Top Banner
Teori Ultrasonik & Flaw Teori Ultrasonik & Flaw Detektor Detektor
33

Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Oct 27, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Teori Ultrasonik & Flaw Teori Ultrasonik & Flaw DetektorDetektor

Page 2: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Ultrasound

Teori Ultrasound

Page 3: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

• Ultrasound

• Teknik menggunakan gelombang frekuensi tinggi dan pantulan.

• Sama seperti teori untuk menentukan sebuah lokasi yg digunakan oleh kelelawar, ikan paus, lumba-lumba, seperti untuk SONAR yg digunakan oleh kapal selam tapi frekuensinya lebih tinggi.

Teori Ultrasound

Page 4: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Transducer:

Suatu Alat yg mengubah

energi dari satu bentuk ke

bentuk lainnya.

Ultrasonic Transducer:

Alat yang menggunakan pulsa listrik dan mengubahnya menjadi

gelombang suara mekanik. Alat ini juga dapat bekerja sebaliknya.

Ultrasonic Transducers

Page 5: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

• Rumus Dasar Ultrasonik

d = (V * T) / 2

d

d = JarakV = Velocity MaterialT = Waktu

Prinsip Mengukur dengan Ultrasonik

Page 6: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

• Ultrasonic Nondestructive Testing

• Tidak Merusak ataupun merubah sifat material.

• Frekuensi yang biasa digunakan 0.5 MHz - 20.0 MHz

• Memasukkan gelombang suara frekuensi tinggi kedalam benda yang diuji untuk mendapatkan informasi dari benda tersebut.

• “Udara” adalah reflektor untuk suara frekuensi tinggi. Gelombang suara dipantulkan dari backwall material atau cacat di bagian dalam.

Teori NDT

Page 7: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Keuntungan

• Masuk kedalam material• Portable, Menggunakan Baterei• Mengukur dari satu sisi• Go/No-Go Testing (Audio dan Visual Alarms)

• Keterbatasan

• Benda Uji harus mampu menghantarkan suara• Hampir selalu membutuhkan Couplant cair• Membutuhkan operator yg terlatih

Keuntungan & Keterbatasan NDT

Page 8: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Flaw Detector

• Menghasilkan dan menerima pulsa listrik. • Menampilkan gelombang/pulsa echo.

Transducer

• Mengubah energi suara listrik ke gelombang suara mekanik (kemudian kembali lagi).

Transducer Cable

• Menghubungkan transducer ke flaw detector.

Couplant

• Cairan digunakan diantara transducer dan material yg dites untuk menghilangkan celah udara dan melewatkan suara.

Peralatan yg Dibutuhkan

Page 9: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

LANGKAH #1: Flaw Detector menghasilkan sebuah pulsa listrik yg merambat melalui kabel ke transducer.

Mekanisme dari Flaw Detection

Page 10: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

LANGKAH #2: Transducer mengubah pulsa listrik ke gelombang suara mekanik yg disebarkan melalui couplant ke material. Gelombang suara dipantulkan kembali ke transducer oleh backwall dan/atau reflektor lainnya yg ada di material.

Mekanisme dari Flaw Detection

Page 11: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

LANGKAH #3: Transducer mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik yg merambat kembali ke flaw detector. Unit mengubah sinyal analog ke digital dan menampilkannya dalam bentuk gelombang pada layar.

Mekanisme dari Flaw Detection

Page 12: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Kekuatan Sinyal

(Amplitude)

Waktu (Jarak)

Tampilan Layar A-SCAN

Page 13: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

• Tidak ada Cacat

• Suara merambat melalui material dan dipantulkan kembali oleh backwall.

Backwall Echo

Aplikasi Probe Normal

Page 14: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Ada Cacat

• Beberapa suara merambat melewati seluruh material dan dipantulkan kembali oleh backwall, dan sebagian lagi dipantulkan kembali oleh perantara cacat.

• Amplitudo Echo berhubungan dengan besar cacat.

PantulanCacat

BackwallEcho

Cacat

Aplikasi Probe Normal

Page 15: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Bisanya digunakan untuk memeriksa las-lasan

• Las-lasan “Crown” dan orientasi cacat tidak diizinkan dan tidak akan berhasil jika menggunakan teknik untuk probe normal.

Aplikasi Probe Sudut

Page 16: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Gerakkan probe maju mundur untuk scan keatas dan Gerakkan probe maju mundur untuk scan keatas dan kebawah pada sisi las-lasan dan disepanjang las-lasankebawah pada sisi las-lasan dan disepanjang las-lasan

Teknik Scanning Las-lasanTeknik Scanning Las-lasan

Aplikasi Probe Sudut

Page 17: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Las-lasan yg BagusLas-lasan yg Bagus(tidak ada pantulan suara)(tidak ada pantulan suara)

Tidak ada tampilan pantulan

Aplikasi Probe Sudut

Page 18: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Las-lasan yg Tidak BagusLas-lasan yg Tidak Bagus(Pantulan dari lubang yg ada didalam)(Pantulan dari lubang yg ada didalam)

