. Teori Asal Mula BumiLima miliar tahun yang lalu,system tata
surya kita tidak ada. Yang ada hanyalah awan debu dan gas yang
secara perlahan berubah bentuk.sembilan planet, termasuk Bumi,
dibentuk dari materi yang menggumpal, menyerupai gumpalan bola
salju, di dalam kabut. Mengenai teori sejarah asal terbentuknya
bumi sebagai berikut;[15]Proses dimulai sekitar 4,6 miliar tahun
yang lalu di pusat nebula matahari.Matahari terbentuk di pusat awan
ini. Sementara itu, gas dan bahan lain di bagian luarnya
menggumpal.Bebatun kecil berubah menjadi lebih besar, membentuk
cikal bakal planet, atau protoplanet dengan diameter beberapa
kilometre.Protoplanet saling bertumbuhan satu sama lain dan
menggumpal hingga mencapai ukuran planet (memiliki diameter
beberapa ribu kilometer). Hingga ratusan juta tahun, planet
tersebut dibombardir secara kuat dan terus menerus oleh bebatuan
lain.Sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, bumitelah diselimuti oleh
lautan larva yang berasal dari bebatuan yang terbakar dan luasnya
mencapai beberapa kilometre.Secara perlahan, lautan larva tersebut
mendingin membentuk kerak yang dihantam terus menerus oleh berbagai
meteor dan komet. Planet muda kita juga mengalami aktifitas
vulkanik yang melepaskan lapisan udara secara radikal, lapisan
udara ini berbeda dengan lapisan udara saat ini. Keberadaan air
dimungkinkan berassal dari kedalaman bumi atau dibawa dari angkasa
oleh komet dan membentuk laut. Pada saat bersamaan, kerak bumi
berupa menjadi benua. Kemunculan benua, laut, dan lapisan oksigen
rendah menghasilkan proses pembentukan molekul yang lebih kompleks,
yang menuntun terciptanya fenomena yang luar biasa, yaitu
kehidupan. Bahkan lebih mengejutkan lagi, kehidupan dengan sangat
cepat muncul dari laut, kurang dari satu miliar tahun setelah bumi
tecipta. Kehidupan memerlukan beberapa miliar tahun lagi ke
daratan.
Teori pembentukan BumiDari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebasBelum DiperiksaLangsung ke: navigasi, cari Teori
pembentukan Bumi adalah berbagai teori yang diajukan sebagai
penjelasan asal usul terbentuknya Bumi.[1] Banyak ilmuwan yang
meneliti dan menyimpulkan peristiwa terbentuknya Bumi, dengan
berbagai teori dan hipotesis mereka.[1]Daftar isi 1 Teori ato
weebar`s hood 2 Teori Laplace 3 Teori Planetisimal Hypothesis 4
Teori Tidal 5 Teori Weizsaecker 6 Teori Kuiper 7 Teori Whipple 8
Referensi
Teori ato weebar`s hoodPada waktu yang hampir bersamaan muncul
teori dari ahli ilmu alam [Perancis] George Louis Leelere Comte de
Buffon.[1] Yang mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan
antara matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa
matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi
planet.Teori LaplaceSeorang ahli Matematika dan astronomi Perancis
Pierre Simon Marquis de Laplace 1796 mengemukakan Bumi terbentuk
dari gugusan gas panas yang berputar pada sumbunya, kemudian
terbentuk cincin - cincin.[1] Sebagian cincin gas tersebut,
terlempar ke luar dan tetap terus berputar.[1] Cincin gas yang
berputar akan mengalami pendinginan, sehingga terbentuklah gumpalan
- gumpalan bola yang menjadi planet - planet, termasuk
Bumi.[1]Teori Planetisimal HypothesisDi kemukakan oleh, Forest Ray
Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya T.C
Chamberlain, seorang ahli geologi, yang mengatakan matahari terdiri
dari massa gas bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati oleh
sebuah bintang lain yang melintas dengan kecepatan tinggi di dekat
matahari. Pada waktu bintang melintas di dekat matahari dan jarak
keduanya relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari ada yang
tertarik ke luar akibat adanya gravitasi dari bintang yang melintas
tersebut. Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar ada yang
pada lintasan bintang dan sebagian lagi ada yang berputar
mengelilingi matahari karena gravitasi matahari. Setelah bintang
melintas berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari
menjadi dingin dan terbentuklah cincin yang lama kelamaan menjadi
padat dan di sebut planetisimal. Beberapa planetisimal yang
terbentuk akan saling tarik - menarik bergabung menjadi satu dan
pada akhirnya membentuk planet, termasuk Bumi.Teori TidalDua orang
ilmuwan Inggris, James Jeans dan Harold Jeffreys, pada tahun 1918
mengemukakan teori tidal. Mereka mengatakan pada saat bintang
melintas di dekat matahari, sebagian massa matahari tertarik ke
luar sehingga membentuk semacam [cerutu].Bagian yang membentuk
cerutu ini akan mengalami pendinginan dan membentuk planet -
planet, yaitu merkurius, venus, BUMI,mars, yupiter,
saturnus,uranus,neptunusTeori WeizsaeckerPada tahun 1940, C.Von
Weizsaecker, seorang ahli astronomi Jerman mengemukakan tata surya
pada mulanya terdiri atas matahari yang dikelilingi oleh massa
kabut gas.[1] Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri atas unsur
ringan, yaitu hidrogen dan helium.[1] Karena panas matahari yang
sangat tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata
surya, sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal dan
menggumpal.[1] Gumpalan ini akan menarik unsur - unsur lain yang
ada di angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi membentuk
palnet - planet, termasuk Bumi.[1]Teori KuiperGerald P.Kuiper
mengemukakan bahwa pada mulanya ada nabula besar berbentuk piringan
cakram.[1] Pusat piringan adalah protomatahari, sedangkan massa gas
yang berputar mengelilingi promatahari adalah protoplanet.[1] Dalam
teorinya, beliau juga memasukkan unsur - unsur ringan, yaitu
hidrogen dan helium. Pusat piringan yang merupakan protomatahari
menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin.[1]
Unsur ringan tersebut menguap dan malia menggumpal menjadi planet -
planet.[1]Teori WhippleFred L.Whipple, seorang ahli astronom
Amerika mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan
kabut debu kosmis yang berotasi membentuk semacam piringan.[1] Debu
dan gas yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan
akhirnya menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang
menguap ke angkasa.[1] Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan
kemudian membentuk planet - planet.[1]
TEORI TERBENTUKNYA BUMI
1. Teori Apungan benua (Wegener)Semua daratan berasal dari satu
benua besar yang disebut pangea. Asumsinya didasari oleh:a.
