Top Banner

of 17

Teknik Pemberian Obat Dan Dosis

Oct 16, 2015

Download

Documents

FatimahNurRahma

Nothing
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/26/2018 Teknik Pemberian Obat Dan Dosis

    1/17

    TEKNIK PEMBERIAN OBAT DAN DOSIS

    DISUSUN OLEH :

    1. Esti Nurul Hatam ( B1301051 )2. Ety Purnaningsih ( B1301052 )3. Fatimah Nur Rahma ( B1301053 )4. Fitriana Puspitasari ( B1301054 )5. Fitriani Lestari ( B1301055 )6. Fitrilia Maya Surya ( B1301056 )

    STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

    PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

    2013-2014

  • 5/26/2018 Teknik Pemberian Obat Dan Dosis

    2/17

    2

    DAFTAR ISI

    1. Teknik-Teknik Pemberian Obata. Teknik Pemberian Obat melalui Inhalasi 3b. Teknik Pemberian Obat melalui Vagina 7c. Teknik Pemberian Obat melalui Rectum 8d. Teknik Pemberian Obat melalui Kulit 9e. Teknik Pemberian Obat melalui Mata 10f. Teknik Pemberian Obat melalui Epidural 11g. Teknik Pemberian Obat melalui Terapi Panas Dingin 12h. Teknik Pemberian Obat melalui Zid Bath Kompres 15i. Teknik Pemberian Obat melalui Manejemen Nyeri 16

    2. Referensi

  • 5/26/2018 Teknik Pemberian Obat Dan Dosis

    3/17

    3

    A. TERAPI INHALASI RESPIRATORY1. DEFINISI

    Terapi inhalasi juga dapat diartikan sebagai suatu pengobatan yang ditujukan untuk

    mengembalikan perubahan-perubahan patofisiologi pertukaran gas sistem kardiopulmoner kearah yang normal, seperti dengan menggunakan respitor atau alat penghasil aerosol.

    2. CARA PENGGUNAAN BERBAGAI TERAPI INHALASIAda beberapa cara dalam terapi inhalasi, yaitu (1) inhaler dosis terukur (MDI, metered doseinhaler), (2) penguapan (gas powered hand held nebulizer), (3) inhalasi dengan intermitten

    positive pressure breathing (IPPB), serta (4) pemberian melalui intubasi pada pasien yang

    menggunakan ventilator.

    2.1.INHALER DOSIS TERUKURInhaler dosis terukur atau lebih sering disebut MDI diberikan dalam bentuk inhaler aerosoldengan/tanpaspacerdan bubuk halus (dry powder inhaler) yaitu diskhaler, rotahaler, dan

    turbohaler. Pada umumnya digunakan pada pasien yang sedang berobat jalan dan jarangdipergunakan di rumah sakit. Cara ini sangat mudah dan dapat dibawa kemana-mana oleh

    pasien, sehingga menjadi pilihan utama pagi penderita asma.1,3,7

    MDI terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian kotak yang mengandung zat dan bagian mouthpiece. Bila

    bagian kotak yang mengandung zat ini dibuka (ditekan), maka inhaler akan keluar

    melaluimouthpiece.1,7

    Pemakaian inhaler aerosol. Inhaler dikocok lebih dahulu agar obat homogen, lalu tutupnyadibuka inhaler dipegang tegak, kemudian dilakukan maksimal ekspirasi pelan-pelan mulut

    inhaler diletakan di antara kedua bibir, lalu katupkan kedua bibir dan lakukan inspirasi pelan-

    peran. Pada waktu yang sama kanester ditekan untuk mengeluarkan obat tersebut dan penarikannapas diteruskan sedalam-dalamnya tahan napas sampai 10 detik atau hitungan 10 kali dalam

    hati. Prosedur tadi dapat diulangi setelah 30 detik sampai 1 menit kemudian tergantung dosis

    yang diberikan oleh dokter.1,3

    Pemakaian inhaler aerosol dengan ruang antara (spacer). Inhaler dikocok lebih dahulu danbuka tutupnya, kemudian mulut inhaler dimasukan ke dalam lubang ruang antara mouthpiecediletakan di antara kedua bibir, lalu kedua bibir dikatupkan, pastikan tidak ada kebocoran

    tangan kiri memegangspacer, dan tangan kanan memegang kanester inhaler tekan kanester

    sehingga obat akan masuk ke dalamspacer, kemudian tarik napas perlahan dan dalam, tahan

    napas sejenak, lalu keluarkan napas lagi. Hal ini bisa diulang sampai merasa yakin obat sudahterhirup habis.

