Top Banner
TEAM INSTRUCTIONS FOOTBALL MANAGER 2015
16

Team Instruction

Jan 28, 2016

Download

Documents

Muhammad Irsyad

asd
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Team Instruction

TEAM

INSTRUCTIONS

FOOTBALL MANAGER

2015

Page 2: Team Instruction

POSSESSION

Go Route One:

memicu urgensi pemain untuk segera mencapai 1/3 pertahanan lawan (terhitung 35-36 meter

dari gawang lawan). Bahkan, jika bola masih berada di wilayah pertahanan sendiri pun pemain

akan berusaha agar bola segera mencapai 1/3 pertahanan lawan. Efek berikutnya, dari

instruksi ini adalah; bertambahnya rata-rata panjang umpan yang dilepaskan, bahasa

mudahnya, memicu umpan jarak jauh.

Instruksi ini, pada umumnya digunakan oleh manajer tim pada saat timnya dalam keadaan

tertinggal dan berada pada menit-menit akhir pertandingan. Contoh: seperti yang dilakukan

oleh Dortmund pada babak 8-besar Liga Champions 2013 menghadapi Malaga. Dalam

keadaan membutuhkan gol untuk lolos, Dortmund meletakkan sebanyak mungkin pemain di

kotak penalti. Mereka juga memerintahkan Mats Hummels untuk memberi umpan jauh

langsung dari pertahanan sendiri ke kotak penalti Malaga.

Attribute pemain seperti composure, passing, dan technique, sangat berperan dalam

keberhasilan instruksi ini. Di sisi lain, lebih disarankan untuk memiliki pemain dengan jumping,

heading, strength, technique, anticipation, dan decision bagus untuk menerima umpan.

Efeknya, bola lebih cepat mencapai pertahanan lawan, cocok untuk kondisi lapangan basah

(buruk), tetapi, mengurangi kemungkinan passing completed dan ball possession.

Jika anda bukan tim yang memiliki pemain-pemain berteknik bagus, ada baiknya bisa coba

instruksi ini. Memang, di satu sisi, kemungkinan umpan tepat menjadi kecil (karena go route

one memicu umpan jauh). Di sisi lain, bila anda memaksakan bermain extremely-possession

semacam Barcelona atau Bayern Munchen, dengan pemain-pemain yang jauh dari mumpuni

dan menghadapi tim yang jauh lebih kuat, dalam Football Manager, hal tersebut bukan sesuatu

yang bijak.

Page 3: Team Instruction

More Direct Passing:

Memicu pemain untuk melakukan umpan lebih segera, ketimbang memainkan bola perlahan.

Terhubung dengan meningkatnya jumlah umpan jauh, walaupun tidak selalu secara langsung,

berhubungan dengan umpan jauh (macam Kick n' Rush). Pada era modern ini, Jurgen Klopp,

Roger Schmidt, dan Diego Simeone merupakan manajer-manajer yang mengimplementasikan

direct play ke dalam alternatif taktik tim.

Efek: Bola lebih cepat mencapai advanced area (area yang lebih depan). Akan tetapi, sekaligus

mengurangi kemungkinan passing completed dan ball possession. Juga, memicu naiknya tempo

permainan, yang pada taraf tertentu sangat mungkin berpengaruh pada stamina.

Retain Possession:

Perintah agar pemain lebih lama dalam memainkan/menahan bola (dwells on ball). Sebuah tim

taktiknya yang berlandaskan pada ball possession ekstrem, merupakan contoh sederhana dari

cerminan instruksi ini. Pemain lebih berhati-hati dalam memutuskan apa yang mereka lakukan,

terutama dalam hal mengumpan. Karenanya, lebih berhati-hati, karena pada gilirannya,

instruksi ini memicu bertambahnya umpan pendek.

Efek: Persentase passing completed dan penguasaan bola bisa sangat tinggi. Kemungkinan efek

buruknya, memberi kesempatan lebih pada lawan untuk berpikir dan mengatur formasi

bertahan. Karena itu, banyak umpan pendek dilepaskan, instruksi ini kurang ideal untuk

lapangan basah (buruk).

Page 4: Team Instruction

Shorter Passing:

Umpan pendek. Ya,

penjelasannya sesederhana

itu. Sama seperti retain

possession, instruksi ini juga

berpengaruh pada tempo

permainan (menjadi lebih

lambat).