Terdapat kesamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur
Benua Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat
Eropa dan Afrika.b. Bentangan-bentangan samudra dan benua-benua
mengapung sendiri-sendiri.c. Batas Samudra Hindia semakin mendesak
ke utara. Anak benua India semakin menyempit dan makin mendekati ke
Benua Eurasia, sehingga menimbulkan lipatan Pegunungan Himalaya.d.
Green land semakin mendekat ke Amerika Utara
2. Teori KontraksiBumi telah mengalami pendinginan dalam jangka
waktu yang sangat lama. massa yang sangat panas bertemu dengan
udara dingin membuatnya mengerut. Zat yang berbeda-beda menyebabkan
pengerutan yang tidak sama antara 1 tempat dan tempat lain (James
Dana dan Elie Baumant)
3. Teori Laurasia-GondwanaMuka bumi selalu mengalami perubahan
atau perkembangan. Perubahan ini terus berlangsung hingga kini,
ditunjukan dengan adanya pergeseran daratan (benua). Jika dirunut
pada sejarah masa lalu, sebenarnya benua2 di muka bumi pernah
berkumpul menyatu, menjadi sbuah benua besar (supercontinent)
brnama Laurasia di utara, dan Gondwana di selatan. Kedua benua ini
secara perlahan-lahan bergerak ke arah ekuator. Rotasi bumi membuat
sebagian benua terakumulasi di daerah ekuator dan bumi barat. PAda
perkembangannya, benua ini pecah dan memisah saling menjauh. Dan
membentuk kondisi seperti sekarang ini (5 benua).(Eduard Suess)
4. Teori lempeng tektonikTeori ini adalah yang paling masuk akal
dan diterima diseluruh dunia oleh ahli geologi. Kerak bumi dan
lapisan litosfer mengapung diatas astenosfer, sehinga dianggap satu
daerah yang saling berhubungan karena adanya aliran konveksi yang
keluar di bagian tengah dasar samudra.
Tragedi manusia piltdownManusia PiltdownDari Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebasBelum DiperiksaLangsung ke: navigasi,
cari Manusia Piltdown (Eoanthropus dawsoni) adalah sebuah penipuan
yang mungkin dilakukan oleh Charles Dawson dan/atau orang-orang
lainnya terhadap para paleontologis dari November 1912 hingga
terbongkar pada tahun 1953.Dawson mengklaim bahwa dia telah
menemukan sebuah tengkorak hominid di daerah penggalian Piltdown,
dekat Uckfield di Sussex di Inggris, dan memberinya nama Latin
seperti yang tertera di atas (artinya "Manusia Senja Dawson").
Penemuan ini dianggap oleh para palentologis Inggris sebagai suatu
kunci pembukti hubungan antara kera dengan manusia, karena adanya
kranium (bagian tulang yang membungkus otak) yang mirip milik
manusia dan rahang berbentuk seperti rahang kera. Banyak yang
meragukan penemuan ini hingga dikabarkan adanya penemuan kedua
(Piltdown II) pada tahun 1915. Meskipun begitu, semakin sulit bagi
para ahli untuk menemukan persamaan antara Manusia Piltdown dengan
penemuan hominid (yang asli) lainnya dan Manusia Piltdown hampir
bisa dikatakan telah diabaikan oleh para ahli pada sekitar akhir
1930-an. Setelah melalui tes penyerapan florin pada 1949 dan
penanggalan ulang usia tanah di Piltdown, Manusia Piltdown akhirnya
dinyatakan sebagai sebuah penipuan pada tanggal 21 November
1953.Manusia Piltdown ternyata merupakan (secara harafiah)
setengah-kera, setengah-manusia: ia terdiri dari tengkorak manusia
zaman pertengahan, rahang bagian bawahnya berasal dari seekor
orangutan dari Sarawak (Malaysia) dan fosil giginya dari simpanse.
