Top Banner
Teknologi Pengolahan Limbah Teknologi Pengolahan Limbah Padat Padat Retno Gumilang Dewi, Ir.,M.EngEnvSci. Retno Gumilang Dewi, Ir.,M.EngEnvSci.
80

Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Jun 19, 2015

Download

Documents

heri

teknologi pengolahan limbah padat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Teknologi Pengolahan Teknologi Pengolahan

Limbah PadatLimbah Padat

Retno Gumilang Dewi, Ir.,M.EngEnvSci.Retno Gumilang Dewi, Ir.,M.EngEnvSci.

Page 2: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Jenis limbah padatJenis limbah padat

MunicipalMunicipal Limbah perkotaan yang pada umumnya dihasilkan oleh Limbah perkotaan yang pada umumnya dihasilkan oleh

perumahan dan perkantoran, biasa disebut sebagai perumahan dan perkantoran, biasa disebut sebagai “sampah” (“sampah” (trashtrash))

Berupa : kertas, sampah taman, gelas, logam, plastik, Berupa : kertas, sampah taman, gelas, logam, plastik, sisa makanan, serta bahan lain seperti karet, kulit, dan sisa makanan, serta bahan lain seperti karet, kulit, dan tekstiltekstil

Non-municipalNon-municipal Limbah yang berasal kegiatan industri, pertanian, Limbah yang berasal kegiatan industri, pertanian,

pertambangan, dengan jumlah yang jauh lebih besar pertambangan, dengan jumlah yang jauh lebih besar daripada sampah perkotaandaripada sampah perkotaan

Page 3: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Sampah padat di IndonesiaSampah padat di Indonesia

Sampah padat di kota-kota Indonesia pada umumnya Sampah padat di kota-kota Indonesia pada umumnya dibedakan atas sampah hayati (74%) dan non-hayatidibedakan atas sampah hayati (74%) dan non-hayati Sampah hayati : biomassa dari permukiman, pasar, Sampah hayati : biomassa dari permukiman, pasar,

atau jalanatau jalan Sampah non-hayati : kertas, plastik, kaleng, logam, Sampah non-hayati : kertas, plastik, kaleng, logam,

keramik, kaca, berangkal, tekstil, karet, batere, dll.keramik, kaca, berangkal, tekstil, karet, batere, dll.

Karakteristik dan jenis komponen yang terkandung di Karakteristik dan jenis komponen yang terkandung di

dalam sampah padat kota bergantung pada sumber/asal dalam sampah padat kota bergantung pada sumber/asal

sampah itu sendiri (perumahan, perkantoran, pertokoan, sampah itu sendiri (perumahan, perkantoran, pertokoan,

industri, pasar, taman kota). Hal ini sangat menentukan industri, pasar, taman kota). Hal ini sangat menentukan

sistem pengelolaan dan pemanfaatannya.sistem pengelolaan dan pemanfaatannya.

Page 4: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Pemanfaatan sampah padat hayati pada Pemanfaatan sampah padat hayati pada umumnya adalah :umumnya adalah : sampah biomassa untuk pembuatan kompossampah biomassa untuk pembuatan kompos batok kelapa untuk bahan bakar, pembuatan arang dan batok kelapa untuk bahan bakar, pembuatan arang dan

arang aktifarang aktif sabut kelapa sebagai bahan bakar, bahan baku sabut kelapa sebagai bahan bakar, bahan baku

pembuatan matras, jok mobil, keset, dllpembuatan matras, jok mobil, keset, dll kayu sebagai bahan bakar atau barang-barang lain kayu sebagai bahan bakar atau barang-barang lain

yang mempunyai nilai tambah tinggiyang mempunyai nilai tambah tinggi kulit telur sebagai bahan baku produksi bahan kulit telur sebagai bahan baku produksi bahan

bangunanbangunan tulang sebagai bahan baku pembuatan lemtulang sebagai bahan baku pembuatan lem dan lain-laindan lain-lain

Page 5: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Sampah padat non-hayati pada umumnya Sampah padat non-hayati pada umumnya dimanfaatkan sebagai bahan baku industri :dimanfaatkan sebagai bahan baku industri : limbah plastik sebagai bahan baku industri plastik lainlimbah plastik sebagai bahan baku industri plastik lain limbah aki dan batere kering sebagai sumber logam Pb limbah aki dan batere kering sebagai sumber logam Pb

dan Hgdan Hg limbah kertas sebagai bahan baku pembuatan pulplimbah kertas sebagai bahan baku pembuatan pulp limbah karet sebagai barang-barang seni atau perabot limbah karet sebagai barang-barang seni atau perabot

rumah tanggarumah tangga logam, gelas, dan masih banyak lagi sebagai bahan logam, gelas, dan masih banyak lagi sebagai bahan

industri lainnyaindustri lainnya

Page 6: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

daurulangbahan

pembuatankompos

land fill

Rumah tangga

Pasar

Pertokoan

Industri

Jalan/taman kota

plastik

kertas

logam

karet

gelas/kaca

industri plastik

industri pulp

industri pulpdan kertas

industri

Peta alur pemanfaatan sampah padat kota di IndonesiaPeta alur pemanfaatan sampah padat kota di Indonesia

Page 7: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Usaha pemanfaatan sampahUsaha pemanfaatan sampah

Dalam upaya mendayagunakan kembali sampah padat Dalam upaya mendayagunakan kembali sampah padat kota, usaha pertama tentunya adalah mengurangi jumlah kota, usaha pertama tentunya adalah mengurangi jumlah sampah yang terjadi dengan jalan pemanfaatan kembali sampah yang terjadi dengan jalan pemanfaatan kembali barang-barang yang masih dapat dipakai.barang-barang yang masih dapat dipakai.

Daur ulang sampah non-hayati sebagai sumber bahan Daur ulang sampah non-hayati sebagai sumber bahan baku industri lainbaku industri lain

Sampah yang tidak dapat didaur ulang diolah secara Sampah yang tidak dapat didaur ulang diolah secara biologi (biologi (compostingcomposting, biogas), proses termal (pembakaran, , biogas), proses termal (pembakaran, insinerasi), maupun landfill.insinerasi), maupun landfill.

Dua alternatif proses pengolahan sampah menjadi energi Dua alternatif proses pengolahan sampah menjadi energi adalah :adalah : proses biologis untuk menghasilkan gas bioproses biologis untuk menghasilkan gas bio proses termal yang menghasilkan panasproses termal yang menghasilkan panas

Page 8: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

PengolahanAwal

DaurUlang

PemanfaatanKembali

PengolahanSecaraBiologi

Hayati dannon-hayati

Non-hayati

Hayati

Limbah cair kota

Non-hayati

Scrap

ThermalProcess

Humus

Landfill

Hayati dannon-hayati

RDF

RejectedWaste

Biogas

BahanBakar

Gas BuangBersih

Gas Metan

Energi

Abu

Gas Metan

Rejected Waste

Bahan bakuindustri

Barang-barangyang bermanfaat

Limbah Padat Kota ListrikGas MetanPanas

Diagram pemanfaatan sampah kota sebagai sumber energiDiagram pemanfaatan sampah kota sebagai sumber energidan daur ulang bahan secara terpadudan daur ulang bahan secara terpadu

Page 9: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Potensi sampah padat perkotaan sebagai Potensi sampah padat perkotaan sebagai sumber energisumber energi Sampah padat kota sebagian besar terdiri dari bahan-Sampah padat kota sebagian besar terdiri dari bahan-

bahan hayati, terutama biomassa sekitar 74% yang pada bahan hayati, terutama biomassa sekitar 74% yang pada umumnya dalam keadaan basah dengan kadar air 20 -umumnya dalam keadaan basah dengan kadar air 20 -40%, kandungan kertas 9 - 10% dalam keadaan basah 40%, kandungan kertas 9 - 10% dalam keadaan basah atau kering.atau kering.

Kedua komponen tersebut mudah terbakar, menentukan Kedua komponen tersebut mudah terbakar, menentukan jumlah kandungan karbon di dalam sampah dan sangat jumlah kandungan karbon di dalam sampah dan sangat menentukan dalam pemanfaatannya sebagai sumber menentukan dalam pemanfaatannya sebagai sumber energi.energi.

Untuk kota Bandung dapat mencapai 5200 mUntuk kota Bandung dapat mencapai 5200 m33 biomassa biomassa per hari dan kertas 700 mper hari dan kertas 700 m33/hari./hari.

Page 10: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Karakteristik lain yang ikut menentukan adalah nilai kalor. Karakteristik lain yang ikut menentukan adalah nilai kalor. Sampah padat kota di Indonesia memiliki nilai kalor rata-Sampah padat kota di Indonesia memiliki nilai kalor rata-rata sekitar 1750 – 2500 kkal/kg (HHV), dan kota Bandung rata sekitar 1750 – 2500 kkal/kg (HHV), dan kota Bandung khususnya 1200 kkal/kg.khususnya 1200 kkal/kg.

Nilai kalor minimum yang diperlukan sebagai bahan baku Nilai kalor minimum yang diperlukan sebagai bahan baku proses konversi sampah menjadi energi minimum adalah proses konversi sampah menjadi energi minimum adalah sekitar 1300 – 1500 kkal/kg (HHV).sekitar 1300 – 1500 kkal/kg (HHV).

Pemanfaatan bergantung pada jenis teknologi yang Pemanfaatan bergantung pada jenis teknologi yang digunakan.digunakan.

