Top Banner
18

Symposiumrepository.unair.ac.id/86908/1/Terapi Telomere Pada Aging...Pemendekan telomer yang progesif mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap

Dec 25, 2019

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Symposiumrepository.unair.ac.id/86908/1/Terapi Telomere Pada Aging...Pemendekan telomer yang progesif mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap
Page 2: Symposiumrepository.unair.ac.id/86908/1/Terapi Telomere Pada Aging...Pemendekan telomer yang progesif mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap

SymposiumPrevention and fntervention of Aging Process in Dermatology: What's New?Shangri-La Hotel, Surabaya, 13 - 14 February 2016

Editor:Dian Ardiana,dr"SpKKDr.Cita Rosita SP.,dr.,Sp.KK(n,FINSDV,FAADVDr.AflfNurul Hidayati,dr.,SpKKIImadita Citrashanty,dr.,SpKKMaylita San,dr.,Sp.KK

Diterbitkan Oleh:Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI)

Cabang Surabaya

Bekerjasama dengan

Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya

Kelompok Studi Kosmetik Indonesia (KSDKI)

Page 3: Symposiumrepository.unair.ac.id/86908/1/Terapi Telomere Pada Aging...Pemendekan telomer yang progesif mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap

|一Preventiom and lntervention of Aging Process in

ISBN:978-602-17449-2-5

011ak cipta yang dilindungi oleh undang… undangDilarang keras mengutip, menjiplak atau mengkopi memperbanyak ataumenyebarluaskan dalam bentuk apa pun baik sebagian maupun seluruh isi sertamemperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis dari penulis dan penerbit.

Penulis Lili Legiawati, dr., SpKK, FINSDV, FAADV ; Sharuraz NadiaYusharyahya, dr., SpKK, MHA, FINSDV ;Dr. Cita Rosita S.P., dr., Sp K(K), FINS DV, F AADV ; Irmadita Citrashanty,dr., SpKK; Dian Ardiana, dr., SpKK ; Dr. Afif Nurul Hidayati,dr., SpKK ; Dr. M. Yulianto Listiawan, dr., SpKK(K),FINSDV, FAADV ; Abraham Arimuko, dr., Sp KK, FINSDV,FAADV ; Prof. Drh. Fedik A. Rantam ; Arief Budianto, dr.,Ph.D, SpKK ; Fitri Abdullah Jawas, dr., SpKK ; LilikNorawati Ashadi, dr., SpKK, FINSDV

Dian Ardiana, dr., SpKKDr. Cita Rosita SP., dr., Sp.KK(K),FINSDV,FAADVDr. Afif Nurul Hidaydi, dr., SpKKIrmadita Citashanty, dr., SpKKMaylita Sari, dr., Sp.KK

Bambang AgustonoBambang Agustono2016Percetakan Wahana IlmuJl. Kali Kepiting 97 SurabayaTelp. (031) 389 09s7Isi diluar tanggung j awab percetakan

Editor

協観F3‰ぶ'ル

θ:ヤγ

騰廟7カ

′&ル″″ルあ″ω″爾υ卿

斃鶴灘鶴協 膨影』祠らリ

Dermatology:What's Newi

K

 

‘1

 

Setthg

Desaln covcr

Cetakan

Dicctak olch

Page 4: Symposiumrepository.unair.ac.id/86908/1/Terapi Telomere Pada Aging...Pemendekan telomer yang progesif mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap

Newi

ltau

ta menuntut masyttraktt unluk te101u tampil

I Ka協 ′θりantar

i

Gaya hidup masa kini

‖:i穐鯖

m:寡電 Fiよ:sl器 電 躍

°1麗

」鯖 露暴覚 ldikalangan masyarakat. C)leh karena itu, pelayanan berbasiζ

kompctcnsi dan ditangani oleh ahli di bidangnya semalkin dicari.

E)isisi lain perkembangan ilrllu dan teknologi kedokteran di bidang

kosmetik medik dan intervensi dclulatologi terlls berkembang pesat.

Inovasi dan teknik baru yang ditllukan untuk kelainan kulit dan

kasus estetis rnedis banyak berrnunculan.

Untuk itulah,PERDOSKI bekeJasama dengan RUMKFAL Dr.Ramelan Surabaya dan Kelompok Studi Kosmetik lndonesia

(KSDKI)mcnyelenggarakan P″ ιソθ″′′04α″グJ力″rソc″″ο″ゲИgingP/ο cθss J″ 」Dθrmα′θ′Ogァ .・ 物 α′む」ヽしソ2.Acara ini akan diisi dengan

topik‐ topik keschatan kulit dan kelarnin yang menarik dan tcrkini

dikalangan masyarakat maupun dikalangan medis, khususnyamengenai proses pcnuaan di bidang derlnatologi.

