Top Banner

of 21

TERWUJUDNYA KEMERDEKAAN RAKYAT

Jul 18, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

TERWUJUDNYA KEMERDEKAAN RAKYAT YANG SESUNGGUHNYA DARI KEMISKINAN, KEBODOHAN, DAN KETERISOLASIAN MENUJU MURUNG RAYA YANG MAJU, UNGGUL, SEJAHTERA, DAN BERMARTABAT.

MISI: Mempercepat kemerdekaan rakyat dari keterisolasian; Mempercepat kemerdekaan rakyat dari kemiskinan; Mempercepat kemerdekaan rakyat dari kebodohan; Meningkatkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, serta pemberantasan korupsi; Memantapkan toleransi kultural, kerukunan antar umat beragama, suku, ras maupun golongan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mempercepat pengembangan wilayah melalui pemberdayaan ekonomi lokal dan peningkatan investasi daerah dengan memperhatikan keserasian tata ruang dan kelestarian lingkungan hidup; Meningkatkan kepedulian sosial, kesadaran hukum masyarakat dan mengembangkan kehidupan politik yang demokratis.

PRIORITAS ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 1. PERCEPATAN KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR DASAR 2. PENINGKATAN AKSES, MUTU DAN TATA KELOLA PENDIDIKAN 3. PENINGKATAN AKSES SERTA LAYANAN KESEHATAN 4. PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Pengembangan Ekonomi Lokal Peningkatan investasi daerah Pengentasan kemiskinan Perluasan Kesempatan Kerja.

5. PENINGKATAN PENGELOLAAN SDA DAN LINGKUNGAN HIDUP 6. PENINGKATAN KAPASITAS DAERAH, PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DAN PELAYANAN PUBLIK.

7. PENINGKATAN KEPEDULIAN SOSIAL, KESADARAN HUKUM MASYARAKAT DAN PEMBINAAN KEHIDUPAN POLITIK YANG DEMOKRATIS. Pemerintahan | |

PEMERINTAHAN KABUPATEN MURUNG RAYA Secara administrasi Pemerintahan Kabupaten Murung Raya terdiri dari 10 Kecamatan, 115 Desa dan 9 Kelurahan definitif. Dari jumlah Desa/ Kelurahan tersebut sebanyak 23 buah Desa dan 3 Kelurahan ( 6,80% ) berada di Kecamatan Laung Tuhup, 26 buah Desa dan 1 Kelurahan ( 5,23% ) berada di Kecamatan Tanah Siang, 8 Desa dan 1 Kelurahan ( 11,80% ) berada di Kecamatan Sumber Barito, 10 Desa dan 2 Kelurahan ( 3,39% ) berada di Kecamatan Permata Intan dan 13 Desa dan 2 Kelurahan ( 3,08% ) berada di Kecamatan Murung, 6 Desa ( 1,78% ) berada di Kecamatan Sungai Babuat, 11 Desa ( 6,33% ) berada di Kecamatan Barito Tuhup Raya, 6 Desa ( 1,31 ) berada di Kecamatan Tanah Siang Selatan, 7 Desa ( 29,63% ) berada di Kecamatan Seribu Riam dan 5 buah Desa ( 30,65% ) berada di Kecamatan Uut Murung. Berdasarkan kriteria PMD-Depdagri jumlah desa/kelurahan yang diklasifikasikan menjadi desa/kelurahan Swadaya ( tradisional ) sebanyak 7 desa, Swakarya ( transisional ) sebanyak 76 desa, dan Swasembada ( berkembang ) sebanyak 41 desa. Secara keseluruhan 10 Kecamatan, 115 Desa 9 Kelurahan.

Kabupaten Murung Raya Koordinat: 11427 E 11549 BT Kabupaten Murung Raya

Lambang Kabupaten Murung Raya Motto: Tira Tangka Balang

Peta lokasi Kabupaten Murung Raya Koordinat: Provinsi Dasar hukum Tanggal Ibu kota Pemerintahan - Bupati - DAU Ir. Willy M. Yoseph Rp. 442.915.042.000,-(2011)[1] Kalimantan Tengah -

Puruk Cahu

Luas Populasi - Total - Kepadatan Demografi - Kode area telepon

38.617 km

109.537 jiwa (2011) 2.843

0528

Pembagian administratif - Kecamatan - Kelurahan - Situs web 10 9 http://www.kabmurungraya.go.id

Kabupaten Murung Raya adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah. Ibu kota kabupaten ini terletak di Puruk Cahu. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Barito Utara pada tahun 2002 dengan luas wilayah 38.617 km dan berpenduduk sebanyak 97.029 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010). Semboyan kabupaten ini adalah "Tira Tangka Balang". Daftar isi [sembunyikan]