VOID

““Penghitung Sound Path” Penghitung Sound Path” Menunjukkan lokasi CacatMenunjukkan lokasi Cacat

Pantulan Cacat

Aplikasi Probe Sudut

Page 19: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Lack of FusionSlag

Lack of PenetrationCrack

Cacat Las-lasan (dilihat dari samping)

Page 20: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Teori inspeksi Las-lasan menggunakan Ultrasonik

Page 21: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Teori Inspeksi Las-lasanTeori Inspeksi Las-lasan Tipe-tipe Discontinuity

Porosity, Lack of Fusion, Incomplete Penetration, Slag Inclusions, Toe Cracks, Root Cracks, Laminasi

Teknik Inspeksi Inspeksi dengan Probe Normal/Straight Beam Inspeksi dengan Probe Sudut/Angle Beam

Page 22: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Cacat Las-lasan (Tampilan Cross-Cacat Las-lasan (Tampilan Cross-Sectional)Sectional)

Lack of FusionSlag

Lack of PenetrationCrack

Page 23: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Memeriksa dengan Straight Memeriksa dengan Straight Beam/Probe NormalBeam/Probe Normal

Menghasilkan sebuah gelombang longitudinal pada keadaan normal

Mendeteksi Laminasi didalam atau didekat daerah yg dipengaruhi oleh panas

Memeriksa dengan Probe Normal/Straight beam biasanya dilakukan di daerah sambungan digabung dengan pemeriksaan dengan probe sudut/angle beam karena tidak ada metode yg dapat mencari semua jenis cacat dengan satu metode saja.

Page 24: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Memeriksa Laminasi menggunakan Straight Beam/Probe Normal

Multiple echoes di kedalaman yg berbeda-bedaMengindikasikan adanya laminasi

Berkurangnya amplitude echoMengindikasikan adanya laminasi

Memeriksa dengan Straight Memeriksa dengan Straight Beam/Probe NormalBeam/Probe Normal

Memeriksa Laminasi menggunakan Angle Beam/Probe Sudut

Laminasi tidak terdeteksi dengan inspeksi menggunakan angle beam

Page 25: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Tidak ada Cacat

• Suara merambat melewati material dan dipantulkan kembali.

Backwall Echo

Memeriksa dengan Straight Beam/Probe Memeriksa dengan Straight Beam/Probe NormalNormal

Page 26: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Ada Cacat

• Beberapa suara merambat melewati seluruh material dan dipantulkan kembali, sementara beberapa dipantulkan kembali karena adanya cacat.

• Echo amplitude berhubungan dengan ukuran cacat.

Flaw Echo

Backwall

EchoFlaw

Memeriksa dengan Straight Beam/Probe Normal

Page 27: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Memeriksa dengan Angle Beam/Probe Memeriksa dengan Angle Beam/Probe SudutSudut

Prinsip pembiasan dan mode konversi menghasilkan gelombang shear atau longitudinal di test material.

Dapat juga menginspeksi pada: Root, Sidewall, Crown, Heat Effected Zones

Las-lasan “crown” dan orientasi cacat tidak dapat menggunakan teknik straight beam/probe normal.

Weld Scanning Technique

Page 28: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

• Komponen Angle Beam/Probe Sudut:

R = Sudut Bias LEG = T/(Cos R) T = Tebal Material V-Path = 2T/(Cos R) Skip Distance = 2T x Tan R

Skip Distance

OrV-Path

T

Beam Index Point

Memeriksa dengan Angle Beam/Probe Memeriksa dengan Angle Beam/Probe SudutSudut

Page 29: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Memeriksa dengan Angle Beam/Probe Memeriksa dengan Angle Beam/Probe SudutSudut

Surface Distance = Sin R x Soundpath Depth (1st Leg) = Cos R x Soundpath Depth (2nd Leg) = 2T-[Cos R x Soundpath]

Surface Distance

Or T

Depth

Reflector Components

• Komponen Angle Beam/Probe Sudut:

Page 30: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Aplikasi Angle Beam/Probe Aplikasi Angle Beam/Probe SudutSudut

Gerakkan probe maju dan mundur untuk scan sampai ke sisi Gerakkan probe maju dan mundur untuk scan sampai ke sisi bawah las-lasan dan disepanjang las-lasanbawah las-lasan dan disepanjang las-lasan

Teknik Scanning Las-lasanTeknik Scanning Las-lasan

Page 31: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Aplikasi Angle Beam/Probe Sudut

Las-lasan yg BagusLas-lasan yg Bagus(Tidak ada Suara yg dipantulkan)(Tidak ada Suara yg dipantulkan)

Tidak ada Tampilan Pantulan

Page 32: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Aplikasi Angle Beam/Probe SudutAplikasi Angle Beam/Probe Sudut

Las-lasan yg Tidak BagusLas-lasan yg Tidak Bagus(Pantulan dari lubang yg ada didalam)(Pantulan dari lubang yg ada didalam)

LUBANG

““Penghitung Sound Path” Penghitung Sound Path” Menunjukkan lokasi cacatMenunjukkan lokasi cacat

Pantulan Cacat

Page 33: Teori Ultrasonik & Flaw Detector

Terimakasih