TUGAS FISIKA BUMI & SISTEM KOMPLEKSMARLENI
WIRMAS10212089
BAB I BUMI SEBAGAI PLANET1.1 Sistem Tata Surya1.1 Penemuan &
deskripsi planetPengamat menemukan pola bintang muncul dengan
gerakan yang reguler, dan hal ini digunakan dalam menentukan waktu.
seiring berkembangnya waktu, Aristoteles mengemu-kakan teori
geosentrik, di mana bumi dan planet lain membentuk suatu sistem
dengan bumi sebagai pusatnya, kemudian dibantah oleh Aristarchus
dengan teori heliosentris, bumi dan planet lain adalah suatu sistem
dengan matahari sebagai pusatnya. Selanjutnya, Hipparchus berhasil
menentukan jarak benda astronomik dengan memperkirakan gerak benda
langit.Observasi secara angular dikonversi menjadi jarak dengan
metode parralax, yaitu dengan menentukan sudut suatu planet dengan
2 titik bumi dengan jarak antar titik = diameter bumi.Dengan
menggunakan trigonometri, turunkan persamaan:
(1)Persamaan trigonometri lebih lanjut akan menghasilkan jarak
antara bumi dan matahari. Paralax juga digunakan dalam menghitung
jarak matahari, bulan, dan planet lainnya, namun harus mengikuti
teori geosentris.Pada tahun 1543, Corpernicus berhasil mengemukakan
bahwa bumi bukanlah pusat tata surya yang selama masa itu
dipercaya. Menurutnya, bumi berotasi dengan sumbunya, dengan bumi
dan planet lainnya juga berevolusi dengan matahari sebagai
pusatnya.1.1.2 Hukum KeplerKepler mengemukakan 3 hukum terkait
dengan pergerakan planet: Orbit setiap planet berbentuk elips
dengan matahari sebagai fokusnya Jari-jari orbit planet menempati
luas yang sama pada waktu yang sama Rasio perioda planet dengan
sumbu semi-major dipangkatkan 3 adalah konstan untuk semua
planetHukum pertama Kepler mejelaskan tentang energi konservasi
planet mengitari bumi dibawah pengaru atraksi setral yang berubah
sebagai jarak inverse square. Hukum kedua menjelaskan perbandingan
gerak planet dalam orbitnya, dan hukum ketiga mengaitkan periode
dan sumbu semi-major dengan massa bumi, yang mendapatkan hasil
konstanta gravitasi.1.1.3 Karakteristik PlanetGalileo adalah orang
pertama yang menemukan teleskop sekaligus penemu 4 satelit terbesar
Jupiter. Selanjutnya Newton menghitung nilai GJ dan panjang orbit
bulan. Selanjutnya, William Herschel menemukan planet Uranus denga
menggunakan teleskop.Massa sebuah planet dapat ditentukan dengan
menggunakan hukum ketiga Kepler, sedangkan dimensi sebuah planet
dapat ditentukan dengan metode radar-ranging dan Doppler-tracking.
Perbandingan rotasi sebuah planet dengan sumbunya bisa kita ketahui
melalui pengamatan gerak planet pada bidangnya. Ukuran relatif
planet bisa kita lihat dari sifat fisiknya. Planet terestrial
(Merkurius, Venus, Bumi, Mars) mempunyai ukuran mirip dengan bumi,
begitu juga densitasnya. Planet-planet ini mempunyai struktur
batuan yang padat dan keras. Planet jovian (Jupiter, Saturnus,
Uranus, Neptunus) mempunyai ukuran jauh lebih besar dari bumi
mempunyai densitas yang lebih kecil, yang terdiri dari beberapa
jenis gas dan berotasi lebih cepat daripada bumi. 1.1.3.1 Hukum
BodeHukum Bode menemukan ekspresi jarak aproksimasi suatu planet
dengan matahari dengan rumus:Ekspresi ini memberikan kita nilai
jarak dn pada planet ke-n dari matahari. 1.1.3.2-1.1.3.4 Planet
planet dan bulanGambar 1. Karakteristik planet Tata Surya1.1.3.5
Momentum AngularKarakteristik Penting yang membatasi model asli
dari sistem tata surya adalah perbedaan distribusi massa dan
momentum angular. Pada planet, pergerakan yang terjadi adalah
rotasi dan revolusi, sehingga terdapat 2 kontribusi pada momentum
angular. Momen inersia suatu planet dengan matahari bisa dihitung
dengan menentukan nilai massa suatu planet dan jari-jari orbital.
Momentum angular orbit ditentukan dengan menjumlahkan momen inersia
dengan perbandingan orbit revolusi.1.1.4 Asal-usul Tata
SuryaTerdapat begitu banyak versi asal-usul tata surya. Penentuan
umur suatu meteroit mengungkapkan bahwa tata surya terbentuk
sekitar (4.5-4.6) 109 tahun yang lalu. Teori pertama bernama
hipotesis nebula, yang menjelaskan tata surya terbentuk dari awan
nebula dan debu yang berputar dengan suhu gas primodial yang
tinggi, kemudian dingin, dan memulai proses pembentukan. Kecepatana
rotasi naik, gaya sentrifu-gal menyebabkan cincin konsentrik
keluar, yang terkondensasi menjadi planet. Selama nebula
berkontraksi, bagian paling besar dari momentum angular akan
tersisa dengan massa utama yang membentuk matahari, yang tidak
sesuai dengan distribusi observasi momentum angular pada tata
surya.1.2 DINAMIKA BUMI1.2.1 Pengenalan sejarahBumi adalah planet
yang berisfat dinamis, dapat berubah secara eksternal dan internal.