Umurnya pun disamarkan dengan menodai tulang-tulangnya dengan
larutan besi dan asam kromat.Ada dua alasan mengapa penipuan ini
bisa bertahan selama 40 tahun. Pertama, ia memuaskan keinginan
orang-orang Eropa agar manusia terawal berasal dari Eurasia, dan
kedua, orang Inggris juga menginginkan seorang "manusia pertama
dari Inggris" setelah kabar ditemukannya manusia purba di Perancis
dan Jerman (Manusia Neanderthal). Rasa cemburu inilah yang
menyebabkan tengkorak dan rahang palsu tersebut disimpan dan
dihindarkan dari mata publik.
Tipe-tipe EkosistemSecara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu
ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.[5]Akuatik
(air)
Ekosistem sungai Ekosistem air tawar.Ciri-ciri ekosistem air
tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya
kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.[5] Macam tumbuhan
yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan
biji.[5] Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar.
Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah
beradaptasi.[5] Ekosistem air laut.Habitat laut (oseanik) ditandai
oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai
55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan
penguapan besar.[5] Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25C.
Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat
batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang
dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.[5] Ekosistem
estuari.Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan
laut.[5] Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal
yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas
yang tinggi dan kaya akan nutrisi[1]. Komunitas tumbuhan yang hidup
di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan
fitoplankton.[5] Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing,
kerang, kepiting, dan ikan.[5] Ekosistem pantai.Dinamakan demikian
karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan
Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan
angin.[5] Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun
tebal.[5] Ekosistem sungai.Sungai adalah suatu badan air yang
mengalir ke satu arah.[5] Air sungai dingin dan jernih serta
mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang
secara konstan memberikan oksigen pada air[5]. Suhu air bervariasi
sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.[5] Ekosistem sungai
dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular,
buaya, dan lumba-lumba.[5] Ekosistem terumbu karang.Ekosistem ini
terdiri dari coral yang berada dekat pantai.[1] Efisiensi ekosistem
ini sangat tinggi.[1] Hewan-hewan yang hidup di karang memakan
organisme mikroskopis dan sisa organik lain.[4] Berbagai
invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan
ganggang.[4] Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi
mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.[4] Kehadiran
terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir
putih.[1] Ekosistem laut dalam.Kedalamannya lebih dari 6.000 m.[4]
Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan
cahaya.[4] Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis
dengan karang tertentu.[4] Ekosistem lamun.Lamun atau seagrass
adalah satusatunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di
lingkungan laut[6]. Tumbuhtumbuhan ini hidup di habitat perairan
pantai yang dangkal.[6] Seperti halnya rumput di darat, mereka
mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkaitangkai yang merayap
yang efektif untuk berbiak.[6] Berbeda dengan tumbuhtumbuhan laut
lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan
menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal
untuk mengangkut gas dan zatzat hara.[6] Sebagai sumber daya
hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan.[6]Terestrial (darat)
Ekosistem hutan hujan tropis memiliki produktivitas tinggi.
Ekosistem taiga merupakan hutan pinus dengan ciri iklim musim
dingin yang panjang.
Ekosistem tundra didominasi oleh vegetasi perdu.Penentuan zona
dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah
hujan.[2] Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan
gangguan.[2] Iklim sangat penting untuk menentukan mengapa suatu
ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu.[2] Pola
ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran,
atau aktivitas manusia.[2] Hutan hujan tropis.Hutan hujan tropis
terdapat di daerah tropik dan subtropik.[5] Ciri-cirinya adalah
curah hujan 200-225 cm per tahun.[5] Spesies pepohonan relatif
banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung
letak geografisnya.[5] Tinggi pohon utama antara 20-40 m,
cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk
tudung (kanopi).[5] Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim
mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme.[5]
Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan
kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25C.[5] Dalam hutan
hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan
anggrek sebagai epifit.[5] Hewannya antara lain, kera, burung,
badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.[5] Sabana.Sabana dari
daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 60 inci per
tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim.[6]
Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia
juga terdapat sabana yang luas.[6] Hewan yang hidup di sabana
antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan
hyena.[1] Padang rumput.Padang rumput terdapat di daerah yang
terbentang dari daerah tropik ke subtropik.[4] Ciri-ciri padang
rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan
turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase
(aliran air) cepat.[4] Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan
terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada
kelembapan.[4] Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing
liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan
ular.[4] Gurun.Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan
dengan padang rumput.[6] Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang
dan curah hujan rendah (25 cm/tahun).[6] Perbedaan suhu antara
siang dan malam sangat besar.[6] Tumbuhan semusim yang terdapat di
gurun berukuran kecil[6]. Selain itu, di gurun dijumpai pula
tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak
berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk
menyimpan air.[6] Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia,
semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan
nokturnal lain.[6] Hutan gugur.Hutan gugur terdapat di daerah
beriklim sedang yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya adalah
curah hujan merata sepanjang tahun.[4] Jenis pohon sedikit (10 s/d
20) dan tidak terlalu rapat.[4] Hewan yang terdapat di hutam gugur
antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun
(sebangsa luwak).[4] TaigaTaiga terdapat di belahan bumi sebelah
utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di
musim dingin rendah.[5] Biasanya taiga merupakan hutan yang
tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan
sejenisnya.[5] Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan
hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung
yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.[5] TundraTundra
terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub
utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.[5] Pertumbuhan
tanaman di daerah ini hanya 60 hari.[5] Contoh tumbuhan yang
dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan
perdu, dan rumput alang-alang.[5] Pada umumnya, tumbuhannya mampu
beradaptasi dengan keadaan yang dingin.[5] Karst (batu gamping
/gua).Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah
Yugoslavia.[6] Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai
ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk
pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan
dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban
dan didominasi oleh pori-pori mikro.[6] Ekosistem karst mengalami
keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak
dijumpai di ekosistem lain.[6]Buatan
Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatanEkosistem
buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya.[5] Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari
luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia,
dan memiliki keanekaragaman rendah.[1] Contoh ekosistem buatan
adalah[5]: bendungan hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
agroekosistem berupa sawah tadah hujan sawah irigasi perkebunan
sawit ekosistem pemukiman seperti kota dan desa ekosistem ruang
angkasa.[1]Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga
butuh energi yang banyak.[2] Kebutuhan materi juga tinggi dan
tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif
seperti polusi dan panas.[2]Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan
suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri kebutuhannya
tanpa tergantung input dari luar.[1] Semua ekosistem dan kehidupan
selalu bergantung pada bumi.[1]
ekosistem danauKomponen BiotikSebagaimana telah diuraikan di
atas bahwa salah satu komponen ekosistem ditinjau dari aspek
komponen adalah komponen biotik. Komponen ini terdiri dari seluruh
mahluk hidup yang terlibat dalam ekosistem, seperti tumbuhan hijau,
binatang dan pengurai. Jika dilihat dari segi penyusunannya,
komponen biotik ini dapat dibedakan sebagai berikut: Produsen,
yaitu organisme yang autotropik yang umumnya tumbuhan berklorofil
yang memiliki kemampuan untuk melakukan sintesa makanan dari bahan
anorganik yang sederhana, misalnya tumbuh-tumbuhan hijau. Makro dan
mikro konsumen, yaitu organisme heterotropik, misalnya ikan atau
binatang lain yang makan organisme lainnya. Pengurai (decomposer),
yaitu organisme heterotropik yang menguraikan bahan organik yang
berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks) menjadi
bahan-bahan sederhana (organik dan anorganik), menyerap sebagain
hasil penguraian untuk kelangsungan hidupnya dan melepas
bahan-bahan sederhana tersebut untuk digunakan oleh
produsenKomponen AbiotikKomponen abiotik merupakan komponen yang
kedua dalam eosistem ditinjau dari aspek kehidupan. Komponen ini
terdiri dari bahan tak hidup berupa unsur-unsur fisik (lingkungan)
dan unsur-unsur kimia (senyawa organik dan senyawa anorganik),
misalnya tanah, air, udara, sinar matahari dan sebagainya, yang
berada di lingkungan dalam bentuk medium atau substrat
melangsungkan kehidupan. Misalnya pada ekosistem danau ditemukan
komponen abiotik yang terdiri dari senyawa anorganik seperti H2O,
CO2, O2, K, Na dan P, dan senyawa organik seperti senyawa asam
amino dan senyawa karbon (humus).
Teknologi 5 tahun terakhir Halodunia!PEMANFAATAN MIKROORGANISME
DENGAN BIOTEKNOLOGI MODERN DI BIDANGKEDOKTERANPosted on 15 Desember
2011 by aguskrisno PENDAHULUANBioteknologi adalah cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan
lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini,
perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata,
tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti
biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika,
kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain,
bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang
ilmu dalam proses produksi barang dan jasa. Bioteknologi secara
sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir,
roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan
tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang
pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan (Prowel, 2010).Di
bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara
lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih
dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak
sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor
oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun
vaksin dapat dilakukan secara massal. Pada masa ini, bioteknologi
berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan
ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal
rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA,
pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini
memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit
genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker
ataupun AIDS.Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga
memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang
mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat
sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan
teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan rekombinan DNA,
dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena
mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa,
serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.
Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada
pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada
penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan
penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut
dengan menggunakan bakteri jenis baru.Kemajuan di bidang
bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi
perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan
rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari
bermacam-macam golongan (Anonymous, 2011).BIOTEKNOLOGI
MODERNSeiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah
mulai lagi mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan
prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. Dalam bioteknologi
modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan
efisien. Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan
pada manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar
mikrobiologi dan biokimia. Aplikasi bioteknologi modern juga
mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, misalnya pada aspek
pangan, pertanian, peternakan, hingga kesehatan dan pengobatan
(Anonymous, 2011).Ciri-ciri penggunaan mikroorganisme, yaitu
sebagai penggunaan mikrooranisme sebagai agen, pemanfaatan rekayasa
genetika, produksi hormon, enzin, antibiotik, gas metahana, MSG,
dan lain-lain serta didukung oleh bidang ilmu lain seperti
biokimia, teknik kimia (Prowel, 2010).Contoh penggunaan
mikroorganisme dalam bioteknologi modern antara lain:-
Methanogenic, menghasilkam metana,- Aspergilius niger, menghasilkan
amilase dan lipase,- Thiobasilus feroksidan, mengekstrak logam dari
bijinya, dan- Bachilus thuringensis, menghasilkan
biosentisida(Prowes, 2010).Bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan
dalam industri makanan tetapi telah mencakup berbagai bidang,
seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber
energi, dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi
makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang.REKAYASA
GENETIKARekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen
untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan.
Rekayasa genetika disebut juga pencangkokan gen atau rekombinasi
DNA. Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan
sifat makhluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap makhluk hidup
mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat direkomendasikan.
Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifatsifat makhluk hidup
secara turun-temurun. Untuk mengubah DNA sel dapat dilakukan
melalui banyak cara, misalnya melalui transplantasi inti, fusi sel,
teknologi plasmid, dan rekombinasi DNA.TRANSPLANTASI
INTITransplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel
yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat sesuai dengan
inti yang diterimanya. Transplantasi inti pernah dilakukan terhadap
sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel-sel usus
katak yang bersifat diploid. Inti sel tersebut dimasukkan ke dalam
ovum tanpa inti, sehingga terbentuk ovum dengan inti diploid.
Setelah diberi inti baru, ovum membelah secara mitosis berkali-kali
sehingga terbentuklah morula yang berkembang menjadi blastula.
Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak sel
dan diambil intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukkan ke
dalam ovum tanpa inti yang lain. Pada akhirnya terbentuk ovum
berinti diploid dalam jumlah banyak. Masing-masing ovum akan
berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan jenis kelamin
yang sama.FUSI SEL/HIBRIDOMAFusi sel adalah peleburan dua sel baik
dari spesies yang sama maupun berbeda supaya terbentuk sel bastar
atau hibridoma. Fusi sel diawali oleh pelebaran membran dua sel
serta diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburan
inti sel (kariogami). Manfaat fusi sel, antara lain untuk pemetaan
kromosom, membuat antibodi monoklonal, dan membentuk spesies
baru.Di dalam fusi sel diperlukan adanya:1. Sel sumber gen (sumber
sifat ideal)2. Sel wadah (sel yang mampu membelah cepat)3. Fusigen
(zat-zat yang mempercepat fusi sel).
TEKNOLOGI PLASMIDPlasmid adalah lingkaran DNA kecil yang
terdapat di dalam sel bakteri atau ragi di luar
kromosomnya.Sifat-sifat plasmid, antara lain:1. merupakan molekul
DNA yang mengandung gen tertentu2. dapat beraplikasi diri3. dapat
berpindah ke sel bakteri lain4. sifat plasmid pada keturunan
bakteri sama dengan plasmid induk.Karena sifat-sifat tersebut di
atas plasmid digunakan sebagai vektor atau pemindah gen ke dalam
sel target.Selain memiliki DNA Kromoson, bakteri juga memiliki DNA
nonkromosom. DNA nonkromosom bentuknya juga sirkuler dan terletak
di luar DNA kromosom. DNA nonkromosom sirkuler ini dikenal sebagai
plasmid. Ukuran plasmid sekitar 1/1000 klai DNA kro-mosom. Plasmid
mengandung gen-gen tertertu misalnya gen kebal antobiotik, gen
patogen. Seperti halnya DNA yang lain, plasmid mampu melakukan
replikasi dan membentuk dirinya dalam jumlah banyak. Dalam sel
bakteri dapat terbentuk 10-20 plasmid.REKOMBINASI DNAProses
menyambungkan DNA disebut rekombinasi DNA. Karena tujuan
rekombinasi DNA adalah untuk menyambungkan gen yang ada di dalam
DNA maka disebut juga rekombinasi gen.Rekombinasi DNA terbagi
menjadi dua, yaitu alami dan buatan. Alami yaitu dengan pindah
silang, transduksi, transformasi. Sedangkan Buatan dengan
penyambungan DNA secara in vitroAlasan dapat dilakukan rekombinasi
DNA karena Struktur DNA semua spesies sama sehingga DNA dapat
disambung-sambungkan. Ditemukan enzim pemotong dan penyambung
sehingga memudahkan gen untuk dapat terekspresi di sel apa
pun.Faktor-Faktor DNA Rekombinan:1. Enzim (pemotong &
penyambung)2. Vektor3. Agen (sel target)Enzim pemotong dikenal
dengan nama enzim restriksi endonuklease. Fungsi enzim ini adalah
untuk memotong-motong benang DNA yang panjang menjadi pendek agar
dapat disambung-sambungkan kembalIEnzim penyambung, Nama lain dari
enzim penyambung adalah enzim ligase. Enzim ligase berfungsi
menyambung untaian-untaian nukleotidaSifat enzim ligase, Ligase DNA
tidak dapat menyambungkan DNA untai tunggal, jadi hanya bisa
digunakan pada DNA rangkap karena mengkatalisis ikatan fosfodiester
antara dua rantai DNAVektor, DNA yang akan diklonkan membutuhkan
alat transportasi untuk menuju tempat pembiakannya, alat
transportasi disebut wahana kloning atau vektor. Vektor yang
digunakan biasanya berupa plasmidAgen / sel target yang digunakan
biasanya berupa mikroba, umunya bakteri. Contohnya E. Coli. Bakteri
yang telah diinfeksi memperbanyak plasmid titipan ketika
bereproduksi. Alasan pemilihan bakteri untuk rekombinasi DNA karena
daya reproduksi bakteri tinggi dan cepat sehingga diperoleh jumlah
keturunan yang banyak dalam waktu singkat, Merupakan mikroba yang
mengandung banyak plasmid, dan tidak mengandung gen yang
membahayakan.Proses Rekombinasi DNA :- Para penderita diabetes
melitus (kencing manis) membutuhkan asupan insulin.- Gen insulin
manusia dari pulau Langerhans diambil kemudian disambungkan ke
dalam plasmid bakteri yang sudah dipotong oleh enzim restriksi
endonuklease membentuk kimera (DNA rekombinan).- Kimera dimasukkan
ke dalam agen (E. coli) dan disambungkan dengan bantuan enzim
ligase untuk dikembangbiakkan
BIOTEKNOLOGI BIDANG KEDOKTERANBioteknologi mempunyai peran
penting dalam bidang kedokteran, misalnya dalam pembuatan antibodi
monoklonal, terapi gen, vaksin, antibiotika dan hormon.PEMBUATAN
ANTIBODI MONOKLONALAntibodi monoklonal adalah antibodi yang
diperoleh dari suatu sumber tunggal. Dapat pula diartikan bahwa
antibodi monoklonal adalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh
sel plasma klon sel-sel b sejenis. Antibodi ini dibuat oleh sel-sel
hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda; penghasil sel b Limpa dan sel
mieloma) yang dikultur. Bertindak sebagai antigen yang akan
menghasilkan anti bodi adalah limpa. Fungsi antara lain diagnosis
penyakit dan kehamilanManfaat antibodi monoklonal, antara lain:1.
Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urine
wanita hamil.2. Mengikat racun dan menonaktifkannya.3. Mencegah
penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan
lain.PEMBUATAN VAKSINVaksin digunakan untuk mencegah serangan
penyakit terhadap tubuh yang berasal dari mikroorganisme. Vaksin
didapat dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun
yang diambil dari mikroorganisme tersebut.Vaksin Hepatitis B dan
malaria adalah contoh pembuatan vaksin melalui bioteknologi modern.
Secara konvensional pelemahan kuman dilakukan dengan pemanasan atau
pemberian bahan kimia. Dengan bioteknologi dilakukan fusi atau
transplantasi gen.Vaksin dimasukkan (dengan disuntikkan atau oral)
ke dalam tubuh manusia agar sistem kekebalan tubuh manusia aktif
melawan mikroorganisme tersebut. Vaksin telah membantu berjutajuta
orang di dunia dalam pencegahan serangan penyakit yang
serius.Vaksin berasal dari sumber-sumber berikut:1. Mikroorganisme
yang telah matiMenggunaan mikroorganisme yang telah mati antara
lain digunakan untuk menghasilkan vaksin batuk rejan dari bakteri
penyebab batuk rejan. Bakteri tersebut dimatikan dengan pemanasan
atau penggunaan senyawa kimia untuk mendenaturasi enzimnya.1.
Mikroorganisme yang telah dilemahkanVaksin yang dihasilkan dari
mikroorganisme yang sudah dilemahkan disebut sebagai atermsi.
Vaksin yang melawan aktivitas bakteri secara cepat merupakan vaksin
atenuasi. Contoh vaksin yang menggunakan sumber tersebut adalah
vaksin difteri dan tetanus yang dihasilkan dari substansi toksin
yang sudah tidak berbahaya dari bakteri. Toksoid bertujuan untuk
merangsang produksi toksin, namun mengurangi resiko terinfeksi oleh
bakteri dari jenis tertentu.PEMBUATAN ANTIBIOTIKAAntibiotika adalah
suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi
untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada di sekitarnya.
Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses
dengan cara tertentu.Dipelopori oleh Alexander Fleming dengan
penemuan penisilin dari Penicillium notatum. Penicillium
chrysogenum digunakan untuk mem-perbaiki penisilin yang sudah ada
dengan mutasi secara iradiasi ultra violet dan sinar X. Selain
Penicillium chrysogenu, beberapa mikroorganisme juga digunakan
sebagai antibiotik, antara lain:- Cephalospurium ::penisilin N.-
Cephalosporium : sefalospurin C.- Streptomyces : : streptomisin,
untuk pengobatan TBC.Zat antibiotika telah mulai diproduksi secara
besar-besaran pada Perang Dunia II oleh para ahli dari Amerika
Serikat dan Inggris.PEMBUATAN HORMON
Contoh hormon insulin manusia yang dihasilkan dengan bantuan
Escherechia coli.Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan
mikroorganisme untuk memproduksi hormon. Hormon-hormon yang telah
diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan, kortison, dan
testosteron.SEJARAH BIOTEKNOLOGI KEDOKTERANBioteknologi, sebuah
perjalanan panjang kegiatan dan inovasi manusia yang selama
berabad-abad, bahkan milenia, memanfaatkan mikroorganisme melalui
proses fermentasi untuk membuat produk keperluan sehari-hari
seperti roti, keju, bir dan anggur. Pemanfaatan bioteknologi kala
itu masih sangat konvensional dan dikategorikan sebagai
bioteknologi tradisional. Diawal abad 20, Fleming menemukan
antibiotik penisilin, dan di tahun 1982, obat berbasis rekombinasi
DNA pertama diciptakan yaitu insulin manusia yang diproduksi dengan
memanfaatkan bakteri tanah, E-coli . Dipenghujung abad 20, merebak
produk bioteknologi maju seperti tanaman transgenik, gene chips dan
kloning mamalia. Proses pengembangan produk berbasis rekombinan DNA
ini dikategorikan sebagai bioteknologi modern. Tidak pelak lagi,
beberapa dekade mendatang akan diwarnai temuan-temuan yang
menakjubkan melalui kemajuan bioteknologi.Dibidang kesehatan,
penerapan bioteknologi telah menghasilkan produk-produk penting
seperti antibiotik, vaksin, hormon, kit diagnostika dan produk
farmasi lainnya. Di bidang pertanian, penerapan bioteknologi mampu
meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian antara lain
penciptaan tanaman varietas unggul tahan hama, stres, dan
kekeringan. Dengan penerapan genomik, tanaman dirancang menjadi
mesin produksi bagi komoditi penting seperti obat, vaksin, vitamin,
hormon, dan senyawa protein aktif lainnya melalui teknologi
molecular farming .POSISI INDONESIABagi Indonesia, pengembangan
obat berbasis bioteknologi, masih merupakan jalan panjang yang
harus ditempuh meskipun bioteknologi merupakan salah satu prioritas
nasional dalam kebijakan strategi riset dan teknologi. Selain
memerlukan biaya mahal dan waktu panjang, kemampuan nasional dalam
konteks dana dan prasarana masih perlu ditingkatkan. Dari sisi
sumber daya manusia, jumlah ilmuwan dan pakar bioteknologi secara
