Top Banner
TUGAS ALAT PENUKAR KALOR TENTANG KONDENSOR DI S U S U N OLEH : MUHAMMAD ZULHAM NST 100120051 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
31

Teknik Pendingin

Jan 01, 2016

Download

Documents

M Z Nasution
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Teknik Pendingin

TUGAS ALAT PENUKAR KALOR

TENTANG

KONDENSOR

DI

S

U

S

U

N

OLEH :

MUHAMMAD ZULHAM NST

100120051

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

REULET - ACEH UTARA

2013

Page 2: Teknik Pendingin

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat dan hidayah yang diberikan oleh Allah SWT, akhirnya penulis

bisa menyelesaikan tugas yang berjudul KONDENSOR guna memenuhi tugas Mata

Kuliah Alat Penukar Kalor. Semua ini juga tidak lepas dari peran orang – orang yang

telah membantu dan membimbing penulis dalam penyusunan tugas ini. Maka dari

itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Zulfikar ST,.MT. , selaku dosen pembimbing mata kuliah alat penukar

kalor.

2. Teman – teman yang telah membantu dalam pembuatan tugas ini.

3. Dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.

Semoga tugas ini bisa bermanfaat bagi saya pada khususnya dan semua pihak

yang membaca pada umumnya. Penulis menyadari, bahwa tugas ini masih jauh dari

sempurna, maka dari itu penulis mohon saran dan kritik yang membangun dari

semua yang membaca tugas ini guna pengembangan dimasa mendatang.

Reulet, 27 Juli 2013

Penulis

i

Page 3: Teknik Pendingin

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 2

2.1 Pengertian Kondensor ...................................................................... 2

2.2 Macam-macam Kondensor............................................................... 4

1.Menurut Jenis Cooling Medium.................................................... 4

a). Shell and Tube Condensor...................................................... 4

b).Shell and Coil Condensor....................................................... 6

c). Tube and Tubes Condensor.................................................... 7

2.Berdasarkan Jenis Desain.............................................................. 8

a). Berbelit-belit........................................................................... 8

b).Arus Paralel............................................................................ 8

c). Electric Cooling Fan............................................................... 9

3.Berdasarkan Klasifikasi Umum..................................................... 9

a). Surface Condensor.................................................................. 9

b).Direct Contact Condenser....................................................... 12

2.3 Contoh Jenis Kondensor.................................................................... 14

BAB III KESIMPULAN............................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 18

ii

Page 4: Teknik Pendingin

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air conditioner adalah istilah umum untuk perlengkapan yang menjaga udara

di dalam ruangan agar temperatur dan kelembaban sesuai. Apabila di dalam ruangan

temperaturnya tinggi maka panas diserap oleh pendingin agar temperaturnya turun.

Sebaliknya jika temperatur ruangan rendah, udara panas dihembuskan agar

temperatur naik, kelembaban ditambah atau dikurangi agar terasa nyaman. Dengan

demikian perlengkapan yang diperlukan untuk suatu Air Conditioner terdiri atas

cooler, heater, moisture controller dan ventilator.

Sistem AC (Air Conditioning) yang biasa digunakan pada ruangan atau mobil,

pada umumnya AC yang digunakan adalah cooler. Pada sistem AC terdiri dari

beberapa komponen utama, yaitu : kompresor, kondensor, evaporator, katup ekspansi,

pipa kapiler, receiver dryer, blower dan refrigerant. Masing-masing komponen

mempunyai fungsi tersendiri dan saling berkesinambungan di dalam sistem.

Kompresor berfungsi mengalirkan refrigerant dalam sistem, kondensor berfungsi

melepaskan panas yang dibawa refrigerant ke udara luar, evaporator berfungsi

menyerap panas di dalam ruangan, katup ekspansi berfungsi menurunkan tekanan

refrigerant, pipa kapiler merupakan tempat aliran refrigerant, receiver dryer berfungsi

menyaring gelembung-gelembung udara yang terbawa oleh refrigerant, blower

berfungsi menghembuskan udara ke dalam ruangan, dan refrigerant adalah zat

pendingin. Jika salah satu komponen diatas rusak atau tidak ada, maka system AC

tidak akan dapat bekerja.

