>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA MENUJU NEGARA YANG MAJU
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA MENUJU NEGARA YANG
MAJU
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
PERJALANAN SEJARAH NEGARA
1945 - 1950
1950 -
1959
1959 -
1965
1966 -
1998
1998 -
NOWKEPENDUDUKAN
POLITIKEKONOMI
PENDIDIKANKEBUDAYAAN
RINGKASAN MATERI
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
PERJALANAN KEPENDUDUKAN RINGKASAN MATERI
Sensus penduduk setelah Indonesia merdeka dilakukan pada masa pemerintahan demokrasi terpimpin
0
50
100
150
200
250
Laju Pertumbuhan Penduduk
1961
1971
1980
1990
2000
2010
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
PERJALANAN KEPENDUDUKAN RINGKASAN MATERI
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini (2013) menduduki peringkat 22 di dunia dengan laju pertumbuhan penduduk 1,5%Indonesia merupakan salah satu negara yang menetapkan kebijakan anti – natalitas karena laju pertumbuhan penduduknya diatas 1%
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
Rumusan Proyeksi pendudukPn = P0 x (1 + r/100)n
Keterangan: Pn = proyeksi penduduk tahun ke nP0 = jumlah penduduk tahun yang diketahuiR = laju pertumbuhan penduduk (%)
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
PERJALANAN KEPENDUDUKAN RINGKASAN MATERI
Laju Pertumbuhan PendudukDampak +
Dampak - 1. Tersedianya tenaga
kerja 2. Bertambahnya kebutuhan
sandang, pangan, dan papan3. Meningkatkan investasi modal
1. Angka pengangguran me-ningkat
2. Meningkatnya angka kemis-kinan
4. Meningkatnya inovasi karena perkembangan masyarakat
3. Berkurangnya lahan untuk pertanian dan permukiman 4. Makin banyaknya limbah dan polusi
5. Meningkatnya angka kriminalitas
6. Ketersedian pangan dan kesehatan menurun
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
PERJALANAN KEPENDUDUKAN RINGKASAN MATERI
Upaya untuk Mengendalikan Laju Pertumbuhan Penduduk
Keluarga Berencana (KB)
Meningkatkan peran pemuda dalam berbagai
aktivitas
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
PERJALANAN KEPENDUDUKAN RINGKASAN MATERI
Mobilitas Penduduk di Indonesia
Urbanisasi Transmigrasi
Pada masa Belanda (1905)
Pelaksanaan politik EtisKebutuhan tenaga pekerja di perkebunan Belanda di Luar Pulau.
Pada masa JepangBekerja untuk menggarap lahan pertanian untuk kepentingan Jepang di Indonesia
Faktor Penarik1.Upah di kota yang lebih
tinggi2.Jumlah dan peluang
pekerjaan di kota yang lebih banyak dan bervariasi
3.Sarana dan prasarana pendidikan yang lebih memadai
4.Sarana dan prasarana hiburan yang lebih memadai
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
PERJALANAN KEPENDUDUKAN RINGKASAN MATERI
Mobilitas Penduduk di Indonesia
Urbanisasi Transmigrasi
Pada masa Belanda (1905)
Pelaksanaan politik EtisKebutuhan tenaga pekerja di perkebunan Belanda di Luar Pulau.
Pada masa JepangBekerja untuk menggarap lahan pertanian untuk kepentingan Jepang di Indonesia
Faktor Pendorong1.Rendahnya penghasilan
atau upah di desa2.Makin terbatasnya
pemilikan lahan pertanian
3.Terbatasnya lapangan kerja di desa.
4.Terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan di desa.
5.Terbatasnya sarana hiburan di desa.