1 Pemerintahan 2 Geografis 3 Sejarah 4 Referensi

[sunting]Pemerintahan

Kabupaten ini terdiri atas 10 kecamatan, 124 desa dan 9 kelurahan: 1. Murung 2. Tanah Siang 3. Laung Tuhup 4. Permata Intan 5. Sumber Barito 6. Sungai Babuat 7. Tanah Siang Selatan 8. Barito Tuhup Raya 9. Seribu Riam 10. Uut Murung [sunting]Geografis Posisi Kabupaten Murung Raya pada 114 27'00" - 115 49'00" Bujur Timur dan 0 58'30" Lintang Utara - 1 26'00" Lintang Selatan. Sebagian besar wilayahnya terletak pada ketinggian 100-200 m di atas permukaan laut dan sisanya pada ketinggian 400-500 m di atas permukaan laut. Potensi terbesar wilayah ini ada pada sektor kehutanan dan pertambangan. Sektor kehutanan sudah cukup lama turut menyumbang pemasukan bagi negara sedangkan sektor pertambangan seperti tambang emas juga memberi andil yang cukup besar. Tambang batu bara mulai diproduksi yang nantinya diharapkan akan dapat memberikan pemasukan yang cukup besar bagi negara dan daerah.

Data Wilayah

|

|

KEADAAN FISIK WILAYAH Pembangunan wilayah menurut UU No.4. 1984 tentang ketentuan pokok lingkungan hidup harus berwawasan lingkungan. Berdasarkan UU tersebut, pembangunan fisik harus memperhatikan keseimbangan lingkungan sehingga dapat menghindari bencana seperti tanah longsor, banjir ataupun sedimentasi. Ketersediaan air tanah dan air permukaan, keanekaragaman plasma nutfah yang merupakan kekayaan alam hayati merupakan hal lain yang perlu diperhatikan dalam pembangunan. 1. IKLIM DAN SUHU Kabupaten Murung Raya terletak pada daerah beriklim panas dan lembab, karena secara geografis, masih terletak di sekitar khatulistiwa dan bercurah hujan tinggi. Suhu berkisar 22 C - 35 C. Curah Hujan di Kabupaten Murung Raya mulai dari wilayah Selatan hingga ke pedalaman yang menjadi semakin meningkat. Jumlah curah hujan > 4000 mm / tahun meliputi sebagian kecil Kecamatan Sumber Barito (243.675 ha), curah hujan 3000 4000 mm / tahun meliputi Kecamatan Tanah Siang, sebagian Kecamatan Sumber Barito dan Kecamatan Laung Tuhup, curah hujan antara 3000 3500 mm / tahun meliputi Kecamatan Tanah Siang, Kecamatan Laung Tuhup, Permata Intan dan sebagian kecil Kecamatan Sumber Barito, curah hujan antara 2500 3000 mm / tahun sebagian Kecamatan Murung, Laung Tuhup, dan Kecamatan Permata Intan. Jumlah hari hujan rata-rata adalah 228 hari / tahun. Periode curah hujan tinggi yang terjadi pada bulan November sampai dengan April, tingginya curah hujan tersebut dimungkinkan karena pengaruh adanya DKAT (Daerah Konfergensi Antar Tropik). DKAT adalah suatu zone atau daerah yang lebar dimana suhu udaranya tertinggi dan disebut pula equator termal, suhu tinggi tersebut menyebabkan gerakan udara naik karena pemanasan dan tekanan udaranya menjadi rendah. Kemudian terjadi gerakan udara dari daerah sekitarnya yang lebih dingin menuju daerah DKAT. Udara yang bergerak tersebut dalam perjalanannya melalui perairan yang banyak sehingga banyak pula mengandung air. Udara yang naik pada daerah DKAT menyebabkan mengembangnya kembali uap air dan turunlah hujan (menuju konfeksi). Rata-rata kecepatan angin tahun 2009 di Kabupaten Murung Raya cenderung stabil pada tiap bulannya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Sedangkan untuk arah angin ada perubahan dari tahun sebelumnya, yaitu angin yang pada tahun 2007 sebagian besar arahnya tidak stabil (variabel). 2. GEOLOGI Secara umum, kemampuan lingkungan alam untuk mendukung kebutuhan hidup manusia tergantung dan dipengaruhi oleh kemampuan dan cara pengelolaan serta pengolahan manusia terhadap lingkungan alamnya. Dalam pengertian tersebut, maka cara dan kemampuan manusia tersebut adalah dengan

mempertimbangkan kondisi dan karakteristik alamiah lingkungan alamnya, salah satunya adalah faktor geologi lingkungan. Faktor geologi penting terhadap kegiatan pertanian karena berkaitan dengan kemampuan lahan dan batuan pembentuk tanah menurut jenis-jenisnya, di samping ditinjau dari sifatsifat bahaya. Berdasarkan Peta Geologi Wilayah Kabupaten Murung Raya sebagian terdiri dari formasi geologi yang tergolong tua, kecuali daerah endapan aluvium (kwater) di bagian selatan. Susunan bantuan geologinya ialah sebagai berikut ; 1. Kwater, merupakan batuan aluvium/endapan dari kerikil yang membentang di dataran rendah.

