Top Banner
KLASIFIKASI TEORI SOSIOLOGI a. Johnson (Teori Sosiologi Klasik dan Modern) LEVEL ANALISIS TEORI KLASIK TEORI MODERN Budaya Auguste Comte Pitirim Sosokin William F Ogburn Struktural Fungsional Konflik Struktur Emile Durkheim Karl Marx Struktural Fungsional Konflik Individu Max Weber Struktural Fungsional Interaksi Georg Simmel Interaksi Simbolik Pertukaran Struktural Fungsional Konflik
96

TEORI SOSIOLOGI

Jun 14, 2015

Download

Documents

tugas
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TEORI SOSIOLOGI

KLASIFIKASI TEORI SOSIOLOGI

a. Johnson (Teori Sosiologi Klasik dan Modern)

LEVEL ANALISIS TEORI KLASIK TEORI MODERN

BudayaAuguste ComtePitirim SosokinWilliam F Ogburn

Struktural FungsionalKonflik

StrukturEmile DurkheimKarl Marx

Struktural FungsionalKonflik

Individu Max Weber Struktural Fungsional

Interaksi Georg SimmelInteraksi SimbolikPertukaranStruktural FungsionalKonflik

Page 2: TEORI SOSIOLOGI

b. George Ritzer (Sosiologi: Ilmu Penget Berparadigma Ganda)

Tiga paradigma teori sosiologi 1) Paradigma Fakta Sosial * Teori struktural fungsional * Teori Konflik * Teori sistem * Teori sosiologi makro 2) Paradigma Definisi Sosial * Teori tindakan * Teori interaksi simbolik * Teori fenomenologi 3) Paradigma Perilaku Sosial * Teori sosiologi perilaku * Teori pertukaran

Page 3: TEORI SOSIOLOGI

AUGUSTE COMTE (1798 – 1857)

1. Perumus sosiologi sbg ilmu empirik

1. Comte adalah positivist => Memahami masy dg pendekatan sains

3. Mengembangkan strategi perubahan masy, meskipun ia seorang konservatif yg mempertahankan tertib sosial (soc order)

4. Masy dipandang sebagai organisme dg ciri2: * Totalitas lebih besar d p jumlah individu * Masy merupakan sistem * Masy lebih penting d p individu

Page 4: TEORI SOSIOLOGI

5. Metode kerja sosiologi = metode sains: Observasi, perbandingan, Eksperimen

Kebudayaan berpengaruh thd struktur masyarakat Berfikir merup komponen bud terpenting, berkemb sbb: * Teologi * Metafisik * Positif Hubungan berfikir dg struktur masyarakat: a. Teologi => Masy militer b. Metafisik => Org masy lokal, dominasi ahli hukum c. Positif => Masy industri

Page 5: TEORI SOSIOLOGI

1. Perumbuhan ilmu (berdasarkan kompleksitas): * Matematika * Astronomi * Fisika * Kimia * Biologi * Sosiologi

1. Comte menaruh perhatian akan pembag kerja dan kemajuan. Kemajuan mengganggu tertib

sosial. Utk kembali ke tertib sosial diperlukan pembaharuan agama => Agama humanitas.

Page 6: TEORI SOSIOLOGI

9. Sosiologi berperan sbg penjaga tertib sosial => penjaga moral intelektual dlm masyarakat dan pemerintah.

Page 7: TEORI SOSIOLOGI

PITIRIM SOROKIN (1889 – 1968)1. Mengembangkan teori siklis yg menerangkan bhw

kebud berubah : bud rohani => bud campuran => bud indrawi => bud campuran => bud rohani => campuran, dst

Bud rohani (ideational) : * Asketis => mengurangi kebutuhan fisik sejauh mungkin. * Aktif => mengurangi kebutuhan fisik dan mengubah dunia aktual agar sesuai dg dunia transendental

Page 8: TEORI SOSIOLOGI

Budaya indrawi (sensasional) * Pasif => Kejarlah kenikmatan * Sinis => Kejar jenikmatan yg diterima dunia ideasional * Aktif => Mengubah dunia fisik untuk kesenangan

Budaya campuran: * Idealistis => terintegrasi * Tiruan => tidak terintegrasi

Page 9: TEORI SOSIOLOGI

WILLIAM FIELDING OGBURN (1886 – 1959)

1. Mengembangkan teori disequilibrium (teori guncangan) akibat ketimpangan penerimaan bud materi dan non materi.

2. Disequilibrium diperkuat oleh perbedaan penerimaan antar bud non materi sendiri

3. Konsep kunci : Cultural lag

4. Persoalan hidup merup perwujudan cultural lag

Catatan: W F Ogburn tidak menerangkan pengaruh perbedaan individu seperti halnya Rogers

Page 10: TEORI SOSIOLOGI

EMILE DURKHEIM (1858 – 1917)

1. Sosiologi hrs terpisah dari psikologi dan filsafat karena berlainan obyek studi dan metode kerja

1. Obyek studi sosiologi => fakta sosial: a. Benda atau sebagai benda b. Berada di luar dan di atas individu c. Punya daya paksa thd individu d. Tersebar / dimiliki masyarakat

3. Masyarakat itu riil, sedang individu dibentuk oleh masyarakat (realisme sosial)

Page 11: TEORI SOSIOLOGI

4. Pendekatan sains, positivistik, empirik, obyektif, kuantitatif, statistik

5. Konsep utama : integritas sosial dan solidaritas sosial

6. Solidaritas sosial => Keadaan hubungan antar individu / klp yg didasari moral, perasaan dan kepercayaan bersama, diperkuat dg pengalaman emosional bersama

7. Dua kategori solidaritas sosial: a. Solidaritas mekanis b. Solidaritas organis

Page 12: TEORI SOSIOLOGI

8. Solidaritas mekanis didasari ikatan emosional atas kebersamaan; solidaritas organis berkaitan dg saling tergantung atas dasar pembagian kerja (division of labor)