Pada kesempatan ini sedikit akan kita bahas mengenai macam-macam

kondensor yang pada umumnya digunakan untuk pendingin ruangan dan kendaraan.

1

Page 5: Teknik Pendingin

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kondensor

Kondensor merupakan alat penukar kalor pada sistem refrigerasi yang

berfungsi untuk melepaskan kalor kelingkungan. Kondensor banyak digunakan dalam

kehidupan kehidupan sehari-hari baik itu dalam industri rumah tangga, industri

otomotif, maupun dalam industri farmasi dan obat-obatan. Di Indonesia sendiri,

kondensor bukanlah hal yang asing. Kondensor banyak kita jumpai dalam perangkat

pendingin pada mobil, maupun Air Conditioner yang terpasang pada gedung-gedung,

instalasi perkantoran atau fasilitas umum seperti mall dan supermarket.

Tabel Klasifikasi refrigeran di kondensor

Komponen Refrigeran Zat pendingin

Kondensor

Di dalam pipaGas di luar

Cairan di dalam

Di luar pipaGas di dalam

Cairan di dalam

Laju  perpindahan panas pada kondensor adalah fungsi dari kapasitas

refrigerasi dan suhu evaporasi serta suhu kondensasi. Kondensor harus dapat

membuang panas yang diserap di evaporator dan yang ditambahkan di kompresor.

Istilah yang umum digunakan untuk menunjukkan tingkat perpindahan panas dari

kondenser ke evaporator adalah rasio pelepasan panas (heat rejection ratio) yang

dihitung dengan persamaan:

2

Page 6: Teknik Pendingin

Namun rasio perpindahan panas ini kurang tepat karena tidak memperhitungkan kerja kompresi. Nilai rasio perpindahan panas ini juga dapat dihitung dengan bantuan grafik di bawah.

Pada kondensor, terjadi kondensasi pada uap yang mengembun di luar pipa. Koefisien kondensasi yang terjadi di luar pipa dihitung dengan persamaan:

dengan :

hct = koefisien kondensasi (W/m2K)g = percepatan gravitasi (m/s2)ρ = rapat massa fluida (kg/m3)hfg = kalor laten penguapan (J/kg)μ = viskositas kondensat (Pa.detik)Δt = perbedaan suhu antara kondensat dan pipa (K)N = jumlah pipa dalam baris verticalD = diameter luar pipa (m)

Saat kondensor berpendingin air telah digunakan selama beberapa waktu, akan terjadi

pengendapan pada pipa karena adanya kotoran pada fluida yang mengalir. 

Pengendapan ini akan mengurangi proses pindah panas dan besarnya disebut sebagai

fouling factor. Beberapa perusahan menetapkan fouling factor sebesar 0.000176

m2K/W.Koefisien pindah panas keseluruhan ditulis ulang menjadi:

Refrigeran berada dalam keadaan superheat, sebaran suhu digambarkan pada grafik

dibawah. Karena perbedaan penurunan suhu ini, beda temperatur antara refrigeran

dan pendingin dihitung dengan persamaan:

3

Page 7: Teknik Pendingin

2.2 Macam-macam Kondensor

1. Menurut Jenis Cooling Medium

Menurut jenis cooling mediumnya kondensor dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

a) Air Cooled Condensor (menggunakan udara sebagai cooling

mediumnya),

b) Water Cooled Condensor (menggunakan air sebagai cooling

mediumnya),

c) Evaporatif Condensor (menggunakan kombinasi udara dan air sebagai

cooling mediumnya).

Dari ketiga jenis kondenser tersebut, yang paling banyak digunakan di dunia

industri adalah jenis Water Cooled Condensor, dimana konstruksi dari Water

Cooled Condensor yang paling banyak digunakan yaitu :

a) Shell and Tube Condensor

Shell and Tube Condensor atau Kondenser tipe Tabung dan Pipa

digunakan pada kondenser berukuran kecil sampai besar. biasa digunakan

untuk air pendingin berupa ammonia dan freon. Seperti terlihat pada

gambar di dalam kondensor Tabung dan Pipa terdapat banyak pipa

pendingin, dimana air pendingin mengalir di dalam pipa-pipa tersebut,

ujung dan pangkal pipa pendingin terikat pada pelat pipa, sedangkan

diantara pelat pipa dan tutup tabung dipasang sekat-sekat untuk membagi

aliran air yang melewati pipa-pipa dan mengatur agar kecepatannya

cukup tinggi, yaitu 1,5 – 2 m/detik.