    3

    Pemakaian diskhaler. Lepaskan tutup pelindung diskhaler, pegang kedua sudut tajam, tarik

    sampai tombol terlihat tekan kedua tombol dan keluarkan talam bersamaan rodanya letakkan

    diskhaler pada roda, angka 2 dan 3 letakkan di depan bagian mouth piece masukan talamkembali, letakan mendatar dan tarik penutup sampai tegak lurus dan tutup kembali keluarkan

    napas, masukan diskhaler dan rapatkan bibir, jangan menutupi lubang udara, bernapas melalui

  • 5/26/2018 Teknik Pemberian Obat Dan Dosis

    4/17

    4

    mulut sepat dan dalam, kemudian tahan napas, lalu keluarkan napas perlahan-lahan. putar

    diskhaler dosis berikut dengan menarik talam keluar dan masukan kembali.

    Pemakaian rotahaler. Pegang bagian mulut rotahaler secara vertikal, tangan lain memutar

    badan rotahaler sampai terbuka, masukan rotacaps dengan sekali menekan secara tepat ke dalam

    lubang epat persegi sehingga puncak rotacaps berada pada permukaan lubang, pegangpermukaan rotahaler secara horizontal dengan titik putih di atas dan putar badan rotahaler

    berlawanan arah sampai maksimal untuk membuka rotacaps, keluarkan napas semaksimal

    mungkin di luar rotahaler, masukan rotahaler dan rapatkan bibir dengan kepala agak ditinggikandengan kepala agak ditengadahkan ke belakang, hiruplah dengan kuat dan dalam, kemudian

    tahan napas selama mungkin. Lalu keluarkan rotahaler dari mulut, sambil keluarkan napas secara

    perlahan-lahan.

    Pemakaian turbohaler. Putar dan lepas penutup turbohaler, pegang turbohaler dengan tangan

    kiri dan menghadap atas lalu dengan tangan kanan putar pegangan (grip) ke arah kanan sejauhmungkin kemudian putar kembali keposisi semula sampai terdengar suara klik, hembuskan napas

    maksimal di luar turbohaler, letakkan mouthpiecedi antara gigi, rapatkan kedua bibir sehingga

    tidak ada kebocoran di sekitar mouth piecekemudian tarik napas dengan tenang sekuat dansedalam mungkin, sebelum menghembuskan napas, keluarkan turbohaler dari mulut. Jika yang

    diberikan lebih dari satu dosis ulangi tahapan 2 5 (tanda panah) dengan selang waktu 1 2

    menitpasang kembali tutupnya.

    Setelah penggunaan inhaler.Basuh dan kumur dengan menggunakan air. Ini untuk

    mengurangi/menghilangkan obat yang tertinggal di dalam rongga mulut dan tenggorokan, juga

    untuk mencegah timbulnya penyakit di mulut akibat efek obat (terutama kortikosteroid).

    Cara mencuci. Kegagalan mencuci inhaler dengan cara yang benar akan menimbulkansumbatan dan pada akhirnya dapat mengurangi jumlah/dosis obat. Cusi bekar serbuk yang

    tertinggal di corong inhaler. Keluarkan belas obat dan basuh inhaler dengan air hangat dengan

    sedikit sabun. Keringkan dan masukan kembali ke dalam tempatnya.

    Bagaimana cara untuk mengetahui inhaler sudah kosong. Setiap inhaler telah dilabelkandengan jumlah dos yang ada. Contoh di bawah akan menerangkan bagaimana untuk menentukan

    kandungan obat di dalam inhaler. Jika botol obat mengandungi 200 hisapan dan kita harus

    mengambil 8 hisapan sehari, maka obat habis dalam 25 hari. Jika kita mula menggunakan inhaler

    pada tanggal 1 Mei, maka gantikan inhaler tersebut dengan yang baru pada/atau sebelum tanggal

    25 Mei. Tulis tanggal mula menggunakan inhaler pada botol obat untuk menghindari kesalahan.

    Kandungan inhaler juga boleh diperkirakan dengan cara memasukkan botol obat ke dalam air.

