibularis, yang penting untuk sensasi keseimbangan.2.3.1 Telinga Dalam

Selain perannya dalam pendengaran yang bergantung pada koklea, telinga dalam memiliki komponen khusus lain, yaitu aparatus vestibularis,yang memberikan informasi yang penting untuk sensasi keseimbangan dan untuk koordinasi gerakan gerakan kepala dengan gerakan gerakan mata dan postur tubuh. Aparatus vestibularis terdiri dari dua set struktur yang terletak di dalam tulang temporalis di dekat koklea- kanalis semisirkularis dan organ otolit, yaitu utrikulus dan sarkulus.

Apartus vestibularis mendeteksi perubahan posisi dan gerakan kepala.seperti di koklea, semua komponen aparatus vestibularis mengandung endolimfe dan dikelilingi oleh perilimfe. Juga, serupa dengan organ korti, komponen vestibuler masing masing mengandung sel rambut yang berespon terhadap perubahan bentuk mekanis yang dicetuskan oleh gerakan gerakan spesifik endolimfe. Seperti sel sel rambut auditorius,reseptor vestibularis juga dapat mengalami depolarisasi atau hiperpolarisasi, tergantung pada arah gerakan cairan. Namun tidak seperti sistem pendengaran sebagian besar informasi yang dihasilkan oleh sistem vestibularis tidak mencapai tingakat kesadaran.

Gbr 2.3.1 Sistem vestibular

Kanalis semisirkularis mendeteksi akselerasi atau deselerasi anguler atau rotasional kepala, misalnya ketika memulai atau berhenti berputar, berjungkir balik, atau memutar kepala. Tiap tiap telinga memiliki 3 kanalis semisirkularis yang secara tiga dimensi tersusun dalam bidang bidang yang tegak lurus satu sama lain. Sel- sel rambut reseptif di setiap kanalis semisirkularis terletak diatas suatu bubungan ( ridge ) yang terletak di ampula, suatu pembesaran dipangkal kanalis. Rambut rambut terbenam dalam suatu lapisan gelatinosa seperti topi diatasnya yaitu kupula yang menonjol kedalam endolimfe di dalam ampula. Kupula bergoyang sesuai arah gerakan cairan seperti gangang laut yang mengikuti arah gelombang air.

Akselerasi ( percepatan ) atau deselerasi ( perlambatan) selama rotasi kepala ke segala arah menyebabkan pergerakan endolimfe, paling tidak disalah satu kanalis semisirkularis karena susanan tiga dimensi kanalis tersebut. Ketika kepala mulai bergerak saluran tulang dan bubungan sel rambut yang terbenam dalam kupula bergerak mengikuti gerakan kepala.namun cairan didalam kanalis yang tidak melekat ke tengkorak mula mula tidak ikut bergerak sesuai arah rotasi, tetapi tertinggal di belakang karena adanya inersia ( kelembaman ). ( karena inersia, benda yang diam akan tetap diam, dan benda yang bergerak akan tetap bergerak,kecuali jika ada suatu gaya luar yang bekerja padanya dan menyebabkan perubahan.) ketika endolimfe tertinggal saat kepala mulai berputar, endolimfe yang terletak sebidang dengan gerakan kepala pada dasarnya bergeser dengan arah yang berlawanan dengan arah gerakan kepala ( serupa dengan tubuh anda yang miring ke kanan sewaktu mobil yang anda tumpangi berbelok ke kiri ). Gerakan cairan ini menyebabkan kupula condong kearah yang berlawanan dengan arah gerakan kepala, membengkokan rambut rambut sensorik yang terbenam di bawahnya. Apabila gerakan kepala berlanjut dalam arah dan gerakan yang sama, endolimfe akan menyusul dan bergerak bersama kepala, sehingga rambut rambut kembali ke posisi tegak mereka. Ketika kepala melambat dan berhenti, keadaan yang sebaliknya terjadi. Endolimfe secara singkat melanjutkan diri bergerak searah dengan rotasi kepala, sementara kepala melambat untuk berhenti. Akibatnya kupula dan rambut- rambutnya secara sementara membengkok sesuai dengan arah rotasi semula, yaitu berlawana dengan arah mereka membengkok ketika akselerasi. Pada saat endolimfe secara bertahap berhenti, rambut rambut kembali tegak. Dengan demikian, kanalis semisirkularis mendeteksi perubahan kecepatan gerakan rotasi kepala. Kanalis tidak berespon jika kepala tidak bergerak atau ketika bergerak secara sirkuler dengan kecepatan tetap.

