Top Banner
17

(Technical Briefing Notes-TBNs) - ilo.org filePenanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun ... mengenai informasi

Apr 09, 2019

Download

Documents

truongnhi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: (Technical Briefing Notes-TBNs) - ilo.org filePenanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun ... mengenai informasi
Page 2: (Technical Briefing Notes-TBNs) - ilo.org filePenanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun ... mengenai informasi

Dalam mempersiapkan masukan ILO kepada KomitePenanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparanteknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusununtuk memenuhi dua tujuan. Pertama, sebagai dokumen latarbelakang tentang persoalan dan pilihan-pilihan kebijakankunci yang sangat penting bagi pengentasan kemiskinan.Dan kedua, sebagai pondasi dalam penyusunan laporankomprehensif: "Terbebas dari Kemiskinan: Masukan ILO atasPRSP Indonesia".

Paparan teknis ini membahas: Lapangan Kerja bagi KaumMuda: Jalan Setapak dari Sekolah menuju Pekerjaan. Tema-tema lain dalam seri paparan teknis singkat meliputi:

• Dimensi Ketenagakerjaan dalam Kebijakan Makro danSektoral

• Desentralisasi dan Pekerjaan yang Layak:Mengaitkannya dengan MDGs;

• Penciptaan Pekerjaan dan Pengembangan Usaha (UsahaKecil, Menengah dan Ekonomi Lokal);

• Pembangunan Pedesaan: Akses, Ketenagakerjaan danPeluang Meraih Pendapatan;

• Pengembangan Keterampilan untuk PertumbuhanEkonomi dan Kehidupan yang Berkelanjutan;

• Mempromosikan Deklarasi ILO mengenai Prinsip-prinsip dan Hak-hak Dasar di Tempat Kerja;

• Menghapuskan Bentuk-bentuk Terburuk Pekerja Anak;

• Perlidungan Sosial bagi Semua;

• Meningkatkan Tata Pemerintahan yang Baik di PasarKerja dengan memperkuat Tripartisme dan DialogSosial;

• Migrasi: Peluang dan Tantangan bagi PengentasanKemiskinan.

• Jender dan Kemiskinan

Page 3: (Technical Briefing Notes-TBNs) - ilo.org filePenanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun ... mengenai informasi

Hak Cipta © Kantor Perburuhan Internasional 2004

Pertama terbit tahun 2004

Publikasi Kantor Perburuhan Internasional dilindungi oleh Protokol 2 dari Konvensi HakCipta Dunia (Universal Copyright Convention). Walaupun begitu, kutipan singkat yangdiambil dari publikasi tersebut dapat diperbanyak tanpa otorisasi dengan syarat agarmenyebutkan sumbernya. Untuk mendapatkan hak perbanyakan dan penerjemahan, suratlamaran harus dialamatkan kepada Publications Bureau (Rights and Permissions),International Labour Office, CH 1211 Geneva 22, Switzerland. Kantor PerburuhanInternasional akan menyambut baik lamaran tersebut.

_______________________________________________________________________________

ILO

Seri Rekomendasi Kebijakan:Kerja Layak dan Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 2004

ISBN 92 2 015540 0

_______________________________________________________________________________

Sesuai dengan tata cara Perserikatan Bangsa Bangsa, pencantuman informasi dalampublikasi publikasi ILO beserta sajian bahan tulisan yang terdapat di dalamnya samasekali tidak mencerminkan opini apapun dari Kantor Perburuhan Internasional(International Labour Office) mengenai informasi yang berkenaan dengan status hukumsuatu negara, daerah atau wilayah atau kekuasaan negara tersebut, atau status hukumpihak pihak yang berwenang dari negara tersebut, atau yang berkenaan dengan penentuanbatas batas negara tersebut.

Dalam publikasi publikasi ILO sebut, setiap opini yang berupa artikel, kajian dan bentukkontribusi tertulis lainnya, yang telah diakui dan ditandatangani oleh masing masingpenulisnya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing masing penulis tersebut.Pemuatan atau publikasi opini tersebut tidak kemudian dapat ditafsirkan bahwa KantorPerburuhan Internasional menyetujui atau menyarankan opini tersebut.

Penyebutan nama perusahaan, produk dan proses yang bersifat komersil juga tidakberarti bahwa Kantor Perburuhan Internasional mengiklankan atau mendukungperusahaan, produk atau proses tersebut. Sebaliknya, tidak disebutnya suatu perusahaan,produk atau proses tertentu yang bersifat komersil juga tidak dapat dianggap sebagaitanda tidak adanya dukungan atau persetujuan dari Kantor Perburuhan Internasional.