Pada proses biologis, jumlah kandungan karbon dan Pada proses biologis, jumlah kandungan karbon dan nitrogen sangat menentukan keberhasilan proses konversinitrogen sangat menentukan keberhasilan proses konversi

Pada proses termal, nilai kalor sangat menentukan Pada proses termal, nilai kalor sangat menentukan keberhasilan proseskeberhasilan proses

Page 11: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Potensi sampah padat perkotaan sebagaiPotensi sampah padat perkotaan sebagaisumber daur ulang bahansumber daur ulang bahan

Pemulung Pelapak

Bandar

Penggiling

Suplier

Suplier

PabrikKertas

PabrikBijih Plastik

PabrikPlastik

Limbah

KertasPlastik

Limbah kertas

Limbah plastik

Untuk mengetahui lebih lanjut potensi pemanfaatan limbah plastik dan kertas, sebelumnya perlu diketahui jenis-jenis limbah kertas dan plastik yang terdapat di dalam campuran sampah padat kota yang masih dapat dimanfaatkan

Page 12: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Limbah kertas dapat dikelompokkan menjadi beberapa Limbah kertas dapat dikelompokkan menjadi beberapa

kelas berdasarkan nilai dan mutunya :kelas berdasarkan nilai dan mutunya :

limbah percetakan dan tulisanlimbah percetakan dan tulisan

limbah karung kraftlimbah karung kraft

limbah kardus berombaklimbah kardus berombak

limbah kartonlimbah karton

limbah kertas koranlimbah kertas koran

kertas bekas kertas bekas

kertas pengemas dan pembungkuskertas pengemas dan pembungkus

Page 13: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Kendala yang perlu diperhatikan adalah bahan lain yang Kendala yang perlu diperhatikan adalah bahan lain yang

tidak dapat dimanfaatkan sebagai daur ulang kertas :tidak dapat dimanfaatkan sebagai daur ulang kertas :

semua jenis kertas yang mengandung campuran plastik semua jenis kertas yang mengandung campuran plastik

berikut : polyethylene, expanded polystyrene foam, berikut : polyethylene, expanded polystyrene foam,

cellophane, ABScellophane, ABS

perlengkapan bayi yang terbuat dari kertasperlengkapan bayi yang terbuat dari kertas

campuran benang, lem, bahan-bahan kimia, dan tali campuran benang, lem, bahan-bahan kimia, dan tali

pada kertaspada kertas

kertas amplas, kertas dengan lapisan zat aspal (tarred), kertas amplas, kertas dengan lapisan zat aspal (tarred),

kertas minyak, kertas bitumen, roofing, dll. kertas minyak, kertas bitumen, roofing, dll.

Page 14: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Limbah plastik dapat dikelompokkan berdasarkan sifat-sifat Limbah plastik dapat dikelompokkan berdasarkan sifat-sifat

mendasar yang dimiliki plastik (termoplastik, termoset, dan mendasar yang dimiliki plastik (termoplastik, termoset, dan

elastomer)elastomer)

TermoplastikTermoplastik

Jenis polimer yang mempunyai struktur rantai molekul Jenis polimer yang mempunyai struktur rantai molekul

lurus, baik dengan rantai cabang atau tidak. Dapat lurus, baik dengan rantai cabang atau tidak. Dapat

dilelehkan melalui pemanasan dan dapat dicetak dilelehkan melalui pemanasan dan dapat dicetak

berulang-ulang menjadi produk tertentu. Plastik yang berulang-ulang menjadi produk tertentu. Plastik yang

termasuk ke dalam jenis ini adalah : PP (polypropylene), termasuk ke dalam jenis ini adalah : PP (polypropylene),

PE (polyethylene), PS (polystryrene), PVC (polyvinyl-PE (polyethylene), PS (polystryrene), PVC (polyvinyl-

chloride), PC (polycarbonate), PET (polyethylene chloride), PC (polycarbonate), PET (polyethylene

terephtalate), dan PA (polyamide).terephtalate), dan PA (polyamide).

Page 15: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

ThermosetThermoset

Jenis polimer yang mempunyai struktur model 3 Jenis polimer yang mempunyai struktur model 3

dimensi. Setelah terbentuk menjadi produk tertentu, dimensi. Setelah terbentuk menjadi produk tertentu,

tidak dapat dapat dilelehkan dan dibentuk kembali. tidak dapat dapat dilelehkan dan dibentuk kembali.

Plastik yang termasuk dalam kelompok ini adalah : UF Plastik yang termasuk dalam kelompok ini adalah : UF

(urea formaldehida), MF, PF, epoxy, polyurethane, (urea formaldehida), MF, PF, epoxy, polyurethane,

unsaturated PS (Polystyrene).unsaturated PS (Polystyrene).

ElastomerElastomer

Jenis polimer yang pada temperatur ruang bersifat Jenis polimer yang pada temperatur ruang bersifat

seperti karet alam. Plastik yang termasuk ke dalam seperti karet alam. Plastik yang termasuk ke dalam

kelompok ini adalah : SBR, chloroprene rubber, nitrile kelompok ini adalah : SBR, chloroprene rubber, nitrile

rubber, buthyl rubber, dll.rubber, buthyl rubber, dll.

Page 16: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

TakLangsung

Daur UlangLangsung

Potong & Campurdengan Limbah PabrikPemotongan

InjectionMoulding

Separasi

PencucianAir : Alkohol = 2 : 3

PencucianAir : Alkohol = 1 : 1

Pengeringan

Pelletizing

MouldingInjection & Compressing

Limbah Plastik

PP

LDPE

HDPE

PVC

Pemanfaatan plastik sebagai sumber daur ulang bahanPemanfaatan plastik sebagai sumber daur ulang bahan

Page 17: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Karakterisasi limbahKarakterisasi limbah

Karakterisasi limbah mempunyai 3 tujuan :Karakterisasi limbah mempunyai 3 tujuan : sebagai dasar perencanaan analisa ekonomi, sebagai dasar perencanaan analisa ekonomi,

perancangan, dan selanjutnya pengoperasian serta perancangan, dan selanjutnya pengoperasian serta manajemen sistem pengelolaan.manajemen sistem pengelolaan.

rehabilitasi atau retrofit sistem pengelolaan yang adarehabilitasi atau retrofit sistem pengelolaan yang ada mempermudah optimasi sistem pengelolaan yang ada, mempermudah optimasi sistem pengelolaan yang ada,

monitoring emisi, atau analisa ketidakberfungsian piranti monitoring emisi, atau analisa ketidakberfungsian piranti limbah-ke-energilimbah-ke-energi

Melalui karakterisasi limbah, dapat diketahui konstituen Melalui karakterisasi limbah, dapat diketahui konstituen utama sampah, karakter yang berhubungan dengan nilai utama sampah, karakter yang berhubungan dengan nilai kalor bakar, dan parameter-parameter lain yang kalor bakar, dan parameter-parameter lain yang berpengaruh pada pembakaran dan karakter emisi gas.berpengaruh pada pembakaran dan karakter emisi gas.

Keanekaragaman karakteristik sampah kota menuntut cara Keanekaragaman karakteristik sampah kota menuntut cara pemisahan/daur ulang yang beraneka ragam pula.pemisahan/daur ulang yang beraneka ragam pula.

Page 18: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Teknologi pemisahanTeknologi pemisahan Berbagai sistem pengelolaan sampah mempunyai Berbagai sistem pengelolaan sampah mempunyai

persyaratan tertentu dalam hal sifat atau kualitas sampah persyaratan tertentu dalam hal sifat atau kualitas sampah yang akan diolahnya.yang akan diolahnya.

Penanganan awal yang paling umum adalah pemisahan Penanganan awal yang paling umum adalah pemisahan limbah berdasarkan jenis dan ukurannya.limbah berdasarkan jenis dan ukurannya.

Selanjutnya limbah diolah dengan sistem pengecilan Selanjutnya limbah diolah dengan sistem pengecilan ukuran.ukuran.

Beberapa alat pemroses awal limbah padat di antaranya Beberapa alat pemroses awal limbah padat di antaranya adalah adalah shreddershredder, ayakan , ayakan trommeltrommel, pemisah magnetis, , pemisah magnetis, air air classifierclassifier, dan baling., dan baling.

Pemilahan dimulai oleh kerja pemulung yang sering kali Pemilahan dimulai oleh kerja pemulung yang sering kali telah mengambil sebagian dari sampah di bak sampah telah mengambil sebagian dari sampah di bak sampah rumah tangga, TPS, dan TPA, berupa kertas, plastik, rumah tangga, TPS, dan TPA, berupa kertas, plastik, karton, logam, dan karet. Sisanya adalah limbah yang karton, logam, dan karet. Sisanya adalah limbah yang pada saat ini tidak mempunyai pasar daur ulang.pada saat ini tidak mempunyai pasar daur ulang.

Page 19: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

ShreddingShredding Operasi shredding tidak hanya bertujuan untuk Operasi shredding tidak hanya bertujuan untuk

mengecilkan ukuran sampah dan membuat sampah mengecilkan ukuran sampah dan membuat sampah menjadi lebih seragam, tetapi juga melibatkan proses menjadi lebih seragam, tetapi juga melibatkan proses pencampuran sampah.pencampuran sampah.

Contoh mesin shredder adalah flail-mill dan hammer-Contoh mesin shredder adalah flail-mill dan hammer-millmill

Ayakan trommelAyakan trommel Bekerja berdasarkan perbedaan ukuran partikel.Bekerja berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Berupa ayakan berbentuk silinder terbuka pada kedua Berupa ayakan berbentuk silinder terbuka pada kedua

ujungnya yang bergerak secara rotary pada sumbunya. ujungnya yang bergerak secara rotary pada sumbunya. Silinder dipasang horisontal dengan sedikit kemiringan.Silinder dipasang horisontal dengan sedikit kemiringan.

Limbah masuk pada ujung silinder yang lebih tinggi dan Limbah masuk pada ujung silinder yang lebih tinggi dan oleh gerakan silinder, limbah dengan ukuran lebih besar oleh gerakan silinder, limbah dengan ukuran lebih besar daripada ukuran lubang ayakan keluar pada ujung lain.daripada ukuran lubang ayakan keluar pada ujung lain.