9. Masyarakat ber-evolusi dari solidaritas mekanis ke solidaritas organis

Page 13: TEORI SOSIOLOGI

10. PERBANDINGAN TIPE SOLIDARITAS

SOLIDARITAS MEKANIK SOLIDARITAS ORGANIK

a. Pembag kerja rendahb. Kesad kolektif tinggic. Hukum represif dominand. Individualitas rendahe. Konsesnus akan pola

normatif pentingf. Penyimpangan dihukum

oleh masyarakatg. Kesalingtergantungan

rendahh. Bersifat tradisional

pedesaan

a. Pembag kerja tinggib. Kesad kolektif rendahc. Hkm restitutif dominand. Individualitas tinggie. Konsensus akan nilai

abstrak & umum pentingf. Penyimpangan dihukum

badan kontrol sosialg. Kesalingtergantungan

tinggih. Bersifat industrial

perkotaan

Page 14: TEORI SOSIOLOGI

11. Dlm masy terjadi pembagian kerja yg makin khusus (spesialisasi), yg bersumber pada pertumbuhan penduduk

12. Ada hubungan agama dg solidaritas sosial (Studi ttg masy Arunta di Australia)

13. Studi ttg bunuh diri (suicide) memperkuat teori solidaritas sosial. Tiga kategori bunuh diri: a. Bunuh diri egoistik b. Bunuh diri anomik c. Bunuh diri altruistik

Page 15: TEORI SOSIOLOGI

14. Ancaman terhadap solidaritas sosial: a. Konflik b. Penyimpangan c. Individualisme d. Anomi

15. Perubahan sosial berakibat : a. Disintegrasi sosial b. Disorganisasi sosial C. Profanisasi / desakralisasi d. Anomi

Page 16: TEORI SOSIOLOGI

KARL MARX (1818 – 1883)

1. Pola berfikir => determinisme ekonomi

1. Ekonomi dipandang sbg infra struktur, sedang sospol, budaya dan agama sbg supra struktur

1. Karl marx menolak pendekatan positif dan menggunakan pendekatan historis

1. Karl marx terpengaruh hegel, tetapi mengganti: a. Idealisme dg materialisme b. Konservatisme dg perubahan sosial radikal c. Dialektika tetap tidak berubah

Page 17: TEORI SOSIOLOGI

5. Kebutuhan manusia tak pernah tuntas, selalu muncul bentuk produksi baru

6. Mns berbeda dari hewan dlm kemampuan bersama menciptakan kondisi materiil yg diperlukan

7. Perubahan cara produksi menimbulkan perub sos

8. Sejarah perkembangan masyarakat meliputi : a. Primitif b. Komunal purba c. Feodal d. Kapitalis e. Komunis

Page 18: TEORI SOSIOLOGI

9. Struktur kelas atas dasar pemilikan alat produksi: a. Borjuis => pemilik alat produksi (tanah, mesin, modal); mempertahankan status quo b. Proletar => hanya memiliki tenaga dan keterampilan; mengusahakan perubahan revolusioner Antara kedua kelas terjadi konflik yg tak pernah

selesai

10. Struktur kelas dan kesadaran kelas: Str kelas => obyektif Kesadaran kelas => subyektif

Page 19: TEORI SOSIOLOGI

11. Konsep dasar lainnya: a. Kesadaran palsu b. Alienasi

12. Kesadaran palsu => ideologi budaya berupa ilusi utk

mengimbangi ketimpangan dan kekurangan materi yg berakibat tidak sadar akan kepentingan sebenarnya

13. Kesadaran palsu merupakan dasar bagi sikap karl Marx thd agama krn dlm agama tdp banyak kesadaran palsu

Page 20: TEORI SOSIOLOGI

14. Alienasi => Produk terlepas dari pembuatnya

15. Alienasi tjd paling ekstrim dlm kapitalisme yg ditandai mekanisme pasar yg impersonal

16. Alienasi politik => perlindungan pemerintah thd kelas yg dominan

17. Untuk menghilangkan alienasi hrs menghilangkan hak milik dan kapitalisme

18. Kritik Karl Marx thd kapitalisme : nilai surplus jatuh ke tangan kapitalis

Page 21: TEORI SOSIOLOGI

19. Jawaban kapitalis atas kritik Karl Marx: a. Upah buruh naik b. Pertumbuhan kelas menengah c. Tersebarnya pemilikan saham d. Fiskal yg berimbang e. Tanggung jawab thd kesejahteraan dasar

Page 22: TEORI SOSIOLOGI

MAX WEBER 1864 - 1920

1. Sosiologi mengkaji individu dan tindakan sosialnya

1. Individu => motivasi dan rasionalitasnya Tindakan sosial => perilaku penuh makna

subyektif diarahkan kepada orang lain

3. Perbandingan dg Durkheim: Durkheim => realis sosial Max Weber => nominalis

Page 23: TEORI SOSIOLOGI

4. Metode kerja: kualitatif, subyektif, Verstehen.

5. Mengatasi subyektivitas dg mengembangkan tipe ideal (ideal type)

6. Permasalahan ilmu yg ‘value free’ vs ‘value laden’

7. Tipe2 tindakan sosial: a. Tindakan sos rational: zweckrational wertrational b. Tindakan sos non rational: afektif tradisional

Page 24: TEORI SOSIOLOGI

8. Perbedaan power dan otoritas: Power => Kemampuan utk memaksakan kehendak Otoritas => Pengakuan pihak lain

9. Macam2 otoritas: Tradisional Kharismatik Rasional legal Campuran

10. Konflik ada di mana-mana, termasuk pada individu: konflik status dan konflik peran

Page 25: TEORI SOSIOLOGI

11. Stratifikasi sosial didasari: Wealth (kekayaan) Power (kekuasaan) Status (kedudukan)

Page 26: TEORI SOSIOLOGI

12. Agama : Ia mempelajari pengaruh agama thd perkembangan ekon di kalangan Calvynist Eropa (The Protestant Ethic and the spirit of capitalism)

Asumsi : orang baik bakal masuk surga

Ciri2 orang baik: Suka kerja keras dan biasa hidup hemat Rasional dan berjiwa investasi Disiplin serta mandiri Sifat2 (The Protestant Ethic) tsb mendukung pembentukan kapital

Page 27: TEORI SOSIOLOGI

GEORG SIMMEL (1858 – 1918)

