Top Banner
1 TEKNIK AIRBRUSH DALAM BERKARYA SENI LUKIS PADA KOMUNITAS AIRBRUSH MAKASSAR (KAM) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar MA’RUF 10541072314 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020
85

TEKNIK AIRBRUSH DALAM BERKARYA SENI LUKIS PADA … · diterapkan dalam proses menciptakan karya seni lukis airbrush dan kualitas karya yang dihasilkan pada komunitas airbrush Makassar

Feb 08, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 1

    TEKNIK AIRBRUSH DALAM BERKARYA SENI LUKIS PADA

    KOMUNITAS AIRBRUSH MAKASSAR (KAM)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

    pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

    MA’RUF

    10541072314

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    2020

  • 2

  • 3

  • 4

  • 5

  • 6

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    “Tidak ada yang berani mengalahkanmu kecuali dirimu dan

    menyerah hanya milik orang yang tidak mempunyai mimpi”

    Kupersembahkan tulisan ini untuk:

    kedua orang tuaku, keluargaku, dan sahabatku,

    atas keikhlasan hati dan doanya dalam mendukung penulis

    mewujudkan harapan yang dinantikan menjadi kenyataan.

  • 7

    ABSTRAK

    Ma’ruf. 2014. Teknik Airbrush Dalam Berkarya Seni Lukis Pada Komunitas Airbrush

    Makassar (KAM). Di Lokasi Studio Komunitas Airbrush Makassar. JL, DG Tantu 1

    Lorong 3, No. 17, Samping Tol Reformasi. Kecamatan Rappokalling. Kota Makassar.

    Sulawesi Selatan. Skripsi. Prodi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Dosen Pembimbing Pertama : Dr.

    Muh. Faisal, S.pd.,M.pd. Dosen Pembimbing Kedua : Irsan Kadir, S.pd.,M.pd.

    Komunitas Airbrush Makassar (KAM) merupakan salah satu komunitas seni di

    Kecamatan Rappokalling Kota Makassar yang banyak menciptakan karya lukis

    airbrush dalam dunia kompetisi otomotif, yaitu karya lukis pada media bodi

    mobil dan sepeda motor yang diciptakan. Hasil karya lukis airbrush pada

    komunitas tersebut bukan hanya dipamerkan dan diikut sertakan dalam kompetisi

    kontes modifikasi kendaraan di Sulawesi saja, akan tetapi telah ikut serta

    keberbagai daerah di Indonesia bahkan tidak jarang keluar sebagai pemenang

    juara dan banyak meraih piagam penghargaan dalam kompetisi yang diikuti.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan teknik yang

    diterapkan dalam proses menciptakan karya seni lukis airbrush dan kualitas karya

    yang dihasilkan pada komunitas airbrush Makassar (KAM), mulai dari

    penggunaan media, bahan, alat, dan proses berkarya hingga menghasilkan karya

    lukis airbrush yang berkualitas. Dalam pengambilan data penulis menggunakan

    teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi, setelah data terkumpul maka

    sebelum dianalisis, penulis melakukan teknik pengolahan data yang meliputi

    editing, kategorisasi, dan interpretasi. Kemudian untuk mendapatkan kesimpulan

    akhir, data tersebut dianalisis secara kualitatif berdasarkan teori yang berkaitan

    dengan objek penelitian.

  • 8

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, puji dan syukur hanya milik Allah SWT. yang telah

    memberi kekuatan dan kesehatan kepada peneliti sehingga Skripsi yang berjudul

    “Teknik Airbrush Dalam Berkarya Seni Lukis Pada Komunitas Airbrush

    Makassar (KAM) Sulawesi Selatan. Kota Makassar. Kecamatan Rappokalling JL,

    DG Tantu 1 Lorong 3, No. 17, Samping Tol Reformasi”, dapat diselesaikan.

    Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

    yang telah menyinari dunia ini dengan cahaya Islam.

    Peneliti menyadari bahwa sejak penyusunan proposal sampai skripsi ini

    selesai, banyak hambatan, rintangan dan halangan. Namun berkat bantuan,

    motivasi dan doa dari berbagai pihak semua ini dapat teratasi dengan baik.

    Peneliti juga menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan sehingga

    peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan skripsi

    ini. Peneliti berharap dengan selesainya skripsi ini, bukanlah akhir dari sebuah

    karya, melainkan awal dari semuanya, awal dari sebuah perjuangan hidup.

    Semoga apa yang telah mereka berikan kepada peneliti, menjadi kebaikan

    dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

    Selanjutnya ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

    peneliti sampaikan kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, MM., Rektor Universitas

    Muhammadiyah Makassar.

  • 9

    2. Bapak Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

    3. Bapak Dr. Andi Baetal Mukaddas, S.Pd., M.Sn., sebagai Ketua Prodi

    Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Muhammadiyah Makassar.

    4. Bapak Makmun, S.Pd., M.Pd., sebagai Sekretaris Prodi Pendidikan Seni

    Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

    Muhammadiyah Makassar.

    5. Bapak Dr. Muh. Faisal, S.Pd.,M.Pd sebagai pembimbng I, dengan segala

    kerendahan hatinya telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan

    dan bimbingan kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

    6. Bapak Irsan Kadir, S.Pd.,M.Pd sebagai Pembimbing II, dengan segala

    kerendahan hatinya telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan

    dan bimbingan kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

    7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar yang

    telah memberikan banyak ilmu dan berbagi pengalaman selama peneliti

    menuntut ilmu di Program Studi Pendidikan Seni Rupa.

    8. Teristimewa sekali peneliti sampaikan ucapan terimakasih yang tulus kepada

    kedua orang tua tercinta, Bahariddin Ghani. dan Ibunda Nurhaidah atas segala

    pengorbanan, pengertian, kepercayaan, dan segala doanya sehingga peneliti

    dapat sampai pada titik ini. Dan juga semua keluarga atas segala dukungan,

    bantuan, serta nasihatnya selama ini.

  • 10

    9. Kakanda Helmi, selaku seniman airbrush pada Komunitas Airbrush

    Makassar (KAM) yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti

    untuk melakukan penelitian di tempat tersebut.

    10. Teman seperjuangan seluruh angkatan 2014, Dactyl Studio, teman P2K,

    Magang 3, dan teman-teman di rumah yang tidak dapat disebutkan satu

    persatu, terimakasih atas kerjasama dan kekompakan yang diberikan

    selama menjalani kegiatan perkuliahan. Kebersamaan ini akan menjadi

    sebuah kenangan yang indah dan tidak akan bisa terlupakan sampai akhir

    hayat.

    11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan

    satu persatu.

    Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua,

    khususnya bagi peneliti. Dan semoga apa yang kita lakukan ini dapat bernilai

    ibadah di sisi-Nya, dan kita semua selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin.

    Makassar, 30 Agustus 2020

    Peneliti

  • 11

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

    LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iii

    SURAT PERNYATAAN ......................................................................... iv

    SURAT PERJANJIAN ............................................................................. v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi

    ABSTRAK ........................................................................................ ......... vii

    KATA PENGANTAR ............................................................................. viii

    DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 3

    C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 4

    D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 4

    BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR

    A. Kajian Pustaka .................................................................................................... 5

    B. Kerangka Pikir .................................................................................................... 24

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian ................................................................ 25

    B. Objek Penelitian ................................................................................................. 27

    C. Subjek Penelitian ................................................................................................ 27

  • 12

    D. Variabel dan Desain Penelitian ........................................................................... 27

    E. Devinisi Operasional Variabel............................................................................. 29

    F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 29

    G. Teknik Analisis Data............................................................................................ 31

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian ................................................................................................... 32

    B. Pembahasan ....................................................................................................... 55

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan ......................................................................................................... 60

    B. Saran .................................................................................................................. 63

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN – LAMPIRAN

    RIWAYAT HIDUP

  • 13

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    2.1 Penbrush Single Action (Internal Mix) ....................................................................... 12

    2.2 Penbrush Single Action (External Mix) ....................................................................... 13

    2.3 Penbrush Double Action (Internal Mix)...................................................................... 13

    2.4 Mini Kompresor ........................................................................................................ 14

    2.5 Kompresor Angin ............................................................................................ 15

    2.6 Spraygun ................................................................................................................... 16

    2.7 Cat Duco / Minyak .......................................................................................... 17

    2.8 Fixative (Clear).......................................................................................................... 18

    2.9 Thinner ...................................................................................................................... 19

    2.10 Gambar Airbrush Pada Media Motor dan Helem .................................................... 22

    2.11 Gambar Airbrush pada Media Kain kaos ................................................................. 22

    2.12 Contoh Lukis Realis dengan Teknik Airbrush ........................................................... 23

    2.13 Contoh Gambar Grafis dengan Teknik Airbrush .......................................... 23

    2.14 Skema Kerangka Pikir .............................................................................................. 24

    3.1 Lokasi Penelitian. ..................................................................................................... .26

    3.2 Skema Desain Penelitian ........................................................................................... 28

    4.1 Dokumentasi Gambar Penbrush ................................................................................ 34

    4.2 Dokumentasi Gambar Spraygun ............................................................................... 35

    4.3 Dokumentasi Gambar Mini Kompresor ..................................................................... 36

    4.4 Dokumentasi Kompresor Angin ................................................................................ 37

  • 14

    4.5 Dokumentasi Cat Minyak .......................................................................................... 38

    4.6 Dokumentasi Cat Urethane ....................................................................................... 39

    4.7 Dokumentasi Thinner F7 High Gloss .......................................................................... 40

    4.8 Dokumentasi Fixative (Clear).................................................................................... 41

    4.9 Dokumentasi Solasi Kertas ........................................................................................ 42

    4.10 Karya Lukis Airbrush pada Media Bodi Mobil ............................................ 45

    4.11 Proses berkarya lukis airbrush................................................................................. 46

    4.12 Bahan dan alat yang digunakan .............................................................................. 48

    4.13 Tema Karya lukis airbrush pada media bodi mobil .................................................. 49

    4.14 Kesatuan Karya lukis airbrush pada media bodi motor ........................................... 51

    4.15 Kerumitan Karya lukis airbrush pada media bodi motor ............................. 51

    4.16 Tema Karya lukis airbrush pada media bodi motor ................................................. 53

    4.17 Kesatuan Karya Lukis Airbrush pada Media Bodi Mobil .......................................... 55

    4.18 Kerumitan Karya lukis Airbrush pada Media Bodi Mobil ......................................... 56

    4.19 Kesungguhan (Alat yang digunakan) ...................................................................... 57

    4.20 Kesungguhan (Bahan yang digunakan) ........................................................ 57

  • 15

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran

    Halaman

    Observasi .................................................................................................... i

    Wawancara ................................................................................................. ii

    Dokumentasi .............................................................................................. iii

    Analisis Data .............................................................................................. iv

  • 16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Seni pada dasarnya adalah suatu bahasa komunikasi yang disampaikan

    melalui suatu media.Seniman sebagai sumber komunikasi, sedangkan karya seni

    sebagai media komunikasi dan pengamat atau masyarakat sebagai penerima. Oleh

    karena itu, suatu karya seni memiliki beberapa fungsi, bukan saja bersifat pribadi

    tetapi juga bersifat sosial. Hal ini dipertegas oleh Soedarso (2000:2).