2. Miosis, merupakan batuan sedimen batu bara, batu pasir, lempung, seringkali dengan sisipan batu gamping tipis. 3. Paelogen, mencakup semua endapan eosen dan oligosen, yang terdiri dari konglomerat alas pada bagian bawah, disusul oleh batu gamping dan napal-lempung pada bagian atas. 4. Mesozoikum, merupakan batuan facies sedimen dan gunung api, terdiri dari batuan lelehan dan piroklastik bersusun basa dan intermediter, batu pasir, konglomerat, sabak, kersik, serpih, lempung, dan batu gamping. 5. Batuan Dalam, terdiri dari granit dan granodirit

Manfaat pemahaman kondisi dan karakteristik geologi terhadap pembangunan, misalnya dalam hal pembangunan jaringan jalan. Jaringan jalan yang dibangun di atas jenis tanah gromosol berpotensi tidak akan berumur panjang, karena salah satu sifat fisik tanah jenis ini mudah mengembang jika basah dan akan retak-retak jika tanah kembali kering di musim kemarau. Dengan demikian akan mempengaruhi kekuatan konstruksi jalan yang harus dibangun secara khusus, tetapi akan berbenturan dengan ketersediaan dana yang relatif terbatas. Dalam konteks penyusunan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Murung Raya maka hasil analisa geologi tata lingkungan meliputi ; a. Kawasan yang aman untuk dihuni, yang tersebar hampir di seluruh kecamatan, dengan sistem lahan dataran sampai perbukitan. b. Kawasan rawan - 1 , yaitu kawasan-kawasan yang memiliki drainase buruk, tergenang secara periodik, permukiman sporadis. Kawasan demikian tidak terdapat di Kabupaten Murung raya. c. Kawasan rawan - 2, yang memiliki drainase buruk dan merupakan kawasan tergenang sepanjang tahun. Kawasan demikian juga tidak terdapat di Kabupaten Murung Raya. d. Kawasan rawan - 3, kawasan yang merupakan daerah erosi dan resapan air. Kawasan demikian terdapat di sekitar pegunungan dan teras - teras yang terdapat di sebagian setiap kecamatan di

Kabupaten Murung Raya. 3. FISIOGRAFI 3.1 Kelerengan Yang dimaksud lereng adalah perbedaan ketinggian dua tempat yang berbeda yang dinyatakan dalam persentase. Artinya berupa meter beda tinggi antara tempat yang satu dengan tempat yang lainnya dibagi dengan jarak kedua tempat tersebut. Lereng merupakan salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam pengelolaan tanah untuk menjaga kelestarian tanah. Sehingga dalam pengelolaan akan diperlukan syarat - syarat tertentu pada lereng tertentu pula. Agar tanah tersebut memberi manfaat yang sebesarbesarnya. 3.2 Kedalaman Efektif Kedalaman efektif tanah sangat penting bagi pertumbuhan akar tanaman. Makin dalam makin baik bagi pertumbuhan tanaman. Jenis tanah erat kaitannya dengan kedalaman efektif. Wilayah Kabupaten Murung Raya sebagian besar mempunyai kedalaman efektif lebih dari 90 cm atau lebih. Tanah yang dalam lebih banyak terdapat pada jenis tanah Oksisol, podsolik, dan Litosol. Pada tanah podsolik dan regosol sering terdapat lapisan padas pada kedalam tertentu, sehingga sulit ditembus akar tanaman. Tanah walaupun dalam, penggunaannya untuk tanah pertanian masih dipengaruhi tingkat kematangan dan keadaan drainasenya. Di Murung Raya lahan dengan kedalaman efektif lebih dari 30 - 90 cm terletak di bagian Selatan termasuk diantaranya Tanah Siang. Dalam kaitannya dengan kondisi geologi, sebagian besar wilayah Kabupaten ini adalah Platad Batuan Pasir Miosen, Eosin sisipan batubara, Eosin bawah, fesies batuan pasir, yang terletak di bagian utara yang terjal. Sedang di bagian selatan terdapat batuan baku leleran muda. 3.3 Tekstur Tanah Tekstur tanah menyatakan jumlah relatif antara fraksi tanah liat, debu dan pasir dalam tanah. Wilayah Kabupaten Murung Raya terdiri dari 80 % bertekstur halus, yakni di Kecamatan Sumber Barito, Tanah Siang, Permata Intan, dan Laung Tuhup. Sedang sebagian kecil di sebelah Barat Kecamatan Sumber Barito terdapat tanah ber tekstur sedang. Menurut peta tekstur tanah di Kabupaten Murung Raya tidak terdapat tanah bertekstur kasar. Tabel 3.2. Keadaan Tekstur Tanah Wilayah per Kecamatan di Kabupaten Murung Raya Tahun 2009 Kecamatan T e k s t u r ( Ha ) Jumlah