Permukaan bumi berubah sidebabkan oleh proses endogenik,
menyebabkan vulkanisme dan tektonisme, proses eksogenik, seperti
erosi dan deposisi. Gempa bumi juga menyebabkan perubahan langsung
permukaan bumi, terkadang memproduksi perubahan letak dengan jarak
beberapa meter per detik. Gaya tektonik menyebabkan gunung naik
dengan tingkat kenaikan, ketika rata-rata efek jangka panjang erosi
pada skala regional berkisar cm/tahun. Pada skala lebih besar
daratan benua bergerak relatif satu sama lain dengan kecepatan
beberapa cm/tahun dengan interval jutaan tahun.Bagian dalam bumi
juga mengalami pergerakan. Mantel bumi dengan getaran seismik yang
keras dan padat, juga berperilaku lunak, dan sifat plastik dengan
interval waktu geolosi yang lama. Lebih dalam lagi, cairan inti
bumi mengalir dengan tingkat kecepatan sekian mmx10 /sekon.1.2.2
Lempeng benuaHipotesis perpindahan pada pergerakan benua berkembang
sejak abad 20. Pada tahun 1912, Wegener berpendapat bahwa semua
benua dulunya menyatu pada akhir zaman Paleozoik, sehingga bumi
merupakan 1 hamparan datar luas bernama Pangaea dengan 1 samudra
Panthalassa, ia mengacu pada perpindahan benua dengan skala sangat
besar. Rekonstruksi dengan komputerPada tahun 1965, Everett dan A.
G Smith menggunakan komputer untuk mencocokkanposisi relatif benua
yang terhubung dengan samudra Atlantik, digitalisasi ini mempunyai
aproksimasi interval 50 km dengan kontur berbda. Jejak dengan jarak
benua yang berlwawan dicocokkan dengan prosedure iterasi. Metode
ini menghasilkan rekonstruksi yang hampir pas dengan keadaan
geometri Atlantik.Beberapa tahun berikutnya, Everett dan A. G Smith
menemukan bahwa Pangaea terdapat pada akhir masa Paleozoik dan awal
Mesozoik.
Paleomagnetisasi dan lempeng benuaPada akhir abad ke-19,
geologis menemukan bahwa bebatuan dapat membawa medan geomagnetik
dengan catatan yang stabil. Posisi VPG (Virtual Magnetic Pole) bisa
dihitung dengan arah megnetisasi. Pada beberapa benua, batuan pada
masa yang berbeda memberika posisi VGP yang berbeda.
Paleomagnetisasi pertama kali menghasilkan perpindahan benua dalam
skala besar. Hasil dari paleomagnetisasi memberikan keraguan bahwa
benua telah berubah posisi relatif satu sama lain selama waktu
geologis. Mengindikasikan justifikasi teori lempeng benua, namun
tidak memperhitung-kan mekanisme tempat proses itu terjadi. 1.2.3
Struktur BumiPada awal abad ke-20 merupakan bukti studi gelombang
seismik bahwa bagian dalam bumi mempunyai struktur berlapis seperti
bawang. Hubungan antar lapisan ditandai dengan perbedaan tingkat
kekasaran pada kecepatan seismik atau gradien kecepatan. Perbedaan
antar lapisan ditandai dengan sifat fisi, seperti komposisi,
tekanan, dan temperatur. 4 lapisan utama bumi meliputi kerak bumi,
mantel, dan inti dalam dan luar.
Lapisan LitosferLapisan terluar bumi ini menunjukkan banyak sisi
yang bervariasi. Kerak bumi dan mantel bawah mempunyai kedalaman
70-100km dan 100-150 km di bawah benua merupakan lapisan padat dan
keras, dikenal dengan litosfer. Di bawah litosfer terdapat
astenosfer, lapisan di mana kecepatan seismik sering menurun,
mengindikasikan kerapatan yang lebih kecil, dengan kedalaman 150
km. Kondisi yang rapuh menyebabkan litosfer seringkali patah yang
menyebabkan gempa bumi, yang merupakan pelepasan energi elastik
karena perpindahan tiba-tiba bidang.
1.2.4 Macam-macam lempeng bumiLempeng litosfer sangat tipis jika
dibandingkan dengan lapisannya. Kebanyakan gempa bumi terjadi pada
lapisan ini, dan berhubungan dengan interaksi antar-lempeng.
Lapisan lempeng terdiri dari 3 macam dilihat dari perbedaan proses
tektonik, yaitu bagian konstruktif (zona seismik lautan dalam,
busur pulau dan sabuk gunung menandai tempat di mana lempeng
litosfer yang konvergen), destruktif (lempeng lebih bawah terbentuk
sebelum turun ke kedalaman beberapa ratus kilometer, dan
konservatif (litosfer yang tidak diciptakan atau dihancurkan; batas
memisahkan lempeng yang bergerak melewati satu sama lain secara
horizontal.
1.2.5 Perluasan dasar lautDaerah tertua dari lautan terletak
dekat dengan barat laut Afrika dan Amerika Utara bagian timur,
serta di barat laut Pasifik. Daerah ini terbentuk selama tahap awal
pecahnya Pangaea, pada masa Jurassic Awal. Usia cekungan laut telah
dikonfirmasi oleh proses pengeboran melalui lapisan sedimen yang
menutupi dasar laut dan ke dalam lapisan basal yang mendasarinya.