4

Page 8: Teknik Pendingin

Air pendingin masuk melalui pipa bagian bawah kemudian keluar melalui

pipa bagian atas. Jumlah saluran maksimum yang dapat digunakan

sebanyak 12, semakin banyak jumlah saluran yang digunakan maka

semakin besar tahanan aliran air pendingin. Pipa pendingin ammonia

biasa terbuat dari baja sedangkan untuk freon biasa terbuat dari pipa

tembaga. Jika menginginkan pipa yang tahan tehadap korosi bias

menggunakan pipa kuningan datau pipa cupro nikel. Ciri-ciri kondensor

Tabung dan Pipa adalah :

Dapat dibuat dengan pipa pendingin bersirip sehingga ukurannya

relatif lebih kecil dan ringan.

Pipa dapat dibuat dengan mudah.

Bantuk yang sederhana dan mudah pemasangannya.

Pipa pendingin mudah dibersihkan.

5

Page 9: Teknik Pendingin

b) Shell and Coil Condensor

Kondensor tabung dan koil banyak digunakan pada unit pendingin

dengan Freon refrigerant berkapasitas lebih kecil, misalnya untuk

penyegar udara, pendingin air, dan sebagainya.

Seperti gambar dibawah ini, Kondensor tabung dan koil dengan tabung

pipa pendingin di dalam tabung yang dipasang pada posisi vertical. Koil

pipa pendingin tersebut biasanya dibuat dari tembaga, berbentuk tanpa

sirip maupun dengan sirip. Pipa tersebut mudah dibuat dan murah

harganya.

Pada Kondensor tabung dan koil, aliran air mengalir di dalam koil pipa

pendingin. Disini, endapan dan kerak yang terbentuk di dalam pipa harus

dibersihkan menggunakan zat kimia (detergent).

Adapun cirri-ciri Kondensor tabung dan koil sebagai berikut :

Harganya murah karena mudah dalam pembuatannya.

Kompak karena posisinya yang vertical dan mudah dalam

pemasangannya.

Tidak perlu mengganti pipa pendingin, tetapi hanya perlu

pembersihan dengan menggunakan detergen.

6

Page 10: Teknik Pendingin

c) Tube and Tubes Condensor.

Kondensor jenis pipa ganda merupakan susunan dari dua pipa coaksial

dimana refrigerant mengalir melalui saluran yang terbentuk antara pipa

dalam dan pipa luar yang melintang dari atas ke bawah. Sedangkan air

pendingin mengalir di dalam pipa dalam arah berlawanan, yaitu

refrigerant mengalir dari atas ke bawah.

Pada mesin pendingin berkapasitas rendah dengan Freon sebagai

refrigerant , pipa dalam dan pipa luarnya terbuat dari tembaga. Gambar

dibawah ini menunjukkan Kondensor jenis pipa ganda, dalam bentuk

koil. Pipa dalam dapat dibuat bersirip atau tanpa sirip.

Kecepatan aliran di dalam pipa pendingin kira-kira antara 1-2 m/detik.

Sedangkan perbedaan temperature air keluar dan masuk pipa pendingin

(kenaikan temperature air pendingin di dalam kondensor) kira-kira

mencapai suhu 100 C. laju perpindahan kalornya relative besar.

Adapun cirri-ciri Kondensor jenis pipa ganda adalah sebagai berikut:

Konstruksi sederhana dengan harga yang memadai.

Dapat mencapai kondisi yang super dingin karena arah aliran

refrigerant dan air pendingin yang berlawanan.

Penggunaan air pendingin relative kecil.

Sulit dalam membersihkan pipa, harus menggunakan detergen

Pemeriksaan terhadap korosi dan kerusakan pipa tidak mungkin

dilaksanakan. Penggantian pipanya pun juga sulit dilakukan.