    Seni adalah segala kegiatan dan hasil karya manusia yang

    mengutarakan pengalaman batinnya yang karena disajikan secara

    unik dan menarik memungkinkan timbulnya pengalaman atau

    kegiatan batin pula pada diri orang lain yang menghayatinya. Hasil

    karya ini lahirnya bukan karena didorong oleh hasrat memenuhi

    kebutuhan hidup manusia yang paling pokok melainkan oleh

    kebutuhan spiritualnya,untuk melengkapi dan menyempurnakan

    derajat kemanusiaannya.

    Salah satu cabang dari seni yaitu seni rupa, khususnya seni rupa

    kontemporer dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kreativitas

    dan kekhasan dari senimanpun semakin komplek seiring dengan gaya dan aliran

    baru yang muncul, seni rupa kontemporer kemunculannya lebih dipengaruhi oleh

    waktu saat karya itu dibuat (bersifat kekinian). Seni rupa kontemporer adalah

    salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi Kontemporer itu

    artinya kekinian. Kata “kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan

    “tempo” (waktu).

    Situasi waktu yang sedang dilalui. Atau pendapat yang mengatakan

    bahwa “seni rupa kontemporer adalah seni yang melawan tradisi

    modernisme Barat”. Ini sebagai pengembangan dari wacana

    pascamodern (postmodern art) dan pascakolonialisme yang berusaha

    membangkitkan wacana pemunculanindegenous art (seni pribumi)

  • 17

    atau khasanah seni lokal yang menjadi tempat tinggal (negara) para

    seniman (Adlin, 2006:33).

    Dalam perkembangan selanjutnya berbagai bahan dan alat pewarna beserta

    elemen-elemen sesuai dengan ide atau gagasan penciptanya, sehingga batasan seni

    lukis yang besifat dua dimensi menjadi kabur karena pemanfaatan teknik, seperti

    kolase atau mozaik, dan media campur lainnya (mix media) yang menghadirkan

    bentuk-bentuk tiga dimensi secara nyata, tanpa ilusi ruang.Hal ini dipertegas

    Soedarso (2000:2).

    Seni lukis adalah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar

    seni lukis yang menggunakan tekhnik untuk menciptakan karya seni

    lukis, diantaranya seni lukis dengan teknik airbrushyang

    berkembang di era modern ini yang masuk dalam salah satu karya

    kekinian kini menjadi teknik yang banyak diminati dan ingin

    dipelajari oleh para seniman muda maupun tua yang mengambil

    minat seni lukis atau berkarya seni lukis.

    Sulawesi Selatan sebagai salahsatu propinsi di Indonesia juga memiliki

    beberapa komunitas seni yang aktif berkarya dengan teknik airbrush, di

    antaranya seperti Lembaga Rumah Seni Kasumba di Kabupaten Gowa,

    Komunitas Sangkart di Kota Makassar, Komunitas Airbrush Makassar (KAM) di

    Kota Makassar, dan yang kemudian menjadi objek dalam penelitian ini.

    Komunitas Airbrush Makassar (KAM) memiliki karakter tersendiri yang

    membedakan dengan komunitas airbrush lainnya yang ada di Sulawesi Selatan.

    Hal tersebut dapat dilihat dari segi konteks atau gagasannya dalam berkarya

    dengan menggunakan teknik airbrush. Hasil observasi awal karya seni lukis

    airbrush yang dihasilkan oleh para perupa di Komunitas Airbrush Makassar

    (KAM) sangat beragam, unik dan terbilang eksklusif. Singkatnya, pada

    Komunitas Airbrush Makassar (KAM) juga ikut andil dan memberi warna lain

  • 18

    dalam dunia kesenian (seni rupa) di Sulawesi Selatan. Hal tersebut menjadi

    salahsatu motivasi peneliti dalam melakukan penelitian.

    Berbicara mengenai karya seni, tentunya tidak terlepas dari persoalan

    teknik. Bahkan, ada beberapa anggapan bahwa teknik merupakan metode atau

    cara yang sangat efektif dibutuhkan untuk lebih membantu mempermudah dalam

    berkarya seni itu sendiri. Demikian halnya dengan karya-karya seni lukis airbrush

    pada Komunitas Airbrush Makassar (KAM), dimana setiap karya yang unik,

    beragam dan ekslusif seperti diterangkan di awal juga menggunakan teknik

    tersendiri. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk menelusuri dan

    mendekripsikan teknik karya seni lukis airbrush pada Komunitas Airbrush

    Makassar (KAM).

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan apa yang telah dipertimbangkan dalam penelitian ini maka

    dirumuskan masalah sebagai berikut;

    1. Bagaimanakah teknik airbrush dalam berkarya seni lukis pada Komunitas

    Airbrush Makassar (KAM)?

    2. Bagaimanakah kualitas karya lukisan airbrush pada Komunitas Airbrush

    Makassar (KAM)?

  • 19

    C. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan yang ingin didapat dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut:

    1. Untuk mendeskripsikan teknik airbrush dalam berkarya seni lukis pada

    Komunitas Airbrush Makassar (KAM).

    2. Untuk mendeskripsikan kualitas karya lukisan airbrush pada Komunitas

    Airbrush Makassar (KAM).

    D. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan

    dan pada akhirnya penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut:

    1. Manfaat bagi penulis

    a. Memahami karya seni lukis airbrush sebagai pengkaryaan terkait

    teknik penerapan dalam seni rupa.

    b. Sebagai wahana untuk melatih melukis dengan berbagai macam teknik

    dan dengan alat yang disebut serta menambah wawasan tentang dunia

    seni rupa pada khususnya.

    2. Manfaat bagi masyarakat

    a. Diharapakan dapat memberi sumbangan pengetahuan dalam seni

    lukis, khususnya Seni lukis airbrush.

    b. Diharapakan dapat membuka wawasan untuk menjadikan lapangan

    pekerjaan.

  • 20

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

    A. Kajian Pustaka

    Kajian pustaka merupakan landasan teoritis dan menggunakan literatur yang

    relevan dengan penelitian yang dilakukan. Oleh karena itu beberapa hal yang

    merupakan data ilmiah yang dijadikan sebagai bahan penunjang dalam melakukan

    penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Penelitian yang relevan

    Berdasarkan apa yang peneliti pelajari dan tentukan berbagai macam karya

    ilmiah dalam hal ini skripsi. Ada beberapa temuan yang berupa penelitian yang

    relevan atau penelitian yang hampir sejalan dengan penelitian yang dilakukan.

    Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini, telah dilakukan oleh

    Tri Purnomo (2018) meneliti tentang estetika karya yang dihasilkan oleh Bahriadi

    pada Komunitas Sangkart di Kabupaten Gowa yaitu di dalam karyanya yang

    sebagian besar menggunakan sperpat kendaraan roda dua sebagai medianaya

    dengan menggunakan alat lukis Airbrush. Adapun perbedaan dengan penelitian

    yang saya lakukan pada Komunitas Airbrush Makassar (KAM) adalah untuk

    mendeskripsikan teknik airbrush dalam berkarya seni lukis dan kualitas karya

    lukisan airbrush pada Komunitas Airbrush Makassar sehingga dapat menjadi

    pemahaman karya seni lukis airbrush sebagai pengkaryaan terkait teknik

    penerapan dalam seni rupa.

  • 21

    2. Teknik berkarya seni rupa

    Berbicara seputar teknik berkarya seni rupa pastinya sangat luas. Sebuah

    karya seni yang indah dapat membuat orang lain senang ketika melihatnya,

    seseorang yang sebelumnya bosan menjadi lebih semangat artinya bahwa karya

    seni yang bisa dilihat itu memiliki wujud yang nyata. Sementara yang dimaksud

    dengan teknik adalah suatu cara atau pun metode yang dipergunakan dalam proses

    pembuatan suatu karya seni rupa. Definisi teknik menurut para ahli sebagai

    berikut:

    a. Menurut Ludwig Von Bartalanfy Teknik merupakan separangkat unsur yang saling terikat dalam

    suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

    b. Menurut Anatol Raporot

    Teknik adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan

    satu sama lain.

    c. Menurut L. James Havery

    Teknik adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu

    rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya

    dengan maksud untuk berfungsi suatu kesatuan dalam usaha

    mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

    d. Menurut John Mc Manama

    Teknik adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari

    fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu

    kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.

    3. Pengertian teknik berdasarkan KBBI

    Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengertiian teknik adalah sebagai

    berikut:

    a. Pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil

    industri (bangunan, mesin) contoh: ‘sekolah teknik ahli teknik’.

  • 22

    b. Cara (kepandaian dan sebagainya) membuat atau melakukan sesuatu yang

    berhubungan dengan seni.

    c. Metode atau sistem mengerjakan sesuatu.

    4. Pengertian seni lukis

    Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar

    pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh

    dari menggambar. Seni lukis merupakan kegiatan mengolah medium dua

    dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan

    tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kain, kertas,

    papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media

    lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat

    bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.

    Kahar Wahid (1984) “Seni lukis adalah pencurahan pengalaman

    artistik dengan media garis dan warna di atas bidang dua dimensional”.

    Kemudian Meisar Ashari (2016:42) menyatakan bahwa “Seni lukis adalah karya

    seni rupa yang bermatra dua yang menampilkan unsur warna, bidang, garis,

    bentuk dan tekstur”.