Dimulai pada akhir 1960-an dan masih diperluas sampai sekarang,
usaha ini telah dilakukan di Deep Sea Drilling Project (DSDP) dan
penggantinya Ocean Drilling Project (ODP). Proyek-proyek
multinasional, di bawah kepemimpinan Amerika Serikat, adalah contoh
utama dari kerjasama ilmiah terbuka pada skala internasional.
1.2.6 Lapisan lempengLempeng tektonik melibatkan semua ketebalan
litosfer, ketika kerak bumi hanya berada pada kulit luar bumi.
Bagian laut litosfer adalah lapisan tipis. Lempeng tektonik
bergerak relatif terhadap satu sama lain melewati permukaan bumi.
Model tektonik lempeng melibatkan formasi litosfer baru dan
kerusakannya terjadi pada zona subduksi.
1.2.6.1 Lapisan konstruktif Hasil dari gerak divergen yang
menyebabkan magma dan astenosfer naik membentuk punggungan dan
berkembang menjadi litosfer baru.
1.2.6.2 Lapisan destruktifHasil dari gerak konvergen pada batas
lempeng menyebabkan penunjaman atau perusakan pada tepi lempeng
yang mengimbangi penambahan litosfer baru. Mekanisme perusakan pada
batas lempeng ini dikenal 2 cara, yaitu penunjaman (subdiksi) dan
tumbukan antar lempeng.1.2.6.3 Lapisan konservatifBatas lempeng
berupa transform fault yang terjadi bila 2 lempeng bergerak lateral
relatif satu sama lain secara horizontal.
1.2.7 Triple junctionTerdapat beberapa tempat di mana tiga jenis
lempeng datang bersama, namun tidak ada yang salaing bertemu. Titik
temu ketiga jenis lempeng ini disebut triple junction. Gerak
relatif antara lempeng yang membentuk triple junction adalah tidak
bebas. Triple junction dapat direpresentasikan pada diagram vektor
dengan garis lurus dengan arah sejajar dengan panjang dan sebanding
dengan kecepatan. Dalam rangkaian tentang triple juncion, pengamat
harus kembali ke titik awal, jadi diagram vektor kecepatan adalah
berupa segitiga tertutup.(2)AVB = Kecepatan lempeng B relatif
terhadap ABVC = Kecepatan lempeng C relatif terhadap BCVA =
Kecepaatan lempeng A relatif terhadap C Stabilitas triple
junctionStabilitas triple junction dihitung dengan mempertimbangkan
bagaimana triple junction bisa bergerak sepanjang salah satu batas
lempeng yang membentuknya. Kecepatan lempeng dapat diwakili oleh
koordinat dalam ruang kecepatan.1.2.8 HotspotKata hotspot berarti
pusat vulkanisme permukaan dan aliran panas tinggi lokal yang tahan
lama, ditemukan di lempeng benua, paling banyak terdapat pada
lempeng samudera. Hotspot samudra berkaitan dengan anomali
kedalaman. Jika kedalaman yang diamati dibandingkan dengan
kedalaman diprediksi oleh model pendinginan samudera litosfer,
titik panas ditemukan berbaring terutama di daerah dangkal yang
luas, di mana litosfer membengkak ke atas.Hotspot laut ditemukan
dalam pertemuan dengan lempeng rantai pulau intra, yang memberikan
petunjuk asal hotspot dan memungkinkan hotsptot ini untuk digunakan
untuk mengukur proses geodinamika.Sebuah hotspot merupakan pusat
magmatik tahan lama yang berakar di mantel bawah litosfer. Sebuah
vulkanik kompleks terbentuk di atas sumber magmatik, membentuk
pulau gunung api pulau atau gunung bawah laut. Gerakan lempeng
mengangkut pulau jauh dari hotspot dan vulkanisme menjadi punah.
Bahan upwelling di hotspot mengangkat dasar samudera hingga 1500 m
di atas kedalaman normal dasar laut, menciptakan anomali kedalaman.
Ketika lempeng bergerak jauh dari hotspot oleh pulau-pulau
vulkanik; juga ada yang dipotong oleh erosi untuk permukaan laut
dan menjadi guyots. Karang atol dapat menumpuk pada beberapa
guyots. Rantai vulkanik sejajar dengan gerakan piring.
1.2.9. Gerak lempeng pada permukaan bolaTeorema Euler
mengemukakan bahwa perpindahan benda kaku pada permukaan bola
setara dengan rotasi terhadap suatu sumbu yang melewati pusatnya.