    Kedudukan botol obat di dalam air menggambarkan kandungan obat dalam inhaler.

    2.2. PENGUAPAN (NEBULIZER)Cara ini digunakan dengan memakai disposible nebulizer mouth piece dan pemompaan udara

    (pressurizer) atau oksigen. Larutan nebulizer diletakan di dalam nebulizer chamber. Cara ini

    memerlukan latihan khusus dan banyak digunakan di rumah sakit. Keuntungan dengan cara iniadalah dapat digunakan dengan larutan yang lebih tinggi konsentrasinya dari MDI. Kerugiannya

    adalah hanya 50 70% saja yang berubah menjadi aerosol, dan sisanya terperangkap di dalam

    nebulizer itu sendiri.

  • 5/26/2018 Teknik Pemberian Obat Dan Dosis

    5/17

    5

    Jumlah cairan yang terdapat di dalam hand held nebulizeradalah 4 cc dengan kecepatan gas 6

    8 liter/menit. Biasanya dalam penggunaannya digabung dalam mukolitik (asetilsistein) atau

    natrium bikarbonat. Untuk pengenceran biasanya digunakan larutan NaCl.

    Cara menggunakannya yaitu: Buka tutup tabung obat, masukan cairan obat ke dalam alat

    penguap sesuai dosis yang ditentukan gunakan mouth pieceatau masker (sesuai kondisipasien). Tekan tombol on pada nebulizer jika memakai masker, maka uap yang keluar

    dihirup perlahan-lahan dan dalam inhalasi ini dilakukan terus menerus sampai obat habismasker.

    Bila memakai mouth piece, maka tombol pengeluaran `erosol ditekan sewaktu inspirasi, hirupuap yang keluar perlahan-lahan dan dalam. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai obat habis

    (1015 menit).

    Beberapa contoh jenis nebulizer antara lain: Simplenebulizer; Jetnebulizer, menghasilkan

    partikel yang lebih halus, yakni antara 2 8 mikron. Biasanya tipe ini mempunyai tabel dan

    paling banyak dipakai di rumah sakit. Beberapa bentuk jet nebulizer dapat pula diubah sesuaidengan keperluan, sehingga dapat digunakan pada ventilator dan IPPB, dimana dihubungkan

    dengan gas kompresor.

    Ultrasonik nebulizer, alat tipe ini menggunakan frekuensi vibrator yang tinggi, sehingga

    dengan mudah dapat mengubah cairan menjadi partikel kecil yang bervolume tinggi, yakni

    mencapai 6 cc/menit dengan partikel yang uniform. Besarnya partikel adalah 5 mikron danpartikel dengan mudah masuk ke saluran pernapasan, sehingga dapat terjadi reaksi, seperti

    bronkospasme dan dispnoe. Oleh karena itu alat ini hanya dipakai secara intermiten, yakni untuk

    menghasilkan sputum dalam masa yang pendek pada pasien dengan sputum yang kental.

    Antomizer nebulizer, partikel yang dihasilkan cukup besar, yakni antara 10 30 mikron.

    Digunakan untuk pengobatan laring, terutama pada pasien dengan intubasi trakea.

    2.3. INTERMITEN POSITIVE PRESSURE BREATHINGCara ini biasanya diberikan di rumah sakit dan memerlukan tenaga yang terlatih. Cara ini jauhlebih mahal dan mempunyai indikasi yang terbatas, terutama untuk pasien yang tidak dapat

    bernapas dalam dan pasien-pasien yang sedang dalam keadaan gawat yang tidak dapat bernapas

    spontan. Untuk pengobatan di rumah cara yang terbaik adalah dengan menggunakan MDI.

    2.4. VENTILATORDapat dengan menggunakan MDI atau hand held nebulizer, yakni melalui bronkodilator Tee.

    Dengan cara ini sebenarnya tidak efektif oleh karena banyak aerosol yang mengendap, sehingga

    cara ini dianggap kurang efektif dibandingkan dengan MDI.