Page 20: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Pemisah magnetisPemisah magnetis Bekerja berdasarkan sifat magnetik suatu bahan Bekerja berdasarkan sifat magnetik suatu bahan

terhadap medan magnet.terhadap medan magnet. Sampah diangkut dengan konveyor dan dilewatkan Sampah diangkut dengan konveyor dan dilewatkan

sebuah medan magnet. Limbah yang bersifat sebuah medan magnet. Limbah yang bersifat feromagnetis akan tertahan oleh medan magnet, feromagnetis akan tertahan oleh medan magnet, sedangkan bahan yang tidak feromagnetis akan terus sedangkan bahan yang tidak feromagnetis akan terus terbawa konveyorterbawa konveyor

Air classifierAir classifier Bekerja berdasarkan densitas bahan dalam sampah.Bekerja berdasarkan densitas bahan dalam sampah. Limbah dimasukkan dalam suatu arus udara di mana Limbah dimasukkan dalam suatu arus udara di mana

sampah akan terfluidisasi. Fraksi bahan yang ringan sampah akan terfluidisasi. Fraksi bahan yang ringan akan terbawa oleh arus udara dan fraksi berat akan akan terbawa oleh arus udara dan fraksi berat akan jatuh dan terkumpul di bagian bawah alat.jatuh dan terkumpul di bagian bawah alat.

Sampah dapat dipilah menjadi 2 atau 3 kelompokSampah dapat dipilah menjadi 2 atau 3 kelompok

Page 21: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

BalingBaling Bertujuan untuk mengatur dimensi limbah sedemikian Bertujuan untuk mengatur dimensi limbah sedemikian

rupa sehingga memudahkan penanganan lebih lanjut.rupa sehingga memudahkan penanganan lebih lanjut. Sampah dipres hingga kerapatan dan dimensi tertentu.Sampah dipres hingga kerapatan dan dimensi tertentu. Baling tidak merubah sifat fisik maupun kimia sampah.Baling tidak merubah sifat fisik maupun kimia sampah. Proses ini menghasilkan pengurangan volume sampah, Proses ini menghasilkan pengurangan volume sampah,

yaitu dengan memperkecil rongga-rongga tumpukan yaitu dengan memperkecil rongga-rongga tumpukan sampah.sampah.

Baling juga memperkecil terjadinya gas metanBaling juga memperkecil terjadinya gas metan Biasanya tidak ditujukan untuk proses pembakaran dan Biasanya tidak ditujukan untuk proses pembakaran dan

menghasilkan air lindi yang tidak pekat.menghasilkan air lindi yang tidak pekat.

Page 22: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Teknologi Pengelolaan Limbah PadatTeknologi Pengelolaan Limbah Padat

InsinerasiInsinerasi

Pirolisa dan GasifikasiPirolisa dan Gasifikasi

Pemadatan / DensifikasiPemadatan / Densifikasi

Proses Biologis : Biogas dan PengomposanProses Biologis : Biogas dan Pengomposan

Lahan UrugLahan Urug

Page 23: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

InsinerasiInsinerasi

Proses oksidasi bahan organik menjadi bahan anorganik.Proses oksidasi bahan organik menjadi bahan anorganik.

Insinerasi adalah sistem pembuangan sampah dengan cara Insinerasi adalah sistem pembuangan sampah dengan cara mengurangi volume dan massa sampah.mengurangi volume dan massa sampah.

Sebenarnya bukan suatu solusi dari sistem pengelolaan sampah Sebenarnya bukan suatu solusi dari sistem pengelolaan sampah karena sistem ini pada dasarnya hanya memindahkan sampah karena sistem ini pada dasarnya hanya memindahkan sampah dari bentuk padat yang kasat mata menjadi sampah yang tidak dari bentuk padat yang kasat mata menjadi sampah yang tidak kasat mata (gas).kasat mata (gas).

Banyak difungsikan sebagai sistem pembangkit energi.Banyak difungsikan sebagai sistem pembangkit energi.

Jika berlangsung secara sempurna, komponen utama penyusun Jika berlangsung secara sempurna, komponen utama penyusun bahan organik (C dan H) akan dikonversi menjadi gas karbon bahan organik (C dan H) akan dikonversi menjadi gas karbon dioksida dan uap air. Unsur penyusun lain (S dan N) dioksidasi dioksida dan uap air. Unsur penyusun lain (S dan N) dioksidasi menjadi oksida dalam fasa gas (SOx dan NOx), sedangkan menjadi oksida dalam fasa gas (SOx dan NOx), sedangkan unsur inert tetap berada pada fasa padat atau teruapkan dan unsur inert tetap berada pada fasa padat atau teruapkan dan terbawa oleh gas-gas.terbawa oleh gas-gas.

Page 24: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Untuk mengurangi pencemaran lingkungan, insinerator Untuk mengurangi pencemaran lingkungan, insinerator dilengkapi sistem pengendalian polusi udara.dilengkapi sistem pengendalian polusi udara.

Sistem insinerasi dapat mengurangi volume dan berat padatan Sistem insinerasi dapat mengurangi volume dan berat padatan hingga masing-masing 90% dan 75%.hingga masing-masing 90% dan 75%.

Proses insinerasi menghasilkan energi panas yang dapat Proses insinerasi menghasilkan energi panas yang dapat digunakan untuk pembuatan kukus, proses pengeringan, dan digunakan untuk pembuatan kukus, proses pengeringan, dan pembangkit listrik.pembangkit listrik.

Insinerasi limbah padat akan menyisakan residu yang beratnya Insinerasi limbah padat akan menyisakan residu yang beratnya kira-kira sama dengan kandungan bahan inert. kira-kira sama dengan kandungan bahan inert. DiscrepancyDiscrepancy berat residu dari berat yang diperkirakan dapat terjadi karena :berat residu dari berat yang diperkirakan dapat terjadi karena :

penguapan atau entrainment sebagian bahan inertpenguapan atau entrainment sebagian bahan inert proses oksidasi dari bahan-bahan logamproses oksidasi dari bahan-bahan logam pembakaran bahan organik yang tidak sempurnapembakaran bahan organik yang tidak sempurna

Umpan limbah perkotaan biasanya mempunyai densitas 13 – 17 Umpan limbah perkotaan biasanya mempunyai densitas 13 – 17 lb/cuft, sedangkan residu 110 lb/cuft.lb/cuft, sedangkan residu 110 lb/cuft.

Page 25: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Kandungan energi (Kandungan energi (heating valueheating value))

menentukan kemampuan dalam mempertahankan menentukan kemampuan dalam mempertahankan

keberlangsungan proses pembakaran dan banyaknya keberlangsungan proses pembakaran dan banyaknya

energi yang mungkin diperoleh dari sistem insinerasienergi yang mungkin diperoleh dari sistem insinerasi

Kebutuhan udara pembakarKebutuhan udara pembakar

komponen utama penyusun limbah padat adalah komponen utama penyusun limbah padat adalah

karbon, hidrogen, dan oksigenkarbon, hidrogen, dan oksigen

kebutuhan udara dapat dihitung secara kasar dengan kebutuhan udara dapat dihitung secara kasar dengan

cara bahwa 1 cuft udara pada STP diperlukan untuk cara bahwa 1 cuft udara pada STP diperlukan untuk

setiap 94 Btu energi netto yang dilepas dalam setiap 94 Btu energi netto yang dilepas dalam

pembakaran (dengan asumsi bahwa air hasil proses pembakaran (dengan asumsi bahwa air hasil proses

pembakaran berada dalam keadaan uap.pembakaran berada dalam keadaan uap.

Page 26: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

walaupun dalam memperkirakan produksi panas dan walaupun dalam memperkirakan produksi panas dan

kebutuhan udara pembakar cukup dilakukan dengan hanya kebutuhan udara pembakar cukup dilakukan dengan hanya

mempertimbangkan unsur-unsur pentingnya saja, batasan-mempertimbangkan unsur-unsur pentingnya saja, batasan-

batasan lingkungan dalam hal polusi udara didasarkan batasan lingkungan dalam hal polusi udara didasarkan

pada produk-produk pembakaran dari unsur-unsur pada produk-produk pembakaran dari unsur-unsur

minoritas yang terkandung dalam limbah padat.minoritas yang terkandung dalam limbah padat.

Page 27: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Kriteria desain insineratorKriteria desain insinerator mewadahi limbah yang sedang terbakarmewadahi limbah yang sedang terbakar memasok udara dalam jumlah yang cukup untuk terjadinya memasok udara dalam jumlah yang cukup untuk terjadinya

proses pembakaranproses pembakaran mencampur udara pembakar dan gas hasil proses pirolisa mencampur udara pembakar dan gas hasil proses pirolisa

untuk menjamin terjadinya pembakaran sempurna sebelum untuk menjamin terjadinya pembakaran sempurna sebelum gas-gas hasil pembakaran didinginkangas-gas hasil pembakaran didinginkan

mengatur suhu gas hasil insinerasi sehingga tidak merusak mengatur suhu gas hasil insinerasi sehingga tidak merusak refraktori dan peralatan pembersih gasrefraktori dan peralatan pembersih gas

menghilangkan partikulat dan gas pencemar dari gas buangmenghilangkan partikulat dan gas pencemar dari gas buang memasukkan umpan dan mengeluarkan residu tanpa memasukkan umpan dan mengeluarkan residu tanpa

terjadinya pelepasan gas hasil pembakaranterjadinya pelepasan gas hasil pembakaran mencapai persyaratan di atas secara ekonomis dan bebas mencapai persyaratan di atas secara ekonomis dan bebas

masalahmasalah memenuhi standar-standar estetika, untuk penempatan di memenuhi standar-standar estetika, untuk penempatan di

lingkungan perumahanlingkungan perumahan

Page 28: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Tingkat kemungkinan suatu bahan dapat diinsinerasi Tingkat kemungkinan suatu bahan dapat diinsinerasi bergantung pada faktor-faktor berikut :bergantung pada faktor-faktor berikut : Kandungan airKandungan air Nilai kandungan panasNilai kandungan panas Garam-garaman anorganikGaram-garaman anorganik Kandungan sulfur dan halogenKandungan sulfur dan halogen

Page 29: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Jenis-jenis insineratorJenis-jenis insinerator : : open burningopen burning single chamber incineratorsingle chamber incinerator open pit incineratoropen pit incinerator multiple chamber incineratormultiple chamber incinerator starved air unitstarved air unit aqueous waste injectoraqueous waste injector multiple heartmultiple heart rotary kilnrotary kiln incinerator unggun pancar (fluidized bed incinerator)incinerator unggun pancar (fluidized bed incinerator)

Page 30: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Open BurningOpen Burning Adalah teknik insinerasi sampah yang paling tuaAdalah teknik insinerasi sampah yang paling tua

Terdiri dari tumpukan sampah di atas tanah dan dibakar Terdiri dari tumpukan sampah di atas tanah dan dibakar

tanpa menggunakan bantuan peralatan pembakaran tanpa menggunakan bantuan peralatan pembakaran

khususkhusus

Page 31: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Single chamber incineratorSingle chamber incinerator Limbah padat pada sistem ini diletakkan di atas grid Limbah padat pada sistem ini diletakkan di atas grid

kemudian dibakar.kemudian dibakar.