E)iharapkan dengan diselenggarakannya acara ini di bidangkosmetik medik dan intervensi dermatologi bagi para doktcr

spesialis kulit dan kelamin, dokter umurn, para peserta programdokter spesialis kulit dan kelarniru dan dokter spesialis lain yangberminat, dapat meningkatkan wawasan dan perhatian terhadapkasus-kasus kelainan kulit yang membutuhkan penanganankomprehensif dan intervensi dermatologi.

P劇Ⅵコn

Prevention & Intenention of Aglng ProcN in Dmatolory : lt hat's New? "Surabaya, Febroary 13th -r4th 2016

Page 5: Symposiumrepository.unair.ac.id/86908/1/Terapi Telomere Pada Aging...Pemendekan telomer yang progesif mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap

Daftar lsi

Oksidatif Stres dan Penuaan KulitLili Legiawati dr., SpKK, FINSDV, FAADV

Regulasi Hormonal dan Sinyal Sistemik Pada Penuaan KulitShannaz Nadia Yusharyahy4 dr., SpKK, MHA' FINSDV """""""""""""

Peran Antioksidan Oral (Astaxanthin dan SOD Gliadin) Pada

Penuaan DiniDr. Cita Rosita S. P., dr,, SpKK(K), FINSDV' FAADV

Peran Antioksidan Topikal pada Penuaan KulitIrmadila Citrashanty, dr., SPKK

Rambut Uban : Stres Oksidatif Pada Penuaan RambutDian Ardiana" dr., SPKK

Terapi Telomere Pada- AgingDr. Afif Nurul Hidayati" dr., SpKK .'...".. '...."""

Perangkat Untuk Peremajaan KulitDr. M]yufianto Listiawan, dr., SpKK(K), FINSDV, FAADV

Periorbital RejuvenationAbraham tuimuko, dr., SpKli FINSDV' FAADV

Stem Cetls And Aberrant Signaling Of Molecular System

In Skin AgingProf. Drh. Fedik A' Rantam

' Utiotogi Pro.., Penuaan dan Mekanismenya

Arief Budiyanto .""""""""i"'

一0

Dてn

10

17

22

29

37

66

Metd de Evalu as i. Pen ub a r-,. Al[t (S ki n A-q i ng).

Review Beber"pa:Sur1a fiinis Terkait Skin Aging

riiriAUOurUh Jawas, dr".}PI(K ":"""""""""....

Grorvth F'actors As Antiaging

75

80

89

Prevmdon &lnteFcntionSunbaya, rebroary $tl -r4ti 2016

103

|

Page 6: Symposiumrepository.unair.ac.id/86908/1/Terapi Telomere Pada Aging...Pemendekan telomer yang progesif mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap

1

TELOMERE THERAPY FOR AGING

Afif Nurul Hidayati

Departemen/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo Surabaya

ABSTRAK

Pemendekan telomer dianggap sebagai salah satu karakteristik utama dari penuaan

(aging) sel karena membatasi pembelahan sel. Pemendekan telomer yang progesif mengarah

ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap kesehatan dan usia

individu, peningkatan insidensi penyakit dan daya hidup yang rendah. Disamping

keuntungan fundamental dari pemahaman tentang telomer dan telomerase, proteksi telomer

merupakan wilayah penting. Kini, sudah terbukti bahwa penelitian tentang protein yang

berkaitan dengan telomer memberikan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dasar

gambaran penuaan yang berkaitan dengan telomer. Masih perlu penelitian di masa

mendatang yang bertujuan untuk perlindungan telomer dan menghambat respons kerusakan

DNA di kulit manusia termasuk penelitian tentang telomere binding protein. Masih sedikit

hal yang diketahui tentang ekspresi telomere binding protein pada kulit manusia dan

modulasi ekspresinya dikaitkan dengan proses penuaan, hal tersebut masih merupakan hal

menarik dari penelitian kulit dan merupakan area penting untuk proteksi kulit dan

perkembangan antiaging.

PENDAHULUAN

Telomer memendek seiring dengan penambahan usia. Pemendekan telomer yang progesif

mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap kesehatan

dan usia individu. Telomer yang pendek berhubungan dengan peningkatan insidensi penyakit

dan daya hidup yang rendah.1,2,3 Kecepatan pemendekan telomer dapat meningkat atau

menurun oleh faktor gaya hidup. Diet dan aktivitas yang baik mempunyai potensi untuk

mengurangi pemendekan telomer atau paling tidak mencegah erosi telomer yang berlebihan

sehingga menunda terjadinya penyakit yang berhubungan dengan usia dan meningkatkan

Page 7: Symposiumrepository.unair.ac.id/86908/1/Terapi Telomere Pada Aging...Pemendekan telomer yang progesif mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap

2

lama hidup, termasuk proses penuaan kulit. Telah berkembang bukti bahwa faktor gaya

hidup memengaruhi kesehatan dan usia individu melalui efeknya terhadap panjang

telomer.2,3,4

Akan dikemukakan tentang telomer, telomerase, aging dan aging-related diseases, dan

beberapa pendekatan terapi aging berdasarkan telomer.