    Seni rupa sebagai cabang seni yang tampil dalam wujud visual atau rupa,

    tentunya mengacu pada bentuk-bentuk visual atau bentuk perupaan, yaitu susunan

    atau komposisi, dan atau kesatuan dari unsur-unsur rupa. Unsur-unsur rupa yang

  • 23

    di maksud, tidak lain dari pada unsur-unsur dasar terwujudnya suatu karya seni

    rupa antara lain:

    a. Titik

    Terkadang titik jarang sekali disinggung dalam dalam mengenai unsur-

    unsur seni rupa. Padahal titik sering digunakan terutama dalam karya-karya seni

    rupa dua dimensional (gambar dan lukisan). Titik merupakan unsur dasar dalam

    senirupa yang terkeil. Djelantik dalam bukunya Estetika: sebuah pengantar, yang

    terbit pada tahun 2001, mengatakan bahwa “Titik adalah bentuk dalam pengertian

    seni rupa yang paling sederhana”. Demikan, “Tidak memiliki ukuran atau

    dimensi, serta belum memiliki arti tertentu”. (Sunarto dan Suherman, 2017:73).

    b. Garis

    Garis sebagai bentuk mengandung arti lebih dari pada titik karena dengan

    bentuknya sendiri garis menimbulkan kesan tertentu pada pengamat. “Garis-garis

    dapat disusun secara geometris (sama dengan ukuran, proporsi, siku-siku tertentu

    yang teratur) sehingga mewujudkan gambar memberi kepuasan karena keserasian

    dan keseimbangan bentuk”. (A.A.M Djelantik 1999:19).

    c. Warna

    Warna merupakan medium atau elemen seni rupa yang termasuk unsur

    pokok baik pada seni rupa murni (fine art) maupun pada seni terapan (applied

    art). “Warna sebenarnya memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya dengan

    kehidupan manusia. Dalam hal ini, warna memiliki peran penting, baik warna

  • 24

    sebagai warna, warna sebagai representasi alam, warna sebagai tanda, lambang

    atau simbol, maupun warna sebagai simbol ekspresi”. (Kartika, 2004:107).

    d. Tekstur

    Struktur atau susunan mengacu pada bagaimana unsur-unsur dasar

    masing-masing tersusun hingga berwujud (Djelantik, 1999:18). Kemudian

    Sunarto dan Suherman (2017:86) berpendapat bahwa “Tekstur merupakan salah

    satu unsur seni rupa yang memberikan kesan halus dan kasarnya permukaan

    bidang”.

    e. Gelap terang

    “Gelap terang merupakan akibat dari cahaya. Meskipun cahaya

    kehadirannya tidak dapat dilihat seperti unsur seni rupa lainnya, tetapi cahaya

    tidak sedikit perannya sebagai unsur seni rupa”. (Sunarto dan Suherman 2017:88).

    5. Airbrush

    Pada tahun 1970, Oxford Univesity menerbitkan sebuah buku “The Oxford

    Companion to Art”. Buku berisi 3000 entri dengan 1200 halaman. Pada halaman

    169, 80 baris membahas tentang sejarah seni lukis moderen. Airbrush baru

    berkembang pada akhir abad ke-19, tahun 1879 dikenal sebagai tahun penemuan

    teknik melukis dengan memanfaatkan tekanan angin yang kini dikenal dengan

    airbrush. Alat yang digunakan untuk mentransfer cat ke media lukis awalnya

    disebut paint distributor. Orang yang berjasa menemukan alat ini adalah Abner

  • 25

    Peeler, seorang penemu professional yang sepanjang hidupnya melakukan

    berbagai percobaan. Kemudian Peeler menjual patennya kepada Lyberty Walkup

    dari perusahaan Walkup Brothers pada bulan Agustus 1883. Lyberty Walkup

    mendirikan sebuah pabrik yang dinamakan Airbrush Manufakturing Company di

    Rockford, Illinois. Saat itu pula istilah airbrush diperkenalkan kepada umum. Alat

    ini banyak digunakan untuk keperluan foto retoching. Sukses Walkup memicu

    banyak orang meniru langkahnya. Kemudian Charles L. Burdick seorang seniman

    Amerika yang tinggal di Chicago menemukan phen bertipe Internal Mix airbrush.

    Setelah penemuan alat ini pada tahun 1893 ia pindah ke Inggris untuk mendirikan

    Fountain Brush Company. Budrik orang berjasa dalam memodifikasi alat ciptaan

    Peeler sehingga menjadi alat yang mudah digunakan karena bentuknya

    menyerupai pena. Ia memperkenalkan sekaligus mematenkan temuannya yakni

    Needle Control pengeluaran cat dengan dengan sebatang jarum. brush yang

    merupakan kuas sebagai alat untuk melukis. Pada bagian itupun disebutkan

    mengenai kata airbrush yang artinya sebuah alat yang biasanya digunakan oleh

    seniman komersial dengan cara menyemprotkan cat atau varnish dengan bantuan

    tekanan angin. Semprotan alat tersebut bisa diaplikasikan pada lahan atau media

    gambar yang lebih luas, membuat gradasi warna atau menciptakan kualitas garis

    yang halus. Edisi terakhir buku tersebut diterbitkan tahun 1984, keterlambatan

  • 26

    penerbitan buku tersebut menyebabkan salah pengertian terhadap airbrush dan

    fungsinya sebagi salah satu instrument seni lukis. Namun alat ini masih belum

    mendapat pengakuan oleh dunia seni. Chales L Budrick adalah orang pertama

    yang mendapatkan masalah tentang pengakuan dunia seni terhadap airbrush

    meskipun dia bukan orang terakhir dengan masalah tersebut.

    Secara harfiah, airbrush merupakan kata hasil penggabungan dua

    buah kata dalam bahasa Inggris, yaitu air dan brush. Air berarti angin atau

    udara sedangkan Brush diartikan sebagai pengganti kuas. Pada akhirnya

    airbrush diartikan sebagai sebuah cabang seni lukis yang menggunakan

    udara sebagai kuas. Pada saat ini airbrush dilakukan dengan memadukan

    kerja dari tiga peralatan utama yaitu pompa tangki udara dan penbrush.

    Pompa menghasilkan udara yang ditampung dalam tangki udara, udara

    yang ditampung ditangki semakin lama semakin tinggi tekanannya, sehingga

    keluar dari penbrush dalam bentuk angin. Dengan bantuan angin dari tangki

    udara, cat bisa keluar dalam bentuk semburan cat yang halus.

  • 27

    6. Alat dan Bahan

    a. Alat

    Alat merupkan suatu perangkat yang sangat penting sebagai penunjang

    dalam menciptakan sebuah karya. Berikut ini beberapa alat yang digunakan untuk

    berkarya seni lukis airbrush

    1). Penbrush

    Penbrush adalah alat lukis yang digunakan untuk membuat lukisan

    airbrush . Terdapat tiga jenis penbrush yaitu:

    • Single Action (Internal Mix) : Angin dan cat keluar bersamaan ketika tuas pada

    penbrush ditekan kebawah. Biasanya dilakukan pada cat yang tidak

    membutuhkan gradasi.

    Gambar 2.1 : Penbrush Single Action (Internal Mix)

    Sumber : (Online). (google.co.id/search. diakses 19/02/2020)

  • 28

    • Single Action (External Mix) : perbedaannya dengan internal mix yaitu

    pencampuran internal mix dilakukan sebelum melewati ujung (head),

    sedangkan external mix setelah melewati ujung (head).

    Gambar 2.2 : Penbrush Single Action (External Mix)

    Sumber : (Online). (google.co.id/search. diakses 19/02/2020)

    • Double Action (Internal Mix) : Sesuai namanya, penbrush ini mempunyai dua

    jenis aksi. Ketika tuas ditekan maka akan keluar angin. Sedangkan aksi

    lainnya adalah jika tuas ditekan dan ditarik kebelakang maka secara otomatis

    akan mengeluarkan angin dan cat secara bersamaan. Penbrush ini memberikan

    kebebasan lebih kepada pelukis karena bisa mengatur tekanan angin lebih

    baik.

    Gambar 2.3 : Penbrush Double Action (Internal Mix)

    Sumber : .(Online). (google.co.id/search. diakses 19/02/2020)

  • 29

    2). Mini Kompresor

    Gambar 2.4 Mini kompresor

    Sumber : (Online). (google.co.id/mini-compressor. diakses 19/02/2020)

    Untuk Kompresor tegantung kebutuhan saat membelinya. Jika hanya

    untuk mengerjakan model kit atau kaos belilah kompressor dengan ukuran kecil

    saja disamping hemat listrik suaranya pun tidak bising, tetapi bila kalian

    membutuhkan kompresor untuk mengerjakan motor atau helm belilah kompressor

    dengan ukuran tanggung atau agak besar sekalian.Sekitar 1 pk. Jika untuk

    mengerjakan mobil akan membutuhkan kompresor dengan ukuran tenaga yang

    besar karena untuk spraygun besar membutuhkan tekanan angin yang besar untuk

    stabilitas pengecatan.

    https://www.google.co.id/mini-compressor

  • 30

    3). Kompresor Angin

    Gambar 2.5 Kompresor Angin

    Sumber : .(Online). (google.co.id/search. diakses 19/02/2020)

    Kompresor angin adalah alat mekanik yang berfungsi untuk

    meningkatkan tekanan atau memanfaatkan udara. Alat kompresor berguna untuk

    memberikan tekanan angin sehingga dapat menyemprotkan cat pada spraygun.

    Kompresor angin biasanya menggunakan motor listrik sebagai tenaga

    penggeraknya mengaliri udara bertekanan tinggi melalaui selang dan menuju

    katub masuk pada Spraygun.

  • 31

    4). Spraygun

    Gambar 2.6 Spraygun

    Sumber : .(Online). (google.co.id/search. diakses 19/02/2020)

    Spraygun merupakan alat yang digunakan untuk menghaluskan cat pada

    suatu permukaan yang menggunakan udara bertekanan tinggi. Prinsip dari

    spraygun adalah sama seperti halnya pada proses pemecahan cairan menjadi

    semburan halus (atomisasi). Apabila udara bertekanan dikeluarkan dari lubang

    udara terhadap air cap, maka suatu tekanan yang timbul akan menghisap cat pada

    cup. Lalu cat yang dihisap ini disemprotkan sebagai cat yang diatomisasi, oleh

    karena tekanan udara pada lubang di dalam air cap.