Sistem ini dapat dilengkapi peralatan penyalaan atau Sistem ini dapat dilengkapi peralatan penyalaan atau

tidak.tidak.

Pada sistem ini upaya mengendalikan emisi dilakukan Pada sistem ini upaya mengendalikan emisi dilakukan

dengan menambahkan dengan menambahkan afterburnerafterburner dan dan damperdamper, ,

keduanya dimaksudkan untuk mengendalikan proses keduanya dimaksudkan untuk mengendalikan proses

pembakaran.pembakaran.

Sebagian besar emisi yang dihasilkan disebabkan oleh Sebagian besar emisi yang dihasilkan disebabkan oleh

proses pembakaran yang tidak sempurna. proses pembakaran yang tidak sempurna.

Page 32: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Open Pit InsineratorOpen Pit Insinerator Insinerator jenis ini dikembangkan untuk mengendalikan Insinerator jenis ini dikembangkan untuk mengendalikan

insinerasi bahan-bahan eksplosif, limbah yang akan insinerasi bahan-bahan eksplosif, limbah yang akan

menghasilkan bahaya ledakan atau pelepasan panas menghasilkan bahaya ledakan atau pelepasan panas

yang tinggi pada insinerator tertututp biasayang tinggi pada insinerator tertututp biasa

Udara pembakar disemprotkan ke dalam ruang bakar Udara pembakar disemprotkan ke dalam ruang bakar

dari bagian atas insinerator dengan kecepatan tinggi dari bagian atas insinerator dengan kecepatan tinggi

sehingga menciptakan turbulensi.sehingga menciptakan turbulensi.

Temperatur pembakaran dapat mencapai 2000 Temperatur pembakaran dapat mencapai 2000 °°F dan F dan

menghasilkan gas dengan asap dan emisi partikulat menghasilkan gas dengan asap dan emisi partikulat

yang rendah yang rendah

Page 33: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Multiple chamber incineratorMultiple chamber incinerator

Dalam upaya untuk mencapai pembakaran bahan Dalam upaya untuk mencapai pembakaran bahan

secara sempurna dan mengurangi partikulat yang secara sempurna dan mengurangi partikulat yang

terbawa gas buang, insinerator dengan banyak ruang terbawa gas buang, insinerator dengan banyak ruang

bakar telah dikembangkan.bakar telah dikembangkan.

Ruang bakar utama digunakan untuk membakar Ruang bakar utama digunakan untuk membakar

padatan. Ruang bakar kedua memperpanjang waktu padatan. Ruang bakar kedua memperpanjang waktu

tinggal produk gas yang tidak terbakar dan merupakan tinggal produk gas yang tidak terbakar dan merupakan

tempat masuk bahan bakar tambahan guna tempat masuk bahan bakar tambahan guna

pembakaran produk gas yang belum terbakar dan pembakaran produk gas yang belum terbakar dan

padatan-padatan yang terbawa aliran gas buang yang padatan-padatan yang terbawa aliran gas buang yang

keluar dari ruang bakar utama. keluar dari ruang bakar utama.

Page 34: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Pada insinerator jenis ini, Pada insinerator jenis ini, baffle-bafflebaffle-baffle didesain untuk didesain untuk

mengarahkan aliran gas hingga membuat belokan 90mengarahkan aliran gas hingga membuat belokan 90°°

dalam arah horisontal maupun vertikal sehingga dalam arah horisontal maupun vertikal sehingga

memungkinkan terjadinya pengendapan padatan yang memungkinkan terjadinya pengendapan padatan yang

terbawa aliran gas.terbawa aliran gas.

Pada jenis Pada jenis in-linein-line insinerator arah belokan gas hanya insinerator arah belokan gas hanya

vertikal. Jenis in biasanya dilengkapi dengan sistem vertikal. Jenis in biasanya dilengkapi dengan sistem

pengeluaran abu otomatis atau konveyor pembuang pengeluaran abu otomatis atau konveyor pembuang

debu dan beroperasi secara kontinu. debu dan beroperasi secara kontinu.

Page 35: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Starved Air Unit (SAU)Starved Air Unit (SAU) Dalam upaya mengurangi emisi partikulat, laju udara Dalam upaya mengurangi emisi partikulat, laju udara

pembakar yang masuk melalui grid dapat dikurangi. pembakar yang masuk melalui grid dapat dikurangi.

Sebagai akibatnya pembakaran sempurna gas-gas hasil Sebagai akibatnya pembakaran sempurna gas-gas hasil

proses pirolisa dan gasifikasi padatan tidak terjadi di proses pirolisa dan gasifikasi padatan tidak terjadi di

atas unggun. Gas-gas tersebut dibakar di ruang yang atas unggun. Gas-gas tersebut dibakar di ruang yang

terpisah dari ruang insinerasi yaitu di ruang bakar kedua terpisah dari ruang insinerasi yaitu di ruang bakar kedua

((secondarysecondary). ).

Limbah padat ditempatkan dalam ruang bakar Limbah padat ditempatkan dalam ruang bakar primaryprimary

dan dibakar dengan udara yang jumlahnya kurang dari dan dibakar dengan udara yang jumlahnya kurang dari

volume stoikiometrinya, biasanya sekitar 70-80% dari volume stoikiometrinya, biasanya sekitar 70-80% dari

volume stoikiometri. volume stoikiometri.

Page 36: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Gas hasil pembakaran ini akan berupa gas-gas bakar Gas hasil pembakaran ini akan berupa gas-gas bakar

yang selanjutnya dialirkan ke ruang bakar kedua. Ke yang selanjutnya dialirkan ke ruang bakar kedua. Ke

dalam ruang bakar kedua ini udara dimasukkan secara dalam ruang bakar kedua ini udara dimasukkan secara

terkendali untuk membakar gas dari ruang bakar terkendali untuk membakar gas dari ruang bakar

pertama.pertama.

Ruang bakar kedua didesain sedemikian rupa sehingga Ruang bakar kedua didesain sedemikian rupa sehingga

gas mempunyai waktu tinggal yang cukup untuk gas mempunyai waktu tinggal yang cukup untuk

terjadinya pembakaran total zat-zat organik dalam gas terjadinya pembakaran total zat-zat organik dalam gas

hasil proses di ruang bakar pertama.hasil proses di ruang bakar pertama.

Untuk mencapai pembakaran sempurna, jumlah udara Untuk mencapai pembakaran sempurna, jumlah udara

yang dimasukkan cukup berlebih yaitu sekitar 140-yang dimasukkan cukup berlebih yaitu sekitar 140-

200% dari volume stoikiometri. 200% dari volume stoikiometri.

Page 37: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Salah satu sifat yang menonjol dari proses SAU adalah Salah satu sifat yang menonjol dari proses SAU adalah

turbulensi umpan limbahnya minimal. Bahan-bahan yang turbulensi umpan limbahnya minimal. Bahan-bahan yang

proses pembakaran efektifnya mensyaratkan turbulensi proses pembakaran efektifnya mensyaratkan turbulensi

seperti karbon bubuk atau limbah pulp tidak cocok untuk seperti karbon bubuk atau limbah pulp tidak cocok untuk

diolah dengan SAU.diolah dengan SAU.

Dibandingkan metoda insinerasi lainnya, udara di ruang Dibandingkan metoda insinerasi lainnya, udara di ruang

bakar utama SAU rendah dalam jumlah maupun bakar utama SAU rendah dalam jumlah maupun

kecepatannya. Kecepatan yang rendah dan hampir tidak kecepatannya. Kecepatan yang rendah dan hampir tidak

adanya turbulensi bahan limbah menyebabkan jumlah adanya turbulensi bahan limbah menyebabkan jumlah

particulate yang terbawa oleh aliran gas minimum. particulate yang terbawa oleh aliran gas minimum.

Gas panas yang keluar dari ruang bakar kedua relatif bersih, Gas panas yang keluar dari ruang bakar kedua relatif bersih,

oleh karena itu permukaan boiler ataupun sistem-sistem oleh karena itu permukaan boiler ataupun sistem-sistem

penukar panas lainnya yang ditempatkan dalam aliran gas penukar panas lainnya yang ditempatkan dalam aliran gas

tersebut akan mengalami permasalahan minimal dalam hal tersebut akan mengalami permasalahan minimal dalam hal

erosi dan penyumbatan yang disebabkan oleh partikulat.erosi dan penyumbatan yang disebabkan oleh partikulat.

Page 38: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Aqueous waste injectorAqueous waste injector Aqueous Waste injection Aqueous Waste injection terdiri dari sebuah nozel yang terdiri dari sebuah nozel yang

berguna untuk mengatomisasi limbah yang akan berguna untuk mengatomisasi limbah yang akan

dibakar, dan alat penunjang lainnya.dibakar, dan alat penunjang lainnya.

Jenis-jenis nozel: Jenis-jenis nozel: mechanical atomizing nozzles, rotary mechanical atomizing nozzles, rotary

cap burners, external low-pressure air atomizing burner, cap burners, external low-pressure air atomizing burner,

external high-pressure two-flow burner, internal mix external high-pressure two-flow burner, internal mix

nozzles, dan sonic nozzles.nozzles, dan sonic nozzles.

Limbah yang dapat diolah dengan sistem ini adalah Limbah yang dapat diolah dengan sistem ini adalah

limbah cair dan lumpur yang dapat dipompa. limbah cair dan lumpur yang dapat dipompa.

Temperatur pembakaran yang digunakan antara 1300-Temperatur pembakaran yang digunakan antara 1300-

3000 3000 °°F (700-1650 F (700-1650 °°C). C).

