Top Banner
TEKNIK EDITING, ANIMASI DAN MULTIMEDIA (VII) Oleh: Firdaus Azwar Ersyad, S.Sn., M.Sn. www.firdausazwarersyad.com DASAR-DASAR SINEMATOGRAFI
37

Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

Jan 08, 2017

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

TEKNIK EDITING, ANIMASI DAN MULTIMEDIA (VII)

Oleh: Firdaus Azwar Ersyad, S.Sn., M.Sn. www.firdausazwarersyad.com

DASAR-DASAR SINEMATOGRAFI

Page 2: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

SINEMATOGRAFI

cinematograhy yang berasal dari bahasa latin kinema ‘gambar‘. Sinematografi sebagai ilmu serapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap

gambar dan menggabung gabungkan gambar tersebut hingga menjadi rangkaian gambar yang

dapat menyampaikan ide (konsep anda).

Page 3: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

Teknik Dasar Shooting1. Basic Shot Size2. Camera angle3. Camera movement4. Composition

Page 4: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

BASIC SHOT SIZE

ON YOUR CAMERA VIDEO

Page 5: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

Extream Long Shot(XLS/ELS)

Page 6: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

SPESIFIKASI SHOOTShot yang menekankan pada perkenalan awal yang menunjukkan seluruh lokasi sebuah adegan atau isi ceritanya

Karakter shotnya sangat jauh, panjang, luas dan berdimensi lebar

Page 7: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

Very Long Shot(VLS)

Page 8: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

SPESIFIKASI SHOOTKata kuncinya adalah on location berarti menjadi hal utama/awal yang perlu diperhatikan dalam shot ini

Karakter shotnya sangat jauh, panjang, dan luas tetapi agak kecil dibanding XLS

Page 9: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

Long Shot(LS)

Page 10: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

SPESIFIKASI SHOOT

Biasanya untuk opening shot dan diwakili gambar orang seutuhnya, untuk mengantarkan mata penonton kepada keleluasaan suatu suasana dan objek

Page 11: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

Medium Long Shot(MLS)

Page 12: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

SPESIFIKASI SHOOT

Setelah kita menarik garis pandang/imajiner dari posisi LS lalu di zoom in sehingga gambar menjadi lebih padat akhirnya masuklah wilayah MLS

Shot size ini bisanya untuk memrkaya keindahan gambar untuk medukung ketika untuk transisi gambar berikutnya

Page 13: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

Medium Shoot(MS)

Page 14: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

SPESIFIKASI SHOOT

Sebagai komposisi shot size terbaik khususnya untuk wawancara/dialog

Penonton dapat melihat ekspresi dan emosi serta maksud objek yang sedang diwawancari

Page 15: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

Close Up(CU)

Page 16: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

SPESIFIKASI SHOOT

Dapat diartikan shot size yang ‘fokus pada wajah’ (objek orang)

Komposisi yang paling baik untuk menggambarkan emosi/reaksi/ekspresi seseorang dalam sebuah adegan

Page 17: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

Extreme Close Up(ECU)

Page 18: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

SPESIFIKASI SHOOT

Kekuatan shot size ini pada kedekatan dan ketajaman fokus objeknya

Digunakan untuk memperjelas detail-detail gambar/objek

Page 19: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

CAMERA ANGLE

(sudut pandang pengambilan gambar kamera)

Page 20: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

“Sebuah karya audio visual (film/cerita) terdiri sekian banyak shot. Tiap shot

tentu membutuhkan posisi/penempatan kamera pada level yang terbaik bagi

pandangan/view penontonnya. Menempatkan kamera pada suatu posisi

dipengaruhi banyak faktor. Melalui pengalaman pun, keputusan sebuah

angle camera dapat dihasilkan secara inisiatif dan motivasi yang jelas/kuat…”

Page 21: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

ShotShot mendefinisikan suatu rangkaian gambar hasil rekaman kamera tanpa interupsi (cut). Tiap shot adalah satu take (one take) apabila dibuat shot tambahan diambildari set up yang sama disebabkan karena kesalahan teknik/dramatik, shot-shot tambahan tersebut dinamakan re- take. Jikalau set up sudah diubah, kamera berpindah posisi, lensa berubah atau action yang lain sudah merupakan shot baru, bukan re-take.

Page 22: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

SceneScene merupakan pendefinisian suatu tempat atau setting sebuah kejadian dalam cerita berlangsung. Satu scene cerita biasanya dapat terdiri dari satu shot hingga sejumlah shot yang masih menggambarkan sebuah urutan peristiwa yang berkesinambungan.