Publikasi publikasi ILO dapat diperoleh melalui penyalur penyalur buku utama ataumelalui kantor kantor perwakilan ILO di berbagai negara atau langsung melalui KantorPusat ILO dengan alamat ILO Publications, International Labour Office, CH 1211 Geneva22, Switzerland atau melalui Kantor ILO di Jakarta dengan alamat Menara Thamrin,Lantai 22, Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta 10250. Katalog atau daftar publikasi terbarudapat d iminta secara cuma cuma pada a lamat tersebut , a tau mela lu i email:[email protected] ; [email protected].

Kunjungi website kami:www.ilo.org/publns ; www.un.or.id/ilo, www.ilo-jakarta.or.id

Dicetak di Jakarta, Indonesia

Page 4: (Technical Briefing Notes-TBNs) - ilo.org filePenanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun ... mengenai informasi

Pendahuluan

LAPANGAN KERJA BAGIKAUM MUDA:JALAN SETAPAK DARISEKOLAH MENUJUPEKERJAAN

Kemiskinan di Indonesia tidak membedakanusia: 62 persen orang miskin berumur kurang dari30 tahun! Yang paling banyak menderitakemiskinan adalah anak-anak, berikutnya merekayang berumur 15 sampai 29 tahun. Tingkatkemiskinan makin menurun untuk kelompok umuryang lebih tinggi. Eratnya korelasi antara usia dankemiskinan menunjukkan perlunya pendekatansiklus hidup dalam kebijakan pengentasankemiskinan: mengarahkan sasaran pada keluargamiskin yang mempunyai banyak anak dan anak mudadalam peralihan dari kondisi ketergantungan padakeluarga menjadi mandiri dan dari sekolah ke bekerja.

Grafik 1. Persentase Orang Miskin Menurut Umur, 2002

Sumber: SUSENAS 2002

1

Page 5: (Technical Briefing Notes-TBNs) - ilo.org filePenanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun ... mengenai informasi

Lapangan Kerja bagi Kaum Muda: Jalan Setapak dari Sekolah menuju Pekerjaan

Kemiskinan dankerentanan

1 Lapangan Kerja bagi Kaum Muda di Indonesia, draf laporan disiapkanoleh Institut Penelitian Ekonomi dan Sosial, Universitas Indonesia, untukILO, November 2003.

2 G. Sziraczki and A. Reerink: Transisi—dari—sekolah—ke Bekerja diIndonesia, laporan yang diterbitkan ILO, Oktober 2003

Paparan Teknis ini memusatkan pembahasanpada masalah kaum muda dan kemiskinan dalamkonteks peralihan dari sekolah ke tempat bekerjadan mengidentifikasi beberapa bidang prioritasuntuk pelaksanaan kebijakan. Ini mengikuti definisistandar PBB yang menggolongkan kaum mudasebagai mereka yang berumur 15 sampai 24 tahun.Istilah transisi dari—sekolah—ke—bekerja diartikansebagai bukan hanya menyelesaikan pendidikan danmenemukan pekerjaan. Pembahasan dalamhubungan ini lebih luas sifatnya: dimulai pada waktusedang bersekolah dan berakhir jauh setelah kaummuda ini sudah mulai bekerja—suatu proses yangmemakan waktu bertahun-tahun. Data tentangkemiskinan diambil dari SUSENAS 2002, bekerja dansetengah-pengangguran dari SAKERNAS 20021,informasi lain berasal dari survei berskala besartransisi dari—sekolah—ke—bekerja yang dilaksana-kan awal 2002.2

Kaum muda di Indonesia cenderung lebihberisiko terhadap kemiskinan dibanding merekayang lebih tua, karena tiga sebab. Pertama, banyakrumah tangga dengan jumlah tanggungan besar(jumlah anak di atas rata-rata dan orang muda yangmasih dalam tanggungan) berada di bawah gariskemiskinan, terutama di daerah pedesaan. Kedua,bukti empiris dari hasil survei transisi dari-sekolah-ke-bekerja menunjukkan bahwa kemiskinan darisatu generasi seringkali diwariskan ke generasiberikutnya. Banyak pemuda yang berasal darikeluarga berpenghasilan rendah—orang tua merekamempunyai pekerjaan berstatus rendah dan upahyang rendah—yang terpaksa memasuki pasar kerjapada usia sangat muda untuk memenuhi kebutuhankeluarga. Mereka umumnya menemukan pekerjaanyang tidak tetap dan dengan upah rendah, tanpaprospek untuk masa depan. Ketiga, kaum mudarawan terhadap kemiskinan pada masa transisi dariketergantungan menjadi mandiri dan dari sekolahke bekerja. Mereka menemukan kesul i tanmendapatkan pekerjaan produkti f karenapengetahuan mereka yang kurang tentang pasar

2

Page 6: (Technical Briefing Notes-TBNs) - ilo.org filePenanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun ... mengenai informasi

kerja dan kurang terintegrasi dengan pasar kerja.Selain itu, tenaga kerja muda lebih murah dan parapengusaha lebih mudah memutuskan hubungankerja (PHK) kaum muda. Kerawanan para pemudamakin parah karena mobilitas mereka yang tinggidari daerah pedesaan ke perkotaan, meskipunmigrasi dapat juga menjadi jalan keluar darikemiskinan.