Halus (1) Permata Intan Sungai Babuat Murung Laung Tuhup Barito Tuhup Raya Tanah Siang Tanah Siang Selatan Sumber Barito Seribu Riam Uut Murung Jumlah (2) 122.700 *) 23.759 128.338 *) 152.200 *) 1.411.345 *) *) 1.838.342

Agak Halus (3) 0 *) 49.241 182.762 *) 2.700 *) 296.955 *) *) 531.658

Kasar (4) 0 *) 0 0 *) 0 *) 0 *) *) 0 (5) 122.700 *) 73.000 311.100 *) 154.900 *) 1.708.300 *) *) 2.370.000

4. JENIS DAN KEMAMPUAN TANAH Dalam era peningkatan pelaksanaan kegiatan dan volume pembangunan, tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang selalu dibutuhkan dalam setiap kegiatan. Tanah sebagai letak kegiatan yang dibebani untuk menampung semua kegiatan mengakibatkan kebutuhan akan tanah semakin bertambah, sementara luas tanah senantiasa tetap. Disamping luas tanah yang tidak akan pernah bertambah, tidak semua tanah dapat digunakan untuk berbagai jenis kegiatan bebas, karena tanah mempunyai faktor pembatas, baik dari segi fisik maupun dari segi hukum. Faktor pembatas, dari segi fisik yaitu: kemampuan tanah, ketinggian, jenis tanah, kesuburan dan lain sebagainya, sedangkan dari segi hukum meliputi penguasaan hak yang telah ada diatas tanah tersebut. Menurut keadaan wilayahnya Kabupaten Murung Raya tanahnya terdiri dari berbukit-bukit dengan ketinggian dari permukaan laut antara 25-400 m. Sedangkan dataran rendah terdapat pada bagian Selatan membentang sejauh lebih kurang 150 Km ke Utara dan merupakan tanah dengan derajat keasaman kurang dari 7. Jenis tanah daerah selatan berbeda jenis tanah yang terdapat daerah hulu utara. Jenis tanah yang terbentuk erat hubungannya dengan bahan induk (geologi), iklim dan keadaan medannya. Berdasarkan keadaan tanah yang ada, maka secara garis besar jenis tanah yang terdapat di

Kabupaten Murung Raya yaitu : 1. Oksisol (Laterilik)

Jenis tanah oksilik (lateritik) memiliki wilayah paling luas, dan hampir meliputi seluruh wilayah bagian atas (hulu). Keadaan medan bergelombang, berbukit, dan bergunung dengan solum tanahnya dalam. Tanah jenis ini memiliki tekstur halus, berdrainase baik, hanya saja daerah ini curah hujan sangat tinggi. Warna tanah oksolik adalah kuning kemerahan dan termasuk jenis tanah yang telah lanjut mengalami perkembangan pelapukan. 2. Podsolik

Tanah podsolik merupakan jenis tanah yang sering dijumpai terletak menyebar di tengah sampai hulu sungai. Tanah podsolik telah mengalami perkembangan lebih lanjut, bersolum dalam, terbentuk dari bahan induk batu liat, dengan bentuk wilayah berombak sampai agak berbukit. Warna tanah podsolik ini adalah warna coklat sampai merah kuning dengan tekstur halus sampai kasar, dan memiliki drainase baik dengan reaksi tanah masam. 3. Litosol

Jenis tanah ini memiliki solum dangkal dan berbatu, serta membentang di puncak Pegunungan Muller dengan ketinggian lebih dari 500 meter sampai 1000 meter di atas permukaan laut. Keadaan tanah yang terjal dan curah hujan tinggi menyebabkan erosi cukup berat sehingga menyebabkan tanah - tanah dangkal berbatu. Kemampuan tanah suatu wilayah dapat menjadi kendala utama bagi pengembangan wilayah terutama bagi pengembangan sektor-sektor perekonomian yang memerlukan lahan yang produktif seperti pertanian dan perkebunan. Lahan dengan kemampuan tanah yang tinggi berpotensi tinggi pula untuk berbagai penggunaan, sehingga memungkinkan penggunaan lahan yang intensif untuk berbagai jenis kegiatan. Kemampuan tanah terdiri dari unsur-unsur lereng, kedalaman efektif, tekstur, drainase, tingkat erosi dan faktor pembatas lainnya seperti batu pasir dan cadas. 5. KETINGGIAN

Untuk daerah tropis, ketinggian wilayah merupakan unsur penting dalam menentukan persediaan fisik tanah. Dengan adanya perbedaan tinggi akan menentukan perbedaan suhu yang kemudian menentukan jenis tanaman yang cocok untuk diusahakan. Tabel 3.3.