TELOMER, TELOMERASE, DAN AGING

Telomer merupakan bagian paling ujung (penutup) pada ujung kromosom yang berperan

untuk melindungi kromosom yaitu menjaga kestabilan genom tiap sel. Telomerase

merupakan suatu enzim yang berperan terhadap proses pembentukan telomer pada ujung

kromosom. Telomerase berfungsi melindungi telomer dan mengurangi kerusakan DNA yang

dipercaya berperan pada proses penuaan. Namun semakin bertambah umur, produksi

telomerase pada kromosom semakin menurun, telomer juga akan memendek sehingga gagal

melindungi kromosom.2,5

Gambar 1. Telomer (berwarna kuning) berada di ujung kromosom (berwarna biru).

Visualisasi menggunakan fluoresen kuantitatif in situ hybridization (Q-FISH) menggunakan

probe asam nukleat peptide.1

Apoptosis fisiologis berkaitan dengan aktivitas telomerase. Pada sel somatik yang matur,

telomerase mengalami inaktivasi. Ketika sel yang matur membelah diri, telomer mengalami

pemendekan. Jika pembelahan sel terjadi berulang, maka telomer akan mencapai level kritis

Page 8: Symposiumrepository.unair.ac.id/86908/1/Terapi Telomere Pada Aging...Pemendekan telomer yang progesif mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap

3

sehingga tidak dapat memendek lagi dan tidak mempunyai kemampuan untuk melindungi

kromosom akhirnya kromosom mengalami fragmentasi dan mengalami apoptosis.2,5

Telomer dan telomerase telah terbukti berhubungan dengan aging dan aging-related

diseases. Gaya hidup dan kondisi psikologis yang meningkat berkaitan dengan panjang

telomer dan aktivitas telomerase. Telomer dan aktivitas telomerase merupakan biomarker

penuaan selular dan mungkin merupakan marker faktor yang berperan pada aging dan aging-

related diseases.2

Telomer fungsional bertujuan untuk mencegah degradasi, kehilangan informasi genetik,

end-to-end fusion, senescence, dan apoptosis.3 Pemendekan telomer seiring dengan

pembelahan sel dihubungkan dengan aging (penuaan) atau senescence. Penelitian di

laboratorium menunjukkan sel-sel yang sudah terlalu pendek telomernya berhenti

memperbarui diri, sehingga mengalami penuaan. Penuaan manusia salah satunya disebabkan

oleh memendeknya telomer, walaupun hal itu bukan satu-satunya mekanisme penuaan.2

Banyak penelitian yang membuktikan bahwa terdapat hubungan panjang telomer dengan

aging dan aging-related diseases, antara lain penyakit kardiovaskuler dan infeksi,

aterosklerosis, infark miokard dini, demensia vaskular, hipertensi, stenosis aorta, peningkatan

nadi, obesitas, merokok, penyakit Alzheimer, resistensi insulin, diabetes, dan kanker.2

Gaya hidup tertentu seperti merokok, pajanan polutan, obesitas, kurang olah raga, diet

yang tidak sehat, kurang serat, dan stres dapat meningkatkan kecepatan pemendekan telomer,

menyebabkan penyakit dan/atau kematian dini.2,4

Gambar 2. Panjang telomere dapat dimodulasi oleh berbagai faktor.2

Page 9: Symposiumrepository.unair.ac.id/86908/1/Terapi Telomere Pada Aging...Pemendekan telomer yang progesif mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap

4

Ahli genetik Richard Cawthon dan kawan-kawan dari Universitas Utah menemukan

telomer yang lebih pendek berhubungan dengan hidup yang lebih pendek. Individu berumur

lebih dari 60 tahun yang telomernya lebih pendek mempunyai kemungkinan tiga kali lebih

mudah meninggal akibat penyakit jantung dan delapan kali lebih besar kemungkinan

meninggal akibat penyakit infeksi.6

Ketika pemendekan telomer dikaitkan dengan proses penuaan, belum diketahui

dengan pasti tentang telomer yang memendek menggambarkan tanda-tanda penuaan seperti

uban atau secara pasti berperan pada proses penuaan. Seberapa besar peran telomer pada

penuaan masih menjadi area penelitian yang terus dikembangkan, termasuk mekanismenya

pada penuaan kulit.6

Penyebab utama penuaan adalah stres oksidatif. Kerusakan DNA, protein, dan lemak

disebabkan oleh oksidan yang merupakan substansi yang sangat reaktif yang mengandung

oksigen. Oksidan diproduksi secara normal ketika bernafas, juga dihasilkan akibat dari

keradangan, infeksi, konsumsi alkohol, dan merokok. Faktor lain yang berperan pada

penuaan adalah glycation. Hal itu terjadi ketika glukosa kita gunakan sebagai energi,

mengikat beberapa DNA, protein, dan lemak.2,4

Penelitian yang besar (lebih dari 100.000 orang dewasa dengan berbagai usia

berbeda) tentang panjang telomer dan kesehatan, 10% individu dengan telomer yang pendek

hampir 25% meninggal dalam waktu 3 tahun daripada telomer yang panjang. Belum

diketahui panjang telomer merupakan petanda pasif kesehatan dan penuaan atau aktif

menentukan usia dan penyakit individu.6

Secara teori, telomer yang tidak mengalami pemendekan, sel akan menjadi imortal.

