BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSecara umum sampel penelitian
adalah bagian daripopulasiyang mewakili karakteristik populasi
dalam peneltian. Dalam sebuah penelitian baik itu skripsi, tesis,
maupun desertasi, keberadaan sampel memiliki peran yang sangat
vital. Hal ini dikarenakan sampel penelitian dijadikan sebagai
sumber pengambilan data baik itu secara kuantitatif maupun
kualitatif. Menurut Sugiyono (2011:62), sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan
pengertian dari populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:61).Teknik sampling
sangatlah diperlukan dalam sebuah penelitian karena hal ini
digunakan untuk menentukan siapa saja anggota dari populasi yang
hendak dijadikan sampel. Teknik sampling haruslah secara jelas
tergambarkan dalam rencana penelitian sehingga tidak membingungkan
ketika terjun dilapangan. Untuk menghindari kesalahan sampel perlu
menggunakan teknik sampling yang tepat. Dalam penelitian terdapat
berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian. Teknik sampling pada dasarnya dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu probability samplingdannon
probability sampling. Teknik non probabilitas meliputiTeknik
sampling seenaknya, Sampling pertimbangan. Teknik probabilitas
terdiri Sampling Random Sederhana, Teknik Sampling Sistematik,
Teknik Sampling Random Bertingkat, Teknik Sampling Kelompok.
Menentukan ukuran sampel merupakan bagian dari teknik sampling,
dimana jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran
sampel. Jumlah sampel yang 100% mewakili populasi adalah sama
dengan populasi. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka
peluang keselahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin
kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan
generalisasi (diberlakukan umum).
1.2 Rumusan Masalah1. Apa pengertian sampel dan teknik
sampling?2. Apa saja macam-macam teknik sampling?
2.3 Tujuan1. Untuk memahami pengertian sampel dan teknik
sampel.2. Untuk memahami macam-macam teknik sampel.
BAB IIPEMBAHASAN2.1 Teknik SampingTeknik sampling adalah
merupakan teknik pengambilan sample. Untuk menetukan sampel yang
akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling
yang digunakan. Secara skematis, macam- macam teknik sampling di
unjukan pada gambar 5.1.
Gambar 5.1 Macam Macam Teknik SamplingDari gambar tersebut
terlihat bahwa, teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokan
menjadi 2 yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.
Probability sampling meliputi, sample random, Propartionate
stratified rangdom, disproportionate stratified rangdom, dan area
random. Non-Probability sampling meliputi, sampling sistematis,
sampling kuota, samling incidental, purposive sampling, sampling
jenuh dan snowball sampling.( Sugiyono )Sampel adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel adalah
kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan.
Penelitian dengan menggunakan sampel lebih menguntungkan
dibandingkan dengan penelitian menggunakan populasi, karena
penelitian dengan menggunakan sampel lebih menghemat biaya, waktu
dan tenaga.Sampel adalah contoh, representatif atau wakil dari
suatu populasi yang cukup besar jumlahnya atau satu bagian dari
keseluruhan yang dipilih dan representatif sifatnya. Aktivitas
pengumpulan sampel disebut sampling. Sedangkan populasi adalah
totatlitas semua kasus, kejadian, orang atau hal. Populasi dapat
berwujud sejumlah manusia, kurikulum, manajemen, alat-alat
mengajar, cara mengajar, peristiwa. Dari semua populasi harus dapat
ditegaskan/ditemukan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi bila akan
dijadikan obyek penelitian. Tujuan peneliti mengambil sampel adalah
memperoleh keterangan mengenai obyek penelitian dengan jalan hanya
mengamati sebagian saja dari populasi. Hal ini dilakukan karena
berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan.Pengambilan sampel
dilakukan karena sering tidak mungkin peneliti mengamati segenap
anggota dari populasi yang relatif besar jumlahnya (satu persatu
diamati). Misalnya tidak mungkin peneliti mencicipi buah rambutan
sebanyak satu truk yang akan diteliti. (Nana Syaodih Sukmadinata,
2009) Akan tetapi syarat utama pengambilan sampel adalah mewakili
populasi. Beberapa alasan melakukan penarikan sampel adalah :1.
Ukuran populasi (ada yang sangat besar bahkan tak terhingga)2.
Waktu, tenaga dan biaya.
2.2 Probability/ Random SamplingTeknik sampling probabilitas
(probability) merupakan teknik yang memberikan peluang atau
kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Selain itu probability sampling
merupakan pemilihan sampel tidak dilakukan secara subjektif, dalam
arti sampel yang terpilih tidak didasarkan semata-mata pada
keinginan si peneliti sehingga setiap anggota populasi memiliki
kesempatan yang sama (acak) untuk terpilih sebagai sampel. Dengan
demikian diharapkan sampel yang terpilih dapat digunakan untuk
menduga karakteristik populasi secara objektif. Teknik Probilitas
ini bertujuan mendapatkan data seakurat mungkin agar diketahui
jarak pasti dari kondisi ideal. (Asep, 2005).Adalah teknik
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sempel.
Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate
stratified random sampling, disproportionate stratified random,
sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah).a)
Simple Random SamplingDikatakan simple (sederhana) karena
pengambilananggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan srata yang ada dalam populasi itu. Cara demiakian
dilakukan bila anggota populasi daianggap homogeny. Lihat gambar
5.2 berikut.