  • 5/26/2018 Teknik Pemberian Obat Dan Dosis

    6/17

    6

    3. Contoh obat Nebulizer (Ventolin) dan dosis :

    Ventolin Nebules

    Dosis ANAK dan DEWASA

    Dosis awal adalah 2.5 mg.

    Dapat ditingkatkan menjadi 5 mg.

    Pengobatan dapat diulang 4 kali sehari.

    Pada orang dewasa, dosis dapat diberikan sampai 40 mg/hari dengan pengawasan yang ketat di

    rumah sakit pada pasien obstruksi saluran napas berat.

  • 5/26/2018 Teknik Pemberian Obat Dan Dosis

    7/17

    7

    B. PEMBERIAN OBAT PER VAGINAMerupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui vagina, yang bertujuanuntuk mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina atau serviks. Obat ini tersedia

    dalam bentuk krim dan suppositoria yang digunakan untuk mengobati infeksi lokal.

    Alat dan Bahan:1. Obat dalam tempatnya.2. Sarung tangan.3. Kain kasa.4. Kertas tisu.5. Kapas sublimat dalam tempatnya.6. Pengalas.7. Korentang dalam tempatnya.

    Prosedur Kerja:

    1. Cuci tangan.2.

    Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.3. Gunakan sarung tangan.

    4. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.5. Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas sublimat.6. Anjurkan pasien tidur dalam posisi dorsal recumbert.7. Apabila jenis obat suppositoria maka buka pembungkus dan berikan pelumas pada obat.8. Regangkan labia minora dengan tangan kiri dan masukkan obat sepanjang dinding kanal

    vaginal posterior sampai 7,5-10 cm.9. Setelah obat masuk, bersihkan daerah sekitar orifisium dan labia dengan tisu.10.Anjurkan untuk tetap dalam posisi kurang lebih 10 menit agar obat bereaksi.11.Cuci tangan.12.

    Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian.

    Dosis

    Albothyl yang diencerkan dengan 10-15 tetes dalam segelas air (200ml). Kemudian teteskan

    albothyl apada cotton bud dan oleskan pada area infeksi tekan selama menit.

  • 5/26/2018 Teknik Pemberian Obat Dan Dosis

    8/17

    8

    C. PEMBERIAN OBAT VIA ANUS/REKTUMMerupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau rektum, dengan

    tujuan memberikan efek lokal dan sistemik. Tindakan pengobatan ini disebut pemberian obatsuppositoria yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat, menjadikan lunak pada daerah

    feses dan merangsang buang air besar. Contoh pemberian obat yang memiliki efej lokal seperti

    obat dulcolac supositoria yang berfungsi secara lokal untuk meningkatkan defekasi dan contohefek sistemik pada obat aminofilin suppositoria dengan berfungsi mendilatasi bronkus.Pemberian obat supositoria ini diberikan tepat pada dnding rektal yang melewati sfingter

    ani interna. Kontra indikasi pada pasien yang mengalami pembedahan rektal.

    Alat dan Bahan:

    1. Obat suppositoria dalam tempatnya.

    2. Sarung tangan.

    3. Kain kasa.4. Vaselin/pelicin/pelumas.

    5. Kertas tisu.

    Prosedur Kerja:

    1. Cuci tangan.

    2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.

    3. Gunakan sarung tangan.4. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.

    5. Oleskan ujung pada obat suppositoria dengan pelicin.

    6. Regangkan glutea dengan tangan kiri, kemudian masukkan suppositoria dengan perlahanmelalui anus, sfingter anal interna dan mengenai dinding rektal kurang lebih 10 cm pada orang

    dewasa, 5 cm pada bayi atau anak.

    7. etelah selesai tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengan tisu.

    8. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring telentang atau miring selama kurang lebih 5 menit.9. Setelah selesai lepaskan sarung tangan ke dalam bengkok.

