Top Banner
Teknik Bercerita Oleh: Agustin Flaviyana, S.Pd.
19

Teknik bercerita

Jul 30, 2015

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Teknik bercerita

Teknik BerceritaOleh:

Agustin Flaviyana, S.Pd.

Page 2: Teknik bercerita

Apa yang harus

diperhatikan

seorang pencerita

ketika bercerita?

Page 3: Teknik bercerita

Pertama• Dalam bercerita, pencerita

harus memperhatikan urutan cerita yang sesuai agar alur dalam cerita dapat disampaikan secara runtut dan tidak terbata-bata.

Page 4: Teknik bercerita

Tahapan alur/plot/ jalan cerita:

• Perkenalan (orientasi)• Permasalahan (Komplikasi)• Penyelesaian (Resolusi)• Penutup (Koda)

Page 5: Teknik bercerita

Perkenalan (Orientasi)

Pada tahap ini memperkenalkan

para pelaku, hal yang dialami pelaku,

dan tempat peristiwa terjadi.

Page 6: Teknik bercerita

Permasalahan (Komplikasi)

•Awal Masalah (Konflik)•Puncak Ketegangan (Klimaks)

Page 7: Teknik bercerita

Konflik

Pada tahapan ini, masalah mulai muncul.

Para tokoh mulai memasuki sebuh permasalahan yang harus

dihadapi.

Page 8: Teknik bercerita

Klimaks• Klimaks adalah puncak ketegangan dalam cerita.• Pada tahap ini, permasalahan yang dihadapi tokoh mulai menegang dan akan masuk ke tahap penyelesaian.

Page 9: Teknik bercerita

Penyelesaian (Resolusi)

•Pada tahap ini konflik terpecahkan mulai ada penyelesaian (proses penyelesaian masalah)

Page 10: Teknik bercerita

Penutup (Koda)•Pada tahap ini berupa akhir cerita atau hasil dari proses penyelesaian yang mengandung amanat. Baik tertulis, maupun tersirat.

Page 11: Teknik bercerita

Kedua•Bercerita dengan suara, lafal, intonasi, gesture, dan mimik yang tepat

Page 12: Teknik bercerita

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh

Pencerita agar tidak membosankan• Suara

• Lafal• Intonasi• Gestur•Mimik

Page 13: Teknik bercerita

Suara• Suara adalah volume

suara (kuat/lemahnya suara).

• Suara sangat berperan penting dalam menghidupkan cerita.

• Pencerita harus mampu membuat penonton dapat mendengar apa yang pencerita ucapkan

Page 14: Teknik bercerita

Lafal•Lafal atau ucapan yang baik dalam bahasa Indonesia adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek daerah.

Page 15: Teknik bercerita

Intonasi• Intonasi adalah tinggi rendah

suara dan cepat lambatnya pengucapan harus dilatih agar orang yang mendengar tidak merasa bosan dan tidak terkesan monoton. Intonasi ketika kita sedang marah berbeda dengan intonasi ketika kita sedang senang, sedih, kaget, atau terharu. Oleh karena itu harus sering dilatih.

Page 16: Teknik bercerita

Gestur• Gestur adalah gerakan tubuh

juga sangat mendukung cerita. Gerakan tubuh harus disesuaikan dengan isi cerita. Ketika dalam cerita itu ada bagian yang harus melompat, maka kita harus melakukan gerakan melompat. Jika menceritakan orang yang ketakutan, maka gerakan tubuh pencerita sedikit menggigil dan tangan merapat ke tubuh.

Page 17: Teknik bercerita

Mimik•Mimik adalah ekspresi wajah atau perubahan raut wajah.• Contoh mimik terkejut diperlihatkan dengan raut wajah yang tegang, mulutnya menganga, dan matanya agak melebar.

Page 18: Teknik bercerita

Mari kita menyaksikan video pemenang lomba

bercerita tingkat nasional

Page 19: Teknik bercerita

Terima Kasih

“Rajin-rajinlah belajar supaya menjadi anak yang pintar”