6.Adanya bencana alam di desa
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK
PPKI bersidang dalam menyusun kelengkapan negara
Mulai tanggal 18,19,22 dan 23 Agustus 1945
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Politik Awal Kemerdekaan berawal dari sidang PPKI
Tanggal 18 Agustus 1945 1. Mengesahkan dan
menetapkan UUD 1945 2. Memilih Ir. Soekarno
Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden secara aklamasi
3. Sebelum terbentuknya MPR, presiden dibantu Komite Nasional
Tanggal 19 Agustus 1945
1. Penetapan 12 Kementerian yang memimpin departemen
2. Pembagian Daerah RI dalam 8 Propinsi
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Politik Awal Kemerdekaan berawal dari sidang PPKI
Tanggal 22 Agustus 1945
Pembentukan KNIP sebagai DPR sebelum ada PEMILU
Tanggal 23 Agustus 1945 Pembentukan BKR
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Politik Awal Kemerdekaan dimulai dari sidang PPKI
Tanggal 23 Agustus 1945 Pembentukan BKR
Informasi Lain TKR (Tentara Keamanan Rakyat)
TKR (Tentara Keselamatan Rakyat)
TRI (Tentara Republik Indonesia)
TNI(Tentara Nasional Indonesia)
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Selanjutnya NKRI merubah menjadi RIS… Begini ceritanya
KMB (Konferensi Meja Bundar)
Dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus – 2 November 1949
Di Den Haag, BelandaDelegasi dari:
Indonesia: Drs. Moh. HattaBFO: Sultan Hamid II
Belanda: van MaarseveenUNCI: Chritchley
1. RIS dan Kerajaan Belanda membentuk Uni – Indonesia – Belanda di bawah ratu Belanda Ratu Juliana
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Selanjutnya NKRI merubah menjadi RIS… Begini ceritanya
Hasil KMB adalah(Konferensi Meja Bundar)RIS dan Kerajaan Belanda membentuk Uni Indonesia – Belanda di bawah ratu Belanda “Ratu Juliana”
Utang – utang bekas Hindia Belanda akan ditanggung oleh RIS
Tentara Belanda yakni KL, KM dan KNIL akan
dibubarkan
TNI akan menjadi inti RIS dan menjaga
keamanan di seluruh wilayah RIS
Pengakuan kedaulatan akan dilakukan sebelum 1949
Masalah Irian Barat dibicarakan setahun kemudian setelah
pengakuan kedaulatan
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Selanjutnya NKRI merubah menjadi RIS… Begini ceritanya
Wilayah RIS
Republik IndonesiaDayak Besar
NIT
Kalimantan Tenggara
Bangka Belitun
g Riau Kalimantan BaratSumatra
Timur
Banjar Kalimantan TimurMadur
a Jawa Timur
Pasundan
Sumatera Selatan
Jawa Tengah
Wilayah RI
Sumatera Kalimanta
n Jawa
Nusa Tenggara
Bali
Sulawesi
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Selanjutnya NKRI merubah menjadi RIS… Begini ceritanya
UUD 1945 pada RIS tidak berlaku digantikan oleh Konstitusi RIS
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Gangguan Keamanan Negara pada masa awal
Kemerdekaan RI
PKI Tujuan utama: menentang pemerintah RI mengubah paham demokrasi menjadi paham komunis yang diketuai oleh Muso
DI/TII
APRA
ANDI AZIS
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Gangguan Keamanan Negara pada masa awal
Kemerdekaan RI
PKI
DI/TII
APRA
ANDI AZIS
DI = Darul Islam; TII = Tentara Islam IndonesiaJawa Barat dipimpin oleh KartosuwiryoJawa Tengan dipimpin oleh Amir Fatah, Kiai Sumolangu, dan gabungan KartosuwiryoKalimantan Selatan dipimpin oleh Ibnu HajarSulawesi Selatan dipimpin Kahar Muza-karAceh dipimpin oleh Teuku Daud Beureuh
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Gangguan Keamanan Negara pada masa awal
Kemerdekaan RI
PKI
DI/TII
APRA
ANDI AZIS
Angkatan Perang Ratu Adil dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling bermarkas di Bandung. Tujuan pembentokan ialah ingin diakui sebagai tentara RIS dan menolak dibubarkan negara Pasundan.
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
Dipimpin oleh Kapten Andi Azis yang menginginkan pasukan keamanan NIT ialah bekas KNIL saja bukan APRIS dari RIS
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Gangguan Keamanan Negara pada masa awal
Kemerdekaan RI
PKI
DI/TII
APRA
ANDI AZIS
Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) dipimpin oleh Raymond Westerling (bekas perwira Belanda) bermarkas di Bandung, Jawa Barat menuntut RIS agar mengakui organisasinya sebagai tentara Pasundan dan menolak dibubarkan negara Pasundan
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Dewan Banteng di Sumatera Barat dipimpin oleh Ahmad Husein
Dewan Gajah di Sumatera Utara dipimpin oleh Mauludin Simbolon
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Gangguan Keamanan Negara pada masa awal
Kemerdekaan RIREPUBLIK MALUKU SELATANRepublik Maluku Selatan dipimpin oleh Dr. Sumoukil, mantan Jaksa Agung NIT yang menginginkan keamanan wilayah NIT dijaga oleh KNIL saja bukan APRIS
dari RIS. Pemerintah Revolusioner Replublik Indonesia/PERMESTA
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Dewan Manguni di Manado dipimpin oleh Mayor Somba
Tujuan utama pembenrontakan ini ialah ketidakpuasan terhadap
pemerintah dalam hal keuangan dan masalah otonomi
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Gangguan Keamanan Negara pada masa awal
Kemerdekaan RIPemerintah Revolusioner
Republik Indonesia/PERMESTA
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Perjalanan kembalinya RIS ke NKRI…………… Alasan kembalinya ke pangkuan NKRI
1. Bentuk federasi dirasakan merupakan warisan kolonial Belanda
2. Tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi yang mendasarkan pada persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Kesulitan di negara-negara bagian dalam bidan politik, pemerintahan dan sosial ekonomi.