Hal ini berlaku untuk gerakan lempeng litosfer. Semua gerakan yang
terhambat pada permukaan bola terdapat pada sebuah kurva yang
merupakan segmen dari lingkaran besar dan lingkaran kecil.1.2.10
Gaya yang bekerja oada Gerak lempeng tektonikGaya yang bekerja pada
lempeng tektonik terbagi 2, yaitu gaya pada bawah permukaan dan
gaya pada tepi lempeng. Gaya pada lempeng tektonikBeberapa gaya
pada lempeng tektonik berasal dari gerak lempeng Pada persebaran
pegunungan, magma yang naik berkaitan dengan lapisan konstruktif,
yang menyebabkan pendorongan lempeng jauh dari pegunungan, dan juga
mengangkat pegunungan ke atas jurang laut, mengakibatkan energi
potensial mendorong gravitasi meluncur ke arah parit. Kedua efek
ini membentuk sebuah gaya dorong ridge (FRP). Pada transformasi
patahan, seismik tingkat tinggi merupakan bukti gaya interaktif di
mana lempeng berpindah satu sama lain. sebuah gaya transform (Ftf)
menggambarkan hambatan friksi pada zona kontak lempeng. Pada zona
subduksi, lempengan litosfer yang menurun lebih dingin dan lebih
padat daripada mantel sekitarnya. Hal ini menciptakan anomali massa
positif - disebut daya apung negatif - yang ditekankan oleh fase
transisi lempeng dalam. Jika slab turun tetap melekat pada pelat
permukaan, kekuatan tarik slab (FSP) yang menarik slab ke bawah ke
dalam mantel. Ditransfer ke seluruh lempeng, gaya bertindak sebagai
kekuatan menuju zona subduksi. Namun, lempeng subduksi akhirnya
tenggelam ke kedalaman di mana mendekati kesetimbangan termal
dengan mantel sekitarnya, kehilangan daya apung negatif dan
mengalami gaya resistensislab (F SR) seperti mencoba untuk menembus
jauh ke dalam mantel lebih kaku. Tabrakan lempeng menghasilkan gaya
penggerak dan hambatan. Tarikan vertikal pada lempeng turunan
mengakibatkan tikungan pada lempeng lebih rendah untuk pindah
lebiah jauh dari zona zubduksi, membuat lempeng yang lebih atas
bergerak ke arah palung. Pada hotspot, transfer material menuju
litosfer menghasilkan gaya hotsopt (Fhs) pada lempeng.
BAB II GAYA BERAT, SIFAT BUMI, DAN GEODINAMIKA2.1 Ukuran Bumi
dan Bentuknya
2.1.1 Ukuran Bumi
Erastosthenes merupakan orang pertama yang berhasil
memperkirakan ukuran bumi. Menggunakan matahari cepat Eratosthenes
mengamati bahwa pada titik balik matahari musim panas, sinar
matahari membuat sudut seperlimapuluh dari lingkaran dengan
vertikal di Alexandria. Eratosthenes percaya bahwa Syene dan
Alexandria berada di meridian yang sama. Pada 1671, Jean Picard
berhasil menghitungpanjang meridian tengah bumi. Panjang jari-jari
bumi adalah 6372 km.2.1.2 Bentuk bumiBentuk bumi adalah ellipsodal
akibat rotasi yang memiliki konsekuensi variasi dengan lintang
gravitasi di permukaan bumi, tetapi juga untuk tingkat rotasi bumi
dan orientasi sumbu rotasi. Ini dimodifikasi oleh torsi yang timbul
dari atraksi gravitasi Matahari, Bulan dan planet-planet pada
bentuk ellipsoidal.2.2 Grafitasi2.2.1 Hukum gravitasi
universalNewton dengan 3 hukum mengenai mekanika gerak, belum
berhasil menentukan konstanta gravitasi yang tepat. Metode yang
harus diikuti adalah jelas, yaitu untuk menentukan kekuatan antara
dua massa dalam percobaan laboratorium.2.2.1.1 Usaha dan Energi
PotensialHukum kekekalan energi menunjukkan bahwa jumlah energi
pada sistem tertutup adlaah konstan. Dua bentuk usaha pada komponen
x dan gaya, dan komponen y mempunyai ekspresi serupa. Perubahan
energi potensial dEp diberikan oleh:(3)Ekspresi dalam tanda kurung
disebut sebagai skalar produk vektor F dan dr. Hasilnya sama dengan
F dr cos , di mana adalah sudut yang dibentuk oleh kedua
vektor.2.2.2 Percepatan gravitasiPada geofisika, kita akan fokus
pada percepatan daripada gaya. Melaluli persamaan sebelumnya, kita
akan mendapat nilai percepatang grafitasi melalui rumus:
(4)Perubahan kecil pada nilai percepatan disebabkan oleh struktur
geologi yang diukur dalam unit tertentu.2.2.2.1 Potensial
GravitasiPotensial gravitasi merupakan energi pada unit massa dalam
medan atraksi gravitasi. Perubahan energi potensial, dengan
rumus:(5)Dari persamaan di atas, kita daptkan percepatan gravitasi:
(6) Pada umumnya, percepatan adalah vektor 3 dimensi. Jika mkita
menggunakan koordinat kartesius, perceptan mempunyai 3 komponen
(ax, ay, az): (7)
Dan didapatkan potensial gravitasi : (8)dengan solusi: (9)
2.2.2.2 Percepatan dan potensial distribusi massaPotensial
gravitasi suatu objek pada titik P dapat dihitung dengan bentuk
penjumlahan vektor komponen diskrit partikel:(10)Persamaan ini
dapat diselesaikan, namun karena ketergantungan pada bentuk benda,
penjumlahan vektor ini lumayan sulit.Solusi alternatif adalah
menghitung potensial gravitasi, kemudian turunkan terhadap r untuk
mendapat percepatan. Didapat potensial pada titik P:(11) berupa
besaran skalar.Untuk sebuah komponen r(x,y,z) dengan densitas
tertentu (x,y,z), potensial energi diberikan oleh:(12)Integrasi ini
memberikan hasil potensial gravitasi dan percepatan pada titik di
dalam dan di luar lubang atau bola solid homogen. Nilai di luar
bola pada jarak r adalah sama jika semua massa bola E terpusat di
tengahnya.2.2.2.3 Massa dan densitas bumiJika kita melihat bumi
pada aproksimasi pertama bumi sebagai bola dengan massa E dan
jari-jari R, kita bisa memperhitungkan massa bumi melalui
persamaan: (13) Percepatan gravitasi pada permkaan bumi berbeda
sedikit daripada rerata percepatan gravitasi, yaitu 9,81 m s-2,
jari-jari bumi 6371 km, dan konstanta gravitasi adlah 6.674 x 1011
m3/kgs2. Massa bumi adalah 5.974 x 1024 kg, tidak begitu berarti
jika dibandingkan dengan kepadatan bumi dengan rumus volume dan
massa, yang bernilai 5515 kg/m3, yang memberi gambaran bahwa bagian
dalam bumi tidaklah homogen, dan densitas bumi mengalami kenaikan
seiring dengan kedalamannya.2.2.3 Permukaan equipotensialPermukaan
equipotensial adalah permukaan dimana nilai potensialnya konstan.