Ketinggian Wilayah Ibukota Kecamatan di Kabupaten Murung Raya Tahun 2008 KECAMATAN District (1) 1. Permata Intan 2. Sungai Babuat 3. Murung 4. Laung Tuhup 5. Barito Tuhup Raya 6. Tanah Siang 7. Tanah Siang Selatan 8. Sumber Barito 9. Seribu Riam 10. Uut Murung Kota City (2) Tumbang Lahung Tumbang Bantian Puruk Cahu Muara Laung Makunjung Saripoi Dirung Lingkin Tumbang Kunyi Muara Joloi Tumbang Olong Ketinggian Height (m) (3) 137 137 125 123 123 145 145 700 700 700

Menurut keadaan wilayahnya Kabupaten Murung Raya tanahnya terdiri dari berbukit-bukit dengan ketinggian dari permukaan laut antara 123-700 m. Sedangkan dataran rendah terdapat pada bagian Selatan membentang sejauh lebih kurang 150 Km ke Utara dan merupakan tanah dengan derajat keasaman kurang dari 7. Sedangkan perbatasan wilayah dengan Propinsi Kalimantan Timur bagian selatan sebagian besar terdapat puncak bukit yang tidak terlalu tinggi dari jajaran pegunungan Meratus. Pada kiri kanan dataran rendah tersebut terdiri dari dataran tinggi, perbukitan, pegunungan lipatan dan patahan, terdapat adanya tanah berwarna merah, kuning serta batuan induk hasil endapan, batuan beku dan batu-batuan lainnya. Sumber : Analisis Data Statistik Litbang Bappeda, 2010

Pariwisata | |

LOKASI OBYEK WISATA DI KABUPATEN MURUNG RAYA NO NAMA OBYEK WISATA LOKASI

1

Riam Hatas, Panorama Pegunungan Batu Ayu, Keminting, Tugu Desa Laas, Kecamatan Uut Murung Katulistiwa, Air Terjun Sungai Bumban Bukit Jiwa, Danau Usung, Liang Pandan, Air Terjun Sokok dan Ongkong, Betang Beras Kuning, Jembatan Barito Kelurahan Beriwit, Kecamatan Murung

2

Gua Mahajo, Air Terjun Mantiat Pari, Air Terjun Olong Ulu, Air Desa Saripoi, Desa Konut, Desa 3 Terjun Supan Apui, Riam Ongkong Bondang, Betang Konut, Olong, Kec. Tanah Siang Panorama Kalompaei Panorama Alam Gunung Bondang, Goa Batu, Airt Terjun 4 Batungang, Air Terjun Sampulun 5 Cagar Alam Nasional Pegunungan Muller, Riam Hulu Barito Desa, Bondang, Kalang Duhung, Muar Tuhup, Kecamatan Laung Tuhup Kecamatan Seribu Riam

TINJAUAN EKONOMI MURUNG RAYA 2005-2009

2.1 STRUKTUR EKONOMI Kalimantan Tengah merupakan daerah dengan struktur ekonomi yang relatif konstan. Sektor pertanian sangat dominan dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Perekonomian Murung Raya secara umum didominasi oleh sektor primer, yaitu sektor pertanian serta sektor pertambangan dan penggalian. Tahun 2005 2007 sektor pertanian lebih dominan dibandingkan dengan sektor pertambangan dan penggalian. Sektor pertambangan dan penggalian mulai menggeser posisi pertama pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2009. Peran sektor pertanian terhadap perekonomian Murung Raya dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 terus mengalami penurunan. Larangan pembakaran lahan diduga sebagai faktor dominan penyebab penurunan ini, karena masyarakat Murung Raya terbiasa melakukan pembakaran lahan untuk membuka lahan pertanian baru. Pergerakan struktur ekonomi Murung Raya secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Peranan Sektor Ekonomi dalam PDRB Murung Raya Atas Dasar Harga Berlaku, 2005-2009 (Persen)

SEKTOR (1) 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Bangunan/Konstruksi 6. Perdag, Hotel & Restoran 7. Pengangkutan dan Kom. 8. Keuangan, Persewaan & J.Persh