Penelitian mengindikasikan hal tersebut terjadi. Kebanyakan individu dewasa, telomer

tampaknya stabil, memendek setelah usia pertengahan. Tetapi, pada berbagai usia, ada

beberapa variasi dalam panjang telomer. Beberapa orang mempunyai telomer 2-3 kali lebih

panjang daripada orang lain. Panjang telomer akan berkurang seiring dengan waktu.

Telomerase berperan penting. Enzim tersebut memperpanjang telomer dan mencegah erosi

telomer.1-4

Aktivasi telomerase meningkatkan panjang telomer dan meningkatkan kesehatan.

Studi di Eropa terhadap binatang coba yang dihilangkan telomerasenya akan cepat menua

Page 10: Symposiumrepository.unair.ac.id/86908/1/Terapi Telomere Pada Aging...Pemendekan telomer yang progesif mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap

5

dan mati muda. Tetapi beberapa hewan coba yang dikembalikan telomerasenya, efek

penuaan secara dramatis diperbaiki dan kembali sehat.

TELOMER DAN KANKER

Telomerase menyebabkan sel kanker menjadi imortal, namun telomerase dapat

mencegah sel normal dari penuaan. Apakah dengan menjaga atau merestorasi panjang

telomer dengan telomerase dapat meningkatkan lama hidup? Hal tersebut masih menjadi

suatu pertanyaan. Termasuk juga apakah hal tersebut meningkatkan risiko mendapatkan

kanker? Jawaban pasti dari pertanyaan-pertanyaan perlu lebih banyak lagi dibukti secara

ilmiah. Tetapi banyak peneliti yang sudah menggunakan telomerase di laboratorium untuk

membuat pembelahan sel manusia melebihi normal, dan sel tersebut tidak terbukti menjadi

kanker.2,3,4

Gambar 3. Model maintenan telomer dan tumorigenesis.2

Telomer merupakan salah satu penentu lama hidup, dan erosi telomer membatasi

replikasi sel yang dikultur, suatu fenomena yang dikenal sebagai Hayflick limit atau

replicative senescence. Usaha untuk pemanjangan telomer telah mendorong peneliti untuk

mengeksplorasi usaha mempertahankan atau menjaga telomer. Hadiah Nobel dalam tahun

2009 diberikan untuk penemuan telomer dan telomerase. Hayflict pertama kali menjelaskan

replicative senescence invitro dari fibroblast manusia. Terdapat hubugan antara populasi

fibroblast dan waktu. Fibrobast dari pasien yang mengalami sindrom aging menunjukkan

penurunan proliferasi. Tampaknya hal tersebut berhubungan dengan temolerase-negative

Page 11: Symposiumrepository.unair.ac.id/86908/1/Terapi Telomere Pada Aging...Pemendekan telomer yang progesif mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap

6

human cell dalam pemendekan telomer. Replicative senescence berkaitan dengan penurunan

ukuran telomer (kehilangan 50 bp panjang telomer selama satu siklus replikasi) pada kultur

fibroblast manusia.7

Fibroblast manusia yang diambil dari individu berusia lanjut masih dapat bertambah

antara 20-50 kali lipat saat di kultur. Replicative senescence yang terjadi secara invitro tidak

berhubungan dengan situasi invivo karena sel pada tubuh dewasa tidak pernah mencapai

Hayflict limit. Penurunan fungsi fisiologis selama penuaan mungkin hasil dari telomere-

dependent in vivo replicative senescence pada sel-sel tertentu. Contohnya, penyembuhan luka

kurang efisien pada usia lanjut, dan telah dibuktikan bahwa sintesis kolagen oleh fibroblast

dipengaruhi oleh usia.7

Proses yang membuat jaringan menua mungkin merupakan bagian dari proses untuk

memproteksi jaringan dari tumor. Telomer memainkan peran sentral dalam nasib sel dan

penuaan dengan menyesuaikan respons seluler terhadap stres dan stimulasi pertumbuhan atas

dasar pembelahan sel sebelumnya dan kerusakan DNA. Panjang telomer diatur dan

dipelihara di sel-sel germline. Pada sel somatik, panjang telomer sangat heterogen tetapi

biasanya menurun seiring dengan usia. Hal tersebut merupakan pencegahan terhadap

pertumbuhan tumor, tetapi juga berkontribusi terhadap hilangnya sel karena usia. Telomer

pendek pada pasien tersebut terlibat dalam berbagai gangguan termasuk dyskeratosis

congenita, anemia aplastik, fibrosis paru, dan kanker.1-4 Alasan untuk hal tersebut adalah

pertumbuhan sel yang tidak terkontrol merupakan tanda kanker, dan penelitian membuktikan

hubungan antara kanker dengan aktivitas telomerase yang tinggi. Kenyatannya, beberapa