Efek: Sama dengan pada

penjelasan retain possession.

Bedanya, pada retain

possession, pemain akan lebih

berhati-hati dalam menjaga

bola untuk tidak lepas pada

lawan.

Pass Into Space:

Umpan terobosan (through ball/killer ball). Istilah lain dalam sepa kbola Indonesia adalah umpan

daerah. Umpan yang ditujukan tidak langsung ke kaki target (pass to feet), tapi ke ruang

kosong (space) di sekitar target.

Efek: Cocok untuk skema serangan

balik cepat, terutama saat lawan masih

dalam fase transisi bertahan yang

kemungkinan banyak vulnerable space

tercipta di pertahanan. Namun, bila

dilakukan oleh pemain dengan

kombinasi attribute buruk (anticipation,

decision, flair, vision/creativity,

teamwork, dan passing) kemungkinan

kegagalan umpan bisa lebih besar.

Page 5: Team Instruction

Work Ball Into Box:

Berusaha memainkan bola hingga masuk ke kotak penalti lawan. Instruksi ini punya banyak

efek. Pertama, sangat mungkin mengurangi intensitas umpan silang lambung (baik dari byline

maupun deep area). Kenapa? Karena pemain diinstruksikan untuk memainkan bola hingga

masuk ke kotak penalti lawan.

Efek lainnya, sangat mungkin meningkatkan jumlah umpan pendek, karena, sekali lagi, pemain

diinstruksikan untuk memainkan bola hingga masuk ke area penalti lawan dengan sabar.

Barcelona merupakan contoh ekstrem penggunaan instruksi ini.

Efek lainnya adalah pada tempo permainan yang sangat mungkin lebih rendah (lebih lambat),

ketimbang memainkan direct play, misalnya. Mungkin jadi kurang menguntungkan bila,

misalnya, anda seharusnya bermain crossing, yang sangat cocok dalam mengeksploitasi

kelemahan lawan dalam mengantisipasi bola-bola udara.

Play Out of Defense:

Memainkan bola dari belakang. Instruksi ini membuat pemain-pemain bertahan (bek dan

gelandang yang bertugas bertahan), untuk lebih berhati-hati dalam melepaskan umpan.

Contoh di dunia nyata, adalah, Bayern, Barcelona, dan tim-tim lain yang melakukan possession

football dengan lini pertahanan sebagai insiator serangan.

Efek: Berpengaruh pada panjang umpan, tempo permainan, dan meningkatkan ball possession.

Tapi, bila lawan memainkan strategi pressing intensitas tinggi, ada baiknya pertimbangkan lagi

penggunaan instruksi ini. Pastikan lagi, anda memiliki pemain bertahan dengan kombinasi

attribute yang mumpuni untuk menghadapi pressing ketat. Sehingga, saat di-pressing, pemain

(pemegang bola) tidak panik, yang berakibat, mengumpan/membuang bola ke daerah yang

membahayakan pertahanan sendiri.

Pump Ball into Box:

Kebalikan dari work ball into box atau play out of defense. Instruksi ini memicu pemain untuk

segera mengarahkan bola ke kotak penalti lawan melalui umpan-umpan lambung. Sedikit

berbeda dengan go route one, adalah, pump into box lebih ditujukan agar permainan (bola)

lebih segera masuk ke kotak penalti lawan.

Page 6: Team Instruction

Clear Ball to Flanks:

Mengarahkan bola ke kedua sayap. Instruksi ini berpengaruh pada arah (tujuan) umpan si

pemegang bola. Real Madrid terlihat sering melakukan hal ini saat mereka membangun

serangan, dengan Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale sebagai target. Instruksi ini cocok

dilakukan dalam kondisi seperti: anda kuat di sayap, sedangkan lawan sangat lemah.

Kuat/lemah di sayap bisa berarti: anda menang jumlah (2 vs 1 situation) atau sayap-sayap anda

punya technical atau mental attribute lebih baik dari lawan.