2005 (2) 34.12 31.19 3.18 0.35 3.53 9.53 6.67 1.90

2006 (3) 34.51 29.83 3.26 0.42 3.90 9.38 7.08 2.12

2007 (4) 33.34 30.74 3.27 0.45 4.28 9.36 6.97 2.21

2008*) (5) 30.83 32.35 3.23 0.44 4.54 9.36 6.80 2.42

2009**) (6) 28.95 33.95 3.12 0.44 4.88 9.53 6.44 2.29

9. Jasa-jasa TOTAL

9.54 100.00

9.49 100.00

9.39 100.00

10.03 100.00

10.42 100.00

Sektor pertambangan dan penggalian merupakan kontributor terbesar dalam perekonomian Murung Raya. Pada tahun 2006, kontribusinya sempat mengalami penurunan dibandingkan tahun 2005. Namun pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 sektor ini menyumbang 33,95 persen terhadap total perekonomian Murung Raya. Sedangkan 33,40 persen dari sektor pertambangan dan penggalian disumbang oleh sub sektor pertambangan non migas. Di samping sektor pertambangan dan penggalian, sektor pertanian juga memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian Murung Raya. Peran sektor pertanian dimotori oleh sub sektor tanaman perkebunan, yaitu perkebunan karet yang memberi kontribusi sebesar 11,18 persen pada tahun 2009. Pada penghujung tahun 2008 sempat terjadi penurunan harga komoditas karet akibat adanya krisis global, namun pada tahun 2009 harga komoditas karet meskipun perlahan menunjukkan peningkatan. Penurunan kontribusi sub sektor ini ternyata juga berpengaruh terhadap penurunan peran sektor pertanian Murung Raya pada tahun 2009 menjadi 28,95 persen dari 30,83 persen pada tahun 2008. Di urutan berikutnya, sektor jasa memberikan peran yang cukup besar terhadap perekonomian Murung Raya dengan sub sektor jasa pemerintahan umum sebagai kontributor terbesarnya. Secara umum sub sektor ini juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sub sektor inilah yang menunjukkan seberapa besar pengeluaran pemerintah dapat turut berperan dalam perekonomian Murung Raya. Pada tahun 2009 peran sektor jasa sebesar 10,42 persen, sedangkan 9,53 persen-nya adalah dari sub sektor pemerintahan umum. Disusul di urutan berikutnya, sektor perdagangan, hotel dan restoran yang tidak mau ketinggalan dalam meningkatkan perekonomian Murung Raya. Kontribusinya dari tahun ke tahun semakin meningkat. Peran sektor ini di tahun 2009 adalah sebesar 9,53 persen, dengan sub sektor perdagangan sebagai kontributor terbesar, yaitu sebesar 8,64 persen. Sektor ini mempunyai peran penting dalam perekonomian Murung Raya, mengingat kurangnya produktivitas sektor-sektor sekunder. Dengan demikian kebutuhan masyarakat akan output sektor sekunder dapat dipenuhi melalui sektor perdagangan. Sektor yang tak kalah penting dalam menunjang perekonomian Murung Raya adalah sektor pengangkutan dan komunikasi. Jika dikaitkan dengan sektor ekonomi yang dibahas sebelumnya, yaitu sektor perdagangan, sub sektor pengangkutan mempunyai peran yang sangat penting dalam menunjang sektor perdagangan. Sejak tahun 2007 kontribusi sektor ini mengalami penurunan, sehingga dapat dikatakan tidak sejalan dengan sub sektor perdagangan. Atau dengan kata lain, margin perdagangan lebih besar dibandingkan margin transportasi. Kondisi ini dapat terjadi apabila sebagian besar margin perdagangan diperoleh dari komoditas yang berasal dari wilayah Murung Raya, yaitu komoditas pertanian. Pada tahun 2009 sektor pengangkutan dan komunikasi memberikan kontribusi sebesar 6,44 persen.