Menurut definisi, tidak ada perubahan dalam potensial terjadi (dan
tidak ada usaha yang dilakukan) dalam bergerak dari satu titik ke
titik lain di permukaan ekipotensial. Usaha yang dilakukan oleh
usaha dengan perpindahan dr adalah Fdrcos yang adalah nol ketika
sudut antara perpindahan dan gaya adalah 90. Jika tidak ada usaha
yang dilakukan dalam gerakan bersama permukaan ekuipotensial
gravitasi, gaya dan percepatan medan gravitasi harus bertindak
tegak lurus ke permukaan. Ini normal terhadap permukaan
ekipotensial mendefinisi-kan vertikal, atau plumb-line, arah.
Bentuk tangensial ke permukaan ekipotensial pada suatu titik
mendefinisikan horizontal pada saat itu.2.3 Rotasi Bumi Percepatan
sentripetal dan sentrifugal Percepatan sentripetal(14)Maka
persamaan kecepatan di atas dapat diturunkan yang akan menghasilkan
percepatan:
(15)Potensial yang didapat dari gerak sentrifugal: (16) Hukum
ketiga Kepler tentang pergerakan planet(17)Dari rumus di samping,
kita akan mendapatkan hukum ketiga Keppler tentang gerak
planet:
(18)
Kebalikan hukum gravitasiPercepatan gravitasi bulan karena
pengaruh gravitasi bumi karena gaya sentripetal dapat
dirumuskan:(19)
Persamaan ini dapat disusun menjadi:(20)
2.4. Figur Bumi dan gaya gravitasi2.4.1 Figur bumiBentuk bumi
dan gaya gravitasinya mempunyai hubungan. Figur bumi merupakan
bentuk permukaan ekipotensial dari gaya gravitasi, yang mempunyai
hubungan dengan level air laur. Aproksimasi terbaik secara
matematis mengenai bentuk bumi ialah berbentuk elipsoida atau
bola.Anamisis mengenai bentuk bumi berdasar pada observasi orbit
satelit bumi. Pada tahun 1980 Asosiasi Internasional Geodesi
mengadopsi hasil dari Geodetic Reference System (GRS80) dimana
referensi ellipsoid memiliki radius khatulistiwa (a) sebesar
6.378,137 km dan radius kutub (c) sebesar 6.356,752 km. Penentuan
selanjutnya telah menghasilkan hanya perbedaan kecil dalam
parameter geodetik yang paling penting. Perataan Kutub
didefinisikan sebagai rasio:(21)Perataan kutub dapat mengakibatkan
efek deformasi atau percepatan sentrifugal, yang mempunyai nilai
minimum pada daerah ekuator. Parameter nilai m didefinisikan
sebagai perbandingan percepatan sentrifugal di daerah
ekuator:(22)Akibat lain dari perataan kutub adalah distribusi massa
yang tidak bergantung pada radius bumi. Momen inersia bumi pada
kutub rotasi (C) dan kutub A tidaklah sama. Prinsip momen inersia
mendefinisikan dinamika eliptisitas:(23)2.4.2 Potensial gravitasi
bumi berbentuk bulatBentuk bumi yang berbentuk bola merubah
potensial gravitasi bumi. J. MacCullagh mengembangkan rumus
potensial gravitasi semua benda pada jarak jauh dari pusat
massanya:(24)Kombinasi momen inersia I dari A dan B (rotasi) dan
sudut OP :(25)2.4.3. Gaya Gravitasi dan PotensialnyaPotensial
gravitasi merupakan penjumlahan gaya garvitasi dan potensial gaya
sentrifugal, sering disebut geopotensial. Pada suatu titik di suatu
permukaan bola yang sedang berotasi:(26)Jika suatu permukaan bebas
bersifat ekipotensial, maka Ug konstan di semua tempat. Bentuk
ekipotensial dibatasi bentuk bola dengan perataan f. hubungan f, m,
dan J2:(27)(28)Persamaan di atas berguna untuk variasi rapat massa
bumi. Konsentrasi massa yang dekat dengan inti menyebaban reduksi
faktor pengalu dari 0.66 ke 0.4.2.4.4. Gaya gravitasi normalArah
gaya gravitasi adalah tegak lurus dengan permukaan ekipotensial
yang melalui titik itu, ketika permukaan tangensial dari
ekipotensial horizontal. Konsekuensi bentuk bumi yang bola adalah
arah vertikal yang tidak radial, kecuali pada kutub dan polar.Nilai
gaya gravitasi pada elipsoid yang sedang berotasi bisa dikomputasi
dengan menurunkan potensial gravitasi, dengan rumus gaya gravitasi
normal:(29)Gaya sentrifugal memberikan nilai terbesar pada ekuator,
dan nol pada polar.