Rambut rambut pada sel rambut vestibularis terdiri dari 20 -50 stereosilia yaitu mikrofilus yang diperkuat oleh aktin dan satu silium, kinosilium. Setiap sel rambut berorientasi sedemikian rupa, sehingga sel tersebut mengalami depolarisasi ketika stereosilianya membengkok kearah kinosilium; pembengkokan kearah yang berlawanan menyebabkan hiperpolarisasi sel.sel sel rambut membentuk sinaps zat perantara kimiawi dengan ujung ujung terminal neuron aferen yang akson aksonnya menyatu dengan akson struktur vestibularis lain untuk membentuk saraf vestibularis.saraf ini bersatu dengan saraf auditorius dari koklea untuk membentuk saraf vestibulo koklearis. Depolarisasi sel rambut meningkatkan kecepatan pembentukan potensial aksi diserat serat aferen; sebaliknya, ketika sel sel rambut mengalami hiperpolarisasi, frekuensi potensial aksi diserat aferen menurun.

Sementar kanalis semisirkularis memberikan informasi mengenai perubahan rotasional gerakan kepala kepada ssp, organ otolit memberikan informasi mengenai posisi kepala relatif terhadap gravitasi dan mendeteksi perubahan dalam kecepatan gerakan liniear ( bergerak dalam garis lurus tanpa memandang arah ). Utrikulus dan sarkulus adalah struktur seperti kantung yang terletak di dalam rongga tulang yang terdapat diantara kanalis semisirkularis dan koklea. Rambut rambut pada sel sel rambut reseptif di organ organ ini juga menonjol kedalam suatu lembar gelatinosa diatasnya, yang gerakannya menyebabkan perubahan posisi rambut serta menimbulkan perubahan potensial di sel rambut. Terdapat banyak kristal halus kalsium karbonat otolit ( batu telinga ) yang terbenam dalam lapisan gelatinosa, sehingga lapisan tersebut lebih berat dan lebih lembam ( inert ) daripada cairan di sekitarnya. Ketika seseorang berada dalam posisi tegak, rambut- rambut di dalam utikulus berorientasi secara vertikal dan rambut- rambut sarkulus berjajar secara horizontal.

Marilah kita lihat utrikulus sebagai suatu contoh. Masa gelatinosa yang mengandung otolit berubah posisi dan membengkokan rambut rambut dalam dua cara :

1. Ketika kepala digerakkan ke segala arah selain vertikal (yaitu selain tegak dan menunduk ), rambut rambut membengkok sesuai dengan arah gerakan kepala karena gaya gravitasi yang mendesak bagian atas lapisan gelatinosa yang berat. Di dalam utrikulus tiap tiap telinga, sebagian berkas sel rambut diorientasikan untuk mengalami depolarisasi dan sebagian lagi mengalami hiperpolarisasi ketika kepala berada dalam segala posisi selain tegak lurus. Dengan demikian ssp menerima pola pola aktivitas saraf yang berlainan tergantung pada posisi kepala dalam kaitannya dengan gravitasi )

2. Rambut rambut utrikulus juga berubah posisi akibat setiap perubahan dalam gerakan linier horizontal ( misalnya bergerak lurus kedepan, kebelakang, atau kesamping ). Ketika seseorang mulai berjalan kedepan, bagian atas membran otolit yang berat mula mula tertinggal di belakang endolimfe dan sel sel rambut karena inersianya yang lebih besar. Dengan demikian rambut rambut menekuk kebelakang, dalam arah yang berlawanan dengan arah gerakan kepala yang kedepan. Jika kecepatan berjalan di pertahankan lapisan gelatinosa segera menyusul dan bergerak dengan kecepatan yang sama dengan kepala sehingga rambut rambut tidak lagi menekuk. Ketika orang tersebut berhenti berjalan, lapisan otolit secara singkat terus bergerak kedepan ketika kepala melambat dan berhenti, membengkokan rambut rambut kearah depan. Denga demikian sel sel rambut utrikulus mendeteksi akselerasi atau deselerasi linier horizontal, tetapi tidak memberikan informasi mengenai gerakan lurus yang berjalan konstan.