nasional sebetulnya sudah mencukupi, namun keberadaannya tersebar
diberbagai institusi riset dan pendidikan. Minimnya ketersediaan
dana, prasarana dan kesempatan untuk melakukan kegiatan
pengembangan bioteknologi mengakibatkan sebagian para ilmuwan
bioteknologi Indonesia lulusan luar negeri mencari kerja dinegara
lain untuk mendapatkan peluang kerja dengan pendapatan yang
memadai.Pilihan yang ada terpulang kepada kita sendiri. Apakah akan
menjadi penonton yang manis, menjadi target pasar bagi industri
biofarmasi global, pengekor dari langkah mereka, atau mulai ikut
sebagai pelaku, inventor, dan inovator produk bioteknologi yang
jelas akan mendominasi pasar farmasi dan kesehatan masa datang.
Pilihan juga ditentukan oleh kemampuan finansial negara, yang pada
saat ini lebih diperuntukkan bagi bangkitnya perkonomian kita dari
keterpurukan akibat krisis yang berkepanjangan.Namun urgensi
pengembangan kemampuan nasional dibidang bioteknologi sudah lama
disadari dan saat ini menjadi agenda penting dari Kementerian Riset
dan Teknologi dengan dimulainya proyek nasional Biosland, dimana
salah satu agendanya adalah pengembangan bioteknologi untuk
aplikasi bidang farmasi dan kesehatan. Berdasarkan beberapa kajian
dan pertimbangan strategis, politis dan ekonomis, proyek Bioisland
akan dipusatkan di Pulau Batam.POSISI BPPTBPPT (Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi) sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non
Departemen (LPND) yang mempunyai fungsi mengkaji dan menerapkan
teknologi, mempunyai kewajiban untuk memberikan kontribusi dalam
menerapkan bioteknologi khususnya untuk mendukung pembangunan
kesehatan di Indonesia.Kebijakan internal BPPT mengedepankan
program dan kegiatan yang bersifat segera dapat dirasakan outcome
nya melalui aplikasi teknologi pada industri skala kecil maupun
menengah. Kebijakan internal pula yang membatasi setiap proyek yang
masih bersumber pada dana pemerintah (dana DIP) hanya 3-5 tahun
saja. Berdasarkan kebijakan tersebut, program pengembangan obat
baru belum menjadi prioritas. Pengembangan obat baru saat ini masih
menjadi domain dari perusahaan biofarmasi global. Bersaing dengan
mereka, adalah pilihan yang kurang tepat, karena ibarat semut
melawan gajah.Namun demikian, peningkatan kompetensi bioteknologi
BPPT harus juga dikedepankan. Untuk itu Kedeputian Bidang Teknologi
Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) BPPT mulai tahun 2003 ini
melaksanakan dua kegiatan baru yang berorientasi pengembangan
produk farmasi berbasis bioteknologi, yaitu :- Pengembangan
teknologi disain obat ( drug design ) secara biologi molekuler.-
Pengembangan produk biopharming untuk diagnostik dan vaksin
dengue.Program pertama difokuskan untuk pengembangan obat
antikanker dengan memanfaatkan sumberdaya hayati Indonesia
khususnya sumberdaya hayati laut. Program ini merupakan exit
strategy dari hasil kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya yaitu
penemuan beberapa senyawa yang mempunyai potensi antikanker dari
biota laut.Program kedua, pengembangan produk farmasi melalui
teknologi biopharming, bertujuan untuk mengembangkan produk farmasi
(enzim, hormon, vaksin, antibodi) melalui teknologi rekombinasi DNA
pada tanaman tropis Indonesia. Berdasarkan kajian kebutuhan yang
paling strategis, pilihan produk yang akan dikembangkan adalah
monoklonal antibodi untuk diagnostik dan vaksin dengue. Sementara
untuk produk-produk lainnya akan diusulkan melalui program RUSNAS,
salah satu program insentif dari Kementerian Riset dan
Teknologi.Kedua program ini tidak dimaksudkan sebagai pengembangan
obat secara utuh yang notabene memerlukan biaya besar dan waktu
yang relatif lama, tetapi diarahkan sebagai peningkatan kompetensi
teknologi maju ( state of the art ) dan dirancang untuk mendapatkan
kemitraan dari lembaga riset internasional. Kemitraan antar lembaga
riset sudah merupakan trend global, dimana pengembangan awal sampai
dengan intermediate dilakukan oleh lembaga riset bioteknologi kecil
atau menengah yang umumnya padat teknologi dan knowledge . Industri
biofarmasi besar yang bersifat padat modal kemudian akan membeli
paket teknologi tersebut untuk dikembangkan lebih lanjut pada skala
industri global. Bagi industri biofarmasi besar, pilihan ini justru
menguntungkan, karena memberikan efisiensi baik dari sisi biaya
pekerja maupun resiko kegagalan riset awal. Kemitraan juga dapat
berupa aliansi strategis, kontrak manufakturing maupun kotrak
riset. Selain itu, Tim Kedeputian TAB BPPT tengah menggodok Master
Plan atau Roadmap Bioteknologi 2010 yang merupakan cetak biru
rencana detail jangka pendek pengembangan bioteknologi nasional
untuk aplikasi bidang kesehatan, pangan, pertanian dan lingkungan
sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan bioteknologi
nasional.Peran BPPT lainnya adalah ikut aktif menjadi anggota tim
pengembangan proyek Bioisland, juga aktif membina kerjasama dengan
institusi nasional maupun internasional yang bergerak di bidang
bioteknologi.REKOMENDASIBerdasarkan visi kedepan bahwa produk
produk farmasi berbasis bioteknologi akan mendominasi pasar farmasi
abad 21, juga kesiapan Sumber Daya Manusia potential dibidang
bioteknologi serta ketersediaan sumberdaya hayati Indonesia yang
memiliki keunggulan komparatif, sebaiknya Indonesia memposisikan
diri sebagai pelaku aktif dalam mengisi peluang industri dan pasar
produk sektor ini.Untuk menghindari persaingan yang berat dengan
industri biofarmasi besar, Indonesia harus menentukan porsi ( niche
) produk yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan lokal atau
substitusi impor.Networking antar institusi pelaku riset dan
pengembangan bidang farmasi dan bioteknologi harus selalu
diupayakan dan ditingkatkan guna memperoleh efek sinergis dari
pemanfaatan kemampuan dan kapasitas yang ada.Indonesia perlu
menjalin kerjasama atau aliansi strategis dengan lembaga riset
maupun industri berbasis bioteknologi dari negara maju untuk
memperoleh manfaat ganda, yaitu pendanaan riset, transfer
teknologi, royalti dan HAKI dari produk yang dikembangkan. Untuk
itu perlu disiapkan kebijakan dalam konteks access to genetic
resources dan benefit sharing , dua hal yang merupakan daya tarik
terhadap minat investor asing untuk mengembangkan industri farmasi
berbasis boteknologi.Menentukan prioritas pengembangan produk
farmasi berbasis bioteknologi dengan memperhatikan keunggulan
komparatif dan kemampuan nasional, misalnya produksi obat terpilih
melalui teknologi molecular farming.KAJIAN ISLAM TENTANG
BIOTEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN.Surah Ath Thalaaq Ayat 12:
Artinya: Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu
pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui
bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya
Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. Penjelasan:
Dari ayat diatas dapat diartikan bahwa semua yang ada di dunia ini
adalah ciptaan Allah dan terjadi karena kehendak Allah.Surah
Al-Furqon (25) Ayat 2:
Artinya: Yang kepunyaan-Nya yang memiliki kerajaan langit dan
bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya
dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan
Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.Penjelasan:
Pada ayat tersebut menjelaskan segala sesuatu yang diciptakan Allah
SWT mempunyai sifat-sifat dan fungsinya masing-masing dalam hidup.
Dimana yang ada dibumi ini terdapat keanekaragaman organisme baik
yang mikro ataupun makro yang tiap-tiap individu tersebut dapat
menunjukkan karakteristik dan kelompoknya berdasarkan bentuk
ukurannya.Surat An-Nur (24) Ayat 45.
Artinya: Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air,
maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan
sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain)
berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.Penjelasan: Pada ayat tersebut menjelaskan segala sesuatu
yang ada di alam adalah ciptaan Allah SWT. Dari berbagai macam
penciptaan-Nya merupakan dasar maksud yang dikehendaki-Nya. Dimana
Allah menciptakan makhluknya dengan bentuk bermacam-macam
berdasarkan lingkungan yang ditempatinya. Dengan demikian, secara
tidak langsung Allah SWT telah menunjukkan kebesarannya dengan
menggambarkan ciri-ciri hewan air tersebut yang merupakan salah
satu makhluk ciptaan-Nya.KESIMPULAN Bioteknologi adalah cabang ilmu
yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus,
dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol)
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada
manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar
mikrobiologi dan biokimia. Aplikasi bioteknologi modern juga
mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, misalnya pada aspek
pangan, pertanian, peternakan, hingga kesehatan dan pengobatan.
Contoh penggunaan mikroorganisme dalam bioteknologi modern seperti
Methanogenic untuk menghasilkam metana, Aspergilius niger untuk
menghasilkan amilase dan lipase, Thiobasilus feroksidan untuk
mengekstrak logam dari bijinya, dan Bachilus thuringensis untuk
menghasilkan biosentisida. Peran penting bioteknologi dalam bidang
kedokteran, misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, terapi
gen, vaksin, antibiotika dan hormon. Mikroorganisme yang beeperan
penting dalam bioteknologi bidang kedokteran antara lain:
Penicillium chrysogenu yang dapat digunakan sebagai antibiotik dan
Escherechia coli yang menjadi penghasil hormon insulin manusia.