    10. Cuci tangan.

    11. Catat obat, jumlah dosis, dan cara pemberian.

    Komposisi

    Metronidazol 250 mg, tiap tablet mengandung metronidazol 250 mg

    Metronidazol 500 mg, tiap tablet mengandung metronidazol 500 mg

  • 5/26/2018 Teknik Pemberian Obat Dan Dosis

    9/17

    9

    D. PEMBERIAN OBAT PADA KULITMerupakan cara memberikan obat pada kulit dengan mengoleskan bertujuan mempertahankan

    hidrasi, melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi infeksi. Pemberianobat kulit dapat bermacam-macam seperti krim, losion, aerosol, dan sprei.

    Alat dan Bahan:

    1. Obat dalam tempatnya (seperti losion, krim,aerosol, sprei).

    2. Pinset anatomis.3. Kain kasa.

    4. Kertas tisu.

    5. Balutan.6. Pengalas.

    7. Air sabun, air hangat.

    8. Sarung tangan.

    Prosedur Kerja:

    1. Cuci tangan.

    2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.

    3. Pasang pengalas di bawah daerah yang akan dilakukan tindakan.4. Gunakan sarung tangan.

    5. Bersihkan daerah yang akan di beri obat dengan air hangat (apabila terdapat kulit mengeras)

    dan gunakan pinset anatomis.6. Berikan obat sesuai dengan indikasi dan cara pemakaian seperti mengoleskan, mengompres.

    7. Kalau perlu tutup dengan kain kasa atau balutan pada daerah diobati.

    8. Cuci tangan.

    Contoh obat tetes mata yaitu Lotte dengan cara pakai :

    Teteskan pada mata yang sakit 2-3 tetes, 3 atau 4 kali sehari.

    . Komposisi

    Tiap gram krim mengandung ketoconazole 20 mg.

  • 5/26/2018 Teknik Pemberian Obat Dan Dosis

    10/17

    10

    E. PEMBERIAN OBAT PADA MATAI ndikasiBiasanya obat tetes mata digunakan dengan indikasi sebagai berikut :

    a) Meredakan sementara mata merah akibat iritasi ringan yang dapat disebabkan oleh debu,sengatan sinar matahari, pemakaian lensa kontak, alergi atau sehabis berenang.b) Antiseptik dan antiinfeksi.

    c) Radang atau alergi mata.KontraindikasiObat tetes mata yang mengandungnafazolin hidroksida tidak boleh digunakan pada penderita

    glaukoma atau penyakit mata lainnya yang hebat, bayi dan anak. Kecuali dalam pegawasan dan

    nasehat dokter.

    Persiapan Alat dan BahanAlat dan Bahan:

    1. Obat dalam tempatnya dengan penetes steril atau berupa salep.2. Pipet.

    3. Pinset anatomi dalam tempatnya.

    4. Korentang dalam tempatnya.

    5. Plestier.6. Kain kasa.

    7. Kertas tisu.

    8. Balutan.9. Sarung tangan.

    10. Air hangat/kapas pelembab.

    Cara Pemakaian Tetes atau salep mata1. Botol obat dengan tetes mata steril atau tube salep.2. Patch dan plester mata (bila perlu).3. Kartu, format, atau huruf cetak nama obat.4. Bola kapas atau tisu.5. Wadah cuci berisi air hangat atau lap.6. Sarung tangan sekali pakai.

  • 5/26/2018 Teknik Pemberian Obat Dan Dosis

    11/17

    11

    F. TAHAP PEMBERIAN SUNTIKAN EPIDURALMekanisme kerja epiduralsebagai berikut. Tulang punggung terdiri dari tulang belakang yangterpisah-pisah. Tulang belakang melindungi urat saraf tulang belakang yang membentang dari

    pinggul hingga ke pangkal leher. Urat saraf tulang belakang terdiri dari jutaan serabut saraf.