1. Obyek studi sosiologi => interaksi sosial (pola2 interaksi)

1. Simmel menjembatani : a. Realisme – Nominalisme (Durkheim – M Weber) b. Konflik – Solidaritas (K Marx – E Durkheim)

3. Pola berfikir Simmel dipengaruhi oleh: a. Herbert Spencer => Evolusi (diferensiasi dan heterogenesi masyarakat) b. Immanuel Kant => Empirisme & rasionalisme c. Hegel => Dialektika

Page 28: TEORI SOSIOLOGI

4. Masy dlm proses pembentukan (sosiasi, vergesell-schaftung)

5. Sosiologi mempelajari pola2 interaksi, meliputi: a. Bentuk: Solidaritas, Kompetensi, Superordinasi- Subordinasi, Pembagian Kerja, dll (dlm negara, parpol, industri) b. Isi : Kepentingan poleksos, dll

6. Hubungan bentuk dan isi dinamis Kadang2 bentuk terpisah dari isi (sosiabilita)

Page 29: TEORI SOSIOLOGI

7. Pokok-pokok pembahasan Simmel: a. Proses sosial => pembag kerja, pembentukan partai, oposisi thd penguasa, konflik, perundingan b. Tipe2 sosial (peran khas seseorang): Wasit, atasan, orang asing, makelar c. Pola2 perkembangan sosial: Diferensiasi sosial, otonomi, perubahan fungsi organisasi

Page 30: TEORI SOSIOLOGI

8. Konflik: a. Merup bagian (bukan lawan) dari interaksi b. Bisa memperkuat interaksi

9. Upaya meredam konflik : a. Hilangkan dasar konflik b. Menangkan salah satu pihak c. Kompromi / Damai d. Ketidakmungkinan damai

Page 31: TEORI SOSIOLOGI

10. Peran pihak ketiga dlm konflik: a. Wasit b. Penengah c. Pencari untung dlm konflik d. Menciptakan konflik

11. Pengaruh jumlah thd konflik

12. Interaksi dan pembentukan kelompok dan birokrasi

13. Uang sebagai media interaksi

Page 32: TEORI SOSIOLOGI

15. Kreativitas individu vs budaya mapan a. Kebudayaan merupakan produk kreativitas, tapi jika sudah mapan bisa menjadi penghalang untuk perkembangan kreativitas lebih lanjut b. Alienasi budaya => inovasi budaya bisa menyebabkan alienasi / keterasingan

Page 33: TEORI SOSIOLOGI

TEORI INTERAKSI SIMBOLIK

1. Landasan teori : a. Pragmatisme b. Behaviorisme sosial

2. Beberapa aspek pragmatisme: a. Realitas diciptakan saat bertindak dlm dunia nyata b. Pengetahuan dan ingatan ttg dunia nyata didasari kegunaannya c. Definisi ttg obyek sos dan fisik didasari kegunaannya

Page 34: TEORI SOSIOLOGI

3. Behaviorisme sosial (berbeda dg behaviorisme radikal Watson): ‘tindakan bukan respon thd stimulus melainkan thd maknanya bagi pelaku’

4. Kontributor thd teori interaksi simbolik: a. George Herbert Mead (1863 – 1931) b. Charles Horton Cooley (1864 – 1929) c. William I Thomas (1863 – 1947) d. Manford Kuhn ( …. - ….) e. George Herbert Blumer ( …. - ….) f. Erving Goffman (1922 – 1982)

Page 35: TEORI SOSIOLOGI

5. Pokok2 fikiran G H Mead: a. Masyarakat lebih penting daripada individu b. Tindakan muncul melalui: * Impuls (perangsang) * Persepsi (pemahaman) * Manipulasi (antisipasi dampak) * Konsumasi (pelaksanaan) (Hewan melalui ‘trial and error’) c. Dlm interaksi, konsep diri memegang peran penting. Orang bisa membuat dirinya jadi subyek dan obyek (‘I’ dan ‘Me’) sehingga bisa melihat dirinya sendiri d. (dilanjutkan ……)

Page 36: TEORI SOSIOLOGI

d. Dlm interaksi diperlukan empathy (kemampuan menempatkan diri sbg orang lain)

e. Perkembangan konsep diri dimulai pd masa kanak2: * Tahap bermain (memainkan peran orang lain) * Tahap permainan (games, mengerti peran orang2 lain dalam tim) * Tahap ‘generalized other’ (pembentukan sikap tim sehingga anak punya sikap yg sama dg komunitasnya, meski bisa muncul keunikan2)f. (dilanjutkan)

Page 37: TEORI SOSIOLOGI

f. Masyarakat merupakan proses sosial yg berlangsung terus-menerus, didukung oleh:

* Pranata sosial (kebiasaan hidup bersama) * Pendidikan (internalisasi pranata sosial yg memberi ruang utk berkembangnya individualitas)

g. Prinsip-prinsip dasar interaksi simbolik: * Mns punya kemampuan berfikir yg dibentuk melalui

interaksi sosial / sosialisasi yg tidak searah * Obyek berfikir => obyek fisik, sosial, moral (abstrak, yg menurut relativisme : obyek moral yg sama punya arti berbeda bagi orang yg berbeda) * (dilanjutkan …….)

Page 38: TEORI SOSIOLOGI

* Interaksi simbolik adalah interaksi yg menggunakan

simbol (y I obyek sosial yg disetujui orang utk menggantikan / merepresentasikan sesuatu * Simbol berupa benda, gerak / isyarat atau kata2; Bahasa adalah simbol yg paling penting * Mns mempelajari simbol dan maknanya melalui interaksi * Simbol hrs dimaknai sama oleh pihak-pihak ybs * Pemakaian simbol bisa tampak atau terselubung. Berfikir => interaksi dg diri sendiri (terselubung) * Perhatian interaksi simbolik terfokus pd dampak makna dan simbol thd tindakan mns * Tindakan mns tampil dan tersembunyi (berfikir). Yg tersembunyi lebih penting