Kalangan pemuda sangat berisiko jatuh kejurang kemiskinan ketika terjadi kemerosotanekonomi. Selama krisis ekonomi Indonesia, selaintingkat kemiskinan berlipat dua (dari 12% padatahun 1996 menjadi 24% pada tahun 1999), jumlahkaum muda miskin meningkat tajam dari kurang 2juta orang menjadi 11 juta orang! Sejak puncakkrisis, Indonesia berhasil mengurangi kemiskinanantara perempuan dan laki-laki muda, walaupunpenurunan jumlah ini relatif lebih rendahdibandingkan penurunan angka kemiskinan secarakeseluruhan. Pada tahun 2002, SUSENAS mencatat8,6 juta orang muda miskin, yang merupakan 15%dari penduduk muda dan 22% dari 38,4 juta orangmiskin di Indonesia.

Masalah kemiskinan kaum muda tidak terbataspada masalah rendahnya upah. Ada dimensi lainyang juga penting: terbatasnya akses kependidikan, layanan kesehatan, air, dan sanitasiyang memadai. Orang muda juga tidak memperolehjaminan sosial, tidak dapat bersuara dan tidakterwakili dalam politik. Sekitar 60 persen kaum mudatinggal di daerah pedesaan. Perempuan muda,khususnya, mengalami masalah akses ke pelayananumum yang bermutu dan memikul konsekuensi yang

Grafik 2. Persentase Orang Miskin Menurut Umur, 2002

Sumber: 1996-2002

3

Page 7: (Technical Briefing Notes-TBNs) - ilo.org filePenanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun ... mengenai informasi

Lapangan Kerja bagi Kaum Muda: Jalan Setapak dari Sekolah menuju Pekerjaan

berat seperti ditandai dengan tingginya angkakematian ibu melahirkan.

Sebagai rangkuman, tingginya konsentrasikemiskinan di kalangan generasi muda dan sifatmereka yang sangat rentan memerlukan berbagaiupaya untuk mengatasi kebutuhan orang mudadalam penyusunan PRSP. Dengan demikian,rekomendasi utama yang perlu diberlakukan adalahuntuk:

· Memberikan prioritas dan menempatkanmasalah kemiskinan kaum muda dalam porsiutama pada PRSP dan tidak hanya sebagaikonsekuensi dari program pengentasankemiskinan. Sudah waktunya untuk mendobrakpola-pola yang mengikuti jejak orang tua mereka.

Salah satu alasan utama kemiskinan kaummuda adalah tidak adanya kesempatan kerja yangproduktif dan layak. Ini lebih tercermin padatingginya tingkat setengah-pengangguran didaerah pedesaan (47%), dibandingkan kaum mudadi perkotaan yang hanya 18%.3 Di pihak lain, tingkatpengangguran terbuka kaum muda di perkotaansangat tinggi dan meningkat sekitar 33%.4 Selainitu, perempuan muda adalah salah satu darikelompok yang paling terpukul karena mereka masukbagian terbesar dari kaum muda yang mengangguratau setengah pengangguran. Dengan demikian,tantangan bagi Indonesia adalah menciptakankesempatan kerja yang memadai (Kebijakan di sisipermintaan untuk meningkatkan kesempatan kerja)bagi kaum muda miskin untuk memperolehpekerjaan yang layak dan produktif yang sifatnyabebas, tidak-membedakan, aman, dan bermartabat.Kesempatan yang dapat menolong mereka keluardari kemiskinan dan mendayagunakan bakat,kemampuan dan aspirasi mereka. Tantangan inisungguh berat.

Penciptaanpeluang

3 Data yang digunakan berasal dari publikasi BPS, “Situasi Angkatan Kerjadi Indonesia tahun 2002”, yang merujuk pada kelompok umur 15-24tahun, baik laki-laki maupun perempuan dan yang bekerja 35 jamseminggu.

4 Data yang digunakan berasal dari publikasi BPS, “Labour Force Situationin Indonesia 2002”, pengangguran (perkotaan, laki-laki dan perempuanberusia 15-24 tahun) termasuk mereka yang (1) Mencari pekerjaan, (2)Sedang menyiapkan usaha/perusahaan baru, (3) putus asa untukmendapatkan pekerjaan, (4) Sudah mendapatkan pekerjaan tapi masihbeberapa waktu lagi.