7

Page 11: Teknik Pendingin

2. Berdasarkan Jenis Desain

a) Berbelit – belit

Jenis kondensor terdiri dari satu tabung panjang yang digulung berakhir

dan kembali pada dirinya sendiri dengan sirip pendingin ditambahkan di

antara tabung.

b) Arus Paralel

Desain ini sangat mirip dengan radiator aliran silang. Alih-alih bepergian

refrigeran melalui satu bagian (seperti tipe serpentine) sekarang dapat

melakukan perjalanan di berbagai bagian. Ini akan memberi luas

permukaan yang lebih besar untuk udara ambien dingin untuk kontak.

8

Page 12: Teknik Pendingin

c) Condensor Electric Fan

Kebanyakan kendaraan dengan AC membutuhkan kipas listrik untuk

membantu aliran udara, baik mendorong atau menarik udara melalui

kondensor, tergantung pada sisi mana kondensor kipas ditempatkan.

Kebanyakan kendaraan modern sekarang memiliki kisi-kisi depan yang

lebih kecil atau bukaan bumper bar. Hal ini menyebabkan kondisi aliran

udara yang buruk terutama pada siaga bila A / C kinerja dibatasi oleh

jumlah aliran udara di atas kondensor.

3. Berdasarkan Klasifikasi Umum

a) Surface Condensor

Prinsip kerja surface Condensor Steam masuk ke dalam shell kondensor

melalui steam inlet connection pada bagian atas kondensor. Steam

kemudian bersinggungan dengan tube kondensor yang bertemperatur

rendah sehingga temperatur steam turun dan terkondensasi, menghasilkan

kondensat yang terkumpul pada hotwell.

Temperatur rendah pada tube dijaga dengan cara mensirkulasikan air

yang menyerap kalor dari steam pada proses kondensasi. Kalor yang

dimaksud disini disebut kalor laten penguapan dan terkadang disebut juga

kalor kondensasi (heat of condensation) dalam lingkup bahasan

kondensor. Kondensat yang terkumpul di hotwell kemudian dipindahkan

dari kondensor dengan menggunakan pompa kondensat ke exhaust

kondensat. Ketika meninggalkan kondensor, hampir keseluruhan steam

9

Page 13: Teknik Pendingin

telah terkondensasi kecuali bagian yang jenuh dari udara yang ada di

dalam sistem. Udara yang ada di dalam sistem secara umum timbul akibat

adanya kebocoran pada perpipaan, shaft seal, katup-katup, dan

sebagainya.

Udara ini masuk ke dalam kondensor bersama dengan steam. Udara

dijenuhkan oleh uap air, kemudian melewati air cooling section dimana

campuran antara uap dan udara didinginkan untuk selanjutnya dibuang

dari kondensor dengan menggunakan air ejectors yang berfungsi untuk

mempertahankan vacuum di kondensor. Untuk menghilangkan udara

yang terlarut dalm kondensat akibat adanya udara di kondensor,

dilakukan de-aeration. De-aeration dilakukan di kondensor dengan

memanaskan kondensat dengan steam agar udara yang terlalut pada

kondensat akan menguap. Udara kemudian ditarik ke air cooling section

dengan memanfaatkan tekanan rendah yang terjadi pada air cooling

section. Air ejector kemudian akan memindahkan udara dari sistem.

Surface Condensor dibedakan menjadi dua jenis lagi, yaitu :

Horizontal CondensorAir pendingin masuk kondensor melalui bagian bawah, kemudian

masuk ke dalam pipa-pipa pendingin dan keluar pada bagian atas

Sedangkan arus panas masuk lewat bagian tengah kondenser dan

keluar sebagai kondensat pada bagian bawah kondensor.

10

Page 14: Teknik Pendingin

Kelebihan Kondenser horizontal adalah :

1. Dapat dibuat dengan pipa pendingin bersirip sehingga relaif

berukuran kecil dan ringan

2. Pipa pendingin dapat dibuat dengan mudah

3. Bentuk sederhana dan mudah pemasangannya

4. Pipa pendingin mudah dibersihkan

Vertical CondensorAir pendingin masuk konddensor melalui bagian bawah, kemudian

masuk ke dalam pipa-pipa pendingin dan keluar pada bagian atas

Sedangkan arus panas masuk lewat bagian atas kondenser dan keluar

sebagai kondensat pada bagian bawah kondensor.