Sarkulus mempunyai fungsi serupa denga utrikulus, kecuali bahwa ia berespon secara selektif terhadap kemiringan kepala menjauhi posisi horizontal ( misalnya bangun dari tempat tidur ) dan terhadap akselerasi atau deselerasi liner vertikal ( misalnya meloncat loncat atau berada dalam elevator ).Sinyal sinyal yang berasal dari berbagai komponen apartus vestibularis dibawa melalui saraf vestibulokoklearis ke nukleus vestibularis, satu kelompok badan sel saraf di batang otak, dan ke sereberum.di sini informasi vestibuler diintegrasikan dengan masukan dari permukaan kulit, mata, sendi, dan otot, untuk : ( 1 ) mempertahankan keseimbangan dan postur yang diinginkan; (2) mengontrol otot mata eksternal, sehingga mata tetap terfikasasi ke titik yang sama walaupun kepala bergerak; dan ( 3 ) mempersepsikan gerakan dan orientasi.Beberapa individu, karena alasan yang tidak di ketahui sangat pekak terhadap gerakan gerakan tertentu yang mengaktifkan aparatus vestibularis dan menyebabkan gejala pusing ( dizziness ) dan mual; kepekaan ini disebut mabuk perjalan ( motion sickness ). Kadang kadang ketidak seimbangan cairan di telinga dalam menyebabkan penyakit menier. Tidaklah mengherankan,karena baik aparatus vestibularis maupun koklea mengandug cairan telinga dalam yang sama, timbul gejala keseimbangan dan pendengaran. Penderita mengalami serangan sementara vertigo ( pusing 7 keliling ) yang hebat disertai suara berdenging di telinga dan gangguan pendengaran. Selama serangan itu, penderita tidak dapat berdiri tegak dan melaporkan perasaan bahawa dirinya atau benda benda di sekelilingnya terasa berputar.2.4. PEMERIKSAAN KESEIMBANGAN1,3,5Berdiri tegak, berjalan di atas jari kaki, berjalan di atas tumit dan berjalan secara tandem. Duduk di kursi dan angkat kedua lengan serta kedua kaki dengan mata tertutup: a. Bila ada kelemahan otot terjadi penurunan lengan atau dan kakib. Bila ada gangguan proprioseptif terjadi kenaikan lengan atau kaki.1. Diadokokinesis: Test Jari-Hidung, Test Tumit-Tibia Dan Test Salah Tunjuk.Membedakan gangguan keseimbangan akibat kelainan labirin dan serebelum:Penderita disuruh berdiri dengan mata tertutup, lengan ke depan, bila ada gangguan labirin kiri akan terjadi suatu posisi sebagai berikut :

a. Mata melirik ke arah kiri (perlahan-lahan = fase lambat), kemudian diikuti dengan gerakan cepat bola mata ke arah kanan. Ini merupakan suatu nistagmus kekanan.

b. Kepala terputar ke arah kiri.

c. Tubuh terpilin ke kiri.

d. Deviasi kedua lengan ke kiri, bersamaan dengan kenaikan lengan kanan ke atas dan lengan kiri ke bawah.

e. Cenderung untuk jatuh ke kiri.

f. Berjalan deviasi ke kiri.2. TEST MENEMPATKAN TUMIT KAKI

1. Posisi pasien terlentang/ duduk dengan mata tertutup.2. Mintalah pasien untuk menempatkan tumit salah satu kaki keatas tulang kering atau tibia kaki satunya3. Turunkan tumit tersebut dari tulang kering ke ujung kaki lainnya.4. Normal pasien dapat menggerakan tumit kakinya keatas atau kebawah pada bagian atas tulang tibia kaki yang lainnya dalam satu garis lurus dengan teratur5. Penyimpangan terjadi apabila pasien sulit melakukan gerakan keatas atau kebawah, gerakan tampak tidak teratur, kaku, sering menyimpang kesamping dan tidak lurus