4

Page 8: (Technical Briefing Notes-TBNs) - ilo.org filePenanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun ... mengenai informasi

· Memasukkan tujuan penciptaan kesempatankerja bagi kaum muda dalam kebijakanekonomi makro dan sektoral

Pertumbuhan melalui stabilisasi ekonomi makrodan peningkatan iklim investasi penting artinyauntuk pengentasan kemiskinan, tetapi itu sajabelum cukup. Mutu pertumbuhan itu juga pentingartinya! Suatu kebijakan nasional yang efektif untukpenciptaan kesempatan kerja bagi orang muda perlumenjadi bagian dari seluruh kebijakan penciptaanlapangan kerja melalui pertumbuhan ekonomi yangserba padat karya. Ini memerlukan penetapantujuan yang jelas untuk perluasan lapangan kerjadan mobilisasi kebijakan publik dengan maksudmemberi peluang kepada kaum muda untukmemperoleh pekerjaan penuh dan produktif.

· Mendorong investasi dalam industri padat karya

Kaum muda dapat memperoleh manfaat dariperluasan industri berorientasi ekspor karenabanyak dari kegiatan ini yang mengandalkan tenagakerja muda. Mereka juga memperoleh manfaat dariperluasan kegiatan non-pertanian di daerahpedesaan, peluang baru dalam layanan publikseperti pendidikan, kesehatan umum danperorangan, kepariwisataan, media masa danteknologi informasi dan komunikasi, yang rasanyacukup menarik bagi kaum muda.

· Meningkatkan jaminan yang fleksibel dalampasar kerja kaum muda

Fleksibi l i tas pasar tenaga kerja akanmemudahkan para pengusaha mempekerjakankaum muda, tetapi ini perlu dilihat dengan hati-hatikarena dapat menimbulkan ketidak-amananpekerjaan. Mengusahakan pemberlakuan upahminimum untuk pekerja muda dan kontrak-kontrakpraktek kerja khusus dapat memudahkan merekamasuk ke pasar tenaga kerja.

· Meningkatkan informasi dan pemantauan pasartenaga kerja

Tujuannya adalah menyediakan pekerjaan yangproduktif dan layak sebagai salah satu dari delapanTujuan Pembangunan Milenium PBB, dan tingkatkepesertaan kaum muda di dunia kerja adalah

5

Page 9: (Technical Briefing Notes-TBNs) - ilo.org filePenanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun ... mengenai informasi

Lapangan Kerja bagi Kaum Muda: Jalan Setapak dari Sekolah menuju Pekerjaan

indikator yang digunakan untuk mengukurkemajuan. Namun demikian, sebagai indikator,tingkat kepesertaan orang muda di dunia kerjamengandung banyak kelemahan, terutama dinegara-negara berkembang. Pemantauan kemajuanperlu difokuskan pada kesempatan kerja bukannyapengangguran. Contoh-contohnya meliputi rasiokepesertaan kaum muda terhadap jumlah pendudukmuda, dan porsi pemuda yang bekerja dalampekerjaan penuh-waktu, bersama dengan indikatorlainnya seperti nisbah kaum muda berpendidikanterhadap penduduk muda. Adalah penting untukmenyajikan data menurut jender.

· Mengusahakan kelengkapan dan meningkatkansinergi antara PRSP dan Rencana Aksi Nasionaluntuk Lapangan Kerja bagi Kaum Muda (Na-tional Action Plan on Youth Employment )

Untuk mengatasi tantangan lapangan kerjabagi kaum muda, Pemerintah Indonesia telah secarasukarela bersedia menjadi ‘lead country’ dalamJejaring Lapangan Kerja bagi Kaum Muda (YouthEmployment Network/YEN) yang diselenggarakanSekretaris Jenderal PBB. Kegiatan yang secaralangsung melibatkan Bank Dunia dan ILO ini memilikitujuan khusus mengembangkan Rencana AksiNasional untuk Lapangan Kerja bagi Kaum Mudasebagaimana tertuang dalam resolusi PBB tentangPengembangan Kesempatan Kerja bagi Kaum Mudayang dikeluarkan dalam sidang umum PBB padaDesember 2002. Pada Mei 2002, Menteri Koordinatorbidang Perekonomian membentuk Indonesian YouthEmployment Network (I-YEN) (Jejaring LapanganKerja bagi Kaum Muda Indonesia). I-YEN melibatkanpara pembuat kebijakan tingkat t inggi danmasyarakat madani. Tugas utama I-YEN adalahmengembangkan Rencana Aksi Nasional untukLapangan Kerja bagi Kaum Muda yang terfokus padaempat bidang utama: kelayakan bekerja,kesempatan yang sama, kewirausahaan, danpenciptaan lapangan kerja. Karena itu pentingmengusahakan kelengkapan dan meningkatkansinergi antara PRSP dan Rencana Aksi Nasionaluntuk Lapangan Kerja bagi Kaum Muda untukmemaksimalkan hasil kebijakan tersebut.