Page 23: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

SequenceSebuah sequence adalah serangkaian shot-shot yang merupakan satu rangkaian yang utuh dan bermakna dan biasannya berlangsung pada satu setting atau beberapa setting.

Page 24: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

“ Setiap shot terkait erat dengan masalah pembingkaian/framming atau

banyak sedikitnya objek yang dimasukkan ke dalam bingkai/frame

dalam perekaman menggunakan kamera video. Tujuan/motivasi

terkuatnya adalah memberi makna simbolik tentang apa, siapa dan

bagaimana dari maksud cerita yang ingin diungkapkan melalui gambar…”

Page 25: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

FAKTOR DASAR YANG MENENTUKAN SUDUT PANDANG KAMERA (CAMERA ANGLE)

Besar kecil subyekSudut subyekKetinggian kamera terhadap subyek

Page 26: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

Besar Kecilnya SubyekBesar kecilnya hasil tangkapan kamera video khususnya dalam proses produksi audio visual ini merupakan rangkaian variasi yang dinamis dari type of shot/size shot dengan subyek dasar manusia yang dipilih sesuai motivasi dasar shot yang diselaraskan dengan konsep ceritanya.

Page 27: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

Sudut SubyekSudut subyek dapat diartikan sebagai indepth sense of shot. Pada prinsipnya subyek juga memiliki untur tiga dimensi kemudian bagaimana aplikasiannya ketika akan digambarkan pada media dua dimensi yaitu layar televisi. Kedalaman sebuah gambar karena adanya sense tiga dimensi dari sebuah subyek akan menambah dnamisasi/variasi gambar.

Page 28: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

Ketinggian Kamera dg. Subyek

(Basic Camera Angle)

1.Eye Angle Shot2.High Angle Shot3.Low Angle Shot

Page 29: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

Basic Camera Angle

Eye Angle Shot :Pengambilan gambar berdasarkan pada level mata dengan ketinggian objek/orang lazim

High Angle Shot : Pengambilan gambar yang di arahkan ke bawah tepat pada objek

Low Angle Shot :Pengambilan gambar/objek dengan cara menengadahkan kamera ke atas

Page 30: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

Eye Angle Shot

Page 31: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

Angle shot yang menyajikan pandangan bagaimana dilihat oleh level mata pengamat/penonton semestinya atau

kebanyakan/straigth(lurus/datar). Kesan atau motivasi yang diperoleh dari penggambaran ini adalah datar dan apa

adanyanya/lugas. Subyek yang hendak diambil dengan berbagai gerakan pun harus disesuaikan dengan level

kamera yang mewakili karakter angle ini.

Page 32: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

High Angle Shot(Bird Eye View)

Page 33: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

Shot yang diambil dengan high angle segala macam shot di mana mata kamera diarahkan ke bawah untuk

menangkap subyek/obyek. High angle bukan berati harus meletakkan kamera di posisi yang tinggi dapat

juga dilakukan berdasarkan mata juru kamera namun arah kamera ditundukkan ke bawah untuk menangkap

objek yang kecil. Memandang ke bawah berarti dapat mengajak penonton untuk melakukan orientasi sesuai

kemamuannya sendiri secara psikis. Jelas, kesan yang ditimbulkan subyek/obyek terlihat lebih kecil/kerdil, tak

berdaya/lemah tidak lagi sebagai superior.

Page 34: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

Low Angle Shot(Frog Eye View)

Page 35: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

Kebalikan dari high angle, kamera yang arah lensanya mendongak ke atas. Kesan/motivasi estetis yang hendak dimunculkan adalah sebuah kekaguman

atas sebuah arti kekuasaan/Maha, meningkatkan ketinggian/kecepatan subyek, mengurangi foreground,

menyusutkan latar belakang yang tidak perlu, mengintensifkan dampak dramatis dengan menciptakan

prespektif yang kuat. Angle ini sangat bagus untuk pengambilan objek bangunan keagamaan yang

megah, kubah masjid, patung besar simbol penguasa, dll.

Page 36: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

CAMERA POSITION

• Jika camcorder kecil cukup dengan satu tangan saja• Jika camcorder agak besar & berat gunakan dua tangan, salah

satu tangan untuk menyangga• Gunakan alat penyangga seperti tripod, gladcam, stadiecam

Page 37: Teknik editing, animasi dan multimedia part 7

BASIC SHOT SIZE&

ANGLE CAMERA

Ada pertanyaan?