Page 39: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Limbah yang akan dibakar diatomisasi dengan ukuran Limbah yang akan dibakar diatomisasi dengan ukuran

partikel antara 40-100 partikel antara 40-100 m dan disemburkan ke dalam m dan disemburkan ke dalam

ruang bakar.ruang bakar.

Efisiensi destruksi ditentukan oleh banyaknya Efisiensi destruksi ditentukan oleh banyaknya

pengembunan dan uap yang bereaksi. pengembunan dan uap yang bereaksi.

Turbulensi sangat diinginkan untuk mendapatkan Turbulensi sangat diinginkan untuk mendapatkan

destruksi limbah organik setinggi mungkin. destruksi limbah organik setinggi mungkin.

Penempatan dan peletakan alat pembakar (Penempatan dan peletakan alat pembakar (fuel burnerfuel burner) )

serta nozel penginjeksi akan tergantung pada aliran serta nozel penginjeksi akan tergantung pada aliran

cairan yang akan diinsinerasi (aksial, radial ataupun cairan yang akan diinsinerasi (aksial, radial ataupun

tangensial). tangensial).

Page 40: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Multiple heartMultiple heart Multiple-hearth furnaceMultiple-hearth furnace terdiri dari sebuah rak baja, terdiri dari sebuah rak baja,

tungku berbentuk lingkaran yang disusun seri, satu di tungku berbentuk lingkaran yang disusun seri, satu di

atas yang lainnya dan biasanya berjumlah 5-8 buah, atas yang lainnya dan biasanya berjumlah 5-8 buah,

shaft rabble armsshaft rabble arms beserta beserta rabble teethrabble teeth-nya dengan -nya dengan

kecepatan berputar ¾ – 2 rpm.kecepatan berputar ¾ – 2 rpm.

Temperatur pembakaran 1400-1800 Temperatur pembakaran 1400-1800 °°F (760-980 F (760-980 °°C).C).

Umpan dimasukkan dari atas tungku secara terus Umpan dimasukkan dari atas tungku secara terus

menerus dan abu dari proses dikeluarkan melalui silo. menerus dan abu dari proses dikeluarkan melalui silo.

Limbah yang dapat diproses dalam Limbah yang dapat diproses dalam multiple-hearth multiple-hearth

furnacefurnace memiliki kandungan padatan minimum antara memiliki kandungan padatan minimum antara

15-50 %-berat. 15-50 %-berat.

Page 41: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Limbah yang kandungan padatannya di bawah 15 %-Limbah yang kandungan padatannya di bawah 15 %-

berat padatan mempunyai sifat seperti cairan daripada berat padatan mempunyai sifat seperti cairan daripada

padatan. Limbah semacam ini cenderung untuk padatan. Limbah semacam ini cenderung untuk

mengalir di dalam tungku dan manfaat mengalir di dalam tungku dan manfaat rabblerabble tidak akan tidak akan

efektif. efektif.

Jika kandungan padatan di atas 50 % berat, maka Jika kandungan padatan di atas 50 % berat, maka

lumpur bersifat sangat lumpur bersifat sangat viscousviscous dan cenderung untuk dan cenderung untuk

menutup menutup rabble teeth.rabble teeth.

Udara dipasok dari bagian bawah Udara dipasok dari bagian bawah furnacefurnace dan naik dan naik

melalui tungku demi tungku dengan membawa produk melalui tungku demi tungku dengan membawa produk

pembakaran dan partikel abu. Sebagian udara pembakaran dan partikel abu. Sebagian udara

pembakar yang tidak sempat memasuki pembakar yang tidak sempat memasuki rabble armsrabble arms

didaur ulang.didaur ulang.

Page 42: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Multiple-heart furnaceMultiple-heart furnace terdiri dari tiga zona, yaitu zona terdiri dari tiga zona, yaitu zona

pengeringan, zona pembakaran, dan zona pendinginan.pengeringan, zona pembakaran, dan zona pendinginan.

Zona pengeringanZona pengeringan

terletak di bagian atas terletak di bagian atas furnacefurnace

gunanya untuk memanaskan dan menguapkan gunanya untuk memanaskan dan menguapkan

kandungan air (kandungan air (moisturemoisture) yang dikandung oleh ) yang dikandung oleh

umpan sekaligus mendinginkan gas panas yang umpan sekaligus mendinginkan gas panas yang

akan keluar dari akan keluar dari furnacefurnace..

Page 43: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Zona pembakaranZona pembakaran

terletak di bagian tengah terletak di bagian tengah furnacefurnace

limbah lumpur yang memasuki zona ini limbah lumpur yang memasuki zona ini

dipanaskan sampai terbakar (temperatur dipanaskan sampai terbakar (temperatur

pembakaran)pembakaran)

jika lumpur terlalu kering (berisi lebih dari 25 %-jika lumpur terlalu kering (berisi lebih dari 25 %-

berat padatan) atau kandungan minyak dalam berat padatan) atau kandungan minyak dalam

limbah tinggi maka sebuah limbah tinggi maka sebuah afterburnerafterburner perlu perlu

ditambahkan. ditambahkan. AfterburnerAfterburner ini berguna untuk ini berguna untuk

menjaga kalau ada senyawa volatil yang tidak menjaga kalau ada senyawa volatil yang tidak

terbakar yang menyebabkan asap dan bau terbakar yang menyebabkan asap dan bau

emisi. Letak emisi. Letak afterburnerafterburner yang efektif adalah pada yang efektif adalah pada

aliran sebelum gas keluar dari insineratoraliran sebelum gas keluar dari insinerator

Page 44: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Zona pendinginanZona pendinginan terletak di bagian bawah terletak di bagian bawah furnacefurnace untuk mendinginkan abu sisa pembakaran untuk mendinginkan abu sisa pembakaran

dengan cara memindahkan panas sensibelnya dengan cara memindahkan panas sensibelnya pada udara pembakar yang diumpankan dari pada udara pembakar yang diumpankan dari bawah bawah furnacefurnace..

Page 45: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Multiple HeartMultiple Heart

Page 46: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Rotary KilnRotary Kiln Sistem insinerator jenis rotary kiln merupakan sistem Sistem insinerator jenis rotary kiln merupakan sistem

pembuangan limbah yang paling universal dari segi pembuangan limbah yang paling universal dari segi

jenis dan kondisi limbah yang dikelola. jenis dan kondisi limbah yang dikelola.

Insinerator jenis ini dapat digunakan untuk mengolah Insinerator jenis ini dapat digunakan untuk mengolah

berbagai jenis limbah padat dan sludge, cair maupun berbagai jenis limbah padat dan sludge, cair maupun

limbah gas.limbah gas.

Perangkat insinerator jenis rotary kiln biasanya terdiri Perangkat insinerator jenis rotary kiln biasanya terdiri

dari sistem pengumpan, injeksi udara, kiln atau silinder dari sistem pengumpan, injeksi udara, kiln atau silinder

horisontal yang dapat berputar pada sumbunya, horisontal yang dapat berputar pada sumbunya,

afterburner, sistem pengumpul dan pengambilan abu, afterburner, sistem pengumpul dan pengambilan abu,

dan sistem pengendali pencemaran udara dan sistem pengendali pencemaran udara

Page 47: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Limbah dimasukkan di salah satu ujung dan dibakar Limbah dimasukkan di salah satu ujung dan dibakar

pada ujung lainnya dengan waktu tinggal tertentu. pada ujung lainnya dengan waktu tinggal tertentu.

Putaran silinder bervariasi antara ¾ sampai 4 rpm. Putaran silinder bervariasi antara ¾ sampai 4 rpm.

Kiln biasanya dipasang dengan kemiringan tertentu Kiln biasanya dipasang dengan kemiringan tertentu

terhadap horisontal dengan ujung yang lebih tinggi terhadap horisontal dengan ujung yang lebih tinggi

merupakan tempat masuk bahan dan ujung lainnya merupakan tempat masuk bahan dan ujung lainnya

tempat keluar abu.tempat keluar abu.

Sumber panas biasanya diperlukan untuk meningkatkan Sumber panas biasanya diperlukan untuk meningkatkan

dan mempertahankan suhu kiln hingga temperatur dan mempertahankan suhu kiln hingga temperatur

operasinya. Bahan bakar tambahan biasanya operasinya. Bahan bakar tambahan biasanya

diinjeksikan melalui diinjeksikan melalui burnerburner konvensional atau suatu konvensional atau suatu

burnerburner jenis cincin jika bahan bakar tersebut berupa jenis cincin jika bahan bakar tersebut berupa

gas. gas.

Page 48: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Beberapa variasi desain kiln diantaranya, adalah:Beberapa variasi desain kiln diantaranya, adalah:

aliran paralel (aliran paralel (co-current)co-current) atau berlawanan ( atau berlawanan (counter counter

currentcurrent))

slaggingslagging atau atau non-slaggingnon-slagging

dengan atau tanpa dengan atau tanpa refractoryrefractory

Sistem kiln mempunyai banyak titik-titik sumber Sistem kiln mempunyai banyak titik-titik sumber

kebocoran gas. Agar kebocoran tersebut mengarah ke kebocoran gas. Agar kebocoran tersebut mengarah ke

dalam kiln, sistem kiln dioperasikan dengan aliran dalam kiln, sistem kiln dioperasikan dengan aliran draft draft

negativenegative yaitu dengan menggunakan ID-fan. ID fan yaitu dengan menggunakan ID-fan. ID fan

dipasang di sistem pengendali pencemaran untuk dipasang di sistem pengendali pencemaran untuk

menghisap gas dari kiln melalui menghisap gas dari kiln melalui equipment lineequipment line dan dan

mengeluarkannya melalui cerobong ke atmosfir. mengeluarkannya melalui cerobong ke atmosfir.

Page 49: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Untuk memulihkan energi dari aliran gas buang Untuk memulihkan energi dari aliran gas buang

insinerator kiln dapat dilengkapi dengan insinerator kiln dapat dilengkapi dengan waste heat waste heat

boilerboiler yang dipasang diantara yang dipasang diantara afterburnerafterburner dan dan scrubberscrubber. .