peneliti mengajukan bahwa untuk meningkatkan aktivitas telomerase mungkin suatu jalan

untuk diagnosis kanker; penelitian pada binatang telah mencoba untuk menekan telomerase

untuk melawan tumor. Penelitian di Eropa menemukan bahwa tikus secara genetik diterapi

untuk meningkatkan telomerase, memanjangkan telomer yang pendek, usia melambat, sehat

lebih lama, dan usia lebih lama sekitar 24%, tanpa menderita kanker.3,4

TERAPI TELOMER UNTUK AGING SKIN

Kulit merupakan jaringan yang bisa memperbaiki diri. Pemendekan telomer bertindak

sebagai jam mitosis yang mencegah proliferasi menyimpang seperti kanker. Sebagai

konsekuensi dari hal itu adalah sel menjadi menua dan terjadi proses penuaan. Enzim

Page 12: Symposiumrepository.unair.ac.id/86908/1/Terapi Telomere Pada Aging...Pemendekan telomer yang progesif mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap

7

telomerase mempertahankan panjang telomer dalam sel germline dan sel-sel kanker.

Telomerase juga aktif dalam sel-sel somatik tertentu seperti di epidermis tapi hampir tidak

terdeteksi dalam dermis. Banyak bukti menunjukkan bahwa telomerase memainkan peran

penting dalam pemeliharaan fungsi kulit dan proliferasi. Telomer dalam sel-sel kulit mungkin

sangat rentan terhadap pemendekan yang dipercepat karena dua hal yaitu proliferasi dan agen

yang merusak DNA seperti spesies oksigen reaktif. Kulit mungkin menyajikan jaringan yang

dapat diakses untuk manipulasi aktivitas telomerase dan panjang telomer dengan potensi

memperbaiki penyakit kulit yang berhubungan dengan penuaan.8,9,10

Kulit adalah jaringan kompleks yang terdiri dari dua kompartemen yang sangat

berbeda, epidermis yang selalu memperbaharui mayoritas terdiri atas keratinosit dan dermis

yang kaya akan matriks dengan fibroblast yang istirahat sebagai komponen utama. Kedua

kompartemen yang erat saling berhubungan dan saling interaksi. Parakrin sangat penting

untuk pertumbuhan epidermal, diferensiasi, dan homeostasis jaringan. Penuaan kulit

umumnya dipandang sebagai pembentukan kerut, rambut beruban, dan gangguan

penyembuhan luka. Namun demikian, epidermis sebagai perisai terluar perlu tetap utuh

dalam rangka melindungi bagian dalam. Epidermis adalah salah satu dari beberapa jaringan

regeneratif yang menghasilkan telomerase, kompleks ribonukleoprotein yang dapat

menangkal erosi telomer, salah satu mekanisme potensial penyebab penuaan selular. Hal ini

menimbulkan pertanyaan apakah di epidermis telomerase mampu menangkal erosi telomer

sehingga dapat mencegah proses penuaan dan apakah epidermis yang bagian dari kulit yang

bertanggung jawab untuk perubahan yang paling jelas terkait dengan penuaan kulit?.9,10

Hubungan antara pemendekan telomer dengan penuaan kulit telah dibuktikan dengan

beberapa penelitian. Analisis DNA dari epidermis menunjukkan penurunan telomer 36-79

bp pertahun. Kulit yang terpajan matahari memiliki level aktivitas telomer yang lebih tinggi

daripada kulit yang terlindungi dari pajanan matahari. Hal tersebut menunjukkan bahwa

telomer yang diekspresikan oleh epidermis berfungsi sebagai proteksi kulit terhadap

lingkungan.9,10

Aktivator Telomerase

Beberapa perusahaan dan laboratorium mengembangkan terapi berdasarkan

telomerase untuk menghambat aging dan telah menghasilkan suatu produk, suatu aktivator

Page 13: Symposiumrepository.unair.ac.id/86908/1/Terapi Telomere Pada Aging...Pemendekan telomer yang progesif mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap

8

telomerase yang merupakan produk natural, yang disebut TA-65. Sebuah penelitian (Harley

el al., 2011) telah membuktikan TA-65 menurunkan penuaan sel-sel dalam sistem imun. TA-

65 juga meningkatkan level telomerase pada binatang coba dan dilaporkan meningkatkan

beberapa indikator kesehatan yaitu menunda osteoporosis, meningkatkan ketahanan epitel,

meningkatkan fungsi metabolik, meningkatkan koordinasi neuromuskular. Binatang coba

yang diberi telomerase reverse transcriptase (TERT) mengalami peningkatan umur dan tidak

terbukti meningkatkan risiko menderita kanker.11

Penelitian tentang TA-65 yang diberikan 10-50 mg perhari sebagai suplemen,

kemudian dilakukan pemeriksaan tiap 3-6 bulan kemudian, menunjukkan terjadi aktivasi

telomerase pada kultur keratinosit, fibroblast, dan sel imun manusia. Efek invivo juga sudah