Sektor bangunan menempati urutan keenam dengan kontribusi sebesar 4,88 persen pada tahun 2009. Sektor ini terus mengalami peningkatan seiring pembangunan infrastruktur yang tampak nyata di Murung Raya. Peran sektor industri pengolahan dari tahun ke tahun mengalami pasang surut. Kontribusi tertinggi diberikan pada tahun 2007 dan terus mengalami penurunan setelah saat itu. Diperlukan penanaman modal di berbagai jenis industri untuk dapat menggairahkan sektor ini. Pada tahun 2009 kontribusi sektor industri pengolahan sebesar 3,12 persen. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan berada di urutan kedelapan dengan kontribusi terhadap perekonomian Murung Raya tahun 2009 sebesar 2,29 persen. Akibat krisis global yang terjadi di penghujung tahu 2008, sub sektor bank memerlukan waktu recovery yang tidak singkat. Nilai tambah yang dihasilkan seluruh bank yang ada di Murung Raya pada tahun 2009 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2008, sehingga kontribusi terhadap perekonomian ikut terseret mundur. Namun sebelum 2008, kontribusi sub sektor ini memberikan pola yang terus meningkat. Urutan terakhir kontributor perekonomian Murung Raya adalah sektor listrik dan air bersih. Listrik masih merupakan barang sekunder bagi masyarakat Murung Raya. Bukan karena masalah daya beli masyarakatnya, tetapi lebih kepada masalah ketersediaannya. Masih banyak wilayah Murung Raya yang belum tersentuh listrik. Sedangkan aiir sebagai kebutuhan pokok manusia dapat dengan mudah diperoleh oleh masyarakat Murung Raya yang sebagian besar tinggal di derah aliran sungai. Dua hal di atas merupakan argumentasi dasar atas kecilnya kontribusi sektor listrik dan air bersih terhadap perekonomian Murung Raya. Dari tahun ke tahun kontribusinya terhadap perekonomian Murung Raya rata-rata tidak banyak berubah. Pada tahun 2009 sektor ini hanya memberi kontribusi sebesar 0,44 persen. 2.2 PERTUMBUHAN EKONOMI Perekonomian Indonesia secara umum, termasuk Kalimantan Tengah pada tahun 2009 tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan tahun 2008. Berbagai hal yang diduga sebagai penyebab adalah adanya krisis global di penghujung tahun 2008. Murung Raya sebagai salah satu kabupaten di Kalimantan Tengah yang mengandalkan perekonomian di sektor primer sebagai penyumbang terbesar tidak luput dari pengaruh krisis global. Pertumbuhan ekonomi Murung Raya tahun 2009 melambat dibandingkan tahun 2008, yaitu dari 5,21 persen menjadi 5,04 persen, sejalan dengan perlambatan perekonomian Kalimantan Tengah secara keseluruhan, yaitu dari 6,16 persen di tahun 2008 menjadi 5,48 persen di tahun 2009. Pertumbuhan ekonomi dan nilai PDRB atas dasar harga konstan dari tahun 2005 sampai dengan 2009 secara lengkap dapat dilihat pada tabel

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Konstan dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Murung Raya, 2005-2009 PDRB ADHK Tahun (Juta Rp) (1) 2005 2006 2007 2008*) 2009**) (2) 752,437.89 775,928.68 809,394.83 851,599.63 894,489.16 (%) (3) 2.33 3.12 4.31 5.21 5.04 Pertumbuhan

PDRB Murung Raya yang dihitung dengan harga tahun dasar 2000 menunjukkan laju pertumbuhan yang selalu meningkat dari tahun 2005 sampai dengan puncaknya pada tahun 2008. Jika dilihat nilai PDRB-nya tetap mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, demikian juga dengan tahun 2009, nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 meningkat dari 852 milyar rupiah pada tahun 2008 meningkat menjadi 894 milyar rupiah pada tahun 2009. Namun jika dilihat laju pertumbuhannya, tahun 2009 mengalami perlambatan dibandingkan dengan tahun 2008. Laju pertumbuhan sektoral dapat menjelaskan sektor-sektor mana yang memicu terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi Murung Raya pada tahun 2009. Data selengkapnya disajikan pada tabel 2.2.2. Tabel Pertumbuhan PDRB Murung Raya Menurut Sektor, 2005-2009 (Persen) SEKTOR (1) 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik dan Air Bersih 5. Bangunan/Konstruksi 2005 (2) 3.78 2.78 5.53 17.94 18.08 2006 (3) 1.81 2.50 5.68 15.04 14.48 2007 (4) 0.36 9.42 1.97 8.72 12.65 2008*) (5) -0.71 11.04 3.77 7.39 11.61 2009**) (6) 4.10 5.70 5.10 10.80 10.22

6. Perdagangan, Hotel & Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan Persewaan & J.Persh 9. Jasa-jasa PDRB

(14.47)

1.72

3.56

4.19

4.80

1.91

2.11

3.18

4.88

5.27

14.89 5.59 2.33

11.26 5.23 3.12

6.71 1.03 4.31

11.48 4.30 5.21

0.68 4.39 5.04

Sumber : Analisis Data Statistik Litbang Bappeda, 2010 Sebaran HPH di Murung Raya | |

LUAS KAWASAN HUTAN MENURUT FUNGSI No 1 2 3 4 Fungsi Hutan Produksi Hutan Lindung Hutan Suaka/Wisata/Cagar Alam Hutan Cadangan/Hutan Produksi yg dapat dikonversikan Hutan Produksi Terbatas Kawasan Pemukiman dan penggunaan lainnya Luas (Area) 332.454,44 456.649,38 228.595,60 21.762,43 Persentase 14,03 19,27 9,65 0,92