20 Juli 1950: disusunnya UUDS 1950 sebagai dasar bernegara NKRI. Wilayah RIS berubah menjadi 3, yaitu NIT, NST, dan RI.
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Demokrasi Liberal
UUDS 1950 lebih sesuai dengan demokrasi liberal yang meniru konstitusi negara – negara Barat.
Demokrasi Liberal disebut juga dengan demokrasi parlementer Ciri khasnya:1. Kedudukan kepala negara tidak dapat
diganggu gugat.2. Kabinet dipimpin oleh perdana menteri yang
bertanggung jawab dalam parlemen.3. Susunan anggota dan program kabinet
didasarkan suara terbanyak di parlemen.4. Masa jabatan kabinet tidak ditentukan masa
jabatannya.
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI
7Kabinet Natsir (6 Oktober 1950 – 21 Maret 1951)
Kabinet Sukiman - Suwiryo (27 April 1951 – 23 Februari 1952) Kabinet Wilopo (3 April 1952 – 3 Juni 1953) Kabinet Ali Sastroamidjoyo I (31 Juli 1953 – 24 Juli 1955)
Kabinet Burhanuddin Harapan (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956)
Kabinet Ali Sastroamidjoyo II (20 Maret 1956 – 14 Maret 1957) Kabinet Djuanda (9 April 1957 – 10 Juli 1959)
PERJALANAN POLITIK Demokrasi Liberal
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
OFF
Menu+ Menu -
195019551959
KABINET NATSIR (6/09/1950 - 21/03/1951
KABINET SUKIMAN (26/04/1951-23/02/1952)
KABINET WILOPO (30/03/1952-03/06/1953)
KABINET-KABINET YANG PERNAH MEMERINTAH PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL
KABINET ALI SASTROAMIJOYO I(31/07/1953 – 24/07/1955)
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
OFF
Menu+ Menu -
195019551959
KABINET-KABINET YANG PERNAH MEMERINTAH PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL
KABINET BURHANUDDIN HARAHAP
(12/08/1955 – 3/03/1956)
KABINET ALI SASTRO AMOJOYO II(20/03/1956-14/03/1957)
KABINET DJUANDA(09/04/1957 – 24/07/1959)
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK
Demokrasi Liberal
7Penyelenggaraan PEMILU 1955Partai peserta PEMILU 1955 1. Partai Radikal : Serikat Islam, Perhimpunan
Indonesia, Partai Komunis Indonesia, Partai Nasional Indonesia, Indische Partij.
2. Partai Moderat : Budi Utomo, PBI, Parindra, Gerindo, Gapi.
Persiapan PEMILU : Kabinet Ali Sastroamidjoyo IPelaksanaan PEMILU : Kabinet Burhanuddin Harahap.PEMILU Tahapan I : 29 September 1955 memilih anggota DPRPEMILU Tahapan II: 15 Desember 1955 memilih anggota Konstituante
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Demokrasi Liberal
7Partai Pemenang PEMILU I 1955
6058
47
32
JUMLAH ANGGOTA PARTAI YANG
MENDUDUKI KURSI DPR HASIL PEMILU
IMASYUMIPNINUPKI
Jum
lah
Ang
gota
Par
tai
0
20
40
60
80
100
120119
112
9180
JUMLAH ANGGOTA PARTAI YANG MENDUDUKI KURSI ANGGOTA KONSTITUANTE
PNIMASYUMINUPKI
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Demokrasi Liberal
ALASAN KELUARNYA DEKRIT PRESIDENKegagalan dewan Konstituante menyusun UUD baru
1. Pembubaran Konstituante berlakunya Kembali UUD 1945.
2. Tidak berlakunya UUDS 1950.3. Pembentukan MPRS dan DPAS.
Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Demokrasi terpimpin
1. Pembubaran Konstituante berlakunya Kembali UUD 1945.
2. Tidak berlakunya UUDS 1950.3. Pembentukan MPRS dan DPAS.
Salah satu cikal bakal munculnya Demokrasi Terpimpin
Selain itu juga, sistem negara demokrasi Liberal membuat kekuasaan pemerintah dikendalikan oleh parlementer, munculnya pemberontakan di beberapa wilayah yang membuat kondisi negara yang tidak stabil.