Hit Early Cross:

Pemain-pemain sayap yang menerima umpan saat bola berada di 1/3 pertahanan lawan,

memiliki kecenderungan untuk segera melepaskan umpan silang (crossing), tanpa berusaha

mengolahnya terlalu lama. Instruksi ini berbanding terbalik dengan work ball into box. Bila (1)

anda memiliki target man atau pemain lain yang berkemampuan aerial duel mumpuni, (2)

memiliki crosser andal macam David Beckham, dan (3) bek lawan sangat lemah dalam duel

udara, instruksi ini sangat disarankan untuk anda mengeksploitasi kelemahan lawan tersebut.

Dari sisi 'possession', shorter passing, retain possession, work ball into box, dan play out of defence,

merupakan instruksi yang pas bila anda berniat memiliki ball possession banyak.

Direct passing, pass into space, clear ball to flanks, cocok untuk skema serangan balik. Kenapa?

Dari sisi pertahanan, area tengah merupakan area krusial yang umumnya dijaga lebih ketat.

Anda perhatikan, bila sebuah tim memainkan skema empat bek, pemain belakang yang paling

umum bergerak naik (ikut menyerang) adalah bek sayap. Dalam situasi tertentu, saat serangan

gagal area sayap merupakan yang paling terbuka. Eksploitasi area tersebut dengan permainan

cepat (vertical-play). Pass into space dan direct pass merupakan kombinasi yang pas. Clear ball

to flanks, mengarahkan bola ke sisi sayap.

Page 7: Team Instruction

Float Cross:

Merupakan jenis umpan silang melambung. Kurva busur tinggi merupakan ciri utama crossing

ini. Bila anda memiliki pemain dengan kemampuan duel udara hebat, jenis crossing ini cocok

digunakan. Dalam kondisi lapangan basah sekali, ada baiknya anda coba float cross play.

Bila pemain depan anda bertubuh kecil dan tak bagus dalam duel udara, Low cross atau

Whipped Cross merupakan pilihan bijak. Tapi, perhatikan baik-baik. Terutama whipped cross,

instruksi ini akan bekerja maksimal untuk pemain yang punya kecepatan dan kelincahan

mumpuni, anticipation, dan decision merupakan attribute krusial lainnya.

Whipped cross merupakan jenis crossing yang memiliki kecepatan tinggi dan menukik.

Kemungkinan berhasilnya paling rendah di antara tiga jenis crossing yang ada. Tapi, juga sangat

mungkin menimbulkan situasi panik di pertahanan lawan. Low cross, merupakan jenis umpan

silang mendatar tanah. Apabila, anda mengarahkan crossing ke tiang dekat, low cross

merupakan jenis crossing yang sesuai, tapi angat mungkin gagal dalam kondisi lapangan becek.

Run at Defence:

Dengan instruksi ini, pemain anda akan melakukan dribble lebih banyak/sering. Bila anda

memiliki pemain dengan kemampuan dribble baik (dribbling, technique, decision, flair,

acceleration, agility, dan pace) dan anda ingin memaksimalkannya, bisa coba gunakan instruksi

ini. Bila anda tidak banyak memiliki pengumpan bagus, run at defence bisa membantu anda

menutupi kelemahan ini. Kurang disarankan bila anda bermain dalam kondisi lapangan buruk.

Lapangan kering cocok instruksi ini.

Shot on Sight:

Pemain melakukan tembakan langsung begitu kesempatan terbuka. Memicu banyaknya jumlah

tembakan yang dilepaskan. Baik tembakan jarak dekat maupun jarak jauh. Bila kiper lawan

memiliki kemampuan handling sangat rendah dan anda bermain dalam kondisi lapangan licin,

bisa masukkan instruksi ini dalam pilihan strategi tim.

Page 8: Team Instruction

PENETRATION

Exploit Flanks, Exploit Right Flank, dan Exploit Left Flank.

Semua merupakan instruksi untuk mengeksploitasi sisi sayap lawan. Exploit flanks

berarti mencoba mengeksploitasi lawan dari ke-dua sisi sayapnya. Exploit right flank

berarti mencoba menghajar lawan, dari sisi kanan anda (kiri lawan). Sebaliknya dengan

exploit left flank.

Salah satu tips dalam memaksimalkan strategi ini adalah, berikan perintah pada kiper

anda untuk mengarahkan bola ke sisi tertentu. Maksudnya begini, bila anda ingin

menghajar sisi kiri lawan, sudah tentu, anda ingin bola lebih banyak dimainkan dari

dan berada di sisi kiri area lawan. Untuk memaksimalkan hal ini, anda bisa memulainya

dari belakang (kiper), dengan memerintahkan kiper memberikan bola ke bek kiri

anda.