6

Page 10: (Technical Briefing Notes-TBNs) - ilo.org filePenanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun ... mengenai informasi

Salah satu bidang utama dalam penciptaanlapangan kerja adalah usaha meningkatkankemauan bekerja-mandiri dan berwirausaha. DiIndonesia, sekitar 60 persen kaum muda miskin yangbekerja-sendiri memperoleh nafkah dari sektorinformal. Sebagian besar kaum muda yang berusahasendiri menjalankan bisnis yang berskala sangatkecil dan masalah utama yang mereka hadapi adalahkurangnya pelatihan dan modal, persaingan dankorupsi, serta naik-turunnya pendapatan karenaperubahan musiman dalam bisnis mereka. Tidakmengherankan bila sebagian besar dari merekakurang siap mengubah usaha mereka menjadiperusahaan kecil yang mapan yang giat danmembuahkan pendapatan yang cukup danmenciptakan lapangan kerja di masa depan. Namundemikian, berdasarkan temuan dalam penelitiantransisi dari—sekolah—ke—bekerja, sebagian besardari mereka memilih bekerja—mandiri agar lebihmandiri, bebas mengatur jam kerja dan harapanmemperoleh penghasilan yang lebih besar. Minatpara kaum muda di sekolah, pencari kerja danpegawai muda untuk membuka usaha sendiri jugasangat kuat, walaupun preferensi ini tidak selaluberkembang menjadi niat—hal ini mencerminkansulitnya keadaan yang dihadapi oleh kaum mudauntuk memulai dan menjalankan usaha mandiri.

Ada sejumlah inisiatif dari pemerintah dandonor untuk memberikan dukungan pelayananuntuk para wirausahawan dan perusahaan kecil.Tetapi sebagian besar program jenis ini tidakmenjawab kebutuhan khusus kaum muda, terutamamereka yang kurang berpendidikan dan miskin. Inijelas memerlukan dorongan sosial dan ekonomiyang lebih kuat untuk membangun lingkungan yangkondusif dan kultur kewirausahaan, serta bantuansegera bagi perempuan dan laki-laki muda miskinyang menunjukkan niat yang kuat untuk menjadiwirausahawan guna menciptakan perusahaan-perusahaan kecil yang mampu secara finansial yangpotensial mempekerjakan orang lain. Hal inimemerlukan sejumlah langkah dalam beberapabidang kunci.

· Memperoleh data yang riil, andal dan relevantentang perekonomian informal dan tentangberbagai aturan dan prosedur yang disyaratkanuntuk mendirikan dan menjalankan usaha baru

Kewiraswastaankaum muda

7

Page 11: (Technical Briefing Notes-TBNs) - ilo.org filePenanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun ... mengenai informasi

Lapangan Kerja bagi Kaum Muda: Jalan Setapak dari Sekolah menuju Pekerjaan

sesuai ketentuan yang berlaku. Dengan lebihmemahami berbagai hambatan ini, dapat disusunkebijakan yang memungkinkan bagian dari sistimekonomi ini dimasukkan ke dalam ekonomi arusutama dan meningkatkan produktivitasnyamelalui fasilitasi legal. Pekerjaan demikian dapatdisertakan dalam penelitian berkelanjutan olehADB dan ILO tentang ekonomi sektor informal;

· Menciptakan kesadaran, melalui media dansistem pendidikan kewirausahaan dan bekerja-mandiri sebagai pilihan karier yang menjamin danmemberikan imbalan. Sebagai bagian dari upayaini, diperlukan dukungan pelatihankewirausahaan dasar di lebih banyak sekolahmenengah, berdasarkan bahan pelatihan StartYour Business dari ILO serta pedoman lainnyayang sesuai;

· Menyediakan informasi tentang peluang pasar,pelatihan dalam keterampilan bisnis, danmendorong lembaga-lembaga keuangan untukmenyediakan kredit dan jasa keuangan lainnyadengan harga terjangkau untuk mendukungkewirausahaan dan pengembangan usaha kaummuda;

· Memfasi l itasi pola bapak-angkat antaraperusahaan-perusahaan yang mapan dan kaummuda dengan membuat daftar dukungan duniausaha dan organisasi pemberi layanan;

· Mendukung kewirausahaan orang muda dalambidang-bidang seperti perancangan, teknologidan pemasaran dimana keterbukaan dankesadaran kaum muda pada tren baru dapatmembantu menghubungkan kegiatanperusahaan kecil di pedesaan dan tradisional diIndonesia dengan pasar internasional;

. Mengidentifikasi model peran dan penyebaraninformasi kisah-kisah sukses di berbagai negarauntuk mendorong inovasi dan prosespembelajaran.