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Demokrasi terpimpin
Ialah sistem pemerintahan dimana kekuasaan mutlak ditangan presiden, bukan parlemen. 1. Demokrasi terpimpin dilaksanakan pada tahun
1959 2. Kabinet yang menjabat ialah Kabinet Juanda
(Kabinet Karya)
17 Agustus 1959: Pidato Presiden berjudul Penemuan Kembali Revolusi Kita dikenal sebagai Manifesto Politik Republik Indonesia (Manipol) ditetapkan sebagai GBHN oleh MPRS
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Demokrasi terpimpin
PKI
Adapun program yang pernah dilaksanakan 1. Pembentukan MPRS2. Pembentukan Front Nasional 3. Pembentukan DPAS4. Pembentukan DPRGR5. Pembentukan Dapernas 6. Deklarasi Ekonomi 7. Politik Indonesia yang bebas dan aktif
Memiliki peluang besar duduk dalam kursi pemerintahan , sehingga pemberontakan yang dilakukan melibatkan pasukan khusus kepresidenan.
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Demokrasi terpimpin
PKI Versus Republik Indonesia
Ingin mendirikan negara komunis
Ingin mempertahankan Pancasila
Pendukung: Pemuda Rakyat
GerwaniBarisan Tani Indonesia
SOBSI
Pendukung: Seluruh rakyat Indonesia
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Demokrasi terpimpin
Peristiwa penting yang terjadi:KELUARNYA INDONESIA DARI PBB PADA 7 JANUARI 1965
Sebagai reaksi masuknya Malaysia dalam dewan keamanan PBB
Dampaknya: INDONESIA DIKUCILKAN MASYARAKAT DUNIA
Peristiwa penting yang terjadi:KEMBALI MASUK MENJADI ANGGOTA PBB PADA 28 SEPTEMBER 1966
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Demokrasi terpimpin
Adapun penyelewangan program pada masa demokrasi terpimpin: 1. Pembentukan MPRS dilakukan oleh presiden padahal
kedudukannya sejajar2. Pembentukan Front Nasional 3. Pembentukan DPAS dilakukan oleh Presiden, padahal
tugasnya memberikan jawaban dan usulan kepada Presiden.
4. Pembentukan DPRGR dilakukan oleh Presiden, padahal kedudukannya sejajar.
5. Pembentukan Dapernas 6. Pengangkatan presiden seumur hidup7. Politik Indonesia yang bebas dan aktif , cenderung
melakukan politik Poros
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Demokrasi terpimpin
Akhir dari pemerintahan Demokrasi Terpimpin = akhir pemerintahan orde Lama
Ditandai dengan :dikeluarkannya SUPERSEMAR = Surat Perintah Sebelas Maret 1966
Demontrasi besar – besaran mahasiswa dan rakyat menuntut dibubarkannya PKI dan ormas – ormas dibawahnya
Pembentukan TRITURA1. Bubarkan PKI2. Bersihkan kabinet dari unsur – unsur PKI3. Turunkan harga barang
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK Demokrasi terpimpin
SUPERSEMAR = Surat Perintah Sebelas Maret 1966
Dimandatkan kepada Letjen Soeharto
Tindak lanjut SUPERSEMAR 1966:1. 12 Maret 1966: membubarkan PKI dan organisasi yang
ada dibawahnya2. 18 Maret 1966: mengamankan 15 orang menteri yang
terlibat dalam PKI3. Membersihkan kabinet dari unsur PKI
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK ORDE BARU
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
Ialah tatanan seluruh aspek kehidupan rakyat, bangsa, dan negara RI yang diletakkan kepada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.Langkah politik yang ditempuh:1. Stabilitas politik dengan membubarkan PKI dan
ormas dibawahnya2. Menyederhanakan parpol menjadi tiga: PPP,
NU, dan Golkar3. Pelaksanaan PEMLU :
1971, 1977, 1982, 1987, 1992 dan 1997 4. Dwifungsi ABRI ialah ABRI sebagai pelayan
masyarakat dan pemimpin dalam pemerintahan.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK ORDE BARU
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
Penyimpangan pada masa Orde Baru:1. Kepemimpinan Presiden lebih dari 2x masa
jabatan.2. Tumpang tindih tugas dan fungsi MPR dan
DPR3. Pembangunan tidak merata antara pusat
negara dengan pulau – pulau lainnya.4. Dwi fungsi ABRI mengalami
penyelewengan tugas. 5. Adanya KKN (Korupsi Kolusi dan
Napotisme) dalam aspek kehidupan di Indonesia
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK ORDE reformasi
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
Penyimpangan pada masa Orde Baru:1. Kepemimpinan Presiden lebih dari 2x masa
jabatan.2. Tumpang tindih tugas dan fungsi MPR dan
DPR3. Pembangunan tidak merata antara pusat
negara dengan pulau – pulau lainnya.4. Dwi fungsi ABRI mengalami
penyelewengan tugas. 5. Adanya KKN (Korupsi Kolusi dan
Napotisme) dalam aspek kehidupan di Indonesia
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK ORDE reformasi
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
Ditandai dengan:1. Demonstrasi besar – besaran gabungan
mahasiswa dan rakyat2. Turunnya Presiden Soeharto yang telah
menjabat selama 32 tahun.