Waste heat boilerWaste heat boiler menurunkan temperatur gas sehingga menurunkan temperatur gas sehingga

memungkinkan digunakannya memungkinkan digunakannya fabric filterfabric filter, , baghouse,baghouse,

dan pengendali partikulat dan pengendali partikulat

Page 50: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Keunggulan Keunggulan rotary kilnrotary kiln : :

mampu membakar berbagai variasi aliran limbahmampu membakar berbagai variasi aliran limbah

limbah mengalami perlakuan awal yang minimumlimbah mengalami perlakuan awal yang minimum

dapat membakar berbagai macam limbah (padatan atau dapat membakar berbagai macam limbah (padatan atau

cair) pada waktu bersamaancair) pada waktu bersamaan

tersedia dalam berbagai macam jenis mekanisme tersedia dalam berbagai macam jenis mekanisme

pengumpan (pengumpan (ram feederram feeder, , screwscrew, injeksi langsung, dan , injeksi langsung, dan

lain-lain)lain-lain)

waktu tinggal limbah dalam kiln mudah dikendalikanwaktu tinggal limbah dalam kiln mudah dikendalikan

mempunyai turbulensi yang tinggi dan kontak yang mempunyai turbulensi yang tinggi dan kontak yang

efektif dengan udara di dalam kiln. efektif dengan udara di dalam kiln.

Page 51: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Kelemahan Kelemahan rotary kilnrotary kiln

partikulat yang terbawa oleh aliran gas relatif tinggipartikulat yang terbawa oleh aliran gas relatif tinggi

diperlukannya diperlukannya after-burner after-burner yang terpisah untuk yang terpisah untuk

menghancurkan senyawa-senyawa volatilmenghancurkan senyawa-senyawa volatil

kondisi di sepanjang tanur (kondisi di sepanjang tanur (kilnkiln) sulit dikontrol) sulit dikontrol

jumlah udara berlebih (jumlah udara berlebih (excessexcess) yang dibutuhkan relatif ) yang dibutuhkan relatif

besar yaitu sekitar 100 % dari stoikiometribesar yaitu sekitar 100 % dari stoikiometri

sealseal tanur yang efektif sulit diperoleh tanur yang efektif sulit diperoleh

jumlah panas yang hilang (pada abu buangan) cukup jumlah panas yang hilang (pada abu buangan) cukup

berarti berarti

Page 52: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Rotary KilnRotary Kiln

Page 53: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Fluidized bed incineratorFluidized bed incinerator

Limbah yang dapat diolah adalah cairan organik, gas Limbah yang dapat diolah adalah cairan organik, gas

dan butiran atau padatan dari proses sumur minyak. dan butiran atau padatan dari proses sumur minyak.

Penghancuran limbah terjadi di mana bahan berada Penghancuran limbah terjadi di mana bahan berada

dalam keadaan terfluidakan. dalam keadaan terfluidakan.

Proses pembakaran terjadi pada temperatur sekitar Proses pembakaran terjadi pada temperatur sekitar

1400-2000 1400-2000 °°F (760-1100 F (760-1100 °°C).C).

Di dalam tungku terdapat suatu media padat granular Di dalam tungku terdapat suatu media padat granular

yang berfungsi sebagai penyimpan panas, biasanya yang berfungsi sebagai penyimpan panas, biasanya

berupa pasir. berupa pasir.

FBI menggunakan FBI menggunakan forced draft fanforced draft fan untuk menggerakkan untuk menggerakkan

unggun maupun untuk mengalirkan gas hasil insinerasi unggun maupun untuk mengalirkan gas hasil insinerasi

dalam sistem. dalam sistem.

Page 54: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Limbah dimasukkan dari bagian samping insinerator Limbah dimasukkan dari bagian samping insinerator

sehingga proses pengeringannya otomatis seketikasehingga proses pengeringannya otomatis seketika

Kandungan air di-Kandungan air di-flash-flash-kan menjadi kan menjadi steamsteam begitu begitu

memasuki unggun pasir.memasuki unggun pasir.

Unggun yang panas terfluidisasi membuat kontak Unggun yang panas terfluidisasi membuat kontak

maksimum antara permukaan limbah dengan udara maksimum antara permukaan limbah dengan udara

yang berarti memaksimumkan efisiensi pembakaran.yang berarti memaksimumkan efisiensi pembakaran.

Pengumpanan bahan bakar digunakan Pengumpanan bahan bakar digunakan start-upstart-up dan dan

reheatreheat, bergantung pada nilai kalor bahan yang , bergantung pada nilai kalor bahan yang

diinsinerasi, untuk mempertahankan temperatur proses.diinsinerasi, untuk mempertahankan temperatur proses. Bahan yang digunakan sebagai unggun biasanya Bahan yang digunakan sebagai unggun biasanya

berupa pasir silika tetapi dapat juga limestone, alumina berupa pasir silika tetapi dapat juga limestone, alumina

atau bahan keramik. atau bahan keramik.

Page 55: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Unggun akan mengembang sekitar 30-60% dari volume Unggun akan mengembang sekitar 30-60% dari volume

unggun dalam keadaan dingin jika difluidakan dengan unggun dalam keadaan dingin jika difluidakan dengan

laju udara sekitar 2-3 ft/detik laju udara sekitar 2-3 ft/detik Salah satu kelebihan sistem FBI adalah dimungkinkan-Salah satu kelebihan sistem FBI adalah dimungkinkan-

nya penggunaan limestone atau batu alkali lainnya nya penggunaan limestone atau batu alkali lainnya

dalam unggun yang dapat berguna juga sebagai dalam unggun yang dapat berguna juga sebagai

penangkap zat-zat halogen dan senyawa-senyawa lain penangkap zat-zat halogen dan senyawa-senyawa lain

sehingga dapat mengurangi kandungan asam dalam sehingga dapat mengurangi kandungan asam dalam

gas buang gas buang Untuk dapat diproses dengan FBI limbah harus Untuk dapat diproses dengan FBI limbah harus

dibersihkan dari bahan-bahan kaca dan logam-logam dibersihkan dari bahan-bahan kaca dan logam-logam

dengan bertitik didih rendah (aluminium) karena dengan bertitik didih rendah (aluminium) karena

senyawa -senyawa ini walaupun dalam jumlah sedikit senyawa -senyawa ini walaupun dalam jumlah sedikit

akan menimbulkan slag pada unggun akan menimbulkan slag pada unggun

Page 56: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Ukuran umpan harus tertentu dan homogenUkuran umpan harus tertentu dan homogen

Udara masuk ke Udara masuk ke wind box wind box kemudian ke kemudian ke tuyere platetuyere plate dan ke dan ke

unggun pasir. Udara ini menciptakan derajat keturbulenan unggun pasir. Udara ini menciptakan derajat keturbulenan

yang tinggi dalam unggun pasir sehingga bagian atas pasir yang tinggi dalam unggun pasir sehingga bagian atas pasir

seperti fluida. seperti fluida.

Abu hasil proses insinerasi ikut keluar bersama-sama Abu hasil proses insinerasi ikut keluar bersama-sama

dengan gas buang yang selanjutnya dibersihkan di sistem dengan gas buang yang selanjutnya dibersihkan di sistem

scrubberscrubber abu. abu.

Pencampuran antara udara dan bahan yang diinsinerasi Pencampuran antara udara dan bahan yang diinsinerasi

dalam FBI cukup efektif sehingga kebutuhan akan udara dalam FBI cukup efektif sehingga kebutuhan akan udara

pembakar tidak terlampau besar, biasanya sekitar 40% di pembakar tidak terlampau besar, biasanya sekitar 40% di

atas stoikiometri. atas stoikiometri.

Suhu ruangan di atas unggun terfluidakan dipertahankan Suhu ruangan di atas unggun terfluidakan dipertahankan

sekitar 1500 sekitar 1500 °°F dan waktu tinggal bahan di dalam ruangan ini F dan waktu tinggal bahan di dalam ruangan ini

biasanya cukup untuk mencapai pembakaran sempurna biasanya cukup untuk mencapai pembakaran sempurna

Page 57: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Fluidized Bed IncineratorFluidized Bed Incinerator

Page 58: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Pirolisa dan GasifikasiPirolisa dan Gasifikasi

Pirolisa adalah proses konversi bahan organik atau Pirolisa adalah proses konversi bahan organik atau

dekomposisi limbah padat melalui jalur pemanasan tanpa dekomposisi limbah padat melalui jalur pemanasan tanpa

kehadiran oksigenkehadiran oksigen

Dengan adanya proses pemanasan pada temperatur Dengan adanya proses pemanasan pada temperatur

tinggi, molekul bahan organik besar diurai menjadi molekul tinggi, molekul bahan organik besar diurai menjadi molekul

organik yang lebih kecil dan lebih sederhanaorganik yang lebih kecil dan lebih sederhana

Proses pirolisa menghasilkan produk fasa gas, tar, larutan Proses pirolisa menghasilkan produk fasa gas, tar, larutan

asam asetat, metanol, dan padatan char dan inert dari asam asetat, metanol, dan padatan char dan inert dari

sampahsampah

Komposisi produk pirolisa bervariasi dan bergantung pada Komposisi produk pirolisa bervariasi dan bergantung pada

laju pemanasan dan temperatur akhir ruang pirolisalaju pemanasan dan temperatur akhir ruang pirolisa

Page 59: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Gas yang dihasilkan dimanfaatkan untuk :Gas yang dihasilkan dimanfaatkan untuk :

menghasilkan udara panasmenghasilkan udara panas

menggerakkan motor (menghasilkan energi mekanis)menggerakkan motor (menghasilkan energi mekanis)

membangkitkan tenaga listrikmembangkitkan tenaga listrik

Bahan organik yang dapat dikonversi adalah bahan Bahan organik yang dapat dikonversi adalah bahan

dengan kandungan selulosa tinggi (kertas) dan dengan kandungan selulosa tinggi (kertas) dan

berkelakuan mirip dengan kayuberkelakuan mirip dengan kayu

Dalam proses gasifikasi, suatu gas reaktif dimasukkan ke Dalam proses gasifikasi, suatu gas reaktif dimasukkan ke

dalam reaktor untuk bereaksi dengan produk-produk dalam reaktor untuk bereaksi dengan produk-produk

pirolisa dan menghasilkan produk-produk gas yang lebih pirolisa dan menghasilkan produk-produk gas yang lebih

banyak.banyak.