Bidang utama intervensi dalam soal kemiskinanmenyangkut sistem pendidikan dan pelatihan. Adakorelasi kuat antara pencapaian pendidikan danterjadinya kemiskinan. Sebesar 45 persen kaummuda pedesaan dan 68 persen kaum muda miskinpedesaan hanya memiliki pendidikan dasar ataukurang. Jadi, pencapaian sampai sekolah lanjutan

Modal manusia

8

Page 12: (Technical Briefing Notes-TBNs) - ilo.org filePenanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun ... mengenai informasi

tingkat pertama (program wajib belajar 9 tahununtuk semua—satu sasaran yang menjadi komitmenpemerintah), masih menjadi mimpi bagi sebagianbesar masyarakat. Hal ini kemudian diaplikasikanpada pelatihan yang lebih teknikal danterspesialisasi. Pencapaian pendidikan yang rendaholeh kaum muda miskin membuat mereka tidakmampu meraih peluang dalam pasar kerja. Lebihdari itu, keadaan ini juga mempengaruhi iklim usahadan kemampuan negara untuk bersaing. Pendidikanbagi kaum muda miskin penting artinya untukmemutuskan siklus kemiskinan antar-generasi.

Pemerintah telah menyadari arti pentingnyapendidikan dan pelatihan, dan juga telah melakukanberbagai investasi yang masuk akal dalam soalpengembangan sumber daya manusia. Adakebutuhan mendesak untuk menanam investasidalam hal rehabilitasi, modernisasi dan perluasanprasarana. Namun demikian, yang menjadi masalahutama adalah bagaimana meningkatkan mutu,relevansi, dan penyediaan pendidikan dan pelatihantersebut.

Secara teoritis, pendidikan sampai dengansekolah lanjutan tingkat pertama adalah bebasbiaya. Namun banyak bukti yang bertentangandengan itu, yang menunjukan bahwa para orangtua seringkali harus membayar berbagai sumbanganuntuk sekolah. Selain itu, bagi keluarga miskin,pendidikan untuk anak-anak mereka berartikehilangan penghasilan. Oleh karena itu, tidakmengherankan bila survei transisi dari-sekolah-ke-bekerja menemukan bahwa lebih 40 persen orangmuda pencari kerja dan hampir 60 persen orangmuda pekerja-sendiri meninggalkan sekolah karenaalasan keuangan. Ini terjadi karena keluarga merekatidak mampu lagi membiayai pendidikan merekaatau mereka diminta membantu orang tua mencarinafkah untuk keluarga. Ini menggambarkanmasalah tentang bagaimana sebenarnya biayapendidikan bagi keluarga, terutama keluarga miskin,dan tentang bagaimana membantu mereka agaranak-anak mereka terus bersekolah sampaimenyelesaikan sekolah lanjutan tingkat pertama.

· Menghapuskan biaya terselubung untuk semuadan mengurangi biaya tambahan bagi orang

Membuatpendidikan dasarterjangkau kaummiskin

9

Page 13: (Technical Briefing Notes-TBNs) - ilo.org filePenanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun ... mengenai informasi

Lapangan Kerja bagi Kaum Muda: Jalan Setapak dari Sekolah menuju Pekerjaan

miskin, seperti biaya untuk membeli seragamsekolah dan buku.

· Memberikan beasiswa sesuai sasaran. KomitmenPemerintah mendukung beasiswa untuk pelajardari keluarga miskin pada waktu JPS-JaringPengaman Sosial yang didanai donor mencapaititik puncaknya. Selain itu, melibatkan para orangtua dan wakil masyarakat setempat dalam komitesekolah dapat juga memainkan peran pentingdalam tanggung jawab manajemen sekolah danmendorong kinerja yang lebih baik.

Desentralisasi mengalihkan tanggung jawabuntuk sistem pendidikan dan latihan kepadapemerintah daerah. Ini membuka peluang untukpelayanan yang lebih baik yang disesuaikan dengankebutuhan setempat, serta untuk peningkatankepesertaan dan tanggung jawab. Sementara itu,masih banyak tantangan ke depan, sepert ipenetapan pembagian yang jelas antara peranpemerintah pusat dan pemerintah daerah, danpenetapan pelayanan minimum untuk seluruhIndonesia, dan standar kualifikasi dan keterampilanyang diakui. Standar demikian dapat membantumengurangi kesenjangan antara daerah-daerahmiskin dengan bagian-bagian lain Indonesia secarabertahap. Bagaimana dan pada tingkat manastandar minimum ini perlu ditentukan, memerlukankerjasama erat antara aparat pemerintah pusat dandaerah. Penghapusan stereotip jenis kelamin dalamkurikulum dan peningkatan partisipasi anakperempuan dalam pendidikan juga memerlukanperhatian. Selain itu, untuk meningkatkanmanajemen dan mutu sistem pendidikan danpelatihan yang terdesentralisasi memerlukanpembangunan kemampuan pada tingkat daerah. Inijuga akan membantu MDG untuk memastikan bahwasemua anak laki-laki dan perempuan menyelesaikanpendidikan dasar dan menghapus perbedaan jenderdi sekolah dasar dan menengah.