diteliti yaitu terjadi penurunan penuaan sel T CD8+/CD28+ dan sel NK pada 3, 6, 9, dan 12

bulan. Meskipun tidak ditemukan pemanjangan telomer tetapi terjadi penurunan telomer

pendek secara bermakna. Tidak didapatkan efek samping pada penelitian tersebut. Tetapi

masih perlu dikembangkan penelitian klinis tersamar terhadap manusia yang membuktikan

efektiftas dan keamanan TA-65.11

Suplemen nutraseutikal yang disebut TA-65 tersebut, sudah dipasarkan,

direkomendasikan untuk mengaktifkan telomerase. Kandungan aktifnya ekstrak akar

Astragalus membranaceus, tanaman yang sering digunakan dalam pengobatan tradisonal

China. Tahun 2010, orang dewasa berusia 63 tahun yang mengonsumsi suplemen TA-65

memiliki lebih sedikit telomer yang pendek setelah mengonsumsi satu tahun. Meskipun tidak

ada kontrol, hal tersebut mengindikasikan suatu hal baik. Tetapi belum ada bukti tentang

konsumsi aktivator telomerase akan membantu manusia untuk tetap hidup sehat atau panjang

umur. Hal tersebut kemungkinan juga bisa menjadi suatu hal yang berbahaya. Penelitian

membuktikan tidak menemukan efek samping. Jika aktivator telomerase meningkatkan risiko

kanker (teori yang belum terbukti), maka, prinsipnya, terapi dapat dikombinasikan antara

aktivator telomerase dan intervensi lain untuk menurunkan risiko kanker, sehingga

menghasilkan kesehatan yang optimal dan panjang umur.11,12

TA-65 juga dikenal sebagai cycloastrogenol. Cycloastrogenol merupakan aktivator

telomerase yang lemah dibandingkan aktivator yang terbuat dari bahan kimia ataupun

beberapa ekstrak herbal yang lain. Blasco Laboratory telah membuktikan bahwa telomer

Page 14: Symposiumrepository.unair.ac.id/86908/1/Terapi Telomere Pada Aging...Pemendekan telomer yang progesif mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap

9

yang pendek pada tikus akan memanjang dan sensitivitas terhadap insulin akan meningkat

dengan terapi singkat TA-65.12,13

Namun, terapi TA-65 masih menjadi perdebatan. Beberapa ilmuwan masih skeptis.

Antara lain karena penelitian banyak dilakukan di binatang coba, dan membuktikan bahwa

binatang coba tersebut yang memiliki telomer banyak yang tidak hidup lebih lama. Selain itu,

telomerase penting dalam proliferasi seluler namun banyak organ tubuh kita, seperti otak,

sebagian besar terdiri dari sel-sel yang tidak berkembang biak. Sehingga, telomerase

mungkin hanya bekerja sedikit untuk menunda aging. Juga, ada potensi bahwa telomerase

merupakan tumorigenesis sehingga terapi berdasarkan telomerase mungkin menyebabkan

perkembangan menjadi kanker. Penelitian tentang telomerase juga masih dini, sehingga

masih perlu penelitian lebih lanjut tentang efikasi dan keamanan jangka panjang dalam

menunda aging. Satu penelitian yang bagus menunjukkan bahwa reaktivasi telomerase

mencegah degenerasi pada hewan coba. Tetapi penelitian tersebut dilakukan pada binatang

yang dibuat tidak mempunyai telomerase yang akhirnya mempunyai kondisi patologis, dan

reaktivasi telomerase pada binatang coba yang sakit akibat tidak mempunyai telomerase

membuahkan hasil yang menakjubkan.12,13

Beberapa perusahaan memproduksi alat untuk mengukur telomer untuk memprediksi

umur biologis. Meskipun pemendekan telomer kemungkinan sebagai marker penyakit

tertentu, belum ada bukti saat ini bahwa panjang telomer merupakan indikator yang lebih

baik untuk usia biologis daripada usia kronologis.12,13

Nutrisi, Vitamin, dan Antioksidan

Banyak ilmuwan telah menunjukkan bahwa nutrisi dapat menunda aging biologis.

Beberapa makanan telah disarankan untuk meningkatkan telomer, pendekatan kunci untuk

true anti-aging. Memanjangkan telomer sambil menjaga kualitasnya merupakan salah satu

usaha untuk membalikkan jam biologis. Hal tersebut bisa dilakukan dengan meningkatkan

aktivitas enzim telomerase yang dapat menambah panjang telomer dan menjaga kualitasnya.