Gas reaktif yang biasa digunakan dalam gasifikasi adalah Gas reaktif yang biasa digunakan dalam gasifikasi adalah

oksigen, kukus, dan terkadang hidrogen.oksigen, kukus, dan terkadang hidrogen.

Page 60: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Gas-gas hasil pirolisa juga akan bereaksi dengan arang Gas-gas hasil pirolisa juga akan bereaksi dengan arang

dan tar dan menghasilkan tambahan gas jika temperatur dan tar dan menghasilkan tambahan gas jika temperatur

pirolisanya tinggi.pirolisanya tinggi.

Produk padat pirolisa berupa arang tidak murni dengan Produk padat pirolisa berupa arang tidak murni dengan

berat 17 – 25 % berat umpan dan kandungan panas berat 17 – 25 % berat umpan dan kandungan panas

11.000 – 12.000 Btu/lb arang.11.000 – 12.000 Btu/lb arang.

Produk fasa cair mengandung 70 – 80 % air dengan Produk fasa cair mengandung 70 – 80 % air dengan

kandungan panas 1000 – 2000 Btu/lbkandungan panas 1000 – 2000 Btu/lb

Gasifikasi adalah proses konversi termokimia padatan Gasifikasi adalah proses konversi termokimia padatan

organik menjadi gas yang melibatkan proses perengkahan organik menjadi gas yang melibatkan proses perengkahan

dan pembakaran tidak sempurna pada temperatur tinggi, dan pembakaran tidak sempurna pada temperatur tinggi,

yaitu 900 – 1000 yaitu 900 – 1000 °°CC

Gas produk pirolisa dapat dibakar dengan nilai kalor 4000 Gas produk pirolisa dapat dibakar dengan nilai kalor 4000

kJ/NmkJ/Nm33

Page 61: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Keuntungan proses pirolisa/gasifikasi (dibandingkan Keuntungan proses pirolisa/gasifikasi (dibandingkan dengan insinerator) :dengan insinerator) : volume gas yang perlu dibersihkan lebih sedikit, volume gas yang perlu dibersihkan lebih sedikit,

meskipun gas produk pirolisa dan gasifikasi dibakarmeskipun gas produk pirolisa dan gasifikasi dibakar udara berlebih yang dibutuhkan untuk membakar gas udara berlebih yang dibutuhkan untuk membakar gas

produk pirolisa dan gasifikasi jauh lebih sedikitproduk pirolisa dan gasifikasi jauh lebih sedikit memungkinkan untuk dipasang di lokasi yang relatif memungkinkan untuk dipasang di lokasi yang relatif

jauh dari instalasi pengolahan limbah. Arang dan tar jauh dari instalasi pengolahan limbah. Arang dan tar dapat disimpan hingga dibutuhkandapat disimpan hingga dibutuhkan

biaya pemasangan lebih sederhanabiaya pemasangan lebih sederhana dapat menangani berbagai jenis limbah seperti karet, dapat menangani berbagai jenis limbah seperti karet,

plastik, dan kertas yang biasanya menyebabkan plastik, dan kertas yang biasanya menyebabkan permasalah pada insineratorpermasalah pada insinerator

peluang pemanfaatan produk-produk energi sistem peluang pemanfaatan produk-produk energi sistem pirolisa lebih bervariasipirolisa lebih bervariasi

Page 62: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Pemadatan/DensifikasiPemadatan/Densifikasi

Merupakan proses pemanfaatan limbah selulosik Merupakan proses pemanfaatan limbah selulosik

halus yang melibatkan kegiatan pemanasan dan halus yang melibatkan kegiatan pemanasan dan

pemadatan dengan tujuan untuk meningkatkan pemadatan dengan tujuan untuk meningkatkan

nilai kalor per satuan volum.nilai kalor per satuan volum.

Proses densifikasi dapat meningkatkan densitas Proses densifikasi dapat meningkatkan densitas

bahan sampai 10 kalibahan sampai 10 kali

Page 63: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Proses MikrobiologisProses Mikrobiologis

BiogasBiogas Adalah teknologi konversi biomassa menjadi gas yang Adalah teknologi konversi biomassa menjadi gas yang

kaya akan metana dan kaya akan metana dan slurryslurry dengan bantuan mikroba dengan bantuan mikroba

anaerob.anaerob.

Gas metana digunakan untuk berbagai sistem Gas metana digunakan untuk berbagai sistem

pembangkitan energi sedangkan pembangkitan energi sedangkan slurryslurry digunakan digunakan

sebagai kompos.sebagai kompos.

Dua jenis teknologi biogas untuk MSW, yaitu :Dua jenis teknologi biogas untuk MSW, yaitu :

sistem basah : umpan limbah berupa slurry dengan sistem basah : umpan limbah berupa slurry dengan

kandungan padatan < 10%kandungan padatan < 10%

sistem kering : umpan limbah dengan kandungan sistem kering : umpan limbah dengan kandungan

padatan hingga 35%padatan hingga 35%

Page 64: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Pada sistem biogas yang mengolah limbah yang telah Pada sistem biogas yang mengolah limbah yang telah

disortir, sisa limbah organik dicampur dengan air hingga disortir, sisa limbah organik dicampur dengan air hingga

diperoleh lumpur dengan kandungan padatan 30–35%, diperoleh lumpur dengan kandungan padatan 30–35%,

lumpur selanjutnya difermentasi oleh bakteri mesofilik lumpur selanjutnya difermentasi oleh bakteri mesofilik

dalam digester dengan waktu tinggal 3 minggu, dalam digester dengan waktu tinggal 3 minggu,

perolehan gas mencapai 145 mperolehan gas mencapai 145 m33/ton limbah organik/ton limbah organik

Campuran limbah padat kota, limbah cair kota, dan Campuran limbah padat kota, limbah cair kota, dan

kotoran ternak dapat pula diproses menjadi biogaskotoran ternak dapat pula diproses menjadi biogas

Kapasitas sistem pengolahan limbah padat dengan Kapasitas sistem pengolahan limbah padat dengan

digester gas bio antara 20.000 – 55.000 ton/tahundigester gas bio antara 20.000 – 55.000 ton/tahun

Produk digestion berupa gas dengan nilai kalor 6500 Produk digestion berupa gas dengan nilai kalor 6500

kJ/NmkJ/Nm33

Page 65: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Terdapat juga proses konversi 2 tahap yang melibatkan Terdapat juga proses konversi 2 tahap yang melibatkan bakteri mesofilik dan termofilik.bakteri mesofilik dan termofilik. PertamaPertama

Enzim ekstraseluler mengkonversi bahan organik tak Enzim ekstraseluler mengkonversi bahan organik tak larut menjadi bahan yang larut dalam air, sementara larut menjadi bahan yang larut dalam air, sementara bakteri anaerobik fakultatif mengkonversi bahan organik bakteri anaerobik fakultatif mengkonversi bahan organik kompleks menjadi asam dan alkohol sederhanakompleks menjadi asam dan alkohol sederhana

KeduaKedua

Acetobacter anaerobik melanjutkan proses asidifikasi Acetobacter anaerobik melanjutkan proses asidifikasi bahan organik menjadi asam asetat dan selanjutnya bahan organik menjadi asam asetat dan selanjutnya bakteri metanogenik asam asetat mengkonversi metana bakteri metanogenik asam asetat mengkonversi metana dan karbondioksida.dan karbondioksida.

Proses ini mengolah umpan dengan kandungan Proses ini mengolah umpan dengan kandungan padatan sekitar 10 %. Waktu tinggal bahan pada tiap padatan sekitar 10 %. Waktu tinggal bahan pada tiap tahap mencapai 7 haritahap mencapai 7 hari

Page 66: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

PengomposanPengomposan Adalah proses terkendali penguraian bahan hayati Adalah proses terkendali penguraian bahan hayati

sampah secara biologi.sampah secara biologi.

Kompos merupakan sejenis pupuk organik dan baik Kompos merupakan sejenis pupuk organik dan baik

sebagai bahan tambahan dalam memperbaiki struktur sebagai bahan tambahan dalam memperbaiki struktur

dan kinerja tanah.dan kinerja tanah.

Berbeda dengan pupuk buatan, kandungan unsur N, P, Berbeda dengan pupuk buatan, kandungan unsur N, P,

dan K dalam kompos tidak tinggi, tetapi kompos dan K dalam kompos tidak tinggi, tetapi kompos

mengandung unsur hara mikro (Fe, B, S, dan Ca) yang mengandung unsur hara mikro (Fe, B, S, dan Ca) yang

diperlukan oleh tanaman. diperlukan oleh tanaman.

Proses pengomposan mereduksi volum timbunan Proses pengomposan mereduksi volum timbunan

sampah hingga 75%.sampah hingga 75%.

Page 67: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Proses pengomposan bergantung pada temperatur, Proses pengomposan bergantung pada temperatur, jumlah oksigen, kandungan air, dan rasio antara karbon jumlah oksigen, kandungan air, dan rasio antara karbon dan nitrogen dalam sampahdan nitrogen dalam sampah

Populasi mikroorganisme berubah terus seiring dengan Populasi mikroorganisme berubah terus seiring dengan waktu.waktu. Pada saat temperatur berubah dari ambien ke Pada saat temperatur berubah dari ambien ke

temperatur mesofilik, jumlah bakteri akan berlipat temperatur mesofilik, jumlah bakteri akan berlipat mencapai beberapa juta per gram.mencapai beberapa juta per gram.

Jika panas tetap di dalam sistem, temperatur akan terus Jika panas tetap di dalam sistem, temperatur akan terus meningkat sampai tingkat termofilik. Pada tahap ini, meningkat sampai tingkat termofilik. Pada tahap ini, bakteri mesofilik diganti oleh bakteri termofilik. Sebagian bakteri mesofilik diganti oleh bakteri termofilik. Sebagian besar proses dekomposisi sampah terjadi pada tahap ini.besar proses dekomposisi sampah terjadi pada tahap ini.