2.4.5 GeoidGeoid adalah permukaan ekipotensial fisik, yang
merefleksikan distribusi massa di dalam bumi dan membedakan
elipsoid secara teori dalam jumlah yang kecil.2.4.6 Geodesi
satelitPada awal 1960 pengetahuan geoid telah mengembangkan geodesi
satelit. Gerak satelit pada orbit bumi dipengaruhi oleh distribusi
massa bumi. Interkasi sederhana antara gaya sentrifugal dan gaya
gravitasi massa bumi menentukan nilai radius orbit satelit.2.5
Anomali Gaya gravitasi2.5.1 PengenalanPerataan bumi menyebabkan
peningkatan gaya gravitasi meningkat 5300 mgal dari ekuator menuju
kutub, dengan variasi sekitar 0.5%. Perhitungan gaya garvitasi bisa
melalui 2 cara, yaitu menentukan gravitasi langsung pada suatu
tempat, dan mengukur perubahan gravitasi dari satu tempat ka tempat
lain. Survey gravitasi dengan instrumen portabel gravimeter, yang
menentukan variasi gravitasi suatu tempat dengan tempat lain.2.5.2
Pengukuran pasti gravitasiMetode paling sederhana dalam penentuan
gravitasi adkah dengan pendulum sederhana, dengan nilai
perioda:
(30)I = Inersia pendulum dari pivot ah = jarak pivot ke pusat
massam = massa pendulumSensitivitas pendulum dinilai dari penurunan
nilai g:(31)
2.5.2.1 Metode jatuh bebasMetoda lain dalam menentukan
percepatan gravitasi adalah dengan observasi sebuah objek yang
jatuh, dengan posisi awal z0 dengan kecepatan awal u0, maka
persamaan gerak pada posisi z pada waktu t adalah:(32)Nilai
gravitasi didapatkan dengan memasukkan nilai kuadratik dari posisi
dengan waktu.2.5.2.2 Metoda naik dan jatuh Dalam versi asli dari
metode kenaikan-dan-jatuh bola kaca ditembakkan vertikal ke atas
dan jatuh kembali sepanjang jalan yang sama.Diketahui T1 waktu yang
dihabiskan bola pada level 1, dan T2 pada level 2 dengan jarak dari
titik puncak z1 dan z2, maka(33)(34)
Dari persamaan di ats, kita akan mendapat nilai
gravitasi:(35)2.5.3 Pengukuran relatif gravitasi:
gravimeterGravimeter edisi pertama merupakan aplikasi ari hukum
Hooke. Sebuah massa m pada pegas dengan posisi awal s0 meregang
dengan panjang baru s. perubahan panjang dari pegas adalah
proposional dengan gaya pemulih pegas, maka nilai gravitasi,
menurut persamaan:(36)2.5.4 Koreksi pengukuran gravitasiJika bagian
dalam bumi bernilai seragam, nilai referensi internasional
gravitasi pada ellipsoid akan bervariasi dengan lintang sesuai
dengan rumus gravitasi yang normal, yang memberikan kita nilai
referensi pengukuran gravitasi.Pada koreksi nilai gravitasi, nilai
gravitasi yang diukur akan dikurangi dengan kehadiran puncak dan
bukit; untuk mengkompensasi medan ini (atau topografi) koreksi
dihitung dan ditambahkan ke gravitasi yang telah diukur. Koreksi
lintangKoreksi pada lintang dibuat dari pembagian nilai nilai gn
dari rumus:(37)Dengan nilai koreksi lintang:(38) Koreksi
medanKoreksi medan ( g T) untuk bukit yang berde-katan dengan
stasiun gravitasi dihitung dengan membagi bukit ke dalam sejumlah
prisma vertikal. Kontribusi masing-masing elemen vertikal untuk
percepatan vertikal pada titik pengamatan P dihitung dengan asumsi
silinder simetri P. Ketinggian prisma adalah h, yang dalam dan
jari-jari luar adalah r1 dan r2, masing-masing, sudut di P adalah
0, dan kepadatan bukit . Biarkan sisi elemen silinder kecil menjadi
dr, dz dan rd; massanya dm = rd drdz dan kontribusinya terhadap
percepatan ke atas yang disebabkan oleh prisma di P adalah:(38)
Koreksi Bouger-plateKoreksi Bouguer-plate ( GBP) mengkompensasi
efek dari lapisan batu yang ketebalan sesuai dengan perbedaan
elevasi antara pengukuran dan tingkat referensi. Koreksi ini dapat
dimodelkan oleh densitas lempengan dan radius yang tak terbatas
berpusat di stasiun gravitasi P. Koreksi ini dihitung dengan
perpanjangan perhitungan untuk koreksi medan.(39)Koreksi
Bouger-plate adalah: (40) Koreksi bebas-udaraPada kenyataannya,
koreksi free-air tidak memperhatikan kepadatan materi antara
elevasi pengukuran dan ellipsoid. Koreksi ini adalah koreksi
langsung untuk penurunan percepatan gravitasi dengan jarak dari
pusat bumi:(41)
2.5.5 Penentuan nilai densitasSebuah cara sederhana untuk
menentukan kepadatan yang tepat dalam studi gravitasi adalah untuk
membuat dari sampel batuan dengan peta bantuan geologi. Berat jenis
sampel dapat ditentukan secara langsung dengan menimbang terlebih
dahulu di udara dan kemudian dalam air, dan menerapkan prinsip
Archimedes. Hal ini memberikan densitas r relatif terhadap air
r:(42)
2.5.6 Anomali bebas-udara dan gravitasi BougerJika distribusi
rapat massa di dalam bumi adalah homogen, gravitasi sesuai dengan
nilai gravitasi teori. Anomali gravitasi Bouger didefinisikan
dengan menggunakan semua koreksi:(43)Anomali bebas-udara diukur
dengan menggunakan bagian bebas-udara, medan, dan koreksi lintang
dengan gravitasi terukur:(44)2.6 Interpretasi anomali
gravitasi2.6.1 Anomali regional dan residualAnomali gravitasi
disebabkan oleh ketidakhomoge-nan distribusi densitas bumi.