Page 39: TEORI SOSIOLOGI

6. Pokok-pokok fikiran C H Cooley (1864 – 1929) a. Individu dan masy saling memerlukan b. ‘Looking glass self’ utk menilai penerimaan / penolakan orang lain yg menghasilkan : * Image ttg diri sendiri * Image ttg pandangan orang lain * Harga diri (rasa bangga, malu) c. ‘Primary group’: tempat pertama kali orang memasuki dunia sosial yg pokok => tempat watak dasar secara universal dibentuk d. ‘Secondary group’ => kelompok kepentingan yg potensial utk menjadi primary group

Page 40: TEORI SOSIOLOGI

7. Pokok2 fikiran W I Thomas a. Perilaku tgt pd definisi situasi yg diberikan (relativis melihat bhw situasi yg sama punya makna berbeda bagi orang yg berbeda) b. Definisi situasi itu subyektif dan berubah c. Dalil Thomas : Kalau orang mendefinisikan situasi sebagai riil, maka riil pula konsekuensinya

Page 41: TEORI SOSIOLOGI

8. Pokok fikiran Manford Kuhn a. Interaksi simbolik merupakan payung bagi teori2 lain b. Konsep diri dapat dikorelasikan secara kuantitatif dg variabel2 sosial lain melalui tes ‘twenty statement’

Page 42: TEORI SOSIOLOGI

9. Pokok2 fikiran George H Blumer a. Orang punya macam-macam status dan peran. Di antaranya ada yg meenonjol b. Menolak dominasi struktur sosial berskala besar thd tindakan sosial aktor c. Konsep diri dipengaruhi status dan peran d. Keberhasilan dlm pelaksanaan peran dipengaruhi: * Komitmen ybs * Dukungan pihak lain * Situasi * Kesempatan

Page 43: TEORI SOSIOLOGI

10. Pokok2 fikiran Erving Goffman (Teori Drama turgi) a. Hidup adalah sandiwara untuk mempertahankan kesan b. Ada ‘back stage’ dan ‘front stage’ => setting dan front personal (penampilan dan gaya)

Page 44: TEORI SOSIOLOGI

11. Teori Interaksi simbolik merupakan teori utama dlm psikologi sosial, komunikasi dan pendidikan

12. Keunggulan2 teori Interaksi simbolik: a. Perhatian ke level analisis mikro maupun makro b. Terintegrasi dan bersintesis dg teori2 lain (pertukaran, etnometodologi, fenomenologi) c. Mencakup pembahasan berbagai fenomena sosial dan menjembatani aliran2 ilmu sosial masa kini

Page 45: TEORI SOSIOLOGI

13. Kritik thd Interaksi simbolik a. Meninggalkan teknik2 ilmiah konvensional b. Konsep2-nya kurang tegas (self, fikiran, the ‘I’ and the ‘me’ c. Mengabaikan peran struktur berskala luas d. Mengabaikan peran emosi, motif, kebutuhan, tujuan, dan aspirasi para aktor

Page 46: TEORI SOSIOLOGI

14. Masa depan Interaksi simbolik cukup cerah, karena: a. Banyak karya berbagai ilmu bertema interaksi simbolik b. Analisisnya meliputi level mikro maupun makro c. Menggabungkan berbagai perspektif teori lain d. Terlibat dlm menjelaskan masalah besar yg dihadapi teori2 sosiologi

Page 47: TEORI SOSIOLOGI

TEORI PERTUKARAN(EXCHANGE THEORY)

1. Fokus perhatian sosiologi adalah perilaku nyata yg dpt diamati dan diukur, pd level individu maupun kolektif

1. Konsep2 yg tidak dapat diukur hrs diberi definisi operasional shg bisa diukur dan dibandingkan (misal: kegiatan, keakraban hubungan, perasaan)

1. Tujuan akhir => terbentuknya hukum

1. Pendekatan => kuantitatif obyektif

Page 48: TEORI SOSIOLOGI

5. Pemuka2 teori pertukaran a. George Homans ( …. – 1989) b. John Thibaut c. Harold W Kelly d. Peter Blau

6. Pokok2 fikiran George Homans a. Fokus perhatian: pertukaran pd kelompok kecil b. Teori pertukaran didasari: * Ekonomi dasar => cost – benefit * Psi perilaku => reward – punishment

Page 49: TEORI SOSIOLOGI

c. Bentuk pertukaran: * Langsung (menekankankeseimbangan dan keterlibatan emosi

A B

* Tidak langsung (mendukung integrasi dan solidaritas kelompok)

A B

C D

Page 50: TEORI SOSIOLOGI

d. Kelebihan seseorang merupakan investasi yg diperhitungkan dlm interaksi (usia, keturunan, pendidikan, pengalaman, keahlian, dll)

Page 51: TEORI SOSIOLOGI

7. Kontribusi Thibaut dan Kelly: a. Memperluas analisis pertukaran ke kelompok yg lebih besar b. Interaksi dimulai dg penjajagan utk dilanjutkan atau diputuskan c. Mutu interaksi dipengaruhi faktor endogen (lelah, rasa puas, dll) dan eksogen (lingkungan, latar blk, dll) d. Ada alternatif interaksi utk dipilih e. Perhitungan cost – benefit kadang2 tidak disadari f. Ada kemungkinan koalisi antara pihak2 yg terlibat g. Jika klp bertambah besar, interaksi akan semakin kompleks, tidak langsung danimpersonal

Page 52: TEORI SOSIOLOGI

8. Kontribusi Peter Blau: a. Pertukaran terjadi pd level mikro dan makro (mensyahkan etruktur kekuasaan: ada sub dan super struktur) b. Pertukaran tak seimbang merupakan sumber utama struktur kekuasaan (yg lemah sub ordinasi kepada yg kuat, utk kemudian diakui sbg otoritas) c. Sub ordinasi bisa dihindari dg: * Penolakan pemberian * Pembalasan yg seimbang * Penggunaan sumber lain * Penggunaan kekerasan d. Perbandingan cost – benefit tak seimbang bisa berdampak pd munculnya oposisi