2. Tes RombergBaik dengan mata terbuka maupun dengan mata tertutup. Pada kelainan serebelum tidak ada perbedaan hasil pemeriksaan dengan mata terbuka atau tertutup. Kelainan labirin dipengaruhi oleh mata.

Berdiri dengan satu kaki diangkat (mata terbuka kemudian tertutup): penderita tetap tegak selama waktu tertentu. Pada orang normal dapat berdiri lebih dari 30 detik, maka fungsi keseimbangan adalah normal.Penderita dengan gangguan labirin: Akan jatuh ke arah sesuai dengan fase lambat nistagmusnya.

Bila bersamaan dengan itu disuruh memutar kepala ke kiri dan ke kanan, kecenderungan jatuh itu akan berubah-ubah tetapi selalu ke arah sesuai dengan arah fase lambat nistagmusnya.

3. Tes berjalan (Stepping Test)Disuruh berjalan lurus ke depan dan ke belakang dengan mata tertutup dan terbuka. Pada kelainan labirin bilateral terjadi sempoyongan ke semua arah.

Tes jari-jari dengan mata terbuka dan tertutup :

Kelainan labirin menunjukkan kelainan tes bilateral.

Kelainan serebelum menunjukkan kelainan unilateral, sesuai dengan lokalisasi kelainannya.4. Tes menulis vertikal

Penderita duduk di depan meja, tangan dan tubuhnya tidak boleh menyentuh meja, tangan yang satu di atas lutut yang lain disuruh menulis A-B-C-D disusun ke arah bawah mula-mula dengan mata terbuka kemudian tertutup.

Bila ada deviasi deretan huruf-huruf dari yang paling atas terhadap yang paling bawah lebih besar dari 10o berarti ada kelainan labirin unilateral.

Bila tulisannya tidak karuan (atau bila kian lama huruf yang ditulis kian besar : makrografi berarti ada kelainan serebelum).5. Tes Posturografi

Posturografi adalah pemeriksaan keseimbangan yang dapat menilai secara obyektif dan kuantitatif kemampuan keseimbangan postural seseorang. Untuk mendapatkan gambaran yang benar tentang gangguan keseimbangan karena gangguan vestibuler, maka input visual diganggu dengan menutup mata dan input proprioseptif dihilangkan dengan berdiri diatas alas tumpuan yang tidak stabil. Dikatakan terdapat gangguan keseimbangan bila terlihat ayun tubuh berlebihan, melangkah atau sampai jatuh sehingga perlu berpegangan.Pemeriksaan Posturografi dilakukan dengan menggunakan alat yang terdiri dari alas sebagai dasar tumpuan yang disebutForce platform, computer graficoder, busa dengan ketebalan 10 cm, untuk mengganggu input proprioseptif, disket data digunakan untuk menyimpan data hasil pengukuran.Teknik pemeriksaan :a. Pasien diminta berdiri tenang dengan tumit sejajar di atas alat, mata memandang ke satu titik di muka, kemudian dilakukan perekaman pada empat kondisi, masing-masing selama 60 detik. b. Berdiri di atas alas dengan mata terbuka memandang titik tertentu, dalam pemeriksaan ini ketiga input sensori bekerja sama, c. Berdiri di atas alas dengan mata tertutup, dalam keadaan ini input visual diganggu, d. Berdiri di atas alas busa 10 cm dengan mata terbuka, memandang titik tertentu, dalam keadaan ini input proprioseptif diganggu, e. Berdiri tenang di atas alas busa 10 cm dengan mata tertutup, dalam keadaan ini input visual dan proprioseptif diganggu, jadi hanya organ vestibuler saja yang bekerja, bila terdapat pemanjangan ayun tubuh berarti terjadi gangguan keseimbangan.Pemeriksaan Nistagmusa. Tes dix halpike1. Pasien dalam keadaan duduk2. Kemudian, tidur terlentang sampai kepala menggantung di pinggir meja kira-kira 3003. Kepala diputar ke kiri, kemudian ke kanan.4. Perhatikan ada tidaknya nistagmus pada setiap posisi5. Perhatikan ada tidaknya masa laten dan intensitasnya.Pada tes ini dapat ditentukan apakah kelainan terjadi disebabkan kelainan sentral atau perifer. Pada kelainan di perifer, ditemukan masa laten dan terdapat kelelahan, dan vertigo biasanya terasa berat. Pada kelainan di sentral sebaliknya tidak ditemukan masa laten, tidak ada kelelahan dan vertigo ringan.