Misalkan perbedaan densitas suatu batuan dengan permukaan lain =-0
disebut kontras densitas. Kontras densitas bernilai positif jika
sebuah batu mempunyai densitas lebih besar dari permukaan yang
ditempatinya, dan negatif kontras densitas sebaliknya.Anomali
gelombang panjang karena kontras densitas yang mendalam disebut
anomali regional. Hal ini penting untuk memahami struktur skala
besar kerak bumi di bawah fitur geografis utama, seperti
pegunungan, pegunungan laut dan zona subduksi. Anomali gelombang
pendek adalah karena massa anomali dangkal yang mungkin menarik
untuk eksploitasi komersial.2.6.2 Pemisahan anomali regional dan
residual Analisis pemisahan didasarkan pada profil yang dipilih di
beberapa struktur, atau mungkin melibatkan distribusi dua dimensi
anomali dalam peta gravitasi. Representasi polinomialJika X
Menunjukkan posisi horizontal pada profil gravitasi, gravitasi
regional GR dapat ditulis(44)Polinomial ini dilengkapi dengan
metode kuadrat terkecil pada profil gravitasi yang diamati. Hal ini
memberikan nilai optimal untuk koefisien Gn. Semakin tinggi urutan
polinomial, semakin baik representasi sesuai dengan pengamatan.
Representasi dengan FourierAnomali gravitasi bisa dianalisis dengan
menggunakan metode Fourier dengan waktu. Alih-alih bervariasi
dengan waktu, sebagai sinyal seismik tidak dalam seismometer, maka
anomali gravitasi G(x) bervariasi dengan posisi x sepanjang profil.
Untuk distribusi spasial gelombang, k=2/ , adalah bagian dari
frekuensi deret waktu. Jika dapat diasumsikan bahwa variasi
distribusinya adalah periodik, fungsi g(X) dapat dinyatakan sebagai
jumlah dari serangkaian harmonik diskrit. Setiap fungsi harmonik
berupa fungsi sinus atau kosinus yang argumennya adalah kelipatan
dari bilangan gelombang fundamental. Ekspresi untuk G(x) disebut
deret Fourier.2.6.3 Model anomali gravitasiSetelah penghapusan efek
daerah anomali gravitasi, kita harus menafsirkan dalam bentuk
distribusi kepadatan anomali. Analisis modern didasarkan pada model
iteratif menggunakan komputer berkecepatan tinggi. interpretasi
metode sebelumnya digunakan dengan perbandingan anomali gravitasi
yang diamati dengan anomali dihitung dalam bentuk geometris. Bola
uniform: model untuk diapirStruktur diapir memperkenalkan material
dengan densitas berbeda dalam batuan induk. Asumsikan bola
berjari-jari R dan kontras densitas dengan pusat di kedalaman z di
bawah permukaan. Daya tarik G bola adalah seperti anomali massa
bola M terkonsentrasi di pusatnya. Jika kita mengukur posisi
horisontal dari titik di atas pusatnya, pada jarak x komponen
vertikal Gz diberikan oleh:(45)
Dengan (46)
Dengan substitusi persamaan di atas, menghasilkan
(47) Elemen garis horizontalJika panjang sepanjang pembenturan
yang tak terbatas, variasi dua dimensi densitas di daerah penampang
akan cukup untuk membuat model struktur.Diketahui distribusi massa
linier panjang tak terhingga dengan massa per satuan panjang
sepanjang garis horizontal di sumbu y pada kedalaman z. Kontribusi
d(gz) dengan berat vertikal anomali gz pada titik pada sumbu x
karena elemen kecil panjang dy adalah
(48)Elemen garis ini akan diperpanjang menuju tak hingga ke y
positif dan negatif, maka anomali gravitasi vertikal adalah:
(49)Persamaan di atas dapat diturunkan dari fungsi potensial
:(50)
Dengan adalah potensial logaritma.2.6.4 Anomali gravitasi pada
zona subduksiZona subduksi ditemukan paling banyak di tepi benua
dan busur pulau. Anomali memanjang, isostatic dan gravitasi
free-air yang sempit dan intens telah lama berkaitan dengan busur
pulau. Hubungan gravitasi dengan struktur zona subduksi
diilustrasikan oleh anomali free-air di seluruh Chili parit di 23
S. Data seismik refraksi menentukan ketebalan dari samudera dan
kerak benua2.7 IsostasiHukum Newton tidak dapat digunakan untuk
menghitung massa atau kepadatan Bumi, karena nilai konstanta
gravitasi belum diketahui pada waktu itu.Defleksi anomali vertikal
pertama kali dipahami dalam pertengahan abad kesembilan belas,
ketika menyadari bahwa ada daerah di bawah gunung - "zona-asal" -
di mana batuan memiliki kepadatan yang lebih rendah dari yang
diharapkan. Defleksi dari plumb-line tidak hanya disebabkan oleh
daya tarik bagian horizontal yang terlihat dari gunung. Kekurangan
massa di kedalaman bawah gunung berarti bahwa "bagian tersembunyi"
memberikan sebuah daya tarik lateral yang berkurang, yang sebagian
mengimbangi efek dari gunung dan mengurangi defleksi vertikal. Pada
tahun 1889 CE Dutton disebut kompensasi beban topografi oleh
struktur bawah permukaan yang kurang padat sebagai isostasi.2.8
Reologi2.8.1 Deformasi rapuh dan elastisReologi adalah ilmu
deformasi dan aliran bahan padat. Definisi ini muncul pada
pandangan pertama yang berkontradiksi dengan dirinya sendiri.