Page 53: TEORI SOSIOLOGI

9. Contoh proposisi pertukarana. Jika pd masa lalu suatu stimulus menimbulkan tindakan yg mendatangkan ganjaran, maka makin

mirip stimulus yg ada makin mungkin orang ybs melakukan tindakan yg sama atau hampir sama

a. Makin sering suatu tindakan mendapat ganjaran, makin sering seseorang melakukannya

b. Makin tinggi nilai suatu tindakan, makin senang orang melakukannya

c. Makin sering seseorg mendapat ganjaran, makin kurang bernilai baginya utk meningkatkannya

d. Jika seseorg tidak menerima ganjaran seperti yg diharapkan, atau menerima hukuman di luar dugaannya, maka ia akan berkecil hati

Page 54: TEORI SOSIOLOGI

TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL:INTEGRASI DAN KETERATURAN SOSIAL

1. Fokus perhatian: a. Apa yg membuat masyarakat bersatu b. Bagaimana landasan sos itu dipertahankan c. Bagaimana tindakan individu yg berkontribusi kepada masy diarahkan pd kesejahteraan masy

1. Analisis fungsional terdapat pd karya2: A Comte, E Durkheim, Max Weber, Karl Marx, G Simmel, dan

di abad XX pd karya T Parsons dan R K Merton

Page 55: TEORI SOSIOLOGI

3. Talcott Parsons (1902 – 1979) mengembangkan ‘Grand Theory of Sociology’ yg mendapat sambutan luas, tapi kemudian terdesak oleh teori sosiologi radikal dan interaksi simbolik

4. Parsons mengembangkan konsep ‘tindakan Sosial Voluntaristik’ melalui analisis karya2 sbb.

a. Marshall => Terlalu rasional, kurang normatif b. Pareto => Tindakan mns kebanyakan non logis c. E Durkheim => Dominasi masyarakat d. Max Weber => Tidakan individu dilandasi idealisme, nilai, dan norma, tetapi ia mengabaikan kondisi dan faktor biologis (alat dan kelelahan)

Page 56: TEORI SOSIOLOGI

5. Tindakan sosial voluntaristik => orang bebas memilih tujuan dan alat, tetapi terikat pada lingkungan dan nilai / norma bersama

Page 57: TEORI SOSIOLOGI

6. Tindakan sosial individu dilandasi dua elemen dasar: a. Orientasi motivasional => meningkatkan kepuasan dan menekan kekecewaan b. Orientasi nilai => standar norma yg mengendalikan pilihan

Orientasi motivasional meliputi tiga dimensi berikut: a. Dim kognitif => pengetahuan pelaku ttg situasi b. Dim katektif => reaksi afektif/emosional thd situasi c. Dim evaluatuf => dasar-dasar utk menentukan pilihan

Orientasi nilai meliputi tiga dimensi berikut: a. Dim kognitif => penget ttg standar utk penerimaan/ penolakan interpretasi kognitif b. Dim apresiatif => std dlm pengungkapan perasaan c. Dim moral => std utk menilai tipe-tipe tindakan

Page 58: TEORI SOSIOLOGI

7. Komitmen thd nilai dan norma merupakan faktor pemersatu masyarakat

8. Ada tiga kategori tindakan sosial : a. Tind intelektual => kognisi b. Tind afeksi => afeksi c. Tind moral => evaluasi

9. Empat tahapan sistem yg fungsional dlm pelembagaan dan pembudayaan nilai/norma:

a. Budaya b. Sosial c. Individu d. Organisma perilaku

Page 59: TEORI SOSIOLOGI

10. Nilai / moral sbg faktor pemersatu hrs: a. Dilembagakan pd level budaya b. Disosialisasikan pd level sosial c. Diinternalisasi pd level individu d. Dikontrol pd level perilaku

Juga hrs terpenuhi kebutuhan akan ketahanan teritorial, krn masyarakat saling berhubungan

11. Ada arus informasi dan kontrol dari level budaya sp dg organisma perilaku, dan arus enerji dg arah sebaliknya. Gabungan kedua arus itu menghasilkan sibernetik (mekanisme umpan balik)

Page 60: TEORI SOSIOLOGI

12. Tindakan sosial dirumuskan dlm ‘variabel pola’ (pettern variable) sbb: a. Afektif vs netral afeksi b. Kolektivitas vs orientasi diri c. Partikularism vs universalism d. Orientasi askripsi vs orientasi prestasi e. Kekaburan vs spesifitas

(Catatan: Variabel pola dpt dibandingkan dg konsep Gemeinschaft – Gesellschaft dari ferdinand Tonnies)

Page 61: TEORI SOSIOLOGI

13. Sistem sosial punya empat fungsi berikut: (A) Adaptation => Ekonomi (G) Goal attainment => Politik (I) Integration => Hukum (L) Latency => Keluarga, agama, pendid

14. T Parsons dan teori sistem umum : a. Sistem terbuka b. Setiap sub sistem pd gilirannya dpt dilihat sbg sistem c. Dlm setiap subsistem, betapa pun kecilnya, ada ‘AGIL’

Page 62: TEORI SOSIOLOGI

15. Media pertukaran dalam AGIL : (A) => uang (G) => kekuasaan ( I ) => hukum (L) => komitmen nilai

16. Kritik thd T Parsons : a. Grand theory of Sociology tidak berorientasi penelitian b. Tidak memperhatikan perubahan sosial c. Tidak memperhatikan konflik

Page 63: TEORI SOSIOLOGI

17. Sebenarnya T Parsons tidak anti perub sosial, krn dlm AGIL ada peningkatan: (A) => pembag kerja, efisiensi (G) => diferensiasi struktural ( I ) => peningkatan inklusi / keterlibatan (L) => generalisasi nilai

18. Parsons : Perub sos berjalan sistemik, seimbang, tanpa guncangan. (Berbeda dg teori disequilibrium W F Ogburn). O k i teori Parsons disebut teori keseimbangan / integrasi

Page 64: TEORI SOSIOLOGI

19. Robert King Merton (1919 - …..) Menjawab kritik terhadap Parsons dg: a. Mengembangkan ‘middle range theory’ utk acuan penelitian b. Perhatian akan konflik c. Analisis dampak (fungsional - disfungsional) dan perlunya antisipasi

Page 65: TEORI SOSIOLOGI

KONFLIK DAN PERUBAHAN SOSIAL

1. Teori konflik merup reaksi thd Fungsionalisme Str’al yg terlalu menekankan pd integrasi, solidaritas, stabilitas dan keseimbangan, mengabaikan konflik dan perub sosial