b. Tes kaloriTerbagi dua yaitu tes Kobrak dan tes bitermal. Tes Kobrak

1. Tidur terlentang dengan kepala fleksi 30 derajat atau duduk dengan kepala ekstensi 60 derajat2. Digunakan semprit 5 atau 10 ml , hujung jarum disambung dengan kateter3. Perangsangan dilakukan dengan mengalirkan air es 0oC sebanyak 5 ml, selama 20 detikNilai dihitung dengan mengukur lama nistagmus, dihitung sejak mulai air di alirkan sampai nistagmus berhenti. Nilai ormal 120-150 detik, nilai kurang dari 120 detik disebut paresis kanal Tes Bitermal

1. Dipakai 2 macam air yaitu dingin (300C), dan panas (440C)

2. Volume air yang dialirkan ke liang telinga masing-masing 250 ml dalam waktu 40 detik.

3. Catat lama nistagmus yang timbul

4. Setelah telinga kiri diperiksa dengan air dingin, periksa telinga kanan dengan air dingin juga. Kemudian dilakukan hal yang sama dengan menggunakan air panas.

5. Pada tiap-tiap pemeriksaan, pasien diistirahatkan selama 5 menit.Hasil tes kalori dihitung menggunakan rumus sensitivitas yaitu perbandingan antara sensitivitas telinga kanan dan kiri. Bila selisih 40 detik, bererti yang mempunyai waktu nistagmus lebih kecil mengalami paresis kanal.BAB III

KESIMPULAN

Keseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya tergantung pada input sensorik dari reseptor vestibuler di labirin, organ visual dan proprioseptif (kesadaran mengenai posisi tubuh).Pemeriksaan kesemimbangan dapat dilakukan dengan cara Diadokokinesis, Tes Romberg, Tes berjalan, Tes menulis vertikal , Tes kalori dan Tes dix halpike .

Dengan melakukan serangkaian pemeriksaan maka kita dapat menentukan lokasi penyebab kelainan keseimbangan seseorang apakah di labirin atau di tempat lain seperti sereblum.DAFTAR PUSTAKA

1. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi II. Jakarta : EGC, 20082. Iskandar N, sopeardi EA, Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorok, edisi keenam FKUI Jakarta 2008.3. Adam GL, Boies LC, Hilger PA. Bois Fundamentals of otolaryngology. A textbook of Ear, Nose and Throat Disease. 6 th edition WB Saunders Co, 2005.4. Moore KL, Dalley AF. Clinically Oriented Anatomy, 5th Edition. 2006 Lippincott Williams & Wilkins.

5. Saladin: Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function, Third Edition. McGraw Hill. 2005. New York.Reseptor di kulit

Reseptor di mata

Reseptor di sendi dan otot

Reseptor di kanalis semisirkularis dan organ otolit

Masukan vestibularis

Masukan proprioseptif

Masukan kutaneus

Masukan penglihatan

Serebelum

Pengolahan terkordinasi

Nukleus vestibularis ( di batang otak )

Persepsi gerakan dan orientasi

Kontrol gerak mata

Pemeliharaan keseimbangan dan postur yang diinginkan

Keluaran ke SSP

Keluaran ke neuron motorik otot otot mata eksternal

Keluaran ke neuron motorik otot otot ekstremitas dan badan

16