Exploit Middle.

Menyerang lewat area tengah, atau middle area. Dengan fokus pada area tengah,

bentuk tim akan lebih narrow ketimbang saat bermain melebar. Ini merupakan akibat

tidak langsung dari instruksi ini.

GAMBAR: Middle (area kotak merah) dan flanks (area kotak kuning).

Page 9: Team Instruction

Look for Overlap.

Instruksi yang memicu pemain untuk mengarahkan bola ke sisi sayap. Ke lapisan

terluar dari formasi. Instruksi yang sebaiknya digunakan, bila, anda punya pemain-

pemain sayap bagus dan lawan anda lemah di sayap. Instruksi ini bisa membantu tim

untuk memastikan ada coverage cukup yang dilakukan pada wide area.

Makna sederhana dari look for overlap adalah, pemegang bola menunggu pemain-

pemain yang beroperasi di sayap untuk mengambil posisi pada area yang seharusnya

mereka berada, sebelum melepaskan umpan ke sayap. Pemain sayap, dalam hal ini,

bisa berarti bek sayap maupun sayap serang.

GAMBAR: Look for overlap.

Page 10: Team Instruction

Yang harus diperhatikan dari Team Instruction (TI) 'Penetration', adalah, instruksi-instruksi

ini, memicu beberapa hal dan memiliki dua sisi berbeda.

1) Pemain-pemain di area terkait untuk bermain lebih agresif dalam menyerang. Bila

anda exploit flanks, semua pemain sayap anda akan lebih agresif dalam menyerang.

Run from deep (RFD) dan individual mentality masing-masing pemain terkait akan

meningkat. Bila, anda tidak dengan pasti memahami sampai di mana efek negatif dari

instruksi-instruksi ini, sebaiknya, pelajari secara seksama dan dievaluasi.

2) Bila anda memutuskan exploit flanks, pastikan anda unggul di wilayah tersebut.

Contoh bila anda bermain dengan formasi 3-5-2 dan lawan bermain dengan formasi

4-1-4-1. Ada baiknya, hindari exploit flanks. Kenapa? Karena, pada dasarnya anda

kalah jumlah di sisi sayap. Anda hanya punya 1 layer, sementara lawan punya 2 layer.

Dengan fakta ini, sangat mungkin banyak tercipta situasi 1v2 yang menguntungkan

lawan.

Bila, baik anda maupun lawan, bermain dengan formasi yang memiliki 2 layer di

sayap (4-4-2 v 4-4-2, 4-5-1 v 4-1-4-1, atau 3-5-2 v 3-5-2), pastikan kekuatan

(attribute) anda lebih baik di sana. Baik technical maupun mental, sebelum anda

putuskan exploit flanks.

3) Terkait nomor 2 di atas. Prinsip yang sama berlaku untuk exploit middle.

Page 11: Team Instruction

SHAPE

Play Wider dan Play Narrower.

Self explanatory. Play Wider akan membuat formasi anda (secara horisontal) lebih

melebar, sebaliknya, dengan play narrower. Play wider memiliki kecenderungan

mengarahkan bola ke sayap. Dengan play narrower, fokus bola lebih banyak ke tengah.

Bedanya dengan exploit flanks, play wider tidak meningkatkan agresivitas pemain-

pemain di sayap. Setinggi yang bisa dilakukan exploit flanks.

Salah satu tips mendasar dari pemakaian instruksi ini, adalah, bila anda bermain

dengan formasi narrow (contoh 4-1-2-1-2 narrow), anda perlu pastikan coverage

pemain pada wilayah melebar mencukupi. Untuk itu, anda bisa mengombinasikan

antara formasi 4-1-2-1-2 narrow dengan instruksi play wider atau biarkan default.

Much Higher Defensive Line dan Push Higher Up.

Bila anda pernah familiar dengan istilah blok pertahanan tinggi, medium, dan rendah,

instruksi-instruksi inilah yang membantu anda mewujudkan hal tersebut. Mari kita

coba bedah satu per satu.

Much higher defensive line, berarti anda bermain dalam blok pertahanan yang ekstrem

tinggi. Nyaris sama dengan push higher up. Tetapi, dengan adanya kandungan “much

higher”, bisa dipastikan instruksi ini mendorong lapis terbelakang dari pertahanan tim

akan berdiri sangat jauh ke depan, ke wilayah lawan, lebih jauh dari yang mungkin

push higher up lakukan.