Langkah politik dalam mejalankan program Reformasi:1. Reformasi dalam bidang ideologi negara
dan konstitusi2. Pemberdayaan lembaga legislatif negara
(MPR, DPR, DPRD)3. Reformasi lembaga kepresidenan dan
kabinet
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK ORDE reformasi
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
Langkah politik dalam mejalankan program Reformasi:1. Reformasi dalam bidang ideologi negara
dan konstitusi2. Pemberdayaan lembaga legislatif negara
(MPR, DPR, DPRD)3. Reformasi lembaga kepresidenan dan
kabinet 4. Pembaharuan kehidupan politik dengan
mengurangi KKN 5. Penyelenggaraan PEMILU yang JURDIL dan
LUBER6. Hapuskan dwifungsi ABRI7. Pelaksanaan desentralisasi melalui
Otonomi Daerah
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN POLITIK ORDE reformasi
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
Pelaksanaan PEMILU yang JURDIL dan LUBER
PEMILU secara langsung dilaksanakan pada tahun 2004
Dilakukan melalui tiga tahapan:1. Pemilu Legislatif: memilih wakil rakyat di
MPR, DPR, dan DPRD pada tanggal 5 April 2004
2. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahap I pada 5 Juli 2004
3. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahap II pada 20 Oktober 2004
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
PERKEMBANGAN EKONOMI
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN EKONOMI1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
Inilah wajah para pemimpin negara kita.Bagaimana cara mereka mengatasi perekonomian?
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Akibatnya terjadi hiperinflasi yaitu kenaikan harga barang diatas 100%
RINGKASAN MATERI PERJALANAN EKONOMIPASCA KEMERDEKAAN
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
Mewarisi kondisi Ekonomi amat sangat kacau akibat penjajahan Jepang.
Pengurasan SDA Romusha
Perusakan dan perubahan kondisi
alam akibat perang Taktik bumi hangus
Karena mata uang Jepang beredar dengan tidak terkendali
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Selanjutnya hambatan dari wilayah laut, BLOKADE LAUT dari Belanda
RINGKASAN MATERI PERJALANAN EKONOMIPASCA KEMERDEKAAN
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
Upaya untuk mengatasinya pemerintah mengakui peredaran ketiga mata uang yaitu De Javasche Bank,
Hindia Belanda, dan Jepang
Bertujuan menghancurkan perekonomian Indonesia
Upaya mengatasi hal itu, melakukan pinjaman Nasional yang direncanakan 1 M yang dibagi dalam 2 tahap dn dikembalikan dalam waktu
40 tahun
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN EKONOMIPASCA KEMERDEKAAN
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
Belanda memberlakukan uang baru yaitu uang NICA untuk mengganti mata uang Jepang yang nilainya semakin menurun
Upaya yang dilakukan untuk uang kertas baru dinamai Oeang Republik Indonesia (ORI). Setiap
1000 mata uang Jepang ditukar 1 ORI
Membentuk BNI pada tanggal 5 Juli 1946
Mendirikan Banking and Trading Corporation (BTC)
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN EKONOMIDemokrasi liberal - terpimpin
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
Gunting Syariffudin
Program Benteng
Sistem Ekonomi Ali Baba
Nasionalisasi De Javasche
Bank
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN EKONOMIDemokrasi liberal - terpimpin
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
Gunting Syafrudin
Gunting Syafruddin adalah kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Syafruddin Prawiranegara. Menurut kebijakan itu, "uang merah" (uang NICA) dan uang De Javasche Bank dari pecahan Rp 5 ke atas digunting menjadi dua. Guntingan kiri tetap berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai setengah dari nilai semula sampai tanggal 9 Agustus pukul 18.00. Mulai 22 Maret sampai 16 April, bagian kiri itu harus ditukarkan dengan uang kertas baru di bank dan tempat-tempat yang telah ditunjuk.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN EKONOMIDemokrasi liberal - terpimpin
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
Program Benteng
Usulan Prof. Sumitro JoyohadikusumoDilaksanakan pada saat kabinet NatsirTujuan: membantu para pengusaha pribumi untuk berpartisipasi dalam pembangunan perekonomian nasional
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN EKONOMIDemokrasi liberal - terpimpin
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
NASIONALISASI De Javasche Bank
Pada Kabinet Sukiman Dr. Houwik berhenti digantikan Mr. Syafruddin Prawiranegara15 Desember 1951 UU No. 24 Tahun 1951 tentang nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia (bank sentral dan bank sirkulasi)
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN EKONOMIDemokrasi liberal - terpimpin
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
KEBIKJAKAN EKONOMI ALI BABA
Kabinet Ali SastroamijoyoPada masa menteri perekonomian M. Iskaq Cokrohadikusumo. Mengutamakan tumbuh dan kembangnya pengusaha swasta pribumi dalam rangka merombak ekonomi kolonial menjadi nasional. Ali = pribumi Vs Ali =
nonpribumi
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN EKONOMIOrde baru
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
adanya inflasi pada tahun 1966 hingga 650%.
Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat)
1.Bubarkan PKI2.Bubarkan Kabinet
Dwikora3.Turunkan Harga
Upaya menyelesaikan:melakukan stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi
Stabilisasi yang dimaksud adalah pengendalian inflasi supaya harga-harga tidak melonjak terus secara cepat. Rehabilitasi yang dimaksud adalah rehabilitasi fisik terhadap prasaranaprasarana dan alat-alat produksi yang banyak mengalami kerusakan.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN EKONOMIOrde baru
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
Langkah kedua: Keadaan ekonomi Indonesia terus membaik,hingga pada tahun 1969, pemerintah siap melaksanakan program jangka panjang (JP).JP I
PELITA 1
PELITA 2
PELITA 3
PELITA 4
PELITA 5
Menitik beratkan
pada sektor
pertanian
Menitik beratkan
pada sektor
pertanian
pembangunan pada segala bidang
Menitik beratkan
pada sektor
pertanian dan
industri mesin
Menitik beratkan
pada sektor
pertanian, industri,
dan ekonomi
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN EKONOMIOrde baru
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
PRESTASI SETIAP PELITA PELITA 1
PELITA 2
PELITA 3
PELITA 4
PELITA 5
1. Produksi beras telah meningkat dari 11,32 juta ton menjadi 14 juta ton;
2. Pertumbuhan ekonomi dari rata-rata 3% menjadi 6,7% per tahun;
3. Pendapatan rata-rata penduduk (pendapatan per kapita) dari 80 dolar amerika dapat ditingkatkan menjadi 170 dolar amerika.
4. Tingkat inflasi dapat ditekan menjadi 47,8% pada akhir pelita i (1973/1974).
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN EKONOMIOrde baru
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
PRESTASI SETIAP PELITA PELITA 1
PELITA 2
PELITA 3
PELITA 4
PELITA 5
1. berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi ratarata penduduk 7% setahun.
2. Tingkat inflasi berhasil ditekan hingga 9,5%. 3. Pada sektor pertanian, telah dilakukan perbaikan
dan pembangunan jaringan irigasi baru.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN EKONOMIOrde baru
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
PRESTASI SETIAP PELITA PELITA 1
PELITA 2
PELITA 3
PELITA 4
PELITA 5
1. Produksi beras diperkirakan mencapai 20,6 juta ton pada tahun 1983.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN EKONOMIOrde baru
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
PRESTASI SETIAP PELITA PELITA 1
PELITA 2
PELITA 3
PELITA 4
PELITA 5
1. Swasembada pangan dengan produksi beras mencapai 25,8 juta ton pada tahun 1984.
2. Kesuksesan ini mendapatkan penghargaan dari FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) pada tahun 1985.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN EKONOMIOrde baru
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
PRESTASI SETIAP PELITA PELITA 1
PELITA 2
PELITA 3
PELITA 4
PELITA 5
1. Industri yang menghasilkan barang ekspor, industri yang banyak menyerap tenaga kerja, industri pengolahan hasil pertanian, serta industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN EKONOMIOrde baru
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
JP IIPELITA 6
PELITA 7
PELITA 8
PELITA 9
PELITA 10
Menitik beratkan
pada sektor
pertanian, industri,
dan ekonomi
FAIL
Indonesia dilanda krisis keuangan.Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika melemah dari Rp2.500,00 pada tahun 1997 menjadi Rp15.000,00 pada bulan Juni 1998.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN EKONOMIOrde reformasi
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
1. Menjalin kerja sama dengan IMF untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi.
2. Menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi perekonomian.
3. Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah.
4. Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika hingga di bawah Rp10.000,00
5. Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri.
