Top Banner

of 22

Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensoris

Oct 29, 2015

Download

Documents

Resa Ariansyah

hslahslahsl;ahsl;ahs;as;fgkfgfgoaashas;aj;;j;aj'dajddhhfkfffffffffffffffffffffffffffffffffflah;aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORIS1. Latar belakangTerapi aktivitas kelompok adalah salah satu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan hubungan antar anggota (Depkes RI, 1997). Terapi aktivitas kelompok adalah aktivitas membantu anggotanya untuk identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah tingkah laku yang maladaptive (Stuart & Sundeen, 1998). Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagi terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan (Kelliat, 2005)Diagnosa keperawatan yang harus mendapatkan intervensi keperawatan diantaranya isolasi sosial, menarik diri, harga diri rendah dan banyak lainnya. Dan khusus untuk ketiga diagnosa keperawatan diatas tersebut, Mahasiswa tingkat II reguler Politeknik Kesehatan Depkes Tanjung Karang akan membuat terapi aktivitas kelompok: Stimulasi sensori khusus untuk pasien-pasien dengan kriteria kurangnya respon pasien terhadap rangsangan yang diberikan sehingga membuat pasien kurang dapat berinteraksi dengan yang lainnya khususnya di ruang cendrawasih.Untuk itu terapi aktivitas kelompok: Stimulasi sensori diharapkan mampu memberikan stimulus untuk semua panca indra (sensori) agar pasien mampu memberikan respon yang adekuat terhadap objek yang akan dipergunakan dalam terapi aktivitas kelompok tersebut yang berupa suara-suara, gambar, viodeo, dan nantinya juga akan membuat klien lebih termotivasi untuk merubah perilaku-perilaku sebelumnya.2. Tujuan1. Tujuan umum:1. Klien dapat merespon terhadap stimulus panca indra yang diberikan.2. Tujuan khusus:1. Klien mampu berespon terhadap suara yang didengar2. Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat3. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.3. Landasan teoriTerapi aktivitas kelompok merupakan tindakan keperawatan, oleh karena itu, perlu dimasukkan dalam rencana tindakan keperawatan pada masalah keperawatan tertentu. Terapi aktivitas kelompok dibagi dalam 4 yaitu: terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas kelompok realita, dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi.Terapi aktivitas kelompok( TAK ) : stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua panca indra (sensori) agar memberi respon yang adekuat. Aktivitas stimulasi sensori dapat berupa stimulus berupa penglihatan, pendengaran, dan lain-lainnya seperti: gambar,video,tarian, dan nyanyian.Klien yang mempunyai indikasi TAK simulasi sensori adalah klien isolasi sosial, menarik diri, harga diri rendah yang disetai kurang komunikasi verbal. Aktivitas digunakan sebagai stimulus sensori klien kemudian diobservasi reasi sensori klien terhadap stimulus yang disediakan, berupa ekspresi perasaan secara non verbal (ekspresi wajah dan gerakan tubuh).Biasanya klien yang tidak mau mengungkapkan komunikasi verbal akan terstimulasi emosi dan perasaannya serta menampilkan respon. Aktivitas yang digunakan sebagai stimulus adalah musik, seni, menyanyi dan menari. Jika hobi klien diketahui sebelumnya dapat dipakai sebagai stimulus, misalnya lagu kesukaan klien dapat digunakan sebagai stimulus.TAK stimulasi sensori memiliki 3 sesi yaitu:1. Sesi 1 : Mendengarkan music2. Sesi 2 : Menggambar3. Sesi 3 : Menonton TV/video

4. Klien1. Karakteritik klienKlien yang mempunyai indikasi TAK simulasi sensori adalah klien isolasi sosial, menarik diri, harga diri rendah yang disetai kurang komunikasi verbal.2. Proses seleksi1. Mengkaji klien dengan tanda isolasi sosial, menarik diri,harga diri rendah.2. Mengkomunikasikan dengan perawat ruangan3. Mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing4. Kontrak dengan pasien yang telah masuk dalam karakteristik klien.3. Data klienDaftar nama klien:3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7