Page 12: Team Instruction

High defensive line

Bila anda berniat untuk menekan lawan untuk tetap berada di pertahanan mereka,

instruksi 2 instruksi ini cocok untuk anda gunakan. Tetapi, di sisi lain, bila lawan bermain

sangat deep (parking bus), instruksi mungkin tidak menolong anda. Kenapa? Saat lawan

bermain deep, sangat sulit mencari celah di pertahanan mereka. Tidak banyak space (di

belakang pertahanan) tercipta. Dengan bermain blok pertahanan tinggi, Area permainan

yang sudah sangat sempit, akan makin padat dan mempersulit tim penyerang. Lantas,

bagaimana anda bisa coba merespons hal ini?

Di sinilah Drop Deeper dan Much Deeper Line datang menawarkan solusi lain. Perhatikan

2 instruksi ini. Keduanya, merupakan instruksi agar blok pertahanan tim berada pada level

rendah/dalam (low/deep). Dengan bermain lebih rendah, anda memerintahkan pemain

untuk menjauh dari pertahanan lawan. Dengan bermain menjauh, ada kemungkinan lawan

terpancing keluar. Dengan terpancingnya lawan keluar, anda bisa berharap, space di

belakang pertahanan lawan akan terbuka.

Dengan memadukan drop deeper, play wider, short passing, lower tempo, dan tanpa

playmaker misalnya, anda sedang bermain possession, dari flank ke flank, dengan tempo

lamban. Cara main seperti ini, memiliki kemungkinan memancing musuh untuk (1) keluar

dan bermain lebih agreasif ke depan (2) memperbesar gap horisontal di pertahanan lawan,

yang berarti anda sedang dalam usaha menciptakan ruang (create space).

Page 13: Team Instruction

Low defensive line.

Kegunaan lain dari drop deeper dan much deeper line adalah, anda bisa gunakan instruksi

ini sebagai bagian dari strategi serangan balik. Contoh, saat anda unggul dan pertandingan

memasuki menit-menit terakhir, artificial intelligence (AI), akan terdorong maju menyerang

dan lakukan pressing lebih intense. Dengan bermain lebih deep, anda punya kesempatan

lebih banyak melihat celah di belakang pertahanan lawan. Kombinasikan dengan tempo

yang lebih cepat dan direct pass, sangat mungkin memberikan banyak keuntungan taktikal

bagi tim anda.

Stick to Position. Pemain anda diperintahkan untuk berada pada area di mana seharusnya

mereka berada. Dengan kata lain, bentuk permainan lebih terjaga. Instruksi ini baik bagi

tim yang ingin bertahan total atau tim yang para pemainnya kurang memiliki attribute

bagus dalam anticipation, decision, dan off the ball. Roam from Position merupakan kebalikan

dari stick to position. Bila dianalogikan ke dunia nyata, Bayern Munchen merupakan contoh

tim yang mengizinkan pemainnya bebas bergerak keluar dari posisinya dalam level

ekstrem.

Page 14: Team Instruction

DEFENDING

Close Down Much More, Close Down More, Close Down Less, Close Down Much Less, dan

Prevent Short GK Distribution. Ini semua merupakan instruksi-instruksi yang berhubungan

dengan pressing (closing down). More/much more, sudah pasti memerintahkan pemain

untuk lebih banyak lakukan pressing intensitas tinggi. Sebaliknya, dengan less/much less.

Hati-hati dalam menggunakan semua instruksi ini. Closing down intensitas tinggi memang

berpotensi membuat lawan lakukan mistake/blunder, tapi, bila anda berhadapan dengan

tim yang cerdas dan berteknik baik, pressing intensitas tinggi akan jadi bumerang yang

tidak bisa ditangani dan malah melukai diri sendiri. Prevent short GK distribution, berarti

pemain depan akan berusaha lebih sering/selalu melakukan closing down pada kiper lawan.

Hal ini bertujuan untuk memaksa kiper lawan melakukan umpan jauh ke depan (saat bola

gawang).