    Semuanya terhubung ke otak dan ke seluruh bagian tubuh dengan rute berbeda-beda. Secarafungsi, serabut saraf dibagi dua jenis, yaitu serabut urat saraf sensorisdan serabut urat saraf

    motoris. Serabut saraf sensoris berfungsi menyampaikan pesan, seperti rasa sakit, panas, dan

    dingin dari tubuh ke otak. Serabut saraf motoris bekerja sebaliknya, yaitu menyampaikan pesan

    dari otak ke bagian tubuh, antara lain menyuruh tubuh bergerak atau berkontraksi .Pada pembiusan epidural, bagian yang dibius atau diberi penawar sakit adalah urat saraf

    sensoris sehingga sakit saat kontraksi di rahim tidak sampai ke otak. Akibatnya, ibu pun tidak

    merasakan sakit. Namun, pembiusan ini tidak boleh terkena urat saraf motoris sehingga otak

    tetap dapat memerintahkan otot-otot rahim berkontraksi.

    Di punggung, urat saraf dikelilingi selubung berisi air yang disebut dura. Antara dura dengantulang terdapat rongga yang dilalui serabut urat saraf menuju dan dari berbagai bagian tubuh

    yang disebut epidura. Pembiusan dilakukan dengan memasukkan jarum kecil berisi tabung

    (kateter) yang sangat kecil melalui otot punggung ibu hingga ke epidura, dan dengan sangat hati-

    hati menarik ujung jarum hingga tabung polythene tertinggal di dalam rongga epidura. Sekarang,dokter dapat memberi pembiusan melalui tabung di dalam rongga tersebut.

    Pembiusan epidural harus dilakukan dokter spesialis anestesi. Ketika memasukkan jarum suntik,

    ibu diminta menekuk seperti posisi bayi dalam perut. Setelah itu, ibu harus diawasi karena dapatmengalami efek samping, seperti mual, kejang, dingin, sakit kepala, hingga penurunan tekanan

    darah sampai titik sangat rendah yang tentu tidak balk bagi ibu maupun janin. Untuk mengatasi

    penurunan tekanan darah, kadang dokter menyertai pembiusan epidural dengan suntikan 500 ml

    cairan ke pembuluh darah sebelum pembiusan.

    Selain itu, karena tidak merasakan sakit akibat suntikan epidural, mungkin ibu menjadi sulituntuk membantukelahiran bayi dengan mengandalkan otot perutnya dan mendorong ketika

    terjadi kontraksi rahim.

    http://kesehatanumum.com/tips-untuk-menyambut-bayi-yang-kembar.htmlhttp://kesehatanumum.com/tips-untuk-menyambut-bayi-yang-kembar.html
  • 5/26/2018 Teknik Pemberian Obat Dan Dosis

    12/17

    12

    G. TERAPI PANAS DINGIN1.1Terapi Panas

    Terapi panas merupakan terapi dengan menggunakan panas. Sedangkan kompres adalah

    salah satu metode fisik yang digunakan untuk menurunkan suhu tubuh bila anak demam yangsudah dikenal sejak zaman dulu. Kompres panas membantu meredakan sakit yang berhubungandengan radang sendi dan otot kaku dengan mengurangi ketegangan dan melancarkan aliran

    darah.

    Alat dan Bahan1. Kom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46c)2. Bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai3. Kasa perban atau kain segitiga4. Pengalas5. Sarung tangan bersih di tempatnya6.

    Bengkok dua buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)7. Waslap 4 buah/tergantung kebutuhan

    8. Pinset anatomi 2 buah9. Korentang

    Prosedur Kerja

    NO LANGKAH

    1. Dekatkan alat-alat kedekatklien

    2. Perhatikan privacy klien

    3. Cuci tangan

    4. Atur posisi klien yangnyaman

    5. Pasang pengalas dibawah

    daerah yang akan dikompres

    6. Kenakan sarung tangan lalubuka balutan perban bila

    diperban. Kemudian, buang

    bekas balutan ke dalambengkok kosong

    7. Ambil beberapa potong kasa

    dengan pinset dari bak seteril,

    lalu masukkan ke dalam komyang berisi cairan hangat.