Takdir genetik tidak ditulis di atas batu. Gen kadang agak lunak dan nutrisi lebih unggul

dalam menutupi kelemahan genetik. Manifestasi sifat genetik dipengaruhi oleh beberapa

faktor, termasuk nutrisi. Hal tersebut disebut epigenetik. Panjang telomer diatur secara

genetik dan dipengaruhi oleh nutrisi. Ibu yang malnutrisi mempunyai kemungkinan

Page 15: Symposiumrepository.unair.ac.id/86908/1/Terapi Telomere Pada Aging...Pemendekan telomer yang progesif mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap

10

menyebabkan telomer anaknya tidak bagus yang bisa menyebabkan penyakit jantung

(aterosklerosis berhubungan dengan telomer yang pendek). Sebaliknya, ibu dengan gizi baik

membantu telomer anaknya panjang dan berkualitas.14

Telomer yang bagus memerlukan metilasi yang adekuat. Metilasi adalah proses kimia

dengan mendonasi kelompok metil (CH3) ke materi genetik telomer, untuk membuat telomer

berfungsi dengan baik, sehingga perlu pendonor metil yang adekuat. Donor metil primer

disebut SAMe, yang menggunakan nutrisi seperti metionin, MSM sulfur, kolin, dan

trimetilglisin. Pembentukan SAMe memerlukan vitamin B12, asam folat, dan vitamin B6.

Asam folat dan B12 memegang peran mempertahankan genom telomer stabil. Suplemen

yang penting untuk telomer adalah multivitamin yang berkulitas, protein yang adekuat,

terutama yang kaya sulfur. Contoh suplemen tersebut adalah whey protein, telur

(mengandung banyak kolin), cottage cheese, diary, daging merah, ayam, kacang-kacangan,

bebek, gandum.14 Otak juga memerlukan metil yang cukup untuk menjaga mood yang bagus.

Stres kronik dan depresi mengindikasikan kurangnya donor metil, telomer kekurangan nutrisi

yang diperlukan dan cenderung proses aging terjadi dengan cepat. Hal itu yang menyebabkan

stres menuakan individu.4

Penelitian terhadap 568 wanita membuktikan bahwa wanita yang mengonsumsi

multivitamin secara teratur mempunyai telomer lebih panjang 5% daripada yang tidak

mengonsumsi. Pria dengan asam folat yang tinggi mempunyai telomer lebih panjang

daripada pria yang kadar asam folat rendah. Penelitian lain menunjukkan bahwa wanita dan

pria dengan kadar asam folat rendah mempunyai telomer yang lebih pendek.

Mineral dan antioksidan membantu stabiltas genom dan telomer. Nutrisi yang baik

mengimbangi proses penuaan yang terjadi sehari-hari. Banyak nutrisi membantu melindungi

dan meningkatkan kemampuan perbaikan DNA, termasuk telomer. Kekurangan antioksidan

menyebabkan meningkatnya radikal bebas dan berisiko tinggi untuk kerusakan telomer.

Magnesium penting untuk enzim yang terlibat dalam replikasi DNA dan perbaikan DNA.

Penelitian pada binatang menunjukkan kekurangan magnesium menyebabkan peningkatan

kerusakan akibat radikal bebas telomer yang pendek. Penelitian pada manusia menunjukkan

kehilangan magnesium menyebabkan kehilangan telomer dengan cepat dan menghambat

replikasi sel dan penuaan dini. Intake magnesium perhari 400-800 mg dan diperlukan lebih

tinggi dalam kondisi stres.4

Page 16: Symposiumrepository.unair.ac.id/86908/1/Terapi Telomere Pada Aging...Pemendekan telomer yang progesif mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap

11

Diet mengandung antioksidan asam lemak omega-3 dan beta karoten berhubungan

dengan penurunan kecepatan pemendekan telomer.4 Zing penting untuk perbaikan DNA.

Kekurangan zing berhubungan dngan pemendekan telomer dan penuaan dini. Kebutuhan

minimal zinc perhari 15 mg, berkisar antara 50 mg untuk wanita dan 75 mg untuk pria.

Antioksidan yang mengandung zinc yaitu carnosine, menurunkan deplesi telomer pada

fibroblast dan penting untuk managemen stres. Vitamin C bermanfaat untuk menghambat

kehilangan telomer pada sel endotel. Viamin C juga meningkatkan aktivitas enzim

telomerase. Vitamin E dalam bentuk khusus yaitu tocotrienols menyebabkan restorasi

telomer fibroblast dan menurunkan kerusakan DNA.4

Lamanya berolahraga berhubungan dengan kerusakan DNA dan telomer. Olahraga

menurunkan lemak dan memobilisasi produk sisa. Olahraga meningkatkan aktvitas telomer

dan menekan apoptosis.4

Untuk menjaga telomer dan menurunkan risiko kaker dan penuaan dini, perlu

konsumsi antioksidan, serat, protein soy, lemak sehat (alpukat, ikan, kacang-kacangan),

menjaga berat badan, aktif, sehat, bebas stres, olahraga teratur, dan meditasi. Makanan

seperti tuna, salmon, ikan haring, ikan kembung, halibut, ikan asin, cat-fish, kerapu, kiwi,

raspberries hitam, teh hijau, brokoli, anggur merah, tomat, olive fruit, makanan kaya vitamin

C dan vitamin E merupakan sumber antioksidan yang bagus. Kombinasi dengan diet cukup

sayuran, buah, minyak zaitun, dan gandum membantu melindungi telomer. Diet mediterania

terbukti meningkatkan lama hidup yang berhubungan dengan maintenan telomer.14

Terapi Gen Telomerase

Contoh dalam hal rejuvinasi berasal dari Harvard Laboratory. Tikus tanpa telomer

akan menua dan mengalami proses degenerasi pada testis, limfa, usus, dan sistem saraf.