5. Karakteristik klien1. Jika klien pergi atau meninggalkan ruangan terapis mengingatkan kontrak yang telah disepakati.2. Jika pasien diam fasilitator membujuk klien untuk berbicara jika klien tetap tidak mau berbicara terapis atau leader meningkatkan motivasi klien dengan mengatakan Yang lain bisa pasti Bapak bisa3. Jika klien melakukan hal hal yang tidak di inginkan (amuk, Mengganggu pasien lain, ribut ) terapis mengingatkan tentang aturan permainan.6. PengorganisasianPelaksanaanSesi 1Hari : Tanggal : Pukul : ........WIB.Tempat : TerapisLeadear : Co Leader : Observer : Fasilitator : Sesi 2Hari : Tanggal : Pukul : .. WIBTempat : TerapisLeadear : Co Leader : Observer : Fasilitator : Sesi 3Hari : Tanggal : Pukul : WIBTempat : TerapisLeadear : Co Leader : Observer : Fasilitator :

Seting tempat1. Terapis dan klien duduk membentuk lingkaran2. Ruangan nyaman dan terang3. Bagan setting :

TAK STIMULASI SENSORI SUARASesi 1 : Mendengar musikTujuan1. Klien mampu mengenali musik yang didengar2. Klien mempu memberi respon terhadap music3. Klien mampu menceritakan perasannya setelah mendengarkan musicSetting1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran2. Ruangan nyaman dan tenangAlat1. Tape recorder2. Kaset lagu dangdut, slow music, rohani (religius)Metode1. Diskusi2. Sharing persepsi

Langkah kegiatan1. Persiapan1. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi menarik diri, harga diri rendah dan tidak mau bicara2. Mempersiakan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi1. Salam terapeutikSalam dari terapis kepada klien2. Evaluasi atau validasiMenanyakan perasaan klien saat ini3. Kontrak1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaiu mendengarkan music2. Terapis menjelaskan aturan main berikut : Jika ada klien yang ingin meningalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis Lama kegiatan 45 menit Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai3. Tahap kerja1. Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri ( nama, dan nama panggilan ) dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum jam.2. Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak semua klien untuk bertepuk tangan.3. Terapis dan klien memakai papan nama.4. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk tangan atau berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta menceritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengan lagu.5. Terapis memutar lagu, klien mendengar boleh berjoget, tepuk tangan (kira-kira 15 menit) music yang diputar boleh diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respon klien terhadap musik6. Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya. Sampai semua klien mendapat giliran.7. Terapis memberikan pujian, setiap klien menceritakan perasaannya, dan mengajak klien lain bertepuk tangan.4. Tahap terminasi1. Evaluasi1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.2. Tindak lanjutTerapis menganjurkan klien untuk mendengarkan music yang disukai dan bermakna dalam kehidupannya.3. Kontrak yang akan datang1. Menyepakati TAK yanag akan datang yaitu menggambar.2. Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi Dan DokumentasiEvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.aspek yang dievaluasi adlah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensori mendengar musik, kemampuan klien yang diharapkan dalah mengikuti kegiatan , respon terhadap musi, memberi pendapat tentang musik yang didengar dan perasaan sat mendengar music. Formulir evaluasi sebagai berikut:

SESI 1: TAKSTIMULASI SENSORI MENDENGAR MUSIKKEMAMPUAN MEMBERI RESPON PADA MUSIKNOASPEK YANG DINILAINAMA KLIEN

1.Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

2.Memberii respon ( ikut benyanyi/ menari/ joget/ menggerakkan tangan dan kaki dagu sesuai irama)

3.Memberii pendapat tetang music yang didengar

4.Menjelaskan perasaan setelah mendengar lagu

Petunjuk1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, merespon, memberi pendapat, mennyampaikan perasaan tentang music yang didengar () jika klien mampu dan tanda () jika klien tidak mampu

DokumentasiDokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi sensori mendengar music. Klien mengikuti kegiatan sampai akhir dan menggerakkan jari sesuai dengan irama music namun belum mampu memberi pendapat dan perasaan tentang music. Latih klien untuk mendengarkan music diruang rawat.Sesi 2 : MenggambarTujuan1. Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambar2. Klien dapat memberii makna gambarSetting1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran2. Ruangan nyaman dan tenangAlat1. Kertas HV A2. Pensil 2B (bila tersedia krayon juga dapat digunakan)Metode1. Dinamika kelompok2. DiskusiLangkah kegiatan1. Persiapan1. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 12. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan2. Orientasi1. Salam terapeutik2. Salam dari terapis kepada klien3. Terapis dan klien memakai papan nama2. Evaluasi / validasiMenanyakan perasaan klien saat ini3. Kontrak1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan menceritakannya kepada orang lain2. Terapis menjelaskan aturan main berikut : Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis Lama kegiatan 45 menit Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai3. Tahap kerja1. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar dan menceritakan hasil gambar kepada klien lain2. Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klien3. Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan saat ini4. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan memberii penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien.5. Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya pada klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna gambar tersebut untuk klien.6. Kegiatan point e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.7. Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain bertepuk tangan.4. Tahap terminasi1. Evaluasi1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.2. Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok.2. Tindak lanjutTerapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar.

3. Kontrak yang akan datang1. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menonton TV.2. Menyepakati waktu dan tempat.Evaluasi dan DokumentasiEvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensori menggambar, kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu mengikuti kegiatan, menggambar, menyebutkan apa yang digambar dan menceritakan makna gambar.SESI 2: TAKSTIMULASI SENSORI MENGGAMBARKemampuan memberi respon Terhadap menggambar

NOASPEK YANG DINILAINAMA KLIEN

1.Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

2.Menggambar sampai selesai

3.Menyebutkan gambar apa

4.Menceritakan makna gambar

Petunjuk :1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar, menyebutkan gambar dan menceritakan makna gambar. Beri tanda () jika klien mampu dan tanda () jika klien tidak mampuDokumentasiDokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi sensori menggambar. Klien mengikuti sampai selesai. Klien mampu menggambar, menyebutkan nama gambar, dan menceritakan makna gambar. Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan melalui gambar.Sesi 3 : Menonton TV / VideoTujuan1. Klien dapat memberii respons terhadap tontonan TV/Video (jika menonton TV, acara tontonan hendaknya dipilih yang positif dan bermakna terapi untuk klien).2. Klien menceritakan makna acara yang ditonton.Setting1. Klien dan terapis duduk membentuk setengah lingkaran didepan televise.2. Ruangan nyaman dan tenang.Alat1. Video/CD player dan video tape/CD (petikan film laskar pelangi)2. TelevisiMetode1. Diskusi

Langkah kegiatan1. Persiapan1. Mengingatkan kontrak dengan klien yang tlah mengikuti TAK sesi 22. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.2. Orientasi1. Salam terapeutik2. Salam dari terapis kepada klien3. Terapis dan lien memakai papan nama2. Evaluasi/validasiMenanyakan perasaan klien saat ini3. Kontrak1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton TV/video dan menceritakannya2. Terapis menjelaskan aturan main berikut Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis Lama kegiatan 45 menit Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai3. Tahap kerja1. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menonton TV/video petikan film laskar pelangi dan menceritakan makna yang telah ditonton.2. Terapis memutar TV/VCD yang telah disiapkan.3. Terapis mengobservasi klien selama menonton TV/video4. Setelah menonton, masing-masing klien diberi kesempatan menceritakan isi tontonan dan maknanya untuk kehidupan klien. Berurutan searah jarum jam, dimulai dari klien yang ada disebelah kiri terapis. Sampai semua klien mendapat giliran.5. Setelah selesai klien menceritakan persepsinya, terapis mengajak klien lain bertepuk tangan dan memberiikan pujian.4. Tahap Terminasi1. Evaluasi1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK2. Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok2. Tindak lanjutTerapis menganjurkan klien untuk menonton acara TV yang baik3. Kontrak yang akan dating1. Menyepakati TAK yang akan dating sesuai dengan indikasi klien2. Menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan DokumentasiEvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimlasi sensori menonton, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengikuti kegiatan, berespon terhadap tontonan, menceritakan isi tontonan, dan mengungkapkan perasaan saat menonton. Formulir evaluasi sebagai berikut :

SESI 3: TAKSTIMULASI SENSORIS MENONTONKemampuan memberi respon pada tontonan

NOASPEK YANG DINILAINAMA KLIEN

1.Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir TAK

2.Memberi respon pada saat menonton (senyum, sedih, dan gembira)

3.Menceritakan cerita dalam TV/video

4.Menceritakan perasaan saat menonton

Petunjuk :1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, berespon, menceritakan, dan menyampaikan perasaan saat menonton. Beri tanda () jika klien mampu dan tanda () jika klien tidak mampuDokumentasiDokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contohnya : klien mengikuti sesi 3 TAK stimulasi sensori menonton. Klien mengikuti kegiatan sampai selesai, ekspresi datar, dan tanpa respon, klien tidak dapat menceritakan isi tontonan dan perasaannya. Tingkatkan stimulus diruangan, ulang kembali dengan stimulus yang berbeda.