    8. Kemudian ambil kasa

    tersebut, lalu bentangkan dan

    letakkan pada area yang akan

    dikompresBila klien menoleransi

    kompres hangat tersebut, lalu

    ditutup/dilapisi dengan kasa

    kering. selanjutnya dibalutdengan kasa perban atau kain

    segitiga

    9. Lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program

    dengan anti balutan kompres

    tiap 5 menit

    10. Lepaskan sarung tangan

    11. Atur kembali posisi klien

    dengan posisi yang nyaman

    12. Bereskan semua alat-alat

    untuk disimpan kembali13. Cuci tangan

    14. Dokumentasikan tindakan ini

    beserta responnya

  • 5/26/2018 Teknik Pemberian Obat Dan Dosis

    13/17

    13

    1.2Terapi DinginJenis-jenis :

    1. Kantong EsTeknik ini menggunakan tas sederhana seperti kantong plastik, botol air panas, kemasan

    dingin kimia atau sayuran beku. Caranya dengan menerapkan kain handuk kering di atas areatersebut untuk mencegah kontak langsung es untuk kulit. Kulit akan melewati empat tahapansensasi dalam 10-15 menit. Sensasi ini dalam rangka adalah:

    1) Dingin kulit

    2) Merasa Burning3) Sakit

    4) Kekebasan

    2. Pijat EsEs merupakan material dari teknik terapi dingin. Es adalah sebuah air bersih yang

    dimasukkan ke dalam wadah lalu dibekukan di dalam lemari es samapi benar-benar beku.

    Langkah pertama yang harus dilakukan dalam teknik ini yaitu sedikit demi sedikit membuka es

    lalu pijatkan ke area yang sakit dengan menggunakan gerakan melingkar konstan. Janganmeletakkan es di satu daerah selama lebih dari 3 menit karena hal ini dapat menyebabkan radang

    dingin. Terapi dingin harus dihentikan setelah kulit terasa mati rasa.

    Alat dan BahanAlat

    a) Bengkokb) Handuk keringc) KomBahan

    a)

    Kirbat es atau eskap dengan sarungnyab) Kom berisi potongan-potongan kecil es serta satu sendok teh garam agar es tidak cepatmencair

    c) Air dalam komPerlengkapan

    a)Baki dan alasb)Perlak kecil atau handuk kecilc)Tempet cuci tangand)Alat tulis dan buku catatane)Tempat sampah basahf)

    Tempat sampah keringg)Baskom

  • 5/26/2018 Teknik Pemberian Obat Dan Dosis

    14/17

    14

    Prosedur Kerja

    No. Langkah Kerja

    1. Siapkan alat dan bahan serta

    susu secara ergonomis

    2. Kajian pasien

    3. Informed Consent4. Bawa alat-alat ke dekat klien

    5. Cuci tangan

    6. Masukkan batnan es ke dalamkom air

    7. Isi kirbat es dengan potonganes sebanyak kurang lebih

    setengah bagian dari kirbat

    tersebut

    8. Keluarkan udara dari eskap

    dengan melipat bagian yang

    kosong, lalu di tutup rapat9. Periksa skap

    10. Keringkan eskap dengan lap,

    lalu masukkan ke dalamsarungnya

    11. Buka area yang akan di obati

    dan atur yang nyaman padaklien

    12. Pasang perlak pengalas padabagian tubuh yang akan di

    obati13. Letakkan eskap pada bagian

    yang memerlukan terapi

    14. Kaji keadaan kulit setiap 20

    menit terhadap nyeri, matirasa, dan suhu tubuh

    15. Angkat eskap bila sudahselesai

    16. Atur posisi klien kembali padaposisi yang nyaman

    17. Bereskan alat setelah selesai

    melakukan terapi ini18. Cuci tangan

    19. Dokumentasikan

  • 5/26/2018 Teknik Pemberian Obat Dan Dosis

    15/17

    15

    H. ZID BATH/ KOMPRES1.1Terapi Kompres HangatTerapi kompres hangat merupakan tindakan dengan memberikan kompres hangat untuk

    memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi ataumencegah terjadinya spasme otot dan memberikan rasa hangat.

