Top Banner
TEGUH SAPUTRA BETA 2011 - 11 - 149 TEORI TAMBAHAN PENGUJIAN POLARITAS TRAFO 1-FASA Prinsip Umum Trafo Masing-masing ujung primer dari suatu transformator satu fasa polaritasnya selalu bergantian pada waktu bekerja karena merupakan teangan AC. Hal ini sama juga terjadi pada kumparan sekunder. Polaritas perlu diketahui untuk membuat sambungan-sambungan pada transformator. Polaritas dari suatu transformator ditentukan oleh arah lilitannya. Untuk menentukan polaritas transformator (arah lilitan) bisa kita peroleh dari tes Polaritas Fungsi dari polaritas transformator sendiri adalah sebagai penentuan kutub-kutub positif atau negatif pada transformator, untuk menentukan kumparan-kumparan primer atau sekunder dan untuk menghubungkan transformator biasa menjadi autotransformator. Selain itu,polaritas trafo juga sangat penting untuk diketahui jika kita akan memparalelkan trafo (untuk meningkatkan daya trafo) ataupun men-serikan trafo (untuk meningkatkan tegangan trafo). Rangkaian Transformator LABORATORIUM MESIN LISTRIK
12

Teori Tambahan Modul I

Jan 01, 2016

Download

Documents

polarotas trafo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Teori Tambahan Modul I

TEGUH SAPUTRA BETA2011 - 11 - 149

TEORI TAMBAHAN

PENGUJIAN POLARITAS TRAFO 1-FASA

Prinsip Umum Trafo

Masing-masing ujung primer dari suatu transformator satu fasa polaritasnya selalu bergantian pada waktu bekerja karena merupakan teangan AC. Hal ini sama juga terjadi pada kumparan sekunder. Polaritas perlu diketahui untuk membuat sambungan-sambungan pada transformator. Polaritas dari suatu transformator ditentukan oleh arah lilitannya. Untuk menentukan polaritas transformator (arah lilitan) bisa kita peroleh dari tes Polaritas

Fungsi dari polaritas transformator sendiri adalah sebagai penentuan kutub-kutub positif atau negatif pada transformator, untuk menentukan kumparan-kumparan primer atau sekunder dan untuk menghubungkan transformator biasa menjadi autotransformator.

Selain itu,polaritas trafo juga sangat penting untuk diketahui jika kita akan memparalelkan trafo (untuk meningkatkan daya trafo) ataupun men-serikan trafo (untuk meningkatkan tegangan trafo).

Rangkaian Transformator

Disini kita akan menggunakan 2 metode yakni metode additive dan  metode substractive. Dengan melihat belitan primer dan belitan sekunder. Apabila terjadi kesalahan polaritas, hal ini dapat diketahui dengan tidak adanya nilai pada avometer pada saat pemasangan rangkaian additive atausubstractive 

LABORATORIUM MESIN LISTRIK

Page 2: Teori Tambahan Modul I

TEGUH SAPUTRA BETA2011 - 11 - 149

Ujung kumparan tegangan tinggi disambung dengan ujung kumparan tegangan rendah yang terdekat, ujung yang lain kita pasangangkan Voltmeter (V2). Ujung-ujung kumparan tegangan tinggi dihubungkan sumber dan dipasang Voltmeter (V1). V3 juga di ukur dengan multimeter

Perhatikan arah arus primer yang dinyatakan dalam Ip dan keluar di sisi sekunder Is. Untuk polaritas substructive Ip dengan Is sefasa, sedangkan untuk yang additive berlawanan arah.