  • 32

    b. Bahan

    Berikut adalah bahan yang digunakan untuk menghasilkan karya lukis

    airbrush antara lain:

    1). Cat Duco / Minyak

    Gambar 2.7 Cat minyak

    Sumber : (dokumentasi oleh Ma’ruf)

    (19/02/2020)

    Cat minyak adalah bahan utama yang digunakan pada pembuatan seni lukis

    airbrush, Cat minyak adalah sejenis cat yang medium (pengencer)nya

    menggunakan minyak alias oil based. Keutamaan dari cat minyak dibanding

    medium lainnya adalah sifatnya yang sangat fleksibel. Kita bisa membuat lukisan

    yang sangat halus maupun sangat kasar dan bertekstur. Tidak heran, cat minyak

    jadi salah satu medium yang paling sering digunakan oleh para seniman di seluruh

    dunia sejak dulu (ratusan tahun lalu) hingga sekarang.

  • 33

    2) Fixative (Clear)

    Setelah lukisan selesai dibuat, fixative dapat digunakan untuk membuat

    lukisan menjadi tahan lama dan warna lukisan tidak mudah luntur. Fungsinya

    adalah mengawetkan dan menjaga kualitas dari lukisan yang telah dibuat. Fixative

    (clear) terdiri dari beberapa jenis yaitu :

    • Matte : Memberikan efek warna menjadi sedikit kusam atau doff (buram).

    • Glossy : Membuat tampilan menjadi mengkilap.

    • Transparan : khusus untuk mengawetkan, tidak ada efek.

    Gambar 2.8 : Fixative (Clear)

    Sumber : (dokumentasi oleh Ma’ruf)

    (03/07/2020)

  • 34

    3). Thinner

    Gambar 2.9 Tinner

    Sumber : (dokumentasi oleh Ma’ruf)

    (19/20/2020)

    Tinner berguna untuk menurunkan viskositas (kekentalan) dari bahan-

    bahan yang akan diaplikasikan dengan menggunakan alat penyemprot maupun

    kuas. Alat penyemprot cat maupun kuas cat adalah alat yang berguna untuk

    mengaplikasikan bahan finishing dan hanya dapat bekerja dengan batas viskositas

    tertentu. Oleh karena itu suatu bahan finishing harus diencerkan terlebih dahulu

    degan thinner agar viskositasnya turun, sehingga bahan – bahan tersebut bisa

    diaplikasikan dengan mudah. Selain berguna untuk menurunkan viskositas,

    thinner juga berguna untuk mengatur sifat – sifat dari bahan finishing sehingga

    bahan tersebut bisa diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan. Dengan menggunakan

    thinner suatu bahan finishing bisa diatur kecepatan waktu pengeringannya serta

    ketebalan lapisan finishing bisa ditentukan dengan ukuran tertentu sesuai dengan

    kebutuhan.

  • 35

    7. Kualitas Karya

    Berbicara tentang kualiatas karya adalah berbicara tentang definisi

    konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari

    suatu produk atau karya seperti: performansi (performance), keandalan

    (reliability), mudah dalam menggunakan (easy of use), estetika (esthetic) dan

    sebagainya. Menurut Gaspersz (2014) menjelaskan bahwa berdasarkan definisi

    tentang kualitas baik yang konvensional maupun yang lebih strategis, kita boleh

    menyatakan bahwa pada dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian berikut :

    a. Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk atau karya, baik keistimewaan langsung maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi

    keinginan pelanggan atau penikmat karya, dengan demikian memberikan

    kepuasan atas penggunaan produk atau karya tersebut.

    b. Kualitas terdiri segala sesuatu yang bebas dari kekurangan dan kerusakan Berdasarkan dua butir diatas, terlihat bahwa kualitas berfokus pada

    pelanggan atau penikmat karya. Suatu produk atau karya dapat dikatakan

    berkualitas apabila sesuai dengan keingginan pelanggan atau penikmat

    karya, dapat dimanfaatkan dengan baik, serta diproses dengan cara yang

    baik dan benar.

    Pernyataan diatas menunjukan bahwa sebelum menentukan hasil dari

    kualitas suatu karya itu ditentukan dari beberapa cara pandang atau konsep

    tentang kualitas hasil sebuah karya agar dengan mudah menilai dan menentukan

    kualiatas yang rasional sehingga penilaian itu dapat diterima oleh setiap orang dan

    kalangan. Sebab hakekatnya sebuah karya seni dibuat atau diciptakan bukan

    sekedar untuk ditampilkan, dilihat dan didengar saja, tetapi harus penuh dengan

    gagasan, abstraksi pendirian, pertimbangan, hasrat, kepercayaan, serta

    pengalaman tertentu yang hendak dikomunikasikan penciptanya seperti yang

    dikemukakan Meisar Ashari (2016:22) tentang beberapa aspek yang konprehensip

    agar sebuah evaluasi dapat melahirkan nilai atau kualitas sebagai mana mestinya.

  • 36

    a. Tema (Subjek Matter), Ide tau gagasan

    Hasil seni yang baik bukanlah suatu manifestasi sembarang yang asal

    atau mencipta asal sejatinya. Tetapi suatu karya dilahirkan karena dorongan

    yang menyeluruh (holistic) dan kuat.

    b. Kreativitas

    Kreativitas yang dimaksud di sini adalah hal yang bersangkutan dan

    terpaut dengan seni. Untuk itu kreativitas sangat berkaitan dengan proses

    penciptaan. Dengan demikian prinsip dasar kreativitas sama dengan inovasi

    yaitu dengan memberi nilai tambah pada benda-benda, cara kerja, cara hidup,

    dan sebagainya, agar senantiasa muncul produk baru dari produk yang sudah

    ada sebelumnya.

    c. Gaya perseorangan

    Karya seni selalu dikaitkan dengan pribadi seorang creator atau

    seniamnnya, maka wujud karya seni adalah cerminan kepribadian dari

    seorang seniman, bahkan seniman dalam kondisi apapun selalu tercermin

    dalam karya yang dihasilkan. Gaya perseorangan ini sangat berkaitan dengan

    kreativitas, bahkan bisa saja disatukan dengan tambahan penjelasan.

    d. Wujud dan teknik

    Yang dimaksud wujud dan teknik pada sebuah karya seni adalah yang

    berkenaan dengan persoalan bagaimana cara seorang seniman

    mentransformasikan ide dan gagasan sehingga memiliki wujud yang ideal

  • 37

    serta memiliki kesesuaian sehingga karya seni dapat terukur dan bernilai

    tinggi.

    Berikut ini adalah contoh macam-macam media pada teknik lukisan

    airbrush:

    Gambar 2.10 Contoh airbrush menggunakan media bodi motor dan helem

    Sumber: Instagram helmi_limalima

    (Diakses 19/02/2020)

    Gambar 2.11. Contoh airbrush menggunakan media kain kaos

    Sumber:Instagram helmi_limalima

    (Diakses 19/02/2020)

  • 38

    Gambar 2.12 Contoh gambar realis dengan teknik airbrush

    Sumber :Instagram helmi_limalima

    (Diakses 19/02/2020)

    Gambar 2.13 Contoh gambar grafis dengan teknik airbrush

    Sumber :Instagram helmi_limalima

    (Diakses 19/02/2020)

  • 39

    B. Kerangka Pikir

    Melihat beberapa konsep atau teori yang telah diuraikan pada kajian

    pustaka, maka dapat dibuat kerangka atau skema yang dapat dijadikan sebagai

    acuan konsep berfikir tentang Aplikasi Teknik Airbrush dalam berkarya seni

    lukispada Komunitas Airbrush Makassar (KAM).Melihat konsep yang telah

    disebutkan diatas maka skema kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat

    digambarkan sebagai berikut:

    Gambar 2.14 Skema Karangka Pikir

    Komunitas Airbrush Makassar (KAM)

    Seni Lukis Airbrush

    Kualitas Lukis Airbrush Teknik Airbrush

    Hasil Penelitian

  • 40

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis dan Lokasi Penelitian

    1. Jenis penelitian

    Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif-kualitatif, yaitu berusaha

    untuk memberikan gambaran objektif sesuai dengan kenyataan yang

    sesungguhnya mengenai aplikasi teknik airbrush dalam berkarya seni lukis pada

    komunitas airbrush Makassar (KAM).

    Metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

    berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

    pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah

    eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

    pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan

    snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi, analisis data

    bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

    menekan makna dari pada generalisasi (Sugiyono 2010:15).

    Metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

    menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan

    dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Deskriptif kualitatif

    ialah berusaha mengungkapkan sesuatu atau memberi gambaran

    secara objektif sesuatu dengan kenyataan sesungguhnya. (Bogdan

    dan Taylor dalam Moleong 2007:3).

    Jenis penelitian deskriptif-kualitatif mempunyai relevansi dengan

    penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

  • 41

    2. Lokasi penelitian

    Berikut peta lokasi tempat penelitian yang dilakukan pada Komunitas

    Airbrush Makassar (KAM).

    Gambar 3.1 : Lokasi Penelitian

    Sumber : dibuat oleh peneliti / skechbook

    Lokasi tempat studio Komunitas Airbrush Makassar (KAM) Sulawesi

    Selatan. Kota Makassar. Kecamatan Rappokalling. JL, DG Tantu 1 Lorong 3,

    No.17, Samping Tol Reformasi. Alasan memilih lokasi tersebut karena selain

    melihat dari karya menarik yang dihasilkan para perupa pada komunitas tersebut,

    juga peneliti sangat kagum dengan banyaknya prestasi yang sudah diraih dalam

    kompetisi dunia otomotif baik dalam kota maupun luar kota Makassar dan juga

    akses yang dekat dari pusat kota Makassar sehingga mudah untuk dijangkau.

  • 42

    B. Objek Penelitian

    Objek penelitian merupakan sasaran atau permasalahan yang diteliti.

    Objek dari penelitian ini adalah teknik airbrush dalam berkarya seni lukis pada

    komunitas airbrush Makassar.

    C. Subjek Penelitian

    Subjek penelitian adalah suatu yang diteliti baik orang, benda, ataupun

    lembaga (organisasi). Yang dimaksud benda dalam penelitian ini yaitu berupa

    karya seni lukis airbrush pada komunitas airbrush Makassar (KAM). Subjek

    penelitian pada dasarnya adalah yang dikenai kesimpulan hasil penelitian. Di

    dalam subjek inilah yaitu penelitian studi teknik airbrush dalam berkarya seni

    lukis pada komunitas airbrush Makassar (KAM).