Sebuah padat terdiri dari partikel yang berpadu satu sama lain,
dengan sifat kaku dan tidak berubah bentuk. Cairan A tidak memiliki
kekakuan; partikel yang dapat bergerak relatif bebas. Sebuah
kontrasdiksi muncul, bagaimana partikel padat mengalir?Deformasi
elastis adalah proses yang lambat di mana zat padat memperoleh
regangan (perubahan bentuk) selama jangka waktu yang panjang. Bahan
A dapat bereaksi secara berbeda terhadap stres yang diterapkan
secara singkat daripada stres durasi panjang. Jika mengalami stres
besar untuk jangka waktu yang panjang zat padat yang solid perlahan
dan secara permanen dapat berubah bentuk.Deformasi bergantung waktu
disebut aliran plastik dan kapasitas zat padat yang mengalir pada
deformasi disebut daktilitas. Daktilitas yang solid di atas
tegangan luluh tergantung pada suhu dan tekanan, dan bahan-bahan
yang rapuh dalam kondisi biasa bisa saja elastis pada suhu dan
tekanan tinggi.2.8.2 Aliras viskositas pada cairan(51)Persamaan ini
adalah hukum Newton tentang aliran viskositas dan adalah koefisien
viskositas. Jika konstan, cairan ini disebut cairan Newtonian.
Nilai tergantung pada kecepatan transfer molekul antara lapisan dan
juga suhu.2.8.3 Aliran pada zat padatKetika tegangan luluh (batas
elastis) tercapai, zat padat dalam stres dapat berubah bentuk terus
menerus tanpa peningkatan lebih lanjut. Hal ini disebut deformasi
plastik. Dalam perilaku plastis sempurna kurva tegangan-regangan
memiliki nilai lereng nol, tetapi kurva tegangan-regangan bahan
mengalami deformasi plastis biasanya memiliki kemiringan positif
kecil. Ini berarti bahwa stres harus meningkat di atas tegangan
luluh untuk deformasi plastik untuk maju. Efek ini disebut
strain-herdening. Ketika stres akan dihapus setelah materi telah
regangan mengeras, akan terdapat sisa strain permanen.2.8.4
CreepKebanyakan material padat mengalami deformasi secara lambat
pada temoeratur ruang kerika dikenakan tekanan kecil jauh di bawah
rapuh kekuatannya untuk jangka waktu yang lama. Deformasi
bergantung waktu yang relatif lama ini disebut creep yang merupakan
mekanisme penting pada deformasi batuan karena interval waktu yang
panjang dalam proses geologi.Komponen tegangan viskositas sebanding
dengan perubahan stres (-y) dan waktu t, memberikan
persamaan:(52)2.8.5 Kekakuan LitosferKemampuan untuk menekuk pada
lempeng adalah kuantitas kekakuan lempeng. Hal ini juga terwujud
dalam reaksinya terhadap beban vertikal lokal. Hambatan lentur
pelat elastis tipis yang melapisi cairan lemah dinyatakan dengan
parameter elastis yang disebut rigiditas (kekakuan) dan kelenturan
dilambangkan D. Untuk lempeng dengan ketebalan h
(53)E = Modulus YoungV= Rasio Poisson2.8.6 Viskositas
MantelResistansi litosfer untuk lentur dapat dijelaskan oleh lentur
kekakuan D, yang memiliki dimensi dari momen lentur (Nm). Dalam
zona subduksi lentur ketat mungkin lokal melebihi batas elastis,
menyebabkan lempeng untuk menghasilkan bagian baru.Pemulihan
permukaan setelah penghapusan beban disertai dengan pengangkatan
permukaan dapat dinyatakan melalui persamaan relaksasi eksponensial
sederhana. Jika depresi awal permukaan adalah w0, defleksi w (t)
setelah waktu t diberikan oleh: (54)(55)Dengan adalah waktu
relaksasi, yang berkaitan dengan viskositas mantel.