1. Akar teori : a. Karl Marx, Max Weber, Georg Simmel b. Psikoanalisis c, Fenomenologi

Page 66: TEORI SOSIOLOGI

3. HISTORIS Mulai berkembang di Frankfurt (1930 – an).

Dibubarkan Nazi. Di AS bertemu sos radikal dg fokus masalah2 sos (industrialisasi, urbanisasi, rasionalisasi berlebihan, situasi politik)

4. Aliran Farankfurt mengeritik: a. Marxisme yang determinisme ek dan mekanistik b. Positivisme dg metode sains utk semua disiplin c. Sosiologi yg tidak serius membela or tertindas d. Masy modern yg menekankan rasionalitas berpihak pd kaum dominan e. ‘Industri kultur’ yg memberi harapan palsu

Page 67: TEORI SOSIOLOGI

5. TUJUAN: Sosiologi kritis mendorong emansipasi dan

perbaikan nasib kaum tertindas

6. TOKOH – TOKOH: a. Wright Mills b. Robert Mitchels c. Ralph Dahrendorf d. Lewis Coser e. Randal Collins

Page 68: TEORI SOSIOLOGI

7. POKOK FIKIRAN WRIGHT MILLS Masy didominasi kaum elit (pol, ekon, militer) Elit di suatu bidang mudah jadi elit di bidang lain Kerjasama antar elit dlm mempertahankan dominasi

8. KONTRIBUSI ROBERT MITCHELS Organisasi didominasi kaum elit Ada hukum besi oligarkhi Kaum elit bisa jatuh, tapi penggantinya akan sama

Page 69: TEORI SOSIOLOGI

9. KONTRIBUSI RALPH DAHRENDORF: a. Dasar konflik => kontrol thd alat produksi (manajer), bukan pemilikan faktor produksi Konflik tjd antara pemilik otoritas (status quo) dg kelas bawah (menentang otoritas) b. Konflik dapat dibedakan atas: * intensitas => jumlah enerji * kekerasan => alat yg digunakan c. Konflik menimbulkan tiga tipe perub str sos (str otoritas) * seluruh personel kaum dominan * sebagian personel * penggabungan kepentingan subordinat

Page 70: TEORI SOSIOLOGI

d. Perub str otoriter berbeda keradikalan dan kecepatannya. Ada korelasi antara intensitas dan kekerasan dg keradikalan dan kecepatan

e. Perbandingan str’al fungsional dg konflik 1) str’al fungsional * Str sosial mantap * Elemen2 str terintegrasi * Setiap elemen kehid berkontribusi thd sistem * Dasar integrasi : konsensus akan nilai 2) Konflik * Perubahan tdp di mana2 * Konflik tdp di mana2 * Elemen2 masy berkontrib thd disintegr & perub * Selalu ada pemaksaan kaum dominan thd yg lemah

Page 71: TEORI SOSIOLOGI

10. KONTRIBUSI LEWIS COSER a. Konflik bisa fungsional atau disfungsional b. Dalil Coser: Konflik dg luar memperkuat solidaritas ke dlm; memperkuat solidaritas ke dlm berakibat konflik dg luar c. Ketiadaan konflik tidak berarti ada integrasi yg kuat d. Sumber konflik : Pemenuhan kebutuhan tidak memadai dan ada ketidakadilan e. Pemecahan konflik: * Musyawarah terbuka * Wasit yg adil * Katup pengaman: upacara, lelucon, pertandingan, dll * Penciptaan musuh/lawan bersama (riil atau imajiner)

Page 72: TEORI SOSIOLOGI

f. Dua kategori konflik : * realistik => utk mencapai tujuan, mendorong perub sos yg menguntungkan sistem * non realistik => mengarah pd kebencian g. Kekerasan sering digunakan sebagai strategi yg bisa memperkuat, tapi mengandung resiko

Page 73: TEORI SOSIOLOGI

11. KONTRIBUSI RANDAL COLLINS a. Konflik bisa tjd pd level makro atau mikro b. Sumber konflik pd level makro : perbed kontrol thd sumber (ek, pol, org, militer) oleh pihak2 yg terlibat c. Sumber konflik pd level mikro : usaha mempengaruhi definisi subyektif orang lain utk menambah keuntungan d. Dlm organisasi, konflik bisa tjd antar jenjang otoritas krn perbedaan wewenang, jaringan komunikasi, dana, sifat kerja fisik, dll, yg bisa mempribadi e. Orang yg berstatus relatif sama cenderung membuat klp, tapi yg menonjolkan diri dlm klp bisa menyulut konflik antar klp atau antar individu dlm klp

Page 74: TEORI SOSIOLOGI

TEORI SISTEM TERBUKA

1. DASAR: Menguatnya kesadaran bhw dunia penuh dg kehid yg saling tergantung dan saling

pengaruhi: * antar individu, klp, stratum, organisasi * antar komponen/segi kehidupan * antar wilayah (geo, pol, kota - desa), dll * antara kehid dg lingkungan

Page 75: TEORI SOSIOLOGI

2. Analisis kesalingtergantungan sistemik tsb tdp pd berbagai teori:

• Str’al fungs => masy stabil krn konsensus nilai• Konflik => sumber dikuasai kaum dominan • Interasi simbolik => pemilikan simbol bersama• Pertukaran => imbalan dan penghargaan