    D. Variabel dan Desain Penelitian

    1. Variabel penelitian

    Menurut Kerlinger, “Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan

    dipelajari yang mempunyai nilai yang bervariasi”. Kemudian menurut Sugiyono,

    “Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

    peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

    kemudian ditarik kesimpulannya”. Selanjutnya menurut Suharsimi Arikunto,

    “Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian

    suatu titik perhatian suatu penelitian”. Variabel menurut Setyosari, adalah “Segala

    sesuatu yang menjadi objek pengamatan dalam penelitian”. Melihat judul tersebut

    maka variabel penelitian ini adalah “Teknik Airbrush dalam Berkarya Seni Lukis

  • 43

    pada Komunitas Airbrush Makassar (KAM)”. Adapun keadaan variabel-variabel

    sebagai berikut:

    a. Teknik airbrush dalam berkarya seni lukis dengan menggunakan bahan media

    bodi mobil dan motor pada komunitas airbrush Makassar.

    b. Kualitas hasil karya lukisan airbrush pada komunitas airbrush Makassar

    (KAM) dengan menggunakan bahan media bodi mobil dan motor.

    2. Desain penelitian

    Desain penelitian menurut Setyosari merupakan “Rencana atau struktur

    yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban atas

    permasalahan-permasalahan penelitian”. Adapun bentuk desain penelitian ini

    digambarkan dalam skema seperti di bawah ini :

    Gambar 3.2 : Skema Desain Penelitian

    Kualitas karya lukis Airbrush

    Komunitas Airbrush Makassar (KAM)

    Pengumpulan Data

    Teknik Airbrush dalam Berkarya Seni Lukis pada Komunitas Airbrush

    Makassar (KAM)

    Analisis Data

    Kesimpulan

    Teknik lukis Airbrush

  • 44

    E. Definisi Operasional Variabel

    Berdasarkan variabel di atas maka perlu dilakukan pendefenisian

    operasional variabel guna memperjelas dan menghindari terjadinya suatu

    kesalahan, serta memudahkan sasaran penelitian hingga berjalan dengan baik.

    Adapun definisi operasional variabel penelitian adalah sebagai berikut:

    a. Teknik airbrush dalam berkarya seni lukis pada komunitas airbrush

    Makassar (KAM) dalam hal ini dapat dilihat dari keindahan berkarya

    menciptakan estetika visual bentuk seni lukis airbrush melalui pendekatan

    Kesatuan (Unity), Kerumitan (Complexity), Kesungguhan (Intensity).

    b. Kualitas karya lukis airbrush dalam berkarya seni lukis pada komunitas

    airbrush Makassar (KAM) yang dilakukan adalah tahapan pendekatan

    perancangan yang menghasilkan karya seni lukis airbrush yang baik

    sehingga tercipta tema (subjek mater), ide atau gagasan, kreativitas, gaya

    perseorangan, wujud dan teknik.

    F. Teknik Pengumpulan Data

    Sesuai dengan tujuan penelitian ini, data yang telah dikumpulkan adalah

    data tentang, teknik airbrush dalam berkarya seni lukis pada komunitas airbrush

    Makassar (KAM). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

    yaitu: teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.

  • 45

    1. Observasi

    Teknik observasi dilakukan dengan menggunakan format pengamatan.

    Peneliti mengamati langsung fenomena yang terdapat di lapangan secara rinci

    sehingga diketahui beberapa fakta dan mengumpulkan data untuk dianalisis lebih

    lanjut.

    2. Wawancara

    Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan mengenai data

    tentang proses aplikasi teknik airbrush dalam berkarya seni lukis dengan

    menggunakan bahan bodi mobil dan motor sebagai media lukis. Adapun hal-hal

    yang ditanyakan dalam wawancara tersebut terutama menyangkut bagaimana

    teknik airbrush yang digunakan dalam berkarya seni lukis pada komunitas

    airbrush Makassar (KAM) dan bagaimana kualitas hasil karya komunitas

    airbrush Makassar (KAM).

    3. Dokumentasi

    Teknik dokumentasi dapat pula dikatakan sebagai “pemberian atau

    pengumpulan bukti-bukti dan keterangan seperti gambar-gambar dan sebagainya”.

    (Tim penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990 : 211). Teknik ini dilakukan

    untuk data sebelumnya. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dan

    dokumen atau catatan dengan menggunakan kamera foto untuk pengambilan

    gambar yang dapat dilakukan sewaktu pembuatan desain yang sedang

    berlangsung.

  • 46

    G. Teknik Analisis Data

    Setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka selanjutnya penulis

    mengolah data secara terpisah dengan teknik sebagai berikut:

    1. Proses analisa karya ini dimulai dengan membaca, mempelajari, dan

    menelaah seluruh data dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi

    kemudian diperiksa kembali sehingga lengkap dan benar.

    2. Kategorisasi data dan membuat rangkuman dari data - data yang dianggap

    penting yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

    3. Data-data tersebut di atas disusun menjadi bagian serta menyusun uraian-

    uraian dari analisis karya dengan struktur data yang diperoleh.

    4. Pemeriksaan kebenaran data, kemudian diadakan penghalusan data dari

    responden untuk kemudian diadakan penafsiran.

  • 47

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    Pada bagian ini dibahas hasil-hasil penelitian mengenai “Teknik airbrush

    dalam berkarya seni lukis pada komunitas airbrush Makassar (KAM)” hasil

    penelitian di sini bersifat objektif kepada perupanya maupun karyanya yang dapat

    dilihat pada pembahasan di sini bahwa terdapat beberapa karya dengan media

    berbeda yang dapat mewakili karya seni lukis airbrush pada Komunitas Airbrush

    Makassar dan menjadi tolok ukur mengetahui teknik yang digunakan dan kualitas

    karya yang diciptakan.

    Data yang telah diolah dan dianalisis, disajikan dalam bentuk deskriptif

    kualitatif, yaitu berusaha mengungkapkan sesuatu atau memberi gambaran secara

    objektif sesuatu dengan kenyataan sesungguhnya, sesuai dengan indikator dalam

    variabel penelitian.

    Penelitian yang dikerjakan berdasarkan teori-teori yang dijadikan sebagai

    rujukan dalam merancang hingga dilakukan sintesa penelitian secara bertahap

    sesuai dengan metode penelitian melalui riset dan analisis yang diuraikan dengan

    analisis deskriptif-kualitatif penulis memperoleh data sebagai berikut:

    Proses berkarya seni lukis airbrush pada dasarnya memiliki tahapan yang

    hampir sama dengan setiap karya lukis pada umumnya. Demikian juga halnya

    dengan teknik airbrush dalam berkarya seni lukis pada komunitas airbrush

    Makassar (KAM), yang membedakan adalah perbedaan alat dan bahan yang

    dipakai dalam proses pengaplikasian pada media yang digunakan. Perbedaan alat

  • 48

    dan bahan merupakan salah satu faktor penyebab perbedaan teknik dan kualitas

    akhir yang dicapai pada setiap karya lukis yang dihasilkan.

    Berdasarkan hasil wawancara dengan Helmi pada tanggal 7 Juli 2020

    selaku seniman pada komunitas airbrush Makassar yang telah memiliki hak

    ciptanya sendiri, menjelaskan bahwa teknik airbrush dalam berkarya seni lukis

    yang digunakan dapat disesuaikan dengan tema, alat dan media yang akan

    diterapkan sesuai kebutuhan seniman airbrush itu sendiri sehingga menciptakan

    karya yang diinginkan.

    a. Alat yang digunakan dalam proses membuat lukisan airbrush oleh komunitas

    airbrush Makassar.

    1) Penbrush

    Penbrush adalah alat untuk lukis yang digunakan untuk membuat lukisan

    airbrush pada komunitas airbrush Makassar. Terdapat dua jenis penbrush yaitu:

    • Single Action (Internal Mix) : Angin dan cat keluar bersamaan ketika tuas pada

    penbrush ditekan kebawah. Biasanya dilakukan pada cat yang tidak

    membutuhkan gradasi.

    • Double Action (Internal Mix) : Sesuai namanya, penbrush ini mempunyai dua

    jenis aksi. Ketika tuas ditekan maka akan keluar angin. Sedangkan aksi lainnya

    adalah jika tuas ditekan dan ditarik kebelakang maka secara otomatis akan

    mengeluarkan angin dan cat secara bersamaan. Penbrush ini memberikan

    kebebasan lebih kepada pelukis karena bisa mengatur tekanan angin lebih baik.

  • 49

    Berikut adalah gambar alat penbrush yang digunakan pada komunitas

    airbrush Makassar

    Gambar 4.1 : Penbrush

    Sumber : Dokumentasi oleh Ma’ruf

    (03/07/2020)

    2) Spraygun

    Spraygun merupakan alat yang digunakan untuk menghaluskan cat pada

    suatu permukaan yang menggunakan udara bertekanan tinggi. Prinsip dari

    spraygun adalah sama seperti halnya pada proses pemecahan cairan menjadi

    semburan halus (atomisasi). Apabila udara bertekanan dikeluarkan dari lubang

    udara terhadap air cap, maka suatu tekanan yang timbul akan menghisap cat pada

  • 50

    cup. Lalu cat yang dihisap ini disemprotkan sebagai cat yang diatomisasi, oleh

    karena tekanan udara pada lubang di dalam air cap.

    Gambar 4.2 Spraygun

    Sumber : (Dokumentasi Oleh Ma’ruf)

    (03/07/2020)

    3) Mini Kompresor

    Tipe yang dibutuhkan pada penbrush adalah kompresor dengan kekuatan

    ½ PK atau kompresor portable. Alternatif lain yang bisa digunakan selain

    kompresor adalah pompa kaki yang disimpan pada silinder gas kosong. Silinder

    tersebut dipompa dengan pompa kaki dan dinyalakan ketika dibutuhkan.