Meluasnya akses ke dunia kerja menjadi bagianpenting dari persiapan kaum muda memasuki pasarkerja, bukan hanya untuk menyesuaikan karierpendidikan mereka pada usia muda melainkan jugauntuk memperlancar peralihan dari lingkunganpendidikan ke tempat kerja yang membutuhkanketerampilan baru dan sikap yang berbeda. Namun,

Menetapkanstandar dan

membangunkapasitas

Peningkatankemitraan antara

pendidikan dandunia usaha

10

Page 14: (Technical Briefing Notes-TBNs) - ilo.org filePenanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun ... mengenai informasi

hanya 38 persen kaum muda yang disurvei yangmengikuti program pengalaman kerja (magang)sebagai bagian dari pendidikan dan pelatihanmereka. Temuan survei itu juga menunjukkankeprihatinan serius tentang efektivitas programmagang dan praktek kerja yang ada. Lagipula, selainmenawarkan program magang dan praktek kerja,perusahaan-perusahaan yang disurvai jarangbekerjasama dengan sektor pendidikan. Akibatnya,terdapat ketidak-sesuaian antara pendidikan danpelatihan yang diberikan kepada kaum mudadengan apa yang diperlukan dunia usaha, dari segipengetahuan, keterampilan dan sikap. Tamatansekolah yang kurang siap akan menjadi beban bagipengusaha dan hambatan dalam peningkatanproduktivitas atau dalam peningkatan ke teknologiatau produksi moderen.

· Melalui kerjasama erat dengan sekolah,duniausaha dapat menjamin bahwa mereka akanmemperoleh tenaga kerja yang siap pakai danberkemampuan baik. Program magang yangefektif akan membantu para pelajar melihathubungan antara teori dan praktek, memahamibagaimana menerapkan apa yang merekapelajari di sekolah, serta mengembangkan sikapbaru dan memperoleh kepercayaan diri. Selainpraktek kerja, masih banyak cara untukmemperkenalkan dunia kerja kepada para pelajarsepert i acara dialog tentang karier danpemagangan. Para pengusaha juga dapatmendukung tugas para guru melalui pemberiannasehat dalam berbagai bidang, seperti teknologidan standar industri, serta pengembangankurikulum. Kerjasama erat antara pendidikan dandunia usaha penting artinya untuk keberhasilantransisi dari-sekolah-ke-bekerja. Organisasipengusaha mempunyai peran penting untukbertindak sebagai perantara antara pendidikandan dunia usaha.

Banyak perempuan muda dan laki-laki mudamemasuki pasar kerja tanpa pengetahuan daninformasi yang memadai tentang pasar kerja itu.Data survai menunjukkan bahwa hanya sekitar 30persen kaum muda yang masih sekolah, yangsedang mencari pekerjaan dan orang muda pekerja-mandiri yang mendapatkan nasehat/jasa konselingtentang berbagai peluang kerja/karier. Oleh karena

Peningkatanpersiapan lulusansekolah menujupasar tenaga kerja.

11

Page 15: (Technical Briefing Notes-TBNs) - ilo.org filePenanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun ... mengenai informasi

Lapangan Kerja bagi Kaum Muda: Jalan Setapak dari Sekolah menuju Pekerjaan

itu, banyak kaum muda mempunyai pandangan yangsaling bertentangan dan tidak realistis dan merekatidak tahu bagaimana memperoleh pekerjaan.

· Persiapan yang baik bagi para lulusan untukmemasuki dunia kerja akan mempermudahproses penyesuaian dengan pekerjaan danmengurangi lamanya mencari pekerjaan. Inimemerlukan penyediaan informasi tentang pasarkerja dan bimbingan karier peka-jender kepadakaum muda di sekolah melalui sistem pendidikandan pelatihan dan kepada kaum muda pencarikerja melalui media dan layanan lapangan kerja.Lebih jauh lagi, kaum muda memerlukan bantuanuntuk mempelajari teknik-teknik mencari peluangkerja. Di pihak lain, para pengusaha perludidorong untuk menerapkan praktek penerimaantenaga kerja yang lebih transparan ketimbangmengandalkan saluran-saluran rekrutmen infor-mal. Pada umumnya, informasi pasar tenaga kerjayang lebih baik dan peningkatan transparansiakan dapat membuat pasar kerja lebih fleksibeldan lebih membantu transisi dari—sekolah—ke—bekerja.