3. TUJUAN SISTEM TERBUKA / UMUM Membentuk model perspektif teori yg lebih

komprehensif

Page 76: TEORI SOSIOLOGI

4. KARAKTERISTIK TEORI SISTEM TERBUKA• Konsep inti : organisasi (dg komponen2 yg saling tgt

memunginkan integrasi berbagai ilmu)• Dunia dan kehid merup sebuah sistem amat besar• Sistem tda komponen fisik dan tindakan• Keseluruhan lebih besar d p jmlah semua bagiannya• Perub sebuah sub sistem berpengaruh pd subsistem lain• Sistem berinteraksi dg lingkungan shg perub lingkungan

berpengaruh thd sistem• Batas sistem dg lingkungan tidak selalu jelas• Hub sistemik bisa bersifat konflik atau koperatif• Sifat hubungan merup kontinum : kuat – longgar• Ada transaksi antar sistem (ada input dan output)• Sistem sosbud berlainan dg sistem fisik-biologis• Hub antar individu dan lingkungan merup hub informasi• Sistem punya batas2, kekuatan menembus batas berbeda,

bahkan ada yg terisolasi

Page 77: TEORI SOSIOLOGI

5. WALTER BUCKLEY: Tiga model sistem sosbud: a. Model mekanis => hub amat stabil dan bertahan thd perubahan (konsep dasarnya: equilibrium, inertia) b. Model organis => ada penyesuaian thd lingk tapi tanpa perub struktur internal (konsep dasarnya: homeostasis pd level indiv dan kompetisi pd level spesies) c. Model proses => tidak mempertahankan struktur (memecah atau mengubah struktur internal)

Page 78: TEORI SOSIOLOGI

6. Perbed pandangan antara Darwinisme Sosial, Teori Sosial, Teori Sosio-biologis dan Sistem

Terbuka ttg perilaku: a. Darwinisme sosial : Perbedaan kemampuan survival adalah sifat bawaan b. Teori Sosial : Perbedaan kemampuan survival disebabkan perbedaan pemilikan kesempatan c. Teori Sosio – biologis : Sifat dan perilaku mns sbg warisan biologis dan bud dg bobot k l sama d. Teori Sistem Terbuka : Perilaku dipengaruhi faktor internal dan eksternal

Page 79: TEORI SOSIOLOGI

7. Teori sistem terbuka : Faktor internal dan eksternal mempengaruhi perilaku indiv dlm mekanisme sbb:

• Individu atau klp bertindak• Tindakan menimbulkan dampak / konsekuensi• Dampak bisa fungsional atau disfungsional• Dampak bisa kasat mata atau hrs melalui penelitian

(kualitatif, kuantitatif, atau gabungan)• Penget ttg dampak menghasilkan umpan balik : * Morfostatis (perlu dipertahankan) * Morfogenesis (perlu diubah)• Pelaku meninjau ulang tindakan yg lalu• Perub bersifat dialektis: kebutuhan dan kemampuan

saling meningkatkan, menuju perbaikan taraf hidup

Page 80: TEORI SOSIOLOGI

BAGAN ARUS UMPAN BALIK

TINDAKAN I

TINDAKAN II

INFORMASI TTG DAMPAK

8. Teori sistem terbuka berkaitan dg integrasi teori2 sosiologi

INDIV / KLP BERTINDAK

TUJ - PENILAIAN DAMPAK

DAMPAK PD SISTEM

Page 81: TEORI SOSIOLOGI

PHENOMENOLOGI

1. Akar Intelektual: Edmund Husserl (1859 – 1938): Phenomenology: aliran filsafat yg berpendapat

bhw pengetahuan diperoleh melalui alat indera (yg lain: spekulasi) Sosiologi fenomenologi menerangkan dunia tepat

spt yg tampak se-hari2 (phenomenon = kejadian

Alfred Schutz (1899 – 1959), filsuf sosial Jerman menerapkan ide Husserl di USA (Schutz masuk USA 1939, menghindari tekanan Nazi)

Page 82: TEORI SOSIOLOGI

2. Penganut utama fenomenologi di USA :• Harold Garfinkel => Ethnomethodology• Peter L Berger => Sosiologi Pengetahuan

a. Harold Garfinkel (1917 - ……) Ethnomethodology diberi definisi => ‘members’

methods of making sense of their social world

Fokus perhatian => bgm or memaknai kegiatan hidupnya se-hari2 yg ‘taken for granted’ (diterima begitu saja). Bukan apa dan bgm norma yg hrs diikuti tetapi bgm cara warga mengikuti norma dan nilai tertentu.

Metode: kualitatif, melibatkan indiv dlm kehid se-hari2

Page 83: TEORI SOSIOLOGI

Dua jenis kajian awal:• Studi setting institusional (spt kehidupan se-hari2

di poliklinik, sidang pengadilan, kantor polisi, dll)• Analisis percakapan

Kritik kaum fenomenologi thd teori tradisional:• Terlalu memfokuskan pd konsep2, karenanya

terasing dari realita kehidupan sosial se-hari2• Metodologis : kurang memahami obyek studi

Sebaliknya, fenomenologi dipandang mengkaji hal2 yg sepele

Page 84: TEORI SOSIOLOGI

b. Peter Berger (1929 - …..) Bersama Luckman menulis ‘The Social Construction

of Reality’ => Sosiologi Pengetahuan, dg fokus pd proses bhw : ‘Pengetahuan hrs diterima sbg kenyataan obyektif dan bermakna subyektif’

Sos pengetahuan diciptakan oleh Max Scheler (Jerman, 1920-an), kemudian dirumuskan dan dikembangkan di USA oleh Karl Mannheim.

Tugas pokok sosiologi pengetahuan: * Menerangkan bgm penget dibentuk, dikembangkan dan didistribusikan * Menjelaskan dialektika antara diri dg dunia sosbud dlm satu proses dg tiga momen simultan: eksternalisasi, obyektivasi, dan internalisasi

Page 85: TEORI SOSIOLOGI

Penget bersumber pd ide dan pengalaman subyektif dlm kehid se-hari2 yg diperoleh secara kualitatif, kemudian mengalami proses eksternalisasi dan obyektivasi

Kenyataan hidup se-hari2 sudah diobyetivasi, dibentuk oleh suatu tatanan obyek, diberi nama, dikelompokkan, dan diterima begitu saja. Bahasa merup faktor obyektivasi paling penting dan digunakan sec intersubyektif (ber-sama2)

Sosiologi penget melihat masy sbg kenyataan obyektif maupun subyektif

Page 86: TEORI SOSIOLOGI

Sbg kenyataan obyektif, masy telah ada sebelum mns lahir, mengalami pelembagaan dan legitimasi, dipertahankan dan disebarkan dlm bentuk tradisi2, diperkaya dan dimodifikasi