G
Gambar 5.2 Teknik Sample Random Sampling
b) Proportionate Stratified Random SamplingTeknik ini digunakan
bila populasi mempunyai anggot/ unsure yang tidak homogeny
berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai
pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata, maka
populasi pegawai itu berstrata. Misalnya jumlah pegawai yang lulus
S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, ST = 900, SMEA = 400, SD = 30. Jumlah
sampel yang harus diambil meliputi srata pendidikan tersebut.
Jumlah sampel dan teknik pengambilan sampel diberikan setelah
bagian ini. Teknik Proportionate Stratified Random Sampling dapat
digambarkan seperti gambar 5.3 berikut.
Gambar 5.3 Teknik Stratified Random Sampling
c) Disproportionate Stratified Random SamplingTeknik ini
digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi
berstratatetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit
kerjatertentu mempunyai: 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2 ,
90 orang S1, 800 orang SMU, 700 orang SMP, maka tiga orang lulusan
S3 dan Sempat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena
dua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok
S1,SMU dan SMP.
d) Cluster Sampling ( Area Sampling )Teknik sampling daerah
digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti
atau sumber data sangat luas, missal penduduk dari suatu Negara,
propinsi atau kabupaten. Untuk menentukanpenduduk mana yang akan
dijadikan sumber data, maka pengambilan sampel berdasarkan daerah
populasi yang telah ditetapkan.Misalnya di Indonesia terdapat 30
propinsi, dan sampelnya akan menggunakan 15 propinsi,maka
pengambilan 15 propinsi itu dilakukan secara rondom. Tetapi perlu
diingat, karena propinsi propinsi di Indonesia itu bersrata ( tidak
sama) maka pengambilan sampelnya perlu menggunakan stratified
random sampling. Propinsi di Indonesia ada penduduknya pada, ada
yang tidak, ada yang mempunyai hutan banyak, ada yang tidak, ada
yang kaya bahan tambang, ada yang tidak. Karakteristik semakan ini
perlu diperhatikan sehingga pengambilan sampel menurut srata
populasi itu dapat ditetapkan.Teknik sampling daerah ini sering
digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel
daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang orang yang ada pada
daerah itu secara sampling juga.(Sugiyono) Teknik ini dapat
digambarkan seperti gambar 5.4 berikut.
Gambar 5.4 Teknik Cluster Random Sampling
2.3 Nonprobability SamplingAdalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberikan peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsure atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini
meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh,
snowball.a) Sampling sitematisAdalah teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberikan nomor
urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari
semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan
nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukang dengan mengambil
nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan
tertentu,misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk ini maka yang
diambil sebagai sampel adalah nomor 1,5,10,15,20,dan seterusnya
sampai seratus. Lihat gambar 5.5
Gambar 5.5 Sampling Sistematis. No Populasi Kelipatan tiga yang
diambil ( 3,6,9 dan seterusnya )
b) Sampling KuotaAdalah teknik untuk untuk menentukan sample
dari populasi yang mempunyai cirri- cirri tertentu sampai jumlah
(kuota) yang diinginkan. Sebagai contoh, akan melakukan penelitian
tentang pendapatan masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam
urusan ijin mendirikan bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500
orang. Kalau pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang
tersebut, maka penelitian di pandang belum selesai, karena belum
memenuhi kuota yang ditentukan.Bila pengumpulan data dilakukan
secara kelompok yang terdiri atas 5 orang pengumpulkan data, maka
setiap anggota kelompok harus dapat mengubungi 100 orang anggota
sampel , atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data dari 500
anggota sampel.c) Sampling InsidentalAdalah teknik penentuan sampel
dengan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemuan
dengan penelitian dapat di gunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang yang kebetulan di temui itu cocok sebagai sumber data.d)
Sampling PurposiveAdalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang
kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli
makan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah,
maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel
ini lebih cocok di gunakan untuk penelitian kualitatif, atau
penelitian penelitian yang tidak melakukan generalisasi.e) Sampling
jenuhAdalah teknik penentuan sampel bila semua anggotapopulasi di
gunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasi relative kecil, kurang dari 30orang, atau penelitian yang
ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
Istilah lain sampel jenuh adalahn sensus, dimana semua anggota
populasi di jadikan sampel.f) Snowball SamplingAdalah teknik
penentuan sampel yang mula- mula jumlahnya kecil, kemudian
membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lam lam menjadi
besar. Dalam penentuan sampel, pertama tama dipilih satu atau dua
orang , tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap
terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang
dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh
dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel
semakin banyak. ( Sugiyono ) Teknik pengambilan sampel di tunjukan
pada gambar 5.6 berikut. Pada penelitian kuantitatif banyak
mengguanankan sampel Purposive dan snowball. Misalanya akan meliti
siapa provokator kerusuhan, makan akan cocok menggunakan Purposive
dan snowball sampling.
Gambar 5.6 Snow Ball Samling
BAB IIIPENUTUP3.1 kesimpulan Teknik samplingadalah bagian dari
metodologistatistikayang berhubungan dengan pengambilan sebagian
daripopulasi. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu probability samplingdannon probability sampling.
Probability samplingadalah teknik sampling yang memberikan
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputiTeknik
sampling seenaknya, Sampling pertimbangan. Sedangkannon probability
samplingadalah teknik yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Teknik ini terdiri Sampling Random Sederhana, Teknik
Sampling Sistematik, Teknik Sampling Random Bertingkat, Teknik
Sampling Kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabet
CVSukmadinata, Nana. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Bandung: PT. RemajaRosdakarya.