LAPORAN HASILTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: STIMULASI SENSORIS

1. Sesi 1 : TAK stimulasi sensoris mendengar musikKemampuan memberi respon pada musicHari/ tanggal:

NoAspek yang dinilaiNama Klien

1.Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

2.Memberi respon (ikut bernyanyi, menari,joget menggerakkan tangan-kaki-dagu sesuai irama

3.Memberi pendapat tantang music yang didengar

4.Menjelaskan perasaan setelah mendengar lagu

1. Evaluasi1. Klien mengikuti sesi 1 TAK stimulasi sensori mendengar music2. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir3. Klien mampu memberi respon terhadap lagu yang didengar yaitu dengan ikut berjoget,menari dan menggerakkan tangan-kaki-dagu sesuai irama4. Klien mampu memberi pendapat tentang perasaan mereka setelah mendengar lagu2. KesimpulanSetelah melakukan TAK sesi 1: stimulasi sensori mendengar music dapat disimpulkan bahwa:1. Bahwa perasaan seseorang itu ada 2 yaitu sedih dan gembira, saat kita melihat orang-orang disekitar kita sedih kita juga harus ikut merasakan kesedihan mereka dan saat orang-orang disekitar kita gembira kita juga harus ikut merasakan kegembiraan itu, jangan kita mengurung diri dikamar dan enggan untuk berinteraksi2. Bahwa suara-suara yang didengar saat TAK berlangsung (music) merupakan suara nyata bukan suara-suara palsu (halusinasi)

2. Sesi 2 : TAK stimulasi sensoris menggambarKemampuan memberi respon terhadap menggambarHari/ tanggal:

NoAspek yang dinilaiNama Klien

1.Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

2.Menggambar sampai selesai

3.Menyebutkan gambar apa

4.Menceritakan makna gambar

1. Evaluasi1. Klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi sensori menggambar2. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir3. Klien mampu menggambar apa yang mereka rindukan saat ini atau sesuatu/seseorang yang mereka sukai4. Klien mampu menyebutkan gambar apa yang mereka gambar5. Klien mampu menceritakan makna gambar yang mereka gambar2. KesimpulanSetelah melakukan TAK sesi 2: stimulasi sensori menggambar dapat disimpulkan bahwa:1. Bahwa kebanyakan klien menggambar apa yang mereka sukai seperti pemandangan gunumg, bunga, rumah2. Bahwa klien sadar kalau mereka rindu dengan orang-orang dirumah mereka harus cepat pulanh dengan cara minum obat teratur, makan teratur, tetap menjaga kebersihan diri, berinteraksi dengan orang lain, tidak boleh mengurung diri dll.

3. Sesi 3 : TAK stimulasi sensoris menontonKemampuan memberi respon terhadap menonton ( petikan film Laskar Pelangi )Hari/ tangal:

NoAspek yang dinilaiNama Klien

1.Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir TAK

2.Memberi respon pada saat menonton (senyum, sedih, dan gembira)

3.Menceritakan cerita dalam TV/video

4.Menceritakan perasaan setelah menonton

1. Evaluasi1. Semua klien datang tepat waktu untuk mengikuti sesi 3 TAK Stimulasi sensoris menonton2. Semua klien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan akhir3. Semua klien mampu memberikan respon pada saat video diputar4. Semua klien dapat menceritakan cerita dari film yang diputar5. Semua klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah menonton film.2. KesimpulanSetelah menonton petikan film Laskar Pelangi klien dapat memetik pelajaran berharga yaitu bahwa hidup perlu suatu perjuangan. Klien harus berusaha dan memotivasi diri untuk menjadi lebih baik