Closing down yang lebih ringan, lebih cocok bagi tim yang berniat bertahan total

(contohnya: parking bus). Tim-tim yang sedang berusaha bertahan sudah jamak akan

berusaha mempertahankan bentuknya. Contoh sederhana, Juventus dalam partai

menghadapi Dormund di Signal Iduna Park.

Closing down intensitas tinggi, memerlukan attribute spesifik guna menjamin keberhasilan

penggunaannya. Aggression, anticipation, decision, positioning, workrate, teamwork, dan

stamina, merupakan attribute yang harus diperhatikan. Tackling, bila diperlukan akan

sangat berguna dalam merebut bola sebagai bagian dari closing down (pressing).

Bila anda bermain bertahan dan berniat mempertahankan bentuk main, marking, tackling,

anticipation, concentration, composure, positioning, teamwork, jumping, dan heading,

merupakan attribute yang sangat penting.

Soal tackling. Ada dua instruksi terkait tackling. Get Stuck In dan Stay on Feet. Get stuck in

berarti tackling keras. Sliding tackle/dive into tackle merupakan hal yang sama. Sisi buruk

dari get stuck in (sliding tackle), adalah, bila tackling tersebut gagal sama sekali, tim akan

kehilangan bentuk. Bila salah sasaran (kaki), lebih berpotensi melahirkan kartu

Page 15: Team Instruction

kuning/merah. Stay on feet. Pemain tidak akan buru-buru melakukan tackling, mereka lebih

berusaha berdiri pada posisinya, kecuali diperlukan, barulah pemain akan lakukan sliding

tackle.

Use Tighter Marking. Pemain-pemain yang berada dalam satu garis (vertikal) yang sama

dengan lawan akan lakukan penjagaan lebih ketat. Contoh, 4-4-2 vs 4-4-2. Sayap kanan

akan lebih ketat dan memperpendek jarak dengan sayap kiri lawan, saat off possession.

Satu sisi, akan membuat lawan kesulitan mengembangkan permainan. Tapi, di sisi lain, bisa

berakibat tim kehilangan bentuk apabila si marker terpancing (dragged) keluar dari

posisinya dan tidak ada cover mencukupi untuk posisi yang kosong.

Page 16: Team Instruction

GENERAL

Take a Breather sejalan dengan Lower Tempo dan Much Lower Tempo. Much breather sering

dipakai atau lebih cocok dipakai saat tim berusaha 'mengerem' tempo ke titik terendah,

dengan tujuan, (1) menghabiskan waktu pada menit-menit akhir pertandingan atau, (2)

merasa kelelahan akibat bermain terlalu cepat dan agresif. Bisa sejalan dengan lower/much

lower tempo. Tetapi, ada perbedaan di antara mereka.

Take a breather lebih pada bermain pada tempo 0 (berhenti/membuang waktu) saat

bertahan. Sementara ke-2 instruksi tempo lainnya, merupakan instruksi agar tim bermain

lebih lambat/teratur dalam membangun serangan/memainkan bola. Persamaannya, ke-3

instruksi ini akan memperbanyak umpan pendek yang dihasilkan. Higher/Much Higher

Tempo. Sederhana, tempo tinggi/lebih cepat. Instruksi seperti ini berpotensi menaikkan

jumlah umpan (lebih) panjang yang dilepaskan. Cocok bila anda berniat lakukan serangan

yang cepat.

Be More Expressive. Pemain dibebaskan berimprovisasi lebih. Kalau anda familiar dengan

FM versi sebelum 2014, ada creative freedom dalam tactical-slider, yang bisa diatur oleh

user. Creative freedom inilah yang terimbas paling besar dalam instruksi ini. Sesuai bila

anda ingin menyerang dan menghabisi lawan dengan segala daya upaya dan kemungkinan.

Berpotensi memicu banyak aksi di luar rencana/taktik, seperti tendangan jarak jauh,

umpan jauh (padahal para pemain diperintahkan umpan pendek), sampai pemain yang

keluar dari posisinya untuk mengeksploitasi area lemah lawan, misalnya.

Be More Discipline merupakan kebalikannya. Berada pada kutub yang berbeda. Be more

discipline jelas merupakan instruksi yang lebih sesuai untuk strategi bertahan. Be more

discipline dipadukan dengan stick to position akan membantu tim anda memiliki

permainan/pertahanan yang lebih teroganisir. (@id_fm dan @MSportsnet)