Terminal H1 mempunyai polaritas yang sama dengan X1 yaitu positif (+), sedangkan H2 polaritasnyasama dengan X2 (-). Posisi polaritas seperti tersebut di atas disebut dengan polaritas pengurangan (polaritas subtractive). Sebaliknya jika polaritas H1 (+) = X2 (+) dan H2 (-) = X1 (-), akibat cara melilit kumparansekunder sebaliknya dari kondisi pertama, maka disebut polaritas penjumlahan (polaritas additive)

LABORATORIUM MESIN LISTRIK

Page 3: Teori Tambahan Modul I

TEGUH SAPUTRA BETA2011 - 11 - 149

Permisalkan , Tegangan Pada Kumparan bertegangan tinggi dipasang 220 volt dan pada kumparan bertegangan rendah 48 volt

Perhitungan polaritas transformator

Polaritas Additive

V3 = V1 + V2

      = 220,7 V + 47 V

      =  267,7 Volt

Polaritas Substractive

V3 = V1 - V2

      = 219,2 V - 48,2 V

      =  171 Volt

Pada pengukuran bila tegangan  V1 < V3 GGL induksi saling menjumlahkan dan dikatakan additve polarity, dengan rumus:

V3 = V2 + V2

Pada pengukuran bila tegangan  V1 > V3 GGL induksi kedua lilitan ada hubungan pengurangan dan dikatakan substractive polarity, dengan rumus:

V3 = V1 – V2

V1 dan V3  berbanding lurus, sedangkan V2  berbanding terbalik dengan V1 dan V3.

  

Polaritas transformator dapat diketahui apabila kita mengetahui polaritas dari sumber tegangan yang kita berikan pada transformator.

LABORATORIUM MESIN LISTRIK

Page 4: Teori Tambahan Modul I

TEGUH SAPUTRA BETA2011 - 11 - 149

TEORI TAMBAHAN

PENGUJIAN TRAFO TEGANGAN RENDAH BEBAN NOL

Pengujian Trafo Tegangan Rendah Beban Nol

Test beban nol dilakukan untuk mengetahui rugi-rugi trafo pada saat

beberbeban/tidak berbeban. Kedua test/pengujian beban nol dimaksudkan untuk

mengetahui kejenuhan trafo, dimana kondisi memberikan tegangan sampai tingkat

tertentu akan mengalami kejenuhan, dimana menurutnya tegangan sedikit demi sedikit

saja arus eksitasi trafo sudah tidak lancar lagi untuk mencari rugi-rugi tembaga (short

circuit) yang dilakukan dengan memberikan tegangan senilai tertentu akan

meghasilkan arus hubung singkat sama dengan memberikan tegangan senilai tertentu

akan menghasilkan arus hubung singkat yang sama dengan trafo. Jadi rugi-rugi trafo

terdiri dari rugi-rugi hyterisis ( beban nol ). Test hubung singkat dilakukan dengan

menghubungkan singkat sisi sekundernya, maka tegangan sedikit demi sedikit

kesetimbangan beban pada suatu sistem distribusi dan tenaga listrik selalu terjadi dan

penyebab keseimbangan tersebut adalah pada beban 1- fasa.

Pada pelanggan-pelanggan tegangan rendah, akibat keseimbangan beban tersebut

muncul arus dinetral trafo arus yang mengalir pada netral trafo ini menyebabkan

terjadinya losses akibat adanya arus netral pada penghantar netral trafo dan losses

akibat netral yang mengalir ke tanah.

LABORATORIUM MESIN LISTRIK

Page 5: Teori Tambahan Modul I

TEGUH SAPUTRA BETA2011 - 11 - 149

Trafo Pada Kondisi Tanpa Beban

Pada trafo yang ideal dimana tidak terjadi suatu kerugian, maka dapat di

gambarkan seperti gambar.