Stabfod/Geron Research Group membuktikan bahwa terjadi restorasi kulit yang dikultur

yang diinfeksi dengan retrovirus, kemudian diinsersi gen telomer, terjadi restorasi kulit

menjadi lebih muda, elastis, bertekstur lembut.13

Sebuah studi memberikan bukti bahwa terapi gen telomerase adalah pendekatan yang

layak dan pada umumnya aman untuk meningkatkan lama hidup dan mengobati gangguan

yang berhubungan dengan pendeknya telomer, namun aplikasi klinis pada manusia masih

memerlukan banyak bukti. Perlu diwaspadai jika diaplikasikan pada manusia kemungkinan

Page 17: Symposiumrepository.unair.ac.id/86908/1/Terapi Telomere Pada Aging...Pemendekan telomer yang progesif mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap

12

akhirnya mendorong pertumbuhan kanker. Perlu penelitian lebih lanjut pada mamalia untuk

membuktikan keamanan pendekatan ini. Hal ini merupakan studi yang menarik dan

menjanjikan untuk mengembangkan terapi untuk mengobati gangguan penuaan.12

KESIMPULAN

Tidak ada “magic pill” untuk memperlambat aging. Bukti efektifitas dan keamanan

aktivator telomerase, yaitu TA-65 masih memerlukan pembuktian klinis lebih lanjut dan

lebih banyak, demikian juga terapi gen telomerase. Penting untuk mengatur gaya hidup dan

pola makan untuk memperpanjang usia, seperti diet tinggi buah dan sayur dan rendah

karbohidrat, rendah kalori, rendah gula, rendah lemak jenuh, mengkonsumsi vitamin dan

antioksidan. Hindari merokok, alkohol, obesitas, kurang olah raga, darah tinggi.

KEPUSTAKAAN

1. Aubert G, Lansdorp PM. Telomeres and aging. Physiol Rev 2008;88(2):557-79.

2. Lin J, Epel ES, Blackburn EH. Telomeres, telomerase, stress, and aging. Telomere

Handbook of Neuroscience for Behavioral Science. 2009.

3. Boyle, Malaguti M. Telomeres, cancer and ageing. Journal of the Australian

Traditional-Medicine Society 2013; 19(3):154-9.

4. Shammas MA. Telomeres, lifestyle, cancer, and aging. Curr Opin Clin Nutr Metab

Care 2011; 14(1):28-34.

5. Sudana IK. Keseimbangan apoptosis dan proliferasi sel. Patobiologi Molekuler

Kanker. Jakarta: Salemba Medika. 2008. h. 45-52.

6. Cawton RM. Smith KR, O’Brien E, Sivatchenko A, Kerber RA. Association between

telomere length in blood and mortality in people aged 60 years or older. The

Lancet 2003;361(9355):393-5.

7. Imbert I, Botto JM, Farra CD, Domloge N. Modulation of telomere binding proteins:

a future area of research for skin protection and anti-aging target. Journal of Cosmetic

Dermatology 2012; 11(2): 162-6.

8. Buckingham EM, Klingelhutz AJ. The role of telomeres in the ageing of human skin.

Exp Dermatol 2011; 20(4):297-302.

Page 18: Symposiumrepository.unair.ac.id/86908/1/Terapi Telomere Pada Aging...Pemendekan telomer yang progesif mengarah ke penuaan, apoptosis, atau transformasi onkogenik, berefek terhadap

13

9. Boukamp P. Skin aging: a role for telomerase and telomere dynamics? Curr Mol Med

2005; 5(2):171-7.

10. Raschke C, Elsner P. Skin aging: a brief summary of characteristic changes. In:

Farage MA, Miller KW, Maibach HI, editors. Textbook of Aging Skin. New York:

Springer. 2009.p.37-54.

11. de Jesus BB, Vera E, Schneeberger K, Tejera AM, Ayuso E, Bosch F, et al.

Telomerase gene therapy in adult and old mice delays aging and increasing longevity

without increasing cancer. EMBO Mol Med 2012; 4(8): 691-704.

12. Boccardi V, Herbig U. Telomerase gene therapy: a novel approach to combat aging.

EMBO Mol Med 2012; 4(8):665-7.

13. Calvin BH, Liu W, Blasco M, Vera E, Andrews WH, et al. A natural product

telomerase activator as part of health maintenance program. Rejuvination Research

2011; 14(1): 45-56.

14. Boccardi V, Esposito A, Rizzo MR, Marfella R, Barbieri M, Paolisso G.

Mediterranean diet, telomerase maintenance and health status among elderly. PLoS

One 2013:8(4):e62781.