  • 51

    Gambar 4.3 Mini Kompresor

    Sumber : (Dokumentasi Oleh Ma’ruf)

    (03/07/2020)

    4) Kompresor Angin

    Alat kompresor berguna untuk memberikan tekanan angin sehingga dapat

    menyemprotkan cat pada spraygun. Kompresor angin biasanya menggunakan

    motor listrik sebagai tenaga penggeraknya mengaliri udara bertekanan tinggi

    melalaui selang dan menuju katub masuk pada Spraygun

  • 52

    Gambar 4.4 Kompresor Angin

    Sumber : (Dokumentasi Oleh Ma’ruf)

    (03/07/2020)

    b. Bahan yang digunkan dalam proses membuat lukisan airbrush oleh komunitas

    airbrush Makassar

    1) Cat

    Cat yang digunakan mempunyai jenis-jenis tersendiri dalam membuat

    lukisan airbrush. Hasil akhir lukisan akan berbeda sesuai dengan cat yang

    digunakan. Jenis cat airbrush antara lain :

  • 53

    • Cat minyak : Cat minyak memberikan warna yang tebal dan tahan lama, tapi

    karena ketebalannnya diperlukan penggunaan khusus. Cara penggunaan cat

    minyak adalah melarutkan atau menipiskan terlebih dulu dengan thinner.

    Rasio penggunaannya adalah 60% cat dan 40% thinner, dengan thinner

    dituang terlebih dahulu kemudian cat kedalam wadah dan diaduk sampai

    thinner dan cat tercampur secara merata.

    Gambar 4.5 : Cat Minyak

    Sumber : (dokumentasi oleh Ma’ruf)

    (03/07/2020)

  • 54

    • Cat Urethane : Cat ini mempunyai ketahanan yang lebih awet dari cat minyak.

    Digunakan secara khusus pada otomotif karena mobil dan motor sering

    terkena hujan dan sinar matahari. Cat ini terdiri dari dua jenis yaitu stage 1

    dan stage 2. Perbedaannya adalah stage 1 waktu keringnya sangat cepat dan

    warnanya sangat pekat, sedangkan stage 2 keringnya sangat cepat dan sedikit

    transparan.

    Gambar 4.6 : Cat jenis Urethane

    Sumber : (dokumentasi oleh Ma’ruf)

    (03/07/2020)

  • 55

    2) Thinner

    Bahan thunner digunakan bukan untuk menghapus apabila terjadi

    kesalahan pada proses melukis, melainkan sebagai bahan untuk melarutkan cat

    agar lebih encer sehingga memberikan efek tipis pada lukisan. Thinner juga

    membantu untuk membersihkan sisa-sisa cat dan bagian yang kotor pada

    penbrush setelah digunakan.

    Gambar 4.7 : Thinner F7 High Gloss

    Sumber : (dokumentasi oleh Ma’ruf)

    (03/07/2020)

  • 56

    3) Fixative (Clear)

    Setelah lukisan selesai dibuat, fixative dapat digunakan untuk membuat

    lukisan menjadi tahan lama dan warna lukisan tidak mudah luntur. Fungsinya

    adalah mengawetkan dan menjaga kualitas dari lukisan yang telah dibuat. Fixative

    (clear) terdiri dari beberapa jenis yaitu :

    • Matte : Memberikan efek warna menjadi sedikit kusam atau doff (buram).

    • Glossy : Membuat tampilan menjadi mengkilap.

    • Transparan : khusus untuk mengawetkan, tidak ada efek.

    Gambar 4.8 : Fixative (Clear)

    Sumber : (dokumentasi oleh Ma’ruf)

    (03/07/2020)

  • 57

    4) Solasi kertas (Masking Tape) / Kertas koran

    Pada saat proses penyemprotan cat menggunakan penbrush, cat kerap

    menyebar dengan sangat tidak beraturan sehingga membutuhkan pembatas untuk

    mencegah hal yang tidak diinginkan. Penggunaan solasi dan kertas koran bisa

    menjadi masking atau pembatas untuk mengontrol arah keluarnya cat tersebut.

    Gunanya adalah membuat cat menjadi lebih rapi dan beraturan. (wawancara

    Helmi 01/07/2020).

    Gambar 4.9 : Solasi Kertas

    Sumber : (dokumentasi oleh Ma’ruf)

    (03/07/2020)

  • 58

    c. Teknik dasar dan proses pembuatan karya lukis airbrush yang dilakukan oleh

    komunitas airbrush Makassar.

    Setelah mempersiapkan alat dan bahan, selanjutnya adalah mengetahui

    teknik dasar airbrush. Tahapan dalam membuat lukisan airbrush adalah :

    1. Menyediakan Sketsa

    Persiapan pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan sketsa yang

    dibutuhkan untuk membuat desain yang diinginkan. Bahan membuat sketsa dapat

    diatur sesuai media yang digunakan (bodi mobil / motor). Dalam membuat pola

    sketsa ada beberapa cara yaitu :

    • Menggunakan stensil

    Stensil digunakan untuk membuat sketsa lukisan dengan cara mempelkan

    stensil tersebut pada permukaan media kemudian menyemprotkan cat dasar

    menggunakan penbrush secara perlahaan sampai garis-garis pola terlihat

    kemudian stensil diangkat pada permukaan media.

    • Menggunakan kapur

    Membuat sketsa lukisan dengan kapur lebih efektif karena lebih cepat tertutup

    oleh cat dan mudah dibersihkan jika ada garis pola yang berlebih sehingga

    memberikan hasil maksimal pada lukisan.

    • Menggunakan solasi atau kertas

    Menempelkan solasi atau kertas terlebih dahulu dan membuat sketsa diatas

    solasi atau kertas kemudian buat motif dengan pensil atau spidol lalu cutting

    garis-garis pola tersebut menngunakan cutterpen.

  • 59

    2. Mengatur komposisi warna dari sketsa

    Setelah membuat sketsa desain yang diinginkan, langkah selanjutnya

    adalah menentukan warna. Komposisi warna yang baik diperlukan untuk

    membuat karya yang baik dan menarik. Mengatur warna lebih baik dilakukan

    sebelum memulai melukis. Warna tersebut kemudian akan dicocokkan kembali

    dengan warna yang akan diterapkan pada lukisan. Pemilihan warna dapat

    dilakukan dengan melakukan perbandingan warna satu dengan yang lainnya.

    3. Proses melukis

    Proses melukis dimulai dengan cara yang bervariasi sesuai dengan desain

    yang diinginkan atau permukaan media yang dipakai. Pada proses melukis dapat

    dimulai dengan cara membuat background (latar belakang) dari lukisan terlebih

    dahulu, setelah selesai kemudian tahap selanjutnya fokus terhadap model lukisan

    tersebut.

    4. Tahap akhir / Finishing

    Lukisan yang telah selesai dibuat tunggu sampai kering setelah itu

    diberikan fixative / clear. Cara pengaplikasiannya adalah menyemprotkan fixative

    secara merata tiga sampai empat lapisan menggunakan alat spraygun.

  • 60

    1. Teknik lukis airbrush pada media bodi mobil

    Berbicara seputar teknik berkarya seni rupa pastinya sangat luas. Sebuah

    karya seni yang indah dapat membuat orang lain kagum ketika melihatnya.

    Artinya bahwa karya seni yang bisa dinikmati dan dilihat memiliki wujud nyata.

    Sementara yang dimaksud dengan teknik yaitu suatu cara ataupun metode yang

    diterapkan dalam proses menciptakan suatu karya seni rupa seperti beberapa karya

    lukis airbrush yang dihasilkan pada komunitas airbrush Makassar (KAM) yang

    kebanyakan medianya menggunakan bodi kendaraan seperti mobil dan sepeda

    motor dan hasilnya sangat menarik perhatian banyak orang.

    a. Kesatuan (unity)

    Konsep yang tersusun secara baik atau bentuk yang sempurna. Susunan

    komposisi bentuk lukisan yang sudah diperhitungkan terhadap bidang pada bodi

    mobil yang lumayan besar.

    Gambar 4.10,Karya lukis airbrush pada media bodi mobil

    (Dokumentasi oleh helmi_limalima)

  • 61

    Komposisi dan paduan warna gradasi gelap dan terang yang menawarkan

    konsep sedikit ekstrim, suasana pengalaman berkaryanya benar-benar terasa

    mendominasi karya ini, seakan penikmat benar-benar diajak berbicara dan

    menyatu dengan karyanya.

    Dapat dilihat pada lukisan pertama ini dimana kesatuan gambar satu

    dengan gambar lainnya begitu kompleks penempatanya yaitu bentuk fisik dari

    gambar ini dimana gambar yang ada dalam salah satu tokoh film yang

    meceritakan tentang mahluk elien dari luar angkasa.

    b. Kerumitan (complexity)

    Karya seni lukis airbrush yang dihasilkan tidak sederhana, melainkan kaya

    akan isi maupun unsur-unsur yang saling berlawanan ataupun mengandung

    perbedaan-perbedaan yang halus. Lukisan ini mengandung kerumitan yang sangat

    dalam karena dilihat dari besar dan bentuk media yang digunakan, sangat sulit

    membuat lukisan seakan bergerak, perpaduan warna dan dekoratif sangat utuh dan

    sangat halus sehingga menimbulkan kesan indah.

    Gambar 4.11, Proses berkarya lukis airbrush pada media bodi mobil

    (dokumentasi oleh Ma’ruf)

  • 62

    Jika dilihat dengan sepintas karya yang dibuat biasa saja tetapi ketika kita

    mengamati dengan seksama lukisan tersebut mengandung tingakat kesulitan yang

    sangat tinggi karena selain media yang digunakan menyemprot pada bidang yang

    tidak datar itu adalah sebuah tingkat kesulitan yang sangat besar dibandingkan

    dengan bidang yang datar.

    Selain berbicara tingkat kesulitan dari pemenuhan media, tingkat kesulitan

    lainnya dapat dilihat dari bentuk visualnya yaitu Helmi dapat memvisualkan

    tokoh dalam salah satu film berjudul “VENOM” melalui lukisan pada media bodi

    mobil secara keseluruhan yang dominan tidak datar mengapa demikian, menurut

    saya bahwa ketika menggambar diatas permukaan tersebut dengan menggunakan

    teknik realis (proporsi dan komposisi) yang pas itu akan terlihat mudah. Maka

    dari itu saya mengatakan salah satu tingkat kesulitannya berada pada bentuk

    visualnya.

    c. Kesungguhan (intensity)

    Suatu karya yang baik harus mempunyai suatu kualitas tertentu yang

    menonjol dan bukan sekedar sesuatu yang asal. Tidak menjadi soal kualitas apa

    yang dikandungnya (misalnya suasana suram atau gembira, realita atau realitas,

    dan sifat kasar atau lembut), Asalkan merupakan suatu yang intensif atau

    sungguh-sungguh.