Dlm kenyataan subyektif ada proses internalisasi Dua tahap sosialisasi : primer (masa kanak2 dlm

keluarga) dan sekunder (perolehan pengetahuan / peran2 khusus sesuai dg pembag kerja)

Hasil sosialisasi sekunder tidak lengkap. Ini menghasilkan cadangan pengetahuan

Sosialisasi bisa berhasil/gagal (cacat fisik, sosial, pertentangan sosialisasi primer-sekunder dll), tidak cocok dg perkemb, shg perlu pengalihan

Page 87: TEORI SOSIOLOGI

PERKEMBANGAN INTEGRATIFTEORI-TEORI SOSIOLOGI

1. INTEGRASI TEORI MIKRO – MAKRO (AS) Mnrt Ritzer perkemb teori sosiologi di AS sd akhir abad ke – 20 sbb: a. Sd th 1970 : ekstrimisme sosiologi makro dan mikro b. 1970-an : proses awal menuju konsensus teori sosiologi makro - mikro c. 1980-an dan 1990-an : pemusatan perhatian pd integrasi teori mikro - makro

Page 88: TEORI SOSIOLOGI

BEBERAPA CONTOH INTEGRASI MIKRO-MAKROa. GEORGE RITZER : Hub teori mikro – makro hrs dikaitkan dg kontinum obyektif – subyektif sbb:

MAKROSKOPIK

I. Makro obyektif (masy, II. Makro - suyektif hukum, birokrasi, (Budaya, norma, nilai) bahasa, teknologi,dll)

OBYEKTIF SUBYEKTIF

III. Mikro-Obyektif (Pola IV. Mikro-Subyektif perilaku, tindakan, (Perspektif, keyakinan, interaksi, dll buah fikiran, dll)

MIKROSKOPIK

Ritzer menerapkan model ini dlm analisis fenomena kehid sep: Manfaat dan mudarat credit card, Tindak kekerasan dlm keluarga, dll

Page 89: TEORI SOSIOLOGI

b. JEFFREY ALEXANDER (SOSIOLOGI MULTI DIMENSIONAL)

PERINTAH KOLEKTIF

STR MATERIAL NORMA

INSTRUMENTAL NORMATIF

TINDAKAN (MATERIALIS) (IDEALIS)

RASIONAL SUKARELA TINDAKAN AGEN

INDIVIDU

GRS VERTIKAL : KONTINUM SUMBER KETERATURAN, BERASAL DARI KEKUATAN EKSTERNAL (KOLEKTIF) DAN INTERNAL (INDIVIDU)

GRS MENDATAR : KONTINUM TINDAKAN DARI MATERIALIS KE IDEALIS (RASIONAL – NOEMATIF)

Page 90: TEORI SOSIOLOGI

Perbedaan pola fikir Alexander – Ritzer: Ritzer memusatkan perhatian pd hubungan dialektis antara keempat tingkat. Alexander memberi prioritas pd salah satu tingkat

(teori kolektif normatif) dg perhatian utama pd norma dlm kehid sosial

Page 91: TEORI SOSIOLOGI

c. JAMES S COLEMAN (MIKRO KE MAKRO) => MENGIKUTI POLA FIKIR (THE PROTESTANT ETHIC)

TINGKAT MAKRO DOKTRIN AGAMA SISTEM EKONOMI (PROTESTAN) (KAPITALIS)

NILAI ORIENTASI INDIVIDUAL PERILAKU EKONOMI TINGKAT MIKRO

KETER: 2 HUB MAKRO – MIKR0; 1 HUB MIKRO – MIKRO;

3 HUB MIKRO – MAKRO KEKURANGAN MODEL INI : TAK ADA FEEDBACK (GRS

SEARAH)

Page 92: TEORI SOSIOLOGI

d. ALLEN LISKA (MAKRO KE MOKRO DAN MIKRO KE MAKRO) => PERBAIKAN THD MODEL COLEMAN

PROTESTANTISME KAPITALISME (SISTIM RELIGIUS) SISTIM EKONOMI TINGKAT MAKRO

TINGKAT MIKRO NILAI INDIVIDUAL PERILAKU EKONOMI

Page 93: TEORI SOSIOLOGI

e. RANDAL COLLINS, KARIN KNORR-CETINA DAN AARON CIQUIREL (LANDASAN MIKRO SOSIOLOGI MAKRO)

Mnrt mereka : Struktur mikro dan makro tak dapat dianalisis secara terpisah, bahkan str sosial (makro) dp ditafsirkan secara empirik menjadi pola interaksi mikro yg berulang, atau interaksi mikro yg berulang jadi landasan pembentukan struktur mikro.

Page 94: TEORI SOSIOLOGI

f. NORBERT ELIAS (SOSIOLOGI FIGURASIONAL)

Figurasi adalah proses sosial yg menyebabkan terbentuknya jalinan hub sos individu baik pd klp kecil maupun besar (sekali)

Fokus perhat Elias pd perkemb (sosiogenesis) peradaban barat (civilizing process) yg meliputi berbagai hal seperti perilaku di meja makan, hubungan seksual, membuang ingus, dll.

Di antara kesimpulannya: kaum bangsawan punya peran penting dlm civilizing, krn apa yg mereka lakukan menyebar ke mana2 sp masy/bgs lain

Page 95: TEORI SOSIOLOGI

2. INTEGRASI AGEN – STRUKTUR/KULTUR (EROPA)

a. Agen bisa individual (mikro) atau kolektivitas (makro) dan struktur pun bisa makro atau mikro (misal : interaksi antar individu)

b. Str adalah bidang fenomena material dan kepentingan

Kultur meliputi fenomena non material dan gagasan

c. O k I integrasi agen – struktur bisa tjd antara agen mikro, makro, atau kedua-duanya, dan meliputi kehidupan materi dan non materi

Page 96: TEORI SOSIOLOGI

4. Tujuan integrasi agen – struktur/kultur : menerangkan hub dialektis dan saling pengaruh antara agen dan struktur/kultur, antara kebiasaan dg lingk sosbud

DLM PERKEMBANGANNYA, KEDUA MODEL INTEGRASI TEORI YG BERBEDA (USA – EROPA) ITU SALING MELENGKAPI