Keterangan :

1. Esterification reactor

2. Vertical frational column

3. Vertical  Condensor

4. Horizontal Condensor

5. Storage device

11

Page 15: Teknik Pendingin

Kelebihan Kondenser vertical adalah :

a. Harganya murah karena mudah pembuatannya.

b. Kompak karena posisinya yang vertikal dan mudah pemasangan

c. Bisa dikatakan tidak mungkin mengganti pipa pendingin,

pembersihan harus dilakukan dengan menggunakan deterjen

b) Direct-contact CondensorDirect-contact Condensor mengkondensasikan steam dengan

mencampurnya langsung dengan air pendingin.

Direct-contact atau open Condensor digunakan pada beberapa kasus

khusus, seperti :

1. Geothermal powerplant

2. Pada powerplant yang menggunakan perbedaan temperatur di air

laut (OTEC)

Direct-contact Condensor dibagi menjadi dua jenis lagi, yaitu :

Spray Condensor

Pada spray Condensor, pencampuran steam dengan air pendingin

dilakukan dengan jalan menyemprotkan air ke steam. Sehingga steam

yang keluar dari exhaust turbin pada bagian bawah bercampur dengan

air pendingin pada bagian tengah menghasilkan kondensat yang

mendekati fase saturated.Kemudian dipompakan kembali ke cooling

Tower . Sebagian dari kondensat dikembalikan ke boiler sebagai

feedwater. Sisanya didinginkan, biasanya didalam dry- (closed-)

cooling tower . Air yang didinginkan pada Cooling tower

disemprotkan ke exhaust turbin dan proses berulang.

Barometric dan Jet Condensor

Ini merupakan jenis awal dari kondenser. Jenis ini beroperasi dengan

prinsip yang sama dengan spray Condensor kecuali tidak

dibutuhkannya pompa pada jenis ini. Vacuum dalam kondensor

diperoleh dengan menggunakan prinsip head statis seperti pada

12

Page 16: Teknik Pendingin

barometric Condensor, atau menggunakan diffuser seperti pada jet

Condensor.

13

Page 17: Teknik Pendingin

2.3 Contoh Jenis Kondensor 

1. Sebuah kondensor permukaan adalah contoh dari suatu sistem pertukaran

panas. Ini adalah shell dan penukar panas tabung dipasang di outlet

setiap turbin uap di pembangkit listrik termal . Biasanya, air

pendingin mengalir melalui sisi tabung dan uap memasuki sisi shell di

mana kondensasi terjadi pada bagian luar tabung transfer panas. Menetes

kondensat bawah dan mengumpulkan di bagian bawah, sering dalam built-

in pan disebut Hotwell a. Sisi shell sering beroperasi pada vakum atau

sebagian vakum, sering diproduksi oleh udara

terpasang ejector . Sebaliknya, uap dapat diberi makan melalui tabung

dengan air pendingin atau udara mengalir di sekitar luar.

2. Dalam kimia , kondensor adalah aparat yang mendinginkan panas uap ,

menyebabkan mereka mengembun menjadi cair . Lihat " Kondensor

(laboratorium) "untuk laboratorium kondensor skala, sebagai lawan

kondensor skala industri. Contohnya termasuk kondensor Liebig , Graham

kondensor , dan Allihn kondensor . Hal ini tidak menjadi bingung

dengan reaksi kondensasi yang menghubungkan dua fragmen menjadi

molekul tunggal dengan tambahan reaksi dan reaksi eliminasi.