  • 63

    Kemudian kesungguhan lainnya yaitu dalam penggunaan bahan dan alat

    yang menurut saya tidak rendah karena menggunakan cat duco jenis PU yang

    tekstur cat lebih halus ketika disemprotkan pada media dan harganya pun cukup

    sangat tinggi beserta penggunaan alat (paintbrush) yang memiliki kualitas tinggi

    juga.

    Gambar 4.12, Bahan dan alat yang digunakan

    (dokumentasi oleh Ma’ruf)

    2. Kualitas karya lukis airbrush pada bodi mobil

    Pada bagian ini yang membahas tentang bagaimanakah kualitas hasil karya

    Helmi bertemakan tentang “VENOM” salah satu tokoh film yang tentunya dapat

    dilihat dari unsur tema, kreatifitas, gaya perseorangan, wujud dan teknik meliputi

    karya tersebut.

  • 64

    a. Tema

    Tema lukisan VENOM pada media bodi mobil ini lebih disesuaikan

    dengan bentuk dan modifikasi mobil yang sedikit ekstrim dengan paduan warna

    yang jika dilihat sangat pas dan menjadi pendukung dalam dunia kontes

    modifikasi mobil.

    Gambar 4.13, Karya lukis airbrush pada media bodi mobil

    Dokumentasi oleh helmi_limalima

    (Diakses 01/07/2020)

    b. Kreatifitas

    Kreatifitas yang dimaksud disini adalah lebih kepada teknis pembuatan

    karya, dimana seperti kita lihat karya pada bodi mobil ini bahwa teknik

    pembuatan gambarnya lebih kepada pemenuhan ide dan aspek proposi yang tepat.

  • 65

    c. Gaya perseorangan

    Gaya perseorangan disini sangat menyangkut pada senimannya yang bisa

    dilihat pada karya yang diciptakannya, menuangkan rasa dan idenya kedalam

    karyanya. Gaya perseorangan juga bisa disebut dengan karakter seseorang,

    menyangkut karya pertama ini gaya perseorangan yang terlihat adalah lebih

    kepada karakter mahluk dari luar angkasa yang divisualkan. Maka dari itu karya

    ini menjadi yang mewakili untuk diteliti bgitupun karya kedua yang akan menjadi

    perbandingan penilitian menjadi aspek karakter atau model berkarya helmi pada

    komunitas airbrush Makassar (KAM) yang bersifat kontemporer (kekinian).

    d. Wujud dan teknik

    Wujud dan teknik lukisan helmi pada komunitas airbrush Makassar

    (KAM) ini sudah tidak diragukan lagi karena dalam karyanya dapat

    mentransformasikan penyatuan antara gambar atau visual dengan apa yang

    diinginkan dan rasakan dengan menggunakan teknik airbrush.

    3. Teknik lukis airbrush pada media bodi motor

    a. Kesatuan (unity),

    Pada karya ke dua sedikit berbeda dengan karya pertama melihat dari

    aspek kesatuannya meliputi perpaduan dari berbagai bentuk visual dengan

    mengambil tema ke 7 presiden RI, menariknya adalah ketika gambar wajah para

    presiden Indonesia itu dilukis dengan sangat detail diatas media bodi motor yang

    bisa dikatakn sedikit lebih kecil tetapi dengan konsep yang matang sehingga

    sangat menarik jika seseorang melihatnya. Kesatuan warna dan penempatan

    komposisi yang tepat seakan-akan memberikan semangat Indonesia

  • 66

    Gambar 4.14,Karya lukis airbrush pada media bodi motor

    Dokumentasi, oleh Ma’ruf

    (01/07/2020)

    b. Kerumitan (complexity)

    Disini akan lebih terasa dibandingkan dengan lukisan pertama. Dalam

    lukisan ini melukis pada bidang yang bisa dikatakan lebih kecil permukaannya

    dan konsep realis yang membutuhkan kesabaran tinggi dan perlu memahami

    karakter anatomi wajah manusia dengan baik kemudian di satukan jadi satu dalam

    bidang visual menurut saya itu adalah tingkat kesulitan yang lumayan tinggi karna

    melihat komposisi dan proporsi.

    Gambar 4.15,Karya lukis airbrush pada media bodi motor

    Dokumentasi oleh Ma’ruf

    (01/07/2020)

  • 67

    3. Kesungguhan (intensity)

    Helmi menghasilkan lukisan yang bisa membawa peknikmat kepada

    maksud dari karyanya. Objek yang sangat menarik dilontarkan dalam bahasa

    karya dengan tema ke 7 presiden RI, Helmi begitu menikmati dan masuk dalam

    proses pembuatan karyanya dari dua lukisan diatas yang sama-sama menariknya.

    Di karya ke dua ini juga mengemukakan intensity yang diterapkan lebih

    cenderung mengajak untuk mengulang memori atau sejarah yang pernah terjadi

    yang dapat memotivasi seniman dan pecinta seni (apresiator) sehingga

    meningkatkan kreativitas dan mengapresiasikan seni.

    Kesungguhan lain pada karya kedua ini dalam pemenuhan bahan dan alat

    masih sama dengan karya pertama bahwa masih menggunakan cat duco jenis PU

    dan pentbrush yang berkualitas tinggi.

    4. Kualitas karya lukis airbrush pada bodi motor

    a. Tema

    erbicara tema ke 7 presiden RI dapat menyinggung tentang apa yang sudah

    terjadi terdahulu atau sebuah kejadian yang mestinya kita ingat kembali,

    mengangkat memori masa lalu yang hampir terlupakan.

    Maka dari itu dalam karya ini Helmi mengangkat tema tersebut pada karya

    kedua ini yang menggunakan bodi motor sebagai medianya bermaksud untuk

    memberikan ingatan memori pada hallayak utuk mengingat bahwa inilah para

    wajah orang-orang nomor satu yang pernah dan telah banyak berjasa di

    Indonesia.

  • 68

    Gambar 4.16 Karya lukis airbrush pada media bodi motor

    Dokumentasi oleh Ma’ruf

    (01/07/2020)

    b. Kreatifitas

    Kreatifitas pada karya ke dua ini hampir sama pada karya pertama yaitu

    dalam aspek teknis atau penggarapannya dan media yang digunakan tetapi pada

    karya ke dua ini lebih kepada penekanan penyatuan objek satu dengan objek lain.

    c. Gaya perseorangan

    Seperti terlihat pada kreatifitas bahwa lebih kepada teknis penggarapan,

    kemudian masuk pada gaya perseorangan selalu menyangkut pribadi pembuat

    karyanya yang seperti dijelaskan juga pada karya pertama helmi pada komunitas

    airbrush Makassar (KAM).

  • 69

    Tetapi pada karya ke dua ini gaya perseorangan lebih terasa dibandingkan

    dengan karya pertama karena lebih kepada teknik realis atau nyata yang

    membtuhkan tingkat kesabaran yang tinggi.

    d. Wujud dan teknik

    Berbicara wujud artinya berbicara tentang apa yang dilihat bahwa karya

    Helmi pada komunitas airbrush Makassar (KAM) yang bertemakan ke 7 presiden

    RI ini lebih memiliki wujud dibandingkan pada karya pertama, kenapa demikian

    karena karya ke dua ini menggunakan wujud wajah manusia dengan sangat detail

    dan mirip dengan wajah aslinya.

    Teknik yang digunakan sudah jelas pada judul penelitian ini ialah

    menggunakan teknik airbrush dalam membuat sebuah karya seni lukis airbrush

  • 70

    B. Pembahasan

    2. Teknik airbrush dalam berkarya seni lukis pada komunitas airbrush

    Makassar (KAM)

    Teknik airbrush dalam mencipta karya lukis pada komunitas airbrush

    Makassar dalam hal ini dapat dilihat dari keindahan berkarya menciptakan estetika

    bentuk seni lukis airbrush melalui pendekatan kesatuan (Unity), kerumitan

    (Complexity), kesungguhan (Intensity).

    a) Kesatuan (Unity)

    Gambar 4.17 Karya lukisan airbrush pada media bodi mobil

    Dokumentasi oleh helmi_limalima

    (01/07/2020)

  • 71

    Di sini dapat dilihat kesatuan dari karya Helmi pada komunitas airbrush

    Makassar (KAM), bagaimana kesatuan objek, warna, bentuk, ide dan gagasannya

    dapat dijelaskan di sub bab pembahasan selanjutnya.

    b) Kerumitan (Complexity)

    Gambar 4.18 Karya lukisan airbrush pada media bodi mobil

    Dokumentasi oleh helmi_limalima

    (01/07/2020)

    Jika kita mengamati dengan seksama lukisan tersebut mengandung tingkat

    kesulitan yang sangat tinggi dengan menggunakan paduan warna monokrom.

  • 72

    c) Kesungguhan (intensity)

    Gambar 4.19, alat yang digunakan pada komunitas airbrush Makassar (KAM)

    (dokumentasi, 03/07/2020, Ma’ruf)

    Gambar 4.20, Bahan yang digunakan pada komunitas airbrush Makassar

    (dokumentasi, 03/07/2020, Ma’ruf)

    Kesungguhan disini lebih kepada penggunaan alat yang bagus dan bahan

    Cat dengan thinner sebagai bahan untuk melarutkan cat yang tidak murah dan

    memiliki kualitas baik.

  • 73

    2. Kualitas karya lukis airbrush pada komunitas airbrush Makassar (KAM)

    Sebelum menentukan hasil dari kualitas suatu karya itu ditentukan dari

    beberapa cara pandang atau konsep tentang kualitas hasil sebuah karya agar dengan

    mudah menilai dan menentukan kualiatas yang rasional sehingga penilaian itu dapat

    diterima oleh setiap orang dan kalangan. Sebab hakekatnya sebuah karya seni

    dibuat atau diciptakan bukan sekedar untuk ditampilkan, dilihat dan didengar saja,

    tetapi harus penuh dengan gagasan, abstraksi pendirian, pertimbangan, hasrat,

    kepercayaan, serta pengalaman tertentu yang hendak dikomunikasikan penciptanya

    seperti beberapa aspek agar sebuah evaluasi dapat melahirkan nilai atau kualitas

    sebagai mana mestinya.

    a. Tema (Subjek Matter), Ide atau gagasan

    Hasil seni yang baik bukanlah suatu manifestasi sembarang yang asal atau

    mencipta asal sejatinya. Tetapi suatu karya dilahirkan karena dorongan yang

    menyeluruh dan kuat.

    b. Kreativitas

    Kreativitas yang dimaksud di sini adalah hal yang bersangkutan dan terpaut

    dengan seni. Untuk itu kreativitas sangat berkaitan dengan proses penciptaan.