Tegangan suppy Vp akan menghasilkan arus magnetisasi Im yang

menghasilkan medan magnet yang tertinggal 900 maka tegangan yang dihasilkan

menjadi sephasa dengan tegangan input demikian juga tegangan induksi yang

dihasilkan pada sisi sekunder. Perbandingan tegangan induksi pada sisi primer dengan

sisi sekunder Ep/Es tergantung perbandingan jumlah lilitan dari masing-masing sisi

Np/Ns. Dalam kenyataannya arus magnetisasi Im tidak sama dengan nol tetapi

mempunyai besaran tertentu dan terletak 900 tertinggal terhadap tegangan input. Arus

ini menghasilkan fluks, karena fluks selalu mengalami perubahan maka

mengakibatkan terjadinya panas, dan rugi daya ini dapat dinyatakan sehingga pada

kondisi tanpa beban transformator memerlukan Io yang merupakan penjumlahan dari

arus magnetisasi Im dengan Iw. Karena Im tertinggal 900 terhadap tegangan maka

LABORATORIUM MESIN LISTRIK

Page 6: Teori Tambahan Modul I

TEGUH SAPUTRA BETA2011 - 11 - 149

dapat dinyatakan sebagai arus yang melalui inductor Lo , sedang Iw sephasa dengan

tegangan maka dapat dinyatakan seperti arus yang melalui beban berupa resistor Ro,

dan Lo dengan Ro dapat digambarkan sebagai dua komponen yang dipasang parallel

yang mengakibatkan terjadinya arus Io yang diambil dari sumber.

LABORATORIUM MESIN LISTRIK

Page 7: Teori Tambahan Modul I

TEGUH SAPUTRA BETA2011 - 11 - 149

TEORI TAMBAHAN

PENGUJIAN TRAFO HUBUNG SINGKAT

Pengujian Trafo Hubung Singkat

Uji hubung singkat dilakukan di sisi tegangan tinggi dengan sisi tegangan rendah

dihubung-singkat. Sisi tegangan tinggi menjadi sisi masukan yang dihubungkan

dengan sumber tegangan. Tegangan masukan harus cukup rendah agar arus di sisi

tegangan rendah masih dalam batas nominalnya.

Gangguan hubung singkat pada transformator di jaringan distribusi pada

dasarnya disebabkan karena gangguan pada jaringan. Hal ini menyebabkan perlunya

proteksi dari transformernya. Untuk mengetahui keadaan ini dilakukan analisa wavw

yang menggunakan bechief order 2. Hasil analisa menunjukan bahwa ola sinyal hasil

transformasi pada koefisien detail untuk masing masing hasil transformasi. Selisih

terbesar terjadi pada saat gangguan tingkat 2 fasa ke ground dari analisa pada

transformator yang paling berpengaruh terjadi pada gangguan fasa ke ground.

Relay Bucholz adalah relay yang berfungsi mendeteksi dan mengarahkan

terhadap gangguan transformator yang menimbulkan gas akibat hubung singkat. Dari

data statistik transformator diketahui kerusakan transformator disebabkan oleh arus

through-foult akibat gangguan hubung singkat, menentukan besarnya arus hubung

singkat adalah impedansi sumber transformator tenaga yang terjadi pada transformator

merupakan suatu masalah yang kerap terjadi pada trafo tersebut.

LABORATORIUM MESIN LISTRIK

Page 8: Teori Tambahan Modul I

TEGUH SAPUTRA BETA2011 - 11 - 149

Pengujian Hubung Singkat Transformator

Pengujian hubung singkat transformator ini ditunjukan untuk mencari besar

induksi eqivalent maupun resistansi eqivalent serta menentukan impedansi eqivalent

dari transformator pada pengujian ini bagian sekunder dari transformer dihubung

singkat, sedang alat ukur dipasang pada sisi primer (gambar 18), pada pengukuran ini

tegangan pada sisi sekunder yang dihubung singkat sama dengan nol, sedang tegangan

yang diberikan pada sisi primer diatur arus Ip tidak melebihi arus nominal

transformator. Berdasar data tegangan, arus, dan daya, maka dapat dihitung impedansi

eqivalent pada sisi primer, resistansi eqivalent pada sisi primer dan induktansi

eqivalent dari sisi primer

LABORATORIUM MESIN LISTRIK