a. Di laboratorium distilasi , refluks , dan rotary evaporator ,

beberapa jenis kondensor yang umum digunakan. The Liebig

kondensor hanyalah sebuah tabung lurus dalam jaket air

pendingin, dan merupakan bentuk yang paling sederhana (dan

relatif paling mahal) dari kondensor. The Graham kondensor

adalah tabung spiral dalam jaket air, dan kondensor Allihn

memiliki serangkaian konstriksi besar dan kecil pada tabung

dalam, masing-masing meningkatkan luas permukaan yang di

atasnya konstituen uap dapat mengembun. Menjadi bentuk yang

lebih kompleks untuk memproduksi, jenis yang terakhir juga lebih

mahal untuk membeli. Ketiga jenis kondensor adalah gelas

14

Page 18: Teknik Pendingin

laboratorium item karena mereka biasanya terbuat dari

kaca. Kondensor tersedia secara komersial biasanya dilengkapi

dengan ground glass sendi dan datang dalam panjang standar 100,

200, dan 400 mm. Kondensor berpendingin udara yang unjacketed,

sedangkan kondensor berpendingin air mengandung jaket untuk

air.

3. Kondensor yang lebih besar juga digunakan dalam proses distilasi skala

industri untuk mendinginkan suling uap menjadi distilat cair. Umumnya,

pendingin mengalir melalui sisi tabung dan uap suling melalui sisi shell

dengan distilat mengumpulkan di atau mengalir keluar bagian bawah.

4. Sebuah unit kondensor digunakan dalam AC sentral sistem biasanya

memiliki bagian penukar panas untuk mendinginkan dan memadatkan

masuk refrigeran uap menjadi cair, kompresoruntuk menaikkan tekanan

refrigerant dan bergerak bersama, dan penggemar untuk meniup udara luar

melalui panas Bagian penukar untuk mendinginkan refrigeran

dalam. Sebuah konfigurasi khas suatu unit kondensor adalah sebagai

berikut: Bagian penukar panas membungkus di sekitar sisi unit dengan

bagian dalam kompresor. Dalam bagian ini penukar panas, pendingin

melewati melewati beberapa tabung, yang dikelilingi oleh perpindahan

panas melalui sirip pendingin udara yang dapat bergerak dari luar ke

dalam unit. Ada bermotor penggemar dalam unit kondensor di dekat

bagian atas, yang ditutupi oleh beberapa kisi untuk menjaga benda sengaja

jatuh dalam pada kipas angin. Kipas ini digunakan untuk meniup udara

pendingin luar melalui bagian pertukaran panas di sisi dan keluar atas

melalui kisi-kisi. Unit-unit kondensor yang terletak di luar bangunan

mereka mencoba untuk mendinginkan, dengan pipa antara unit dan

bangunan, satu untuk uap refrigeran masuk dan satu lagi untuk refrigeran

cair meninggalkan unit. Tentu saja, sebuah listrik pasokan diperlukan

untuk kompresor dan kipas di dalam unit.

15

Page 19: Teknik Pendingin

5. Kondensor kontak langsung

i. Dalam jenis kondensor, uap dituangkan ke dalam cairan

secara langsung. Uap kehilangan panas laten penguapan,

maka, uap mentransfer panas ke dalam cairan dan cairan

menjadi panas. Dalam hal ini jenis kondensasi, uap dan cair

adalah dari jenis yang sama substansi. Dalam jenis lain dari

kondensor kontak langsung, air dingin disemprotkan ke

dalam uap yang akan diringkas.

16

Page 20: Teknik Pendingin

BAB III

KESIMPULAN

Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger) yang

berfungsi untuk mengkondensasikan fluida kerja.

Ada beberapa klasifikasi kondensor, antara lain :

1. Menurut Jenis Cooling Medium

Kondensor Berpendingin Udara (Air Cooled Condensor)

Kondensor Berpendingin Air (Water Cooled Condensor)

Kondensor Berpendingin Campuran Udara dan Air (Evaporating Condensor)

2. Berdasarkan Jenis Desain

Berbelit – belit

Arus parallel

Condenser electric fan

3. Berdasarkan Klasifikasi Umum

Surface condenser

Horizontal condenser

Vertical condenser

Direct-contact condenser

Spray Condenser

Barometric dan Jet Condenser

17

Page 21: Teknik Pendingin

DAFTAR PUSTAKA

Tugas Akhir “Pengaruh Bilangan Reynolds Terhadap Karakteristik Kondensor

Vertikal Tunggal Tipe Concentric Tube Counter Current Dengan Penambahan

Lilitan Kawat Spiral”

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/.pdf

18