Pada bulan April 2001, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika melemah hingga mencapai Rp12.000,00. Melemahnya nilai tukar rupiah tersebut berdampak negatif terhadap perekonomian nasional dan menghambatusaha pemulihan ekonomi.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN EKONOMIOrde reformasi
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
1. Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 miliar.
2. Mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun.
3. Kebijakan privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
1. Mengurangi Subsidi Bahan Bakar Minyak
2. Pemberian Bantuan Langsung Tunai3. Pengurangan Utang Luar Negeri
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN
RINGKASAN MATERI PERJALANAN PENDIDIKANAWAL KEMERDEKAAN
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
merupakan menteri Pengajaran, Pendidikan
dan Kebudayaan pertama
Semboyan yang digunakan dalam
pendidikan Nasional Indonesia
RINGKASAN MATERI PERJALANAN PENDIDIKANAWAL KEMERDEKAAN
1945 - 1950
MENTERI YANG
PERNAH MENJABA
T
Ki Hajar Dewanta
ra
T.S.G Mulia
Moch. Syafei
Mr. Suwandi
3 bulan19-8-’45 hingga 14-
10-’45 5 bulan
14-10-’45 hingga 12-03-’46
7 bulan12-03-’46 hingga 2-
10-’46
8 bulan2-10-’46 hingga 27
– 06-’47
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
RINGKASAN MATERI PERJALANAN PENDIDIKANAWAL KEMERDEKAAN
1945 - 1950 PROGRAM PENDIDIKAN AWAL
KEMERDEKAAN
Tujuan sebenarnya dari pendidikan zaman kemerdekaan adalah untuk mengisi tata kehidupan danpembangunan.
Berorientasi pada usaha menananamkan jiwa patriotisme dan lebih jauh dimaksudkan untuk menghasilkan patriot-patriot bangsa yang rela berkorban untuk bangsa dan negaranya
RINGKASAN MATERI PERJALANAN PENDIDIKANAWAL KEMERDEKAAN
1945 - 1950
1950 - 1959
1959 - 1965
1966 - 1998
1998 - NOW
PROGRAM PENDIDIKAN AWAL KEMERDEKAAN
Struktur Persekolahan Dan Kurikulum Pendidikan Pada Masa Awal Kemerdekaan
PENDIDIKAN RENDAHPENDIDIKAN GURU
PENDIDIKAN MENENGAH
PENDIDIKAN KEJURUAN
SEKOLAH RAKYAT (SR)SEKOLAH GURU A, B DAN CSEKOLAH MENENGAH : SMP DAN SMT
PENDIDIKAN TEKNIK
PEND. EKONOMI DAN KEWANITAANSTM
Indonesia merupakan negara kepulauan, di beberapa kota seperti Surabaya, Makassar, Ambon, Manado, Padang, dan Palembang diadakan Akademi Pelayaran, Akademi Oseanografi, dan Akademi Research Laut.
ADDITIONAL NOTE:1. Pada akhir tahun 1949, tercatat sejumlah 24.775 buah sekolah
rendah di seluruh Indonesia. 2. Untuk pendidikan tinggi, sudah ada sekolah tinggi dan
akademi di beberapa kota seperti Jakarta, Klaten, Solo dan Yogyakarta.
3. Selain itu, ada pula universitas seperti Universitas Gajah Mada.
Tenaga pengajarnya didatangkan dari luar negeri seperti Inggris,Amerika Serikat, dan Perancis.
RINGKASAN MATERI PERJALANAN PENDIDIKANAWAL KEMERDEKAAN
1945 - 1950 WAJAH PARA MENTERI PPDB
AWAL KEMERDEKAAN
Nama : Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara)Menjabat : 19 Agustus 1945 - 14 November 1945 Kabinet : PresidensialNama kementerian : Menteri Pengajaran
Nama : Todung Sutan Gunung Mulia Menjabat : 14 November 1945 - 12 Maret 1946 Kabinet : Sjahrir I
RINGKASAN MATERI PERJALANAN PENDIDIKANAWAL KEMERDEKAAN
1945 - 1950 WAJAH PARA MENTERI PPDB
AWAL KEMERDEKAAN
Nama : Muhammad Sjafei Menjabat : 12 Maret-2 Oktober 1946Kabinet : Sjahrir II
Mr. R. Soewandi 2 Oktober 1946 - 27 Juni 1947Sjahrir III
RINGKASAN MATERIPERJALANAN PENDIDIKAN
Demokrasi liberal
Tujuan pendidikan dan pengajaran tertuang pada pasal 3, yaitu membentuk manusia susila yang cakap dan warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air.Presiden Soekarno, praktik pendidikan diarahkan pada penanaman jiwa nasionalisme dan membangun karakter bangsa atau di kenal dengan istilah nation and character building.