    Dengan demikian prinsip dasar kreativitas sama dengan inovasi yaitu dengan

    memberi nilai tambah pada benda-benda, cara kerja, cara hidup, dan sebagainya,

    agar senantiasa muncul produk baru dari produk yang sudah ada sebelumnya.

  • 74

    c. Gaya perseorangan

    Karya seni selalu dikaitkan dengan pribadi seorang creator atau seniamnnya,

    maka wujud karya seni adalah cerminan kepribadian dari seorang seniman, bahkan

    seniman dalam kondisi apapun selalu tercermin dalam karya yang dihasilkan. Gaya

    perseorangan ini sangat berkaitan dengan kreativitas, bahkan bisa saja disatukan

    dengan tambahan penjelasan.

    d. Wujud dan teknik

    Yang dimaksud wujud dan teknik pada sebuah karya seni adalah yang

    berkenaan dengan persoalan bagaimana cara seorang seniman mentransformasikan

    ide dan gagasan sehingga memiliki wujud yang ideal serta memiliki kesesuaian

    sehingga karya seni dapat terukur dan bernilai tinggi.

  • 75

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab

    sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

    1. Teknik airbrush Dalam Berkarya Seni Lukis Pada Komunitas Airbrush

    Makassar (KAM)

    Airbrush adalah teknik yang digunkan untuk membuat lukisan dengan alat

    yang berbeda yaitu airbrush. Sementara yang dimaksud dengan teknik adalah suatu

    cara atau pun metode yang digunakan dalam proses pembuatan suatu karya seni

    rupa.

    airbrush merupakan kata hasil penggabungan dua buah kata dalam

    bahasa Inggris, yaitu air dan brush. Air berarti angin atau udara sedangkan

    Brush diartikan sebagai pengganti kuas. Pada akhirnya airbrush diartikan

    sebagai sebuah cabang seni lukis yang menggunakan udara sebagai kuas.

    Pada saat ini airbrush dilakukan dengan memadukan kerja dari tiga peralatan

    utama yaitu pompa tangki udara dan penbrush. Pompa menghasilkan udara

    yang ditampung dalam tangki udara, udara yang ditampung ditangki semakin

    lama semakin tinggi tekanannya, sehingga keluar dari penbrush dalam bentuk

  • 76

    angin. Dengan bantuan angin dari tangki udara, cat bisa keluar dalam bentuk

    semburan cat yang halus.

    a. Teknik airbrush dalam berkarya seni lukis pada komunitas airbrush

    Makassar (KAM)

    Teknik airbrush dalam karya lukis airbrush pada komunitas airbrush

    Makassar (KAM) dalam hal ini dapat dilihat dari keindahan berkarya menciptakan

    estetika visual bentuk seni lukis airbrush melalui pendekatan Kesatuan (Unity),

    Kerumitan (Complexity), Kesungguhan (Intensity).

    Kesatuan (Unity) yang dimaksud disini adalah kesatuan objek pada lukisan,

    sedangkan kerumitan (Complexity) yang dimaksud yaitu dalam pembuatan visual

    objeknya dan kesunguhan (Intensity) ialah dalam pemenuhan bahan dan alat yang

    berkualitas.

    b. Kualitas karya lukis airbrush pada komunitas airbrush Makassar (KAM)

    Kualitas karya lukis airbrush dalam berkarya seni lukis pada komunitas

    airbrush Makassar (KAM) yang dilakukan adalah tahapan pendekatanperancangan

    yang menghasilkan karya seni lukis airbrush yang baik sehingga tercipta tema

    (subjek mater), ide atau gagasan, kreativitas, gaya perseorangan, wujud dan teknik.

    c. Alat yang digunakan dalam proses membuat lukisan airbrush

    1) Penbrush

    2) Kompresor angina

    3) Spraygun

    d.Bahan yang digunkan dalam proses membuat lukisan airbrush

  • 77

    1) Cat

    Cat yang digunakan mempunyai jenis-jenis tersendiri dalam membuat

    lukisan airbrush. Hasil akhir lukisan akan berbeda sesuai dengan cat yang

    digunakan. Jenis-jenis cat airbrush antara lain :

    • Cat minyak

    • Cat Urethane

    2) Thinner

    3) Fixative (clear)

    Fixative (clear) terdiri dari beberapa jenis yaitu :

    • Matte : Memberikan efek warna menjadi sedikit kusam atau doff (buram).

    • Glossy : Membuat tampilan menjadi mengkilap.

    • Transparan : khusus untuk mengawetkan, tidak ada efek.

    4) Solasi dan kertas

    e. Teknik dasar dan proses pembuatan karya lukis airbrush pada komunitas

    airbrush Makassar (KAM)

    1) Membuat sketsa

    • Menggunakan stensil

    • Menggunakan kapur

    • Mengguanakan solasi atau kertas

    2) Mengatur komposisi warna dan sketsa

    3) Proses melukis

    4) Proses akhir / Finishing

  • 78

    B. Saran

    Berdasarkan penelitian dan kesimpulan di atas, maka perlu diberikan beberapa

    saran dalam upaya sebagai bahan pertimbangan yaitu sebagai berikut:

    a. Tetap mempertahankan kualitas, kreatifitas dan ide dalam karya yang dihasilkan

    sehingga menjadi ciri khas pada komunitas airbrush Makassar (KAM).

    b. Lebih mengembangkan ide dan kreatifitas dalam berkarya seni lukis airbrush

    pada media lainnya.

    c. Mengadakan workshop agar karya yang dibuat dapat diapresiasi oleh publik

    sebagai referensi atau acuan belajar untuk para perupa lainnya.

  • 79

    DAFTAR PUSTAKA

    1991:211.Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

    Adlin,A, 2006, spritulitas dan realitas kebudayaan kontemporer, jalasutra bandung.

    Arikunto, Suharsimi. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

    Jakarta: Rineka Cipta

    Djelantik, A. A. M., Estetika Sebuah Pengantar (Masyarakat Seni Pertunjukan

    Indonesia), Bandung: MSPI dan Arti, 1999

    Dapartemen Pendidikan dan Kebudayaa,1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia,

    Jakarta: Balai Pustaka,

    Gaspersz.(2014).Production Planning and Inventory Control, Jakarta: Gramedia

    Pustaka Utama.

    Helmi Airbrush [@helmi_limalima]. (2018, 17 Mei). Karya Airbrush [Foto

    Instagram]

    Kahar Wahid,Abd. 1984. Apresiasi Seni. Ujung Pandang: FPBS IKIP Ujung

    Pandang.

    Kartika, D.S. (2004). Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains

    Kerlinger. 2006.Asas–Asas Penelitian Behaviour. Edisi 3, Cetakan 7.

    Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

    Meisar ashari.(2016). Kritik Seni. Makassar:Mediaqita Fondation.

    Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya

    Ofset, Bandung

    Oxford Univesity. 1970:169. The Oxford Companion to Art. Kamus berisi 3000

    entri dengan 1200 halaman.

    Soedarso S.P. (2000). Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern. Jakarta: Studio

    Delapan Puluh

    Sugiyono. (2010:15). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

    kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

    Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

    Alfabeta. 2012.

    Suherman, Sunarto.(2017). Apresiasi Seni Rupa.Semarang:Penerbit Thafa Media

    Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Penelitian dan Pengembangan. Jakarta:

    Kencana.

    Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, 1999.

    Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, Cet. Ke-3

    Unismuh Makassar, FKIP. 2017. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar. Panrita

    Ipres Unismuh Makassar.

  • 80

  • 81

    LAMPIRAN I : FORMAT OBSERVASI

    1. Mengidentifikasi secara langsung dengan objektif dan subjektif karya lukis

    airbrush pada komunitas airbrush Makassar (KAM) dengan menggunakan

    bodi mobil dan sepeda motor sebagai medianya.

    2. Memahami konsep karya lukis airbrush pada komunitas airbrush Makassar.

    3. Menganalisa teknik lukis airbrush pada komunitas airbrush Makassar.

    4. Mengetahui kualitas karya lukis airbrush pada komunitas airbrush

    Makassar.

  • 82

    LAMPIRAN II : FORMAT WAWANCARA

    A. DAFTAR INFORMAN PENULISAN

    ➢ Nama Lengkap : Helmi

    Jenis Kelamin/ usia : laki-laki / 32 thn

    Pekerjaan : Wiraswasta

    B. ITEM WAWANCARA

    Wawancara dan observasi dilakukan dengan tujuan mengumpulkan

    data dalam penulisan skripsi yang berjudul “Teknik Airbrush Dalam

    Berkarya Seni Lukis pada Komunitas Airbrush Makassar (KAM)”. Adapun

    wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Helmi sebagai narasumber

    yaitu:

    1. Bagaimanakah teknik airbrush dalam berkarya seni lukis pada

    komunitas airbrush Makassar (KAM) ?

    2. Bagaimanakah kualitas karya lukisan airbrush pada komunitas

    airbrush Makassar (KAM) ?

  • 83

    LAMPIRAN III : DOKUMENTASI

    A. Proses berkarya lukis airbrush pada media bodi mobil

    Sumber : (Dokumentasi oleh Ma’ruf)

  • 84

    B. Dokumentasi Wawancara bersama narasumber

    C. Beberapa karya airbrush yang dihasilkan oleh komunitas airbrush Makassar (KAM).

    Sumber : (Dokumentasi oleh Helmi)

  • 85

    RIWAYAT HIDUP

    Ma’ruf. Dilahirkan di Pulias Kabupaten Toli-toli pada

    tanggal 27 November 1994. Dari pasangan Ayahanda

    Baharuddin G. dan Ibunda Nurhaidah. Penulis masuk

    sekolah dasar pada tahun 2000 di SDN 1 TINIGI

    Kabupaten Toli-toli dan tamat tahun 2006, tamat SMP

    Negeri 1 Galang tahun 2009. dan tamat SMK Negeri 1 Galang tahun 2012. Pada

    tahun 2014, Penulis melanjutkan pendidikan pada program Strata 1 (S1) Program

    Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

    Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2020.