5 6

1.133.174,60 179.088,15

47,81 7,56

Jumlah

2.370.000

100,00

NAMA-NAMA PERUSAHAAN DI KABUPATEN MURUNG RAYA NO NAMA PERUSAHAAN NTS LUAS AREAL ( HA ) TOTAL WIL. MURA KECAMATAN WILAYAH

I 1

PKP2B

(Batubara) A 95,590 95,590 Uut Murung, Seribu Riam Uut Murung Uut Murung Uut Murung , Barito Tuhup Raya Barito Tuhup Raya Uut Murung Laung Tuhup, Barito Tuhup Raya Murung Murung, Permata Intan Barito Tuhup Raya

PT. Juloi Coal

2 3 4

PT. Kalteng Coal PT. Sumber Barito PT. Maruwai Coal

B C D

45,250 44,650 48,860

45,250 44,650 23,610

5 6 7

PT. Lahei Coal PT. Ratah Coal PT. Marunda Grahamineral PT. Asmin Bara Jaan PT. Asmin Bara Bronang

E F G

46,620 36,490

22,870 5,680

23.541,3 23.541,3

8 9

H I

7,298 24,980

7,298 12,930

10

PT. Asmin Koalindo Tuhup Total areal KP EMAS 2005

J

21,640

21,640

A

279,518

1

PT. Juloi Gold

8

24,970

24,970

Uut Murung , Tanah Siang, Seribu Riam Laung Tuhup ,Tanah Siang Siang Selatan, Murung, Laung Tuhup

2

PT. Tuhup Gold

9

24,610

24,610

3

PT Tanah Siang Gold

10

24,460

24,460

TOTAL AREAL KP BATUBARA (SK TH 2006)

D

74,040

1

PT. Pusaka Tanah Persada PT.Daya Bumindo Karunia PT.Joloi Jaya Energi

11

24,830

24,830

Laung Tuhup ,Barito Tuhup Raya Seribu Riam

2

12

25,000

25,000

3

13

14,330

14,330

Sumber Barito , Uut.Murung , Seribu Riam

TOTAL AREAL 1 PT. Hanson Coal Energy 14

E 14,770

64,160 14,770 Uut Murung ,Tanah Siang,Sumber Barito Uut Murung , Seribu Riam Sumber Barito, Sei Babuat Laung Tuhup Laung Tuhup ,Barito Tuhup Raya Seribu Riam,Sumber Barito

2

PT. Bara International

15

24,900

24,900

3

PT. Jonavin Barito Abadi

16

17,170

17,170

4 5

PT. Kuda Perdana Pertiwi PT.Borneo Alam Mineral (Q17) PT. Bumi Barito Mineral

17 18

21,440 12,310

21,440 12,310

5

19

19,920

19,920

KP BATUBARA (SK TH 2008) 1 PT. Prima Andalan Mandiri PT.Cipta Jaya Prima Total areal TOTAL AREAL 20 9,997 9,997 Seribu Riam

2

21

9,792 F

9,792 130,299 782,827

Seribu Riam

A+B+C+D+E+F

DAFTAR BAHAN-BAHAN GALIAN No Jenis Alamat

1

Batu Bara Cadangan Total 1.079.019.049

Kec. Murung, Laung Tuhup, Uut Murung, Barito Tuhup Raya, Seribu Riam, Permata Intan.

2

Emas Cadangan Total 729.700.000

Kec. Permata Intan, Tanah Siang Selatan, Tanah Siang, Sumber Barito

3 4 5 6

Intan Kapur Bentonit Pasir/Krekil

Murung, Permata Intan Murung, Permata Intan Murung Murung, Permata Intan, Sumber Barito

DATA PERKEBUNAN DI KABUPATEN MURUNG RAYA NO NAMA PERUSAHAAN KOMODITI LUAS (Ha) Karet 3,000 LOKASI

1

KOPERASI SALIO JAYA

Desa Salio Kec. Permata Intan Desa Batu Bua Kec. Laung Tuhup Desa Tupuh, Malasan Kec. Laung Tuhup Desa Muara Untu, Malasan Kec. Murung Desa Muara Tuhup Kec. Laung Tuhup Desa Beras Belange Kec. Laung Tuhup Desa Batu Makap Kec. Sumber Barito Desa Muara Bakanon Kec. Permata Intan

2

PT. TUHUP JAYA

Karet

4,000

3

PT. INHUTANI III

Karet

3,000

4

PT. ANUGERAH BINTANG ITAH PT. MURA SAWIT CIPTA PERSADA PT. TANAH SIANG PALM PLANTATION PT. MURUNG RAYA JAYA PALM PLANTATION PT. OLONG JAYA RAYA

Sawit

-

5

Sawit

15,140

6

Sawit

19,800

7

Sawit

9,000

8

Sawit

20,000

9

PT. RIMBA KARYA ARTA SEJATI

Sawit

-

Desa Muara Bakanon Kec. Permata Intan