RINGKASAN MATERI PERJALANAN PENDIDIKANDemokrasi liberal
1950 -
1959
PROGRAM PENDIDIKAN
Konsepsi Pendidikan yang dititikberatkan kepada spesialisasi sebab menurut Menteri Pendidikan pada saat itu, bangsa Indonesia sangat tertinggal dalam pengetahuan teknik yang sangat dibutuhkan oleh dunia modern. Menurut garis besar konsepsi tersebut, pendidikan umum dan pendidikan teknik dilaksanakan dengan perbandingan 3 banding 1. Maksudnya, setiap ada 3 sekolah umum, diadakan 1 sekolah teknik. Setiap lulusan sekolah dasar diperbolehkan melanjutkan ke sekolah teknik menengah (3 tahun), kemudian melanjutkan ke sekolah teknik atas (3 tahun). Setelah lulus sekolah teknik menengah dan sekolah teknik atas, diharapkan siswa dapat mengerjakan suatu bidang tertentu.
RINGKASAN MATERIPERJALANAN PENDIDIKAN
Demokrasi liberalBEGINI
GAMBARANNYA!
3 : 1 3 Sekolah Umum : 1 Sekolah Teknik
Sekolah Dasar
Sekolah Teknik
Menengah
Sekolah Teknik Atas
Siswa dapat mengerjakan suatu bidang tertentu.
RINGKASAN MATERIPERJALANAN PENDIDIKAN
Demokrasi liberal
Indonesia merupakan negara kepulauan, di beberapa kota seperti Surabaya, Makassar, Ambon, Manado, Padang, dan Palembang diadakan Akademi Pelayaran, Akademi Oseanografi, dan Akademi Research Laut. Tenaga pengajarnya didatangkan dari luar negeri seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis. No. Nama
UniversitasKota Website
1. Hasanuddin Makassar www.unhas.ac.id
2. Padjajaran Bandung www.unpad.ac.id
3. Andalas Padang www.unand.ac.id
4. Sumatera Utara Medan www.usu.ac.id
RINGKASAN MATERIPERJALANAN PENDIDIKAN
Demokrasi terpimpin
Keputusan Presiden RI No. 145 Tahun 1965 menetapkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah melahirkan warga yang sosialis, yang bertanggungjawab atas terselenggaranya masyarakat sosialis Indonesia, adil dan makmur baik spiritual maupun material dan yang berjiwa Pancasila.
Tap MPRS No II/MPRS/1960 menyatakan bahwa politik dan sistem pendidikan nasional kita baik yang diselenggarakan oleh pihak pemerintah maupun oleh pihak swasta, dari pendidikan pra-sekolah sampai pendidikan tinggi, supaya melahirkan warga Negara yang berjiwa Pancasila.
Penyelenggaraan Pendidikan, diselenggarakan dalam bentuk:
Sapta Usaha Tama Panca Wardana
RINGKASAN MATERIPERJALANAN PENDIDIKAN
Demokrasi terpimpin Penyelenggaraan Pendidikan, diselenggarakan dalam bentuk:
Sapta Usaha Tama Panca Wardana1. Penertiban aparatur dan usaha-usaha Departemen PP dan K
2. Meningkatkan seni dan olahraga
3. Mengharuskan “usaha halaman”
4. Mengharuskan penabungan5. Mewajibkan usaha-usaha
koperasi6. Mengadakan kelas masyarakat,
serta7. Membentuk regu kerja di
kalangan SLA dan Universitas
1. Perkembangan cinta bangsa dan tanah air, moral nasional/ internasional/ keagamaan;
2. Perkembangan inteligensi;3. Perkembangan nasional
artistik atau rasa keharusan dan keindahan lahir batin;
4. Perkembangan keprigelan(kerajinan tangan)
5. Perkembangan jasmani. Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi pendidikan pada masa demokrasi terpimpin
RINGKASAN MATERIPERJALANAN PENDIDIKAN
Orde barumasa orde baru lebih
menitikberatkan pada kualitas pendidikan Perguruan Tinggi
Karena diarahkan pada sasaran pembinaan mahasiswa yang mampu menjawab tantangan modernisasi. Dikembangkanlah sistem pendidikan yang berhubungan dengan pengembangan kesempatan dan kualifikasi bagi jenis-jenis lapangan kerja yang diperlukan oleh pembangunan nasional.
konsep “Sekolah Pembangunan”para siswa dikenalkan
kepada jenis-jenis dan lapangan serta lingkungan kerja. Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat melihat kemungkinan untuk memberikan jasa melalui karyanya.