Setelah beberapa minggu, temperatur kompos akan Setelah beberapa minggu, temperatur kompos akan turun dan pada akhirnya bakteri mesofilik kembali turun dan pada akhirnya bakteri mesofilik kembali berfungsi menggantikan bakteri termofilikberfungsi menggantikan bakteri termofilik

Page 68: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Proses pengomposan dapat berlangsung dalam kondisi Proses pengomposan dapat berlangsung dalam kondisi

aerobik dan anaerobik. Proses aerobik berlangsung aerobik dan anaerobik. Proses aerobik berlangsung

lebih cepat dan tidak menimbulkan bau.lebih cepat dan tidak menimbulkan bau.

Oksigen optimum adalah 5 – 15%Oksigen optimum adalah 5 – 15%

Oksigen di bawah 5% mengakibatkan proses Oksigen di bawah 5% mengakibatkan proses

berlangsung secara anaerobik dan memperlambat berlangsung secara anaerobik dan memperlambat

dekomposisi serta menimbulkan bau.dekomposisi serta menimbulkan bau.

Oksigen di atas 15% mengakibatkan kehilangan panas Oksigen di atas 15% mengakibatkan kehilangan panas

pada tumpukan sampah dan memperlambat proses pada tumpukan sampah dan memperlambat proses

dekomposisidekomposisi

Page 69: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Kadar air optimum adalah 50 – 60%Kadar air optimum adalah 50 – 60% Kelebihan air akan menghalangi pergerakan udara Kelebihan air akan menghalangi pergerakan udara

dalam tumpukan dan hal ini akan menyebabkan bakteri dalam tumpukan dan hal ini akan menyebabkan bakteri aerobik mati sehingga proses berlangsung secara aerobik mati sehingga proses berlangsung secara anaerobikanaerobik

Kekurangan air akan mengganggu perkembangan jasad Kekurangan air akan mengganggu perkembangan jasad renik dan hal ini akan memperlambat proses renik dan hal ini akan memperlambat proses dekomposisidekomposisi

Rasio C : N yang ideal adalah 20 : 1 sampai 40 : 1Rasio C : N yang ideal adalah 20 : 1 sampai 40 : 1 Rasio C : N yang tinggi mengakibatkan proses Rasio C : N yang tinggi mengakibatkan proses

dekomposisi berlangsung lamadekomposisi berlangsung lama Rasio C : N yang rendah, proses dekomposisi pada Rasio C : N yang rendah, proses dekomposisi pada

awalnya berlangsung cepat, namun akan segera awalnya berlangsung cepat, namun akan segera menjadi lambat karena kekurangan unsur Cmenjadi lambat karena kekurangan unsur C

Page 70: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

700 : 1Kayu

170 : 1Kertas

40-80 : 1Perdu/semak

80 : 1Jerami

19 : 1Kotoran sapi

15 : 1Rumput

10 : 1Sisa dapur/makanan

Rasio C : NJenis Bahan

Jenis bahan organik yang dapat dikomposkandan rasio kandungan C : N

Page 71: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Sanitary land fill (lahan urug)Sanitary land fill (lahan urug)

Sampah dimasukkan ke dalam lubang, dipadatkan Sampah dimasukkan ke dalam lubang, dipadatkan

((compactedcompacted), dan ditutup dengan tanah), dan ditutup dengan tanah

Mengurangi jumlah tikus, lalat, dan Mengurangi jumlah tikus, lalat, dan verminvermin lain lain

Mengurangi bahaya kebakaranMengurangi bahaya kebakaran

Mengurangi bauMengurangi bau

Mengurangi bahaya pencemaran air permukaan dan air Mengurangi bahaya pencemaran air permukaan dan air

tanahtanah

Sistem baru dilengkapi dengan pengumpul air lindi Sistem baru dilengkapi dengan pengumpul air lindi

((leachateleachate) dan gas yang dihasilkan selama dekomposisi) dan gas yang dihasilkan selama dekomposisi

Page 72: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Pemilihan lokasi lahan urug :Pemilihan lokasi lahan urug : lahan bukan merupakan daerah bajirlahan bukan merupakan daerah bajir permeabilitas tanah maksimum 10 permeabilitas tanah maksimum 10 -7-7 cm/detik cm/detik sesuai dengan rencana tata ruangsesuai dengan rencana tata ruang merupakan daerah yang stabil secara geologimerupakan daerah yang stabil secara geologi bukan merupakan daerah resapan air tanahbukan merupakan daerah resapan air tanah ketebalan lapisan tanah liat minimum 1 meterketebalan lapisan tanah liat minimum 1 meter

Rekayasa dan konstruksiRekayasa dan konstruksi sistem pelapisansistem pelapisan sistem pengaturan aliran air permukaansistem pengaturan aliran air permukaan sistem pengumpulan air lindisistem pengumpulan air lindi sistem pengolahan air lindisistem pengolahan air lindi sistem sumur pemantauansistem sumur pemantauan

Page 73: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Pengoperasian lahan urugPengoperasian lahan urug manajemen air lindimanajemen air lindi manajemen air tanahmanajemen air tanah manajemen air permukaanmanajemen air permukaan

Manajemen pasca operasiManajemen pasca operasi monitoringmonitoring securingsecuring

Page 74: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Permasalahan lahan urugPermasalahan lahan urug Gas metanaGas metana

Dapat terkumpul di dalam lubang dalam tanah dan Dapat terkumpul di dalam lubang dalam tanah dan menyebabkan terjadinya ledakanmenyebabkan terjadinya ledakan

Air lindiAir lindi

Kontaminasi air permukaan dan air tanah oleh air lindi Kontaminasi air permukaan dan air tanah oleh air lindi dari lahan urug yang tidak dilengkapi dengan sistem dari lahan urug yang tidak dilengkapi dengan sistem saluran yang baiksaluran yang baik

Waktu operasiWaktu operasi

Lahan urug bukanlah cara penanganan sampah untuk Lahan urug bukanlah cara penanganan sampah untuk jangka panjang karena ada saatnya di mana lahan urug jangka panjang karena ada saatnya di mana lahan urug akan terisi penuh oleh sampah, dan tidak ada tempat akan terisi penuh oleh sampah, dan tidak ada tempat lain untuk digunakan sebagai lahan urug barulain untuk digunakan sebagai lahan urug baru

NIMBY (NIMBY (not in my back yard !!!not in my back yard !!!))

Page 75: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Pasca operasiPasca operasi pengawasan harus tetap dilakukan untuk mencegah pengawasan harus tetap dilakukan untuk mencegah

kontaminasi air permukaan dan air tanah serta kontaminasi air permukaan dan air tanah serta bahaya ledakanbahaya ledakan

rumah atau bangunan lain tidak boleh dibangun di rumah atau bangunan lain tidak boleh dibangun di atas lahan dan sekitar lahan urug untuk jangka atas lahan dan sekitar lahan urug untuk jangka waktu yang lamawaktu yang lama

Namun, lahan urug tetap diperlukan untuk menimbun Namun, lahan urug tetap diperlukan untuk menimbun sampah atau limbah yang tidak dapat dibakar atau yang sampah atau limbah yang tidak dapat dibakar atau yang tidak dapat digunakan lagitidak dapat digunakan lagi

Page 76: Teknologi Pengolahan Limbah Padat
Page 77: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

RecyclingRecycling

RecycleRecycle (daur ulang) lebih disukai daripada lahan urug (daur ulang) lebih disukai daripada lahan urug

atau insinerasi karena dapat menghemat sumber daya atau insinerasi karena dapat menghemat sumber daya

alam dan lebih ramah lingkungan (alam dan lebih ramah lingkungan (environmentally benignenvironmentally benign))

Proses daur ulang dapat menciptakan lapangan kerjaProses daur ulang dapat menciptakan lapangan kerja

Satu hal yang perlu digarisbawahi agar proses daur ulang Satu hal yang perlu digarisbawahi agar proses daur ulang

dapat dilaksanakan adalah tersedianya pasar yang dapat dilaksanakan adalah tersedianya pasar yang

menjual barang-barang hasil daur ulang, dan bahan daur menjual barang-barang hasil daur ulang, dan bahan daur

ulang harus lebih disukai daripada bahan awalulang harus lebih disukai daripada bahan awal

Page 78: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

Urban solid waste management systemUrban solid waste management system

Landfill

Incinerator

Compost

Transfer

RecyclingVr

C

W

Industry

Household

G

G

RM

RM

RM

RM

RM

RM

C

W W

WW

W

W

W

GVRRMCW

: Manufactured goods: Virgin materials: Recycled materials: Compost: Urban solid waste

ENVIRONMENT

ANTHROPOSPHERE

Page 79: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

GardenRefuse

OtherResidential

Refuse

MunicipalGarbage

ContractedIndustrial

OtherIndustrial

BuildingRubble

Ge

ne

ra

tio

n &

Sto

ra

ge

At SourcesMaterialsRecovery

Transferto Sea

Transfer toRail

Transferto road

At TransferMaterialsRecovery

Pulverising

Baling

Composting

RefuseDerived

Fuel

Incineration

PyrolysisEnergy

Recovery

SingleSite

MultipleSites

PostTreatmentMaterialsRecovery

Landfill

Co

lle

ctio

n

Tra

nsfe

r

Tra

nsp

ort

Pro

ce

ssin

g

Dis

po

sa

l

Alternatives for components ofAlternatives for components ofsolid waste management systemsolid waste management system

Page 80: Teknologi Pengolahan Limbah Padat

CARTEEN

GARDEN

OFFICE

FORMULATIONPLANT

LABORATORY

sawdust,whiterag,

packaging,etc

sludge

plastic,paper,wood,

etc

garden,canteen

sludgedewatering

RECYCLE

SMELTER

INCINERATOR

INDUSTRIALLANDFILL

PUBLICRUBISH

DISPOSAL

crusher

sawdust, sludge,whiterag, packaging

paper,cartoon

leaves,woods

foods

drums,paper

drums, tins

sawdust,

sludge,

whiterag,etc

Flow diagram of solid waste disposalFlow diagram of solid waste disposal