    Persiapan Alat Dan Bahan

    a) Botol berisi air panas (suhu 4651,5C) / air hangat

    b) Thermometer air

    c) Lain pembungkus

    Cara Kerja

    a) Cuci tangan

    b) Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukanc) Isi botol dengan air panas

    d) Tutup botol yang telah diisi air panas kemudian dikeringkan

    e) Masukan botol kedalam kantong air. Bila menggunakan kain, masukan kain pada air hangat

    lalu bilas

    f) Tempatkan botol atau kain yang sudah diperas pada daerah yang akan dikompres

    g) Angkat botol atau kain tersebut setelah 20 menit, kemudian isi lagi botol/ masukan lagi kain

    ke dalam air hangat lalu peras. Taruh lagi botol/ kain pada daerah yang akan dikompres

    h) Catat perubahan yang terjadi selama tindakan

    i) Cuci tangan

    1.2Terapi Kompres DinginMerupakan tindakan dengan memberikan kompres dingin untuk memenuhi kebutuhan rasa

    nyaman, menurunkan suhu tubuh, mengurangi rasa nyeri, mencegah edema, dan mengontrol

    peredaran darah dengan meningkatkan vasokonstriksi.

    Persiapan Alat Dan Bahan

    a) Thermometer

    b) Air dingin

    c) Kain atau kantong pelindung

    d) Kantong es dan sejenisnya

    Cara Kerja

    a) Cuci tangan

    b) Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan

    c) Ukur suhu tubuh

    d) Masukan air dingin pada kantong es. Bila menggunakan kain, masukan kain pada air dingin

    lalu diperas

  • 5/26/2018 Teknik Pemberian Obat Dan Dosis

    16/17

    16

    e) Letakan kantong/ kain pada daerah yang akan dikompres seperti di daerah axilla, di daerah

    yang sakit

    f) Catat perubahan yang terjadi selama tindakan

    g) Cuci tangan

    I. MANAJEMEN NYERIAda beberapa cara untuk mengatasi nyeri yang dapat dilaksanakan oleh petugas kesehatan,

    diantaranya:

    a. Mengurangi faktor yang dapat menambah nyeri, misalnya: ketidakpercayaan,kesalahpahaman, ketakutan, kelelahan, dan kebosanan.

    b. Memodifikasi stimulus nyeri dengan menggunakan teknikteknik, seperti: teknik latihanpengalihan :

    1)

    Menonton televise2) Berbincangbincang dengan orang lain3) Mendengarkan musicc. Teknik relaksasi. Menganjurkan pasien untuk menarik nafas dalam mengisi paru paru

    dengan udara, menghembuskannya secara perlahan, melemaskan otototot tangan, kaki,

    perut dan punggung serta mengulangi hal yang sama sambil terus berkonsentrasi hingga

    pasien merasa nyaman, tenang dan rileks.

    d. Stimulasi kulit1) Menggosok dengan halus pada daerah nyeri.2) Menggosok punggung.3) Menggunakan air hangat dan dingin.4) Memijat dengan air mengalir

    e. Pemberian obat analgesic. Pemberian obat analgesik dilakukan guna mengganggu ataumemblok transmisi stimulus nyeri agar tetap terjadi perubahan perepsi dengan cara

    mengurangi kortikol terhadap nyeri.

    f. Pemberian stimulator listrik. Pemberian stimulator listrik, yaitu dengan memblok ataumengubah stimulus nyeri denga stimulus yang kurang dirasakan. Bentuk stimulator

    metode stimulus listrik meliputi:

    1) Transcutaneous electrical nerve stimu;lator (TENS) yang digunakan untukmengendalikan stimulus manual daerah nyeri tertentu dengan menempatkan beberapa

    metode electrode di luar.

    2) Percutaneous implanted spinal cord epidural stimulator merupakan alat stimulatoryang diimplant dibawah kulit dengan transmitor timah penerima pada daerah epidural

    dan columna vertebrae.

    3) Stimulator coluumna vertebrae, sebuah stimulator yang dicangkok melalui kantongkulit intra klavikula atau abdomen yakni elektoda ditanam dengan cara bedah pada

    dorsum sumsum tulang belakang.

  • 5/26/2018 Teknik Pemberian Obat Dan Dosis

    17/17

    17

    Referensi

    Dahlan Kasrida, St. Umrah. 2013. Buku Ajar Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan. Malang:

    IntimediaHidayat A, Aziz Alimul. 2004.Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC

    Hidayat A, Aziz Alimul. 2008.Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Salemba: Medika

    Wikipedia.com. Infeksi Nosokomial.

    (diakses tanggal 20 Februari 2014 pukul 13.00)