Hubungan antara lingkaran setan kemiskinandan diskriminasi jender seringkali diawali pada usiadini dalam lingkungan keluarga dan pendidikan, danmemainkan peran penting dalam pasar tenaga kerjadi semua tahap siklus kehidupan. Membatasipemisahan jender dalam pendidikan dan latihanteknik, yang cenderung menyebabkan perempuanmuda mendapatkan upah rendah di semua industri,perlu dibenahi. Diskriminasi jender nyata dalamproses penerimaan tenaga kerja, dalam akses kepelatihan di perusahaan dan promosi, dan upahyang lebih rendah daripada upah laki-laki. Selain itu,hasil survei jelas menunjukkan bahwa persepsitentang peran jender yang dikehendaki danpembagian tanggung jawab antara laki-laki danperempuan terus mempengaruhi posisi dan peluangbagi perempuan dalam tenaga kerja. Persepsidemikian tampaknya cukup kuat di kalangan kaummuda.

Pada prakteknya, peluang perempuan mudauntuk merencanakan karier menjadi sangat terbatasketika mereka diminta berhenti bekerja setelah

Kesetaraanjender

12

Page 16: (Technical Briefing Notes-TBNs) - ilo.org filePenanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun ... mengenai informasi

menikah atau setelah melahirkan anak pertama.Walaupun banyak keluarga Indonesia mampumengatur cara mengasuh anak dalam masyarakatatau di antara sanak keluarga mereka, temuan inimenunjukkan bahwa dalam banyak hal, sikap danpersepsi tradisional seringkali mempersempitpeluang perempuan mencari penghasilan sendiri.Dengan demikian, perempuan muda kalah denganlaki-laki muda dalam hal pendidikan dan latihanseumur hidup, yang membuat mereka kurangdihargai dalam hubungan kerja sehinggamenghadapi risiko kehilangan pekerjaan berulang-kali dan mudah jatuh miskin.

Oleh karena itu, perempuan muda menghadapibanyak kerugian dalam tahap-tahap awal transisidari-sekolah-ke-bekerja. Kerugian ini dapat diatasitidak hanya melalui perubahan umum ke arahkesetaraan jender dalam semua aspek masyarakatdan ekonomi melainkan juga melalui berbagaikegiatan seperti pemberian jasa konsultasi tentangpeningkatan karier kepada perempuan muda,penyesuaian bahan pendidikan untuk meningkatkankesetaraan jender, pencarian dan pengangkatan“pekerja atau siswa teladan” oleh instansipemerintah dan sekolah, dan masih banyak lagi carayang sesuai untuk tujuan ini. Yang lebih penting lagiadalah bahwa hasil survei tampaknya menunjukkanbahwa bila perempuan memperoleh penghasilanyang relatif tinggi, mereka sekurang-kurangnyabersedia melepaskan pekerjaan mereka setelahmenikah atau melahirkan. Bila mengalami kesulitanekonomi, banyak dari mereka terpaksa harus keluarrumah mencari nafkah. Dengan demikian dapatdikatakan bahwa dengan pencapaian pendidikanyang lebih tinggi bagi perempuan muda dansemakin banyak partisipasi mereka sebagai tenagakerja, perempuan muda memilih tetap menjaditenaga kerja dan dengan demikian akan secaraberangsur-angsur mengubah persepsi tradisionalmereka atas peran jender yang sesuai di Indonesia.Untuk mendukung proses ini, komitmen PemerintahIndonesia saat ini atas pemerataan kesempatan dalampendidikan dan pekerjaan memerlukan perhatiankhusus dan pendanaan di semua tingkat, sementaraperubahan bertahap dalam persepsi peran jender perludiupayakan, misalnya, melalui penyebaran yang luastentang cara-cara terbaik dalam lembaga-lembagapendidikan.

13

Page 17: (Technical Briefing Notes-TBNs) - ilo.org filePenanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun ... mengenai informasi

Lapangan Kerja bagi Kaum Muda: Jalan Setapak dari Sekolah menuju Pekerjaan

Serangkaian konsultasi regional kaum mudadalam konteks I-YEN yang diselenggarakan belumlama ini menunjukkan bahwa kaum muda diIndonesia menghendaki agar suara merekadidengar, masalah-masalah yang menimpa merekadiatasi dan peran mereka diakui. Mereka tidak inginsekedar di jadikan sasaran dalam programpengentasan kemiskinan dan pemberian pekerjaan,melainkan diterima sebagai mitra untukpembangunan, membantu merancang kepentinganbersama dan menentukan masa depan untuk setiaporang. Pesan ini juga perlu diperhatikan, baik dalamperancangan maupun dalam pelaksanaan PRSP.

Kemitraandengan kaum

muda untukpengentasan

kemiskinan

14